Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. PRINSIP & ETIK KEPERAWATAN


 Justice (Asas Keadilan)
 Autonomy (Asas Menghormati Keputusan Klien)
 Benefience (Asas Manfaat) dan Non-Maleficence (Tidak Merugikan)
 Veracity (Asas Kejujuran)
 Confidentiality (Asas Kerahasiaan)
 Fidelity (Loyality/Ketaatan/Kesetiaan)  menepati janji / komitmen
 Accountability (Asas Pertanggung-Jawaban)
 Advocacy (Asas Melindungi Klien)  membela klien/advokat

2. ADAPTASI DAN RESOLUSI KONFLIK DALAM PEKERJAAN


Tahapan Proses Konflik
1. Konflik laten  tahapan konflik yang terjadi terus-menerus (laten)
 Kondisi tentang keterbatasan staf dan perubahan yang cepat  memicu
ketidakstabilan organisasi dan kualitas produksi
2. Konflik yang dirasakan (felt conflict/affectiveness conflict)
 Terjadi karena adanya sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman, ketakutan, tidak
percaya, dan marah
3. Konflik yang tampak/sengaja dimunculkan  untuk dicari solusinya
 Tindakan yang dilaksanakan mungkin menghindar, kompetisi, debat, atau
mencari penyelesaian konflik  secara tidak sadar belajar menyelesaikan konflik
4. Resolusi konflik  manajemen/penyelesaian konflik
 Penyelesaian masalah dengan cara memuaskan semua orang yang terlibat di
dalamnya dengan prinsip win-win solution
5. Konflik aftermath  terjadi akibat dari tidak terselesaikannya konflik yang pertama
 Menjadi masalah besar
 Bisa menjadi penyebab dari konflik yang utama bila tidak segera di atasi atau
dikurangi.

Tiw - Page | 1
Kunci Langkah dalam Manajemen Konflik
1. Set the tone  kendalikan diri dan jangan ada ancaman.
2. Get the feeling  beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaan.
3. Get the fact  mendengarkan dan mengamati dengan saksama.
4. Ask for help  beri kesempatan karyawan untuk mencari solusi yang terbaik dan gali
konsekuensi dari keputusan yang akan dibuat.
5. Get a commitment  komitmen dan pengorbanan.
6. Follow up  tindak lanjuti secara konsisten

Strategi/Pendekatan Penyelesaian Konflik:


1. Kompromi atau negosiasi
 Semua yang terlibat saling menyadari dan sepakat pada keinginan bersama
 Lose-lose situation  kedua pihak yang terlibat saling menyerah &
menyepakati hal yang telah dibuat
 Strategi ini sering digunakan oleh middle dan top manajer keperawatan.
2. Kompetisi
 Win-lose situation  hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa
mempertimbangkan yang kalah
 Akibat  kemarahan, putus asa, keinginan untuk perbaikan di masa mendatang
3. Akomodasi
1. Cooperative situation  berlawanan dengan kompetisi
2. Seseorang berusaha mengakomodasi permasalahan  memberi kesempatan pada
orang lain untuk menang
3. Masalah utama tidak terselesaikan
4. Biasanya digunakan dalam politik untuk merebut kekuasaan dengan berbagai
konsekuensinya
4. Smoothing
 Mengurangi komponen emosional dalam konflik
 Individu berupaya mencapai kebersamaan dengan penuh kesadaran dan
introspeksi diri
 Dapat diterapkan pada konflik yang ringan, tidak dapat dipergunakan pada
konflik yang besar, misalnya persaingan pelayanan

Tiw - Page | 2
5. Menghindar
 Memilih untuk menghindar atau tidak menyelesaikan masalah
 Biasanya dipilih bila
a. Ketidaksepakatan membahayakan kedua pihak
b. Biaya penyelesaian lebih besar daripada menghindar
c. Perlu orang ketiga dalam penyelesaian
d. Jika masalah dapat terselesaikan dengan sendirinya.
6. Kolaborasi
 Win-win solution  kedua pihak menentukan tujuan bersama dan bekerja sama
dalam mencapai suatu tujuan
 Tidak bisa berjalan bila:
a. Kompetisi insentif sebagai bagian dari situasi tersebut
b. Kelompok yang terlibat tidak mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan
masalah,
c. Tidak adanya kepercayaan dari kedua kelompok/seseorang

3. ANALISIS SWOT

Tiw - Page | 3
4. MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP)
Jenis Model Metode Asuhan Keperawatan (MAKP)
1. Fungsional (bukan model MAKP)  PJ Perawat yang bertugas pada tindakan tertentu
 Berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan
 Perawat melaksanakan tugas (tindakan) berdasarkan jadwal kegiatan
 Setiap perawat hanya melakukan 1–2 jenis intervensi keperawatan kepada semua
pasien di bangsal
 Contoh: perawat injeksi, perawat TTV, perawat instrumen, perawat merawat luka
2. Kasus  PJ Manajer Keperawatan
 Berdasarkan pendekatan holistik dari filosofi keperawatan
 Bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi pada pasien tertentu
 Rasio: 1 : 1 (pasien : perawat)
 Setiap pasien dilimpahkan kepada semua perawat yang melayani seluruh
kebutuhannya pada saat dinas
 Pasien dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift
 Tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari
berikutnya.
 Contoh: ruang isolasi, perawatan intensif ICU, ICCU
3. Tim  PJ Ketua Tim
 Berdasarkan pada kelompok filosofi keperawatan.
 6-7 perawat profesional dan perawat pelaksana bekerja sebagai satu tim,
disupervisi oleh ketua tim
 Menggunakan tim contoh perawat ruangan dibagi menjadi 2–3 tim/grup yang
terdiri atas tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu kelompok kecil
yang saling membantu.
4. Primer  PJ Perawat Primer (PP)
 Berdasarkan pada tindakan yang komperehensif dari filosofi keperawatan.
 Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek asuhan keperawatan.
 Satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan
keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
 Mendorong praktik kemandirian perawat
Tiw - Page | 4
 Ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan pelaksana.
 Keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan
untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama
pasien dirawat.
 Contoh perawat bedside
5. Modul (distrik) / Modifikasi (Kombinasi MAKP tim dan primer)

Tingkatan atau Spesifikasi MAKP

Tiw - Page | 5
5. KETENAGAAN KEPERAWATAN
Metode Rasio

6. PENGHITUNGAN BEBAN KERJA


Ada 3 cara menghitung beban kerja
1. Work sampling
 Aktivitas apa yang sedang dilakukan saat jam kerja;
 Apakah aktivitas personel berkaitan dengan fungsi dan tugasnya saat jam kerja;
 Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan produktif atau tidak
produktif;
 Pola beban kerja personel dikaitkan dengan waktu dan jadwal jam kerja
2. Time and motion study
Mengamati dan mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh personel  didapatkan beban
kerja dan kualitas kerja
Langkah:
 Menentukan sampel  metode purposive sampling
 Membuat formulir daftar kegiatan
 Diklasifikasikan seberapa banyak personel yang melakukan kegiatan tersebut
secara baik dan rutin

Tiw - Page | 6
 Mengklasifikasi kegiatan menjadi kegiatan medis, kegiatan keperawatan dan
kegiatan administrasi
 Menghitung waktu objektif yang diperlukan oleh personel dalam melakukan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan
3. Daily log
 Daily log atau pencatatan kegiatan sendiri  bentuk sederhana work sampling
yaitu pencatatan dilakukan sendiri oleh personel yang diamati
 Meliputi kegiatan yang dilakukan dan waktu yang diperlukan untuk melakukan
kegiatan tersebut
 Tergantung kerja sama dan kejujuran dari personel
 Relatif lebih sederhana dan biaya yang murah
 Ada pedoman dan formulir isian  jenis kegiatan, waktu dan lama kegiatan,
 Menuliskan secara rinci kegiatan dan waktu yang diperlukan

7. STANDAR NASIONAL MUTU PELAYANAN

8. PENDELEGASIAN & SUPERVISI


Prinsip Utama:
 Supervisi  proses pemberian berbagai sumber yang dibutuhkan perawat untuk
menyelesaikan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi
 Supervisi dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tugas teknis dan manajerial

Tiw - Page | 7
Ketidakefektifan atau Kesalahan Pendelegasian
1. Under-delegation (Pendelegasian yang Terlalu Sedikit)
 Manajer keperawatan  jika melakukan sendiri, maka akan menjadi lebih baik
dan lebih cepat daripada didelagasikan ke orang lain
 Kekhawatiran seseorang  tidak mampu melakukan seperti apa yang dilakukan
staf/orang yang didelegasikan
2. Over-delegation (Pendelegasian yang Berlebihan)
 Keterbatasan manajer untuk memonitor dan menghabiskan waktu dalam tugas
organisasi
 Staf sering bertanya, “Saya tidak tahu apa yang manajer harapkan” atau “Saya
lebih senang bantuan supervisi dari manajer terus-menerus”
3. Improper-delegation (Pendelegasian yang Tidak Tepat)
 Tidak efektif  diberikan kepada orang yang tidak tepat  alasan faktor
suka/tidak suka.
 Hasil tidak baik  kecenderungan manajer menilai pekerjaan staf berdasarkan
unsur subjektivitas

Faktor Keberhasilan Pendelegasian:


1. Komunikasi yang jelas dan lengkap
2. Ketersediaan sumber dan sarana
 Jika PP (Perawat Primer) atau Ners menghendaki perkembangan pasien  PP
harus berada di tempat.
 Jika PP tidak berada di tempat  laporan harus dilimpahkan kepada staf lain
3. Monitoring
 PP  memberi kebebasan kepada PA (Perawat Asossiet/Pelaksana)  berpikir
dan menganalisis tugas yang diberikan
 Jika ada masalah  PP harus mampu berperan sebagai konsultan & memberi
solusi
4. Pelaporan kemajuan tugas limpah
 PP harus selalu meminta laporan dari PA tentang kemajuan pasien
 Laporan PA  disampaikan secara reguler, sesuai dengan waktu yang ditentukan
 PP melakukan tindak lanjut atau memberikan masukan tentang laporan yg
telah disampaikan
Tiw - Page | 8
9. KEPUASAN KLIEN
Faktor yang berpengaruh pada kepuasan konsumen: 5 kategori yaitu Producy Quality,
Service Quality, Emotional Factor, Price, dan Cost of Aquiring
1. Product Quality (kualitas barang/produk)
 Bagaimana konsumen akan merasa puas atas produk barang yang digunakan.
 Dimensi  performance, reliability (dapat dipercaya), conformance (kecocokan),
durability (daya tahan), feature
2. Service Quality
 Bagaimana konsumen akan puas dengan jasa yang telah dikonsumsinya.
 5 Dimensi  tangible (nyata), reliability, assurance (jaminan/kepastian),
empathy, responsiveness. Skala 1-5 (1=tidak puas s.d 5=puas).
3. Emotional Factor
 Keyakinan dan rasa bangga terhadap produk, jasa yang digunakan dibandingkan
pesaing.
 Diukur dari preceived best score (persepsi kualitas terbaik dibandingkan
pesaingnya)
4. Price
 Harga dari produk/pelayanan medis yg harus dibayar konsumen
 Jasa yang di ukur dari value (nilai) manfaat dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan konsumen
5. Cost of Aquiring
 Biaya yang di keluarkan untuk mendapatkan produk atau jasa

10. PERHITUNGAN BOR, ALOS, LOS


11. MENENTUKAN PRIORITAS
12. MANAJEMEN WAKTU DALAM MERAWAT PASIEN
13. MANAJEMEN WAKTU UNTUK PENGEMBANGAN DIRI
14. EVALUASI KEPERAWATAN

Tiw - Page | 9

Anda mungkin juga menyukai