JUDUL:
Disusun Oleh :
Rina Martuti
1914901737
JUDUL:
Disusun Oleh :
Rina Martuti
1914901737
Nama
. Rina Martuti, S.Kep
NlM
: 1914901737
Program Studi
Program Studi Profesi Ners STlKes Perintis Padang
Judul KIA-N
Asuhan keperawatan post parturo pada Ny .E éengaa
peaerapao latihao seaaa nifas terhadap proses iavolusi
uterus di wilayah kerja pusitesmas sijunjung pada
tahun 2020
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Karya Tulis Ilmiali akhir Ners ini saya
buat tanpa adanya tindakan plagiarisms sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
STIKes Perintis. Jika di kemudian hari nyatanya saya terbukti melakukan tindakan
tersebut, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya dan siap menerima
koseq f'ettibizabiag
Pe’
Ns. M M.the
NIK l42il l1tI7296il19
BALAMAN PENGESA8AN
NIM : 1914901737
Meage
etas Program Stndl Pendidilaa Pmfoi
Ml&:14W181IOTT 019
ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM PADA NY. E DENGAN
PENERAPAN LATIHAN SENAM NIFAS TERHADAP PROSES
INVOLUSI
UTERUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SIJUNJUNG PADA TAHUN 2020
Abstrak
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Pada ibu nifas involusi
uterus merupakan proses yang sangat penting sehingga memerlukan perawatan
yang khusus, bantuan dan pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum
hamil, involusi uterus merupakan proses dimana uterus kembali ke kondisi
sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah
plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus, pengukuran involusi uterus
dan juga dengan pengeluaran lochea. Involusi uterus melibatkan reorganisasi dan
penanggalan desidua dan pengelupasan kulit pada situs plasenta sebagai tanda
penurunan ukuran dan berat, perubahan lokasi uterus, warna dan jumlah lochea.
Penatalaksanaan involusi uterus salah satunya adalah dengan latihan senam nifas
sekaligus untuk mengurangi uterus yang lembek menjadi keras dan rasa nyeri di
uterus. Tujuannya untuk menganalisa hasil implementasi asuhan keperawatan
dengan intervensi latihan senam nifas pada ibu post partum terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar involusi uterus, dan rasa nyeri. Metode dalam penulisan karya
ilmiah akhir ners ini berupa studi kasus yang diambil di wilayah kerja puskesmas
sijunjung dengan melakukan asuhan keperawatan selama 3 hari. Hasil yang
didapat setelah melakukan intervensi terdapat adanya peningkatan uterus menjadi
sedikit keras pada ibu post partum. Skala nyeri setelah dilakukan latihan senam
nifas yaitu 1 skala nyeri ringan skala nyeri 4 sedang. Hasil karya ilmiah ini dapat
menjadi masukan bagi perawat di wilayah kerja puskesmas sijunjung dan
intervensi dalam penatalaksanaan latihan senam nifas. Saran bagi institusi
pendidikan diharapkan kepada institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu
kesehatan keperawatan maternitas tentang post partum (normal). Bagi keluarga
diharapkan keluarga dapat meningkatkan perhatian dan dukungan pada pasien
untuk melakukan latihan senam nifas pada ibu post partum (normal).
Abstract
The postpartum period is the period after childbirth and the birth of the baby, the
placenta, and the membranes needed to restore the uterine organs as before
pregnancy with a time of approximately 6 weeks. In postpartum mothers, uterine
involution is a very important process that requires special care, assistance and
supervision to restore health, such as before pregnancy. Uterine involution is a
process in which the uterus returns to its pre-pregnancy state weighing about 60
grams. This process begins as soon as the placenta is born due to contraction of
the uterine smooth muscles, measurement of uterine involution and also by
removal of the lochea. Uterine involution involves reorganization and dating of
the decidua and peeling of the skin at the placental site as a sign of decreased size
and weight, change in uterine location, color and number of lochea. One of the
management of uterine involution is by practicing puerperal exercise as well as
reducing the flaccid uterus to become hard and pain in the uterus. The aim is to
analyze the results of the implementation of nursing care with postpartum
exercise interventions for postpartum mothers to meet the basic needs of uterine
involution and pain. The method in writing this ners final scientific paper is in the
form of case studies taken in the working area of the Sijunjung Community Health
Center by providing nursing care for 3 days. The results obtained after the
intervention showed an increase in the uterus to be a little hard in post partum
mothers. The pain scale after postpartum exercise was 1 mild pain scale 4
moderate pain scale. The results of this scientific work can be used as input for
nurses in the work area of the Sijunjung Community Health Center and
intervention in the management of postpartum gymnastics. Suggestions for
educational institutions are expected to educational institutions to develop
maternity nursing health science about post partum (normal). For families, it is
hoped that families can increase their attention and support for patients to do
postpartum (normal) postpartum exercise.
IDENTITAS
Pekerjaan : Mahasiswi
Ibu : Seti. L
RIWAYAT PENDIDIKAN
Assalamu’alaikumWr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkah dan
mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu pada
Padang
2. Ibu Ns. Mera Delima, M.Kep, selaku Ketua Prodi Sarjana Keperawatan
4. Ibu Ns. Yessi Andriani, M. Kep, Sp. Kep. Mat selaku pembimbing II yang
5. Bapak dan ibu staf pengajar Profesi ners STIKes Perintis Padang.
yang terlalu banyak memberikan bantuan baik moril maupun materi dan
dorongan semangat serta penuh kasih sayang yang tulus dalam mencapai
cita – cita.
agar tulisan ini menjadi lebih baik, penulis menyadari bahwa karya ilmiah akhir
ners ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis dengan senang hati
menerima saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah akhir
ners ini.
Akhirnya pada-Nya jugalah kita berserah diri, semoga karya ilmiah akhir
ners ini bermanfaat bagi penulis maupun pengembangan ilmu pengetahuan pada
Wassalamu’alaikumWr.Wb
Peneliti
RINA MARTUTI
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum..................................................................................6
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................................6
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................7
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........................................................................................101
5.2 Saran....................................................................................................102
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Gambar 2.1.2..........................................................................................................18
Gambar 2.1.3..........................................................................................................21
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi salah satunya
di Sumatera Barat untuk tahun 2017. Berdasarkan data yang diperoleh dari
Kabupaten dan Kota18 terdapat angka kasus kematian ibu sebesar 87,02
Barat, 2017).
kelahiran, jadi pada tahun 2015 sekitar 303.000 wanita meninggal selama
2030.
Masa nifas yaitu masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta,
Perubahan fisik meliputi ligamen yang bersifat lembut dan kendor, otot-
Pada ibu nifas involusi uterus adalah proses yang sangat penting sehingga
sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat
kontraksi otot- otot polos uterus. Pengukuran pada involusi uterus dan juga
sebagai tanda penurunan ukuran dan berat, perubahan lokasi uterus, warna
Masa nifas yaitu setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kesehatan pada masa nifas merupakan hal yang sangat penting bagi ibu
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan hingga pulihnya Rahim dan
berlangsung selama kurang lebih enam minggu. Pada masa nifas ini ibu
dan vagina yang akan mengalami penekanan serta peregangan yang sangat
kedua terdiri dari darah segar bercampur sisa ketuban hingga keluar cairan
bening diakhir masa nifas.Darah nifas yang berbau sangat amis atau busuk
dapat menjadi salah satu petunjuk adanya infeksi dalam Rahim (Wahyuni
dkk, 2016 ).
penurunan ukuran dan berat serta perubahan lokasi uterus dengan warna
dan jumlah lokia. Apabila terjadi kegagalan involusi uterus untuk kembali
pada keadaan tidak hamil maka akan menyebabkan sub involusi. Penyebab
sub involusi uteri yang paling sering adalah tertahannya fragmen plasenta,
Saat akan melaksanakan senam nifas terjadi kontraksi otot-otot perut yang
juga membantu proses involusi, pada masa nifas alat-alat genetalia akan
menjadi baik, otot dasar panggul akan menjadi kuat sehingga stress
inkontinesia dapat dicegah, dan membantu memperbaiki sirkulasi darah di
Senam nifas diperlukan ibu nifas agar ibu merasa lebih sehat dan kuat,
masa nifas, kontraksi uterus akan baik sehingga pundus uteri menjadi
2018 ).
dilakukan setelah melahirkan meliputi ambulasi dini dan latihan fisik yang
di mulai dari latihan yang sederhana dilanjutkan dengan latihan yang lebih
nifas terjadi kontraksi otot-otot perut yang akan membantu proses involusi.
Pada kenyataan nya banyak ibu nifas yang tidak melakukan senam nifas
karena ada tiga alasan. Pertama, karena tidak tahu bagaimana senam nifas.
Kedua, karena terlalu bahagia dan yang dipikirkan hanya sikecil. Ketiga,
karena alasan sakit. Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam
normal atau 8 jam setelah operasi sesar, ibu melakukan mobilisasi dini
seperti jalan santai, dan istirahat yang cukup, sebelumnya ibu tersebut
belum pernah melakukan latihan senam nifas, maka dari itu penulis
tertarik untuk melakukan latihan senam nifas pada pasien mengalami nyeri
skala 4.
Adapun rumusan masalah untuk karya ilmiah akhir ners adalah bagaimana
Penerapan latihan senam nifas yang dilakukan ibupost partum pada Ny.E
Tahun 2020 ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1Tujuan Umum
1.3.2Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada ibu post partum pada Ny.
2020.
TINJAUAN PUSTAKA
masa kritis baik untuk ibu maupun bayi, apabila tidak ditangani
Pada ibu nifas involusi uterus merupakan proses yang sangat penting
segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot- otot polos uterus.
Apabila fundus uteri berada di atas batas normal hal ini menandakan
(Rasumawati, 2018).
Masa nifas yaitu masa setelah melahirkan hingga pulihnya Rahim
yang menimbulkan rasa mula spada perut ibu.Ada juga jalan lahir
Masa nifas berlangsung selama lebih kurang 6 minggu. Masa ini ibu
2016).
Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
lebih positif, ibu yang berada pada kondisi kesulitan menyusui 0-3
2006).
Mobilisasi dini sangat diperlukan ibu nifas agar ibu merasa lebih sehat
2018 ).
2.1.2 Tahapan Masa Nifas
mempunyai komplikasi)
1. Inolusi uterus
berat uterus menjadi 1000 gr. Selama masa nifas, dua hari setelah
2. Perubahan uterus
plasenta
plasenta
lahir
pusat dilalui
symphisis 2jari
teraba dimasuki
satu jari
hamil 2
minggu
palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit atau semacam
b. Lochea Sanguinolenta
c. Lochea Serosa
d. Lochea Alba
minggu.
e. Lochea Purulenta
f. Locheohosis
lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil dari pada
biasa.
2009, p.80).
c. Tekanan darah
1. Fase taking in
3. Fase letting go
hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah
fundus uteri lambat, tonus uteri lembek, tidak ada perasaan mules pada
adalah kehilangan darah lebih dari 500 ml melalui jalan lahir yang
jaringan otot yang membesar menjadi lebih panjang sepuluh kali dan
menjadi lima kali lebih tebal dari sewaktu masa hamil akan susut
uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi otot-
trombus.
5. Endometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan juga sisa-sisa kelenjar
dan pada sebagian besar kasus juga ditemukan bahkan bila discharge
Keterangan:
1) Vagina
Bentuk uterus menyerupai buah pir yang gepeng dan terdiri atas
atau tuba falopi bermula dari kornus (tempat masuk tuba) uterus
latum meliputi tuba, berjalan dari uterus ke arah sisi, tidak banyak
mengandung jaringan ikat. Ligamentum infundibolupelvikum
terdiri atas jaringan ikat yang tebal dan berjalan dari serviks dan
menahan uterus antefleksi dan berjalan dari sudut fundus uteri kiri
3) Serviks Uteri
4) Korpus Uteri
Dinding korpus uteri terdiri 3 lapisan, yaitu endometrium,
a) Endometrium
b) Miometrium
c) Peritonium
Keterangan :
1) Mons Veneris
2) Labia Mayora (bibir-bibir besar) Terdiri atas bagian kanan dan kiri,
tipis dari kulit sebelah dalam bibir besar. Ke depan kedua bibir kecil
terdiri atas glans klitoridis , korpus klitoridis, dan dua krura yang
5) Vulva
oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil dan dibelakang
kemih di kiri dan kanan bawahnya dapat dilihat dua ostia skene.
cm, lebar 1-2 cm dan tebal 0,51- 1cm; mengandung pembuluh darah,
7) Introitus Vagina
Mempunyai bentuk dan ukuran berbeda , ditutupi selaput dara
sampai yang mudah dilalui oleh 2 jari umumnya himen robek pada
8) Perineum
2.1.5 Komplikasi
2. infeksi
pada tepi, pus atau nanah warna kehijauan, luka kecokletan atau
2.2. 1 Pengertian
kandungan.
melahirkan.
persalinan.
banyak ibu nifas yang tidak melakukan senam nifas karena ada tiga
Senam ini dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada
tenaga dan lemas. Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore hari.
4) Timbul varises
(2011) yaitu:
kali gerakan.
Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5
5-10 kali.
dengan kaki dan tangan yang lain. Lakukan hingga 5-10 kali.
SENAM NIFAS
Pengertian
Senam nifas adalah senam atau latihan jasmani atau
seperti semula.
setelah melahirkan.
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya dapat melakukan
Kebijakan
sesuai dengan standar prosedur kerja yang berlaku.
a) Persiapan alat
Prosedur
- Matras atau kasur
b) Persiapan
mulut.
tubuh.
lutut.
1. Pengkajian
1. Data Subjektif
Anggraini (2010),meliputi :
berdoa.
kesehatan meliputi :
partumini.
(Prawirohardjo,2005).
meliputi :
berapaminggu
(Manuaba, 2007).
a. Status generalis
(Varney, 2007).
2010).
kemih Diuresis diantara hari ke-2 dan ke-5, kandung kemih ibu
cepat terisi karena diuresis post partum dan cairan intra vena.
(Wiknjosastro, 2006).
b. Pemeriksaan Sistematis
1) Inspeksi
2006).
2) Palpasi
limfe(Nursalam, 2008).
2004).
ukuran semula.
intake cairan.
informasi.
uterus, proses pengembalian pasca partum teratasi dengan kriteria hasil : segera setelah melahirkan sampai
setelah melahirkan 1. Keluhan tidak nyaman menurun - Monitor keadaan lokia (misal :
merawat bayi
partum
Terapeutik :
tidur Edukasi :
nyeri
nyeri
secaramandiri
- Anjurkan teknik
nonfarmakologis untuk,
mengurangi nyeri.
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
menurun
- Identifikasi lokasi, karakteristik,
- Kemampuan mengenali onset nyeri
durasi, frekuensi, kualitas,
cukup meningkat
intensitas nyeri
- Kemampuan mengenali penyebab
- Identifikasi skala nyeri
nyeri meningkat
- Identifikasi respon nyeri non
verbal
keberhasilan terapi
diberikan
penggunaan analgetik.
Terapeutik :
- Berikan teknik nonfarmakologis
kebisingan)
Edukasi :
nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
Kolaborasi :
menurun, hematokrit
cairan
Terapeutik :
trendelenburg
Edukasi :
- Anjurkan memperbanyak
- Anjurkan menghindari
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian cairan IV
NaCl 0,4%)
plasmanate)
darah
terpapar informasi dapat teratasi dengan kriteria hasil : - Identifikasi kesiapan dan
bertanya
Edukasi :
- Jelaskan faktor risiko yang
dan sehat
episiotomi post partum kriteria hasi: - Monitor tanda dan gejala infeksi
Terapeutik
sesudah tindakan
Edukasi
- Dorong istirahat
- Kolaborasi penggunaan
analgetik
4. Implementasi Keperawatan
keperawatan.
5. Evaluasi
3.1.1 Pengkajian
a. Data subjektif
Nama : Ny E
Umur : 38 tahun
Agama : islam
Pendidikan : S1
Nama : Tn S
Umur : 39 Tahun
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : tani
c. Riwayat kesehatan
siap melahirkan.
aktivitas.
3bulan.
kuning.
operasi.
4. Riwayat mentruasi
umur 12 tahun.
28-30 hari.
hari.
5. Riwayat perkawinan
memakai KB lagi.
1) Keluhan-keluhan pada
sekitar pinggang.
1bulan.
bahaya kehamilan.
2) Penolong : Bidan
6) Plasenta
a) Ukuran : ± 450 gram, panjang tali pusat : ±50 cm
7) Perineum
8) Perdarahan
a) Kala I : 50 ml
Kala II : 40 ml
Kala III : 30 ml
Kala IV : 30 ml
Jumlah : 150 ml
Kala I : 2 Jam-menit
BB : 3700 gram
PB : 49 cm
N
Aktivitas Sebelum dirawat Saat dirawat
o
yang khas.
Klien dibantu sepenuhnya
nyeri
seminggu
1. Riwayat Psikologis dan Spritual
melahirkan.
melahirkan.
1) Status Generalis
N = 95 x/menit
S = 36,5oC
P = 20 x/menit
e) Berat Badan : 67 kg
f) LILA : 26,5 cm
a. Inspeksi
bersih, hitam lurus, ada rontok dan tidak ada massa,benjolan
Rambut
dan nyeri tekan.
bantu penglihatan.
Mulut/gigi/
bibir pucat, tidak ada sariawan, mulut dan gigi bersih
gusi
perineum.
b. Palpasi
sanguinolenta
pada perut
- Klien mengatakan
nyeribertambah saat
bergerak.
- Klien mengatakan
skalanyeri 4
DO :
saatbergerak.
sedang.
N: 95 x/i
setelah melahirkan
- Klien mengatakan nyeri
di perineum
saat bergerak
- Skala nyeri
4 DO :
saat bergerak
nyeri 4
- TD : 120/80 mmHg
N : 95 x/i
mengetahui tentang
mengetahui manfaat
DO :
- Klien banyak
Terapeutik :
Kolaborasi :
:
- Melaporkan nyeri terkontrol - Identifikasi lokasi, karakteristik,
cukup menurun durasi, frekuensi, kualitas,
- Kemampuan mengenali onset intensitas nyeri
nyeri cukup meningkat - Identifikasi skala nyeri
- Kemampuan mengenali - Identifikasi respon nyeri non
penyebab nyeri meningkat verbal
- Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
Terapeutik :
Edukasi :
- Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
Edukasi :
A:
- Masalah belum
teratasi
P:
- intervensi
dilanjutkan
Nyeri melahirkan Observasi S:
berhubungan dengan 1. Mengidentifikasi ansietas - Klien mengatakan
pengeluaran janin nyeri nyeri di perineum
2. Mengidentifikasi skala - klien mengatakan
nyeri nyeri
Terapeutik O:
1. Memberikan teknik non - klien tampak
farmakologi (latihan meringis
senam nifas) - Skala nyeri 4
2. Mengontrol lingkungan A :
yang memperberat rasa - Masalah belum
nyeri (suhu, cahaya dan teratasi
kebisingan) P:
3. Menganjurkan monitor - Intervensi
nyeri secara mandiri. dilanjutkan
4. Menganjurkan teknik non
farmakologi latihan senam
nifas untuk mengurangi
rasa nyeri.
Edukasi
1. Menjelaskan penyebab dan
pemicu nyeri
2. Menjelakan strategi perada
nyeri
3. Menganjurkan monitor
nyeri secara mandiri
4. Menganjurkan teknik non
farmakologi latihan senam
nifas untuk mengurangi
nyeri
Defisit pengetahuan Observasi S:
berhubungan dengan 1. mengidentifikasi - pasien mengatakan
kurang terpapar informasi informasi yang sedikit mengetahui
akandisampaikan tentang latihan
2. mengidentifikasi senam nifas
pemahaman tentang O:
kondisi kesehatan saatini - pasien tampak
3. mengidentifikasikesiapan bingung saat ditanya
menerimainformasi. tentang latihan
Terapeutik senam nifas
1. melakukanpenguatan A:
potensi pasien dan - Masalah belum
kleuarga untuk teratasi
menerimainformasi P:
2. melibatkan pengambilan - Intervensi
keputusan dalam untuk dilanjutkan
menerimainformasi
3. mengfasilitasimengenali
kondisi tubuh yang
membutuhkan layanan
keperawatan
4. memberikan nomor
kontak yang dapat
dihubungi jika pasien
membutuhkan bantuan
Edukasi
1. memberikan
informasi berupa alur,
leafket atau gambar
untuk memudahkan
pasien
mendapatkan
informasikesehatan
2. menganjurkankeluarga
mendampingi pasien
Pertmuan hari kedua
No Hari/tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
A:
- Masalah belum
teratasi
P:
- intervensi
dilanjutkan
2. Nyeri melahirkan Observasi S:
berhubungan dengan 1. Mengidentifikasi ansietas - klien mengatakan
pengeluaran janin nyeri masih nyeri di
2. Mengidentifikasi skala nyeri perineum
Terapeutik - klien mengatakan
1. Memberikan teknik non mau latihan senam
farmakologi (latihan senam nifas
nifas) O:
2. Mengontrol lingkungan yang - klien tampak masih
memperberat rasa nyeri meringis
(suhu, cahaya dan - Skala nyeri 2
kebisingan) A:
3. Menganjurkan monitor nyeri - Masalah belum
secara mandiri. teratasi
4. Menganjurkan teknik non P:
farmakologi latihan senam - Intervensi
nifas untuk mengurangi rasa dilanjutkan
nyeri.
Edukasi
1. Menjelaskan penyebab dan
pemicu nyeri
2. Menjelakan strategi perada
nyeri
3. Menganjurkan monitor nyeri
secara mandiri
4. Menganjurkan teknik non
farmakologi latihan senam
nifas untuk mengurangi nyeri
3. Defisit pengetahuan Observasi S:
berhubungan dengan 4. mengidentifikasi - pasien mengatakan
kurang terpapar informasi informasi yang mengetahui tentang
akandisampaikan latihan senam nifas
5. mengidentifikasi O:
pemahaman tentang kondisi - pasien tampak
kesehatan saatini sudah tau tentang
6. mengidentifikasikesiapan latihan senam nifas
menerimainformasi. A:
Terapeutik - Masalah teratasi
5. melakukan penguatan P:
potensi pasien dan kleuarga
untuk menerimainformasi Intervensi dihentikan
6. melibatkan pengambilan
keputusan dalam untuk
menerimainformasi
7. mengfasilitasimengenali
kondisi tubuh yang
membutuhkan layanan
keperawatan
8. memberikan nomor kontak
yang dapat dihubungi jika
pasien membutuhkan
bantuan
Edukasi
3. memberikan
informasi berupa alur,
leafket atau gambar untuk
memudahkan pasien
mendapatkan
informasikesehatan
4. menganjurkankeluarga
mendampingi pasien
Pertmuan hari ketiga
No Hari/tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
A:
- Masalah teratasi
P:
- intervensi
dihentikan
2. Nyeri melahirkan Observasi S:
berhubungan dengan 3. Mengidentifikasi ansietas nyeri - klien mengatakan
pengeluaran janin 4. Mengidentifikasi skala masih nyeri, tapi
nyeri Terapeutik sudah berkurang
5. Memberikan teknik non O:
farmakologi (latihan senam - klien tampak
nifas) sudah tenang
6. Mengontrol lingkungan yang - Skala nyeri 1
memperberat rasa nyeri (suhu, A:
cahaya dan kebisingan) - Masalah teratasi
7. Menganjurkan monitor nyeri P:
secara mandiri. - Intervensi
8. Menganjurkan teknik non dihentikan
farmakologi latihan senam
nifas untuk mengurangi rasa
nyeri.
Edukasi
5. Menjelaskan penyebab dan
pemicu nyeri
6. Menjelakan strategi perada
nyeri
7. Menganjurkan monitor nyeri
secara mandiri
8. Menganjurkan teknik non
farmakologi latihan senam
nifas untuk mengurangi nyeri
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis melihat apakah asuhan yang diberikan pada Ny. E
tinjauan pustaka.
Pembahasan ini di buat berdasarkan teori dan dan asuhan yang nyata
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber untuk data dan
dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2020, jam 13.30 WIB, pengkajian ini
bekerja sebagai guru paud dan ibu rumah tangga, klien mengatakan ini
mengatakan nyeri saat bergerak, skala nyeri 4 yaitu nyeri sedang. Masalah
ini perlu di angkat supaya involusi uterus nya kembali seperti biasa
nyeri dan kram di perut, mulas dan nyeri saat bergerak yaitu dengan
bergerak, skala nyeri 4 yaitu nyeri sedang. Masalah ini perlu di angkat
supaya nyeri pada klien dapat berkurang atau hilang. Intervensi yang
diberikan pada post partum mengarah pada manajemen nyeri yaitu dengan
( Midwifebyeehafshawaty, 2013)
Diagnosa keperawatan ketiga adalah defisit pengetahuan berhubungan
status keadaan dan rencana tindakan. Pada kasus Ny. E muncul diagnosa
latihan senam nifas, pasien ingin mengetahui tentang latihan senam nifas,
(Carpenito, 2011).
penelitian terkait
keperawatan.
tepat, salah satunya intervensi yang diberikan latihan senam nifas untuk
latihan fisik yang di mulai dari latihan yang sederhana dan dilanjutkan
(2018) latihan senam nifas bermanfaat untuk ibu post partum lebih sehat
dan kuat untuk merawat bayi nya, dan mencegah trombosis dan trombo
masa nifas, dan kontraksi uterus akan membaik sehinnga tinggi fundus
dini salah satu cara untuk mempercepat involusi uterus yaitu dengan cara
latihan senam nifas yang bertujuan untuk merangsang otot-otot rahim agar
nyeri diuterus yang kontraksi lembek, maka dilakukan latihan senam nifas
dengan senam nifas tidak efektif mengurangi nyeri, dan kontraksi uterus
yang lembek maka dapat dikombinasikan dengan pijat atau masase
endorfine di abdomen.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
senam nifas dapat membantu proses involusi uterus pada Ny E, dan uterus
simpulkan :
pada Ny. E.
pada Ny. E.
pada Ny. E.
5.2 Saran
Ineke, I. (2016). Pengaruh Senam Nifas terhadap Tinggi Fundus Uteri dan Jenis
Lochea pada Primipara. Jurnal Ilmiah Bidan, 1(3), 45-54.
Marmi. (2012). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Taadq Teogaa
Materi Bimbingan
Pembiasbiog
7
PROGRAJYI STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PF,RINTIS PADANG
Tanda Tangan
Materi Bimbingan biinbi0g
I}/|O *020