KONSEP HIPOKSIA
Jaringan akan hipoksia jika aliran O2 tidak adekuat dalam memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan (4-6 menit setelah ventilasi spontan berhenti)
PENYEBAB HIPOKSIA
Hipoksemia arteri
Berkurangnya aliran oksigen karena adanya kegagalan transport tanpa adanya
hipoksemia arteri
Penggunaan oksigen yang berlebihan di jaringan
MANIFESTASI KLINIS
Pemeliharaan oksigenasi jaringan tergantung pada sistem kardiovaskular, hematologi,
dan respirasi
Diukur menggunakan
oksimetri nadi
Saturasi < 90%
analisis gas darah
KONSEP TERAPI OKSIGEN
TUJUAN
Mengoptimalkan oksigenasi jaringan dan meminimalkan asidosis respiratorik
Memperbaiki hemodinamik paru, kapasitas latihan, kor pulmonal,
Menurunkan cardiac output
Meningkatkan fungsi jantung
Memperbaiki fungsi neuropsikiatrik
Mengurangi hipertensi pulmonal
Memperbaiki metabolisme otot
PERTIMBANGKAN
Apakah pasien benar-benar membutuhkan oksigen
Apakah dibutuhkan terapi oksigen jangka pendek (short-term oxygen therapy)
atau jangka panjang (long-term oxygen therapy)
Indikasi untuk pemberian oksigen harus jelas
Oksigen yang diberikan harus diatur dalam jumlah yang tepat
Harus dievaluasi agar mendapat manfaat terapi dan menghindari toksisitas
KEBUTUHAN O2
Keterangan:
Kadar FIO2 di udara bebas = 20-21% FIO2 = konsentrasi udara
MV = Minute Volume
VT = Volume Tidal (500 ml atau 6-8 ml/kgBB)
Cairan ekstrasel dan intrasel dibatasi oleh membran sel (lipid soluble) membran
semipermeabel yang bebas dilewati oleh air dan urea
Cairan interstisium dan intravaskular dibatasi oleh membran permeabel yang
bebas dilewati oleh air dan solut kecuali Albumin. Albumin hanya terdapat di
intravaskular
KEBUTUHAN CAIRAN
Keterangan:
IWL = +40 ml/jam atau 2xWM (Water Metabolism)
WM = 350 x LPT x jam shift/24 jam (Rumus du bois) atau 5cc/kgBB (dewasa)
Keadaan Keterangan Penyebab Penatalaksanaan
Hipovolemi ↓ volume cairan tubuh Intestinal muntah, diare, pendarahan Perdarahan diganti darah
(↓ cairan hipoperfusi jaringan
ekstrasel yaitu Ginjal diuretik, wasting Bukan perdarahan cairan koloid
air dan Na) Ringan: kehilangan < 20% nephropathy, hipoaldosteron atau cairan kristaloid seperti NaCl
vol.plasma takikardia isotonis atau cairan ringer-laktat
Sedang: 40% takikardia Kulit & saluran napas IWL, keringat,
dan hipotensi ortostatik luka bakar.
Berat: >40% ↓ TD, takikardi,
oliguria, agitasi, pikiran kacau Sekuestrasi cairan ileus obstruksi,
trauma, fraktur, pankreatitis akut
Dehidrasi ↓ volume air tanpa elektrolit Keringat, penguapan dari kulit, saluran Dextrose isotonik
(Na) atau berkurangnya air intestinal, diabetes insipidus (sentral
jauh melebihi berkurangnya Na dan nefrogenik), diuresis osmotik.
dari cairan ekstrasel ↑ Na di Cairan ekstrasel masuk ke intrasel
ekstrasel cairan intrasel secara berlebihan pada kejang hebat
masuk ke ekstrasel ↓ volume atau setelah melakukan latihan berat.
cairan intrasel Asupan cairan natrium hipertonik yang
hipernatremia berlebihan
Hipervolemia ↑ vol. cairan ekstrasel Keadaan ini lebih dipermudah dengan Pemberian diuretik kuat, furosemid,
khususnya intravaskular adanya gangguan pada otot jantung serta restriksi asupan air
(volume overload) melebihi (GJK) atau gangguan fungsi ginjal berat Asupan air yang dianjurkan hanya
kemampuan tubuh (GGK stadium IV dan V atau pada gagal sebanyak IWL yaitu +40 ml/jam
mengeluarkan air melalui ginjal akut oligurik)
ginjal, saluran intestinal, kulit
Keadaan Keterangan Penyebab Penatalaksanaan
Edema Perubahan hemodinamik dalam kapiler yang memungkinkan keluarnya Memperbaiki penyakit dasar
(Pembengkakan cairan intravaskular ke interstisium Restriksi asupan natrium untuk
akibat ↑ volume Dipengaruhi oleh minimalisasi retensi air
cairan Permeabilitas kapiler Pemberian diuretik
interstisium) Selisih tekanan hidrolik dalam kapiler dengan dalam interstisium
Selisih tekanan onkotik dalam plasma dengan dalam interstisium
Retensi Na di ginjal
Dipengaruhi oleh
Aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron/RAA
Aktivitas ANP (atrial natriurelik peptide)
Aktivitas saraf simpatis, ADH yang erat kaitannya dengan
baroreseptor di sinus-karotikus
Osmoreseptor di hipotalamus
PT (Platelet Trombosit Trombositopenia jika kadar 1 unit menaikkan jumlah platelet Volume 25-40
concentrate) trombosit < 50.000 uL. 9000-11.000/mm3 ml/unit
atau TC Profilaksis pre operasi bila < Dosis umumnya : 1 unit per 10 Pemberian cepat
(Trombosit 50.000 uL kg BB (5-7 unit untuk orang (20 menit)
concentrate) PTT (Plasma Prothrombin dewasa) Segera diberikan
Trombosit Time) atau APTT (Activated Trombositopenia berat butuh 8-
atau keping Partial Thromboplastin Time) 10 unit
darah memanjang TC harus ditransfusikan dalam
Demam Berdarah Dengue waktu 2 jam
(DBD), ITP (Trombositopenik Diberikan sampai perdarahan
Idiopatik) berhenti atau Bleeding Time
normal (PTT/APTT)
Jenis Kandungan Indikasi Dosis Keterangan
FFP (Fresh Plasma, faktor Perdarahan yang tidak dapat Untuk mencapai konsentrasi Volume 125
Frozen koagulasi dihentikan dengan plasma 30% diperlukan ml/unit
Plasma) (pembekuan darah), pembedahan pemberian 10-15 ml/kgBB/hari Pemberian cepat
Plasma beku komplemen Peningkatan PTT atau APTT Setelah pemberian warfarin: Dihangatkan
segar minimal 1,5 kali dari nilai dosis 5-8 ml/kgBB
normal
Bukan karena
trombositopeni: hitung
trombosit > 70.000/mm3
Sirosis hepatis, terapi
warfarin (antikoagulan)
PPF (Plasma Albumin (5%)(20%) Untuk ekspander darah dan (Albumin yg diharapkan – albumin Volume 50
Protein pengganti protein pasien) x BB x 0,8 ml/unit dan 100
Fraction) Albumin < 3g/dl ml/unit
Fraksi Sirosis hepatis, malnutrisi,
protein luka bakar, asites
plasma