LAPORAN
PENYELENGGARAAN
PERCEPATAN
PENURUNAN
STUNTING
SEMESTER I
DI PROVINSI BANTEN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Dasar Hukum 2
1.3 Maksud dan Tujuan 3
1.4 Hasil Yang Diharapkan 3
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PROVINSI 4
2.1 Demografi Provinsi Banten 4
2.2 Konvergensi Perencanaan Penganggaran Provinsi Tahun 2022 7
BAB III PELAKSANAAN KOORDINASI, KONVERGENSI DAN 8
PERENCANAAN DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
3.1 Capaian Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi 8
3.2 Data Stunting Kabupaten/Kota 8
3.3 Realisasi Rapat Koordinasi (Rembuk) Stunting Tingkat Kabupaten/Kota 9
Di Provinsi Banten
3.4 Dukungan Regulasi Stunting Provinsi 9
4.5 Pelaporan Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Bagi Kabupaten/Kota 13
BAB IV DATA RATA RATA CAPAIAN INDIKATOR CAKUPAN LAYANAN 12
4.1 Data Cakupan Esensial Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota Di 13
Provinsi Banten
4.2 Data Cakupan Supply Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota Di 16
Provinsi Banten
4.3 Data Cakupan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten 20
BAB V ISU HAMBATAN/KENDALA DAN REKOMENDASI 22
5.1 Hambatan Bidang Pelaksanaan Koordinasi, Konvergensi Dan Perencanaan 22
Percepatan Penurunan Stunting
5.2 Rekomendasi Bidang Pelaksanaan Koordinasi, Konvergensi Dan Perencanaan 22
Percepatan Penurunan Stunting
BAB VI PRAKTIK BAIK DAERAH/INOVASI DALAM PERCEPATAN 23
PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BANTEN
BAB VII RENCANA KERJA BIDANG PELAKSANAAN KOORDINASI, 26
KONVERGENSI DAN PERENCANAAN PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
LAMPIRAN
LAPORAN
PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
PROVINSI BANTEN
SEMESTER 1
BAB I PENDAHULUAN
Data jumlah penduduk Provinsi Banten Semester I tahun 2022 adalah 12.145.161 jiwa
dengan persentase kenaikan kepadatan penduduk 2021-2022 adalah 4,36% dan rata-rata
kenaikan kepadatan penduduk sebesar 4,67%. Berdasarkan hasil konsolidasi, pembersihan
data ganda, dan data anomali yang dilakukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Ditjen Dukcapil
Kemendagri RI), berikut ini jumlah penduduk semester I tahun 2022.
Penduduk Provinsi Banten dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatkan. Pada tahun
2018-2022 laju pertumbuhan penduduk provinsi Banten mengalami peningkatan sebanyak
2,14%. Keberhasilan pembangunan di suatu daerah tidak hanya diukur dari pembangunan
infrastruktur untuk pelayanan publik atau pengelolaan segala sumber daya yang ada. Salah
satu aspek penting dalam menilai keberhasilan suatu pemerintahan daerah dalam
pembangunan adalah indeks pembangunan manusia (IPM) atau Human Develoment Index)
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan
kualitas hidup manusia di suatu wilayah. IPM Menjelaskan kemampuan penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan antara lain pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan
sebagainya. IPM juga merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan
sebuah negara/provinsi/kabupaten/kota dalam klasifikasi maju, proses menuju kemajuan,
atau terbelakanga. IPM juga dapat mengukur pengaruh kebijakan di bidang ekonomi
terhadap kualitas hidup. Bagi Provinsi Banten IPM merupakan data strategis karena mampu
mengukur kinerja pemerintah, dan dapat digunakan sebagai dasar penentuan Dana Alokasi
Umum (DAU).
Sebagaimana diketahui bahwa IPM Nasional tahun 2017 adalah 70,81, sementara itu IPM
Provinsi Banten tahun 2019 adalah 72,44. Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indonesia tahun 2021 mencapai 72,29, meningkat 0,35 poin (0,49 persen) dibandingkan
capaian tahun 2020 (71,94) (BPS, 2022). IPM nasional rata-rata meningkat sebesar 0,76
persen. Peningkatan IPM 2021 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup
sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Hal ini berbeda dengan peningkatan IPM 2020
yang hanya didukung oleh peningkatan pada dimensi umur panjang dan hidup sehat dan
dimensi pengetahuan, sedangkan dimensi standar hidup layak mengalami penurunan. Pada
2021, dimensi hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita
(yang disesuaikan) meningkat 1,30 persen.
Pada dimensi pendidikan, penduduk berusia 7 tahun memiliki harapan lama sekolah (dapat
menjalani pendidikan formal) selama 13,08 tahun, atau hampir setara dengan lamanya waktu
untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I. Angka ini meningkat 0,10 tahun
dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 12,98 tahun. Sementara itu, rata-rata lama sekolah
penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,06 tahun, dari 8,48 tahun menjadi 8,54 tahun
pada tahun 2021. Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun
2021 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,57 tahun, lebih lama 0,10 tahun
dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya. Artinya, pembangunan
khususnya dalam aspek pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat sudah dalam kondisi
baik. Hal ini tidak lepas dari berbagai upaya pemerintah Provinsi banten dalam meningkatkan
kualitas penduduknya dalam aspek pendidikan, kesehatan, dan daya beli.
Indek Pembangunan Manusia di Provinsi Banten tahun 2018 sebesar 71,95, tahun 2019
mengalami kenaikan menjadi sebesar 72,44 atau terjadi kenaikan sebesar 0,49, pada tahun
2020 naik menjadi 72,45, pada tahun 2021 naik menjadi 72,72. Kota Tangerang Selatan tahun
2019 memiliki IPM tertinggi yaitu sebesar 81,48 melebihi IPM Privinsi Banten yang hanya
71,44, pada tahun 2021 IPM Kota Tangerang Selatan sebesar 81,60 (turun 0,24). Kota
Tangerang tahun 2019 dengan IPM 78,43, dan tahun 2021 naik menjadi 78,50. Kota Cilegon
pada tahun 2019 IPM nya yaitu sebesar 73,01 dan pada tahun 2021 naik menjadi 73,35. Kota
Serang pada tahun 2019 dengan IPM 72,10 dan pada tahun 2021 naik menjadi 72,44. Seluruh
Kabupaten (4 kabupaten) mempunyai IPM di bawah IPK Perkotaan. Kabupaten Lebak tahun
2019 dengan IMP terendah yaitu hanya sebesar 63,88 dan tahun 2021 naik menjadi 64,03.
Daerah dengan IPM terendah kedua yaitu Kabupaten Pandenglang pada tahun 2019 sebesar
64,91 dan pada tahun 2021 naik menjadi 65,17. Kabupaten Tangerang pada tahun 2019 71,93
dan pada tahun 2021 naik menjadi 72,29. Kabupaten Serang mempunyai IPM tahun 2019
sebesar 66,38 dan pada tahun 2021 naik menjadi 66,82. Keempat Kabupaten yang disebutkan
terakhir perlu mendapat perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan baik tingkat
kabupaten maupun provinsi.
Inovasi Daerah dalam Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Banten telah banyak di
kembangkan dan tersebar di berbagai OPD mulai tingkat Provinsi hingga tingkat
Kabupaten/Kota, sebagai berikut:
1. Terjadi Peningkatan Cakupan Penimbangan Balita dari 60 Persen pada Tahun 2021
menjadi 81,1 Persen sampai Semester I Tahun 2022, dengan demikian dapat diprediksi
terjadi Penurunan Prevalensi Stunting pada tahun 2022 yang akan dipublikasikan oleh
Puslitbang KEMENKES RI pada Bulan Januari 2023;
2. Penentuan Lokus Prioritas berdasarkan Lokasi Kasus Stunting yang tinggi dan Cakupan
Layanan yang rendah;
3. Realisasi Anggaran sampai Semester I Tahun 2022 Sebesar 182.551.826.545,00 dari
Total Pagu 922.652.706.778,00 atau sebesar 19.79 Persen, Penanganan Stunting yang
dilakukan oleh Perangkat Daerah teknis masih proses pengerjaan di lapangan yang akan
selesai pada Bulan Desember 2022;
4. Realisasi Kinerja berdasarkan Indikator Menurut Perpres 72 Tahun 2021 masih terdapat
beberapa indikator yang belum tercapai, hal ini disebabkan masih terdapat beberapa
Kabupaten/Kota masih proses input pada Web Bangda dan proses masih berjalan;
5. Telah melakukan Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Stunting dan sudah dibuat
Keputusan Gubernur tentang Pemberian Penghargaan pada Pemerintah Kabupaten/Kota
atas Hasil Kinerja terhadap 8 (Delapan) Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tingkat
Provinsi Banten Tahun 2022;
6. Perencanaan dan Penganggaran pada Kabupaten/Kota di Provinsi Banten sudah
terintegrasi dalam Dokumen Perencanaan (RKPD dan Dokumen Evaluasi APBD) untuk
memasukkan Anggaran dan Program kegiatan Percepatan Penurunan Stunting
LAMPIRAN
Launching Banten ASIK (Atasi Stunting dengan Kolaborasi) Tahun 2022 Pada acara Peringatan
Hari Keluarga ke 29 Tk. Provinsi Banten Tahun 2022
Bertempat di Kampung KB Gerem – Kota Cilegon
Pemberian Sembako dan Ikan Bagi Keluarga Berisiko Stunting dan Gerakan Tebar Bibit Ikan
Serentak untuk Ketahanan Pangan
Rapat Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN
PASTI) dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2022 bertempat di Hotel Horison Ultima Ratu.
Rapat Koordinasi TPPS Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2022 bertempat di Ruang
Rapat Sekretariat Daerah Provinsi Banten (Di Pimpin Oleh Bapak Pj. Sekretaris Daerah)
Rapat Koordinasi TPPS Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2022
bertempat di Ruang Rapat Lt. 3 DP3AKKB Provinsi Banten
(Di Pimpin Oleh Bapak Asisten Pemerintahan Setda Provinsi Banten).
Rapat Koordinasi seluruh anggota TPPS Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2022
bertempat di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Provinsi Banten
(Di Pimpin Oleh Bapak Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Banten secara Webinar).
Rapat Teknis TPPS Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2022
bertempat di Ruang Rapat Lt. 3 DP3AKKB Provinsi Banten
(Di Pimpin Oleh Sekretaris TPPS Provinsi Banten secara Hybrid dan Offline).
Komitmen Integrasi Percepatan Penurunan Stunting oleh Pj. Gubernur Banten, Pj. Sekretaris
Daerah, Bupati/Walikota, Kepala DP3AKKB, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN dan para
FORKOPIMDA dan Launching Banten Atasi Stunting dengan Kolaborasi (BANTEN ASIK)
Tanggal 12 Juli 2022 Bertempat di Kampung KB Gerem – Kota Cilegon.
Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal
9 Agustus 2022 bertempat di Hotel Le Dian
diikuti oleh seluruh anggota TPPS Provinsi dan TPPS Kab/Kota
(Kegiatan di Buka Oleh Pj. Sekretaris Daerah Selaku Ketua Pelaksana TPPS Provinsi Banten).
Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Banten dilaksanakan pada tanggal
10 Agustus 2022 bertempat di Hotel Le Dian
diikuti oleh seluruh anggota TPPS Provinsi dan TPPS Kab/Kota
(Kegiatan di Buka Oleh Pj. Sekretaris Daerah Selaku Ketua Pelaksana TPPS Provinsi Banten).
Bimbingan Teknis 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten
Tahun 2022, 9 Maret 2022.
Kegiatan – kegiatan dalam Percepetan Penurunan Stunting di 8 Kabupaten/Kota se-Provinsi
Banten
Koordinasi Intensif dengan Ketua Tim TPPS Provinsi Banten
2 DINAS SOSIAL 8 Kabupaten/Kota Fasilitasi Bantuan Sosial Bantuan Sosial bagi Keluarga 45.000.000.000 -
se- Provinsi Banten Kesejahteraan Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
sebanyak 50.000 Kepala
keluarga
Jumlah 45.000.000.000 - terkendala
dengan
Pergub
Hibah
Bansos,
perlu review
3 DINAS 8 Kabupaten/Kota Penglolaan Pelayanan kesehatan Monitoring Pelaksanaan 354.790.000
KESEHATAN se- Provinsi Banten Gizi masyarakat Banten Cegah Stunting
Intervensi Balita Gizi Buruk 198.500.000
Pengadaan Formula Gizi
(DAK FISIK) Penurunan 10.267.727.000 terdapat
Stunting Pengadaan PMT kebijakan
Balita Gizi Kurang dan PMT Pusat terkait
Ibu Hamil KEK henti salur
DAK Fisik
DAK ( NON FISIK) Kampanye 185.700.000
Lokal Terkait Percepatan
Perbaikan Gizi Masyarakat :
Penyediaan Media Luar Ruang
Dalam Rangka Penurunan
Stunting Penyediaan Media
Luar Ruang Roll Up Banner
(DAK FISIK) Pengadaan Obat 6.778.293.000
Pengelolaan Jaminan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional 358.597.716.959
Masyarakat (JKN)
Jumlah 376.382.726.959 534.385.000
4 Biro PEMKESRA 8 Kabupaten/Kota Fasilitasi Koordinasi, Sinkronisasi, Rapat Koordinasi Capaian 15.500.000
se- Provinsi Banten Evaluasi dan Capaian Kinerja Kinerja kebijakan
Kebijakan Kesejahteraan Rakyat Kesejahteraan Rakyat
Bidang Kesehatan Bidang Kesehatan
Jumlah 15.500.000 15.500.000
5 Dinas Pendidikan Provinsi Banten rehabilitasi sarana prasarana utilitas Rehabilitasi UKS SMA di 143.609.000
dan Kebudayaan sekolah Kab. Serang
Pembinaan Minat Bakat dan Pembentukan kader 800.000.000
Kreativitas Siswa kesehatan reproduksi
remaja di sekolah (Siswa
SMA di Prov. Banten)
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Lomba Sekolah Sehat (SD 2.274.608.000
Berdasarkan Tugas dan Fungsi & SMP di 8 kab/kota)
Jumlah 3.218.217.000 638.383.000
9 Badan Perencanaan Kota Serang Koordinasi Perencanaan Bidang 1. Rapat Koordinasi 85.208.000
Pembangunan Pemerintahan dan Pembangunan terkait perencanaan
Daerah Manusia program dan kegiatan
terkait penanganan
stunting
2. Monev terkait
pelaksanaan tematik
stunting
Koordinasi pelaksanaan sinergitas dan Penyusunan Rencana Aksi 97.684.000
harmonisasi perencanaan Daerah (RAD) Pangan
pembangunan daerah bidang SDA dan Gizi 2023-2024
Jumlah 182.892.000 121.040.260
10 DINAS 8 Kabupaten/Kota Pemberian Insentif dan Fasilitasi bagi pembinaan di Desa 226.000.000
KELAUTAN DAN se- Provinsi Banten Pelaku Usaha Perikanan Lintas Stunting ke Kelompok
PERIKANAN Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 Posyandu dan PKK
(satu) Daerah Provinsi melalui Kegiatan Gemar
Makan Ikan, kemudian
pemberian bantuan untuk
pembuatan Bioflok ikan
tawar ke Kelompok
masyarakat di desa-desa
rawan stunting.
Jumlah 226.000.000,00 226.000.000,00
11 DINAS 8 Kabupaten/Kota Koordinasi, Sinkronisasi dan Penambahan anggaran 192.669.000
KETAHANAN se- Provinsi Banten Pengadaan Cadangan Pangan untuk kegiatan penyaluran
PANGAN Pemerintah Provinsi cadangan pangan pada
daerah yang
membutuhkan
Promosi Penganekaragaman Promosi pangan lokal 150.000.000
Konsumsi Pangan Berbasis untuk menekan stunting di
Sumberdaya Lokal sebesar wilayah stunting
Pelaksanaan Advokasi, Edukasi dan Promosi pangan lokal 200.000.000
Sosiaalisasi Konsumsi Pangan untuk menekan stunting di
Beragam Bergizi Seimbang ( B2SA wilayah stunting
Jumlah 542.669.000,00 377.878.500,00
12 DINAS 4 Kabupaten se- Pengawasan Mutu, Penyediaan dan - Penanaman padi 500.000.000
PERTANIAN Provinsi Banten Peredaran Benih/Bibit Tanaman biofortisifikasi melalui
Pangan pemberian benih
Jumlah 500.000.000,00 500.000.000,00
13 DINAS Provinsi Banten Koordinasi dan Sinkronisasi Pemantauan Harga dan 256.807.000
PERINDUSTRIAN Ketersediaan Barang kebutuhan Stok Barang Kebutuhan
DAN pokok dan ketersediaan barang Pokok dan Barang Penting
PERDAGANGAN penting di tingkat provinsi pada Pelaku Usaha
Distribusi Barang Lintas
Kabupaten/Kota
Kab. Serang, Kab. Pengolahan Bahan Baku Hasil Hutan Pemberdayaan Kelompok 483.480.000,00
Lebak, Kab Bukan Kayu Hayati (HHBK) Tani Hutan untuk
Pandeglang Pembudidayaan dan
Pengolahan Jamur Tiram,
Madu Lebah, Madu
Klanceng, Gula Aren
Kab Lebak Pelaksanaan Penanaman Hutan Cab Dinas LHK Lebak 131.000.000,00
Rakyat Tangerang
Kab Lebak Belanja Jasa Tenaga Teknis Pertanian 142.720.000,00
dan Pangan
Kab Lebak, Kab Pembuatan Sumur Resapan 8.250 unit tersebar di Kab 34.804.000,00
Tangerang, Kota Lebak, Kab Tangerang,
Tangerang dan Kota Kota Tangerang dan Kota
Tangsel Tangsel
Kab Lebak Demplot Teknologi Rehabilitasi Terbangunnya unit 108.420.000,00
Hutan dan Lahan (Agroforestry) percontohan
pengembnagan teknologi
rehabilitasi hutan dan
lahan diwilayah, CDLHK
Lebak dan Tangerang
(Hutan Cadangan Pangan
(HCP), Pengembangan
Jamur Tiram,
Pengembangan Lebah
Madu Trigona/Teuweul,
Pengembangan Tanaman
Porang)