Anda di halaman 1dari 14

ROLE PLAY

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA

DOSEN PENGAMPU:
Ns. Luri Meka
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1. Indah Widya Astuti N. G1B119022
2. Syifa Inayati G1B119023
3. Vinola Adiesty Pratami G1B119024
4. Muhammad Nasril Lukman G1B119026
5. Rizki Dini Maharani G1B119029
6. Okti Maghfirawati G1B119032
7. Putri Dwi Azizi G1B119033
8. Sri Mulyani G1B119034
9. Tasya Nabila G1B119040
10. Esa Surya Aulia G1B119042
11. Septia Dwi Mawarti G1B119050

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah role play ini yang berjudul
“komunikasi Di Ruang IGD”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas komunikasi keperawatan 2. kami
sangat menyadari dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih ada banyak
sekali kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk perbaikan dan memperluas wawasan penulis. Semoga makalah ini
dapat memberi tambahan ilmu bagi kami semua pada khususnya dan juga untuk
peserta penyuluhan.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Jambi, 10 Desember 2020

kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh dokter
dan perawat yang direncanakan dan berfokus pada kesembuhan pasien, dalam
berkomunikasi dengan pasien dokter dan perawat menjadikan dirinya secara
terapeutik dengan berbagai teknik komunikasi seoptimal mungkin dengan tujuan
mengubah perilaku pasien kearah yang positif (Mahmud, 2009).
Kelemahan dalam berkomunikasi merupakan masalah yang serius bagi dokter,
perawat maupun pasien. Bahkan prinsip dasar komunikasi terapeutik seringkali
diabaikan oleh dokter dan perawat. Diantara mereka ada yang beranggapan bahwa
mereka tidak membutuhkan keahlian lain kecuali melakukan tindakan medis untuk
menyembuhkan penyakit. Komunikasi dokter dan perawat dengan pasien umumnya
bersifat formal dan terbatas (Wahyudin, 2009).
Tingkat kepuasan pasien terdiri dari penilaian pasien terhadap pelayanan
kesehatan, tujuannya agar respon komprehensif pelayanan yang dihasilkan dari
harapan sebelumnya dapat dilihat serta hasil pengobatan yang diperoleh setelah
adanya pelayanan kesehatan (Liyang & Tang, 2013). Dampak negatif yang muncul
saat tidak berjalannya komunikasi terapeutik adalah kurangnya kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dirumah sakit, menurunkan kualitas dari
rumah sakit itu sendiri serta pandangan miring masyarakat terhadap mutu pelayanan
kesehatan di Indonesia.
Pasien yang datang ke rumah sakit, pertama kali akan bertemu dengan
perawat sebelum bertemu dengan dokter. Pertemuan pertama akan memberi kesan
yang baik jika disambut dengan keramahan dan penjelasan terutama tentang prosedur
pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan yang rinci, sehingga tidak menimbulkan
kesalahpahaman.
1.2 Landasan Teori
Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk
membantu klien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis, belajar
dan bagaimana berhubungan dengan orang lain (Northouse, 1998). Komunikasi
terapeutik adalah komunikasi yang mendorong proses penyembuhan klien (Depkes
RI, 1997).

Ciri-Ciri Komunikasi Keluarga


Menurut Kumar (Wijaya,1987) ciri-ciri komunikasi dalam keluarga adalah
sebagai berikut:
a.       Keterbukaan (openess)
Keterbukaan adalah sejauh mana individu memiliki keinginan untuk terbuka dengan
orang lain dalam berinteraksi. Keterbukaan yang terjadi dalam komunikasi
memungkinkan perilakunya dapat memberikan tanggapan secara jelas terhadap
segala pikiran dan perasaan yang diungkapkannya.
b.      Empati (Empathy)
Empaty adalah suatu perasaan individu yang merasakan sama seperti yang dirasakan
orang lain, tanpa harus secara nyata terlibat dalam perasaan ataupun tanggapan orang
tersebut.
c.       Dukungan
Adanya dukungan dapat membantu seseorang lebih bersemangat dalam melakukan
aktivitas serta meraih tujuan yang diinginkan. Dukungan ini lebih diharapkan dari
orang terdekat yaitu, keluarga.
d.      Perasaan Positif (Positiveness)
Perasaan yaitu dimana individu mempunyai perasaan positif terhadap apa yang sudah
dikatakan orang lain terhadap dirinya.
e.       Kesamaan (Equality)
kesamaan disini dimaksudkan individu mempunyai kesamaan dengan orang lain
dalam hal berbicara dan mendengarkan.
1.3 Tujuan
Makalah role play ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi
terapeutik terhadap kepuasan pasien dan keluarga di Rumah Sakit.
BAB II
NASKAH ROLE PLAY

2.1 Pengorganisan
Setting Tempat: Rumah Sakit
Setting Waktu: Pagi dan siang
Pembagian Peran:
1. Narator : Tasya Nabila
2. Pasien : Septia Dwi Mawarti
3. Ibu Pasien : Okti Maghfirawati
4. Ayah Pasien : Muhammad Nasril Lukman
5. Dokter : Indah Widya
6. Dokter internis : Vinola Adiesty Pratami
7. Analisis Lab : Putri Dwi Azizi
8. Perawat 1 : Sri Mulyani
9. Perawat 2 : Syifa Inayati
10. Konselor 1 : Rizki Dini Maharani
11. Konselor 2 : Esa Surya Aulia

2.2 Skenario Kasus

Di sebuah rumah sakit, di ruang IGD ada seorang pasien yang yang
bernama Septia, pasien dibawa oleh orang tuanya ke Rumah Sakit karena
tiba-tiba mimisan, sesampainya di Rumah Sakit perawat langsung
melakukan pengkajian pada pasien tersebut.

Perawat Sri : Assalamualaikum, Selamat siang, perkenalkan saya perawat Sri,


saya perawat yang bertugas pada pagi hari ini (Sambil tersenyum
menyapa pasien)
Septia : Waalaikum salam sus, saya septia

Perawat Sri : Begini dek saya ingin mencatat identitas adek dan apa keluhan adek
sekarang
Septia : Identitas saya dapat di catat sesuai dengan KTP dan keluhan saya :
Mimisan, Bab cair selama + 3 bulan walaupun sudah berobat di
praktek dokter, badan lemas, nafsu makan kurang, berat BB
menurun, sariawan.
Perawat sri : Apa ada keluhan yang lain dek?
Septia : Keluhan saya tidak ada yang lain sus.

Perawat sri : Baiklah dek, untuk vital signnya, T/D 100/60 mmhg, Temperatur 35
0
C, Nadi 76 x/mnt, Napas  28 x/mnt dan BB 50 kg. Sekarang saya
pamit keluar dulu ya dek, sebentar lagi dokter akan masuk untuk
memeriksa kondisi adek
Septia : Iya suster, terima kasih

Setelah perawat sri keluar dari ruangan septia, perawat langsung


menginformasikan hasil pemeriksaan TTV pada dokter indah

Perawat sri : Permisi Dokter, Ini ada pasienbaru atas namaSeptia dengan keluhan
mimisan, Bab cair selama + 3 bulan walaupun sudah berobat di
praktek dokter, badan lemas, nafsu makan kurang, berat BB
menurun, sariawan dan vital signnya. T/D 100/60 mmhg,
Temperatur 35 0C, Nadi 76 x/mnt, Napas 28 x/mnt dan BB 50 kg.
Dokter indah : Baiklah suster, setelah ini saya akan langsung memeriksanya.
Perawat sri : Baik dokter, terima kasih
Dokter pun langsung memeriksa kondisi septia ditemani dengan
perawat sri

Dokter indah : Selamat siang dek, saya dokter indah, Apa benar keluhan adek
Mimisan, BAB selama + 3 bulan walaupun sudah berobat di
praktek dokter, badan lemas, nafsu makan kurang, berat BB
menurun, sariawan
Septia : Selamat siang, Benar dok, keluhan saya seperti itu.
Dokter indah : Kalau begitu, saya mau periksa adek dulu yaa
Septia : Iya, silahkan !!
Dokter indah : Adek harus di rawat untuk pemeriksaan dan pengobatan yang
lebih lanjut oleh spesialis penyakit dalam, jadi saya akan
memberikan resep obat, obatnya harus diminum teratur ya
Septia : Saya serahkan kepada dokter, mana yang terbaik buat saya.
Dokter indah : Suster, tolong bawa pasien atas nama septia ke Ruang Mawar
untuk di rawat
Perawat sri : Baik dokter, akan saya kerjakan

Perawat sri pun segera memimdahkan pasien septia keruang mawar

Di ruang mawar…

Perawat sri : Permisi mbak, ini ada pasien baru dari IGD untuk di rawat di Ruang
Mawar dan ini status pasiennya
Perawat syifa : Iya, Pasiennya taruh di ranjang ini ya
Dik septia, Sebentar lagi dokter spesialis penyaki tdalam akan
datang untuk memeriksa septia, jadi septia jangan kemana-mana
Septia : Iya sus.
Dokter vinola : Sus, apa ada pasien saya di Ruang Mawar ini?
Perawat syifa : Ada dok, pasien dari IGD dengan keluhan Bab cair selama + 3
bulan walaupun sudah berobat di praktek dokter, badan lemas, nafsu
makan kurang, berat BB menurun, sariawan dan vital signnya. T/D
100/60 mmhg, Temperatur 35 0C, Nadi 76 x/mnt, Napas 28 x/mnt
dan BB 50 kg
Dokter vinola : Permisi dek, perkenalkan saya dokter vinola, Apa benar adek sakit
selama + 3 bulan BAB cair walaupun sudah berobat di praktek
dokter, badan lemas, nafsu makan kurang, berat BB menurun,
mimisan, sariawan ?
Pasien : Benar dok, sakit saya seperti yang dokter sebutkan
Dokter vinola : Kalau begitu saya periksa terlebih dahulu ya
Septia : Iya dokter, silahkan
Dokter vinola : Jadi begini dek ada resep obat untuk di beli di Apotik RS dan juga
ada pemeriksaan laboratorium
Septia : Iya dok, nanti saya akan minta tolong keluarga saya untuk beli
obatnya di Apotik RS ini
Dokter vinola : Suster tolong Konfirmasi dengan analis laboratorium untuk
pemeriksaan laboratorium serum Kanker dan hasilnya tolong
sampaikan kepada saya
Perawat syifa : Baik dokter

Tak lama kemudian analisis lab masuk ke ruang perawatan septia untuk
mengambil sample darahnya untuk menentukan penyakit apa yang diderita oleh
septia.

Analis Lab. : Permisi mbak, pasien mana yang mau saya ambil darahnya?
Perawat syifa : Yang ini, mbak
Analis Lab. : Permisi adek, saya mau mengambil darah adek untuk pemeriksaan
di laboratorium.
Septia : Iya Silahkan
Analis Lab. : Dek, pengambilan darah sudah selesai dan hasilnya nanti akan saya
sampaikan kepada suster Ruang Mawar ini
Septia : Baik, Terima kasih

1 jam kemudian
Analis Lab. : Mba, ini hasil pemeriksaan lab. Pasien atas nama septia dengan
serum (+) Kanker Darah
Perawat syifa : Oya, terima kasih

Perawat syifa langsung menyerahkan hasil pemeriksaan lab pada dokter


vinola

Dokter vinola : Sus, Bagaimana dengan hasil laboratorium pasien atas nama
septia?
Perawat syifa : Hasil lab. nya serumnya (+)Kanker Darah  dok
Dokter vinola : Sus, saya mau ketemu pasiennya dan mana status pasiennya
Perawat syifa : Ini status pasiennya dokter

Dokter vinola dan perawat syifa pun segera masuk ke ruang inap septia untuk
memberitahukan hasil pemeriksaan lab.Kepada septia dan keluarga

Dokter vinola : Selamat siang dek septia


Septia : Selamat siang dokter
Dokter vinola : Dari hasil pemeriksaan Lab. Ternyata adek menghidap penyakit
kanker darah
Septia : Apa dokter... saya terkena kanker darah (dengan ekspresi yang
sangat kaget)
Dokter vinola : Iya, nanti penjelasan lebih lanjut tentang kanker darah, saya
serahkan kepada konselor Rumah Sakit, adek harus bersabar ya,
semua tim medis akan berusaha sekuat tenaga untuk
kesembuhan septia.
Sus, tolong sampaikan kepada konselor untuk memberikan
penjelasan dan pengarahan kepada pasien septia ya
Perawat syifa : Iya dokter
Bapak : Suster ..Apa sakit anak saya ? (bertanya dengan sedikit emosi)
Perawat syifa : Anak bapak mengidap penyakit kanker darah pak, perlu
pengobatan dan perawatan di RS ini.
Ibu : Apa penyakit anak saya bisa disembuhkan suster? (sambil
menangis)
Perawat syifa : Bu, Insya Allah bisa disembuhkan, yang terpenting adalah
pasien mau mengikuti arahan dokter dan perawatnya dalam
pengobatan
Ibu : Saya berdoa semoga anak saya cepat sembuh, Ya Allah nak
malang sekali nasib mu

Perawat syifa pun segera menghubungi konselor

Perawat syifa : Halo, Mba , ada permintaan dari dokter internis untuk
menjelaskan dan mengarahkan pasien ini !
Konselor Rizki : Ooo Iya, nanti saya kesana.
Konselor Rizki : Selamat siang Mba ! mana pasiennya
Perawat Syifa : Ini pasiennya
Konselor Rizki : Selamat siang dek septia, selamat siang juga pak , bu
Bapak dan Ibu : Iya selamat siang juga
Septia : Selamat siang.
Konselor Rizki : Perkenalkan nama saya Rizki sebagai konselor dek septia
sekarang, saya mau berbicara kepada adek tentang penyakit yang
adek derita atau alami sekarang, apakah boleh pak , bu? dan adek
apakah ada waktu ?
Bapak : Boleh , silahkan saja bu
Septia : Iya boleh !
Konselor : Saya harapkan adek dan keluarga dapat tabah dan sabar atas
penyakit yang dek Septia derita, sebagaimana yang di sampaikan
dokter tentang penyakit bapak yaitu kanker darah
Septia : Iya , saya sudah tahu  tentang penyakit saya !
Bapak : Apa yang harus kami lakukan sekarang ?
Ibu : Iyajadibagaimanaini ?
Konselor Rizki : Yang dapat kita lakukan sekarang, ibu bapak dan adek harus
menerimanya dengan sabar dan tabah, berusaha untuk berobat,
mendekatkan diri kepada Tuhan YME.
Septia : Tapi saya takut!
Konselor Rizki : DekSeptiajangantakutya,kami
disinisemuanyasedangberusahauntukbisamengobatiadek
Ibu : Jadisebenarnyakenapaanaksayabisakenakankerdarahbu?
Konselor Esa : Kanker darah bisa terjadi karena , ada keluarga yang menderita
kanker darah,konsumsi obat imunosupresan, terpapar virus
pylori atau senyawa kimia seperti peptisida
Bapak : Oh jadibegituyabu ?
Konselor Esa : Apakah adek tahu tentang penyakit kanker darah!
Septia : Saya tidak tahu
Konselor Esa : Kankerdarahatau blood cancer adalahkondisiketikaseldarah yang
menjadi abnormal atauganas.
Ibu : Ohh, jadi apa yang harus kami lakukan demi kesembuhan anak
saya ?
Konselor Esa : Ya , yang dapat dilakukan saat ini adalah mengikuti arahan dari
dokter bu, agar pengobatannya lancar
Bapak : Jadi untuk sekarang ikuti dokter saja ya?
Konselor Esa : Iya Bapak, ikuti arahan dokter, suster dan konselor selama anak
ibu dan bapak di dalam pengobatan, perawatan dan konseling di
Rumah sakit
Bapakdanibu : Iya, kami mengerti untuk mengikuti arahannya dokter
Konselor Esa : Saya berdoa semoga penyakit dek Septia ini dapat di
sembuhkan, paling tidak dapat mengurangi penderitaan yang
adek alami !
Septia : Terima kasih atas doanya.
Konselor Rizki : Saya kira cukup pembicaraan kita pada hari ini, sebelumnya saya
ucapkan terima kasih atas waktu yang diberikan !
Septia : Saya juga mengucapkan terima kasih atas pemberitahuan tentang
penyakit saya dan nasehat-nasehatnya!
Ibu : Iyaterimakasihbu, kami jadisedikitlega
Konselor Esa : Baik kalau begitu kami permisi dulu ya pak , bu !
Konselor Rizki : Iya kami permisi dulu , cepat sembuh dek Septia .
Bapak : Baik , terima kasih ya bu
Septia : Iya terima kasih
Konselor Esa dan : Sama-sama
Rizki
Akhirnya dengan usaha, doa, dan tentunya kesabaran dari septia dan keluarga dalam
mengikuti semua pengobatan di rumah sakit tersebut, penyakit kanker darah septia
pun akhirnya bisa disembuhkan. SELESAI
BAB III

Kesimpulan Dan Saran

3.1 Kesimpulan

Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk


membantu klien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis, belajar
dan bagaimana berhubungan dengan orang lain (Northouse, 1998).  Dalam kasus role
play yang kami buat yaitu komunikasi terapeutik pada keluarga dimana perawat di
sini menjekaskan kepada keluarga tentang aspek prioritas di rumah sakit dengan tidak
menyinggung perasaan dari pasien maupun keluarga pasien. Perawat menyampaikan
hal tersebut dengan memahami kondisi dari keluarga dari pasien terlebih dahulu.

3.2 Saran

Penulis berharap naskah role play ini dapat menjadi salah satu bahan ajar
yang bisa di baca atau di terapkan oleh mahasiswa sarjana keperawatan dalam
berkomunikasi terapeutik kepada keluarga dari pasien yang sedang ada di rumah
sakit. Perawat juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kebaikan dari makalah
Role play ini.

Anda mungkin juga menyukai