\BAB I
PENDAHULUAN
1 . 1 Latar Belakang
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan UUD
1945 memberikan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan
secara otonom. Dalam menghadapi perkembangan dan diberlakukannya UU No. 22
tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, dan UU No.25 tahun 1999 tentang
perimbangan keuangan daerah dan Pusat, merupakan peluang bagi daerah untuk
melaksanakan pembangunan termasuk pembangunan di bidang kesehatan,
mempercepat keadilan dan pemerataan sesuai masalah, potensi dan keaneka ragaman
daerah dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Dalam menghadapi tantangan globalisasi yang maknanya adalah persaingan
bebas ,dibutuhkan kesiapan diri yang sebaik baiknya , kewenangan yang luas, nyata
dan bertanggung jawab . Dalam persaingan mencapai keberhasilan pembangunan
kesehatan yang didukung oleh keberhasilan di bidang Pendidikan dan sosial ekonomi
masyarakat, akan ditentukan juga oleh peluang bagi terselenggaranya pelayanan
kesehatan yang lebih efektif, efisien dan bermutu.
Krisis ekonomi dan kepercayaan yang melanda Indonesia, merupakan peluang
dalam melakukan perubahan di sektor kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan
kemitraan seperti rendahnya daya beli membuka peluang yang lebih besar bagi
pengembangan dan pemantapan Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat , dari yang
paling profesional sampai yang sederhana, yang salah satu diantaranya adalah
Tabulin(tabungan Ibu Bersalin) dan Tagakin (Tabungan Keluarga Miskin) diupayakan
mewujudkannya ditengah-tengah masyarakat miskin yang dilayani. Bagi Puskesmas
upaya ini sebagai pemacu tercapainya peningkatan derajat kesehatan dengan
pelayanan yang bermutu sesuai standard.
Dengan kebijakan desentralisasi, Paradigma sehat dan Indonesia Sehat 2010,
hendak nya dapat dipahami diresapi dan dilaksanakan oleh masyarakat bersama
pemerintah untuk mencapai dan mewujudkannya. Khususnya di tingkat Puskesmas
Bulu Lor, indikator dan parameter yang digunakan dan yang direncanakan rinci
didalam Rencana Tingkat Puskesmas dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan/kinerja dalam mewujudkan Kecamatan Sehat Tahun 2010.
1. 2 Pengertian .
Perencanaan dapat diartikan sebagai proses mempersiapkan secara sistematik
kegiatan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu..
Perencanaan Kesehatan bermaksud menyusun kegiatan kegiatan yang pada akhirnya
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk. Untuk sampai kepada
formulasi rencana yang baik, berbagai kegiatan bertahap perlu ditempuh. Rencana
kesehatan yang baik haruslah disusun secara multidisipliner agar rencana yang
dihasilkan sesuai dengan kenyataan. dan dapat dilaksanakan dengan baik Proses
perencanaan hendaknya fleksibel mengikuti keadaan setempat maupun keadaan
kesehatan yang ada. Berbagai pendekatan dapat ditempuh dalam perencanaan. Salah
satu diantaranya adalah pendekatan epidemiologi.
Epidemiologi sebagai suatu metoda dapat memberi kelengkapan yang baik dan
lebih objektif terhadap berbagai unsur perencanaan. Pendekatan epidemiologi sangat
bermanfaat terutama untuk menentukan besaran masalah kesehatan yang akan
ditanggulangi melalui program program yang akan dirumuskan. Demikian juga dalam
membuat evaluasi pelaksanaan rencana kesehatan, pendekatan epidemiologi telah
membuktikan hasil hasilnya yang sangat bermanfaat. Untuk itu perlu adanya
perencanaan kesehatan dari tingkat Puskesmas sampai ke jenjang yang lebih tinggi
yang disusun lebih terarah untuk mengakomodasikan semua kegiatan program
kesehatan agar tepat sasaran, tepat waktu meskipun dengan dana yang cukup terbatas,
sehingga lebih berhasil (efektif) dan berdayaguna(efisien).
Perencanaan tingkat Puskesmas Bulu Lor disusun berdasarkan pendekatan
epidemiologi seperti contoh terlampir (Gb.1.Langkah-langkah Perencanaan untuk
penyusunan program DBD). Meskipun penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan hasil yang baik, namun demikian kita
sadari bahwa masih banyak tantangan yang kita hadapi saat ini. Hal tersebut antara lain
disebabkan karena meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
lebih baik/bermutu, disamping itu sumber daya yang ada semakin terbatas. Sehubungan
dengan hal itu Puskesmas perlu mengadakan langkah-langkah yang tepat, cepat, terarah
serta terencana sehingga tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik
dapat di
upayakan, tepat sasaran, tepat waktu sekalipun dengan dana dan tenaga yang terbatas,
sehingga lebih berhasil dan berdayaguna.
Dengan demikian Puskesmas diharapkan akan lebih meningkatkan pelayanan
yang efektif dan efisien serta semua kegiatan akan lebih terencana, lengkap dan akurat
serta tertib. Untuk Perencanaan kesehatan yang stratejik diperlukan keahlian dalam
menggabungkan berbagai bentuk manajemen pendukung keberhasilan program sejak
dari membuat perencanaan sampai dilaksanakannya evaluasi kegiatan .
No JENIS KELURAHAN
. PENCAHARIAN Bulu Plombo Purwosari Panggung Panggung
Lor kan Kidul Lor
1. Petani sendiri - 4 - - -
2. Buruh tani - 2 - - -
3. Nelayan 8 - - - 5
4. Pengusaha 19 126 - 14 -
5. Buruh Industri 2.245 691 1.728 25 3.598
6. Buruh bangunan 492 165 55 15 -
7. Pedagang 1.445 245 35 17 3.412
8. Pengangkutan 397 156 23 171 -
9. Pegawai Negeri 1.974 528 77 42 1.625
10. Pensiunan 2.289 258 593 126 158
11 Lain-lain (jasa) - 33 23 12 28
No Agama KELURAHAN
. Bulu Plombo Purwosari Panggung Panggung
Lor kan Kidul Lor
1. Islam 12.991 6.802 8.327 3.526 5.596 ??
2. Katholik 1.034 451 237 880 3.680
3. Kristen Protestan 593 535 239 1.079 3.593
4. Budha 35 92 24 5 1.349
5. Hindu 45 14 - 32 10
6. Lain-lain - - - - -
Dokter 1 -
Dokter Gigi 0 Mohon diberi 1 tenaga
Tata Usaha 1 Pindahan Pusk.Krobokan
Bidan 2 (akhir Desember 2003)
Perawat 1
Perawat Gigi 1
AA 1
Analis 1
1
HS /2 (1 Petugas rangkap dengan Pusk Bandarharjo)
Pelaksana Gizi 1
Pekarya kesehatan 1
Harian lepas 0 Kurang 2 u/ Jaga malam
(Puskesmas & Pustu )
Sopir 1 Pindahan Pusk.Krobokan
(Awal Januari 2004)
Wiyata Bakti 1
KETENAGAAN
Pekarya Kesehatan
Imunisasi PE , P2M
6. Munawar
Perawat Gigi BP Gigi DUKM
7. Jamilatun
Perawat BP P2M,UKK,Kes Jiwa,DUKM,TB
8. Sri Rochayati
Pelaksana Farmasi
Pengelola Obat Tata Usaha
9. Indun Rahayu
Pelaksana Analis
Pelaksana
Kese- LaboratoriumP2UKM , PKM , Kes. OR
10. Ratna Ayu Prabandari
hatan
BAB II
Tujuan:
Tujuan masing masing Program dapat dilihat dari Pedoman /Standar Pencapaian
Indonesia sehat tahun 2010 . Menyesuaikan secara bertahap. a.l:
1. Meningkatkan status kesehatan pada bayi melelui pelayanan imunisasi dasar
2. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan status gizi masyarakat, balita dan ibu hamil melalui pelayanan
gizi
4. Menurunkan angka kesakitan degeneratif pada kelompok usila
5. Meningkatkan mutu lingkungan melalui peningkatan sarana dan prasarana
6. Meningkatkan status kesehatan masyarakat melelui pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular langsung
7. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada masyarakat
8. Menurunkan Angka Kematian Bayi da Anak serta Kematian Ibu Maternal.
Sasaran
1. Meningkatnya cakupan Imunisasi pada Bayi 80 % di Puskesmas Bulu Lor
- Imunisasi BCG : 90 %
- Imunisasi Polio 1 : 90 %
- Imunisasi Polio 2 : 85 %
- Imunisasi Polio 3 : 85 %
- Imunisasi Polio 4 : 80 %
- Imuniasi DPT 1 : 90 %
- Imunisasi DPT 2 : 85 %
- Imunisasi DPT 3 : 80 %
- Imunisasi Campak : 80 %
- Imunisasi Hepatitis 1 : 90 %
- Imunisasi Hepatitis 2 : 85 %
- Imunisasi Hepatitis 3 : 80 %
2. Meningkatnya kunjungan rawat jalan pukesmas : 80 %
3. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat, Balita dan Ibu Hamil melalui pelayanan
Gizi
- Meningkatnya Cakupan Vitamin A Ibu Nifas : 80 %
- Mempertahankan Cakupan Vitamin A Bayi : 100 %
- Mempertahankan Cakupan Vitamin A Anak Balita : 100 %
- Meningkatnya Cakupan Fe 30 Ibu Hamil : 90 %
- Meningkatnya Cakupan Fe 90 Ibu Hamil : 80 %
- Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk : 0,7 %
- Menurunnya Prevalensi Gizi Kurang : 9 %
4. a) Menurunnya angka kesakitan Penyakit Degeneratif
- Jantung : 5,3 / 1000 jumlah penduduk
- Diabetes Militus : 1,6 / 1000 jumlah penduduk
- Neoplasma : 0,5 / 1000 jumlah penduduk
b) Meningkatnya cakupan playanan ksehatan usia lanjut : 85 %
5. Meningkatnya Cakupan kunjungan Lansia ke Posyandu menjadi 80 %
6. Menurunnya jumlah masyarakat yang terkena penyakit menular
a. Menurunnya angka kesakitan DBD di bawah 5 / 10.000 jumlah
penduduk dan angka kematian kurang dari 2,5 %
b. Menurunnya angka kesakitan TB menjadi 2,2 / 1000 jumlah
penduduk
7. - Meningkatnya tingkat perkembangan perilaku hidup bersih dan sehat, yaitu
sehat madya meningkat 4,91 %
- Meningkatnya jumlah Posyandu aktif tahun 2004 ( 42 ) disbanding tahun 2003
( 40 )
- Meningkatnya tingkat perkembangan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat :
5%
8. Menurunnya angka kematian bayi & anak serta Ibu Maternal
- Menurunnya kematian anak balita karena Peneumonia : 33 %
- Menurunnya Angka kematian Diare pada Balita dari 4 / 1000 menjadi
3 / 1000 jumlah anak Balita pertahun
- Meningkatnya cakupan persalinan oleh Nakes : 80 %
- Meningkatnya cakupan Neonatal : 85 %
- Meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil I ( K-1 ) : 90 %
- Meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil IV ( K-4 ) : 80 %
- Meningkatnya cakupan Deteksi DiniTumbuh Kembang : menjadi 80 %
- Meningkatnya cakupan D/S : 80 %
- Meningkatnya cakupan N/D : 80 %
- Imunisasi TT1 bumil : 90 %
- Imunisasi TT2 bumil : 80 %
Dan Program Terpadu seperti Tabulin dan Tagakin diupayakan sebagai program
inovatif dalam mengatasi keterbatasan dana bagi masyarakat miskin yang tak mungkin
selamanya mengandalkan bantuan pemerintah dengan memacu terbentuknya dana
sehat, POD, Posyandu Lansia serta JPKM di Wilayah kerja Puskesmas Bulu Lor
BAB III
PROGRAM DAN KEGIATAN PUSKESMAS
C. PROGRAM INOVATIF
TABULIN, TAGAKIN POSYANDU LANSIA SERTA PELAYANAN UKS di
TK s/d SMU mencakup 100 %.
BAB IV
SUMBER DAYA PUSKESMAS
Sumberdaya Puskesmas terdiri dari :
1. Sumberdaya Manusia .
2. Sumber dana Puskesmas
3. Sumber Sarana Puskesmas
Ad 1 ) Sumberdaya Manusia :
Pada tahun 2003 Puskesmas Bulu Lor memiliki tenaga Puskesmas yang
belum lengkap sesuai pedoman ketenagaan Puskesmas dari Depkes RI, sehingga
Puskesmas memanfaatkan tenaga Puskesmas yang sudah memasuki purna tugas.
Menjelang akhir tahun 2003 (September) tenaga yang ada semakin berkurang, dengan 2
orang petugas mengalami musibah kecelakaan dan diakhir tahun 2003(Desember)
mendapat satu tenaga pindahan dari Puskesmas lain(tenaga TU).
Awal tahun 2004, tenaga pindahan bertambah 1 orang (Sopir) berbarengan
dengan penambahan sarana Puskesmas dari Pemerintah Kota berupa Mobil Puskesmas
Keliling, sehingga diharapkan dapat meningkatkan program Kesehatan di tahun 2004.
Tahun ini sangat dibutuhkan tenaga pengganti Dokter gigi , mengingat program UKS
mendapat prioritas terutama dalam pelatihan dokter kecil yang dipadukan dengan
berbagai program pemberantasan penyakit yang dilaksanakan bersama institusi
sekolah. Dalam kenyataan tenaga yang ada masih terbatas dalam pengelolaan program
dan administrasi /pencatatan dan pelaporan program. Sehingga tahun 2004 setiap
petugas diupayakan meningkatkan ketrampilannya terutama dalam sistim informasi
kesehatan dan penggunaan komputer sebagai alat pencatatan, penyusunan laporan ,
analisa hasil dan evaluasi kegiatan. Petugas dilatih secara mandiri, secara bersama sama
dengan petugas yang sudah memiliki sedikit kemampuan di bidang komputerisasi
untuk melatih sesama teman dan dibimbing langsung staf atau pimpinan yang
memahami program yang dipelajari. Dengan demikian pelatihan secara mandiri dapat
membantu dalam mengatasi masalah dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas.
Selanjutnya stuktur Organisasi Puskesmas Bulu Lor , tenaga pengelola program
dan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Pustu serta pembagian tugas pegawai
Puskesmas ditekankan untuk dipahami, dan dilaksanakan sesuai dengan beban tugas
yang telah didiskusikan pada Mini Lokakarya Puskesmas. Pemanfaatan sumber dana
dan sarana hendaklah seefektif dan seefisien mungkin, mengingat dana tahun 2003 dan
2004 semakin terbatas, sementara program yang dilaksanakan semakin bertambah.
Ad2) Sumber dana: Rencana Dana Rutin dan dana Pembangunan serta PKPS-BBM
dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin.
Ad3) Sumber sarana : tahun 2004 dapat lebih berdaya guna mengingat Pusling dapat
mendukung program pelayanan kesehatan.dilapangan.
LAMPIRAN :