Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

POST OP APPENDICITIS
Tugas ini disusun sebagai salah satu bentuk penugasan dalam Praktik

Klinik Keperawatan 3 di Ruang OK/RR RSUD dr. SOEDONO MADIUN

Dosen pembimbing :Siti Munawaroh,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :

Kartini

17613112

PRODI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2020
Lembar Persetujuan Pembimbing

Disusunoleh : Kartini

Judul : Asuhan Keperawatan Post Op Appendicitis

Telah disetujui dalam rangka mengikuti Praktek Klinik Keperawatan III.Mahasiswa D III

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pada

tanggal 29Juni–04Juli 2020 di ruang OK/RR RSUD dr. Soedono Madiun.

Mahasiswa

( Kartini )

Pembimbing Lahan Pembimbing

Institusi

( ) ( )

KASUS FIKTIFAPENDISITIS
1.Pengkajian
MRS : 29 juni 2020 jam 12.00 WIB
Pengkajian tanggal : 02 Juli 2020 jam 15.00 WIB

2. Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 40 Tn

3. Kasus Fiktif
Ny S usia 40 tahun masuk RS dengan keluhan nyeri disekitar epigastrium
menjalar keperut kanan bawah sejak kemarin. Nyeri dirasakan terus menerus, muntah
setiap kemasukan makanan dan tidak BAB sejak 3 hari yang lalu.Dokter memutuskan
untuk dilakukan operasi pada 4 hari yang lalu. Saat ini Ny S mengeluh nyeri pada bekas
luka operasi dengan skala nyeri 8, pada luka operasi terdapat rembesan darah dan
kemerahan. Nyeri dirasakan bertambah jika dibuat batuk. Pasien takut bergerak karena
jika bergerak tambah nyeri. Hasil lab terjadi lekositosis.

4. Pertanyaan:
1. Buat askep dengan melengkapi datanya yang masih berkaitan dengan apendisitis
2. Minimal 3 diagnosa (1 dx utama yang dibuat intervensi)
3. Anda bisa menambah data-data pengobatan, pemeriksaan lab, pemeriksaan penunjang
lainya yang sesuai dengan masalah yang ada.

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Jl. Budi Utomo No. 10, Telp. (0352) 481124 Ponorogo – 63471
FORMAT PENGKAJIAN
NamaMahasiswa : Kartini
NIM : 17613112
Tgl. Pengkajian :2 Juli 2020 jam 15.00 WIB
I. IDENTITAS KLIEN
Nama / inisial : Ny. S
Umur : 40 Tahun
No. register : 04120801
Agama : Islam
Alamat : Madiun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal MRS : 29 Juni 2020 jam 12.00 WIB
DiagnosaMedis : Post Op Appendisitis

II. KELUHAN UTAMA


Saat MRS : klien mengatakan nyeri pada luka operasi
SaatPengkajian : klien mengatakan nyeri pada pada luka operasi skala nyeri 8

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pada tanggal 29 Juni 2020 jam 12.00 WIB, Ny S usia 40 tahun masuk RS dengan
keluhan nyeri disekitar epigastrium menjalar keperut kanan bawah sejak kemarin. Nyeri
dirasakan terus menerus, muntah setiap kemasukan makanan dan tidak BAB sejak 3 hari
yang lalu.Dokter memutuskan untuk dilakukan operasi pada 4 hari yang lalu. Pada saat
pengkajian tanggal 2 Juli 2020 jam 15.00 WIB Ny S mengeluh nyeri pada bekas luka
operasi, Nyeri bertambah jika banyak bergerak, Nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan
pada luka operasi, skala nyeri 8, nyeri dirasakan sewaktu-waktu. Terpasang infus 36 tpm
ditangan sebelah kiri. Terpasang kateter. Dengan hasil TTV: Keadaan umum lemah, TD
130/90 mmHg, Nadi 90 x/menit, RR 23 x/menit, Suhu 36,7 C Hasil lab terjadi lekositosis,

IV. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah masuk ke RS dan tidak pernah menderita
penyakit seperti ini.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit seperti klien dan tidak memiliki penyakit
keturunan (Asma, Hipertensi, DM, Jantung) dan penyakit menular (TBC)

VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


a. Persepsi dan harapan klien terhadap masalahnya
Menurut pasien penyakit yang dialaminya adalah cobaan dari Allah SWT. Harapan klien
ingin cepat sembuh dan dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan normal
b. Persepsi dan harapan keluarga terhadap masalah klien
Keluarga mengatakan sakit yang dialami Ny.S sudah takdir dari Allah SWT harus di
syukuri. Harapan keluarga Ny.S cepat sembuh dan segera pulang agar dapat beraktifitas
kembali.
c. Pola interaksi dan komunikasi
Klien mampu berinteraksi dengan siapapun dan dapat berkomunikasi dengan baik dan
terbuka kekeluarga, perawat dan dokter.
d. Pola pertahanan
Klien mampu mengutarakan keluhan yang dialaminya baik kekeluarga, perawat dan
dokter.
e. Pola nilai dan kepercayaan
Klien beragama islam, selama sakit hanya berdoa kepada Allah SWT dan klien percaya
pasti sembuh
f. Pengkajian konsep diri
Gambaran diri : klien mampu menerima keadaan yang dialaminya
Peran diri : klien telah melakukan perannya sebagai seorang perempuan
Harga diri : klien terlihat sedih karena tidak bisa beraktifitas
Identitasdiri : klienseorang perempuan dan seorang ibu rumah tangga

g. Genogram
Keterangan :

: perempuan

: lakilaki

: tinggal serumah

: garis keturunan

: garis perkawinan

: pasien

VII. POLA KESEHATAN SEHARI-HARI

POLA-POLA SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


a. Nutrisi Seharimakan 3x 1 porsi Sehari makan 3x
habis dengan nasi, lauk, hanya1/2porsi dengan menu
sayur. Minum air putih ± yang disediakan RS. Minum
1500 cc, kopi 1 gelas (240 air putih ± 1500 cc
cc)
Terpasang kateter ± 1000
b. Eliminasi BAK Lancar, 4-6x sehari cc/hari
BAK dengan warna khas BAK,
tidak keruh, bau khas
BAK dengan konsistensi Selama d RS belum BAB
cair
BAB Sehari 1x dengan warna
khas BAB tanpa darah,
bau khas BAB,
konsistensi padat
Istirahat5-6 jam dalam
c. Istirahat Istirahat cukup 8-10 jam sehari
dalam sehari
Mandi 1x sehari, gosok gigi
d. Personal Hygine Mandi 2x sehari, gosok 1x sehari, belum karmas
gigi 2x sehari, kramas selama di RS, ganti baju
seminggu 2x, ganti baju sehari 1x
sehari 2x
Terbaring di bed dan
e. Aktifitas Melakukan aktifitas sebagian aktfitas di bantu
sehari-harinya oleh keluarga.

VIII.PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum klien
Kesadaran : composmentis
Keadaanumum : lemah
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 90 x/menit
RR : 23 x/menit
Suhu : 36, 7 C
BB : 58 kg
2. Pemeriksaan kepala dan muka
Inspeksi :bentuk kepala bulat, wajah simetris, tidakadalesi, pertumbuhan rambut
merata, rambut bersih,warna rambut hitam, meringis menahan nyeri
Palpasi : tidak ada benjolan di kepala
3. Pemeriksaan telinga
Inspeksi :bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pendarahan, terdapat serumen
sedikit, tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi : tidak ada benjolan dan fraktur
4. Pemeriksaan mata
Inspeksi : mata icterus, tidak ada mata juling, pupil isokor
Palpasi : tidak ada benjolan di mata
5. Pemeriksaan mulut dan faring
Inspeksi : tidak ada bibir sumbing, mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, lidah
bersih, tidak terpasang oksigen
Palpasi : tidak ada benjolan dan fraktur
6. Pemeriksaan leher
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada pembesaran vena jagularis
Palpasi : tidak ada fraktur
7. Pemeriksaan payudara dan ketiak
Inspeksi : payudara kanan kiri simetris, tidak ada lesi, ketiak bersih
Palpasi : tidak ada benjolan
8. Pemeriksaan thorax
a. Pemeriksaan paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, ekspansi dada sama, RR 23 X/menit
Palpasi : getaran vocal frimetus kanan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak ada suara tambahan
b. Pemeriksaan jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ICS teraba di ICS V mid clavikula sinestra, tidak ada fraktur
Perkusi : pekak
Auskultasi : BJ I BJ II terdengar tunggal
9. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : tidak ada jaringan parut, ada lesi
Auskultasi : bising usus10 x/menit
Palpasi : nyeri pada luka operasi skala nyeri 8
Pekusi : timpani
10. Pemeriksaan integumen
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, CRT < 3 detik
Palpasi : akral hangat
11. Pemeriksaan ekstremitas
Inspeksi : tidak ada lesi, jumlah jari lengkap
Palpasi : tidak ada oedema, tdk ada fraktur
Kekuatanotot 5,5/5,5
12. Pemeriksaan genetalia dan sekitar anus
Inspeksi : terpasang kateter

13. Pemeriksaan status neurologis


GCS : E4, V5, M6
Nervus 1 (olfaktorius) : mampu membau dengan baik
Nervus 2 (optikus) : mampu melihat dengan baik
Nervus 3 (okulomotorius), nervus 4 (thoklearis) nervus 6( abdusen) : klien dapat
menggerakan bola mata kekanan kekiri keatas kebawah dengan baik
Nervus 5 (trigeminus) : klien mampu merespon sensasi wajah dengan baik
Nervus 7 (facialis) : klien dapat tersenyum
Nervus 8 (akustikus) : pendengaran klien baik
Nervus 9 (glosofaringeus) : klien dapat membedakan rasa
Nervus 10 (vagus) : klien mampu menelan dengan baik
Nervus 11 ( assesorius) : klien mampu menggerakan bahunya
Nervus 12 (hipoglosus) : klien mampu menjulurkan lidah dan tidak ada kelumpuhan

IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG


hasil laboratorium: tanggal 29 juni 2020
Nama Hasil Satuan Nilai normal
Pemeriksaan
Hemoglobin 14.8 g/dl 12-16
Leukosit 12910 u/L 4.000 – 10.800
Hematokrit 43 % 37 - 47
Eritrosit 4.8 10^6/uL 4.2 – 5.2
Trombosit 304000 /uL 150000 – 450000
MCV 90.4 fl 79 – 99
MCH 27.3 pg 27 – 31
MCHC 30.2 % 33 – 37
RDW 22.6 % 11.5 – 14.5
MPV 8.5 fl 7.2 – 11.1

Basofil 0.1 % 0–1


Eosinofil 0.4 % 2–4
Batang 3.2 % 2–5
Segmen 86.6 % 40 – 70
Limfosit 5.1 % 25 – 40
Monosit 4.6 % 2.0 – 8.0

Ureum darah 20.9 mg/dl


Kreatinin Darah 0.82 mg/dl
GDS 101 mg/dl

Urin Lengkap Kuning Kng muda-kng


Fisis warna Jernih tua Jernih
Kejernihan Khas Khas
Bau

1.015 1.010-1.030
Kimia 8.0 4.6-7.8
Berat jenis 500 Negatif
PH
Leukosit

X. PENATALAKSANAAN
Ceftriaxone 3 x 1 gram
Ranitidin 2x50 mg

Mengetahui Ponorogo, 2Juli 2020


Pembimbing Ruangan Mahasiswa

( …………………… ) ( Kartini )
ANALISA DATA

Nama :Ny, S Reg :04120801


Umur :40th Ruang : OK/RR
No Tanggal Kelompok Data Masalah Penyebab
1 2 Juli Ds : klien mengatakan Nyeri akut Agen cidera fisik
2020 nyeri pada luka operasi.
15.00 Do :
Kesadaran : composmentis
Keadaan umum : lemah
TTV :
TD : 130/90 mmHg,
Nadi : 90 x/menit,
RR : 23 x/menit,
Suhu : 36,7 C
BB : 58 kg
Tampak meringis menahan
nyeri,
P:Nyeri bertambah jika
banyak bergerak
Q:Nyeri seperti ditusuk-
tusuk,
R:Nyeri dirasakan pada luka
operasi,
S:Skala nyeri 8,
T:Nyeri dirasakan sewaktu-
waktu.

DAFTAR MASALAH

Nama :Ny. S Reg : 04120801


Umur :40th Ruang : OK/RR
No TglMuncul MasalahKeperawatan Tglteratasi TT
1 02Juli 2020 Nyeri akut b.d agen cidera fisik

2 02Juli 2020 Resiko kekurangan nurtisi b.d mual


muntah

3 02Juli2020 Resiko infeksi b.d luka insisi

4 02Juli2020 Intoleransi aktivitas b.d aktivitas


terganggu
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. S No. Reg.: 04120801
Umur : 40th

N DIAGNOSA LUARAN SLKI INTERVENSI SIKI


O KEPERAWATAN
1 Nyeri akut berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Pemberian analgetik
dengan agen pencedera fisik keperawatan selama 2x24 jam Observasi
:prosedur operasi, ditandai diharapkan nyeri menurun a. Identifikasi riwayat
dengan pasien mengeluh dengan kriteria hasil: alergi obat
nyeri,bersikap protektif(mis. TingkatNyeri Rasional : Untuk
waspada, menghindari 1. Keluhan nyeri menurun mengetahui adanya
nyeri), gelisah, frekuensi nadi 2. Tampak meringis menurun reaksi alergi obat
meningkat, sulit tidur, tekanan 3. Sikap protektif menurun yang akan diberikan
darah meningkat 4. Gelisah menurun selanjutnya.
pola napas berubah. 5. Kesulitan tidur menurun b. Monitor tanda–
6. Frekuensi nadi membaik tanda vital
7. Tekanan darah membaik Rasional : Untuk
8. Pola napas membaik mengetahui keadaan
umum pasien dan
keluahan apa yang
timbul
Terapeutik
a. Dokumentasikan
respons terhadap
efek analgetik dan
efek yang tidak
diinginkan
Respons : Untuk
mengetahui keluhan
apa yang dirasakan
pasien saat obat
diberikan
Edukasi
a. Jelaskan efek terapi
dan efek samping
obat
Rasional : Untuk
memberikan
pengertian kepada
pasien fungsi obat
yang iberikan
Kolaborasi
a. Kolaborasi
pemberian dosis dan
jenis analgesik
sesuai terapi
Rasional : Untuk
mempercepat proses
penyembuhan
pasien
2. Manajemen nyeri
Observasi
a. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
dan intensitas nyeri
Rasional : Untuk
mengetahui lokasi
nyeri dan skala yang
muncul saat nyeri
b. Identifikasi skala
nyeri
Rasional : untuk
mengetahui
seberapakah rasa
nyeri yang dialami
oleh pasien
c. Identifikasi respons
nyeri non verbal
Rasional : Untuk
mengetahui mimik
wajah yang
diperlihatkan pasien
saat nyeri muncul
d. Identifikasi faktor
yang memperberat
dan memperingan
nyeri
Rasional : Untuk
mengetahui apa saja
yang memperburuk
dan memperingan
keadaan nyerinya
Terapeutik
a. Berikan teknik non-
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
(Teknik relaksasi)
Rasional : Untuk
mengurangi rasa
nyeri yang
dirasakan pasien
b. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (misalnya
suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Rasional : Untuk
mengurangi rasa
nyeri yang
dirasakan pasien
dan memberikan
kenyamanan
c. Fasilitasi istirahat
dan tidur
Rasional : Untuk
mengurangi rasa
nyeri yang
dirasakan pasien
Edukasi
a. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
Raseional : Untuk
memberikan
pemahaman agar
pasien tidak gelisah
saat nyeri timbul
Kolaborasi
a. Kolaborasi
pemberian analgetik
Rasional : Untuk
membantu proses
penyembuhan
pasien pasca
operasi/untuk
mengurangi nyeri

Anda mungkin juga menyukai