Anda di halaman 1dari 24

NURSING SIMULATION PROGRAM

SCABIES

Disusun Oleh :

NI PUTU PUTRI HAPSARI GIRI


04.06.1336
A/KP/IV

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2008
Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah mengenai “SCABIES”, yang merupakan salah satu tugas dari “Nursing Simulation

Program (NSP)”

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan makalah ini banyak terdapat

kekurangan dan kesalahannya, untuk itu kami mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca pada umumnya penulis kami khususnya.

Yogyakarta, 17 Maret 2008

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I. DASAR TEORI

1.1. Pengertian Scabies ........................................

1.2. Penatalaksanaan Scabies ...............................

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN

2.1. Pengkajian ............................................................................

2.2. Intervensi ..............................................................................

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan ...........................................................................

3.2. Saran .....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................


BAB I

DASAR TEORI

1.1 Pengertian Scabies

Sesungguhnya scabies telah diketahui merupakan penyakit akibat

gigitan kutu sarcoptes scabei tahun 1687 yang biasanya berkumpul pada tangan dan

pergelangan .Kutu betina menggali stratum korneum dan bertelur 2-3 butir tiap hari

yang kemudian tumbuh menjadi dewasa dalam 10-14 hari .

Menurut Handoko (2007),scabies adalah penyakit kulit menular yang

disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau (mite) sarcoptes

scabei.Penyakit ini dikenal juga dengan nama the itch ,gudik,atau gatal agogo,kutu

badan.Pertama kali penyebab penyakit ini ditemukan oleh Benomo pada tahun 1687

kemudian oleh Mellanby dilakukan percobaan induksi pada sukarelawan perang

dunia ke-2 .

Cara Penularan.

Cara penularan melalui 2 cara yaitu :

- Secara kontak langsung :

kalau secara kontak langsung terjadi ketika adanya kontak dengan kulit

penderita misalnya berjabat tangan ,tidur bersama dan hubungan sexual .

- Secara kontak tidak langsung :


sedangkan secara kontak tidak langsung melalui benda yang telah dipakai oleh

penderita seperti pakaian ,handuk ,bantal dll dan penyakit ini mudah menular

dari manusia ke manusia ,dari hewan ke manusia dan sebaliknya . Scabies

dapat dikategorikan sebagai PHS (penyakit hubungan seksual).Banyak factor

penunjang melusnya penyakit ini diantaranya : social ekonomi yang

rendah ,hygiene yang buruk ,hubungan seksual yang sifatnya

promiskuitas ,kesalahan diagnosis dan perkembangan demografik serta

ekologik .Scabies menyebabkan rasa gatal pada bagian kulit seperti sela-sela

jari ,siku dan selangkangan .Scabies identik dengan penyakit anak pondok.

Penyebabnya adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga ,sanitasi yang

buruk ,kurang gizi dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat

sinar matahari secara langsung .Penyakit kulit scabies menular dengan cepat

pada suatu komunitas yang tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya

harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua orang dan

lingkungan pada komunitas yang terserang scabies karena apabila dilakukan

pengobatan secara individual maka akan mudah tertular kembali penyakit

scabies .

Etiologi. Sarcoptes scabei termasuk filum Artropoda ,kelas

Archnida ,ordo Ackarima , super famili sarcoptes .Pada manusia disebut Sarcoptes

scabei var.hominis. Selain itu terdapat Sarcoptes Scabei yang lain misalnya pada

kambing dan babi .Secara morfologik merupakan tungau kecil brbentuk

oval,punggungnya cembung dan pada bagian perut rata .Tungau ini

translusen ,berwarna putih kotor dan tidak bermata .Ukuran betina kira-kira 330-450

mikron x 250-350 mikron,sedangkan yang jantan lebih kecil yaitu 220-240 mikron
x 150-200 mikron . Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki,2 pasang kaki depan

sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan

rambut sedangkan pada jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan

keempat berakhir dengan alat perekat .

Siklus Hidup Sarcoptes Scabiei . Menurut Johnston

(2005),siklus hidup tungau ini sebagai berikut : Setelah kopulasi (perkawinan)

yang terjadi diatas kulit ,jantan akan mati ,kadang-kadang masih dapat hidup

beberapa hari dalam terowongan yang digali oleh yang betina .Tungau betina yang

telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum dengan kecepatan 2-3

milimeter sehari dan sambil meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai

mencapai jumlah 40 atau 50 . Bentuk betina yang dibuahi ini dapat hidup sebulan

lamanya .Telur akan menetas biasanya dalam waktu 3-5 hari dan menjadi larva

yang mempunyai 3 pasang kaki.Larva ini dapat tinggal terowongan tetapi dapat juga

keluar setelah 2-3 hari larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk jantan

dan betina dengan 4 pasang kaki .Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai

bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8-12 hari .Akibat terowongan yang digali

Sarcoptes scabei betina yang memakan sel-sel di lapisan kulit,penderita mengalami

gatal-gatal dan digaruk oleh penderita sehingga menimbulkan infeksi ektoparasit

dan berbentuk kerak berwarna coklat keabuan yang berbau anyir .

Gejala Klinis. Diagnosis dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda

cardinal berikut :
 Pruritus nokturna artinya gatal pada malam hari yang disebabkan oleh aktivitas

tungau meningkat pada suhu lembab dan panas ,iritasi pada kulit dan muncul

gelembung berair pada kulit .

 Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok misalnya dalam sebuah

keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi.Begitu pula dalam

sebuah perkampungan yang padat penduduknya sebagian besar tetangga yang

berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut .

 Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna

putih atau keabu-abuan ,berbentuk garis lurus atau berkelok,rata-rata panjang 1

cm,pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel.Jika timbul infeksi

sekunder ruam kulitnya menjadi poliform(pustule,ekskoriasi dll) .Tempat

predileksinya biasanya merupakantempat dengan stratum korneum yang tipis

yaitu sela-sela jari tangan ,pergelangan tangan bagian volar ,siku bagian

luar ,lipat ketiak bagian depan ,areola marne

(wanita) ,umbilicus ,bokong ,genetalia eksterna (pria) dan perut bagian bawah .

Pada bayi akan menyerang telapak tangan dan telapak kaki .

 Menemukan tungau dengan membuat kerokan kulit pada daerah yang berwarna

kemerahan dan terasa gatal .Kerokan yang dilakukan agak dalam hingga kulit

mengeluarkan darah karena sarcoptes betina bermukim agak dalam dikulit .

1.2 Penatalaksanaan

Syarat obat yang ideal ialah efektif terhadap semua stadium tungau ,tidak

menimbulkan iritasi dan tidak toksik ,tidak berbau atau kotor ,tidak merusak atau

mewarnai pakaian ,mudah diperoleh ,dan harganya murah .

Jenis obat topical :


 Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20% dalam bentuk salep atau

krim .Pada bayi dan orang dewasa sulfur presipitatum 5% dalam minyak

sangat aman dan efektif .Kekurangannya adalah pemakaian tidak boleh

kurang dari 3 hari karena tidak efektif terhadap stadium

telur ,berbau ,mengotori pakaian ,dan dapat menimbulkan iritasi .

 Emulsi benzil-benzoat 20-25% efektif terhadap semua stadium ,diberikan

setiap malam selama 3 kali .Obat ini sulit diperoleh ,sering memberi

iritasi ,dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai .

 Gama benzene heksa klorida (gameksan) 1% dalam bentuk krim atau

losio ,termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium ,mudah

digunakan ,dan jarang memberi iritasi .Obat ini tidak dianjurkan pada anak

dibawah 6 tahun dan wanita hamil karena toksik terhadap susunan saraf

pusat .Pemberiannya cukup sekali selama 8 jam .Jika masih ada

gejala ,diulangi seminggu kemudian .

 Kromiton 10% dalam krim atau losio mempunyai dua efek sebagai

antiskabies dan antigatal .Harus dijauhkan dari mata ,mulut ,dan

uretra .Krim (eurax) hanya efektif pada 50-60% pasien .Digunakan selama

2 malam berturut-turut dan dibersihkan setelah 24 jam pemakaian terakhir .

 Krim permetrin 5% merupakan obat yang paling efektif dan aman karena

sangat mematikan untuk parasit S .skabiei dan memiliki toksisitas rendah

pada manusia .Seluruh anggota keluarga dan pasangan seksual harus diobati

,termasuk pasien dengan hiposensitisasi .


BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT SCABIES

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : …..
Jam : ….
Dx : Scabies

1. BIODATA
a. IDENTITAS KLIEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan :

b. PENANGGUNG JAWAB :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Hubungan Dengan Pasien :

2. RIWAYAT KEPERAWATAN

a. Keluhan Utama :
Pada pasien scabies terdapat gatal-gatal pada kulit .
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada pasien scabies mengalami gatal-gatal pada kulit,adanya stratum
korneum tipis pada sela-sela jari tangan ,pergelangan tangan bagian volar
,siku bagian luar ,lipat ketiak bagian depan ,aerola mamae dan lipat glitea
,umbilicus ,bokong ,genetalia eksterna ,dan perut bagian bawah ,timbul
likenifikasi ,impetigo dan furonkulosis .
c.Riwayat Kesehatan Dahulu
pasien yang kulitnya sensitive mudah terkena scabies biasanya orang yang terkena
penyakit ini maka kulitnya kesensitivan kulit

d. Riwayat Kesehatan Lingkungan


Pasien menyatakan dilingkungan sekitar rumahnya kotor .

3. POLA FUNGSI KESEHATAN

a. Pola Persepsi Kesehatan


Apabila sakit pasien biasanya menceritakan kepada suaminya dan pasien
biasanya berobat kepuskesmas/pelayanan kesehatan dan Dokter.

b. Pola Aktifitas Latihan.


AKTIVITAS 0 1 2 3 4
Mandiri
Berpakaian
Eliminasi
Mobilitas ditempat tidur
Pindah
Ambulansi
Makanan

Pola aktivitas latihan pasien skabies tergantung pada derajat keparahan skabies
dengan keterangan:
0 = Mandiri
2 = Menggunakan alat bantu
3 = Dibantu orang lain
4 = Tergantung penuh / total

c. Pola Istirahat Tidur


Pada pasien scabies tidak dapat tidur karena gatal2 pada kulit

d. Pola Nutrisi Metabolik


Pada pasien skabies mengalami penurunan intake nutrisi,perubahan selera
makan,penurunan berat badan .

e. Pola Eliminasi
Pada pasien scabies tidak ada gangguan pada pola eliminasi
f. Pola Kognitif Perseptual
Saat pengkajian pada pasien scabies dalam keadaan sadar ,bicara lancer dengan
menggunakan bahasa Indonesia ,pendengaran masih bagus dan penglihatan tidak
kabur ,wajah pasien tampak meringis menahan gatal-gatal pada seluruh
tubuhnya ,pasien tampak lemah ,pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit
yang dialaminya .

g. Pola Konsep Diri


Pasien gelisah dan cemas karena akan mengalami gangguan harga diri,peran
diri,gambaran diri dan identitas diri .

h. Pola Koping
Bila pasien mempunyai masalah pertama kali ,pasien menceritakan pada
suaminya

i.Pola Seksual Reproduksi


Pada pasien skabies pola seksualnya terganggu.

j.Pola Peran Hubungan


Dalam kehidupan sehari-hari pasien memiliki hubungan yang sangat baik
dengan masyarakat dan anggota keluarga lain.

k. Pola Nilai dan Kepercayaan


Pasien beragama islam ,biasanya sholat 5 waktu dalam sehari dan pasien taat.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda – tanda vital :
- TD : 120/80 MmHg
- Nadi : > 100 x/menit
- Suhu : 38oC
- RR : > 24 x/menit

b. Keadaan Umum
Pada pasien scabies derajat kesadarannya dari
komposmentis,apatis,somnolen,delirium,spoor sampai koma

c. Kulit,Rambut,Kuku
Inspeksi : warna kulit pasien sawo mateng,rambut pasien berwarna hitam dengan
persebaran tidak merata ,kuku normal
Palpasi: turgor kulit jelek,kulit teraba hangat terdapat nyeri tekan pada
kulit,terdapat kemerahan pada kulit,ada rupture kulit,pada pasien scabies
keluar pus pada kulit .

d. Kepala
Bentuk wajah simetris ,bentuk tengkorak bulat ,rambut hitam serta tidak terdapat
nyeri tekan ,adanya lesi pada kulit kepala .
e. Mata
Bola mata berbentuk bulat,konjungtiva pucat,sclera putih serta pergerakan bola
mata normal ,pupil normal

f. Telinga
Inspeksi : daun telinga normal,liang telinga terdapat serumen.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada prosesus mastoideus.

g. Hidung
Bentuk hidung normal ,tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan .

h. Mulut
Bentuk bibir normal ,gigi lengkap dan bersih,mukosa bibir kering,lidah bersih

i. Leher
Bentuk leher normal tidak terdapat bendungan vena jogularis,tidak terdapat
pembesaran kelenjar tiroid serta nyeri tekan tidak ada.

j. Dada
Bentuk dada normal,pergerakan otot dada simetris,tidak terdapat nyeri tekan

k. Abdomen
Pada pasien CKB bentuk abdomen simetris,tidak terdapat nyeri tekan,tidak terdapat
benjolan /massa,terdapat kemerahan pada bagian perut bagian bawah dan umbilicus

l. Anus dan Rektum


Pada daerah anus dan rectum tidak terdapat hemoroid baik interna maupun
eksternal.

m. Alat Kelamin
Pada pasien scabies terdapat kemerahan pada genetalia

n. Ekstremitas
Atas : terkoordinasi dengan baik
Bawah : terkoordinasi dengan baik

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Cara menemukan tungau :
a. Carilah mula-mula terowongan ,kemudian pada ujung dapat terlihat papul
atau vesikel.Congkel dengan jarum dan letakkan diatas kaca objek ,lalu
tutup dengan kaca penutup dan lihat dengan mikroskop cahaya .
b. Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung di atas selembar kertas
putih dan dilihat dengan kaca pembesar .
c. Dengan membuat biopsy irisan .Caranya :jepit lesi dengan 2 jari kemudian
buat irisan tipis dengan pisau dan periksa dengan mikroskop cahaya .
d. Dengan biopsy eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan HE .
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Data Fokus
Data Objektif :
- Skala nyeri 4
- Pasien lemah
- Perubahan selera makan
- Penurunan intake nutrisi
- Konjungtiva pucat
- Pasien tampak cemas
- Pasien tampak gelisah
- Adanya stratum korneum tipis di seluruh bagian tubuh
- Wajah pasien tampak meringis menahan gatal-gatal pada kulitnya
- Pasien tidur tampak sering terbangun
- Adanya lesi pada kulit kepala
- Pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit yang dialaminya
- Ada rupture pada kulit
- Keluar pus pada kulit
- Terdapat nyeri tekan pada kulit
- Turgor kulit jelek
- Mukosa bibir kering
- Kulit teraba hangat
- Penurunan berat badan
- Terdapat kemerahan pada genetalia
- Terdapat kemerahan pada daerah umbilicus dan pada perut bagian bawah
- TTV:
- TD : 120/80 MmHg
- Nadi: > 100 x/menit
- RR : > 24 x/menit
- Suhu: 38 oC
2. ANALISA DATA

No SYMPTOM PROBLEM ETIOLOGI


1 Do : Nyeri akut Agen cedera biologi
- Skala nyeri 4
- Pasien tampak lemah
- Terdapat nyeri tekan pada kulit
- Pasien tampak meringis menahan gatal-
gatal pada kulit

2 Do : Hipertermi Trauma sel


- Suhu: 38 oC
- RR: > 24 x/menit
- Kulit teraba hangat
- Nadi : > 100 x/menit
- Turgor kulit jelek
- TD : 120/80 MmHg
- Mukosa bibir kering
3 Do : Ketidakseimbangan Tidak mampu dalam
- Pasien lemah nutrisi kurang dari memasukkan ,mencer
- Penurunan intake nutrisi kebutuhan tubuh na,mengabsorsi
- Penurunan berat badan makanan
- Turgor kulit jelek
- Mukosa bibir kering
- Perubahan selera makan

4 Do : Gangguan pola tidur Gatal-gatal pada kulit


- Suhu: 38 oC
- Konjungtiva pucat
- Pasien tidur tampak sering terbangun
- Pasien tampak lemah

5 Do : Kerusakan integritas Udara lembab adanya


- Pasien tampak lemah kulit scabies
- Turgor kulit jelek
- Adanya stratum korneum tipis diseluruh
tubuh
- Adanya lesi pada kulit kepala
- Adanya rupture pada kulit
- Keluar pus pada kulit
6 Do : Harga diri rendah Gangguan gambaran
- Pasien tampak cemas situasional diri
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak lemah
7 Do : Kurang pengetahuan Keterbatasan paparan
- Pasien kelihatan tidak paham tentang
penyakit yang dialaminya
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak cemas

8 Do: Cemas Ancaman terhadap


- pasien tampak gelisah konsep diri
- pasien tampak cemas
- pasien tampak sering terbangun
- pasien tampak lemah

9 Do: Resiko infeksi Rupture membrane


- terdapat kemerahan pada genetalia amneotik/kulit tidak
- terdapat kemerahan pada daerah utuh
umbilicus dan perut bagian bawah
- keluar pus pada kulit
- adanya lesi pada kulit kepala

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi ditandai dengan skala
nyeri 4,pasien tampak lemah,terdapat nyeri tekan pada kulit ,pasien tampak
meringis kesakitan karena menahan gatal-gatal pada kulitnya
2. Hipertermi berhubungan dengan trauma sel ditandai dengan mukosa bibir
kering ,badan teraba hangat, turgor kulit jelek , suhu: 38 oC,RR : >24
x/menit ,nadi : >100 x/menit ,TD : 120/80 MmHg
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan tidak mampu dalam memasukkan ,mencerna dan mengabsorbsi
makanan ditandai dengan penurunan berat badan,perubahan selera
makan,penurunan intake nutrisi ,pasien lemah,mukosa bibir kering, turgor
kulit jelek
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan gatal-gatal pada kulit ditandai
dengan suhu : 38 oC ,pasien tampak lemah ,pasien tampak sering
terbangun ,konjungtiva pucat .
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan udara lembab adanya
scabies ditandai dengan pasien tampak lemah,turgor kulit jelek,adanya
stratum korneum tipis diseluruh tubuh ,adanya lesi pada kulit kepala ,adanya
rupture pada kulit ,keluar pus pada kulit
6. Resiko infeksi berhubungan dengan rupture membrane amneotik/kulit tidak
utuh ditandai dengan terdapat kemerahan pada genetalia ,terdapat
kemerahan pada daerah umbilicus dan perut bagian bawah ,adanya lesi pada
kulit kepala
7. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan gambaran diri
ditandai dengan pasien tampak cemas ,pasien tampak lemah ,pasien tampak
gelisah
8. Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri ditandai dengan
pasien tampak lemah ,pasien tampak cemas ,pasien tampak gelisah , pasien
tampak sering terbangun
9. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan ditandai
dengan pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit yang dialaminya,
pasien tampak cemas ,pasien tampak gelisah

B. PERENCANAAN

WAKTU No TUJUAN/NOC INTERVENSI/NIC


Dx
Tgl Jam
01 Jan 08.00 1 Setelah dilakukan tindakan Pain Management (1400)
08 WIB keperawatan selama…x 24 jam - kaji secara komprehensif
skala nyeri dapat berkurang dengan tentang nyeri
criteria hasil : meliputi:lokasi,karakteristik
Pain Control (1605) onset/durasi,frekwensi,kuali
(160501) mengenai factor tas ,intensitas dan factor
penyebab yang menimbulkan nyeri
(160502)mengenali permulaan - observasi reaksi non verbal
nyeri dari ketidaknyamanan
(160503) menggunakan tindakan terutama pada
pencegahan ketidakmampuan untuk
(160504) menggunakan metode berkomunikasi secara
pencegahan non analgetik untuk efektif
mengurangi nyeri - pastikan pasien mendapat
(160505)gunakan analgetik yang perawatan dengan analgesic
cocock yang diperlukan
(160506)gunakan tanda peringatan - gunakan strategi
untuk meminta bantuan komunikasi terapeutik
(160507) catat gejala perawatan untuk menyatakan
kasehatan yang profesional pengalaman nyeri dan
(160509)mengenali gejala-gejala menyampaikan penerimaan
nyeri dari respon pasien pada
(160510)mencatat pengalaman nyeri
tentang nyeri - pertimbangkan pengaruh
(160511)melaporkan nyeri yang budaya pada respon nyeri
sudah terkontrol - tentukan pengaruh dari
pengalaman nyeri pada
kulitas hidup (missal:tidur,
makan ,aktivitas,pengamata
n dan hubungan)
- bantu pasien dan keluarga
mencari bantuan dan
menyediakan dukungan
- sediakan informasi tentang
nyeri seperti penyebab dari
nyeri berapa lama ini akan
berakhir dan
aketidaknyamanan dari
prosedur

01 Jan 10.00 2 Setelah dilakukan tindakan Temperature regulation (3900)


08 WIB keperawatan selama …x 24 jam - monitor suhu minimal 2
suhu tubuh dalam rentan normal jam
dengan criteria hasil : - monitor suhu secara
Thermoregulation (0800) kontinyu
(080001) kulit tidak teraba hangat - monitor warna kulit dan
(080002)suhu tubuh dalam rentang temperature
normal - monitor TTV
(080003) tidak terjadi sakit kepala - monitor perubahan
pada pasien temperature sampai stabil
(080004)Tidak terjadi gangguan - monitor dan catat tanda dan
pada otot gejala hypothermia dan
(080005) pasien tidak hyperthermia
menunjukkan wajah cepat marah - naikkan secara adekuat
(080006)tidak terjadi perubahan asupan makanan dan
warna kulit minuman
(080007)Pasien tidak menunjukkan - berikan antipiretik jika
perasaan ngantuk perlu
(080008)Tidak terjadi kejang pada - beri tahu dokter jika
otot tindakan tidak berhasil
(080010)Pasien dapat berkeringat
apabila udara panas
(080011)Pasien bisamenggigil
apabila cuaca dingin
(080012) nadi dalam rentang
normal
(080013) pernafasan dalam rentang
normal
(080014)hidrasi yang adekuat

01 Jan 12.00 3 Setelah dilakukan tindakan Nutrition management


08 WIB keperawatan selama …x 24 jam ( 1100)
nafsu makan pasien dapat - Kaji pasien apabila pasien
bertambah dengan criteria hasil : memiliki alergi makanan
Nutritional status (1004) tertentu
(100401)Pasien mendapat asupan - Buat makanan pilihan
nutrisi yang cukup untuk pasien
(100402)pasien mendapat asupan - kolaborasikan dengan ahli
makanan dan caiaran yang cukup gizi untuk kalori dan tipe
(100405)adanya peningkatan berat nutrisi yang dibutuhkan
badan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi pasien
- anjurkan pasien agar intake
kalori sesuai dengan
kebutuhan tubuh dan
kebiasaan
- dorong peningkatan asupan
protein dan vitamin C
- berikan makanan ringan
seperti: sering memberikan
minum dan buah segar atau
just buah

01 Jan 14.00 4 Setelah dilakukan tindakan Sleep Enchancement (1850)


08 WIB keperawatan selama …x 24 jam - Berikan tempat tidur sesuai
pasien dapat tidur dengan nyenyak keinginan pasien
dengan criteria hasil : - Determinasikan efek
(sleep:0004) medikasi terhadap pasien
(000401) dapat mengontrol waktu dalam pola tidur
tidur - Monitor pola tidur pasien
(000402) observasi waktu untuk dan lamanya wktu tidur
tidur - Ciptakan suasana yang
(000403) dapat mengontrol pola nyaman
tidur pasien - Batasi pengunjung bila
(000404)dapat mengontrol kualitas perlu
tidur pasien - Kolaborasi pemberian
(000405) dapat mengontrol tidur penenang
yang efisien
(000406) tidak terjadi gangguan
tidur
(000407) pasien dapat tidur dengan
teratur
(000408) dapat menyatakan
perasaan segar setelah bangun tidur
(000409) tidur sebentar
secukupnya dengan tepat sesuai
umur
(000410) mampu mengontrol
waktu bangun tidur dengan tepat

02 Jan 10.00 5 Setelah dilakukan tindakan Skin Surveillance (3590)


08 WIB keperawatan selama…x 24 jam - monitor warna kulit
agar pasien tidak menunjukkan - monitor temperature kulit
adanya kerusakan integritas kulit - monitor adanya abrasi kulit
dengan criteria hasil : dan ruam kulit
Tissue integrity:skin dan - monitor pasien agar
mucous membranes (1101) memakai baju yang longgar
- catat perubahan kulit dan
membrane mukosa
(110101)temperature jaringan - monitor sumber tekanan
dalam rentan normal dan pergesekan
(110102)sensasi dalam rentang - monitor kulit pada area
normal yang kemerahan dan luka
(110103)elastisitas dalam rentang - monitor kulit dan
normal membrane mukosa pada
(110104)hidrasi dalam rentang area perubahan warna yang
normal mengakibatkan luka memar
(110105) pigmentasi dalam rentang
normal
(110106)pernafasan dalam rentang
normal
(110107)warna kulit normal
(110108)tekstur kulit dalam
rentang normal
(110109)lapisan kulit dalam
rentang normal
(110110)tidak adanya kerusakan
jaringan kulit
(110112)pertumbuhan rambut pada
kulit dalam rentang normal
(110113) tidak ada intensitas kulit

02 Jan 12.00 6 Setelah dilakukan tindakan Infection control (6540)


08 WIB keperawatan selama…x 24 jam - observasi dan laporkan
tidak terjadi infeksi dengan criteria tanda dan gejala infeksi
hasil : seperti
Knowledge infection control kemerahan ,panas,nyeri,tum
(1807) or,dan adanya fungsiolesa
(180703)adanya pengurangan - kaji warna
transmisi infeksi kulit,kelembaban tekstur
(180704)adanya tanda dan gejala dan turgor ,cuci kulit
pengurangan terhadap dengan hati-hati ,gunakan
kekhawatiran terjadinya infeksi hidrasi dan pelembab
(180705)menggambarkan prosedur seluruh permukaan
srening - gunakan strategi untuk
(180706)monitor prosedur mencegah infeksi
(180707 menggambarkan keaktifan nosokomial
untuk peningkatan kekebalan - istirahat yang adekuat
infeksi - ajari pasien dan anggota
(180708) menggambarkan keluarga tentang bagaimana
pengobatan untuk diagnosa infeksi mencegah infeksi
(180709) mengikuti peningkatan
untuk diagnosa infeksi

03 Jan 08.00 7 Setelah dilakukan tindakan Self esteem enhancement (5400)


08 WIB keperawatan selama…x 24jam - pantau tingkat keburukan
masalah pasien selesai dengan dari klien
kruteria hasil : - dukung klien untuk
Coping (1302) memotivasi dirinya sendiri
(130201) identifikasi pola masalah - mengajarkan klien untuk
yang efektif beradaptasi dengan kritik
(130202) identifikasi pola masalah negative
yang tidak efektif - berikan penghargaan pada
(130204)Laporkan terjadinya pasien setelah mampu
penurunan stress beradaptasi dengan
(130208)mampu beradaptasi kekurangan diri
dengan situasi yang dialami
(130209) gunakan dukungan social
yang tersedia
(130212) gunakan masalah strategi
yang efektif
(130216) laporkan terjadinya
penurunan fisik penyebab dari
stress
(130217) laporkan terjadinya
penurunan perasaan negative

03 Jan 10.00 8 Setelah dilakukan tindakan Anxiety reduction (5820)


08 WIB keperawatan selama …x 24 jam - identifikasi level stres
pasien tampak terlihat tidak cemas apabila mengalami
dengan criteria hasil : perubahan
Anxiety control (1402) - intruksikan pasien untuk
(140201) monitor intensitas menggunakan teknik
kecemasan relaksasi
(040202) eliminasi tanda penyebab - bantu pasien untuk
cemas mengidentifikasi situasi dan
(040203) menurunkan stimulasi penyebab stres
lingkungan apabila terjadi - cari pemahaman pasien
kecemasan tentang persepsi situasi
(040204) mencari informasi untuk stress
menurunkan kecemasan - dengarkan keluhan –
(040205) merencanakan strategi keluhan pasien
koping untuk situasi stress - ciptakan suasana nyaman
(040206) menggunakan strategi untuk fasilitas dalam
koping yang efektif ruangan
(040207) menggunakan teknik - control stimulasi jika
relaksasi untuk menurunkan cemas diperlukan untuk pasien
(040208) mencatat teknik relaksasi yang membutuhkan
untuk menurunkan cemas - Berikan obat untuk
(040209) mencatat durasi menurunkan kecemasan
penurunan dari episode cemas bila perlu
(040209) mencatat peningkatan
panjang dari waktu diantara
episode cemas
03 Jan 12.00 9 Setelah dilakukan tindakan Teaching: individual (5606)
08 WIB keperawatan selama … x 24 jam - mengobservasi kesiapan
pasien dapat mengerti tentang klien untuk mendengar
penyakit yang dideritanya dengan (mental ,kemampuan untuk
criteria hasil : melihat ,mendengar,nyeri ,k
esiapan emosional,bahasa
Knowledge :disease process dan budaya)
(1803) - menentukan tingkat
(180301)familiar dengan proses pengetahuan klien
penyakit sebelumnya
(180302)mendiskripsikan proses - menjelaskan proses
penyakit penyakit
(180303)mendiskripsikan factor (pengertian ,etiologi, tanda
penyebab dan gejala )transmisi dan
(180304)mendiskripsikan factor efek panjang pada ibu dan
resiko fetus
(180305)mendiskripsikan efek - diskusikan perubahan gaya
penyakit hidup yang bias untuk
(180306)mendiskripsikan tanda mencegah
dan gejala komplikasi/mengontrol
(180307)mendiskripsikan proses penyakit
perjalanan penyakit - diskusikan tentang pilihan
(180309) mendiskripsikan tentang terapi/perawatan
komplikasi
(180310) mendiskripsikan tanda
dan gejala tentang komplikasi
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Skabies adalah penyakit kulit yang menular yang disebabkan oleh


infestasi dan sensitisasi terhadap tungau (mite) sarcoptes scabei.

2. Tidak semua diagnosa keperawatan yang sesuai dengan scabies dapat muncul pada
kasus.Diagnosa yang muncul yang sesuai dengan kasus ,dengan kondisi klien
adalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi
2. Hipertermi berhubungan dengan trauma sel
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
tidak mampu dalam memasukkan ,mencerna ,mengabsorbsi makanan
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan gatal-gatal pada kulit
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan udara lembab adanya scabies
6. Resiko infeksi berhubungan dengan rupture membrane amneotik/kulit tidak utuh
7. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan gambaran diri
8.Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
9.Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan

3. Pola intervensi keperawatan yang direncanakan semua dapat dilakukan dan rencana
yang dibuat tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai pada rencana
keperawatan

3.2 SARAN

1. Dalam penyempurnaan hasil pengkajian hendaknya pemeriksaan penunjang


lebih cepat dilakukan.
2. Dalam melakukan diagnosa keperawatan,perawat hendaknya tidak terlalu
berpatokan pada teori karena diagnosa keperawatan ditegakkan berdasarkan
analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian
3. Dalam membuat rencana keperawatan,perawat hendaknya lebih dulu
memprioritaskan masalah yang utama dan terpenting dapat diatasi terlebih
dahulu tanpa menimbulkan masalah lain .
DAFTAR PUSTAKA

 Mansjoer,Arif,Supihalta.2005.Kapita Selekta Kedokteran Jil2.media


Aesculapis.FKUI
 Muda,Ahmad.2003.kamus lengkap kedokteran.Surabaya.Gitamedia Press
 Subagyo Waskito Satrio,2007.Scabies.www.Cermin Dunia Kedokteran.com
 Johnson, Marion dan Maridean mass.2004.NOC.USA.Mosby year book
 Mc Loskey,Joanne Cdan Gloria M.Bulechec.2004.NIC.USA.Mosby year b

Anda mungkin juga menyukai