Anda di halaman 1dari 21

10

\BAB I

PENDAHULUAN
1 . 1 Latar Belakang
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan UUD
1945 memberikan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan
secara otonom. Dalam menghadapi perkembangan dan diberlakukannya UU No. 22
tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, dan UU No.25 tahun 1999 tentang
perimbangan keuangan daerah dan Pusat, merupakan peluang bagi daerah untuk
melaksanakan pembangunan termasuk pembangunan di bidang kesehatan,
mempercepat keadilan dan pemerataan sesuai masalah, potensi dan keaneka ragaman
daerah dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Dalam menghadapi tantangan globalisasi yang maknanya adalah persaingan
bebas ,dibutuhkan kesiapan diri yang sebaik baiknya , kewenangan yang luas, nyata
dan bertanggung jawab . Dalam persaingan mencapai keberhasilan pembangunan
kesehatan yang didukung oleh keberhasilan di bidang Pendidikan dan sosial ekonomi
masyarakat, akan ditentukan juga oleh peluang bagi terselenggaranya pelayanan
kesehatan yang lebih efektif, efisien dan bermutu.
Krisis ekonomi dan kepercayaan yang melanda Indonesia, merupakan peluang
dalam melakukan perubahan di sektor kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan
kemitraan seperti rendahnya daya beli membuka peluang yang lebih besar bagi
pengembangan dan pemantapan Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat , dari yang
paling profesional sampai yang sederhana, yang salah satu diantaranya adalah
Tabulin(tabungan Ibu Bersalin) dan Tagakin (Tabungan Keluarga Miskin) diupayakan
mewujudkannya ditengah-tengah masyarakat miskin yang dilayani. Bagi Puskesmas
upaya ini sebagai pemacu tercapainya peningkatan derajat kesehatan dengan
pelayanan yang bermutu sesuai standard.
Dengan kebijakan desentralisasi, Paradigma sehat dan Indonesia Sehat 2010,
hendak nya dapat dipahami diresapi dan dilaksanakan oleh masyarakat bersama
pemerintah untuk mencapai dan mewujudkannya. Khususnya di tingkat Puskesmas
Bulu Lor, indikator dan parameter yang digunakan dan yang direncanakan rinci
didalam Rencana Tingkat Puskesmas dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan/kinerja dalam mewujudkan Kecamatan Sehat Tahun 2010.

1. 2 Pengertian .
Perencanaan dapat diartikan sebagai proses mempersiapkan secara sistematik
kegiatan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu..
Perencanaan Kesehatan bermaksud menyusun kegiatan kegiatan yang pada akhirnya
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk. Untuk sampai kepada
formulasi rencana yang baik, berbagai kegiatan bertahap perlu ditempuh. Rencana
kesehatan yang baik haruslah disusun secara multidisipliner agar rencana yang
dihasilkan sesuai dengan kenyataan. dan dapat dilaksanakan dengan baik Proses
perencanaan hendaknya fleksibel mengikuti keadaan setempat maupun keadaan
kesehatan yang ada. Berbagai pendekatan dapat ditempuh dalam perencanaan. Salah
satu diantaranya adalah pendekatan epidemiologi.
Epidemiologi sebagai suatu metoda dapat memberi kelengkapan yang baik dan
lebih objektif terhadap berbagai unsur perencanaan. Pendekatan epidemiologi sangat
bermanfaat terutama untuk menentukan besaran masalah kesehatan yang akan
ditanggulangi melalui program program yang akan dirumuskan. Demikian juga dalam
membuat evaluasi pelaksanaan rencana kesehatan, pendekatan epidemiologi telah
membuktikan hasil hasilnya yang sangat bermanfaat. Untuk itu perlu adanya
perencanaan kesehatan dari tingkat Puskesmas sampai ke jenjang yang lebih tinggi
yang disusun lebih terarah untuk mengakomodasikan semua kegiatan program
kesehatan agar tepat sasaran, tepat waktu meskipun dengan dana yang cukup terbatas,
sehingga lebih berhasil (efektif) dan berdayaguna(efisien).
Perencanaan tingkat Puskesmas Bulu Lor disusun berdasarkan pendekatan
epidemiologi seperti contoh terlampir (Gb.1.Langkah-langkah Perencanaan untuk
penyusunan program DBD). Meskipun penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan hasil yang baik, namun demikian kita
sadari bahwa masih banyak tantangan yang kita hadapi saat ini. Hal tersebut antara lain
disebabkan karena meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
lebih baik/bermutu, disamping itu sumber daya yang ada semakin terbatas. Sehubungan
dengan hal itu Puskesmas perlu mengadakan langkah-langkah yang tepat, cepat, terarah
serta terencana sehingga tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik
dapat di
upayakan, tepat sasaran, tepat waktu sekalipun dengan dana dan tenaga yang terbatas,
sehingga lebih berhasil dan berdayaguna.
Dengan demikian Puskesmas diharapkan akan lebih meningkatkan pelayanan
yang efektif dan efisien serta semua kegiatan akan lebih terencana, lengkap dan akurat
serta tertib. Untuk Perencanaan kesehatan yang stratejik diperlukan keahlian dalam
menggabungkan berbagai bentuk manajemen pendukung keberhasilan program sejak
dari membuat perencanaan sampai dilaksanakannya evaluasi kegiatan .

1. 3 Langkah - langkah Perencanaan


Sebagai suatu proses yang dinamik perencanaan mengenal berbagai langkah
kegiatan. Setiap langkah meskipun harus ditempuh, tetapi bukanlah merupakan langkah
– langkah yang kaku, karena setiap langkah perencanaan dapat selalu diulang dan dikaji
kembali. Penentuan langkah perlu diadakan agar proses perencanaan dan hasil
perencanaan menjadi lebih sistematik dan berbobot. Ia merupakan kerangka yang dapat
menunjukkan apa yang harus dikerjakan dalam suatu perencanaan yang baik.
Mengingat proses perencanaan tingkat Puskesmas Bulu Lor sangat tergantung
banyak hal, dan yang terpenting diantaranya tingkat perkembangan pembangunan
diwilayah kerja Puskesmas khususnya dan Kota Semarang umumnya dalam
mendukung melaksanakan misi untuk terwujudnya visi Puskesmas maupun visi Pemda
Kota Semarang. dengan catatan proses yang ditempuh harus selalu fleksibel.
Berikut ini beberapa langkah perencanaan kesehatan yang biasanya ditempuh:
1 Merencanakan perencanaan.
termasuk dalam langkah ini menentukan kelompok yang bertanggung jawab
dalam pengarahan kebijaksanaan. Dalam hal perencanaan di Puskesmas juga
memasuk kan usulan atau saran dari kader kesehatan dan unsur sektor terkait.
Termasuk dalam langkah awal perencanaan ini adalah mengembangkan ke –
kemampuan perencanaan dari anggota/staf atau unit-unit kerja di Puskesmas.
2. Menentukan kebijaksanaan dan tujuan tujuan pokok.
Kebijaksanaan dan tujuan pokok tentunya searah dan sesuai dengan
Kebijaksanaan Pusat, Propinsi, dan Kota Semarang sesuai SKN.
3. Pengumpulan Data dan Informasi
Perencanaan senantiasa membutuhkan perhitungan, karena itu sangat ter
tergantung dari informasi yang masuk. Agar informasi yang benar dapat
diperoleh , di perlukan pengumpulan data dari berbagai sumber. Mutu
data yang diperoleh akan sangat berpengarruh terhadap mutu dan lama
nya proses perencanaan.
Dalam perencanaan kesehatan data pertama yang dibutuhkan adalah:
a. data demografi , data ini segera akan mengungkapkan berapa orang
yang akan dilayani dan tipe pelayanan apa yang dibutuhkan. Kadang
data demog-rafi harus cepat dikoreksi untuk membuat proyeksi –
proyeksi yang lebih tepat. Untuk perencanaan tingkat Puskesmas Bulu
Lor, ke akuratan data dan upaya memvalidasi data membutuhkan
waktu khusus, sehingga ketidak benaran dan keterlambatan data yang
masuk amat berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyusunan.
b. informasi epidemiologi, data ini dapat menggambarkan besaran dan
penyebaran masalah kesehatan utama seperti penyakit, dan lainnya
c. data ekonomi data yang paling sederhana sekali disamping rata-rata
penghasilan dibutuhkan data perkiraan tentang ongkos/biaya dari
kegiatan-kegiatan tertentu di bidang kesehatan. Perhitungan seperti
“analisa biaya manfaat” (cost benefit analysis) dapat pula berfaedah,
akan tetapi hal ini masih perlu terus dikembangkan.
d. fasilitas kesehatan dan
e. kategori tenaga,.mutlak dijabarkan untuk perkiraan tenaga yang di
butuhkan di masa mendatang.
4. Menentukan Prioritas Permasalahan Kesehatan.
Menentukan prioritas permasalahan dapat dianggap sebagai inti dari perenca
naan. Sekali hal ini ditetapkan, biasanya proses perencanaan maju dengan
cepat. Banyak cara dapat digunakan untuk menentukan permasalahan , dari
yang sederhana seperti konsensus, model simulasi maupun dengan teori
lainnya seperti menggunakan Matrix/model didalam RTP ini. Pada kenyataan
nya pembuatan prioritas banyak dipengaruhi oleh pertimbangan dan kearifan
disamping menggunakan analisa detail dari berbagai data dan informasi.
Penentuaprioritas dibuat sangat jelas dan spesifik. Pengetahuan, ketrampilan
dan pengalaman yang baik sangat dibutuhkan untuk sampai kepada keputus-
an membuat prioritas. Hai ini juga harus memperhatikan pula berbagai
variabel yang berpengaruh terhadap permasalahan yang ada.
Perencana Kesehatan sebaiknya harus menguasai berbagai disiplin ilmu dan
memanfaatkan secara berimbang, sehingga dapat membantu dalam
penganbil pengambilan keputusan.yang lebih tepat.
5. Kerangka Rencana dengan Usulan Alternatif.
Setelah prioritas program ditetapkan, dibuatlah kerangka rencana dengan
berbagai alternatif dari cara-cara mengatasi masalah kesehatan yang sudah
ditentukan .Dalam RTP 2004 ditentukan antara lain dengan membuat
program pokok, program penunjang serta program unggulan dan program
inovatif Puskesmas,
Dalam hal ini dipersiapkan berbagai hal diantaranya:
a. Ketentuan berbagai aspek teknis dari program, seperti cakupan, cara
kerja, dll
b. Kerangka Organisasi yang dibutuhkan
c. Personalia/tenaga /petugas yang direncanakan melaksanakan dan fasilitas
yang dibutuhkan sesuai program.
d. Perbandingan biaya program-program, dan
e. Perkiraan manfaat yang dapat diperoleh..
Dalam menentukan manfaat tak jarang sulit menghitungnya, apakah
program dengan manfaat ganda atau program yang dampaknya hanya
mengatasi satu program kesehatan. Dalam hal ini sudah sewajarnya mulai
dengan menghitung “cost benefit”/analisa biaya manfaat untuk membantu
penentuan prioritas pemecahan masalah dengan penentuan program
pilihan/prioritas. Meskipun metode ini jarang/sulit diaplikasikan pada
program program kesehatan, yang selama ini lebih sering menggunakan
intuisi atau pertimbangan tertentu.
Karena diera otonomi daerah jarang sekali ada proyek ataupun program
dari pusat maupun propinsi yang dapat direncanakan langsung oleh
Puskesmas/ dari bawah, maka saat ini dengan dana dan tenaga yang
terbatas, kita harus berupaya meningkatkan kualitas program, tidak hanya
kuantitasnya saja Perencanaan komprehensif sudah harus dipahami semua
pelaksana program.
6. Rencana Terperinci termasuk sasaran dan Standard.
Dalam hal ini dapat dilihat dari BAB VI
7. Implementasi Rencana. Semakin banyak pihak yang dilibatkan dan
rencana dapat dimengerti serta mudah diterima, akan hal rencana inofatif
biasanya sulit diterima, tetapi dalam hal ini kita tetap membuat rencana yang
mengandung benih pembaharuan.
8. Evaluasi. Dalam hal ini kepada pelaksana disamping menilai hasil program,
juga diberikan secara periodik umpan balik dari penilaian hasil kegiatan yang
dilaksanakan. Hal ini dapat memacu keberhasilan dan ketepatan pelaksanaan
program di lapangan.
. Evaluasi dalam hal-hal pokok misalnya:
a. apakah tujuan-tujuan sudah dicapai
b. apakah sumberdaya (biaya, tenaga, fasilitas) telah teralokasikan sesuai
dengan kebutuhan .
c. apakah prioritas yang dibuat kemudian memang cocok dengan
pengalaman dan kenyataan
d. apakah cara pengumpulan data memberikan informasi yang berguna atau
tidak
1.4 Visi dan Misi
1.4.1 Visi Puskesmas Bulu Lor.
Visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas adalah
tercapainya kecamatan sehat 2010. Kecamatan sehat 2010 merupakan
gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam
lingkungan sehat dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Untuk lengkapnya Visi dan Misi Puskesmas dapat dijabarkan sebagai
berikut:
VISI : “ Menjadikan Puskesmas Bulu Lor sebagai Puskesmas yang diminati dan
didambakan masyarakat dalam melayani kesehatan yang prima dan pari
purna untuk terwujudnya “Kecamatan sehat 2010 “
1.4.2 Misi Puskesmas Bulu Lor.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi sebagai berikut :
MISI : 1 Memberi pelayanan prima kepada masyarakat, secara fungsional dan
manu siawi dalam upaya mewujudkan Visi .
2, Mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana yang memadai dalam
mewujudkan pelayanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia melalui
berbagai program kemitraan dan program pengembangan mutu.
4. Mengupayakan keberadaan dan berfungsinya” BadanPenyantun Puskes –
mas”
5 Meningkatkan“Citra Puskesmas” dalam tata nilai pelayanan dan
pembangunan masyarakat dalam memacu tumbuh dan berkembangnya
keluarga sehat.
6. Merintis dan memacu tumbuh dan berkembangnya upaya kesehatan
berbasis masyarakat dengan strategi keterpaduan.
7. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.
8. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
9. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
I .5 GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
I.5.1 KEADAAN EXTERNAL
I.5.1 Geografi
Puskesmas Bulu Lor berada di Kelurahan Bulu Lor Kecamatan
Semarang Itara. Wilayah kerja Puskesmas sesuai SK walikota, membawahi 5 kelurahan
. dengan luas wilayah sekitar : 319.22 Ha. Adapun batas wilayah kerja Puskesmas
Bulu lor adalah :
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
Selatan : Kelurahan Pindrikan Kecamatan Semarang Tengah.
Timur : Kelurahan Dadapsari Kecamatan Semarang Utara
Barat : Sungai Banjir Kanal Barat
Wilayah kerja Puskesmas Bulu Lor merupakan daerah dataran rendah di
tepi Laut Jawa , sering terjadi rob pada musim tertentu dan banjir pada musim hujan,
bahkan bi sa terjadi secara bergantian antara rob dan banjir yang bisa mencapai
ketinggian maksimum.
I.5.2 Demografi.
Wilayah kerja Puskesmas Bulu Lor meliputi lima kelurahan yaitu:
Kelurahan Bulu Lor , Plombokan , Purwosari , Panggung Kidul dan Panggung Lor,
terdiri dari 39 Rw , 325 RT ,51.301 Jiwa , 12.927 KK dan 13.584 rumah. Adapun
masing masing Kelurahan dengan RT dan jumlah penduduknya dapat dilihat dari tabel
berikut:
NO Kelurahan RW RT Penduduk KK Rumah
1. Bulu Lor 11 79 14.696 3.609 2.800
2. Plombokan 4 44 7.910 1.890 1.484
3. Purwosari 6 48 8.877 2.640 2.616
4. Panggung Kidul 4 29 5.522 1.439 1.080
5. Panggung Lor 14 125 14.296 3.349 5.604
Jumlah 39 325 51.301 12.927 13.584
PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR

No Kelompok Bulu Lor Plombokan Purwosari Panggung Panggung


umur Kidul Lor
1. 0 – 4 th 1.606 517 1.528 1.371 1.174
2. 5 – 9 th 1.703 500 869 466 1.235
3. 10 – 14 th 1.744 504 626 516 1.157
4. 15 – 19 th 1.703 550 939 287 1.124
5. 20 – 24 th 1.405 718 833 355 1.165
6. 25 – 29 th 1.713 718 950 428 1.186
7. 30 – 34 th 1.049 709 823 330 1.104
8. 35 – 39 th 1.057 720 917 221 1.875
9. 40 – 44 th 796 3.235? 349 345 1.894
10. 45 – 49 th 484 3.234? 215 206 1.725
11. 50 – 54 th 382 4.120? 223 212 1.512
12. 55 – 59 th 383 4.117? 318 207 1.102
13. 60 – 64 th 351 1.156? 139 317 985
14. 65 keatas 320 1.152? 148 256 924
Total 14.696 7.910? 8.877 5.522 14.296

PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN

No JENIS KELURAHAN
. PENCAHARIAN Bulu Plombo Purwosari Panggung Panggung
Lor kan Kidul Lor
1. Petani sendiri - 4 - - -
2. Buruh tani - 2 - - -
3. Nelayan 8 - - - 5
4. Pengusaha 19 126 - 14 -
5. Buruh Industri 2.245 691 1.728 25 3.598
6. Buruh bangunan 492 165 55 15 -
7. Pedagang 1.445 245 35 17 3.412
8. Pengangkutan 397 156 23 171 -
9. Pegawai Negeri 1.974 528 77 42 1.625
10. Pensiunan 2.289 258 593 126 158
11 Lain-lain (jasa) - 33 23 12 28

PENDUDUK MENURUT AGAMA

No Agama KELURAHAN
. Bulu Plombo Purwosari Panggung Panggung
Lor kan Kidul Lor
1. Islam 12.991 6.802 8.327 3.526 5.596 ??
2. Katholik 1.034 451 237 880 3.680
3. Kristen Protestan 593 535 239 1.079 3.593
4. Budha 35 92 24 5 1.349
5. Hindu 45 14 - 32 10
6. Lain-lain - - - - -

SARANA KESEHATAN SWASTA DIWILAYAH PUSKESMAS BULU LOR


DAFTAR RB DAN BP DI WILAYAH PUSKESMAS BULU LOR
NO Nama RB / BP ALAMAT PEMILIK PENANGGUNG
JAWAB
1. BP. Griya Waluya Jl. Palgunadi 43 YSS Dr.Riyana D
2. Klinik KB Mantap Jl. Lingkar Tanjung PKMI Cabang Dr. R. Suryo Hadi
Mas A 15 Jateng Yono DSOG
3. P. Gama III Jl. Srikandi 276 Primkopat 5 – 06 Dr.E. Rita Budi
Pomdam IV yanto
Diponegoro
4. BP Sugiyo Pranoto Jl.Palgunadi Yayasan Panti Rama Jaya Pitranto
Asuhan Katolik
5. BP.Graha Radika Jl. Hasanudin Dr. Tri Candra Dr. Tri candra dewiu
dewi
6. BP . Bina sehat Jl. Kalimas Dr.Beni Purwanto Dr.Beni Purwanto
7 BP Jl.Peres Yayasan Dr.Siti Zubaidah

DAFTAR BIDAN DI WILAYAH PUSKESMAS BULU LOR

NO KELURAHAN NAMA BIDAN ALAMAT


1. Bulu Lor Bidan Etik Jl. Surtikanti Rw II
2. Plombokan Bidan Tri Mutmeiningsih Jl. Srikandi H 106
3. Purwosari Bidan Tatik Jl. Peres No. 84 B
4. Panggung Kidul Bidan Kristin Jl. Brotojoyo timur
5. Bulu Lor Bidan Aisiyah Jl. Pergiwati Rw VI
6. Bulu Lor Bidan Hargo Jl. Sentiaki Rw VII
7. Panggung Lor Bidan Sri Dadiyo Jl. Tanggul Mas IX

I.5.2 KEADAAN INTERNAL


I.5.2.1 Tenaga Kesehatan , untuk organisasi danpembagian tugas -->
lihat lampiran pada BAB IV
. TENAGA KESEHATAN Untuk Tahun 2004 terdiri dari :
PUSKESMAS INDUK PEMBANTU KETERANGAN

Dokter 1 -
Dokter Gigi 0 Mohon diberi 1 tenaga
Tata Usaha 1 Pindahan Pusk.Krobokan
Bidan 2 (akhir Desember 2003)
Perawat 1
Perawat Gigi 1
AA 1
Analis 1
1
HS /2 (1 Petugas rangkap dengan Pusk Bandarharjo)
Pelaksana Gizi 1
Pekarya kesehatan 1
Harian lepas 0 Kurang 2 u/ Jaga malam
(Puskesmas & Pustu )
Sopir 1 Pindahan Pusk.Krobokan
(Awal Januari 2004)
Wiyata Bakti 1

I.5.2.2 Fasilitas Kesehatan


1. Kendaraan roda 4 ( Puskesling ) : 1 Buah (Puskesmas/Pustu)
2. Kendaraan roda 2 :3 ( 2 Pusk, 1 Pustu )
3. Sepeda :1 ( Pustu / rusak )

I.5.2.3 Sumber Dana Kesehatan


a. Sisa Dana PKPS BBM yang diterima sebelum tahun 2004. (terlampir)
b. Dana Rutin ----- APBD II (terlampir dalam DASK)
c. Dana Pengembalian (ASKES)
d. Swadaya Masyarakat (Tabulin, Tagakin ) –cikal JPKM
e. Bantuan tidak pasti dari proyek Propinsi/Kota Semarang, (bila ada).

KETENAGAAN

A. DAFTAR NAMA PEGAWAI

NO NAMA NIP GOL JABATAN KETERANGAN


1. Dr. Hj. Syarifah A.Irwan 140 169 379 IV/ A Dokter Kepala Puskesmas
M.Kes (MPK).
2. Drg. - -
3. Markomah 140 145 197 III /B Bidan
4. Shidiq 140 081 317 III /B H.S
5. Tri Mutmeiningsih 140 209 219 II /B Bidan
6. Munawar 140 190 876 II /D Pekarya
7. Jamilatun 140 232 528 II /D Perawat Gigi
8. Sri Rochayati 140 220 085 II /D Perawat
9. Indun Rahayu 140 279 996 II /D A.A
10 Ratna Ayu Prabandari 140 339 601 II /B Pelaksana Analis
11. Lani Aryani 500 109 031 II /A Pelaksana Gizi CPNS
12. Djuarni 140 188 234 III /A Pekarya
13. Pardjiah - - Honorer

JOB DISSCRIPTION TAHUN 2003


PUSKESMAS BULU LOR

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK TUGAS INTEGRASI


1. Dr.Hj.Syarifah A.Irwan
Ka.Puskesmas Dokter, Pen. Jawab & Atasan langsung Bendahara
M.Kes (MPK). Pemimpin Puskesmas Yankes BP,KIA/ KB & Gizi
TU TU, Pen. jawab Loket Koordinator laporan Program,Komputer
2. Dwi.P Yankes dalam & luar gedung Puskesmas.
Bidan KIA , KB Usila , Imunisasi
3. Markomah
HS Sanitarian P2UKM,PKM,Kes.OR,PHBS,DUKM, Kese-
4. Shidiq hatan kerja.

Bidan BP KIA,KB ,Perkesmas,Imunisasi,Usila,


5. Tri Mutmeiningsih Kesehatan mata.

Pekarya Kesehatan
Imunisasi PE , P2M
6. Munawar
Perawat Gigi BP Gigi DUKM
7. Jamilatun
Perawat BP P2M,UKK,Kes Jiwa,DUKM,TB
8. Sri Rochayati
Pelaksana Farmasi
Pengelola Obat Tata Usaha
9. Indun Rahayu
Pelaksana Analis
Pelaksana
Kese- LaboratoriumP2UKM , PKM , Kes. OR
10. Ratna Ayu Prabandari
hatan

Pelaksana Gizi Usaha perbaikan Gizi Apotik, KIA


11. Lani Aryani
Pekarya Kesehatan
Loket, Apotik Pustu Gizi, SP3 Pustu
12. Djuarni Loket, Tim Epid Pusk
Sopir Sopir Pusling
13. Sukamto

BAB II

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan:
Tujuan masing masing Program dapat dilihat dari Pedoman /Standar Pencapaian
Indonesia sehat tahun 2010 . Menyesuaikan secara bertahap. a.l:
1. Meningkatkan status kesehatan pada bayi melelui pelayanan imunisasi dasar
2. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan status gizi masyarakat, balita dan ibu hamil melalui pelayanan
gizi
4. Menurunkan angka kesakitan degeneratif pada kelompok usila
5. Meningkatkan mutu lingkungan melalui peningkatan sarana dan prasarana
6. Meningkatkan status kesehatan masyarakat melelui pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular langsung
7. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada masyarakat
8. Menurunkan Angka Kematian Bayi da Anak serta Kematian Ibu Maternal.
Sasaran
1. Meningkatnya cakupan Imunisasi pada Bayi 80 % di Puskesmas Bulu Lor
- Imunisasi BCG : 90 %
- Imunisasi Polio 1 : 90 %
- Imunisasi Polio 2 : 85 %
- Imunisasi Polio 3 : 85 %
- Imunisasi Polio 4 : 80 %
- Imuniasi DPT 1 : 90 %
- Imunisasi DPT 2 : 85 %
- Imunisasi DPT 3 : 80 %
- Imunisasi Campak : 80 %
- Imunisasi Hepatitis 1 : 90 %
- Imunisasi Hepatitis 2 : 85 %
- Imunisasi Hepatitis 3 : 80 %
2. Meningkatnya kunjungan rawat jalan pukesmas : 80 %
3. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat, Balita dan Ibu Hamil melalui pelayanan
Gizi
- Meningkatnya Cakupan Vitamin A Ibu Nifas : 80 %
- Mempertahankan Cakupan Vitamin A Bayi : 100 %
- Mempertahankan Cakupan Vitamin A Anak Balita : 100 %
- Meningkatnya Cakupan Fe 30 Ibu Hamil : 90 %
- Meningkatnya Cakupan Fe 90 Ibu Hamil : 80 %
- Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk : 0,7 %
- Menurunnya Prevalensi Gizi Kurang : 9 %
4. a) Menurunnya angka kesakitan Penyakit Degeneratif
- Jantung : 5,3 / 1000 jumlah penduduk
- Diabetes Militus : 1,6 / 1000 jumlah penduduk
- Neoplasma : 0,5 / 1000 jumlah penduduk
b) Meningkatnya cakupan playanan ksehatan usia lanjut : 85 %
5. Meningkatnya Cakupan kunjungan Lansia ke Posyandu menjadi 80 %
6. Menurunnya jumlah masyarakat yang terkena penyakit menular
a. Menurunnya angka kesakitan DBD di bawah 5 / 10.000 jumlah
penduduk dan angka kematian kurang dari 2,5 %
b. Menurunnya angka kesakitan TB menjadi 2,2 / 1000 jumlah
penduduk
7. - Meningkatnya tingkat perkembangan perilaku hidup bersih dan sehat, yaitu
sehat madya meningkat 4,91 %
- Meningkatnya jumlah Posyandu aktif tahun 2004 ( 42 ) disbanding tahun 2003
( 40 )
- Meningkatnya tingkat perkembangan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat :
5%
8. Menurunnya angka kematian bayi & anak serta Ibu Maternal
- Menurunnya kematian anak balita karena Peneumonia : 33 %
- Menurunnya Angka kematian Diare pada Balita dari 4 / 1000 menjadi
3 / 1000 jumlah anak Balita pertahun
- Meningkatnya cakupan persalinan oleh Nakes : 80 %
- Meningkatnya cakupan Neonatal : 85 %
- Meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil I ( K-1 ) : 90 %
- Meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil IV ( K-4 ) : 80 %
- Meningkatnya cakupan Deteksi DiniTumbuh Kembang : menjadi 80 %
- Meningkatnya cakupan D/S : 80 %
- Meningkatnya cakupan N/D : 80 %
- Imunisasi TT1 bumil : 90 %
- Imunisasi TT2 bumil : 80 %
Dan Program Terpadu seperti Tabulin dan Tagakin diupayakan sebagai program
inovatif dalam mengatasi keterbatasan dana bagi masyarakat miskin yang tak mungkin
selamanya mengandalkan bantuan pemerintah dengan memacu terbentuknya dana
sehat, POD, Posyandu Lansia serta JPKM di Wilayah kerja Puskesmas Bulu Lor
BAB III
PROGRAM DAN KEGIATAN PUSKESMAS

A. PROGRAM POKOK DAN KEGIATANNYA


I. Pengobatan
a. Pengobatan dan perawatan
- Kunjungan rawat jalan umum
- Kunjungan rawat jalan gigi
b. Pemeriksaan laboratorium
- Hb pada bumil
- Trombosit tersangka DBD
- Darah malaria
- Test kehamilan
- Sputum TB
- Urine protein bumil
c. Pemeriksaan penunjang medik
II. KIA / KB
a. Kesehatan maternal dan neonatal
- Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standart untuk kunjungan
lengkap ( K4 )
- Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan
persalinan dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standart
- Pelayanan nifas lengkap ( ibu & neonatus ) sesuai standart ( KN )
- Pelayanan KN
- Kunjungan ibu nifas
b. Upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah
1. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita ( untuk kontak
pertama ).
2. Pelayanan deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang anak pra sekolah /
apras ( untuk kontajk pertama ).
c. Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja
1. Kegiatan penjaringan kesehatan di SD/MI
2. Kegiatan penjaringan kesehatan di SLTP/MTS
3. Kegiatan penjaringan kesehatan di SMU/MA
4. Pembinaan UKS/UKGS di SD/MI
5. Pembinaan UKS/UKGS di SLTP/MTS
6. Pembinaan UKS/UKGS di SMU/MA
7. Pelatihan dokter kecil
8. Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja di Puskesmas
d. Pelayanan Keluarga Berencana
1. Akseptor KB aktif di wilayah kerja puskesmas ( CU )
2. Pelayanan Komplikasi
3. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok lepas asuh
III. Gizi
1. Pemberian kapsul vitamin A ( dosis 200.000 SI ) pada anak balita ( 1 – 5 th )
2. Pemberian tablet besi ( Fe 90 ) pada ibu hamil
3. Pemberian PMT pemulihan pada gizi buruk
4. Melakukan pemantauan hasil penimbangan menggunakan SKDN
5. Pemberian kapsul vit. A pada bufas
6. Pemberian kapsul vit. A pada anak 6 – 11 bln
IV. Perkesmas
1. Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga
2. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga lepas asuh
3. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok lepas asuh
V. P2M
a. TB PARU
1. Suspek
2. Penemuan dan pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA positif
3. Penemuan dan pengobatan penderita TB Paru ( DOTS ) BTA negatif
b. Malaria
1. Pengobatan penderita malaria klinis
2. Penderita malaria ( + ) positif diobati
3. Penderita malaria berat dengan komplikasi ditangani/dirujuk
c. Kusta
1. Penemuan dan Pengobatan tersangka penderita
2. Pemeriksaan kontak penderita
3. Prevalensi
d. Pelayanan Imunisasi
1. Imunisasi lengkap pada bayi
2. Imunisasi lengkap pada ibu hamil
3. BIAS DT anak sekolah kelas I SD/MI
4. BIAS TT anak sekolah kelas II dan III SD/MI
e. Diare
1. Penemuan kasus diare di Puskesmas dan kader
2. Rehidrasi oral dengan oralit pada kasus diare di Puskesmas dan kader
f. ISPA
1. Penemuan kasus pnemonia dan pnemonia berat oleh puskesmas termasuk
bidan desa, pustu, kader
2. jumlah kasus pnemonia dan pnemonia berat diobati standar
3. jumlah kasus pnemonia berat/dengan tanda bahaya ditangani/dirujuk
g. Demam Berdarah Dengue ( DBD )
1. Penemuan kasusu tersangka
2. Rujukan kasus tersangka ke RS
3. Penyelidikan Epidemiologi ( PE )
h. Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
1. Penemuan/pengobatan kasus PMS termasuk kontak, melalui “ pendekatan
syndrom”
2. Pembinaan berkala pada kelompok sasaran berisiko
i. Sistem Kewaspadaan Dini
1. Melakukan pemantauan dan analisis hasil pelaporan mingguan penyakit
menular
VI. Kesehatan Lingkungan
a. Penyehatan air
1. Inspeksi sanitasi sarana air bersih
2. Pembinaan kelompok masyarakat/kelompok pemakai air
b. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman
1. Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan ( non industri RT )
2. Pembinaan tempat pengelolaan makanan ( non industri RT )
c. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah
1. Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah ( TPA & IPLT )
2. Pengawasan tempat pembuangan sampah sementara
d. Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga
1. Inspeksi sanitasi ( IS ) – Rumah
e. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan industri
1. Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum
2. Pemantauan berkala sanitasi tempat-tempat umum
3. Pengawasan sanitasi industri rumah tangga ( makanan-minuman )
f. Pengamanan tempat pengelolaan pestisida
1. Inspeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida
2. Pembinaan tempat pengelolaan pestisida
g. Pengendalian vector
1. Pengawasan tempat-tempat potensial perindukan vector di permukiman
penduduk dan sekitarnya

B. PROGRAM PENUNJANG DAN KEGIATANNYA


1. UKS
1. Kegiatan penjaringan kesehatan di SD/MI
2. Kegiatan penjaringan kesehatan di SLTP/MTS
3. Kegiatan penjaringan kesehatan di SMU/MA
4. Pembinaan UKS/UKGS di Sd/MI
5. Pembinaan UKS/UKGS di SLTP/MTS
6. Pembinaan UKS/UKGS di SMU/MA
7. Pelatihan dokter kecil
8. Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja di Puskesmas
2. PKM
Kampanye Perilaku Hidup Bersih & Sehat pada sasaran tatanan
1. Rumah tangga
2. Institusi pendidikan ( sekolah )
3. Institusi TTU
4. Institusi tempat kerja
3. Laboratorium
- Hb pada bumil
- Trombosit tersangka DBD
- Darah malaria
- Test kehamilan
- Sputum TB
- Urine protein bumil

C. PROGRAM INOVATIF
TABULIN, TAGAKIN POSYANDU LANSIA SERTA PELAYANAN UKS di
TK s/d SMU mencakup 100 %.

BAB IV
SUMBER DAYA PUSKESMAS
Sumberdaya Puskesmas terdiri dari :
1. Sumberdaya Manusia .
2. Sumber dana Puskesmas
3. Sumber Sarana Puskesmas
Ad 1 ) Sumberdaya Manusia :
Pada tahun 2003 Puskesmas Bulu Lor memiliki tenaga Puskesmas yang
belum lengkap sesuai pedoman ketenagaan Puskesmas dari Depkes RI, sehingga
Puskesmas memanfaatkan tenaga Puskesmas yang sudah memasuki purna tugas.
Menjelang akhir tahun 2003 (September) tenaga yang ada semakin berkurang, dengan 2
orang petugas mengalami musibah kecelakaan dan diakhir tahun 2003(Desember)
mendapat satu tenaga pindahan dari Puskesmas lain(tenaga TU).
Awal tahun 2004, tenaga pindahan bertambah 1 orang (Sopir) berbarengan
dengan penambahan sarana Puskesmas dari Pemerintah Kota berupa Mobil Puskesmas
Keliling, sehingga diharapkan dapat meningkatkan program Kesehatan di tahun 2004.
Tahun ini sangat dibutuhkan tenaga pengganti Dokter gigi , mengingat program UKS
mendapat prioritas terutama dalam pelatihan dokter kecil yang dipadukan dengan
berbagai program pemberantasan penyakit yang dilaksanakan bersama institusi
sekolah. Dalam kenyataan tenaga yang ada masih terbatas dalam pengelolaan program
dan administrasi /pencatatan dan pelaporan program. Sehingga tahun 2004 setiap
petugas diupayakan meningkatkan ketrampilannya terutama dalam sistim informasi
kesehatan dan penggunaan komputer sebagai alat pencatatan, penyusunan laporan ,
analisa hasil dan evaluasi kegiatan. Petugas dilatih secara mandiri, secara bersama sama
dengan petugas yang sudah memiliki sedikit kemampuan di bidang komputerisasi
untuk melatih sesama teman dan dibimbing langsung staf atau pimpinan yang
memahami program yang dipelajari. Dengan demikian pelatihan secara mandiri dapat
membantu dalam mengatasi masalah dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas.
Selanjutnya stuktur Organisasi Puskesmas Bulu Lor , tenaga pengelola program
dan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Pustu serta pembagian tugas pegawai
Puskesmas ditekankan untuk dipahami, dan dilaksanakan sesuai dengan beban tugas
yang telah didiskusikan pada Mini Lokakarya Puskesmas. Pemanfaatan sumber dana
dan sarana hendaklah seefektif dan seefisien mungkin, mengingat dana tahun 2003 dan
2004 semakin terbatas, sementara program yang dilaksanakan semakin bertambah.
Ad2) Sumber dana: Rencana Dana Rutin dan dana Pembangunan serta PKPS-BBM
dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin.
Ad3) Sumber sarana : tahun 2004 dapat lebih berdaya guna mengingat Pusling dapat
mendukung program pelayanan kesehatan.dilapangan.

LAMPIRAN :

ALOKASI DANA PKPS-BBM BIDKES TAHUN 2002

Jumlah KK Miskin : 1572 KK

Alokasi dana Yankesdas : Rp. 3.100.000,-


Jumlah Bulin Gakin : 20 Orang

Alokasi dana Bulin : Rp. 1.116.000,-

Jumlah Bumil Gakin : 42 Orang

Alokasi dana Yankesbid Bumil/Bufas : Rp. 1.522.000,-

Jumlah Posyandu : 42 Posyandu

Alokassi dana Revipos : Rp. 2.516.000,-

TOTAL : Rp. 8.254.000,-

ALOKASI DANA PKPS-BBM BIDKES TAHUN 2003

Sasaran Gakin : 2000 KK

Sasaran Bumil : 15 Orang

Sasaran Bulin : 13 Orang

Sasaran posyandu : 42 Posyandu

Alokasi dana : - Yankesdas : Rp. 5.964.000,-

- BDD : Rp. 1.525.000,-


: Rp. 1.255.000,-
: Rp. 8.674.000,-
- TOTAL : Rp. 18.418.000,-
V. HAIL KEGIATAN PUSKESMAS
TAHUN 2003
No Program Kegiatan Sasaran Target Hasil Sumber Masalah Pemecahan
(Abs) % Abs Abs % Dana Masalah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Pengobatan Pengobatan&Perawatan
- kunjungan rawat jalan umum
- kunjungan rawat jalan gigi

2. KIA/KB * Kesehatan maternal & neonatal


- pelayanan kes. Bagi bumil sesuai
standar untuk kunjungan lengkap
( K4 )
- Pelayanan persalinan oleh tenaga
kes. termasuk pendampingan per-
salinan dukun oleh tenaga kes. sesu-
ai standar
- Pelayanan nifas lengkap ( ibu &
neonatus) sesuai standar ( KN )
- Pelayanan KN
- Kunjungan ibu nifas
* Upaya kes. balita & anak prasekolah
- Pelayanan deteksi dan stimulasi dini
tumbuh kembang balita
- Pelayanan deteksi dan stimulasi dini
tumbuh kembang anak prasekolah

VI. RENCANA KEGIATAN PUSKESMAS


TAHUN 2004
No Tujuan Program Kegiatan Sasaran Target Sumber
(Abs) (Abs) Dana

Anda mungkin juga menyukai