Management Shock
What is Shock ? ? ?
1
11/16/2020
What is Shock ? ? ?
Shock :
keadaan tidak cukupnya aliran
darah ke – jaringan seluruh tubuh
(hipoperfusi) sebagai akibat
gangguan sistim sirkulasi.
What is Shock?
Gagal sirkulasi
utilisasi O2 sel
tidak cukup
2
11/16/2020
What is Shock ? ? ?
cellular hypoxia
anaerobic cellular
metabolism
accumulation of waste
products in cells
cellular death
3
11/16/2020
CONCEPT OF SHOCK
BP = CO x R
CO = SV x HR
SV = Preload + Afterload + contractility
DO2 = CO x CaO2
Cardiac Arterial O2
output content
OXYGEN DELIVERY
4
11/16/2020
Sirkulasi
Darah
.
5
11/16/2020
6
11/16/2020
Mengenali shock
Berdasar kondisi klinik (3 H):
1. Hipotensi arteri sistemik
disorientasi, bingung
7
11/16/2020
Mengenali shock
Gejala awal : Kelemahan, nadi cepat,
nafas cepat, berkeringat,
cemas, rasa haus.
Gejala berikut :
bingung
tak sadar
CARDIAC ARREST
Stages of Shock
Stadium Awal -
Stadium Kompensasi -
Stadium Progressif
Stadium Irreversible
8
11/16/2020
Initial Stage
Compensated Shock
9
11/16/2020
Decreased CO
Epinephrine &
norepinephrine Angiotension
released fluid pulled into
capillary
Aldosterone
Vasoconstriction
Progressive Stage
Vicious circle dari kompensasi akhirnya
menjadi decompensation.
Tekanan darah mulai turun –
SBP dibawah 80 mmHg merupakan tanda
bahaya.
Tachycardia; tachypnea; turunnya produksi
urine; penurunan suhu tubuh; dingin, pucat,
kulit lembab/basah.
10
11/16/2020
Irreversible Stage
Usaha tubuh untuk kompensasi gagal -
kematian imminent.
Pengumpulan dan pengendapan darah;
terjadi thrombosis di pembuluh kecil.
Terjadi hipoksia dan anoksia jaringan-
penumpukan asam laktat berperan untuk
kematian sel.
11
11/16/2020
Types of Shock
Shock Hypovolemik
Shock Kardiogenik
Shock Distributif
Shock Neurogenik
Shock Septik
Shock Anaphylactik
12
11/16/2020
Hypovolemic Shock
Shock Hypovolemic terjadi bila terjadi
banyak pengurangan (kehilangan)
volume darah sirkulasi.
• Actual hypovolemic shock –kehilangan
darah atau cairan
• Relative hypovolemic shock – pergeseran
cairan internal dari intravaskuler ke ruang
interstitial.
KLASIFIKASI SHOCK
I II III IV
Darah hilang / < 750 750-1500 1500-2000 >2000
(cc)
Darah hilang < 15 15 -30 30 - 40 > 40
/ % BV
Nadi <100 >100 >120 >140
TD N N
Pulse Pressure N
Respirasi 14 - 20 20 - 30 30 - 40 >35
Pruduksi > 30 20 - 30 5 - 15 tak ada
urin/cc
Kesadaran agak gelisah gelisah gelisah & bingung &
bingung letragi
Cairan Kristaloid Kristaloid Kristaoid Kristaloid +
pengganti +darah darah
26
13
11/16/2020
Hypovolemic Shock
GAMBARAN KLINIK
Fase awal
Takhikardia,
pulse pressure sempit,
mungkin menunjukkan perubahan
orthostatik pada HR/tekanan arteri
Pasien sehat kehilangan darah 25-30%
hanya akan menunjukkan gejala ini
Hypovolemic Shock
14
11/16/2020
Management of Shock
*A – B – C
* Oxygenation
Pada semua jenis shock, diberikan suplemen
oksigen untuk mencegah kerusakan akibat
hipoksemia.
Management of Shock
* Mengobati penyebab dasar
Perlu mengetahui penyebab shock
untuk dapat mengobati shock.
Menghentikan sumber perdarahan
(eksternal atau internal)
15
11/16/2020
Management of Shock
* Posisi
Posisi pasien yang direkomendasikan
adalah telentang dengan elevasi kaki
45 derajat (diganjal setinggi 30 cm).
Management of Shock
* Penggantian Volume Cairan
Tujuan utama terapi shock adalah untuk
meningkatkan volume darah sirkulasi
dengan:
• kristaloid
• koloid
Penggantian cairan berdasar pada
central venous pressures (CVP) atau
pulmonary artery pressures (PAP)
dan cardiac output.
16
11/16/2020
patah
Nursing diagnosis
Planing
Nursing implementation
*respiratory status
17
11/16/2020
Nursing assessment
Nursing diagnosis
Risiko terjadinya asidosis metabolik karena penurunan
aliran darah kapiler (hiperlaktatemia)
Kecemasan (anxiety)
18
11/16/2020
Nursing intervention
Infus darah aman dan lancar
Terapi oksigen
19
11/16/2020
Management of Shock
* Pemakaian obat
Vasoconstrictors Sympathomimetics
• Dopamine • Epinephrine
• Norepinephrine Corticosteriods
Vasodilators Decadron
• Nitroprusside • Solumedrol
• Nitroglycerin Appropriate
antidotes or
antibiotics
Parameters of Adequate
Resuscitation
Urine output (0.5 - 1.0 ml/kg/hr)
perfusi ginjal memadai
Menghilangkan asidosis laktat
memperbaiki perfusi
Normal mental status
perfusi otak cukup
20
11/16/2020
Hemodinamik
Target tekanan darah
21
11/16/2020
Cardiogenic Shock
Shock Kardiogenic terjadi bila jantung
tidak mampu berfungsi adekuat
sehingga aliran darah ke jaringan dan
organ tidak mencukupi.
• myocardial infarction
• obstruction
• congestive heart failure
22
11/16/2020
Cardiogenic Shock
Pathophysiology
AMI- 10-15% cardiogenic shock
Mortality > 80%
Decreased Cardiac Output
Cardiogenic Shock
Gambaran klinik
Hipotensi - < 80 syst., penurunan 90 mmHg
pada pasien hipertensi
Kulit dingin basah, dispnea,
disorientasi, oliguria
23
11/16/2020
Cardiogenic Shock
Management Principles
Tujuan Primer:
Memperbaiki fungsi miokard
Menurunkan konsumsi oksigen (VO2)
Intubasi, sedasi, analgesia
Meningkatkan pasokan O2 (DO2)
Optimalkan fungsi jantung, Hb. sat. (SaO2)
Cardiogenic Shock
Metode Managemen
Manipulasi Farmakologi
Preload (RAP,PAP) - morphine, nitro, lasix,
volume
Kontraktilitas jantung - inotropes,
chronotropes, vasopressors
Afterload (PVR,SVR) - nitro, beta-blockers
24
11/16/2020
Distributive Shock
Shock Distributif terjadi akibat tonus
pembuluh darah tidak adekuat.
• neurogenic shock
• septic shock
• anaphylactic shock
25
11/16/2020
Distributive Shock
Patofisiologi
Dilatasi pembuluh perifer disproporsi
terhadap volume intravaskuler yang
ada.
26
11/16/2020
Septic Shock
Etiology
Gram neg bacteria (gm. neg rods)
Paling sering (E. coli, 31% all cases)
Incidence - 12.8%/1000 Admisi RS.
Mortality
25%; 30-50% bila ada shock
30% bila sumber Resp./GastroIntes/tidak
diketahui
15% bila sumber Biliary/GenitoUrin/GYN
Septic Shock
Endotoxin
Komplex lipopolysaccharide pada dinding sel
dari batang bakteri Gram negatif.
Kemungkinan penyebab
Endotoxin shock eksperimental membuat
perubahan seperti yang terjadi pada pasien
(demam, hipotensi, DIC, aktifasi komplemen,
leukositosis)
27
11/16/2020
Septic Shock
Gambaran klinik
Fase Awal
Vasodilatasi, CO normal or tinggi, demam,
agitasi/bingung, hiperventilasi
Kadang-kadang demam dan hiperventilasi
terjadi paling awal.
Hipotensi mungkin tidak muncul.
Septic Shock
Fase lanjut
CO turun,
hipotensi,
vasokonstriksi,
kerusakan perfusi,
penurunan kesadaran,
oliguria,
DIC
28
11/16/2020
Septic Shock
Managemen
Resuscitasi cairan kristaloid, koloid
panduan CVP
Sesudah restorasi volume tercukupi
Nor-epinefrin (0,01-1 mcg/kg/min)
Dopamine (5-10 ug/kg/min)
Dobutamine (5-20ug/kg/min)
Managemen jalan nafas
29
11/16/2020
Septic Shock
Managemen
Drainase Bedah (abses, organ terinfeksi
(gangren kandung empedu, usus)
Antibiotika
Pastikan lokasi, upayakan diketahui organisme
yang ada pada sumber infeksi.
Sumber infeksi tak diketahui : 30% pasien
Neurogenic Shock
30
11/16/2020
Neurogenic shock
Neurogenic shock : shock paling jarang.
Penyebab: trauma spinal cord berakibat hilangnya
tiba-tiba reflex autonomic and motor dibawah level
trauma.
Tanpa stimulasi sympathetic nervous system maka
dinding pembuluh darah dilatasi tak terkendali,
sehingga terjadi penurunan mendadak peripheral
vascular resistance, menyebabkan
vasodilatasi and hipotensi.
31
11/16/2020
32
11/16/2020
Airway
Pasien dengan kesadaran normal, gag
refleks masih intak, dan jalan nafas yang
bebas dapat diberikan oksigen suplemen
dengan cara konservatif monitor
secara ketat
Perlu intubasi ?
33
11/16/2020
Breathing
Paralisis abdominal, interkostal,
diafragma, dan otot-otot asesoris
problem : gagal nafas, atelektasis,
hipoventilasi, ventilation-perfusion
mismatching, edema paru
Circulation
Spinal Shock
Bradikardi (terputusnya cardiac accelerator
nerves /T1 – 4) Cardiac arrest akibat
stimulasi penderita (misalnya memindahkan
pasien, suction trakea
Hipotensi karena vasodilatasi perifer.
Intervensi TD diastolik >70 : cairan,
vasopresor seperti efedrine, dopamine,
dobutamine atau phenylephrine.
34
11/16/2020
Radiology
Be thorough – Adequacy, Alignment,
Bones, Cartilages and soft tissues and
distances
SCIWORA
Spinal cord injury without radiology
abnormality
Resume
Manajemen shock meliputi:
*Mengenali shock secara dini
35
11/16/2020
36