Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEKNIK MENINGKATKAN INTERPERSONAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas “ Pengembangan Kepribadian Islam ”

Dosen Pengampu : Ani Fithriyatul Mas’udah, S.Stat., M.K.M

KELOMPOK 2

Oleh :

Rifky Akbar (18613245)

Monica Rosha Y (18613237)

Hanum Prameswari (18613260)

Nandys Vianki (18613167)

Retno Sekarningtias (18613252)

Margareta Grasela (18613235)

Aziza Hani K (18613259)

Mela Riski K (18613257)

D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa karena
atas Rahmat dan Hidayat-Nya kepada kami semua sehingga bisa menyelesaikan makalah
dengan judul makalah “TEKNIK MENINGKATKAN INTERPERSONAL” dengan tujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kepribadian Islam.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kategori sempurna,
oleh karena itu penulis dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demikesempurnaan tugas yang akan datang.

Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan ucapan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moral dan
spiritual, langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

2
DAFTAR ISI

COVER
KATAPENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : Pendahuluan …………………………………………………………………………....4


1.1 Latar belakang ………………………………………………………………….......4
1.2 Rumusan masalah ………………………………………………………………......4
1.3 Tujuan penulis ……………………………………………………………………...5
BAB II : Pembahasan ……………………………………………………………………………6
2.1 Definisi komuniksasi interpersonal ……………………………………..………...6
2.2 Ciri ciri komunikasi interpersonal …………………………………………………7
2.3 Tujuan komunikasi interpersonal ………………………………………………….8
2.4 Cara meningkatkan interpersonal skill pada diri seseorang………………………..9
2.5 Hambatan komunikasi interpersonal ………………………………………………11
BAB III : Penutup ……………………………………………………………………………...14
3.1kesimpulan …………………………………………………………………………14
3.2Saran……………………………………………………………………………......14
3.3Daftar pustaka ……………………………………………………………………...15

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak
dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur
lagi di larut malam, sebagian besar dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi dengan
manusia yang lain. Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu
kemampuan yang paling dasar.Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mengalami perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang
terbuka yang disebabkan adanya kesalahfahaman dalam berkomunikasi. Menghadapi situasi
seperti ini, manusia baru akan menyadari bahwa diperlukan pengetahuan mengenai
bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif.yang harus dimiliki seorang manusia.
Efektifitas seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauhmana tujuan-tujuan
tersebut dicapai.Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah mendapat perhatian. Jika
pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya, maka usaha komunikasi tersebut akan
gagal. Keberhasilan komunikasi juga tergantung pada pemahaman pesandan penerima. Jika
penerima tidak mengerti pesan tersebut,maka tidaklah mungkin akan berhasil dalam
memberikan informasi atau mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti,
penerima mungkin tidak meyakini bahwa informasinya benar, sekalipun komunikator benar-
benar memberikan arti apa yang dikatakan.
Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat diperlukan oleh
manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan lancar.Terutama ketika
seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal, misal dalam lingkungan kerja.
Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja seseorang adalah berhadapan langsung dengan orang
lain dimana sebagian besar kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal.
Agar komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi(
communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki communication skill. Banyak
orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan gaya yang dipakai sehari-hari. Mereka
menganggap cara komunikasi yang mereka pakai sudah benar. Padahal kalau dicermati
masih banyak kesalahan dalam berkomunikasi.

1.2 Rumusan masalah

1. Apayang dimaksud komunikasi interpersonal?


2. Apa saja ciri ciri komunikasi interpersonal?
3. Apa saja tujuan komunikasi interpersonal?
4. Bagaimana cara meningkatkan interpersonal skill pada diri seseorang?
5. Apa saja hambatan hambatan komunikasi interpersonal?

4
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang diketahui komunikasi interpersonal
2. Mengetahui ciri ciri komunikasi interpersonal
3. Mengetahui tujuan komunikasi interpersonal
4. Mengetahui cara meningkatkan interpersonal skill pada diri sesorang
5. Mengetahui hambatan hambatan komunikasi interpersonal

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa yang dimaksud komunikasi Interpersonal

Komunikasi dapat didefinisikan sebagai penyampaian informasi antara dua orang atau
lebih. Komunikasi merupakan suatu proses yanh vital dalam organisasi karena komunikasi
diperlukan bagi evektifitas kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan ,
manajemen konfilk, serta proses-proses organisasi lainnya.

Komunikasi interpersonal biasanya didefinisikan oleh komunikasi ulama dalam berbagai


cara, biasanya menggambarkan peserta yang tergantung pada satu sama lain dan memiliki
sejarah bersama. Hal ini dapat melibatkan satu pada satu percakapan atau individu
berinteraksi dengan banyak orang dalam masyarakat. Ini membantu kita memahami
bagaimana dan mengapa orang berperilaku dan berkomunikasi dengan cara yang berbeda
untuk membangun dan menegosiasikan realitas sosial . Sementara komunikasi interpersonal
dapat didefinisikan sebagai area sendiri studi, itu juga terjadi dalam konteks lain seperti
kelompok dan organisasi.

Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan penerimaan pesan


antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek komunikasi seperti
mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal , dan banyak lagi. Sebuah
konsep utama komunikasi interpersonal terlihat pada tindakan komunikatif ketika ada
individu yang terlibat tidak seperti bidang komunikasi seperti interaksi kelompok, dimana
mungkin ada sejumlah besar individu yang terlibat dalam tindak komunikatif.

Individu juga berkomunikasi pada tingkat interpersonal berbeda tergantung pada siapa
mereka terlibat dalam komunikasi dengan. Sebagai contoh, jika seseorang berkomunikasi
dengan anggota keluarga, bahwa komunikasi akan lebih dari mungkin berbeda dari jenis
komunikasi yang digunakan ketika terlibat dalam tindakan komunikatif dengan teman atau
penting lainnya.

Secara keseluruhan, komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengan baik dan tidak
langsung media komunikasi langsung seperti tatap muka interaksi, serta komputer-mediated-

6
komunikasi. Sukses mengasumsikan bahwa baik pengirim pesan dan penerima pesan akan
menafsirkan dan memahami pesan-pesan yang dikirim pada tingkat mengerti makna dan
implikasi.

2.2 Ciri ciri komunikasi interpersonal


Ada lima aspek yang merupakan ciri - ciri dari komunikasi interpersonal, antara lain :
1.      Komunikasi interpersonal biasanya terjadi secara spontan dan tanpa tujuanterlebih
dahulu. Maksudnya, bahwa biasanya komunikasi interpersonalterjadi secara kebetulan
tanpa rencana sehingga pembicaraan terjadi secaraspontan.
2.      Komunikasi interpersonal mempunyai akibat yang direncanakan maupun tidak
terencana.
3.      Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung berbalasan. Salah satucirri khas
komunikasi interpersonal adalah adanya timbale balik bergantiandalam saling member
maupun menerima informasi antara komunikatordan komunikan secara bergantian
sehingga tercipta suasan dialogis.
4.      Komunikasi interpersonal biasanya dalam suasana kedekatan ataucenderung
menghendaki keakraban. Untuk mengarh kepada suasanakedekatan atau keakraban
tentunya kedua belah pihak yaitu komunikatordan komunikan harus berani membuka
hati, siap menerimaketerusterangan pihak lain.
5.      Komunikasi interpersonal dalam pelaksanaannya lebih menonjol dalampendekatan
psikologis daripada unsure sosiologisnya. Hal ini karena adanya unsur kedekatan atau
keakraban yang terbatas pada dua ataudengan paling banyak tiga individu saja yang
terlibat. Sehingga faktor-faktor yang mempengruhi kejiwaan seseorang lebih mudah
terungkapdalam komunikasi tersebut.

2.3 Tujuan komunikasi interpersonal

Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan


6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :

a. Menemukan Diri Sendiri


Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi.
Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali
tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa
yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila
berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan

7
diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan,
pikiran, dan tingkah laku kita.

b. Menemukan Dunia Luar

Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang
diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui
datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang
kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari
atau didalami melalui interaksi interpersonal.

c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti

Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara
hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi
interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.

d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku

Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain
dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu,
misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca
buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita
banyakmenggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.

e. Untuk Bermain Dan Kesenangan

Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari
kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan,
berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu
adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan
komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam
pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.

8
f. Untuk Membantu

Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi


interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua
juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita
berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa
tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.

2.4 Cara meningkatkan interpersonal skill pada diri kita

1. Smile.
Sedikit orang yang ingin berada di sekitar seseorang yang selalu terlihat tak
bahagia.Lakukan yang terbaik untuk menjadi seseorang yang friendly dan antusias
dengan rekan-rekan kerja anda.Bangun sikap positif dan ceria mengenai pekerjaan dan
mengenai kehidupan.Seringlah tersenyum. Energi positif yang anda pancarkan akan
menarik yang lain kepada anda.
2. Jadilah apresiatif.
Carilah satu hal positif tentang setiap orang yang anda bekerja sama dan biarlah
mereka mendengarnya. Jadilah murah hati dengan pujian dan kata-kata yang
mengobarkan semangat.Ucapkan terima kasih ketika seseorang menolong anda. Buatlah
kolega anda merasa diterima ketika mereka menelepon atau datang ke kantor anda. Jika
anda membiarkan orang lain mengetahui bahwa mereka dihargai, mereka akan mau
memberikan yang terbaik untuk anda.
3. Perhatikanlah orang lain.
Cermatilah apa yang sedang terjadi dalam kehidupan orang lain. Ketahuilah momen-
momen bahagia mereka, dan tunjukkanlah perhatian dan simpati pada situasi-situasi sulit
seperti waktu sakit atau kematian. Buatlah eye contact dan ingatlah orang dari nama
pertama mereka. Tanyakan yang lain akan opini-opini mereka.
4. Latihlah mendengarkan dengan aktif.
Untuk mendengarkan dengan aktif adalah dengan mendemonstrasikan bahwa anda
memang mau untuk mendengar dan mengerti akan pandangan orang lain. Itu berarti
menegaskan kembali, dengan bahasa anda sendiri, apa yang orang lain telah katakan.

9
Dengan cara ini, anda mengetahui bahwa anda mengerti apa yang mereka maksudkan dan
mereka mengetahui bahwa respon anda melebihi lip service. Rekan-rekan kerja anda
akan menghargai mengetahui bahwa anda benar-benar mendengarkan dengan apa yang
telah mereka katakan.
5. Bawalah kebersamaan.
Ciptakanlah lingkungan yang mengajak orang lain untuk bekerja sama. Perlakukanlah
setiap orang dengan sama, dan jangan bermain `siapa yang favorit.` Hindari berbicara
tentang orang lain di belakang mereka. Tindak lanjutkan apa yang orang lain sarankan
atau minta. Ketika anda membuat pernyataan atau pengumuman, pastikan bahwa anda
telah dimengerti. Jika rekan-rekan anda melihat anda sebagai seseorang yang solid dan
fair, mereka akan mempercayai anda.
6. Tangani konflik-konflik.
Ambillah sebuah langkah mudah untuk membawa kebersamaan, dan menjadi
seseorang yang menangani konflik-konflik ketika akan terjadi. Pelajari bagaimana
menjadi mediator yang efektif. Jika ada rekan-rekan kerja yang ber-cekcok mengenai
permasalahan personal atau professional, aturlah agar kedua pihak duduk bersama dan
bantu mengatasi perbedaan mereka. Dengan mengambil peranan memimpin, anda akan
mendapatkan respek dan kekaguman dari orang sekitar anda.
7. Berkomunikasi dengan jelas.
Perhatikanlah apa yang anda katakan dan bagaimana anda mengatakannya. Seorang
komunikator yang jelas dan efektif menghindari salah pengertian dengan rekan-rekan
kerja, kolega-kolega, dan rekan sejawat anda. Kelancaran verbal anda memproyeksikan
gambaran akan intelijensi dan kedewasaan, tidak peduli berapa pun usia anda. Jika anda
tetap mengeluarkan semua apa yang ada di pikiran anda, orang tidak akan terlalu
menaruh perhatian dengan kata-kata ataupun opini anda.
8. Hiburlah mereka.
Janganlah takut untuk menjadi lucu ataupun pandai.Banyak orang yang mau berada di
dekat orang-orang yang bisa membuat mereka tertawa.Gunakanlah rasa humor anda
sebagai alat efektif untuk menurunkan batas dan menghimpun perhatian orang.

10
9. Lihatlah dari sisi mereka.
Empati berarti menjadi mampu untuk menaruh diri anda dalam sepatu orang lain dan
mengerti apa yang mereka rasakan. Cobalah untuk melihat situasi dan respon-respon dari
perspektif orang lain. Ini bisa terjadi dengan tetap berhubungan dengan emosi-emosi anda
sendiri; orang-orang yang menghindari perasaan mereka sendiri terkadang menjadi sulit
untuk ber-empati dengan orang lain.
10. Janganlah mengeluh.
Tidak ada yang lebih buruk dibandingkan seorang pengeluh yang kronis ataupun
perengek.Jika anda harus mengemukakan tentang sesuatu, simpanlah itu dalam buku
harian anda.Jika anda harus mengungkapkan dengan kata-kata keluhan-keluhan anda,
ungkapkan kepada teman terdekat anda dan keluarga saja, dan jadikanlah singkat.
Bagikan itu kepada semua orang sekitar anda atau yang lainnya dan anda akan
mendapatkan reputasi buruk.

2.5 Hambatan – hambatan komunikasi interpersonal

A.    Interaksi
Adanya aktivitas-aktivitas dalam kehidupan sosial menunjukkan bahwa manusia
mempunyai naluri untuk hidup bergaul dengan sesamanya (disebut gregariousness). Naluri
ini merupakan salah satu yang paling mendasar dalam kebutuhan hidup manusia, disamping
kebutuhan akan; afeksi (kebutuhan akan kasih sayang), inklusi (kebutuhan akan kepuasan),
dan kontrol (kebutuhan akan pengawasan). Dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup
tersebut akan mendorong manusia untuk melakukan interaksi dengan sesamanya, baik untuk
mengadakan kerjasama (cooperation) maupun untuk melakukan persaingan (competition).
Kata interaksi berasal dari Bahasa Inggris interaction artinya suatu tindakan
yangberbalasan. Dengan kata lain suatu proses hubungan yang saling pengaruh
mempengaruhi. Jadi interaksi sosial (social interaction) adalah suatu proses berhubungan
yang dinamis dan saling pengatuh mempengaruhi antar manusia.
Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack dalam buku Sociology ang Social Life
menyatakan bahwa : “Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena
tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Sementara itu Soerjano Soekamto dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar menyatakan
bahwa : “Interaksi sosial (yang juga dinamakan proses sosial) merupakan syarat utama
terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.”

11
Interaksi antar manusia dimaksud adalah :
a) interaksi antara individu dengan individu,
b) interaksi antara individu dengan kelompok, dan
c) interaksi antara kelompok dengan kelompok.

Hasil dari pada interaksi sosial ada dua sifat kemungkinan :


a. Bersifat positif; suatu interaksi yang mengarah kerjasama dan menguntungkan. Contoh
persahabatan.
b.  Bersifat negatif; suatu interaksi yang mengarah pada suatu pertentangan yang berakibat
buruk atau merugikan. Contoh perselisihan, pertikaian, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil interaksi yang negatif tersebut di atas maka itulah yang menjadi hambatan
dalam proses Komunikasi Interpersonal. Dalam situasi pertentangan Komunikasi
Interpersonal tidak dapat dilaksanakan dengan baik, kalau pun dipaksakan dilaksanakan
pasti kegiatan Komunikasi Interpersonal efeknya tidak akan berhasil. 

B.     Kultur
Istilah kultur meruapakan penyebutan terhadap istilah budaya. Dalam khasanah ilmu
pengetahuan kata kebudayaan/budaya merupakan terjemahan dari kata culture. Kata culture
sendiri berasal dari Bahasa Latin dari kata colere yang berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan, dan mengembangkan tanah/pertanian.
E.B. Taylor yang dikutip Koentjaraningrat dalam buku Pengantar Ilmu Antropologi
menyatakan bahwa : “Kebudayaan adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang meliputi
keyakinan dan cara hidup suatu masyarakat yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Keyakinan adalah keseluruhan idea yang dianut meliputi religi, pemerintahan,
ilmu pengetahuan, filsafat, seni, dan adat istiadat. Cara hidup adalah pola-pola tindakan yang
berhubungan dengan soal kebiasaan meliputi makanan, pakaian, perumahan, cara-cara
perkawian, hiburan, estetika dan sebagainya.
Rapl Linton menyatakan bahwa : “Kebudayaan adalah keseluruhan dari pengetahuan,
sikap, pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota
suatu masysrakat tertentu.”
Koentjaraningrat dalam buku Pengantar Ilmu Antropoogi menyatakan bahwa :
“Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”
Dari beberapa definisi kebudayaan tersebut di atas dapat disimpulkan dan juga telah
disepakati beberapa ahli antropologi, bahwa kebudayaan dan tindakan kebudayaan itu
adalah segala tindakan yang harus dilalui dan dibiasakan manusia melalui proses belajar
(learned behavior) .
Berkaitan dengan hal tersebut di atas hal tersebut sesuai dengan fungsi komunikasi
menurut Harol D. Lasswell yang ketiga yaitu; The transmission of the social heritage from
one generation to the next, dalam hal ini transmission of culture difocuskan kepada kegiatan

12
mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi
lain. Itulah fungsi komunikasi terutama Komunikasi Interpersonal.
Yang jadi pertanyaan sekarang, bagaimana kedudukan kultur atau budaya dalam proses
kegiatan Komunikasi Interpersonal. Untuk sementara ini para ahli baru meninjau hanya
mengenai hambatan budaya/kulur dalam proses Komunikasi Interpersonal terutama kegiatan
Komunikasi Interpersonal lintas budaya, yaitu diantaranya :
a.       Menyampaikan pesan pada orang yang berlainan kultur akan mengundang perbedaan
persepsi terhadap isi pesan sehingga efek yang diharapkan akan sukar timbul.
b.      Menyampaikan pesan verbal pada orang yang berlainan kultur tentu saja akan banyak
perbedaan dalam bahasa sehingga dalam proses kegiatan Komunikasi Interpersonal tersebut
selain hambatan dalam bahasa juga terdapat hambatan semantic, yaitu perbedaan
peristilahan dalam masing-masing bahasa.
c.       Menyampaikan pesan verbal pada orang yang berlainan kultur disertai penekanan pesan
dengan pesan non-verbal mungkin akan mengundang penafsiran berbeda hingga tujuan
penyampaian pesan tidak akan tersampaikan.
d.      Menyampaikan pesan pada orang yang berlainan kultur jika bertentangan dengan adat-
kebisaannya, norma-normanya maka akan terjadi penolakan Komunikasi Interpersonal. 

C.    Experience
Pengalaman atau experience adalah sejumlah memori yang dimiliki individu sepenjang
perjalanan hidupnya.
Pengalaman masing-masing individu akan berbeda-beda tidak akan persis sama, bahkan
pasangan anak kembar pun yang dibesarkan sama-sama dalam lingungan keluarga yang
sama pengalamannya tidak akan persis sama bahkan mungkin akan berbeda.
Perbedaan pengalaman antara individu (bahkan antar anak kembar) ini bermula dari
perbedaan persepsi masing-masing tentang sesuatu hal. Perbedaan persepsi tersebut banyak
disebabkan karena perbedaan kemampuan kognitif antara individu termasuk anak kembar
tersebut, sedangkan bagi individu yang saling berbeda budaya tentu saja perbedaan persepsi
tersebut karena perbedayaan budaya. Perbedaan persepsi tersebut kemudian ditambah
dengan perbedaan kemampuan penyimpanan hal yang dipersepsi tadi dalam strorage sirkit
otak masing-masing individu tersebut menjadi long-term memory-nya. Setelah itu perbedaan
akan berlanjut dalam hal perbedaan kemampuan mereka memanggil memori mereka jika
diperlukan.
Perbedaan pengalaman tentu saja menjadi hambatan dalam Komunikasi Interpersonal,
karena seperti telah di bahas di muka bahwa terjadinya heterophilious karena salah satunya
diakibatkan perbedaan pengalaman. Sehingga jika terjadi heterophilious maka proses
Komunikasi Interpersonal tidak akan berjalan dan tujuan penyampaian pesan pun tidak akan
tercapai.

BAB III
13
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan penerimaan pesan
antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek komunikasi seperti
mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal , dan banyak lagi. Sebuah
konsep utama komunikasi interpersonal terlihat pada tindakan komunikatif ketika ada
individu yang terlibat tidak seperti bidang komunikasi seperti interaksi kelompok, dimana
mungkin ada sejumlah besar individu yang terlibat dalam tindak komunikatif.
Konsep diri dan Persepsi interpersonal sangat dibutuhkan untuk pencapaian dalam
kelancaran komunikasi. Orang yang lancar dalam berkomunikasi berarti orang tersebut
mempunyai keahlian dalam berkomunikasi. Persepsi interpersonal besar pengaruhnya
bukan saja pada komunikasi interpersonal, tetapi juga pada hubungan interpersonal.
Karena itu kecermatan persepsi interpersonal akan sangat berguna untuk meningkatkan
kualitas komunikasi interpersonal kita.
Orang yang mempunyai keahlian komunikasi maka komunikasi orang tersebut akan
berjalan efektif. Kita harus memupuk keahlian kita dalam komunikasi interpersonal
melalui konsep diri. Konsep diri seperti yang telah tertuang diatas sangat penting dilakukan
agar kita ahli dalam berkomunikasi. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan
interpersonal yang baik.

3.2 SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca kami
butuhkan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya lebih baik lagi.

3.3 DAFTAR PUSTAKA

14
Rakhmat, Jalaudin.1966.Psikologi Komunikasi.Bandung:Remaja Rosdakarya.
Muhammad, Arni.1995.Komunikasi organisasi.Jakarta:Bumi Aksara.
http://anapradhita.blogspot.com/2011/05/makalah-komunikasi-interpersonal.html

http://www.scribd.com/doc/95299120/Makalah-Komunikasi-Interpersonal

http://www.tubiyono.com/template-features/interpersonal-skill/84-hambatan-komunikasi-
interpersonal
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-definisi.html

15

Anda mungkin juga menyukai