Oleh :
Mengetahui / Menyetujui,
Pembimbing Lahan
Menurut Haroen N,S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1988),diare ialah defekasi
encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja.
Sedangkan ,menurut C.L Betz dan L.A Sowden (1996) diare merupakan
berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih
Jadi diare dapat diartikan,suatu kondisi,buang air besar yang tidak normal
yaitu lebi dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau
tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cairan,dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari
buang air besar encer lebih dari 3 kali sehari. Diare terbagi 2 berdasarkan mula
B.Etiologi
Menurut Haroen N,S Suraatmajadan P.O Asnil (1988) ditinjau dari sudut
shigella,salmonela,E.coli,golongan vibrio,B.cereus,Clostridium
sebagainya .
canalida.
1.Faktor Infeksi
a)Infeksi Enternal
sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah
dua tahun.
2.Faktor Malabsorbsi
3)Faktor makanan
4)Psikologis
perfrigens,campilobacter(helicobacter)jejuni,staphylococus sp,streptococus
sp,yersinia intestinalis,coccidiosis,
denale,N.americanus,T.trichiura,O.velmicularis,S.strecularis,T.saginata dan
T.solium).
Sebanyak kira-kira 9-10 liter cairan memasuki saluran cerna setiap hari
yang berasal dari luar (asupan diet) dan dari dalam tubuh sendiri (sekresi cairan
usus halus dan sisanya sebanyak 150ml memasuki usus besar. Sejumlah 90% dari
cairan usus besar akan direbsorbsi sehingga tersisa sejumlah 150-250 ml cairan
hubungannya satu sama lain. Misalnya,cairan lumen usus dalam lumen usus yang
menyebabkan serangan infeksi yang lebih berat dan menyebabkan kepekaan lebih
dirangsang suatu toksoid berulang kali akan terjadi sekresi antibodi. Percobaan
pada binatang menunjukkan berkurangnya perkembangan S.typhi murium pada
mempengaruhi sekresi cairan usus halus serta daya lekat kuman pada lumen usus.
osmotik. Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus,isi rongga usus yang berlebihan
diare pula.
Sedangkan akibat dari diare akan terjadi beberapa hal sebagai berikut:
yang bersifat asam meningkat karna tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi
3)Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare,lebih sering pada anak
yang sebelumnya telah menderita kkp. Hal ini terjadi karena adanya gangguan
glukosa. Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun
4)Gangguan gizi
Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini disebabkan oleh:
-makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau muntah yang
bertambah berat
-makanan yang diberikan tidak dapat dicerna dan diabsorbsi dengan baik karena
adanya hiperperistalkik.
5)Gangguan pirkulasi
mengakibatkan pendarahan otak, kesadaran dan bila tidak segera diatasi klien
akan meninggal.
D.Manifestasti Klinis
paling fatal dari diare yang berlangsung lama tanpa rehidrasi yang adekuat adalah
pipi tampak lebih menonjol/turgor kulit menurun serta suara menjadi serak.
Keluhan dan Geajala ini disebabkan oleh deplesi air yang istonik.
(pernapasan kussmaul).
berupa kegiatan dengan tanda-tanda denyut nadi cepat (>120x permenit) tekanan
1.Pemeriksaan tinja
F.Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan diare akut karena infeksi pada orang dewasa terdiri atas:
G.Discharge Planning
yang terjadi
Pengkajian Keperawatan
1.Identitas
Perlu diperhatikan adalah Nama dan usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun
pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan.
membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak yang lebih besar.
Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus
menyadari adanya infeksi. Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari
2.Keluhan Utama
BAB lebih dari 3x / hari dengan konsistensi tinja yang encer / cair.
BAB warna kuning kehijauan,bercampur lendir dan darah atau lendir dan darah
3-5 hari (diare akut),lebih dari 7 hari (diare berkepanjangan),lebih dari 14 hari
(diare kronis).
5.Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan sesperti pada orang deawasa,porsi
yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. Kekurangan
gizi pada anak usia toddler sangat rentan. Cara pengelolahan makanan yang
tempat tinggal
a.Pertumbuhan
●Kenaikan lingkar kepala: 12cm ditahun pertama dan 2cm ditahun kedua dan
seterusnya
●Tumbuh gigi 8 buah: tambahan gigi susu:geraham pertama dan gigi taring
b.Perkembangan
Fase anak:
harapan yang terlalu tinggi maka anak akan mearasa seperti ragu-ragu seperti juga
halnya perasaan tidak mampu yang dapat berkembang pada diri anak
9. Pemeriksaan fisik
c.Kepala: ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1
lebih
haus,minum lahap dan kelihatan haus,minum sedikit atau kelihatan bisa minum.
1)Laboratorium:
menurun)
●Faal ginjal: UC meningkat (GGA)
1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare atau
diare
menerus
terus-menerus
normal kehilangan
elastis ●Mengganti
frekuensi
1x/hari.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
I. IDENTITAS
Nama : An. M
Agama : Islam
Alamat : Surabaya
A. Prenatal Care:
kontrol, pemberian tablet zat besi menilai status gizi, timbang BB dan
TB
B. Natal Care:
waktu kecil
B. Pernah Dirawat Di Rumah Sakit
C. Penggunaan Obat-Obatan
yang lain
E. Alergi
Ibu px mengatakan px tidak ada alergi pada obat, makanan atau lainnya
F. Kecelakaan
G. Imunisasi
A. Genogram
Ny. R
Tn. M
An. M
Keterangan :
B. Psikososial Keluarga
Tidak Terkaji
Tidak Terkaji
A. Pola Nutrisi
Saat di RS: Ibu px mengatakan px diberi makan bubur sayur dan minum
ASI
B. Pola Tidur
Saat di RS: Ibu px mengatakan px tidur tidak teratur, tidak seperti saat di
Saat di RS: Ibu px mengatakan px masih ada rasa aktiv untuk ingin
D. Pola Eliminasi
Tidak terkaji
X. TANDA-TANDA VITAL
Pernafasan : 20
TB/BB : 8 kg
XI. PEMERIKSAAN FISIK
B. Mata
C. Hidung
D. Telinga
G. Pemeriksaan Thorak/Dada
H. Punggung
I. Pemeriksaan Abdomen
K. Pemeriksaan Muskulus
Tidak Terkaji
L. Pemeriksaan Neurologi
Tidak terkaji
M. Pemeriksaan Integumen
Tidak terkaji
A. Laboratorium
LED - -
Tidak terkaji
C. Terapy
konsistensi cair
Aktiv
Nadi 104
3. DS:
DO:
PRIORITAS MASALAH
Perawat
Gastrointestinal
Kekurangan Cairan
RENCANA KEPERAWATAN
KH : suhu tubuh
●Konsistensi anak yang
●Frekuensi
defekasi
membaik
●Peristaltik
usus membaik
intravaskular, tubuh
intraseluler meningkatkan
membaik anak
TINDAKAN KEPERAWATAN
26/12/19
S : 38 ◦C
N : 104
RR : 20
pemberian ASI
27/12/19
S : 37,8
N : 104
RR: 20
pemberian ASI
kering
28/12/19
S : 38,8
N : 104
RR: 20
ASI
1. konsistensi cair
usus 16
3. S:
O:
A:
P:
CATATAN PERKEMBANGAN
1. 2x/hari
O: S : 36,8 ◦C
N : 104
RR: 20
3 S:
O:
A:
P:
CATATAN PERKEMBANGAN
1. O: S : 38,5
N : 104
RR: 20
ruangan
A: Masalah teraasi
ruangan
3. S:
O:
A:
P:
LAPORAN PENDAHULUAN BRONCHOPNEUMONIA DI RUMAH
Oleh :
Mengetahui / Menyetujui,
Pembimbing lahan
Dinik Purwaningsih, S.Kep.,Ns
A. Definisi
mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area
dengan sekitarnya.
pernafasan atas, demam, infeksi yang spesifik dan penyakit yang melemahkan
B. Etiologi
silia yang menggerakan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral
setempat.
M.Nettiria).
Antara Lain :
paru
C. Patofisiologi
saluran cerna saat ia terbawa oleh darah. Bakteri ini akan membuat flora
tract.
D. Manifestasi Klinis
pernafasan bagian atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderita
demam, nyeri dada pleuritis, batuk produktif, hidung kemerahan, saat bernafas
1996:35). Terdengar adanya krekels di atas paru yang sakit dan terdengar
E. Pemeriksaan penunjang
cara :
1. Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan Darah
- Pemeriksaan Sputum
- Kultur Darah
2. Pemeriksaan Radiologi
- Rontgenogram Thoraks
- Laringoskopi / Bronskopi
F. Penatalaksanaan Medis
2. Kebutuhan istirahat
Pasien ini sering hipereksia maka pasien perlu cukup istirahat, semua
makanan yang kurang suhu tubuh yang tinggi selama beberapa hari
5. Pengobatan
tetapi karena hal itu perlu tetapi secepatnya maka biasanya diberikan
penisilin ditambah dengan cloramfenikol atau diberikan antibiotik
diteruskan sampai bebas 4-5 hari. Karena sebagian besar pasien jatuh
dapat diberikan koreksi sesuai dengan hasil analisis gas darah arteri.
G. Discharge Planning
1. Berhenti Merokok
mengandung alkohol
rokok
stres
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas, yang perlu diperhatikan dan yang paling penting adalah nama
dan umur
2. Riwayat Keperawatan
a) Keluhan utama
Kadang disertai muntah diare, atau diare tinja berdarah dengan atau
menurun
musim hujan dan awa semi. Selain itu pemeliharaan kesehatan dan
f) Imunisasi
karena system pertahanan tubuh yang tidak cukup kuat untuk melawan
infeksi sekunder
h) Nutrisi
MEP)
3. Pemeriksaan Fisik
a) Sistem kardiovaskuler
Takikardi, iritability
b) Sistem pernafasan
c) Sistem pencernaan
Anak atau bayi menderita diare atau dehidrasi orang tua mungkin
e) Sistem saraf
Demam, kejang sakit kepala yang ditandai dengan menangis terus pada
g) Sistem endokrin
h) Sistem integumen
i) Sistem Penggideraan
4. Pemeriksaan Penunjang
Tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena sukar pada punksi
misalnya dapat terjadi salah tusuk dan memasukkan kuman dari luar.
OMA
c) Evaluasi pengobatan
5. Diagnosa Keperawatan
ketidakefektifan batuk.
bantuan.
muntah/diare.
Penggunaan pasien n
Pernafasan Dan
cuping pembuangan
hidung secret
dan
pemeriksaan
oksigen
dan
pemeriksaan
lab (GDA)
DAFTAR PUSTAKA
Long, B.C. (1996). Perawatan Medikal Bedah Jilid 2. Bandung : yayasan ikatan
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Agama : Kristen
Golongan darah :A
Alamat : Surabaya
1. Keluhan Utama
Px mengatakan pusing
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejahtera lalu diperiksa oleh dokter dan diberi Infus Ring-As 21 tpm, dan
5. Genogram
Ny. M
Keterangan :
dan Hipertensi
memasak dll
berbaring
4. Pola Eliminasi
px sudah tidur
pukul 00.00
keadaan penyakitnya
7. Pola Toleransi
anak
bersaudara, menjadi ibu dari 5 orang anak dan nenek dari 10cucu
V. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum: Px pusing dan lebih suka berbaring dari pada duduk dan
px mudah lemah/lelah
2. Tanda-Tanda Vital:
Pa : Teraba
Pe : Sanor
A : Suara peristaltik
Pe : Timpani
5555 5555
VI. Data Penunjang
Program Terapi
-Dipenhidramin -Mettaformin
-Ondanstron -Candotens
-Omeprazole -Flunarizine
Pemeriksaan Laboratorim
Darah Lengkap :
VII.Resume Keperawatan
Surabaya, 14 Januari 2020
sebelum sakit
kering
berbaring
3, DS:
DO:
PRIORITAS MASALAH
Kurangnya Asupan
Makanan
Kelemahan
RENCANA KEPERAWATAN
Keperawatan Kriteria
Hasil
memenuhi ●Dapat
kebutuhan memenuhi
yang px cepat
dihabiskan membaik
●Membran ●dapat
mukosa memenuhi
●Nafsu elektrolit px
makan
membaik ●Dengan
mengobservasi
●Kelelahan melatih
Membaik kekuatan
●Tekanan tubuh px
Darah ●Dapat
Membaik memenuhi
Melakukan elektrolit
Aktivitas tubuh px
Sehari-hari
TINDAKAN KEPERAWATAN
15/01/20
S: 36,8
N: 100
SPO2: 99
TD: 180/90
1,2 21 tpm
16/12/20
S: 37
TD:150/100
SPO2: 99
N: 90
RR: 20
sebelumnya
tpm
17/01/20
S: 36,5
TD:140/90
SPO2: 99
N: 90
RR: 20
tpm
3. S:
O:
A:
P:
CATATAN PERKEMBANGAN
A: Masalah teratasi
3. S:
O:
A:
p:
CATATAN PERKEMBANGAN
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
3. S:
O:
A:
P:
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE
DI UNIT POLI SPESIALIS
RUMAH SAKIT WIYUNG SEJAHTERA
Disusun Oleh :
Vinanda Dewi Sagita
Nomor Induk :
592/096.071
Disusun Oleh :
Vinanda Dewi Sagita
Nomor Induk : 592/096.071
Mengetahui,
Pembimbing Lahan
Dinik Purwaningsih, S.Kep.,Ns
III. Sasaran
Pasien di Poli Spesialis
IV. Materi
1.Pengertian Diare
2.Penyebab Diare
3.Pencegahan Diare
4.Penanganan Diare
5.Teknik Mencuci Tangan dengan Benar
V. Metode
1.Ceramah
2.Tanya Jawab
VI. Media
1.Leafleat
2.Evaluasi Proses
3.Evaluasi Hasil
●Ada Umpan balik positif dari pasien,seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan narasumber.
IX. Perorganisasian
●Pembicara Materi : Vinanda Dewi sagita
1. Basahi tangan pada air mengalir kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
TENTANG DIARE DI POLI SPESIALIS
RS WIYUNG SEJAHTERA
BLUE 2
Disusun Oleh :
Vinanda Dewi Sagita
Nomor Induk : 592/096.071
Disusun Oleh :
Vinanda Dewi Sagita
Nomor Induk : 592/096.071
Pembimbing Lahan
Dinik Purwaningsih, S.Kep.,Ns
III. SASARAN
Pasien di Rawat Inap Blue 2
IV. MATERI
1. Pengertian Nutrisi Post Operasis
2. Tujuan Pemenuhan Nutrisi Post Operasi
3. Jenis Makanan Penyembuhan Luka post Operasi
4. Tips Perawatan Post Oprasi
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
1. Leaflet
3. 2 Menit Evaluasi :
●Menanyakan kepada pasien ●Menjawab
tentang materi yang telah Pertanyaan
diberikan,dan reinforcement
kepada pasien yang dapat
menjawab pertanyaan
4. 1 Menit Terminasi :
●Mengucapkan terima kasih atas ●Mendengarka
peran serta peserta n
●Mengucapkan salam penutup ●Menjawab
salam
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
●Pasien hadir ditempat penyuluhan (Health Education).
●Penyelenggaraan penyuluhan (Health Education) dilaksanakan di
Poli Spesialis.
●Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan (Health
Education) dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
●Pasien antusias terhadap materi penyuluhan (Health Education)
yang disampaikan oleh narasumber.
●Pasien tidak meninggalkan tempat penyuluhan (Health
Education) sebelum kegiatan selesai.
●Pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan (Health
Education).
3. Evaluasi Hasil
Pasien mengetahui tentang Nutrisi Penyembuhan Luka Post
operasi
Ada umpan balik positif dari pasien, seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan narasumber.
IX. PENGORGANISASIAN
Pembicara Materi : Vinanda Dewi Sagita
Dokumentasi : Nasya Safira Nur Hidayat
MATERI PENYULUHAN
●Kontrol secara lentur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh
Pembimbing lahan