Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KESPRO DAN KIA

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :

1. Nur Afifah 191107034


2. Firayanti 1911071066

Universitas muhammadiyah palu


Fakultas kesehatan masyarakat
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah, SWT . Karena atas kehendak-Nya penulisan
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik . Dalam kesempatan ini kami
menghaturkan rasa hormat dan terimakasih sebesar besarnya kepada ibuAYU
LESTARI, SKM., M.Kes selamu dosen pengajar dan semua pihak yang telah
membantu memberikan masukan, saran, kritik dalam pembuatan makalah ini, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar kesehatan reproduksi KIA
DAFTAR ISI
JUDUL………………………….....................................................................................
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………
C. Tujuan Pembahasan……………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian KB
B. Jumlah kasus kesehatan reproduksi tahun 2017-2019
C. Program peningkatan kesehatan reproduksi puskesmas
D. Pelayanan kesehatan reproduksi terpadu di puskesmas
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Di Indonesia sejak jaman dahulu telah dipakai obat dan jamu yang dimaksudkan untuk
mencegah kehamilan di kota palu telah lma dikenal ramuan dari daun daunan yang khasiatnya
mencegah kehamilan
Di Indonesia keluarga berencana modern dikenal pada tahun 1953, pada waktu itu sekolompok
ahli kesehatan, ahli kebidanan dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat. Pada
tanggal 23 desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama perkumpulan keluarga
nerencana Indonesia (PKBI) , bergerak secara silent operation membantu masyarakat yang
memerlukan bantuan secara sukarela. Jadi di Indonesia PkbI adalah pelopor pergerakan
keluarga berencana nasional. Untuk menunjang dalam rangka mencapai tujuan berdasarkan
hasil penandatanganan deklarasi kependudukan PBB 1967 oleh beberapa kepala negara
Indonesia. Maka dibentuklah suatu lembaga program keluarga berencana dan dimasukkan
dalam program pemerintah sejak pelita I (1969) berdasarkan intruksi presiden nomor 26 tahun
1968 yang dinamai lembaga keluarga berencana nasional (LKBN) sebgai lembaga semi
pemerintahan
A. Pengertian KB
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan
jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan
sebagainya. Gerakan keluarga berencana diartikan sebagai upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui upaya pendewasaan usia perkawinan,
pengendalian kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan
keluarga dalam rangka melembagakan dan membudidayakan norma keluarga kecil
bahagia dan sejahteraa
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai
dicanangkan pada tahun akhir 1970-an.

Diciptakan sebuah lagu mengenai keluarga berencana yang sering dinyanyikan pada
zaman Orde Baru. Lagu ini dikenal dengan judul Lagu KB.
B. Jumlah kasus kesehatan reproduksi tahun 2017-2019 puskesmas singgani
Cakupan kunjungan KI dan K4
No Kelurahan Ibu hamil
Jumlah KI K4
1 2 3 4 5
1. Besusu barat 255 265 255
2. Besusu tengah 144 153 144
3 Besusu timur 157 165 157
4 Lasoani 200 208 200
5 Poboya

Cakupan jumlah persalinan diwalayah puskesmas singgani sebanyak 766 persalinan ditahun
2017. Jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga bidan adalah sebanyak 765 persalinan (99,9%)
sedangkan persalinan yang lainnya dilakukan dirumah sakit atau ditempat praktek lainnya.

Jumlah PUS peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi di uptd urusan puskesmas singgani
tahun 2017.

No Kelurahan Jumlah Jumlah kb baru


pus Pil Suntik Iud Implan Mod/mow Kondo Jumlah
m
1. Besusu barat 2.188 417 376 528 106 2/37 6 1473
2. Besusu 1.237 273 223 387 26 2/18 2 831
tengah
3. Besusu 1.348 308 282 257 36 1/20 3 908
timur
4. Lasoani 1.713 354 352 351 110 0/15 2 1155
5. Poboya 384 72 54 81 43 0/8 1 529
6. Jumlah 6870 142 1260 150 324 5/98 14 4629
4 4

Jumlah PUS peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi di uptd urusan puskesmas singgani
tahun 2018

No Kelurahan Jumlah Jumlah kb baru


pus Pil Sunti Iud Implan Mod/mow Kondom Jumlah
k
1. Besusu barat 2.098 348 362 15 15 0/0 10 753
2. Besusu 1.162 199 238 5 5 0/0 3 450
tengah
3. Besusu timur 1.297 252 288 5 5 0/0 6 556
4. Lasoani 1.720 356 404 11 6 0/0 14 791
5. Poboya 427 68 76 1 3 0/0 2 510
6. Jumlah 6704 1255 1368 38 34 0/0 35 2.700
Jumlah PUS peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi di uptd urusan puskesmas singgani
tahun 2019

No Kelurahan Jumlah Jumlah kb baru


pus Pil Suntik Akd Implan Mod/mow Kondo Jumlah
r m
1. Besusu 2.133 331 376 16 11 0/0 11 745
barat
2. Besusu 1.178 211 223 8 9 0/0 5 456
tengah
3. Besusu 1.320 265 282 11 11 0/0 7 576
timur
4. Lasoani 1.792 396 491 14 12 0/0 9 822
5. Poboya 459 76 100 1 9 0/0 4 190
6. Jumlah 6882 127 1372 50 52 0/0 36 2.789
9

C. Pelayanan kesehatan KIA,KB dan IMUNISASI


Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan peran serta masyarakat, disamping memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok
Kegiatan upaya pelayanan kesehatan utamanya dipuskesmas dilaksanakan
dnegan indikator swbagai berikut :
1. Upaya kesehatan ibu dan anak
a. Pelayanan antenatal (ANC)
Pelayanan antenatal ( antenatal care) adalah pelayanan kesehatan selama masa
kehamilan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan, mencakup 14 T yaitu :
Timbang berat badan/ Tinggi badan, Tekanan darah, Tinggi fundus uteri,
pemberian Tablet besi selama masa kehamilan , pemberian imunisasi TT,
pemeriksaan HB, pemeriksaan VDRL, perawatan patudara, senam ibu hamil,
temu wicara, pemetiksaan protein urine, pemeriksaan reduksi urine, pemberian
kapsul yudium untuk daerah endemis gondok, terapi malaria untuk daerah
endemis malaria semua kegiatan tersebut dilaksanakan didalam gedung KIA
dan luar gedung (posyandu yang diadakan setiap bulannya).

Cakupan K1 dan K4
Cakupan pelayanan antanetal care dapat dipantau melalui indikator K1 yaitu
kunjungan baru ibu hamil sesuai standar 14T paing sedikit 4 kali selama
kehamilannya. Pada tahun 2017-2019 jumlah ibu hamil di wilayah puskesmas
singgani sebanyak 2.445 orang, kunjungan K1 ibu hamil (176,1%) orang dari
target ibu hamil dan cakupan K4 sebanyak 2.568 orang (100,5%).

b. Cangkupan Imunisasi Bayi


Pencapaian imunisasi di wilayah puskesmaas singgani tahun 2017 – 2019 telah
mencapai UCI. Pencapaian sasaran UCI sangat penting karena menunjukkan
bahwa masyarakat telah terjangkau untuk memperoleh imunisasi dan sadar agar
pentingnya imunisasi.
Pada tahun 2017 – 2019 dari 762 bayi pencapaian imunisasi HB 0 = 102 BCG
= 772, DPT – HB – Hib3 = 788 dan Campak / MR = 774.

Pencapaian Hasil Imunisasi Menurut Kelurahan Di Wilayah Puskesmas


Singgani TAHUN 2017 - 2019

JENIS IMUNISASI
JUMLAH
No. KELURAHAN BAYI HB BCG DPT – HB – Polio 4 CAMPAK/
O Hbi3 MR
1. Besusu Barat 256 29 256 263 263 273

2. Besusu Tengah 145 15 147 152 152 151

3. Besusu Timur 145 18 149 151 151 146

4. Lasoani 178 31 182 184 184 169

5. Poboya 38 9 38 38 38 35

Jumlah 762 107 772 788 788 744


D. Program peningkatan kesehatan reproduksi di puskesmas
1. Pencapaian program KIA

Program KIA adalah upaya bidang kesehatan meliputi pelayanan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru
lair dengan komplikasi, bayi dan balita serta anak prasekolah.
Tujuan utama dibuatnya program ini adalah untuk menurunkan angka kematian ibu
dan angka kematian bayi melalui pemantauan cakupan dan pelayanan KIA di
Puskesmas.
Indikator untuk mengetahui keberhasilan program ini adalah dengan melihat
cakupan kunjungan K1 (kunjungan pelayanan antental yang pertama), cakupan
kunjungan K4 (kunjungan pelayanan antental ke empat), cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan, cakupan ibu nifas, cakupan penjaringan ibu hamil dengan faktor
resiko dan komplikasi oleh masyarakat, cakupan penanganan ibu hamil dengan
komplikasi, cakupan penanganan nifas dengan komplikasi, cakupan kunjungan
neonatus pertama, cakupan kunjungan neonatus lengkap, cakupan pelayanan bayi,
cakupan pelayanan anak balita, cakupan peserta KB aktif dan cakupan pelayanan
anak balita sakit yang dilayani dengan MTBS.

PENCAPAIAN PROGRAM KIAN


TAHUN 2019
INDIKATOR BESUSU BESUSU BESUSU LASOANI POBOYA
BARAT TENGAH TIMUR
K1 103,0 104,8 104,9 104,5 107,0
K4 100,0 100,7 100,6 100,5 101,8
SALIN FASKES 100,0 100,0 100,0 100,5 100,0
KF3 100,0 94,5 99,4 100,0 100,0
KN1 107,2 106,9 107,6 108,1 108,0
KN LENGKAP 104,3 103,1 106,2 107,6 108,0
E. Saran

Anda mungkin juga menyukai