Anda di halaman 1dari 64

1

LAPORAN
PENYELENGGARAAN
PERCEPATAN
PENURUNAN
STUNTING
SEMESTER I
DI PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN


TAHUN 2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Dasar Hukum 2
1.3 Maksud dan Tujuan 3
1.4 Hasil Yang Diharapkan 3
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PROVINSI 4
2.1 Demografi Provinsi Banten 4
2.2 Konvergensi Perencanaan Penganggaran Provinsi Tahun 2022 7
BAB III PELAKSANAAN KOORDINASI, KONVERGENSI DAN 8
PERENCANAAN DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
3.1 Capaian Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi 8
3.2 Data Stunting Kabupaten/Kota 8
3.3 Realisasi Rapat Koordinasi (Rembuk) Stunting Tingkat Kabupaten/Kota 9
Di Provinsi Banten
3.4 Dukungan Regulasi Stunting Provinsi 9
4.5 Pelaporan Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Bagi Kabupaten/Kota 13
BAB IV DATA RATA RATA CAPAIAN INDIKATOR CAKUPAN LAYANAN 12
4.1 Data Cakupan Esensial Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota Di 13
Provinsi Banten
4.2 Data Cakupan Supply Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota Di 16
Provinsi Banten
4.3 Data Cakupan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten 20
BAB V ISU HAMBATAN/KENDALA DAN REKOMENDASI 22
5.1 Hambatan Bidang Pelaksanaan Koordinasi, Konvergensi Dan Perencanaan 22
Percepatan Penurunan Stunting
5.2 Rekomendasi Bidang Pelaksanaan Koordinasi, Konvergensi Dan Perencanaan 22
Percepatan Penurunan Stunting
BAB VI PRAKTIK BAIK DAERAH/INOVASI DALAM PERCEPATAN 23
PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BANTEN
BAB VII RENCANA KERJA BIDANG PELAKSANAAN KOORDINASI, 26
KONVERGENSI DAN PERENCANAAN PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
LAMPIRAN
LAPORAN
PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
PROVINSI BANTEN
SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


a. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat gizi kronis dan
infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah
standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kesehatan. (sumber : Perpres 72 tahun 2021). Nutrition report 2016 mencatat
bahwa prevalensi stunting di Indonesia berada pada peringkat 108 dari 132 negara. Data
menunjukkan bahwa penurunan prevalensi stunting di tingkat nasional sebesar 6,4%
selama periode 5 tahun yaitu dari 37,2% (tahun 2013) menjadi 30,8% (tahun 2018).
Selanjutnya, menjadi 27,7 % (tahun 2019) dan 26,9% (tahun 2020) dan 24,4% (tahun
2021).
b. Untuk mencegah dan menurunkan stunting, pemerintah telah menetapkan kerangka
kebijakan yang diputuskan melalui rapat tingkat menteri tanggal 12 juli 2017 dipimpin
oleh Wakil Presiden dan memutuskan bahwa pencegahan stunting dilakukan dengan
pendekatan multi-sektor melalui sinkronisasi program-program nasional, lokal,
masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Pada rapat koordinasi tingkat Menteri tanggal 9
agustus 2017 memutuskan lima pilar pencegahan stunting, yaitu: (i) Komitmen dan visi
kepemimpinan, (ii) Kampanye nasional dan perubahan perilaku, (iii) Konvergensi,
koordinasi, dan konsolidasu program pusat, daerah dan desa, (iv) Gizi ketahanan pangan,
(v) Pemantauan dan evaluasi.
c. Pada tanggal 5 agustus 2021 terbit Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021. Tujuan
strategi penurunan stunting mempunyai tujuan sebagai berikut: (a) menurunkan prevalensi
stunting, (b) meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, (c) menjamin
pemenuhan asupan gizi; (d) memperbaiki pola asuh; (e) meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan; dan (f) meningkatkan akses air minum dan sanitasi. Dengan
menyasar kelompok sasaran yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan
anak berusia 0 - 59 bulan.
d. Pada tanggal 21 Desember 2021 telah terbit Peraturan Kepala BKKBN (Perkaban) no 12
tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN-PASTI) tahun 2021-2024, intinya
terdiri dari : (a) Rencana Aksi Nasional (RAN-PASTI); (b) Mekanisme dan Tata Kerja
pelaksanaan TPPS; (c) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan. Dalam mekanisme dan tata
kerja diatur tentang struktur dan tugas fungsi TPPS pada seluruh tingkatan. Perban ini
merupakan rujukan bagi Kementerian/Lembaga Dan Pemerintah Daerah dalam
pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting.
e. Menurut Hasil Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2021 Prevalensi Stunting Provinsi
Banten masih tinggi dengan angka 24,5 persen, lebih tinggi 0,1 persen dibandingkan
dengan Angka Nasional, Sedangkan untuk Kabupaten Kota Di Provinsi Banten sebagai
berikut: Kota Tangerang 15,3 Persen, Kota Tangerang 19,9 Persen, Kota Cilegon 20,6
Persen, Kab.Tangerang 23,3 Persen, Kota Serang 23,4 Persen, Kab.Serang 27,2 Persen,
Kab.Lebak 27,3 Persen, dan Kab.Pandeglang 37.8 Persen.

1.2. Dasar Hukum


a. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
161, (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080).
b. Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan. Diundangkan pada tanggal
17 November 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227).
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Diundangkan pada tanggal 2 Oktober 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244).
d. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat.
g. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020-2024.
h. Peraturan Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi.
i. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
j. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan
Stunting.
k. Peraturan Kepala BKKBN nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional
Percepatan Penurunan Stunting.
l. Surat Edaran Mendagri No 050/4890/SJ tanggal 24 Agustus 2022 tentang Percepatan
Penurunan Stunting Di Daerah
m. Surat Gubernur Banten Nomor 444.05/Kep.112-Huk/2022 tentang Pembentukan Tim
Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten;
n. Surat Gubernur Banten Nomor 050/Kep.224-Huk/2022 tentang Penetapan Hasil Penilaian
Kinerja Kabupaten/ Kota Terhadap Pelaksanaan 8 (Delapan) Aksi Konvergensi
Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Banten Tahun 2022;
o. Surat Gubernur Banten Nomor 002.6/Kep.235-Huk/2022 tentang Pemberian Penghargaan
Kepada Pemerintah Kabupaten/ Kota Atas Hasil Kinerja Terhadap 8 (Delapan) Aksi
Konvergensi Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Banten Tahun 2022;
p. Panduan Pelaksanaan Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Terpadu Percepatan
Penurunan Stunting (BKKBN, Juni 2022).

1.3. Maksud Dan Tujuan


Adapun maksud disusunnya laporan ini adalah dalam rangka memenuhi amanat dari
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting
dan Peraturan Kepala BKKBN (Perkaban) No 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional
(RAN) . Sedangkan tujuan penyusunan laporan adalah sabagai berikut :
1. Mengetahui kemajuan dan keberhasilan pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di
Provinsi;
2. Memberikan umpan balik bagi kemajuan pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di
Provinsi;
3. Menjadi pertimbangan perencanaan dan penganggaran serta peningkatan akuntabilitas
Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi;
4. Memberikan penilaian kesesuaian terhadap kegiatan, keluaran, dan target Strategi
Nasional Percepatan Penurunan Stunting dan rencana aksi nasional di Provinsi;
5. Menjadi pertimbangan pemberian rekomendasi untuk pencapaian keberhasilan
pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi.

1.4. Hasil Yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari laporan Bidang Koordinasi, Konvergensi Dan Perencanaan
Dalam Penurunan Stunting adalah :
1. Tersusunnya laporan kemajuan dan keberhasilan pelaksanaan Percepatan Penurunan
Stunting di Provinsi.
2. Diperolehnya umpan balik bagi kemajuan pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di
Provinsi.
3. Tersusunnya bahan pertimbangan dalam perencanaan dan penganggaran serta
peningkatan akuntabilitas Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi.
4. Diperolehnya kesesuaian pelaksaan terhadap kegiatan, keluaran, dan target Strategi
Nasional Percepatan Penurunan Stunting dan rencana aksi nasional di Provinsi.
5. Tersusunnya rekomendasi untuk pencapaian keberhasilan pelaksanaan Percepatan
Penurunan Stunting di Provinsi.

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PROVINSI BANTEN

2.1. Demografi Provinsi


Provinsi Banten merupakan daerah otonom yang terbentuk berdasarkan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2000. Sebelum menjadi provinsi, Banten merupakan bagian dari Provinsi
Jawa Barat. Provinsi Banten dengan Ibukota Kota Serang berdasarkan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten tentang luas wilayah Provinsi
Banten yaitu sebesar 8.651,20 km2.. dengan letak geografis Provinsi Banten berada pada
batas Astronomi 105o1'112 - 106o7'122 BT dan 5o7'502 - 7o1'12 LS . (Sumber : Banten
Dalam Angka, BPS Provinsi Banten, 2020).

Data jumlah penduduk Provinsi Banten Semester I tahun 2022 adalah 12.145.161 jiwa
dengan persentase kenaikan kepadatan penduduk 2021-2022 adalah 4,36% dan rata-rata
kenaikan kepadatan penduduk sebesar 4,67%. Berdasarkan hasil konsolidasi, pembersihan
data ganda, dan data anomali yang dilakukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Ditjen Dukcapil
Kemendagri RI), berikut ini jumlah penduduk semester I tahun 2022.

Penduduk Provinsi Banten dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatkan. Pada tahun
2018-2022 laju pertumbuhan penduduk provinsi Banten mengalami peningkatan sebanyak
2,14%. Keberhasilan pembangunan di suatu daerah tidak hanya diukur dari pembangunan
infrastruktur untuk pelayanan publik atau pengelolaan segala sumber daya yang ada. Salah
satu aspek penting dalam menilai keberhasilan suatu pemerintahan daerah dalam
pembangunan adalah indeks pembangunan manusia (IPM) atau Human Develoment Index)
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan
kualitas hidup manusia di suatu wilayah. IPM Menjelaskan kemampuan penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan antara lain pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan
sebagainya. IPM juga merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan
sebuah negara/provinsi/kabupaten/kota dalam klasifikasi maju, proses menuju kemajuan,
atau terbelakanga. IPM juga dapat mengukur pengaruh kebijakan di bidang ekonomi
terhadap kualitas hidup. Bagi Provinsi Banten IPM merupakan data strategis karena mampu
mengukur kinerja pemerintah, dan dapat digunakan sebagai dasar penentuan Dana Alokasi
Umum (DAU).

Sebagaimana diketahui bahwa IPM Nasional tahun 2017 adalah 70,81, sementara itu IPM
Provinsi Banten tahun 2019 adalah 72,44. Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indonesia tahun 2021 mencapai 72,29, meningkat 0,35 poin (0,49 persen) dibandingkan
capaian tahun 2020 (71,94) (BPS, 2022). IPM nasional rata-rata meningkat sebesar 0,76
persen. Peningkatan IPM 2021 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup
sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Hal ini berbeda dengan peningkatan IPM 2020
yang hanya didukung oleh peningkatan pada dimensi umur panjang dan hidup sehat dan
dimensi pengetahuan, sedangkan dimensi standar hidup layak mengalami penurunan. Pada
2021, dimensi hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita
(yang disesuaikan) meningkat 1,30 persen.

Pada dimensi pendidikan, penduduk berusia 7 tahun memiliki harapan lama sekolah (dapat
menjalani pendidikan formal) selama 13,08 tahun, atau hampir setara dengan lamanya waktu
untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I. Angka ini meningkat 0,10 tahun
dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 12,98 tahun. Sementara itu, rata-rata lama sekolah
penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,06 tahun, dari 8,48 tahun menjadi 8,54 tahun
pada tahun 2021. Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun
2021 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,57 tahun, lebih lama 0,10 tahun
dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya. Artinya, pembangunan
khususnya dalam aspek pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat sudah dalam kondisi
baik. Hal ini tidak lepas dari berbagai upaya pemerintah Provinsi banten dalam meningkatkan
kualitas penduduknya dalam aspek pendidikan, kesehatan, dan daya beli.
Indek Pembangunan Manusia di Provinsi Banten tahun 2018 sebesar 71,95, tahun 2019
mengalami kenaikan menjadi sebesar 72,44 atau terjadi kenaikan sebesar 0,49, pada tahun
2020 naik menjadi 72,45, pada tahun 2021 naik menjadi 72,72. Kota Tangerang Selatan tahun
2019 memiliki IPM tertinggi yaitu sebesar 81,48 melebihi IPM Privinsi Banten yang hanya
71,44, pada tahun 2021 IPM Kota Tangerang Selatan sebesar 81,60 (turun 0,24). Kota
Tangerang tahun 2019 dengan IPM 78,43, dan tahun 2021 naik menjadi 78,50. Kota Cilegon
pada tahun 2019 IPM nya yaitu sebesar 73,01 dan pada tahun 2021 naik menjadi 73,35. Kota
Serang pada tahun 2019 dengan IPM 72,10 dan pada tahun 2021 naik menjadi 72,44. Seluruh
Kabupaten (4 kabupaten) mempunyai IPM di bawah IPK Perkotaan. Kabupaten Lebak tahun
2019 dengan IMP terendah yaitu hanya sebesar 63,88 dan tahun 2021 naik menjadi 64,03.
Daerah dengan IPM terendah kedua yaitu Kabupaten Pandenglang pada tahun 2019 sebesar
64,91 dan pada tahun 2021 naik menjadi 65,17. Kabupaten Tangerang pada tahun 2019 71,93
dan pada tahun 2021 naik menjadi 72,29. Kabupaten Serang mempunyai IPM tahun 2019
sebesar 66,38 dan pada tahun 2021 naik menjadi 66,82. Keempat Kabupaten yang disebutkan
terakhir perlu mendapat perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan baik tingkat
kabupaten maupun provinsi.

2.2. Konvergensi Perencanaan Penganggaran Provinsi Banten Tahun 2022

Tabel 1. Rekap Anggaran Kabupaten/Kota di Provinsi Banten


Tabel 2. Rekap Dukungan Anggaran Daerah Per OPD di Provinsi Banten
No OPD Alokasi Anggaran Realisasi %
TA 2022 Anggaran
1 DPMD 1.000.000.000 197.184.000 19,72%
2 DINAS SOSIAL 45.000.000.000 - 0,00%
3 DINAS KESEHATAN 366.114.999.959 534.385.000 0,15%
4 BIRO PEMKESRA 15.500.000 15.500.000 100%
5 DINDIKBUD 3.218.217.000 638.383.000 19,84%
6 DP3AKKB 1.413.198.000 112.540.000 7,96%
7 DISKOMINFO SP 460.500.000 455.271.000 98,86%
8 BADAN KESBANGPOL 211.520.000 112.009.609 52,95%
9 BAPPEDA 182.892.000 121.040.260 66,18%
10 DINAS K. & PERIKANAN 226.000.000 291.092.000 128,8%
11 DINAS KETAPANG 542.669.000 377.878.500 69,63%
12 DINAS PERTANIAN 500.000.000 500.000.000 100%
13 DISPERINDAG 856.024.000 282.400.000 32,99%
14 DISNAKER 1.010.496.600 666.472.800 65,95%
15 DINAS KOPERASI & 3.991.503.250 1.596.000.000 39,98%
UMKM
16 DINAS PARIWISATA 1.500.000.000 764.536.830 50,97%
17 DINAS PERKIM 454.878.318.969 162.887.192.000 35,81%
18 DLHK 2.819.238.000 225.600.000 8,00%
19 PUPR 28.000.000.000 8.400.000.000 30,00%
20 DINAS ESDM 10.711.630.000 4.439.433.546 41,44%
JUMLAH 922.652.706.778 182.439.381.715 19,77%
BAB III PELAKSANAAN KOORDINASI, KONVERGENSI DAN PERENCANAAN
DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
3.1. Capaian Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi di Provinsi Banten

Tabel 3. Capaian Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi di Provinsi Banten


Jumlah Realisasi Keterangan
No Aksi Konvegensi
Kab/Kota Selesai Belum
1 Master Ansit 8 8 0 100%
2 Aksi 1 : Analisis Situasi 8 8 0 100%
3 Aksi 2 : Rencana Kegiatan 8 4 4 50%
4 Aksi 3 : Rembuk Stunting 8 8 0 100%
5 Aksi 4 : Peraturan Bupati/Walikota tentang Percepatan 8 2 6 25%
Penurunan Stunting
6 Aksi 5 : Pembinaan Pelaku dan Pemerintahan 8 1 7 12,5%
Desa/Kelurahan
7 Aksi 6 : Sistem Manajemen Data Stunting 8 1 7 12,5%
8 Aksi 7 : Pengukuran dan Publikasi Stunting 8 0 8 0%
9 Aksi 8 : Reviu Kinerja Tahunan 8 0 8 0%

3.2. Data Stunting Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

Tabel 4. Data Stunting Kabupaten/Kota di Provinsi Banten


No Kabupaten/Kota Jumlah Jumlah Persentase Jumlah Pendek Sangat Persentase
Keluarga Keluarga (%) Balita Pendek (%)
Berisiko
Stunting
1 Kabupaten Lebak 226.633 196.053 86,51% 101.073 1.404 5.091 6,4%
2 Kabupaten 183.297 159.415 86,97% 49.198 3.964 1.700 11,5%
Pandeglang
3 Kabupaten 276.897 211.696 76,45% 114.484 7.048 5.150 10,7%
Serang
4 Kabupaten 471.082 354.731 75,30% 212.260 11.065 5.055 7,6%
Tangerang
5 Kota Cilegon 72.175 51.668 71,59% 29.139 1.523 530 7,0%
6 Kota Serang 106.290 81.569 76,74% 57.111 1.419 839 4,0%
7 Kota Tangerang 262.630 197.166 75,07% 82.608 4.783 1.849 8,0%
8 Kota Tangerang 164.207 121.085 73,74% 135.734 1.469 465 1,4%
Selatan
Jumlah 1.763.211 1.373.383 77,89% 781.607 32.675 20.679 6,8%
Tabel 5. Data Keluarga Stunting Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
No Kabupaten/Kota Jumlah Jumlah Persentase Jumlah Pendek Sangat Persentase
Keluarga Keluarga (%) Balita Pendek (%)
Berisiko
Stunting
1 Kabupaten Lebak 54.665 23.514 43,01% 107.431 3.491 1.222 4,39%
2 Kabupaten 91.141 45.569 50,00% 80.172 2.599 993 4,48%
Pandeglang
3 Kabupaten 113.202 47.899 42,31% 127.409 7.641 4.457 9,50%
Serang
4 Kabupaten 47.324 15.549 32,86% 212.260 6.778 2.234 3,66%
Tangerang
5 Kota Cilegon 27.644 11.622 42,04% 33.863 937 321 3,71%
6 Kota Serang 33.570 6.803 20,27% 27.115 1.127 752 6,93%
7 Kota Tangerang 56.667 22.827 40,28% 71.403 3.190 1.141 6,07%
8 Kota Tangerang 36.410 10.050 27,60% 116.487 985 348 1,14%
Selatan
Jumlah 460.623 183.833 39,91% 810.206 26.748 11.468 4,72%

3.3. Realisasi Rapat Koordinasi (Rembuk) Stunting Tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi


Banten

Tabel 6. Realisasi Rapat Koordinasi (Rembuk) Stunting Tingkat Kabupaten/Kota


No Waktu Tempat Agenda OPD
Penanggung Jawab
1 09 Juni 2022 Lebak Rembuk Stunting Kabupaten Lebak Bappeda
2 23 Agustus 2022 Pandeglang Rembuk Stunting Kabupaten Bappeda
Pandeglang
3 13 Juni 2022 Serang Rembuk Stunting Kabupaten Serang Bappeda
4 18 Mei 2022 Tangerang Rembuk Stunting Kabupaten Bappeda
Tangerang
5 19 Juli 2022 Kota Cilegon Rembuk Stunting Kota Cilegon Bappeda
6 13 Juli 2022 Kota Serang Rembuk Stunting Kota Serang Bappeda
7 28 Juni 2022 Kota Tangerang Rembuk Stunting Kota Tangerang Bappeda
8 07 Juli 2022 Kota Tangerang Rembuk Stunting Kota Tangerang Bappeda
Selatan Selatan
3.4. Dukungan Regulasi Stunting Provinsi Banten

Tabel 7. Dukungan Regulasi Stunting Provinsi Banten


No Kabupaten/Kota Jenis
1 Kabupaten Lebak 1. Keputusan Bupati Lebak Nomor 050/Kep.347-
BAPELITBANGDA/2022 Tetang Penetapan Tim Percepatan
Penurunan Stunting Kabupaten Lebak
2. Keputusan Ketua Pelaksana TPPS Kabupaten Lebak Nomor
440/Kep.1-DP3AP2KB/2022 Tentang Pembentukan Tim Audit
Stunting Kabupaten Lebak
3. Peraturan Bupati Lebak Nomor 42 Tahun 2019 Tentang
Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten
Lebak
2 Kabupaten 1. Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 440.05/Kep.102-
Pandeglang Huk/2022 Tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting
Kabupaten Pandeglang
2. Keputusan Ketua TPPS Kabupaten Pandeglang Nomor
476.05/Kep.205-Huk/2022 Tentang Tim Audit Kasus Stunting
Kabupaten Pandeglang
3. Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 28 Tahun 2019 Tentang
Percepatan Penurunan Stunting
4. Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 27 Tahun 2020 Tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa
3 Kabupaten Serang 1. Keputusan Bupati Serang Nomor 440/Kep.83-Huk-
Bappeda/2022 Tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting
Kabupaten Serang Tahun 2022-2024
2. Keputusan Ketua TPPS Kabupaten Serang Nomor
01/TPPS/2022 Tentang Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten
Serang
3. Peraturan Bupati Serang Nomor 40 Tahun 2021 tentang
Percepatan Pencegahan Stunting Terintegrasi di Kabupaten
Serang
No Kabupaten/Kota Jenis
4. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 7 Tahun 2021
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Serang
5. SK Bupati Serang Nomor 441/Kep.222- Huk.DKBPPPA/ 2022
tentang Penetapan Desa Lokus Penurunan Stunting di
Kabupaten serang tahun 2023
4 Kabupaten 1. Keputusan Bupati Tangerang Nomor 440/126-Huk/2022
Tangerang Tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting
Tahun 2022-2024
2. Keputusan Ketua TPPS Kabupaten Tangerang Nomor
02/TPPS/IV/2022 Tentang Tim Audit Kasus Stunting
Kabupaten Tangerang
3. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 16 tahun 2020 Tentang
Percepatan Pencegahan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten
Tangerang
4. Surat Keputusan Bupati Tangerang Nomor 050Kep.403-
Huk/2020 Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Konvergensi
Percepatan Pencegahan Dan Penurunan Stunting Di Kabupaten
Tangerang.
5. SuratKeputusan Bupati Nomor 902/Kep.339- huk/2021 tentang
Penetapan Desa Prioritas Konvergensi Percepatan Pencegahan
Dan Penurunan Stunting Di Kabupaten Tangerang”
6. Surat Keputusan Ketua TPPS Tentang Percepatan Pencegahan
Stunting Terintegrasi Kecamatan Di Kabupaten Tangerang
7. Pedoman Pelaksanaan Rembuk Stunting Kecamatan,
Desa/Kelurahan
5 Kota Cilegon 1. Keputusan Walikota Cilegon Nomor 470.05/Kep.86-
DP3AKB/2022 Tentang Pembentukan Tim Percepatan
Penurunan Stunting Tingkat Kota Cilegon
2. Keputusan Walikota Cilegon Nomor 470.05/Kep.104-
DP3AKB/2022 Tentang Pembentukan Tim Audit Stunting Kota
Celegon
No Kabupaten/Kota Jenis
6 Kota Serang 1. Keputusan Walikota Serang Nomor 440/Kep.150-Huk/2022
Tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Serang
2. Keputusan Walikota Serang Nomor 440/Kep.143-Huk/2022
Tentang Pembentukan Tim Audit Stunting Kota Serang
7 Kota Tangerang 1. Keputusan Walikota Tangerang Nomor 800/KEP.227-
DP3AP2KB/2022 Tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting
Kota Tangerang
2. Keputusan Ketua TPPS Kota Tangerang Nomor 441.1/482-
DP3AP2KB Tentang Tim Audit Kasus Stunting Kota
Tangerang
3. SK Walikota Tangerang Nomor 800/Kep.106- Bappeda/2021
tentang Perubahan atas Keputusan Walikota Tangerang Nomor
800/Kep.481- Bappeda/2020 tentang Penetapan Kelurahan
Lokus Intervensi Penurunan dan Pencegahan Stunting
4. SK Walikota Tangerang Nomor 140/Kep.363- Bappeda/2021
tentang Penetapan Kelurahan Lokus Intervensi Penurunan dan
Pencegahan Stunting tahun 2022
5. SK Walikota Tangerang Nomor 140/Kep.386- Bappeda/2022
tentang Penetapan Kelurahan Lokus Intervensi Penurunan dan
Pencegahan Stunting tahun 2023
8 Kota Tangerang 1. Keputusan Walikota Tangerang Selatan Nomor 476/Kep.84-
Selatan Huk/2022 Tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota
Tangerang Selatan
2. Keputusan Walikota Tangerang Selatan Nomor 476/Kep.162-
Huk/2022 Tentang Tim Audit Kasus Stunting Kota Tangerang
Selatan
3. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 15 Tahun
2019 Tentang Ketahanan Pangan Dan Gizi
4. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 74 Tahun 2020
Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1
Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak
5. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 31 Tahun 2018
Tentang Rencana Aksi Daerah Kota Layak Anak
No Kabupaten/Kota Jenis
6. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 1 Tahun 2018
Tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak
7. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 63 Tahun 2019
Tentang Kebijakan Dan Strategi Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum
8. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 37 Tahun 2019
Tentang Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Tahun
2019-2039
9. Keputusan Walikota Tangerang Selatan Nomor 690/Kep.134-
Huk/2017 Tentang Penetapan Wilayah Pelayanan Air Minum
Bagi Masyarakat Di Kota Tangerang Selatan Yang Dikelola
Oleh Perseroan Terbatas Pembangunan Investasi Tangerang
Selatan

3.5. Pelaporan Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi bagi Kabupaten/Kota di Provinsi


Banten

Tabel 8. Pelaporan Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi bagi Kabupaten/Kota


No Kabupaten/Kota Waktu Tempat Total Hasil SK Tim Penilai
Skor Peringkat
Penilaian
Kinerja
1. Kota Tangerang 15/06/2022 Bappeda 80 I Keputusan
2. Kabupaten 15/06/2022 Bappeda 77 II Gubernur Banten
Tangerang Nomor
3. Kabupaten Serang 15/06/2022 Bappeda 76 III 002.6/KEP.235-
4. Kota Tangerang 15/06/2022 Bappeda 75 IV HUK/2022
Selatan
5. Kabupaten Lebak 15/06/2022 Bappeda 63 V
6. Kabupaten 15/06/2022 Bappeda 56 VI
Pandeglang
7. Kota Serang 15/06/2022 Bappeda 43 VII
BAB IV DATA RATA RATA CAPAIAN INDIKATOR CAKUPAN LAYANAN

4.1. Data Cakupan Esensial Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota di Provinsi


Banten

Tabel 9. Data Cakupan Esensial Percepatan Penurunan Stunting


No Indikator Sasaran Target dan Tahun Realisasi Rata-
Pencapaian rata Kab/Kota
(persen) (persen)
1. Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Target : 58
59,21
Tambah Darah (TTD) Tahun : 2024
2. Remaja putri yang menerima layanan Target : 90
12,13
pemeriksaan status anemia (hemoglobin) Tahun : 2024
3. Calon pengantin /calon ibu yang menerima Target : 90
28,07
Tablet Tambah Darah (TTD) Tahun : 2024
4. Calon pasangan usia subur (PUS) yang Target : 90
memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai Tahun : 2024 42,63
bagian dari pelayanan nikah
5 Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) Target : 90
yang menerima pendampingan kesehatan Tahun : 2024
29,38
reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan
pranikah
6. Pasangan calon pengantin yang Target : 90
mendapatkan bimbingan perkawinan dengan Tahun : 2024 19,46
materi pencegahan stunting
7. Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status Target : 90
miskin dan penyandang masalah kesejahteraan Tahun : 2024
23,64
sosial yang
menerima bantuan tunai bersyarat
8. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan Target : 90
status miskin dan penyandang masalah Tahun : 2024
19
kesejahteraan sosial yang menerima bantuan
pangan nontunai
9. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir Target : 90
49,09
miskin dan orang tidak mampu yang menjadi Tahun : 2024
No Indikator Sasaran Target dan Tahun Realisasi Rata-
Pencapaian rata Kab/Kota
(persen) (persen)
Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan
Kesehatan
10. Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang Target : 90
85,71
mendapatkan tambahan asupan gizi Tahun : 2024
11. Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Target : 80
Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa Tahun : 2024 90
kehamilan
12. Persentase Unmet Need pelayanan keluarga Target : 7,4
16,06
berencana Tahun : 2024
13. Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan Target : 15,5
7,73
Tahun : 2024
14. Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air Target : 80
63,61
susu ibu (ASI) eksklusif Tahun : 2024
15. Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Target : 80
81,59
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Tahun : 2024
16. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi Target : 90
buruk yang mendapat pelayanan tata laksana Tahun : 2024 78,32
gizi buruk
17. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) Target : 90
yang dipantau pertumbuhan dan Tahun : 2024 79,05
perkembangannya
18. Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi Target : 90
80,48
kurang yang mendapat tambahan asupan gizi Tahun : 2024
19. Balita yang memperoleh imunisasi dasar Target : 90
74,25
lengkap Tahun : 2024
20. Keluarga yang Stop BABS Target : 90
75,55
Tahun : 2024
21. Keluarga yang melaksanakan PHBS Target : 70
56,84
Tahun : 2024
No Indikator Sasaran Target dan Tahun Realisasi Rata-
Pencapaian rata Kab/Kota
(persen) (persen)
22. Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan Target : 90
promosi peningkatan konsumsi ikan dalam Tahun : 2024 40,51
negeri
23. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Target : 70
55,25
pascapersalinan Tahun : 2024
24. Keluarga berisiko stunting yang memperoleh Target : 90
45,34
pendampingan Tahun : 2024
25. Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan Target : 50
manfaat sumber daya pekarangan untuk Tahun : 2024 25
peningkatan asupan gizi
26. Rumah tangga yang mendapatkan akses air Target : 100
68,06
minum layak Tahun : 2024
27. Rumah tangga yang mendapatkan akses Target : 90
70,03
sanitasi (air limbah domestik) layak Tahun : 2024
28. Kelompok Keluarga Penerima Manfaat Target : 90
(KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun : 2024
yang mengikuti Pertemuan Peningkatan 9,24
Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul
kesehatan dan gizi
29. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan Target : 90
ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta yang Tahun : 2024
9,64
menerima variasi bantuan pangan selain beras
dan telur

4.2. Data Cakupan Supply Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota di Provinsi


Banten

Tabel 10. Data Cakupan Supply Percepatan Penurunan Stunting


No Keluaran (Output) Target dan Tahun Realisasi (Rata-rata
Pencapaian /Jumlah)
1 Cakupan Bantuan Jaminan Nasional Target : 112,9 Juta
Penerima Iuran (PBI) Kesehatan Jiwa 85,71%
Tahun : 2024
2 Jumlah Keluarga Miskin dan rentan Target : 10 Juta Jiwa
yang memperoleh bantuan tunai Tahun : 2024 85,71%
bersyarat
3 Jumlah keluarga miskin dan rentan Target : 15.600.039
yang menerima bantuan sosial pangan Jiwa 71,43%
Tahun : 2024
4 Jumlah pendampingan Program Target : 100%
Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih Pendamping 85,71
modul kesehatan dan gizi Tahun : 2024
5 Terselenggaranya rembuk stunting Target : Min 1 kali
100%
tingkat kabupaten/kota
6 Terselenggarannya rembuk stunting Target : Min. 2 kali
100%
tingkat kecamatan
7 Tersedianya kebijakan/peraturan Target : 100%
bupati/walikota tentang kewenangan Kab/Kota
100%
desa/kelurahan dalam penurunan
stunting
8 Terselenggaranya pemantauan dan Target : 2 kali
evaluasi percepatan penurunan stunting 85,71%
di pemerintah daerah kabupaten/kota
9 Persentase desa/kelurahan yang Target : 100%
melaksanakan Sanitasi Total Berbasis desa/kelurahan 100%
Masyarakat (STBM)
10 Persentase kabupaten/kota yang Target : 100%
mengimplementasikan sistem data Tahun : 2023
Surveilans gizi elektronik dalam 100%
pemantauan intervensi gizi untuk
penurunan stunting
No Keluaran (Output) Target dan Tahun Realisasi (Rata-rata
Pencapaian /Jumlah)
11 Jumlah Desa/Kelurahan yang telah Target : 90%
tebebas dari buang air besar Tahun 2024 85,71%
sembarangan (ODF)
12 Persentase target sasaran yang memiliki Target : 70%
pemahaman yang baik tentang stunting Tahun : 2024 42,86%
di lokasi prioritas
13 Publikasi data stunting tingkat Target : 1 kali
100%
Kabupaten/Kota Setiap tahun
14 Terpenuhinya standar pelayanan Target : 90%
pemantauan tumbuh kembang di Tahun : 2024 71,43%
posyandu
15 Terselenggaranya audit anak berusia Target : 50%
57,14%
dibawah dua tahun (baduta) Stunting Tahun : 2024
16 Tersedianya bidan desa/kelurahan Target : 100%
sesuai kebutuhan desa/kelurahan 57,43%
Tahun : 2024
17 Jumlah pemerintah desa yang 100% desa/kelurahan
mendapatkan peningkatan kapasitas Tahun 2024
57,14%
dalam penanganan percepatan
penurunan stunting
18 Persentase desa/kelurahan yang kader Target : 90% Kader
pembangunan manusianya Tahun : 2024
57,14%
mendapatkan pembinaan dari
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
19 Persentase desa/kelurahan yang Target : 100%
mengintegrasikan program dan kegiatan desa/kelurahan
percepatan penurunan stunting dalam Tahun : 2024
dokumen perencanaan dan 57,14%
penganggaran desa/kelurahan (Rencana
Pembangunan Jangka menengah Desa,
Rencana Kerja pemerintah desa, serta
No Keluaran (Output) Target dan Tahun Realisasi (Rata-rata
Pencapaian /Jumlah)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
dan Rencana Kerja dan Anggaran Desa)
20 Persentase desa/kelurahan yang Target : 90%
meningkatkan alokasi dana desa/kelurahan
desa/kelurahan yang melakukan Tahun : 2024 28,57%
konvergensi percepatan penurunan
stunting
21 Persentase desa/kelurahan yang Target : 80%
melakukan konvergensi percepatan desa/kelurahan 57,14%
penurunan stunting Tahun : 2024
22 Terselenggaranya pemantauan dan Target : 2 kali
evaluasi percepatan penurunan stunting Tiap Tahun 50%
di pemerintahan desa
23 Jumlah Desa/kelurahan Bebas Stunting Target : 100%
14,29%
Tahun : 2024
24 Persentase pemerintah desa yang Target : 90%
memiliki kinerja baik dalam Tahun : 2024 28,57%
konvergensi penurunan stunting
25 Terlaksanannya Kampanye nasional Target : 3
pencegahan Stunting kanal/metode 100%
Tiap Bulan
26 Jumlah Kabupaten/kota yang memiliki Target : 100%
minimal 20 tenaga pelatih berjenjang Kab/Kota
tingkat dasar serta pendidikan dan Tahun : 2024
28,57%
pelatihan pengasuhan stimulasi
penanganan stunting bagi guru
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
27 Desa/kelurahan yang memiliki guru Target : 90 %
PAUD terlatih pengasuhan stimulasi Tahun : 2024
penanganan stunting sebagai hasil 57,14%
pendidikan dan pelatihan di
Kabupaten/Kota
No Keluaran (Output) Target dan Tahun Realisasi (Rata-rata
Pencapaian /Jumlah)
28 Lembaga PAUD yang mengembangkan Target : 70 %
Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Tahun : 2024 57,14%
Integratif (PAUD HI)
29 Terlaksananya forum komunikasi Target : 2 kali
perubahan perilaku dalam penurunan Tiap Tahun 75%
stunting lintas agama
30 Tersedianya data hasil surveilans Target : 2 kali
100%
keluarga berisiko stunting Tiap Tahun
31 Tersedianya data keluarga risiko Target : 2 kali
Stunting melalui Sistem Informasi Tiap Tahun 100%
Keluarga
32 Persentase Kabupaten/kota yang Target : 1 kerjasama
menerima pendampingan percepatan Tahun : 2024
100%
penurunan stunting melalui Tri Dharma
Perguruan tinggi
33 Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Target : 90%
Remaja dan Bina Keluarga Remaja Tahun : 2024
(BKR) yang melaksanakan edukasi 71,43%
kesehatan reproduksi dan gizi bagi
remaja
34 Desa/Kelurahan yang melaksanakan Target : 90%
kelas Bina Keluarga Balita (BKB) Tahun : 2024 71,43%
tentang pengasuhan 1000 HPK
35 Pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti Target : 75 %
28,57%
oleh pelaku usaha Tahun : 2024

4.3. Data Cakupan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten

Tabel 11. Data Cakupan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting


No Keluaran (Output) Target dan
Tahun Realisasi
Pencapaian
1 Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan Target : 100 %
aksi konvergensi Percepatan Penurunan Tahun : 2022 100%
Stunting
2 Jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang Target : 100%
mengintegrasikan program dan kegiatan prov dan kab/kota
Percepatan Penurunan Stunting dalam dokumen Tahun : 2022
perencanaan dan penganggaran daerah
(Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka 100%
Menengah Daerah, Rencana Aksi Daerah
Pangan dan Gizi, Rencana Kerja Pemerintah
Daerah, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah dan Rencana Kerja dan Anggaran
Daerah)
3 Persentase Pemerintah Daerah provinsi yang Target : 100 %
meningkatkan alokasi anggaran pendapatan dan Provinsi
100%
belanja daerah untuk Percepatan Penurunan Tahun : 2023
Stunting
4 Persentase Pemerintah Daerah kabupaten/kota Target : 100%
yang meningkatkan alokasi anggaran kab/kota
100%
pendapatan dan belanja daerah untuk Tahun : 2023
Percepatan Penurunan Stunting
5 Terselenggaranya Pemantauan dan Evaluasi 2 Kali tiap tahun
Percepatan Penurunan Stunting di Pemerintah 1 kali
Daerah provinsi
6 Persentase kabupaten/kota yang mendapatkan Target : 100% 37,5%
fasilitasi sebagai daerah ramah perempuan dan kab/kota (Kab.Lebak,
layak anak dalam Percepatan Penurunan Tahun : 2024 Kab.Pandeglang,
Stunting Kab.Serang)
7 Persentase Pemerintah Daerah provinsi dan Target : 90% 87,5% (7
Pemerintah Daerah kabupaten/kota yang prov dan kab/kota kab.Kota)
No Keluaran (Output) Target dan
Tahun Realisasi
Pencapaian
memiliki kinerja baik dalam konvergensi Tahun : 2024
percepatan penurunan stunting
8 Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal Target : 100%
20 tenaga pelatih berjenjang tingkat dasar serta kab/kota
Kewenangan
pendidikan dan pelatihan pengasuhan stimulasi Tahun : 2024
Kab/Kota
penanganan stunting bagi guru Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)
BAB V ISU HAMBATAN/KENDALA DAN REKOMENDASI

5.1. Hambatan bidang pelaksanaan Koordinasi, Konvergensi dan Perencanaan


Percepatan Penurunan Stunting sebagai berikut:
1. Pembentukan TPPS Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan belum diimbangi
adanya pemahaman yang memadai terkait tupoksi dan Rencana Kerja TPPS;
2. Masih kurangnya koordinasi, sinergi dan konvergensi lintas OPD dalam TPPS
Kabupaten/Kota;
3. Belum ada laporan tertulis pelaksanaan kegiatan masing-masing bidang pada TPPS
Provinsi Banten;
4. Rencana program kegiatan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota untuk
Tahun 2023 belum tergambarakan secara jelas;
5. Dukungan kegiatan dan penganggaran untuk penurunan angka stunting yang masih
rendah;
6. Data capaian indikator essensial dan supplay yang masih rendah;
7. Diperlukan intervensi dan integrasi lintas sektoral dalam penurunan stunting;
8. Memperbaiki data (akurat, valid dan tepat waktu);
9. Diperlukan pendampingan/monitoring dan evaluasi dalam setiap program kegiatan;
10. Memperkuat kolaborasi dalam pentahelix (opd, masyarakat, akademisi, swasta, media);
11. Sarana prasarana kesehatan yang terstandarisasi;
12. Pelaksanaan intervensi/pelaksanaan program belum optimal, sehingga akses layanan
dari sisi kelompok penerima manfaat terbatas;
13. Terdapat perbedaan metode pengukuran prevalensi stunting antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah
14. Terbatasnya kualitas maupun kuantitas sumber daya manusia pelaksana;
15. Belum optimalnya proses perencanaan, penganggaran, pemantauan dan pengawasan
layanan.

5.2. Strategi Dan Kebijakan Bidang Pelaksanaan Koordinasi, Konvergensi Dan


Perencanaan Percepatan Penurunan Stunting
1. Penguatan kelembagaan TPPS secara berjenjang melalui kegiatan bimbingan teknis,
rapat koordinasi, webinar dan kegiatan lainnya.
2. Rapat koordinasi rutin bersama anggota TPPS Provinsi Banten untuk evauasi kegiatan
di masing-masing bidang
3. Memastikan Program Rencana Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Dan
Kabupaten/Kota terakomodir pada dokumen RKPD, RENJA, KUAPPAS DAN APBD
2023.
4. Mendorong Kabupaten/Kota melakukan monitoring sistem manajemen data dan
pelaporan capaian indikator sebagai bahan evaluasi target capaian di akhir tahun.
5. Diperlukan komitmen lintas sektor dalam intervensi dan integrasi dalam penurunan
stunting
6. Penyusunan database big data
7. Diperlukan pendampingan/monitoring dan evaluasi dalam setiap program kegiatan
8. Meningkatkan alokasi program kegiatan dan anggaran terkait intervensi spesifik dan
sensitif
9. Pemenuhan sarana dan prasarana posyandu yang terstandarisasi yang belum tersedia.

BAB VI PRAKTIK BAIK DAERAH/INOVASI DALAM PERCEPATAN PENURUNAN


STUNTING DI PROVINSI BANTEN

Inovasi Daerah dalam Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Banten telah banyak di
kembangkan dan tersebar di berbagai OPD mulai tingkat Provinsi hingga tingkat
Kabupaten/Kota, sebagai berikut:

Tabel 12. Praktik Baik dalam Percepatan Penurunan Stunting


Provinsi/
No Inovasi
Kabupaten/Kota
1. Provinsi Banten a. Banten Asik (Banten Atasi Stunting Dengan Kolaborasi).
b. Gerakan Emas Oleh TP-PKK Provinsi Banten.
c. Bunda Genre Sebagai Duta Penurunan Stunting
d. Gandeng Finalis Kang Dan Nong Sebagai Duta Peduli Stunting
(Oleh Tp. Pkk Provinsi Banten)
e. Membentuk Sekolah Peduli Stunting Yang Diikuti 1.300 Kader
Di 90 Lokus Stunting Di Provinsi Banten (Oleh Tp. Pkk
Provinsi Banten).
f. Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat)
2. Pandeglang ✓ Pangling : Pandeglang Peduli Stunting (Program Unggulan)
a. Sarita: Selasa Berseri Tanpa Anemia,
b. Sarita Santik: Selasa Berseri Tanpa Anemia
Bersama Santriwati Cantik,
✓ Seupan Cau : Sehat Untuk Pandeglang Cegah Kematian Anak
Dan Ibu (Dinkes)
a. Rabu Untuk Ibu,
b. Berkah : Bersalin Kuat Aman Hidup => (Puskesmas Buka
Pelayanan Pertolongan Persalinan/ Vk 24 Jam)
c. Aksi Emak Cerdik : Aksi Edukasi Masyarakat Cerdik,
✓ Rumah Anak Sigap (Dindik)
✓ Kampung Anak Sejahtera (Dp2kbp3a)
✓ Tanaman Bumbu Pekarangan (Ketapang)
✓ Pelopor Cegah Stunting (Dinsos)
3 Lebak a. Jamban Gotong Royong Keluarga Sehat Produktif (Jaro Kasep)
b. Data Penting ( Deteksi Atasi Anak Peduli Stunting)
c. Lestari: Lebak Sehat Tanpa Anemia Pada Remaja Putri
d. Anjasmara, (Arisan Jamban Saniter Manfaat Terasa)
e. Jimat : Jaring Ibu Hamil Bersalin Selamat
f. Gerakan Jumat Seribu
4 Serang a. Germani Canting (Gerakan Makan Ikan Cegah Stunting)
b. Cerita Legenda (Cerita Tanpa Anemia Lahirkan Generasi
Muda Bahagia)
c. Desa Giat (Desa Sadar Gizi Masyarakat)
d. Masita (Makanan Siap Antar Balita)&
e. Masitabu (Makanan Siap Antar Ibu Hamil Kek)
f. Bagi Pekaya (Perbaikan Gizi Dengan Pekarangan Berdaya)
5 Kota Tangerang a. Yuk Jaim, (Yuk, Jadi Remaja Anti Anemia
b. Kader Asmara Tbc, (Aksi Skrining Mandiri Tbc Berbasis
Masyarakat)
c. Emak Idep, (Sistem Pemantauan Kehamilan Terintegrasi Dan
Terpadu)
d. Sekoper Semangat, (Sistem Elektronik Penilaian Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat Rumah Tangga Kota Tangerang)
e. Babar Bahagia, (Bayi Dan Ibu Cageur, Bawa Akte Kelahiran,
Kartu Keluarga Dan Kartu Indonesia Sehat
f. Bantuan Pangan B2sa, (Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman)
Untuk Balita Stunting
g. Kurbakala (Paud), (Ukur Berat Dan Tinggi Badan Secara
Berkala)
6 Kota Serang a. Duta Sejati, Serang Jawara Anti Anemia.
b. Posyandu Remaja Kota Serang
c. Pos Gizi Anak Stunting
d. Pendampingan Keluarga Stunitng Dan Edukasi Kesehatan
Reproduksi Pada Rematri
e. Pagiku Pantas ((Pantau Gizi Kurang Pantau Stunting)
7 Kota Tangerang a. Akm (Anjungan Kia Mandiri)
Selatan b. Milea (Milenial Anti Anemia) Tablet
Tambah Darah Untuk Remaja Putri
c. Pos Gizi
d. Sipandai Kemas Tangsel (Sistem Informasi Peduli Anak Dan
Ibu Kesehatan Tangsel)
e. Ngider Bidan
f. Kelas Ibu Hamil Resiko Tinggi
g. Posyandu Remaja
h. Vaksinasi Ibu Hamil
i. Bapak Asuh
j. Dapur Dahsyat
k. Sosialisasi Stunting Pada Remaja Dan Calon Pengantin
8 Kota Cilegon a. Kerjasama Dengan Ccsr (Chandra Asri) Dalam Pembentukan
Pos Gizi
b. Inovasi Pos Gizi (Cfd) Puskesmas Citangkil
c. Kegiatan Pos Gizi Serentak
d. Komitmen Bersama Pencegahan Anemia Rematri &
Pembentukan Kader Segani
BAB VII RENCANA KERJA BIDANG PELAKSANAAN KOORDINASI,
KONVERGENSI DAN PERENCANAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

RENCANA KERJA BIDANG 1


No Tugas Fungsi Indikator Capaian Kegiatan Waktu PIC
1 Memastikan Adanya data penerima Identifikasi lokasi Okt 22 TPPS
pemenuhan pangan program KRPL/P2L KRPL/P2L dan program
dan gizi keluarga daerah lainnya;
melalui diversifikasi Adanya data penerima -Identifikasi penerima Okt 22 TPPS
pangan berbasis manfaat KRPL/P2L dan manfaat KRPL/P2l dan
lokal, pengembangan program pangan daerah program pangan daerah
kawasan rumah lainnya lainnya
pangan lestari Adanya kampanye gerakan Pemetaan wilayah rawan Nop 22 TPPS
(KRPL), serta pangan lokal pangan
peningkatan Penyusunan rekomendasi Des 22 TPPS
konsumsi pangan program/kegiatan
bergizi bagi Melakukan kampanye Des 22 TPPS
kelompok sasaran pangan lokal
dan rawan gizi di
provinsi
2 Melakukan Adanya pemetaan daerah Memberikan bantuan Okt 22 TPPS
penambahan item rawan pangan social dan bantuan pangan
pangan bergizi dan
memperluas cakupan
wilayah penerima
bantuan sosial dan
bantuan pangan
3 Melakukan fortifikasi Adanya ketersediaan Mensosialisasikan Juni 22 TPPS
pangan untuk pengayaan zat gizi penting kampanye tentang
memastikan terhadap produk pangan fortifikasi
ketersediaan pangan
bergizi
4 Memastikan Pengadaan cadangan Pelatihan kader pangan Juni 22 TPPS
koordinasi pengadaan pangan beragam bergizi seimbang
dan distribusi logistik dan aman di daerah stunting
sarana dan prasarana
pencegahan Stunting
di tingkat provinsi
5 Mengawasi Adanya ketersediaan Melakukan monitoring dan Septembe TPPS
keamanan pangan di pangan sesuai yang evaljuasi ketersediaan r 22
tingkat provinsi dibutuhkan pangan
6 Memastikan Adanya data layanan Terpenuhinya data Januari TPPS
tersedianya data cakupan essensial dan sensitive spesifik dan dan Des
cakupan layanan supply sensitive 22
pada indikator
spesifik dan sensitif.
7 Melakukan rapat Terlaksananya rapat Melakukan rapat internal Juni dan TPPS
internal bidang internal bidang 1 pelayanan bidang 1 pelayanan Desember
pelayanan intervensi intervensi spesifik dan intervensi spesifik dan 22
spesifik dan intervensi sensitif intervensi sensitif
intervensi sensitif 1
(satu) kali dalam 1
(satu) bulan atau
sewaktu-waktu
apabila diperlukan.

RENCANA KERJA BIDANG 2


No Tugas Fungsi Indikator Capaian Kegiatan Waktu PIC
1 Mengadakan Adanya regulasi /kebijakan Menyusun regulasi kampanye Maret 22 TPPS
kampanye publik kampanye perubahan prilaku perubahan perilaku
berkelanjutan di Adanya template dan tema Menentukan tema kampanye Maret 22 TPPS
tingkat provinsi kampanye perubahan prilaku perubahan prilaku secara
dan memfasilitasi berkala
kampanye publik Adanya kampanye di tingkat Sosialisasi edukasi dan April – TPPS
berkelanjutan di Provinsi advokasi tentang perubahan Des 22
tingkat perilaku
kabupaten/kota; Adanya pendampingan TPPS Melakukan rapat koordinasi Jni dan TPPS
Provinsi kepada Kab/Kota dengan TPPS Kab/Kota Juli 22
2 Memastikan dan Adanya pendampingan Sosialisasi/Rapat Koordinasi Oktober TPPS
memfasilitasi kepada kabupaten/Kota tentang strategi komunikasi 22
Pemerintah tentang Perubahan Perilaku perubahan perilaku untuk
kabupaten/kota percepatan penurunan
untuk menyusun Stunting;
strategi
komunikasi
perubahan
perilaku untuk
percepatan
No Tugas Fungsi Indikator Capaian Kegiatan Waktu PIC
penurunan
Stunting;
3 Memfasilitasi Adanya peningkatan Melakukan fasilitasi September TPPS
peningkatan kapasitas target sasaran dan peningkatan kapasitas target 22
kapasitas target pendukung komunikasi sasaran dan pendukung
sasaran dan perubahan perilaku di tingkat komunikasi perubahan
pendukung provinsi melalui penyediaan perilaku di tingkat provinsi
komunikasi materi komunikasi, pelatihan, melalui penyediaan materi
perubahan sosialisasi, dan sebagainya; komunikasi, pelatihan,
perilaku di tingkat sosialisasi, dan sebagainya;
provinsi melalui
penyediaan materi
komunikasi,
pelatihan,
sosialisasi, dan
sebagainya;
4 Memfasilitasi Adanya perubahan perilaku Melakukan upaya komunikasi Mei 22 TPPS
upaya komunikasi sesuai konteks dan target perubahan perilaku sesuai
perubahan sasaran di tingkat provinsi konteks dan target sasaran di
perilaku sesuai tingkat provinsi
konteks dan target
sasaran di tingkat
provinsi
5 Melakukan rapat Terlaksananya rapat internal Penjadwalan rapat internal Juni dan TPPS
internal bidang bidang perubahan perilaku dan bidang perubahan perilaku dan Desember
perubahan pendampingan keluarga pendampingan keluarga 22
perilaku dan
pendampingan
keluarga 1 (satu)
kali dalam 1
(satu) bulan atau
sewaktu-waktu
apabila diperlukan

RENCANA KERJA BIDANG 3


No Tugas Fungsi Indikator Capaian Kegiatan Waktu PIC
1 Mengoordinasikan dan Adanya perencanaan dan Melakukan Sinergitas dan Pebruari TPP
memastikan pelaksanaan kebijakan koordinasi terkait 22 S
perencanaan dan pencegahan Stunting di perencanaan dan
No Tugas Fungsi Indikator Capaian Kegiatan Waktu PIC
pelaksanaan kebijakan provinsi dan kabupaten/kota pelaksanaan kebijakan
pencegahan Stunting di wilayah provinsi yang pencegahan Stunting di
di provinsi dan mengacu pada 5 (lima) pilar provinsi dan kabupaten/kota
kabupaten/kota di strategi nasional dan kegiatan di wilayah provinsi yang
wilayah provinsi yang prioritas dalam rencana aksi mengacu pada 5 (lima) pilar
mengacu pada 5 (lima) nasional percepatan strategi nasional dan
pilar strategi nasional penurunan Stunting kegiatan prioritas dalam
dan kegiatan prioritas rencana aksi nasional
dalam rencana aksi percepatan penurunan
nasional percepatan Stunting
penurunan Stunting;
2 Memastikan Adanya tagging anggaran Sosialisasi terkait anggaran Maret TPP
perencanaan percepatan penurunan percepatan penurunan S
penganggaran Stunting di lokasi intervensi Stunting di lokasi intervensi
percepatan penurunan prioritas di kabupaten/kota prioritas di kabupaten/kota
Stunting di lokasi
intervensi prioritas di
kabupaten/kota
3 Mendiseminasikan Membuat kebijakan terkait Melakukan diseminasi April 22 TPP
kebijakan dan percepatan penurunan kebijakan dan informasi S
informasi terkait Stunting ke kabupaten/kota di terkait percepatan
percepatan penurunan wilayah provinsi penurunan Stunting ke
Stunting ke kabupaten/kota di wilayah
kabupaten/kota di provinsi
wilayah provinsi
4 Membuat makalah Adanya makalah kebijakan Membuat makalah terkait Mei 22 TPP
kebijakan singkat singkat terkait percepatan kebijakan singkat terkait S
terkait percepatan penurunan Stunting di percepatan penurunan
penurunan Stunting di provinsi secara berkala Stunting di provinsi secara
provinsi secara berkala berkala
setiap 1 (satu) tahun
sekali
5 Mengoordinasikan Adanya koordinasi dan Melakukan koordinasi dan Januari – TPP
pembinaan dan pembinaan dan peningkatan pembinaan dan peningkatan Des 22 S
peningkatan kapasitas kapasitas kelembagaan dan kapasitas kelembagaan dan
kelembagaan dan sumber daya manusia kepada sumber daya manusia
sumber daya manusia pemerintah kabupaten/kota, kepada pemerintah
kepada pemerintah kecamatan dan desa terkait kabupaten/kota, kecamatan
kabupaten/kota, percepatan penurunan dan desa terkait percepatan
kecamatan dan desa Stunting penurunan Stunting
No Tugas Fungsi Indikator Capaian Kegiatan Waktu PIC
terkait percepatan
penurunan Stunting
6 Menyiapkan Teratasinya kendala dan Menyelesaikan setiap Januari – TPP
perumusan hambatan penyelenggaraan kendala dan hambatan Des 22 S
penyelesaian kendala percepatan penurunan penyelenggaraan percepatan
dan hambatan Stunting di tingkat provinsi penurunan Stunting di
penyelenggaraan tingkat provinsi
percepatan penurunan
Stunting di tingkat
provinsi
7 Melakukan rapat Membuat jadual rapat terkait Melakukan rapat internal Juni dan TPP
internal Bidang percepatan penurunan Bidang Koordinasi dan Des 22 S
Koordinasi dan stunting Konvergensi
Konvergensi 1 (satu)
kali dalam 1 (satu)
bulan atau sewaktu-
waktu apabila
diperlukan
8 Penyelenggaraan Terselenggaranya kerjasama Rapat koordinasi dengan Jan-Des TPP
kerjasama dengan dengan mitra mitra 22 S
mitra

RENCANA KERJA BIDANG 4


No Tugas Fungsi Indikator Capaian Kegiatan Waktu PIC
1 Pemantauan dan Terlaksananya Pemantauan Melaksanakan Monev Juni dan TPPS
evaluasi di tingkat dan evaluasi di tingkat Desember
provinsi dengan provinsi dengan mengacu 22
mengacu pada pada indikator kinerja
indikator kinerja capaian operasionalisasi pada
capaian strategi nasional dan rencana
operasionalisasi pada aksi nasional percepatan
strategi nasional dan penurunan Stunting
rencana aksi nasional
percepatan penurunan
Stunting
2 Mengumpulkan dan Tersedianya Data Melakukan koordinasi dan Maret 22 TPPS
mengolah data keluarga sinkronisasi pengumpulan
berisiko Stunting di dan pengolahan data
tingkat provinsi; beresiko stunting
No Tugas Fungsi Indikator Capaian Kegiatan Waktu PIC
3 Memfasilitasi audit Terlaksananya audit Stunting Melakukan audit Stunting Juli 22 TPPS
Stunting di tingkat di tingkat Provinsi di tingkat Provinsi
Provinsi
4 Melakukan pengelolaan Terlaksananya peningkatan Melakukan publikasi April 22 TPPS
pengetahuan yang pengetahuan dalam terkait mendukung
dibutuhkan untuk mendukung percepatan percepatan penurunan
mendukung percepatan penurunan stunting Stunting di tingkat provinsi
penurunan Stunting di
tingkat provinsi
5 Pemantauan dan Terlaksananya Pemantauan Melakukan Pemantauan Juni dan TPPS
evaluasi di tingkat dan evaluasi terkait stunting dan evaluasi terkait Des 22
provinsi dengan stunting
mengacu pada
indikator kinerja
capaian
operasionalisasi pada
strategi nasional dan
rencana aksi nasional
percepatan penurunan
Stunting

BAB VIII KESIMPULAN

1. Terjadi Peningkatan Cakupan Penimbangan Balita dari 60 Persen pada Tahun 2021
menjadi 81,1 Persen sampai Semester I Tahun 2022, dengan demikian dapat diprediksi
terjadi Penurunan Prevalensi Stunting pada tahun 2022 yang akan dipublikasikan oleh
Puslitbang KEMENKES RI pada Bulan Januari 2023;
2. Penentuan Lokus Prioritas berdasarkan Lokasi Kasus Stunting yang tinggi dan Cakupan
Layanan yang rendah;
3. Realisasi Anggaran sampai Semester I Tahun 2022 Sebesar 182.551.826.545,00 dari
Total Pagu 922.652.706.778,00 atau sebesar 19.79 Persen, Penanganan Stunting yang
dilakukan oleh Perangkat Daerah teknis masih proses pengerjaan di lapangan yang akan
selesai pada Bulan Desember 2022;
4. Realisasi Kinerja berdasarkan Indikator Menurut Perpres 72 Tahun 2021 masih terdapat
beberapa indikator yang belum tercapai, hal ini disebabkan masih terdapat beberapa
Kabupaten/Kota masih proses input pada Web Bangda dan proses masih berjalan;
5. Telah melakukan Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Stunting dan sudah dibuat
Keputusan Gubernur tentang Pemberian Penghargaan pada Pemerintah Kabupaten/Kota
atas Hasil Kinerja terhadap 8 (Delapan) Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tingkat
Provinsi Banten Tahun 2022;
6. Perencanaan dan Penganggaran pada Kabupaten/Kota di Provinsi Banten sudah
terintegrasi dalam Dokumen Perencanaan (RKPD dan Dokumen Evaluasi APBD) untuk
memasukkan Anggaran dan Program kegiatan Percepatan Penurunan Stunting
LAMPIRAN

Launching Banten ASIK (Atasi Stunting dengan Kolaborasi) Tahun 2022 Pada acara Peringatan
Hari Keluarga ke 29 Tk. Provinsi Banten Tahun 2022
Bertempat di Kampung KB Gerem – Kota Cilegon

Pemberian Sembako dan Ikan Bagi Keluarga Berisiko Stunting dan Gerakan Tebar Bibit Ikan
Serentak untuk Ketahanan Pangan
Rapat Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN
PASTI) dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2022 bertempat di Hotel Horison Ultima Ratu.

Rapat Koordinasi TPPS Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2022 bertempat di Ruang
Rapat Sekretariat Daerah Provinsi Banten (Di Pimpin Oleh Bapak Pj. Sekretaris Daerah)
Rapat Koordinasi TPPS Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2022
bertempat di Ruang Rapat Lt. 3 DP3AKKB Provinsi Banten
(Di Pimpin Oleh Bapak Asisten Pemerintahan Setda Provinsi Banten).

Pendampingan Terpadu Penurunan Stunting oleh Kementerian/Lembaga Bertempat di Hotel Horison


Altama Pandeglang dilaksanakan pada tanggal 2 – 3 Juni 2022. Ada 3 wilayah yang mendapat
Pendampingan Terpadu yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang.
Rapat Koordinasi TPPS Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2022
bertempat di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Provinsi Banten, membahas terkait Bidang Data,
Pemantauan, Evaluasi dan Knowledge Management
(Di Pimpin Oleh Bapak Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Banten).

Rapat Koordinasi seluruh anggota TPPS Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2022
bertempat di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Provinsi Banten
(Di Pimpin Oleh Bapak Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Banten secara Webinar).
Rapat Teknis TPPS Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2022
bertempat di Ruang Rapat Lt. 3 DP3AKKB Provinsi Banten
(Di Pimpin Oleh Sekretaris TPPS Provinsi Banten secara Hybrid dan Offline).

Komitmen Integrasi Percepatan Penurunan Stunting oleh Pj. Gubernur Banten, Pj. Sekretaris
Daerah, Bupati/Walikota, Kepala DP3AKKB, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN dan para
FORKOPIMDA dan Launching Banten Atasi Stunting dengan Kolaborasi (BANTEN ASIK)
Tanggal 12 Juli 2022 Bertempat di Kampung KB Gerem – Kota Cilegon.
Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal
9 Agustus 2022 bertempat di Hotel Le Dian
diikuti oleh seluruh anggota TPPS Provinsi dan TPPS Kab/Kota
(Kegiatan di Buka Oleh Pj. Sekretaris Daerah Selaku Ketua Pelaksana TPPS Provinsi Banten).

Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal
10 Agustus 2022 bertempat di Hotel Le Dian
diikuti oleh seluruh anggota TPPS Provinsi dan TPPS Kab/Kota
(Kegiatan di Buka Oleh Pj. Sekretaris Daerah Selaku Ketua Pelaksana TPPS Provinsi Banten).
Bimbingan Teknis 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten
Tahun 2022, 9 Maret 2022.
Kegiatan – kegiatan dalam Percepetan Penurunan Stunting di 8 Kabupaten/Kota se-Provinsi
Banten
Koordinasi Intensif dengan Ketua Tim TPPS Provinsi Banten

Koordinasi Intensif dengan TPPS Kabupaten Lebak

Koordinasi Intensif dengan Tim TPPS Provinsi Banten

Rekonsiliasi TPPS Kabupaten Lebak


Rekonsiliasi TPPS Kabupaten Serang

Rekonsiliasi TPPS Kota Tangerang Selatan

Rekonsiliasi TPPS Kabupaten Tangerang

Pengisian Target Antara PPS Kota Tangerang Selatan


Pengisian Target Antara PPS Kabupaten Tangerang

Diskusi Panel Audit Kasus Stunting Kota Serang

Diskusi Panel Audit Kasus Stunting Kota Tangerang Selatan

Diskusi Panel Audit Kasus Stunting Kabupaten Tangerang


Diskusi Panel Audit Kasus Stunting Kabupaten Serang

Diseminasi Audit Kasus Stunting Kota Cilegon

Diseminasi Audit Kasus Stunting Kota Tangerang Selatan

Kunjungan Lapangan Audit Kasus Stunting Kota Serang


Monitoring Pelaksanaan AKS Kota Serang

Gambar. Diseminasi Audit Kasus Stunting Kota Serang

Gambar. Diskusi Panel Audit Kasus Stunting Kabupaten Lebak


Orientasi Pemanfaatan Elsimil dan Google Form

Pendampingan Pelaksanaan BAAS

Pendampingan Pelaksanaan BAAS


Koordinasi Intensif bersama TPPS Provinsi Banten “Sinergitas Antar TPPS Provinsi Banten
hingga TPPS Desa/Kelurahan”
DUKUNGAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING OPD PEMPROV BANTEN S/D SEMESTER I/2022
No OPD Lokasi Sub Kegiatan Peruntukan/Rincian Belanja Pagu Realisasi Keterangan

1 DINAS 8 Kabupaten/Kota Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kapasitas 1.000.000.000 -


PEMBERDAYAAN se- Provinsi Banten Kelembagaan Lembaga Kelembagaan Posyandu untuk
MASYARAKAT Kemasyarakatan Konvergensi Stunting
DAN DESA Desa/Kelurahan
(RT,RW,PKK,Posyandu,LPM
dan Karang Taruna) Lembaga
Adat Desa/Kelurahan dan
Masyarakat Hukum Adat
Jumlah 1.000.000.000 197.184.000

2 DINAS SOSIAL 8 Kabupaten/Kota Fasilitasi Bantuan Sosial Bantuan Sosial bagi Keluarga 45.000.000.000 -
se- Provinsi Banten Kesejahteraan Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
sebanyak 50.000 Kepala
keluarga
Jumlah 45.000.000.000 - terkendala
dengan
Pergub
Hibah
Bansos,
perlu review
3 DINAS 8 Kabupaten/Kota Penglolaan Pelayanan kesehatan Monitoring Pelaksanaan 354.790.000
KESEHATAN se- Provinsi Banten Gizi masyarakat Banten Cegah Stunting
Intervensi Balita Gizi Buruk 198.500.000
Pengadaan Formula Gizi
(DAK FISIK) Penurunan 10.267.727.000 terdapat
Stunting Pengadaan PMT kebijakan
Balita Gizi Kurang dan PMT Pusat terkait
Ibu Hamil KEK henti salur
DAK Fisik
DAK ( NON FISIK) Kampanye 185.700.000
Lokal Terkait Percepatan
Perbaikan Gizi Masyarakat :
Penyediaan Media Luar Ruang
Dalam Rangka Penurunan
Stunting Penyediaan Media
Luar Ruang Roll Up Banner
(DAK FISIK) Pengadaan Obat 6.778.293.000
Pengelolaan Jaminan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional 358.597.716.959
Masyarakat (JKN)
Jumlah 376.382.726.959 534.385.000
4 Biro PEMKESRA 8 Kabupaten/Kota Fasilitasi Koordinasi, Sinkronisasi, Rapat Koordinasi Capaian 15.500.000
se- Provinsi Banten Evaluasi dan Capaian Kinerja Kinerja kebijakan
Kebijakan Kesejahteraan Rakyat Kesejahteraan Rakyat
Bidang Kesehatan Bidang Kesehatan
Jumlah 15.500.000 15.500.000

5 Dinas Pendidikan Provinsi Banten rehabilitasi sarana prasarana utilitas Rehabilitasi UKS SMA di 143.609.000
dan Kebudayaan sekolah Kab. Serang
Pembinaan Minat Bakat dan Pembentukan kader 800.000.000
Kreativitas Siswa kesehatan reproduksi
remaja di sekolah (Siswa
SMA di Prov. Banten)
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Lomba Sekolah Sehat (SD 2.274.608.000
Berdasarkan Tugas dan Fungsi & SMP di 8 kab/kota)
Jumlah 3.218.217.000 638.383.000

6 DP3AKKB Provinsi Banten Pengelolaan Pelaksanaan Desain Bimtek Pembimbingan, 655.246.000


Program Pembangunan Keluarga Pengembangan, dan
Melalui Pembinaan Ketahanan dan Penguatan Penyiapan
Kesejahteraan Keluarga Pengasuhan 1000 HPK
Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Bimtek Pengelolaan 757.952.000
serta Organisasi Kemasyarakatan Program Ketahanan
Tingkat Daerah Provinsi dalam Keluarga dan
Pembangunan Keluarga Melalui Pemberdayaan Ekonomi
Pembinaan Ketahanan dan Keluarga
Kesejahteraan Keluarga
Jumlah 1.413.198.000 112.540.000

7 Dinas Komunikasi, 8 Kabupaten/Kota Pengelolaan Media Komunikasi Penyebarluasan Informasi 460.500.000


Informatika, se- Provinsi Banten Publik mengenai Stunting
Statistik dan melalui media cetak,
Persandian radio, televisi, media
online dan media luar
ruang (baliho, spanduk).
Jumlah 460.500.000 455.271.000
8 Badan Kesatuan 8 Kabupaten/Kota Pelaksanaan Koordinasi di Bidang Sosialisasi kepada 211.520.000
Bangsa dan Politik se- Provinsi Banten Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya masyarakat terkait
dan Fasilitasi Pencegahan kesadaran sosial dan
Penyalagunaan Narkotika, Fasilitasi budaya (Pembentukan
Kerukunan Umat Beragama dan karakter dan mental
Penghayat Kepercayaan di Daerah masyarakat untuk peduli
stunting)
Jumlah 211.520.000 112.009.609

9 Badan Perencanaan Kota Serang Koordinasi Perencanaan Bidang 1. Rapat Koordinasi 85.208.000
Pembangunan Pemerintahan dan Pembangunan terkait perencanaan
Daerah Manusia program dan kegiatan
terkait penanganan
stunting
2. Monev terkait
pelaksanaan tematik
stunting
Koordinasi pelaksanaan sinergitas dan Penyusunan Rencana Aksi 97.684.000
harmonisasi perencanaan Daerah (RAD) Pangan
pembangunan daerah bidang SDA dan Gizi 2023-2024
Jumlah 182.892.000 121.040.260
10 DINAS 8 Kabupaten/Kota Pemberian Insentif dan Fasilitasi bagi pembinaan di Desa 226.000.000
KELAUTAN DAN se- Provinsi Banten Pelaku Usaha Perikanan Lintas Stunting ke Kelompok
PERIKANAN Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 Posyandu dan PKK
(satu) Daerah Provinsi melalui Kegiatan Gemar
Makan Ikan, kemudian
pemberian bantuan untuk
pembuatan Bioflok ikan
tawar ke Kelompok
masyarakat di desa-desa
rawan stunting.
Jumlah 226.000.000,00 226.000.000,00
11 DINAS 8 Kabupaten/Kota Koordinasi, Sinkronisasi dan Penambahan anggaran 192.669.000
KETAHANAN se- Provinsi Banten Pengadaan Cadangan Pangan untuk kegiatan penyaluran
PANGAN Pemerintah Provinsi cadangan pangan pada
daerah yang
membutuhkan
Promosi Penganekaragaman Promosi pangan lokal 150.000.000
Konsumsi Pangan Berbasis untuk menekan stunting di
Sumberdaya Lokal sebesar wilayah stunting
Pelaksanaan Advokasi, Edukasi dan Promosi pangan lokal 200.000.000
Sosiaalisasi Konsumsi Pangan untuk menekan stunting di
Beragam Bergizi Seimbang ( B2SA wilayah stunting
Jumlah 542.669.000,00 377.878.500,00
12 DINAS 4 Kabupaten se- Pengawasan Mutu, Penyediaan dan - Penanaman padi 500.000.000
PERTANIAN Provinsi Banten Peredaran Benih/Bibit Tanaman biofortisifikasi melalui
Pangan pemberian benih
Jumlah 500.000.000,00 500.000.000,00
13 DINAS Provinsi Banten Koordinasi dan Sinkronisasi Pemantauan Harga dan 256.807.000
PERINDUSTRIAN Ketersediaan Barang kebutuhan Stok Barang Kebutuhan
DAN pokok dan ketersediaan barang Pokok dan Barang Penting
PERDAGANGAN penting di tingkat provinsi pada Pelaku Usaha
Distribusi Barang Lintas
Kabupaten/Kota

Pemantauan harga dan stok barang Operasi Pasar dalam 599.217.000


kebutuhan pokok dan barang penting rangka Stabilisasi Harga
serta Operasi Pasar untuk menjaga Pangan Pokok yang
stabilitas harga kebutuhan pokok dan Dampaknya Beberapa
barang penting Daerah Kabupaten/Kota
dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
Jumlah 856.024.000,00 282.400.000,00
14 DINAS TENAGA 8 Kabupaten/Kota Pelatihan berbasis kemasyarakatan ( Masyarakat umum 946.496.600
KERJA DAN se- Provinsi Banten Sablon, Kecantikan, Barista)
TRANSMIGRASI Pelatihan berbasis kemasyarakatan Khusus mantan TKI/TKW 64.000.000
(Budidaya Lele)
Jumlah 1.010.496.600,00 666.472.800,00
15 DINAS KOPERASI 8 Kabupaten/Kota Produksi dan Pengelohan, Pemasaran, Pelatihan peningkatan 3.360.599.220
DAN UMKM se- Provinsi Banten Sumber Daya Manusia, serta Desain kualitas pelaku usaha
dan Teknologi
Jumlah 3.360.599.220,00 1.596.000.000,00
16 DINAS 8 Kabupaten/Kota Pengembangan Kompetensi SDM Pelatihan Pengembangan 500.000.000
PARIWISATA se- Provinsi Banten Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kompetensi SDM
Tingkat Lanjutan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
Peningkatan Peran serta Masyarakat Pelatihan Peningkatan 700.000.000
dalam Pengembangan Kemitraan Peran serta Masyarakat
Pariwisata
dalam Pengembangan
Kemitraan Pariwisata
Fasilitasi Pengembangan Kompetensi Fasilitasi Pengembangan 300.000.000
Sumber Daya Manusia Ekonomi Kompetensi Sumber Daya
Kreatif Manusia Ekonomi Kreatif
1.500.000.000,00 764.536.830,00
17 Dinas Perumahan 8 Kabupaten/Kota Penyediaan Prasarana, Sarana, dan Pembangunan/Peningkata 340.131.349.500
Rakyat dan se- Provinsi Banten Utilitas Umum Di Permukiman Untuk n Kualitas PSU
Kawasan Menunjang Fungsi Permukiman Permukiman (Jalan
Permukiman Lingkungan, Drainase dan
MCK)
Kab Lebak, Kab. Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Pembangunan RTLH 13.275.761.800
Pandeglang, Kab. Dalam Kawasan Permukiman Dengan
Serang, Kota Serang Luas 10 (Sepuluh) Ha Sampai Dengan
Di Bawah 15 (Lima Belas) Ha
Kab Lebak, Kab. Pelaksanaan Pembangunan Pembanguan Kawasan 56.349.139.900
Pandeglang, Kab. Pemugaran / Peremajaan Permukiman Kumuh
Serang, Kota Kumuh Dengan Luas 10 (Sepuluh) Ha
Serang, Kota Sampai Dengan Di Bawah 15 (Lima
Cilegon Belas) Ha
Pengelolaan dan Pengembangan 22.957.007.200
sistem dan Penyediaan Air Minum

Pengelolaan dan Pengembangan 690.000.000


sistem Sistem Air Limbah
Penataan Bangunan dan 21.475.060.569
Lingkungannnya
Jumlah 454.878.318.969 162.887.192.000
18 Dinas Lingkungan Provinsi Banten Pemberian Informasi Peringatan 125.100.000,00
Hidup dan Pencemaran dan / atau Kerusakan LH
Kehutanan pada Masyarakat
Provinsi Banten Peningkatan Peran Serta Masyarakat Pembinaan Bank Sampah 125.000.000,00
dalam Pengelolaan Persampahan 8 Kab/Kota
Koordinasi / Survey 144.230.000,00
Lokasi Baru Bank-Bank
Sampah
Pengerukan Sampah pada 36.392.000,00
Muara Sungai / Sempadan
Pantai Kewenangan
Provinsi
Kota Serang Koordinasi dan Sinkronisasi Belanja Jasa THL KKBL 25.100.000,00
Penyediaan Prasarana dan Sarana Penyelenggaraan 536.400.000,00
Pengelolaan Sampah Kebersihan Kawasan
Keraton Banten Lama
Retribusi Pembuangan 36.000.000,00
Sampah KKBL
Provinsi Banten Penilaian Kinerja Penyelenggaraan 316.800.000,00
Masyarakat/Lembaga #Penilaian Sekolah
Masyarakat/Dunia Usaha/Dunia Adiwiyata,
Pendidikan/ Filantropi dalam #Penilaian Kab/ Kota
Perlindungan dan Pengelolaan Berwawasan Lingkungan
Lingkungan Hidup (Adipura) dan
#Penilaian Perusahaan
Berwawasan Lingkungan
(Proper)

Kab. Serang, Kab. Pengolahan Bahan Baku Hasil Hutan Pemberdayaan Kelompok 483.480.000,00
Lebak, Kab Bukan Kayu Hayati (HHBK) Tani Hutan untuk
Pandeglang Pembudidayaan dan
Pengolahan Jamur Tiram,
Madu Lebah, Madu
Klanceng, Gula Aren
Kab Lebak Pelaksanaan Penanaman Hutan Cab Dinas LHK Lebak 131.000.000,00
Rakyat Tangerang
Kab Lebak Belanja Jasa Tenaga Teknis Pertanian 142.720.000,00
dan Pangan
Kab Lebak, Kab Pembuatan Sumur Resapan 8.250 unit tersebar di Kab 34.804.000,00
Tangerang, Kota Lebak, Kab Tangerang,
Tangerang dan Kota Kota Tangerang dan Kota
Tangsel Tangsel
Kab Lebak Demplot Teknologi Rehabilitasi Terbangunnya unit 108.420.000,00
Hutan dan Lahan (Agroforestry) percontohan
pengembnagan teknologi
rehabilitasi hutan dan
lahan diwilayah, CDLHK
Lebak dan Tangerang
(Hutan Cadangan Pangan
(HCP), Pengembangan
Jamur Tiram,
Pengembangan Lebah
Madu Trigona/Teuweul,
Pengembangan Tanaman
Porang)

Kota Serang , Kab Pelaksanaan Rehabilitasi di Luar 573.792.000,00


Serang, Kota Kawasan Hutan Negara
Cilegon, Kab
Pandeglang 2.819.238.000 225.600.000
19 Dinas PUPR Kabupaten Lebak - Konstruksi Rehabilitasi Jaringan 10.000.000.000,00
Irigasi DI Cikoncang

- Konstruksi Rehabilitasi Jaringan 10.000.000.000,00


Irigasi DI Cilangkahan I
- Konstruksi Rehabilitasi Jaringan 8.000.000.000,00
Irigasi DI Cibinuangeun
28.000.000.000 8.400.000.000
20 Dinas Energi dan Provinsi Banten Pembangunan Sarana Penyediaan Pembangunan sarana 10.711.630.000
Sumber Daya Tenaga Listrik Belum Berkembang, penyediaan tenaga listrik
Mineral Daerah Terpencil dan Perdesaan belum berkembang,
daerah terpencil dan
perdesaan (Lisdes)
Jumlah 10.711.630.000 4.439.433.546
Jumlah Keseluruhan 21 OPD 932.289.529.748 182.551.826.545

Anda mungkin juga menyukai