Anda di halaman 1dari 20

Anatomi fisiologi telinga

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga
banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata
memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan
fungsi dan spesies.
Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris
pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.
Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya,
dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan
interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak
melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).
- Bagian telinga
Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga pada
tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin membranasea,
yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe.
Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri
aras tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Bagian dasar dari skala
vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebut
tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap
bulat.
Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner
dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terdapat
organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari
sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri dari
gelatin yang lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan
saraf vestibulokoklearis.
Keseimbangan
Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat indera keseimbangan.
Bagian ini secara struktural terletak di belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus
dan sakulus serta tiga saluran setengah lingkaran atau kanalis semisirkularis. Kelima bagian
ini berfungsi mengatur keseimbangan rubuh dan memiliki sel rambut yang akan dihubungkan
dengan bagian keseimbangan dari saraf vestibulokoklearis
- Anatomi Telinga Tengah
Telinga tengah terdiri dari:
1. Gendang Telinga
2.Tuba Eustachii
3.Cavum Timpani
4. Mastoid

 Gendang Telinga
Gendang telinga disebut juga membrana timpani terdiri atas:
a. Pars Flacida terdiri 2 lapis yaitu lapisan kutaneus dan lapisan mukosa
b. pars Tensa terdiri dari 3 lapisan yaitu 2 lapisan seperti pars flacida namun ditengahnya
terdapat lapisan jaringan fibrous. Lapisan fibrous terdiri dari stratum longitudinal dan stratum
radial, yang kemudian membentuk anulus fibrosus. Plika timpani anterior dan posterior
melekat pada kolum malei.
 Kavum Timpani
merupakan runag pipi dengan volume 0,25 cc Isinya :
1. Viscera Timpani terdiri dari :
a. Tulang pendengaran
b. Ligamenum malei lateralis, ligamentum malei superioe dan ligamentum imkudis posterior
c. otot : m. tensor timpani, m. stapeideus yang terlihat adalah tendonya sedangkan ototnya
terletak dalam tulang.
d. Saraf korda timpani.
2. Mesenterium TImpani : adalah lipatan mukosa yang menggantung viscera timpani, terdapat 15
mesenterium timpani, gunanya mrmbrti makan viscera, memperluas permukaan sehingga
daya resorbsi tambah besar.
 Tuba Eustachii
terdiri dari:
- Bagian tulang selalu terbuka, 1/3 lateral
- Bagian tulang rawan dan membran selalu tertutup 2/3 medial

Tuba Eustachii terbuka akibat kontraksi dari otot :


- m. Tensor veli palatine
- m Levator veli Paltini
- M. salphingo faringeus
-M. tensor timpani Mastoid terdiri dari selule dan antrum, gunanya sebagai udara cadangan ,
sering disebut sebagai retrotimpani.

MACAM-MACAM GANGGUAN PADA TELINGA TENGAH


TINITUS
1. PENGERTIAN
Tinnitus adalah suatu gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan mendengar
bunyi tanpa rangsangan bunyi dari luar. Keluhannya bisa berupa bunyi mendenging,
menderu, mendesis, atau berbagai macam bunyi lainnya. Gejalanya bisa timbul terus menrus
atau hilang timbul.(Putri Amalia dalam artikel Gangguan Pendengaran ”Tinnitus”.FK
Universitas Islam Indonesia)

Tinnitus merupakan gangguan pendengaran dengan keluhan selalu mendengar bunyi,


namun tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. Sumber bunyi tersebut berasal dari tubuh
penderita itu sendiri, meski demikian tinnitus hanya merupakan gejala, bukan penyakit,
sehingga harus di ketahui penyebabnya.(dr. Antonius HW SpTHT dalam artikel Suara Keras
Sebabkan Telinga Mendenging . Indopos Online)

2. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya tinnitus sangat beragam, beberapa penyebabnya anatara lain:
o Kotoran yang ada di lubang telinga, yang apabila sudah di bersihkan rasa berdenging akan
hilang.
o Infeksi telinga tengah dan telinga dalam
o Gangguan darah
o Tekanan darah yang tinggi atau rendah, dimana hal tersebut merangsang saraf pendengaran
o Penyakit meniere’s Syndrome, dimana tekanan cairan dalam rumah siput meningkat,
menyebabkan pendengaran menurun, vertigo, dan tinnitus.
o Keracunan obat
o Penggunaan obat golongan aspirin ,dsb.

3. PATOFISIOLOGI
Menurut frekuensi getarannya, tinnitus terbagi menjadi dua macam, yaitu:
o Tinnitus Frekuensi rendah (low tone) seperti bergemuruh.
o Tinnitus frekuensi tinggi (high tone) seperti berdenging.

Tinnitus biasanya di hubungkan dengan tuli sensorineural dan dapat juga terjadi
karena gangguan konduksi, yang biasanya berupa bunyi dengan nada rendah. Jika di sertai
dengan inflamasi, bunyi dengung akan terasa berdenyut (tinnitus pulsasi) dan biasanya terjadi
pada sumbatan liang telinga, tumor, otitis media, dll.
Pada tuli sensorineural, biasanya timbul tinnitus subjektif nada tinggi (4000Hz).
Terjadi dalam rongga telinga dalam ketika gelombang suara berenergi tinggi merambat
melalui cairan telinga, merangsang dan membunuh sel-sel rambut pendengaran maka telinga
tidak dapat berespon lagi terhadap frekuensi suara. Namun jika suara keras tersebut hanya
merusak sel-sel rambut tadi maka akan terjadi tinnitus, yaitu dengungan keras pada telinga
yang di alami oleh penerita.(penatalaksanaan penyakit dan kelainan THT edisi 2 thn 2000 hal
100). Susunan telinga kita terdiri atas liang telinga, gendang telinga, tulang-tulang
pendengaran, dan rumah siput. Ketika terjadi bising dengan suara yang melebihi ambang
batas, telinga dapat berdenging, suara berdenging itu akibat rambut getar yang ada di dalam
rumah siput tidak bisa berhenti bergetar. Kemudian getaran itu di terima saraf pendengaran
dan diteruskan ke otak yang merespon dengan timbulnya denging.
Kepekaan setiap orang terhadap bising berbeda-beda, tetapi hampir setiap orang akan
mengalami ketulian jika telinganya mengalami bising dalam waktu yag cukup lama. Setiap
bising yang berkekuatan 85dB bisa menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu di Indonesia
telah di tetapkan nilai ambang batas yangn di perbolehkan dalam bidang industri yaitu
sebesar 89dB untuk jangka waktu maksimal 8 jam. Tetapi memang implementasinya belum
merata. Makin tinggi paparan bising, makin berkurang paparan waktu yang aman bagi
telinga.

4. TANDA DAN GEJALA


Pendengaran yang terganggu biasanya di tandai dengan mudah marah, pusing, mual
dan mudah lelah. Kemudian pada kasus tinnitus sendiri terdapat gejala berupa telinga
berdenging yang dapat terus menerus terjadi atau bahkan hilang timbul. Denging tersebut
dapat terjadi sebagai tinnitus bernada rendah atau tinggi. Sumber bunyi di ataranya berasal
dari denyut nadi, otot-otot dala rongga tellinga yang berkontraksi, dan juga akibat gangguan
saraf pendengaran.

5. PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG


o Anamnesis merupakan hal utama dan terpenting dalam menegakkan diagnosa tinnitus.

o pemerikasaan audio-metri nada murni (pure tone audiometry). Pada pemeriksaan nada
murni gamabaran khas berupa takik (notch) pada frekuensi 4kHz.
o Pemeriksaan fisik THT dan otoskopi harus secara rutin di lakukan, dan juga
pemeriksaan penala, audiometri nada murni, audiometri tutur, dan bila perlu lakkukan
ENG.

6. DIAGNOSIS
Tinnitus merupakan suatu gejala klinik penyakit telinga, sehingga untuk memberikan
pengobatannya perlu di tegakkan diagnosa yang tepat sesuai dengan penyebab, dan biasanya
memanng cukup sulit untuk di ketahui.
Untuk memastikan diagnosis perlu di tanyakan riwayat terjadinya kebisingan, perlu
pemerikasaan audio-metri nada murni (pure tone audiometry). Pada pemeriksaan nada murni
gamabaran khas berupa takik (notch) pada frekuensi 4kHz. Anamnesis merupakan hal utama
dan terpenting dalam menegakkan diagnosa tinnitus. Hal yang perlu di gali adalah seperti
kualitas dan kauantitas tinnitus, apakah ada gejala lain yangmenyertai, seperti vertigo,
gangguan pendengaran, atau gejala neurologik. Pemeriksaan fisik THT dan otoskopi harus
secara rutin di lakukan, dan juga pemeriksaan penala, audiometri nada murni, audiometri
tutur, dan bila perlu lakkukan ENG.

7. PENCEGAHAN
Pencegahan terhadap tinnitus adalah sebagai berikut:
o Hindari suara-suara yang bising, jangan terlalu sering mendengarkan suara bising(misalnya
diskotik, konser musik, walkman, loudspeaker, telpon genggam).
o Batasi pemakaian walkman, jangan mendengar dengan volume amat maksimal.
o Gunakan pelindung telinga jika berada di tempat bising.
o Makanlah makanan yang sehat dan rendah garam.
o Minumlah vitamin yang berguna bagi saraf untuk melakukan perbaikan, seperti ginkogiloba,
vit A dan E.
o Lain-lain.
8. PENATALAKSANAAN
Pada umumnya penatalaksanaan gejala tinitus dibagi dalam 5 cara, yaitu :

o Elektrofisiologik, yaitu memberi stimulus elektroakustik (rangsangan bunyi) dengan intensitas


suara yang lebih keras dari tinnitusnya, dapat dengan alat bantu dengar atau tinnitus masker.
o Psikologik, yaitu dengan memberikan konsultasi psikologik untuk meyakinkan pasien bahwa
penyakitnya tidakmembahayakan dan bisa disembuhkan, serta mengajarkan relaksasi dengan
bunyi yang harus didengarnya setiap saat
o Terapi medikametosa, sampai saat ini belum ada kesepakatan yang jelas diantaranya untuk
meningkatkan aliran darah koklea, transquilizer, antidepresan sedatif, neurotonik, vitamin
dan mineral
o Tindakan bedah, dilakukan pada tumor akustik neuroma. Namun, sedapat mungkin tindakan
ini menjadi pilihan terakhir, apabila gangguan denging yang diderita benar-benar parah.
o Pasien juga di berikan obat penenang atau obat tidur, untuk membantu memenuhi kebutuhan
istirahat, karena penderita tinnitus biasanya tidurnya sangat terganggu oleh tinnitus itu
sendiri, sehingga perlu di tangani, juga perlu di jelaskan bahwa gangguat tersebut sulit di
tanangi, sehingga pasien di anjurkan untuk beradaptasi dengan keadaan tersebut, karena
penggunaan obat penenang juga tidak terlalu baik dan hanya dapat di gunakan dalam waktu
singkat.

DIZZINESS
1. PENGERTIAN
Isitlah dizzy/pening (atau dizziness/kepeningan) dapat menjadi sulit untuk
didefinisikan karena ia dapat berarti hal-hal yang berbeda pada orang-orang yang
berbeda.
Kepeningan (Dizziness) adalah perasaan pening/pusing merujuk pada mabuk,
perasaan lemah dan hampir pingsan, atau ia merujuk pada vertigo (dimana ruangan atau
orang nampaknya berputar).
Kepeningan adalah perasaan dari kelemahan dan pingsan seperti jika anda hampir
pingsan.
2. ETIOLOGI
 Tekanan Darah Rendah
 vertigo
 Hipotensi Postural Atau Orthostatik
 Tekanan Darah Tinggi
 Diabetes
 Penyakit-Penyakit Endokrin
 Hiperventilasi
 Kondisi-Kondisi Jantung
 Vasovagal syncope
3. PATOFISIOLOGI
Setiap orang biasanya akan mengalami sensasi dizziness. Biasanya ringan, sementara,
tidak penting serta sering berhubungan dengan sebab-sebab yang jelas, seperti minum
alcohol, atau pada waktu permainan tertentu. Tetapi dizzness dapat persisten dan hebat
sehingga penderitanya mencari bantuan pengobatan. Untuk membantu menetukan
penyebab dizziness dan cara mengelolanya, terdapat daftar riwayat penyakit sekarang
dan dahulu yang relevan dengan keluhan ini, gejala-gejala, tanda-tanda, pertimbangan
terapi.
Gangguam system vestibular menyebabkan vertigo dan ketidakseimbangan, atau
hanya terjadi ketidakseimbangan. Vertigo suatu keadaan yang penderitanya mengalami
sensasi pergerakan. Pada vertigo objektif, suatu bentuk vertigo yag lebih lazim dan
terjadi dengan mata terbuka, pasien merasakan seakan-akan lingkunannya bergerak; pada
vertigo subjektif ia merasakan dirinya bergerak di dalam suatu ruangan (mata tertutup).
Bila vertigo adalah sensasi utama sorang yang mengalami dizziness, biasanya karena
gangguan system vestibular, maka sensasi selalu disertai dengan berbagai tingkat
ketidakseimbangan dan nistagmus.
4. TANDA DAN GEJALA
o Kepeningan adalah perasaan dari kelemahan dan pingsan seperti jika anda hampir
pingsan. Gejala-gejalanya cenderung berumur pendek, tergantung pada penyebabnya.
Mungkin ada mual, berkeringat, dan penglihatan yang kabur yang berhubungan.
o Jika penyebabnya adalah dehidrasi atau perdarahan, gejala-gejalanya mungkin
ditimbulkan dengan berdiri secara cepat dan mungkin menghilang dengan berbaring.
o Gangguan-gangguan irama jantung (aritmia jantung) mungkin terjadi tanpa peringatan
dan mungkin berhubungan dengan palpitasi-palpitasi. Ini mungkin datang dan pergi
atau ia mungkin bertahan. Denyut jantung mungkin dirasa seperti terlalu cepat
(seringkali digambarkan sebagai berdebar), terlalu perlahan, dan/atau tidak teratur
(irregular).
o Vertigo adalah sensasi dari berputar dan mungkin hadir tanpa peringatan dan
berhubungan dengan mual dan muntah. Pasien-pasien dengan persoalan-persoalan
telinga bagian dalam mungkin tidak mampu untuk bergerak tanpa membangkitkan
gejala-gejala.
o Pasien-pasien dengan penyebab cerebellar dari vertigo seperti stroke atau tumor,
mungkin mempunyai persoalan-persoalan koordinasi yang berhubungan atau
kesulitan berjalan.
5. PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
o Tanda-tanda Vital: Mengambil tekanan darah dan angka nadi pasien berbaring dan
berdiri (disebut tanda-tanda vital orthostatic atau postural) seringkali akan
megindikasi status cairan dari tubuh. Pada pasien-pasien yang ter-dehidrasi atau
mempunyai perdarahan, tanda-tanda vital mungkin meningkat pada posisi yang
berubah. Bagaimanapun, pasien-pasien yang sedang meminum obat-obat seperti beta
blockers tidak akan membangkitkan angka nadi yang meningkat.
o Pemeriksaan fisik yang disesuaikan: Sering, pemeriksaan fisik disesuaikan pada pasien
berdasarkan informasi yang disediakan dalam sejarah medis pasien. Contohnya,
seorang wanita dengan periode menstruasi yang berat mungkin memerlukan
pemeriksaan pelvis, atau seorang pasien dengan batuk dan sesak napas mungkin
memerlukan pemeriksaan yang lebih teliti dari jantung dan paru-paru.
o Studi-studi pencitraan dan tes-tes darah: Keperluan untuk studi-studi pencitraan
dan/atau tes-tes darah akan tergantung pada kekhawatiran-kekhawatiran yang
dipunyai oleh dokter dan pasien dalam hubungan dengan penyebab dari kepeningan.
Tes-tes umum mungkin diminta termasuk:
- complete blood count (CBC) untuk menyaring anemia atau infeksi.
- evaluasi elektrolit-elektrolit.
- tes-tes gula darah.
- tes-tes fungsi ginjal.
- tes-tes tiroid.
X-rays, CT scans, dan MRI mungkin diindikasikan tergantung pada keperluan-keperluan
pasien.
6. PENATALAKSANAAN
o Dalam penatalaksanaan sakit kepala sangat diperlukan peranan pasien untuk
mengungkapkan segala hal yang dikeluhkan dan dirasakan saat ini. Karena sakit
kepala sangat subyektif, artinya sakit yang dirasakan oleh satu individu tidak sama
dengan individu yang lain. Ada beberapa orang tahan terhadap sakit kepala yang
dirasakan sehingga tidak menganggu aktifitasnya sehari-hari, dilain pihak ada pula
yang tidak tahan sama sekali sehingga harus berbaring di tempat tidur padahal
intensitas sakit yang dirasakan adalah sama.
o Catatlah setiap serangan sakit kepala yang anda rasakan ke dalam sebuah buku untuk
membantu mengidentifikasi penyebab dan pencetus dari sakit kepala yang dialami.
Pada saat sakit kepala timbul, catat tanggal dan jam mulainya sakit kepala, apa saja
yang anda lakukan dalam 24 jam terakhir, berapa lama anda tidur pada malam
sebelumnya, apa yang anda lakukan dan pikirkan sesaat sebelum sakit kepala timbul,
stress apa yang anda alami saat itu, berapa lama sakit kepala dirasakan, dan apa yang
anda lakukan untuk menghentikannya. Setelah lewat beberapa kali serangan, anda
bisa melihat adanya sebuah pola dari sakit kepala yang anda rasakan.
o Dari pola yang ada, anda dan dokter bisa mendiskusikan kira-kira apa yang menjadi
biang kerok dari sakit kepala yang di rasakan sehingga penyebab itu bisa anda hindari.
Dari sini anda sudah bisa menanggulangi sakit kepala tanpa memerlukan obat sama
sekali.
o Terkadang sakit kepala yang dirasakan bisa berkurang bila mata ditutup dan kepala di
relaksasi. Teknik relaksasi ini dapat membantu pada beberapa orang terutama bagi
mereka yang menderita sakit kepala yang disebabkan oleh stress. Pijatan dengan air
hangat atau balsem hangat pada leher bagian belakang cukup efektif untuk
mengurangi keluhan pada mereka yang menderita sakit kepala tegang.
o Minumlah paracetamol, aspirin atau ibuprofen bila tindakan diatas telah di lakukan
namun tidak memberikan hasil yang memuaskan. Cuma yang harus diingat, jangan
memberikan aspirin pada anak-anak karena bisa menyebabkan sindroma Reyes.
Untuk migren bisa diobati dengan aspirin, naproxen, atau obat migren yang banyak di
jual di warung-warung. Bila keluhan tidak berkurang juga, maka anda harus segera
menemui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
o Sebagian besar obat yang dipergunakan untuk mengobati sakit kepala sangat tidak
bersahabat dengan lambung, sehingga sangat dianjurkan untuk meminum obat
tersebut setelah makan. Bila memang sebelumnya anda menderita maag maka harus
dipilih obat yang betul-betul aman untuk lambung.
SINDROM MENIERE
1. PENGERTIAN

Penyakit Meniere adalah suatu penyakit yang ditandai oleh serangan berulang vertigo
(perasaan berputar), tuli dan tinnitus (telinga berdenging). http://sehat-
enak.blogspot.com/2010/01/penyakit-meniere.html.

Penyakit meniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui dan
mempunyai trias gejala yang khas,yaitu gangguan pendengaran,tinnitus dan serangan vertigo (Kapita
Selekta Edisi 3).

Penyakit Meniere adalah suatu sindrom yang terdiri dari serangan vertigo, tinnitus, dan
berkurangnya pendengaran secara progresif.

2. ETIOLOGI

Penyebab penyakit Meniere tidak diketahui namun terdapat berbagai teori, termasuk
pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang menuju ke labirin, gangguan
elektrolit dalam cairan labirin, reaksi alergi, dan gangguan autoimun.

Penyakit Meniere masa kini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan
cairan telinga tengah yang abnormal yang disebabkan oleh malapsorbsi dalam sakus endolimfatikus.
Namun, ada bukti menunjukkan bahwa banyak orang yang menderita penyakit Meniere mengalami
sumbatan pada duktus endolimfatikus. Apapun penyebabnya, selalu terjadi hidrops endolimfatikus,
yang merupakan pelebaran ruang endolimfatikus. Baik peningkatan tekanan dalam sistem ataupun
ruptur membran telinga dalam dapat terjadi dan menimbulkan gejala Meniere.

3. PATOFISIOLOGI

Gejala klinis penyakit meniere disebabkan oleh adanya hidrofs endolimfa pada koklea dan
vestibulum. Hidrops yang terjadi mendadak dan hilang timbul diduga disebabkan oleh: 1.
meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri 2. berkurangnya tekanan osmotic di dalam
kapiler 3. meningkatnya tekanan osmotic ruang ekstrakapiler 4. jalan keluar sakus endolimfatikus
tersumbat, sehingga terjadi penimbunan cairan endolimfa.

Pada pemeriksaan histopatologi tulang temporal, ditemukan pelebaran dan perubahan


morfologi pada membran reissner. Terdapat penonjolan ke dalam skala vestibule, terutama di
daerah apeks koklea helikotrema. Sakulus juga mengalami pelebaran yang dapat menekan utrikulus.
Pada awalnya pelebaran skala media dimulai dari daerah apeks koklea, kemudian dapat meluas
mengenai bagian tengah dan basal koklea. Hal ini yang dapat menjelaskan terjadinya tuli saraf nada
rendah pada penyakit meniere.

4. TANDA DAN GEJALA

a. Merasa berputar tiap kali berdiri

b. Mual dan muntah

c. Telinga terasa penuh

d. Pendengaran berkurang

e. Telinga berdenging

5. KLASIFIKASI

a. Penyakit Meniere vestibular

Penyakit Meniere vestibular ditandai dengan adanya vertigo episodic sehubungan dengan tekanan
dalam telinga tanpa gejala koklear.

Tanda dan gejala:

- Vertigo hanya bersifat episodic

- Penurunan respons vestibuler atau tak ada respons total pada telinga yang sakit

- Tak ada gejala koklear

- Tak ada kehilangan pendengaran objektif

- Kelak dapat mengalami gejala dan tanda koklear

b. Penyakit Meniere klasik

Tanda dan gejala:

- Mengeluh vertigo

- Kehilangan pendengaran sensorineural berfluktuasi

- tinitus

- Penyakit Meniere koklea


c. Penyakit Meniere koklea

Penyakit Meniere koklea dikenali dengan adanya kehilangan pendengaran sensorineural


progresif sehubungan dengan tnitus dan tekanan dalam telinga tanpa temuan atau gejala vestibuler.

Tanda dan gejala:

- Kehilangan pendengaran berfluktuasi

- Tekanan atau rasa penuh aural

- Tinnitus

- Kehilangan pendengaran terlihat pada hasil uji

- Tak ada vertigo

- Uji labirin vestibuler normal

- Kelak akan menderita gejala dan tanda vestibuler.

6. MANIFESTASI KLINIS

- Gejalanya berupa seangan vertigo tak tertahankan episodic yang sering disertai mual
dan/atau muntah, yang berlangsung selama 3-24 jam dan kemudian menghilang secara perlahan.

- Secara periodik, penderita merasakan telinganya penuh atau merasakan adanya tekanan di
dalam telinga.

- Kehilangan pendengaan sensorineural progresif dan fluktuatif.Tinnitus bisa menetap atau


hilang-timbul dan semakin memburuk sebelum, setelah maupun selama serangan vertigo.

- Pada kebanyakan penderita, penyakit ini hanya menyerang 1 telinga dan pada 10-15%
penderita, penyakit ini menyerang kedua telinga.

7. PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG

 Pemeriksaan fisik biasanya normal kecuali pada evaluasi nervus cranial ke VIII. Garputala (uji weber)
akan menunjukkan lateralisasi ke sisi berlawanan dengan sisi yang mengalami kehilangan
pendengaran (sisi yang terkena penyakit Meniere).
 Audiogram biasanya menunjukkan kehilangan pendengaran sensorineural pada telinga yang sakit.
Kadang audiogram dehidrasi dilakukan di mana pasien diminta meminum zat penyebab dehidrasi,
seperti gliserol atau urea, yang secara teoritis dapat menurunkan jumlah hidrops endolimfe.

 Elektrokokleografi menunjukkan abnormalitas pada 60% pasien yang menderita penyakit meniere.

 Elektronistagmogram bisa normal atau menunjukkan penurunan respons vestibuler.

 CT scan atau MRI kepala

 Elektroensefalografi

 Stimulasi kalorik

8. PENATALAKSANAAN

a. Diet

Banyak pasien dapat mengontrol gejala dengan mematuhi diet rendah garam (2000 mg/hari).
Jumlah natrium merupaka salah satu faktor yang mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.
Retensi natrium dan ciran dapat memutuskan keseimbangan halus antara endolimfe dan perilimfe di
dalam telinga dalam.

Garam Natrium terdapat secara alamiah dalam bahan makanan atau ditambahkan kemudian pada
waktu memasak atau mengolah. Makanan berasal dari hewan biasanya lebih banyak mengandung
garam Natrium daripada makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Garam Natrium yang ditambahkan ke dalam makanan biasanya berupa ikatan : natrium Chlorida
atau garam dapur, Mono Sadium Glumat atau vetsin, Natrium Bikarbonat atau soda kue, Natrium
Benzoat atau senyawa yang digunakan untuk mengawetkan daging seperti cornet beef.

Makanan yang diperbolehkan adalah:

1. Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam natrium, yang berasal dari tumbuh-tumbuh,
seperti :

 Beras, kentang, ubi, mie tawar, maezena, hunkwee, terigu, gula pasir.

 Kacang-kacangan dan hasil oleh kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah,
kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.

 Minyak goreng, margarin tanpa garam.


 Sayuran dan buah-buahan.

 Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, lombok,
salam, sereh, cuka.

2. Bahan makanan berasal dari hewan dalam jumlah terbatas

3. Minuman seperti the, sirup, sari buah.

Makanan yang perlu dibatasi:

1. Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam Natrium, yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan, seperti :

 Roti biskuit, kraker, cake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.

 Dendeng, abon, corned beef, daging asap, bacon, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden, ebi, udang
kering, telur asing, telur pindang.

 Keju, Keju kacang tanah (pindakas).

 Margarin, mentega.

 Acar, asinan sayuran dalam kaleng.

 Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng.

 Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, terasi, petis, taoco, tomato ketcup.

2. Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang mengandung lebih banyak natrium. Sebaiknya bahan
makanan ini dihindarkan.

Kafein dan nikotin merupakan stimulan vasoaktif, dan menghindari kedua zat tersebut dapat
mengurangi gejala. Ada kepercayaan bahwa serangan vertigo dipicu oleh reaksi alergi terhadap ragi
dalam alkohol dan bukan karena alkoholnya.

b. Farmakologis

Tindakan pengobatan untuk vertigo terdiri atas antihistamin, seperti meklizin (antivert), yang
menekan sistem vestibuler. Tranquilizer seperti diazepam (valium) dapat digunakan pada kasus akut
untuk membantu mengontrol vertigo, namun karena sifat adiktifnya tidak digunakan sebagai
pengobatan jangka panjang. Antiemetik seperti supositoria prometazin (phenergan) tidak hanya
mengurangi mual dan muntah tapi juga vertigo karena efek antihistaminnya. Diuretik seperti
Dyazide atau hidroklortiazid kadang dapat membantu mengurangi gejala penyakit Meniere dengan
menurunkan tekanan dalam sistem endolimfe. Pasien harus diingatkan untuk makan-makanan yang
mengandung kalium, seperti pisang, tomat, dan jeruk ketika menggunakan diuretik yang
menyebabkan kehilangan kalium.

c. Penatalaksanaan Bedah

Dekompresi sakus endolimfatikus atau pintasan secara teoritis akan menyeimbangkan tekanan
dalam ruangan endolimfe. Pirau atau drain dipasang di dalam sakus endolimfatikus melalui insisi
postaurikuler.

Obat ortotoksik, seperti streptomisisn atau gentamisisn, dapat diberikan kepada pasien dengan
injeksi sistemik atau infus ke telinga tengah dan dalam.

Prosedur labirinektomi dengan pendekatan transkanal dan transmastoid juga berhasil sekitar 85%
dalam menghilangkan vertigo, namun fungsi auditorius telinga dalam juga hancur.

Pemotongan nervus nervus vestibularis memberikan jaminan tertinggi sekitar 98% dalam
menghilngkan serangan vertigo. Dapat dilakukan translabirin (melali mekanisme pendengaran) atau
dengan cara yang dapat mempertahankan pendengaran (suboksipital atau fosa kranialis medial),
bergantung pada derajat hilangnya pendengaran. Pemotongan saraf sebenarnya mencegah otak
menerima masukan dari kanalis semisirkularis.
LABIRINTITIS

1. PENGERTIAN
Labirititis adalah inflamasi pada telinga bagia dalam (wikipedia).

Inflamasi telinga dalam yang dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus ( Brunner &
Suddart ).
Labirinitis pada dasarnya di kenal dua macam dan dengan gejala yang berbeda, labirinitis
yang mengenai seluruh bagian labirin disebut dengan labirinitis umum ( general ), dengan
gejala vertigo berat dan tuli saraf berat, kemudian yang mengenai hanya sebagian atau
terbatas disebut labirinitis terbatas ( labirinitis sirkumskripta ) menyebabkan terjadinya
vertigo saja atau tuli saraf saja.
2. ETIOLOGI
Virus penyebab yang paling sering terindentifikasi adalah :
 Gondongan
 Rubella
 Rubeola
 Influenza
 Penyakit viral saluran nafas

3. PATOFISIOLOGI
Secara etiologi labirinitis terjadi karena penyebaran infeksi ke ruang perlimfa.
Terdapat dua bentuk labirinitis, yaitu labirinitis serosa dan labirinitis supuratif. Labirinitis
serosa dapat berbentuk labirinitis serosa difus dan labirinitis serosa sirkumskripta. Labirinitis
supuratif dibagi dalam labirinitis supuratif akut difus dan labirinitis supuratif kronik difus.
Pada labirinitis serosa toksin menyebabkan disfungsi labirin tanpa invasi sel radang,
sedangkan pada labirin supurati dengan invasi sel radang ke labirin., sehingga terjadi
kerusakan yang iereversibel, seperti fibrosa dan osifikasi.
Pada kedua jenis labirinitis tersebut operasi harus esgera dilakukan untuk menghilangkan
infeksi dari telinga tengah. Kadang – kadang diperlukan juga drenase nanah dari labirin untuk
mencegah terjadinya meningitis. Pemberian antibiotika yang adekuat terutama ditujukan
kepada pengobatan otitis media kronik.
4. TANDA DAN GEJALA
 Ditandai dengan awitan yang mendadak vertigo yang melumpuhkan.
 Mual dan muntah
 Kehilangan derajat tertentu
 tinitus
5. PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan fisik :
- Pemeriksaan mata
- Pemeriksaan alat keseimbangan tubuh
- Pemeriksaan neurologik
- Pemeriksaan otologik
- Pemeriksaan fisik umum.
2. Pemeriksaan khusus :
- ENG
- Audiometri dan BAEP
- Psikiatrik
3. Pemeriksaan tambahan :
- Laboratorium
- Radiologik dan Imaging
- EEG, EMG, dan EKG.
6. PENATALAKSANAAN
Procholoperance biasanya sudah ditentukan untuk menolong mengurangi gejala-
gejala pada vertigo dan mual muntah.
Karena kecemasan mengganggu keseimbangan proses penggantian, hal ini sangat
penting untuk mengobati penyakit kecemasan dan depresi sesegera mungkn untuk
memberikan otak untuk mengimbang pada setiap kerusakan vestibular. Kecemasan akut
dapat diobati dalam waktu singkat dengan Benzodiazepenis seperti diazepam (valium) :
bagaimanapun waktu lama digunakan adalah tidak merekomendasikan karena pada yang
bersifat mengakibatkan kecanduan pada benzodiazepenis dan campur tangan mereka boleh
karena penggantian vestibular dan menyesuaikan kekenyalan.
Tanda-tanda menganjurkan bahwa selektif serotonin reuptake inhibitors mugkin
menjadi pengobatan efektif pada labirintitis. Tindakan dengan menghilangkan gejala-gejala
kecemasan dan mungkin merangsang pertumbuhan saraf baru sampai telinga dalam.
Membiarkan aliran deras penggantian vestibular yang terjadi. Pemeriksaan mempunyai
SSRIs vestibular dengan cara langsung dan dapat mengurangi kepusingan.
Beberapa tanda menganjurkan bahwa labirintitis disebabkan oleh virus, seharusnya
dapat diobati dengan langkah-langkah lebih dini dengan kortikosteroid seperti prednisone dan
mungkin pengobatan antivirus seperti valacilovir sesegera mungkin untuk mencegah
kerusakan telinga dalam.
Terapi rehabilitasi vestibular (VRT) adalah jalan sangat efektif untuk pada dasarnya
menurunkan sisa kepusingan dari labirintitis. VRT bekerja dengan menyebabkan otak untuk
mulai digunakan mekanisme saraf untuk penyesuaian,kekenyalan, dan penggantian. Petunjuk,
durasi, frekuensi dan besarnya pada olahraga-olahraga secara langsung adalah lekat
menyambung dengan penyesuaian dan kesembuhan. Simetri adalah lebih dengan cepat
memugar saat olahraga VRT adalah khususnya menyesuaikan kepasien.
Salah satu studi menemukan bahwa pasien yang percaya mereka yang tak terkendali
oleh mereka menunjukkan perkembangan yang sangat lambat untuk penyembuhan total,
setelah beberapa lama luka awal pada vestibular telah disembuhkan. Ilmu tersebut
menyatakan bahwa pasien yang mengganti dengan baik adalah salah satunya adalah tingkat
psycological, tak takut pada gejala-gejala dan memiliki beberapa kendali mereka. Khususnya
penurunan pandangan negatif melebihi waktu lebih baik pada pasien dirawat dengan
pemulihan daripada tidak dirawat. Sangatlah penting kepercayaan mendasar yang hanya
cenderung peramalan perubahan pada rintangan dalam 6 bulan tindakan .

Anda mungkin juga menyukai