Anda di halaman 1dari 23

OKTI MAGHFIRAWATI

G1B119032
““GANGGUAN
GANGGUANPEMBEKUAN
PEMBEKUANDARAH
DARAHPADA
PADAMASA
MASA
KEHAMILAN
KEHAMILAN““
1
Pengertian
Gangguan pada faktor
pembekuan darah (trombosit)
adalah Pendarahan yang terjadi
karena adanya kelainan pada
proses pembekuan darah sang
ibu, sehingga darah tetap
mengalir.
2

Etiologi
Abnormalitas sistem pembekuan yang muncul sebelum persalinan yang berupa
hipofibrinogenemia familial, dapat saja terjadi, tetapi abnormalitas yang didapat biasanya yang
menjadi masalah. Hal ini dapat berupa DIC yang berhubungan dengan solusio plasenta, sindroma
HELLP, IUFD, emboli air ketuban dan sepsis. Kadar fibrinogen meningkat pada saat hamil,
sehingga kadar fibrinogen pada kisaran normal seperti pada wanita yang tidak hamil harus
mendapat perhatian. Selain itu, koagulopati dilusional dapat terjadi setelah perdarahan post
partum masif yang mendapat resusiatsi cairan kristaloid dan transfusi PRC.

DIC, yaitu gangguan mekanisme pembekuan darah yang umumnya disebabkan


oleh hipo atau afibrinigenemia atau pembekuan intravascular merata
(Disseminated Intravaskular Coagulation)
3
Patofisiologi
Kelainan koagulasi generalisata ini dianggap sebagai akibat dari lepasnya
substansi – substansi serupa tromboplastin yang berasal dari produk
konsepsi ke dalam sirkulasi darah ibu atau akibat aktivasi factor XII oleh
endotoksin. Setelah itu mulailah serangkaian reaksi berantai yang
mengaktifkan mekanisme pembekuan darah, pembentukan dan
pengendapan fibrin dan, sebagai konsekuensinya, aktivasi sistem
fibrinolitik yang normalnya sebagai proteksi.
4
Tanda dan Gejala
1 Perdarahan berlangsung terus

2 Merembes dari tempat tusukan.


5

Komplikasi
Komplikasi-komplikasi obstetric yang diketahui berhubungan dengan DIC (Koagulasi
Intravaskuler Diseminata) :

1. Sepesi oleh kuman gram negative, terutama yang mneyertai


dengan abortus septic
2. Syok berat
3. Pemberian cairan hipertonik ke dalam uterus. (Schward,
2000)
6
Diagnosis
Umum
Didapatkan pada semua parturient dengan HPP Primer :
 Data Subyektif : Keluar darah bergumpal dari alat kemaluan
 Inspeksi : Adanya pengeluaran darah > 400 cc, parturient
tampak pucat, pada keadaan serius tampak tanda-tanda syok
 Pada kehilangan darah lebih dari 25%, dijumpai TTV
Tensi : turun
Nadi: lemah dan cepat
RR : meningkat
Suhu : turun
Khusus

 Perdarahan dari tempat lain, missal vagina, hidung, gusi, kulit, dll
 Darah yang keluar sama sekali tidak ada gumpalan, walau sudah terkena udara
Klausal PPP karenan gangguan darah baru dicurigai bila penyebab yang lain dapat
disingkirkan apalagi disertai ada riwayat pernah mengalami hal yang sama pada persalinan
sebelumnya. Akan ada tedensi mudah terjadi perdarahn setiap dilakukan penjahitan dan
perdarahan akan merembes atau timbul hematoma pada bekas jahitan, suntikan, perdarahan
digusi, rongga hidung dan lain-lain.
7
Pencegahan
1. Persiapan sebelum hamil untuk memperbaiki keadaan umum dan mengatasi
setiap penyakit kronis, anemia dan lain-lain sehingga pada saat hamil dan
persalinan pasien tersebut ada dalam keadaan optimal.
2. Mengenal faktor predisposisi PPP seperti multiparitas, anak beras, hamil
kembar, hidroamnion, bekas seksio, ada riwayat PPP sebelumnya dan
kehamilan resiko tinggi lainnya yang resikonya akan muncul saat persalinan
3. Persalinan harus selesai dalam waktu 24 jam dan pencegahan partus lamaa
4. Kehamilan resiko tinggi agar melahirkan di fasilitas rumah sakit rujukan
5. Kehamilan resiko rtendah agar melahirkan di tenaga kesehatan terlatih dan
menghindari persalinan dukun
6. Mengesuai langkah-langkah pertolongan pertama menghadapi PPP dan
mengadakan rujukan sebagaimana mestinya. (Sarwono, 2008)
8

Pengobatan
1. Bila dicurigai ada perdarahan aktif dari uterus dari persalinan operatif, harus diberikan
pengobtan sebagai terjadi :
a. Monitor tanda-tanda vital secara kontiyu termasuk pengukuran tekanan vena sentral dan
mempertahankan produksi urin
b. Berikan oksigen melalui masker
c. Mengatasi syok dengan segera adalah penting, bila memungkinkan dengan darah lengkap
segar.
d. Pemberian faktor-faktor pembekuan : pengobatan dengan plasma beku segar lebih disukai
daripada dengan preparat depot fibrinogen (pooled fibrinogen) komersial karena dapat
memperkecil resiko penularan hepatitis, pengantian volume tambahan, serta tersediannya
aneka macam faktor-faktor pembekuaan. Setiap liter plasma beku segar dapat diharapkan
mengandung 2-3 g fibrinogen.
2. Bila tidak ada perdarahan uterus dan persalinannya dapat ditunda (yaitu,
sindrom janin mati yang tertinggal dalam uterus tetapi jelas tidak ada soluiso
plasenta), tindakan sebagai berikut dilakukan :
a. Heparinisasi : 100 IU/kg setiap 4 jam, atau 600 IU/kg/24 jamdenga infuse
kontiu
Pemberian heparin dihentikan setelash terjadi perbaikan faktor-faktor
pembekuan kedalam batas normal, dan hanya dalam keadaan inilah persalina
boleh dilaksanakan.
9
penatalaksanaan
Konsentrat trombosit yang diturunkan dari darah donor digunakan pada pasien dengan
trombositopenia kecuali bila terdapat penghancuran trombosit dengan cepat. Satu unit trombosit
biasanya menaikkan hitung trombosit sebesar 5.000 – 10.000/mm3. Dosis biasa sebesar kemasan 10 unit
diberikan bila gejala-gejala perdarahan telah jelas atau bila hitung trombosit di bawah 20.000/mm3.
transfusi trombosit diindakasikan bila hitung trombosit 10.000 – 50.000/mm3, jika direncanakan suatu
tindakan operasi, perdarahan aktif atau diperkirakan diperlukan suatu transfusi yang masif. Transfusi
ulang mungkin dibutuhkan karena masa paruh trombosit hanya 3 – 4 hari.
Plasma segar yang dibekukan adalah sumber faktor-faktor pembekuan V, VII, IX, X dan
fibrinogen yang paling baik. Pemberian plasma segar tidak diperlukan adanya kesesuaian donor, tetapi
antibodi dalam plasma dapat bereaksi dengan sel-sel penerima. Bila ditemukan koagulopati, dan belum
terdapat pemeriksaan laboratorium, plasma segar yang dibekukan harus dipakai secara empiris.
Kriopresipitat, suatu sumber faktor-faktor pembekuan VIII, XII dan
fibrinogen, dipakai dalam penanganan hemofilia A, hipofibrinogenemia
dan penyakit von Willebrand. Kuantitas faktor-faktor ini tidak dapat
diprediksi untuk terjadinya suatu pembekuan, serta bervariasi menurut
keadaan klinis.
DIC
- Uterotonika dosis adekuat
- Tambahan fibrinogen langsung
- Analisa factor bekuan darah
thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai