SCABIES
Disusun Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mengenai “SCABIES”, yang merupakan salah satu tugas dari “Nursing Simulation
Program (NSP)”
Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan makalah ini banyak terdapat
kekurangan dan kesalahannya, untuk itu kami mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
Penulis
DAFTAR ISI
DASAR TEORI
gigitan kutu sarcoptes scabei tahun 1687 yang biasanya berkumpul pada tangan dan
pergelangan .Kutu betina menggali stratum korneum dan bertelur 2-3 butir tiap hari
scabei.Penyakit ini dikenal juga dengan nama the itch ,gudik,atau gatal agogo,kutu
badan.Pertama kali penyebab penyakit ini ditemukan oleh Benomo pada tahun 1687
dunia ke-2 .
Cara Penularan.
kalau secara kontak langsung terjadi ketika adanya kontak dengan kulit
penderita seperti pakaian ,handuk ,bantal dll dan penyakit ini mudah menular
ekologik .Scabies menyebabkan rasa gatal pada bagian kulit seperti sela-sela
jari ,siku dan selangkangan .Scabies identik dengan penyakit anak pondok.
buruk ,kurang gizi dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat
sinar matahari secara langsung .Penyakit kulit scabies menular dengan cepat
harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua orang dan
scabies .
Archnida ,ordo Ackarima , super famili sarcoptes .Pada manusia disebut Sarcoptes
scabei var.hominis. Selain itu terdapat Sarcoptes Scabei yang lain misalnya pada
translusen ,berwarna putih kotor dan tidak bermata .Ukuran betina kira-kira 330-450
mikron x 250-350 mikron,sedangkan yang jantan lebih kecil yaitu 220-240 mikron
x 150-200 mikron . Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki,2 pasang kaki depan
sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan
rambut sedangkan pada jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan
yang terjadi diatas kulit ,jantan akan mati ,kadang-kadang masih dapat hidup
beberapa hari dalam terowongan yang digali oleh yang betina .Tungau betina yang
telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum dengan kecepatan 2-3
milimeter sehari dan sambil meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai
mencapai jumlah 40 atau 50 . Bentuk betina yang dibuahi ini dapat hidup sebulan
lamanya .Telur akan menetas biasanya dalam waktu 3-5 hari dan menjadi larva
yang mempunyai 3 pasang kaki.Larva ini dapat tinggal terowongan tetapi dapat juga
keluar setelah 2-3 hari larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk jantan
dan betina dengan 4 pasang kaki .Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai
bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8-12 hari .Akibat terowongan yang digali
cardinal berikut :
Pruritus nokturna artinya gatal pada malam hari yang disebabkan oleh aktivitas
tungau meningkat pada suhu lembab dan panas ,iritasi pada kulit dan muncul
cm,pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel.Jika timbul infeksi
yaitu sela-sela jari tangan ,pergelangan tangan bagian volar ,siku bagian
(wanita) ,umbilicus ,bokong ,genetalia eksterna (pria) dan perut bagian bawah .
Menemukan tungau dengan membuat kerokan kulit pada daerah yang berwarna
kemerahan dan terasa gatal .Kerokan yang dilakukan agak dalam hingga kulit
1.2 Penatalaksanaan
Syarat obat yang ideal ialah efektif terhadap semua stadium tungau ,tidak
menimbulkan iritasi dan tidak toksik ,tidak berbau atau kotor ,tidak merusak atau
krim .Pada bayi dan orang dewasa sulfur presipitatum 5% dalam minyak
setiap malam selama 3 kali .Obat ini sulit diperoleh ,sering memberi
losio ,termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium ,mudah
digunakan ,dan jarang memberi iritasi .Obat ini tidak dianjurkan pada anak
dibawah 6 tahun dan wanita hamil karena toksik terhadap susunan saraf
Kromiton 10% dalam krim atau losio mempunyai dua efek sebagai
uretra .Krim (eurax) hanya efektif pada 50-60% pasien .Digunakan selama
Krim permetrin 5% merupakan obat yang paling efektif dan aman karena
pada manusia .Seluruh anggota keluarga dan pasangan seksual harus diobati
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : …..
Jam : ….
Dx : Scabies
1. BIODATA
a. IDENTITAS KLIEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan :
b. PENANGGUNG JAWAB :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Hubungan Dengan Pasien :
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan Utama :
Pada pasien scabies terdapat gatal-gatal pada kulit .
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada pasien scabies mengalami gatal-gatal pada kulit,adanya stratum
korneum tipis pada sela-sela jari tangan ,pergelangan tangan bagian volar
,siku bagian luar ,lipat ketiak bagian depan ,aerola mamae dan lipat glitea
,umbilicus ,bokong ,genetalia eksterna ,dan perut bagian bawah ,timbul
likenifikasi ,impetigo dan furonkulosis .
c.Riwayat Kesehatan Dahulu
pasien yang kulitnya sensitive mudah terkena scabies biasanya orang yang terkena
penyakit ini maka kulitnya kesensitivan kulit
Pola aktivitas latihan pasien skabies tergantung pada derajat keparahan skabies
dengan keterangan:
0 = Mandiri
2 = Menggunakan alat bantu
3 = Dibantu orang lain
4 = Tergantung penuh / total
e. Pola Eliminasi
Pada pasien scabies tidak ada gangguan pada pola eliminasi
f. Pola Kognitif Perseptual
Saat pengkajian pada pasien scabies dalam keadaan sadar ,bicara lancer dengan
menggunakan bahasa Indonesia ,pendengaran masih bagus dan penglihatan tidak
kabur ,wajah pasien tampak meringis menahan gatal-gatal pada seluruh
tubuhnya ,pasien tampak lemah ,pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit
yang dialaminya .
h. Pola Koping
Bila pasien mempunyai masalah pertama kali ,pasien menceritakan pada
suaminya
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda – tanda vital :
- TD : 120/80 MmHg
- Nadi : > 100 x/menit
- Suhu : 38oC
- RR : > 24 x/menit
b. Keadaan Umum
Pada pasien scabies derajat kesadarannya dari
komposmentis,apatis,somnolen,delirium,spoor sampai koma
c. Kulit,Rambut,Kuku
Inspeksi : warna kulit pasien sawo mateng,rambut pasien berwarna hitam dengan
persebaran tidak merata ,kuku normal
Palpasi: turgor kulit jelek,kulit teraba hangat terdapat nyeri tekan pada
kulit,terdapat kemerahan pada kulit,ada rupture kulit,pada pasien scabies
keluar pus pada kulit .
d. Kepala
Bentuk wajah simetris ,bentuk tengkorak bulat ,rambut hitam serta tidak terdapat
nyeri tekan ,adanya lesi pada kulit kepala .
e. Mata
Bola mata berbentuk bulat,konjungtiva pucat,sclera putih serta pergerakan bola
mata normal ,pupil normal
f. Telinga
Inspeksi : daun telinga normal,liang telinga terdapat serumen.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada prosesus mastoideus.
g. Hidung
Bentuk hidung normal ,tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan .
h. Mulut
Bentuk bibir normal ,gigi lengkap dan bersih,mukosa bibir kering,lidah bersih
i. Leher
Bentuk leher normal tidak terdapat bendungan vena jogularis,tidak terdapat
pembesaran kelenjar tiroid serta nyeri tekan tidak ada.
j. Dada
Bentuk dada normal,pergerakan otot dada simetris,tidak terdapat nyeri tekan
k. Abdomen
Pada pasien CKB bentuk abdomen simetris,tidak terdapat nyeri tekan,tidak terdapat
benjolan /massa,terdapat kemerahan pada bagian perut bagian bawah dan umbilicus
m. Alat Kelamin
Pada pasien scabies terdapat kemerahan pada genetalia
n. Ekstremitas
Atas : terkoordinasi dengan baik
Bawah : terkoordinasi dengan baik
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Cara menemukan tungau :
a. Carilah mula-mula terowongan ,kemudian pada ujung dapat terlihat papul
atau vesikel.Congkel dengan jarum dan letakkan diatas kaca objek ,lalu
tutup dengan kaca penutup dan lihat dengan mikroskop cahaya .
b. Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung di atas selembar kertas
putih dan dilihat dengan kaca pembesar .
c. Dengan membuat biopsy irisan .Caranya :jepit lesi dengan 2 jari kemudian
buat irisan tipis dengan pisau dan periksa dengan mikroskop cahaya .
d. Dengan biopsy eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan HE .
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Data Fokus
Data Objektif :
- Skala nyeri 4
- Pasien lemah
- Perubahan selera makan
- Penurunan intake nutrisi
- Konjungtiva pucat
- Pasien tampak cemas
- Pasien tampak gelisah
- Adanya stratum korneum tipis di seluruh bagian tubuh
- Wajah pasien tampak meringis menahan gatal-gatal pada kulitnya
- Pasien tidur tampak sering terbangun
- Adanya lesi pada kulit kepala
- Pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit yang dialaminya
- Ada rupture pada kulit
- Keluar pus pada kulit
- Terdapat nyeri tekan pada kulit
- Turgor kulit jelek
- Mukosa bibir kering
- Kulit teraba hangat
- Penurunan berat badan
- Terdapat kemerahan pada genetalia
- Terdapat kemerahan pada daerah umbilicus dan pada perut bagian bawah
- TTV:
- TD : 120/80 MmHg
- Nadi: > 100 x/menit
- RR : > 24 x/menit
- Suhu: 38 oC
2. ANALISA DATA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi ditandai dengan skala
nyeri 4,pasien tampak lemah,terdapat nyeri tekan pada kulit ,pasien tampak
meringis kesakitan karena menahan gatal-gatal pada kulitnya
2. Hipertermi berhubungan dengan trauma sel ditandai dengan mukosa bibir
kering ,badan teraba hangat, turgor kulit jelek , suhu: 38 oC,RR : >24
x/menit ,nadi : >100 x/menit ,TD : 120/80 MmHg
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan tidak mampu dalam memasukkan ,mencerna dan mengabsorbsi
makanan ditandai dengan penurunan berat badan,perubahan selera
makan,penurunan intake nutrisi ,pasien lemah,mukosa bibir kering, turgor
kulit jelek
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan gatal-gatal pada kulit ditandai
dengan suhu : 38 oC ,pasien tampak lemah ,pasien tampak sering
terbangun ,konjungtiva pucat .
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan udara lembab adanya
scabies ditandai dengan pasien tampak lemah,turgor kulit jelek,adanya
stratum korneum tipis diseluruh tubuh ,adanya lesi pada kulit kepala ,adanya
rupture pada kulit ,keluar pus pada kulit
6. Resiko infeksi berhubungan dengan rupture membrane amneotik/kulit tidak
utuh ditandai dengan terdapat kemerahan pada genetalia ,terdapat
kemerahan pada daerah umbilicus dan perut bagian bawah ,adanya lesi pada
kulit kepala
7. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan gambaran diri
ditandai dengan pasien tampak cemas ,pasien tampak lemah ,pasien tampak
gelisah
8. Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri ditandai dengan
pasien tampak lemah ,pasien tampak cemas ,pasien tampak gelisah , pasien
tampak sering terbangun
9. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan ditandai
dengan pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit yang dialaminya,
pasien tampak cemas ,pasien tampak gelisah
B. PERENCANAAN
3.1 KESIMPULAN
2. Tidak semua diagnosa keperawatan yang sesuai dengan scabies dapat muncul pada
kasus.Diagnosa yang muncul yang sesuai dengan kasus ,dengan kondisi klien
adalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi
2. Hipertermi berhubungan dengan trauma sel
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
tidak mampu dalam memasukkan ,mencerna ,mengabsorbsi makanan
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan gatal-gatal pada kulit
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan udara lembab adanya scabies
6. Resiko infeksi berhubungan dengan rupture membrane amneotik/kulit tidak utuh
7. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan gambaran diri
8.Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
9.Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan
3. Pola intervensi keperawatan yang direncanakan semua dapat dilakukan dan rencana
yang dibuat tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai pada rencana
keperawatan
3.2 SARAN