Anda di halaman 1dari 12

ASKEP PADA IBU HAMIL DENGAN

GANGGUAN PEMBEKUAN DARAH

Disusun Oleh : Kelompok 7

1. Muchammad Ubaidi 08200100127

2. Idawati Sinaga 08200100168

3. Haris Setiyanto 08200100166

4. I Dewa Ayu Dewi Astuti 08200100174

5. Handoko Maicel 08200100167

6. Dwi Sunarti 08200100172

7. Rosita 08200100173
PENDAHULUAN
Kehamilan normal menyebabkan perubahan
besar dalam system koagulasi dan fibrinolitik
dimana meningkatnya konsentrasi berbagai
factor koagulasi dan penurunan aktifitas
fibrinolitik plasma sebagai akibat peningkatan
konsentrasi plasminogen activator inhibitor
(PAI) Fibrinogen meningkat dari kehamilan
awal sampai dapat mencapai 2x lipat nilai
sebelum hamil pada kehamilan aterm.
DEFINISI
Gangguan pembekuan darah merupakan salah satu
penyebab terjadinya perdarahan pada trisemester ke 3
kehamilan. pada saat terjadi perdarahan, maka secara
normal dalam tubuh terjadi proses keseimbangan
(hemostatis) dan firinolisis.sistem hemostatis
berfungsi menghentikan aliran darah dari pembuluh
darah yang cedera Sebagian melalui pembentukan
benang-benang fibrin yang tidak larut.Gangguan pada
factor pembekuan darah ini terjadi karena adanya
kelainan pada proses pembekuan darah pada ibu
sehingga darah tetap mengalir
ETIOLOGI
Pada periode post partum awal, kelainan system
koagulasi dan platelet biasanya tidak menyebabkan
perdarahan yang banyak, hal ini bergantung pada
kontraksi uterus untuk mencegah terjadinya perdarahan.
Deposit fibrin pada tempat perlekatan plasenta dan
penjendelaan darah memiliki peran penting beberapa
jam hingga beberapa hari setelah persalinan.
Abnormalitas dapat muncul sebelum persalinan atau di
dapat saat persalinan. Trombositopenia dapat
berhubungan dengan penyakit sebelumnya seperti ITP
PATOFISIOLOGI
Kelainan koagulasi generalisata dianggap sebagai
akibat lepasnya Substansi-Substansi serupa
Tromboplastin yang berasal dari produk konsepsi
ke dalam darah ibu atau akibat aktivasi factor XII
oleh endotoksin. Setelah itu mulai lah serangkaian
reaksi berantai yang mengaktifkan mekanisme
pembekuan darah, pembentukan dan
pengendapan fibrin sebagai
konsekuensinya,aktivasi system fibrinolitik yang
normalnya sebagai proteksi. Gangguan
patofisiologi yang kompleks ini menjadi suatu
lingkaran setan yang muncul sebagai diathesis
perdarahan klinis dengan berubah-ubahnya hasil
rangkaian tes pembekuan darah sehingga
membingungkan.
Trombin mengaktifkan Solusio plasenta, ruptur uteri,
Perdarahan fibrilinosis embli air ketuban , IUFD

Menghambat trombim, Fibrin hancur dan Endotel terkelupas


masuk ke aliran darah
P
kumpulan trombim masuk
kepembuluh darah
sensitive (kuksa hidung, Jalur ektrinsik

a telinga) Fibrin mengendap di


intramuskular perifer
Aktifator protrombin

t
Sumbatan trombus di
h
Trombin
Aliran darah ke darah prifer
jantung ↓

w Muncul petekie di
daerah perifer
a
Stroke volume ↓

y Malnutrisi
Suplai O2 menurun

TD ↓ Metabolisme anaerob Intoleransi aktifitas

Resiko cidera ATP meningkat


janin
Fatigue Aliran darah ke hidung

Manifestasi Klinis
1. Perdarahan massif bisa 1. Sepsis oleh kuman gram

berupa hematuria, negatif

perdarahan gastrointestinal 2. Syok berat

2. Pre-eklamsia dan eklamsi 3. Hematom

3. Solusio plasenta 4. Ptekiae atau purpura pada

4. Kematian janin intra uterin kulit

5. Abortus 5. Perdarahan yang terjadi pada

6. Emboli cairan amnion gusi


ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Identitas
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan (Riwayat Kesehatan
dahulu, Riwayat Kehamilan dan Persalinan).
4. Pola Aktifitas Sehari-Hari (Pola Makan, Pola
Istirahat
5. Pemeriksaan Fisik (Keadaan Umum, Kepala,
Mata, Kuku, Mulut, Abdomen, Ekstremitas)
6. Pemeriksaan Laboratorium
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko Perdarahan b.d. Kurang Pengetahuan
Tentang Kewaspadaan Perdarahan
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu
mengatasi resiko kehilangan volume darah dengan Kriteria
Hasil :
a. Tidak ada kehilangan darah yang terlihat
b. Tidak ada distensi abdomen
c. Tidak ada perdarahan per vaginam
d. Tidak ada penurunan darah Sistolik & Diastolik
e. Tidak ada kehilangan panas tubuh
f. Tidak ada penurunan HB & HT
Resiko Perdarahan b.d. Kurang Pengetahuan tentang Kewaspadaan Perdarahan

NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu


mengatasi resiko kehilangan volume darah dengan Kriteria
Hasil :
a. Tidak ada kehilangan darah yang terlihat
b. Tidak ada distensi abdomen
c. Tidak ada perdarahan per vaginam
d. Tidak ada penurunan darah Sistolik & Diastolik
e. Tidak ada kehilangan panas tubuh
f. Tidak ada penurunan HB & HT
NIC : Pencegahan Perdarahan :
g. Monitor tanda dan gejalahperdarahan
h. Lindungi pasien dari trauma yang dapat menyebabkan perdarahan
i. Hindari mengangkat benda berat
j. Instruksikanpasienuntukmeningkatkanmakanan yang kaya vitamin K
k. Instruksikanpasien dan keluarga untuk memonitor tanda –tanda pendarahan
Intoleransi Aktifitas b.d. Ketidakseimbangan Antara Suplay
dan Kebutuhan Oksigen
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu
menunjukkan Toleransi terhadap aktivitas dengan kriteria hasil :
a. Frekuensi nadi saat beraktivitas tidak terganggu
b. Tekanan darah sistolik dalam beraktivitas tidak terganggu
c. Tekanan darah diastolik dalam beraktivitas tidak terganggu
d. Frekuensi pernapasan ketika beraktivitas tidak terganggu
NIC : Peningkatan Latihan
e. Gali hambatan individu terkait latihan fisik (seperti, senam hamil, dll)
f. Dukung ungkapan perasaan mengenai latihan atau kebutuhan untuk
melakukan latihan
g. Dukung individu untuk memulai atau melanjutkan latihan
h. Lakukan latihan bersama individu, jika diperlukan
i. Libatkan keluarga / orang yang memberikan perawatan dalam
merencanakan dan meningkatkan program latihan.
Resiko Cedera Janin b.d. Malnutrisi
Rentan mengalami cedera fisik akibat kondisi lingkungan yang berinteraksi
dengan sumber adaptif dan sumber defensif individu, yang dapat
mengganggu kesehatan
NOC :
a. Nutrisi klien terpenuhi
b. Klien tidak jatuh saat berdiri
c. Klien tidak jatuh saatberjalan
d. Klien tidak jatuh saat naik tangga
e. Klien tidak jatuh saat ke kamar mandi
NIC :
f. Lakukan penyuluhan / pendidikan kesehatan untuk membatasi aktivitas agar ketahanan
klien tetap terjaga
g. Lakukan pendidikan kesehatan pentingnya asupan nutrisi yang adekuat untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin
h. Bantu pasien untuk memilih aktivitas - aktivitas yang akan dilakukan
i. Anjurkan tidur siang bila diperlukan
j. Bantu pasien untuk menjadwalkan periode istirahat

Anda mungkin juga menyukai