Anda di halaman 1dari 36

KASUS II

(MARASMUS)
Maya Juliani Kibtiyah
PO.62.31.3.16.245
Diploma IV Gizi Reguler III
Anak Banu, laki-laki, 18 bulan, BB : 5900
gram, PB : 70 cm, datang ke Puskesmas
dengan keluhan muntah dan diare sejak 2
hari. Tidak demam, tidak edema, masih sadar,
tetapi anak tampak haus dan lemas. Nadi dan
pernapasan normal.
Bagaimana status gizi Banu?
Diketahui:
• BB : 5900 gram
• PB : 70 cm
• Umur : 18 bulan

Status gizi menurut Z-Score


• BB/U : -4,54 SD (gizi buruk)
• PB/U : -4,56 SD (pendek)
• BB/PB : -4,16 SD (sangat kurus)

BBI : 10 kg
• Selisih BBA dan BBI = 4,1 kg
Perlukah dirawat inap?
Perlu, karena An. Banu berstatus gizi buruk (marasmus) dan perlu
penanganan yang serius untuk dapat memulihkan keadaan anak
tersebut menjadi lebih baik. Langkah yang di ambil, yaitu:
• Menetapkan tujuan dan prinsip dasar pada anak gizi buruk.
• Menghitung kebutuhan gizi pasien.
• Menetapkan jadwal pemberian makanan pasien.
Apa kondisi klinis yang terdapat pada Banu?
Status gizi An. Banu yaitu gizi buruk (marasmus). An. Banu mengalami
muntah dan diare, dehidrasi. An. Banu tampak pendek dan tubuh
sangat kurus, tidak edema, lemas dan tampak haus.
Bagaimana cara mengatasinya?
Menurut pemeriksaan, An. Banu termasuk dalam kondisi III karena ditemukan muntah dan atau
diare atau dehidrasi. An. Banu akan diberikan cairan dan makanan menurut rencana III, yaitu:
• Segera berikan 50 ml glukosa atau larutan gula pasir 10% (oral/NGT).
• Memberikan resomal secara oral/NGT setiap 30 menit, 5 ml/kgBB setiap pemberian (2 jam I).
• Meneruskan pemberian resomal secara selang seling dengan F75 setiap 1 jam. Resomal 5-10
ml/kgBB/pemberian dan F75 setiap 2 jam (10 jam berikutnya).
• Melakukan pemberian makanan dari mulai fase stabilisasi, transisi, rehabilitasi dan tindak lanjut.
• Melakukan 5 kondisi tatalaksana anak gizi buruk.
Berapa banyak resomal dan F75 yang harus
diberikan dan cara pemberiannya?
Pemberian glukosa 10% melalui oral dengan dosis 5 ml/kgBB dengan BBA 5,9
kg.
• Larutan glukosa = 5,9 kg x 5 ml
= 29,5 ml
Pemberian glukosa 10% melalui oral sebanyak 29,5 ml.

Pemberian resomal melalui oral dengan dosis 5 ml/kgBB dengan BBA 5,9 kg.
• Resomal = 5,9 kg x 5 ml
= 29,5 ml
Pemberian resomal melalui oral sebanyak 29,5 ml. pemberian resomal
bertujuan untuk mengatasi diare dan dehidrasi yang di alami pasien.
lanjutan
Bahan yang diperlukan untuk pembuatan 29,5 ml, yaitu:
• Bubuk WHO-ORS : 1 pak
• Gula pasir : 0,7 gram
• Larutan elektrolit : 0,6 ml
• Air matang : 29,5 ml

Pemberian resomal 10 jam berikutnya melalui oral dengan dosis 5-10 ml/kgBB
dengan BBA 5,9 kg.
• Resomal = 5,9 kg x 10 ml
= 59 ml x 2 jam
= 118 ml
Pemberian resomal berikutnya melalui oral sebanyak 118 ml.
lanjutan
Bahan yang diperlukan untuk pembuatan 118 ml, yaitu:
• Bubuk WHO-ORS : 1 pak
• Gula pasir : 2,95 gram
• Larutan elektrolit : 2,4 ml
• Air matang : 118 ml

Pemberian F75
• Energi = 472 kkal – 590 kkal
• Protein = 5,9 gram – 8,85 gram
• Cairan = 767 ml – resomal
= 767 ml – 147,5 ml
= 619,5 ml
lanjutan
Jumlah pemberian F75, yaitu:
• Susu skim bubuk : 15,5 gram
• Gula pasir : 62 gram
• minyak sayur : 18,6 ml
• Larutan elektrolit : 12,4 ml
• Air matang : 619,5 ml
Pemberian F75 : 10x pemberian
Jumlah pemberian = 472 kkal/10x makan – 590 kkal/10x makan
= 47,2 kkal – 59 kkal setiap 1x makan
Kapan perubahan frekuensi pemberian
makanannya?
Dalam perubahan setiap fasenya, frekuensi makanannya berbeda. Pada
masa stabilisasi, pemberian makanan/formula dimulai dari 12x/hari,
8x/hari dan 6x/hari. Pada fase transisi terdapat perubahan frekuensi
makanan dari F75 menjadi F100. Pada masa rehabilitasi, Frekuensi
makanan menjadi F100 3x sehari, makanan lumat 3x sehari dan sari
buah 1x sehari. Pada masa tindak lanjut terdapat perubahan bentuk
makananan menjadi makanan berbentuk lunak.
Apa yang diberikan kepada Banu?
a. Pemberian obat
An. Banu tidak mengalami komplikasi, maka diberikan kotrimoksasol.
• Dosis menurut frekuensi/jangka waktu
 25 mg SMX + 5 mg TMP/kg/12 jam selama 5 hari.
• Dosis menurut BB
tablet 100 mg SMX + 20 mg TMP = 1 tablet.

An. Banu diberikan sirup besi (setiap 56 ml mengandung 30 mg besi


elemental untuk anak usia 1-5 tahun dengan dosis 1x sehari 1 sendok teh
diberikan pada minggu ke dua ke fase rehabilisasi.
lanjutan
b. Intervensi Fase Stabilisasi
1. Gambaran
Fase saat kondisi klinis dan metabolisme anak belum stabil. Untuk menstabilkannya,
umumnya diperlukan waktu 1-2 hari.

2. Jangka waktu
Jangka pendek selama 1-2 hari.

3. Tujuan
• Membuat kondisi anak dalam kondisi stabil.
• Pemberian resomal untuk mengurangi dehidrasi dan diare.
• Menstabilkan metabolik tubuh dan kondisi klinis.
lanjutan
4. Syarat
• Energi = 80-100 kkal/kgBB/hari
• Protein = 1-1,5 gram/kgBB/hari
• Cairan = 130 ml/kgBB/hari

5. Perhitungan
Pemberian glukosa 10% melalui oral dengan dosis 5 ml/kgBB dengan BBA 5,9 kg.
• Larutan glukosa = 5,9 kg x 5 ml
= 29,5 ml
Pemberian glukosa 10% melalui oral sebanyak 29,5 ml.

Pemberian resomal melalui oral dengan dosis 5 ml/kgBB dengan BBA 5,9 kg.
• Resomal = 5,9 kg x 5 ml
= 29,5 ml
Pemberian resomal melalui oral sebanyak 29,5 ml.
lanjutan
Bahan yang diperlukan untuk pembuatan 29,5 ml, yaitu:
• Bubuk WHO-ORS : 1 pak
• Gula pasir : 0,7 gram
• Larutan elektrolit : 0,6 ml
• Air matang : 29,5 ml

Pemberian resomal 10 jam berikutnya melalui oral dengan dosis 5-10 ml/kgBB
dengan BBA 5,9 kg.
• Resomal = 5,9 kg x 10 ml
= 59 ml x 2 jam
= 118 ml
Pemberian resomal berikutnya melalui oral sebanyak 118 ml.
lanjutan
Bahan yang diperlukan untuk pembuatan 118 ml, yaitu:
• Bubuk WHO-ORS : 1 pak
• Gula pasir : 2,95 gram
• Larutan elektrolit : 2,4 ml
• Air matang : 118 ml

Pemberian F75
• Energi = 472 kkal – 590 kkal
• Protein = 5,9 gram – 8,85 gram
• Cairan = 767 ml – resomal
= 767 ml – 147,5 ml
= 619,5 ml
lanjutan
Jumlah pemberian F75, yaitu:
• Susu skim bubuk : 15,5 gram
• Gula pasir : 62 gram
• minyak sayur : 18,6 ml
• Larutan elektrolit : 12,4 ml
• Air matang : 619,5 ml
Pemberian F75 : 10x pemberian
Jumlah pemberian = 472 kkal/10x makan – 590 kkal/10x makan
= 47,2 kkal – 59 kkal setiap 1x makan
lanjutan
6. Edukasi
• Melibatkan Ibu dalam pemberian makanan.
• Cara pemberian makanan yang baik dan higienis.
• Anak gizi buruk mempunyai nafsu makan yang rendah, sehingga
dibutuhkan kesabaran.
• Gunakan cangkir dan sendok.
lanjutan
c. Intervensi Fase Transisi
1. Gambaran
Fase pada saat perpindahan makan tidak membuat tanda anak bermasalah.

2. Jangka waktu
Jangka panjang selama 5-7 hari.

3. Tujuan
• Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
• Memperbaiki keseimbangan elektrolit.
• Melakukan adaptasi dari F75 ke F100 yaitu terhadap energi dan protein yang
lebih tinggi secara bertahap.
lanjutan
4. Syarat
• Energi = 100-150 kkal/kgBB/hari
• Protein = 2-3 gram/kgBB/hari
• Cairan = sesuai kebutuhan

5. Perhitungan
Kebutuhan energi dan zat gizi
• Energi = 590 kkal – 885 kkal
• Protein = 11,3 gram – 17,7 gram
• Cairan = 767 ml
lanjutan
Pemberian F100
• Susu skim bubuk : 61,4 gram
• Gula pasir : 36, 4 gram
• minyak sayur : 46 ml
• Larutan elektrolit : 15,3 ml
• Air matang : 767 ml
Pemberian F100 : 6x pemberian
Jumlah pemberian = 590 kkal/6x makan
= 98,3 kkal setiap 1x makan

6. Edukasi
• Melibatkan Ibu dalam pemberian makanan.
• Cara pemberian makanan yang baik dan higienis.
lanjutan
d. Intervensi Fase Rehabilitasi
1. Gambaran
Umumnya nafsu makan anak sudah kembali dan asupan makanan
sepenuhnya oral.

2. Jangka waktu
Jangka panjang selama 2-4 minggu.

3. Tujuan
• Mengejar pertumbuhan anak.
• Mencegah terjadinya rehidrasi pada anak.
lanjutan
4. Syarat
• Energi = 150-200 kkal/kgBB/hari
• Protein = 4-6 gram/kgBB/hari
• Cairan = sesuai kebutuhan

5. Perhitungan
Penambahan BB = 6,1 kg

Kebutuhan energi dan zat gizi


• Energi = 185 kkal x 6,1 kg
= 1128,5 kkal
= 1072,1 kkal – 1184,9 kkal
• Protein = 30,5 gram
= 29 gram – 32 gram
• Cairan = 175 ml x 6,1 kg
= 1067,5 ml
lanjutan
Pemenuhan kebutuhan
• F100 = 3 x 100 kkal = 300 kkal
• Makanan cair = 8 x 103,8 kkal = 830,4 kkal
• Sari buah = 1 x 50 kkal = 50 kkal
TOTAL = 1180,4 kkal

6. Pemberian F100
• Susu skim bubuk : 24 gram
• Gula pasir : 15 gram
• minyak sayur : 18 ml
• Larutan elektrolit : 6 ml
• Air matang : 300 ml
Pemberian F100 : 5x pemberian
Jumlah pemberian = 300 kkal/5x makan
= 60 kkal setiap 1x makan
lanjutan
7. Makanan cair
Pasien An. Banu diberikan makanan cair karena berat badan < 7kg,
pemberian ini diberikan setiap 3 jam sekali. Dalam makanan cair ini, formula
yang digunakan adalah formula tahu dan ayam. Bahan yang digunakan
untuk memenuhi 830,4 kkal (8x makan dalam sehari) dengan resep baku
529,3 kkal, yaitu:
• Tepung beras = 62,8 gram
• Tahu = 88 gram
• Ayam = 4 gram
• Gula = 32 gram
• Minyak goreng = 24 gram
lanjutan
8. Buah
Pada fase ini, buah yang diberikan berupa sari buah contohnya jeruk.

9. Edukasi
• Pertimbangkan kondisi sosial ekonomi.
• Cara pemberian makanan yang baik dan higienis.
• Demonstrasikan memask makanan untuk anak kepada ibunya.
lanjutan
e. Intervensi Fase Tindak Lanjut
1. Jangka waktu
Jangka panjang selama 4-5 bulan.

2. Tujuan
• Meneruskan pemberian makanan untuk tumbuh kejar anak.
• Meningkatkan status gizi pasien agar mencapai status gizi normal yang
dilakukan secara bertahap.
• Meningkatkan selera makan anak.
• Diberikan diet TETP untuk mencapai status gizi normal.
lanjutan
3. Perhitungan
Penambahan BB = 7,1 kg
BBI = 10 kg
Status gizi menurut Z-Score
BB/PB = -2,17 SD (kurus)

Kebutuhan energi dan zat gizi makro


• Energi (EER) = 551,9 kkal
= 524,3 kkal – 579,5 kkal
• Protein (15%) = 20,7 gram
= 19,7 gram – 21,7 gram
• Lemak (30%) = 18,4 gram
= 17,9 gram – 19,3 gram
• Karbohidrat (55%) = 75,9 gram
= 72,1 gram – 79,7 gram
lanjutan
Kebutuhan zat gizi mikro
• Zat besi/Fe = 4,4 mg
= 7,8 mg – 8,2 mg
• Vitamin A = 218,5 mg
= 207,6 mg – 229,4 mg
• Asam folat =87,4 mg
= 83 mg - 91,8 mcg
• Vitamin C = 21,8 mcg
= 20,7 mcg – 22,9 mcg
lanjutan
4. Diet TETP
Diet tinggi energi dan tinggi protein

• Tujuan diet
a. Menambah BB hingga mencapai normal.
b. Mencegah kerusakan jaringan tubuh.
c. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat.

• Prinsip diet
a. Tinggi energi
b. Tinggi protein
c. Lemak cukup
d. Karbohidrat cukup
e. Vitamin cukup
f. Mineral cukup
g. Cairan cukup
lanjutan
• Syarat diet
a. Energi yang diberikan sebesar 551,9 kkal untuk metabolisme masa pertumbuhan pada anak.
b. protein yang dberikan sebesar 20,7 gram untuk membangun sel-sel jaringan tubuh, mengganti sel-sel yang rusak dan menyediakan
energi.
c. Lemak yang diberikan sebesar 18,4 gram untuk menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh.
d. Karbohidrat yang diberikan sebesar 75,9 gram untuk proses metabolisme lemak.
e. Fe yang diberikan sebesar 4,4 mg untuk produksi hemoglobin.
f. Vitamin A yang diberikan sebesar 218,5 mg untuk kesehatan mata dan antioksidan.
g. Asam folat yang diberikan sebesar 87,4 mcg untuk memproduksi dan mempertahankan sel-sel baru.
h. Vitamin C yang diberikan sebesar 21,8 mg untuk antioksidan, membentuk dan memperbaiki sel.
i. Makanan mudah dicerna.

• Frekuensi makanan
a. 3x makanan utama (pagi, siang dan malam)
b. 3x makanan selingan (pagi, sore dan malam)

• Rute makanan
Makanan diberikan melalui rute oral
lanjutan
• Perencanaan menu
a. Pembagian dalam penukar
BM Penukar E (kkal) P (gram) L (gram) KH (gram)
MP 1P 175 4 - 40
LH. Rendah ½P 25 3,5 1 -
LH. Sedang ½P 37,5 3,5 2,5 -
LN 1P 75 5 3 7
Sayur B ½P 12,5 0,5 - 2,5
Buah 1P 50 - - 12
Minyak 1¾ P 87,5 - 8,75 -
Gula ½P 25 - - 6
Susu ½P 62,5 3,5 3 5
jumlah 550 20 18,3 72,5
lanjutan
b. Pembagian menu dalam sehari
lanjutan
5. Edukasi
• Memberikan pemahaman kepada ibu untuk memberikan makanan
seimbang kepada anaknya.
• Bantu anak dalam menghaluskan makanan.
lanjutan
6. Perbandingan asupan dan kebutuhan gizi pada fase tindak lanjut
Energi dan zat % Tingkat
Asupan gizi Kebutuhan gizi Interpretasi
gizi konsumsi
E (kkal) 550 551,9 99,7 Normal
P (gram) 20 20,7 96,6 Normal
L (gram) 18,3 18,4 99,5 Normal
KH (gram) 72,5 75,9 95,5 Normal
lanjutan
6. Monitoring dan evaluasi
Tanggal
Assesment Monev
9-8-2018 12-8-2018 19-8-2018 16-9-2018 16-2-2019
Antropometri
BB = 5,9 kg
BBI = 10 kg
PB = 70 cm
BB/U : -4,54 SD (gizi buruk) BB = 6,1 kg
Tetap Tetap Tetap BB = 6,1 kg Peningkatan BB
PB/U : -4,56 SD (pendek) BB/PB = -2,17 (kurus)
BB/PB : -4,16 SD (sangat
kurus)

Anda mungkin juga menyukai