Anda di halaman 1dari 15

Gangguan pembekuan

darah pada masa


kehamilan

Kelompok 4:
Dedi irawan
syaepudin
Pengertian
Gangguan pada faktor pembekuan darah (trombosit) adalah
Pendarahan yang terjadi karena adanya kelainan pada
proses pembekuan darah sang ibu, sehingga darah tetap
mengalir atau disfungsi perdarahan dan pembekuan adalah
terjadi kelainan dalam pembentukan pembekuan darah
dimana hal ini berhubungan dengan trombosit dan faktor-
faktor pembekuan darah. abnormalitas yang merupakan
predisposisi seseorang mengalami pendarahan disebabkan
oleh pembuluh darah,trombosit dan setiap faktor koagulasi
plasma,fibrin atau plasmin.
Pembekuan/Koagulasi

Perubahan pada kadar fibrinogen, faktor-


faktor pembekuan dan pleteles selama
kehamilan berakibat pada peningkatan
kapasitas untuk pembekuan, dengan akibat
peningkatan risiko terjadinya DIC
(Disseminated Intravascular Coagulation)
seperti yang terjadi pada komplikasi-
komplikasi antara lain molahidatidosa dan
abrupsiv plasenta/solusio plasenta.
Mekanisme Pembekuan Darah
• Bila kita berdarah/luka, keping-keping darah/ trombosit
berfungsi untk membekukan darah.
• Trombosit yang pecah mengeluarkan enzim trombokinase
(pengaktif protombin).
• Trombokinase mengubah protombin menjadi trombin dangan
bantuan mineral calsium dan vitamin K.
• Selanjutnya, trombin merangsang fibrinogen membentuk
benang fibrin.
• Benang fibrin menyebabkan darah membeku krn benang fibrin
berbentuk seperti jaring yang menangkap dan menghalangi
sel darah merah keluar dari pembuluh darah yang rusak.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Koagulasi :

• Fibrinogen darah
• Protrombin 
• Tromboplastin
• Ca 2+
• Proakselerin
• Prokonvertin
• Faktor anhemofilia
Perubahan Darah Dan Pembekuan
Darah Saat Hamil

• Hipervolemik
• Hiperplasia Eritrosit
• Fibrinogen
• Trombositopolesis
• Harga normal pemeriksaan laboratorium
Etiologi

Pada periode post partum awal, kelainan sistem koagulasi


dan platelet biasanya tidak menyebabkan perdarahan yang
banyak, hal ini bergantung pada kontraksi uterus untuk
mencegah perdarahan. Deposit fibrin pada tempat
perlekatan plasenta dan penjendalan darah memiliki peran
penting beberapa jam hingga beberapa hari setelah
persalinan. Kelainan pada daerah ini dapat menyebabkan
perdarahan post partun sekunder atau perdarahan
eksaserbasi dari sebab lain, terutama trauma.
Patofisiologi

Kelainan koagulasi generalisata ini dianggap sebagai


akibat dari lepasnya substansi – substansi serupa
tromboplastin yang berasal dari produk konsepsi ke dalam
sirkulasi darah ibu atau akibat aktivasi factor XII oleh
endotoksin. Setelah itu mulailah serangkaian reaksi
berantai yang mengaktifkan mekanisme pembekuan darah,
pembentukan dan pengendapan fibrin dan, sebagai
konsekuensinya, aktivasi sistem fibrinolitik yang normalnya
sebagai proteksi.
Tanda dan gejala

• Perdarahan berlangsung terus


• Merembes dari tempat tusukan
(Chapman, 2006)
Komplikasi

• Sepesi oleh kuman gram negative,


terutama yang menyertai dengan abortus
septic
• Syok berat
• Pemberian cairan hipertonik ke dalam
uterus (Schward, 2000)
Diagnosis Umum

• Data Subyektif : Keluar darah bergumpal dari alat


kemaluan
• Inspeksi : Adanya pengeluaran darah > 400 cc, parturient
tampak pucat, pada keadaan serius tampak tanda-tanda
syok
• Pada kehilangan darah lebih dari 25%, dijumpai TTV
Tensi : turun
Nadi : lemah dan cepat
RR : meningkat
Suhu : turun
Diagnosis Khusus

• Perdarahan dari tempat lain, missal vagina,


hidung, gusi, kulit, dll
• Darah yang keluar sama sekali tidak ada
gumpalan, walau sudah terkena udara
Pencegahan

• Persiapan sebelum hamil untuk memperbaiki keadaan umum dan mengatasi


setiap penyakit kronis, anemia dan lain-lain sehingga pada saat hamil dan
persalinan pasien tersebut ada dalam keadaan optimal.
• Mengenal faktor predisposisi PPP seperti multiparitas, anak beras, hamil
kembar, hidroamnion, bekas seksio, ada riwayat PPP sebelumnya dan
kehamilan resiko tinggi lainnya yang resikonya akan muncul saat persalinan
• Persalinan harus selesai dalam waktu 24 jam dan pencegahan partus lamaa
• Kehamilan resiko tinggi agar melahirkan di fasilitas rumah sakit rujukan
• Kehamilan resiko rtendah agar melahirkan di tenaga kesehatan terlatih dan
menghindari persalinan dukun
• Mengesuai langkah-langkah pertolongan pertama menghadapi PPP dan
mengadakan rujukan sebagaimana mestinya. (Sarwono, 2008)
Pengobatan

Tujuan utama pengobatan adalah menghilngkan sumber


material serupa tromboplastin, tetapi evaluasi produk
konsepsi akan mendatangkan resiko perdarahan vaginal
atau bedah.proses pembekuaan normal harus dipulihkan
lebih dahulu sebelum melakukan persalina operatif.
•Pemberian faktor-faktor pembekuan
•Menghambat proses patofisiologi dengan antikoagulasi
heparin samapi faktor-faktor pembekuan pulih kembali
Penatalaksanaan

Plasma segar yang dibekukan adalah sumber faktor-faktor pembekuan V, VII,


IX, X dan fibrinogen yang paling baik. Pemberian plasma segar tidak diperlukan
adanya kesesuaian donor, tetapi antibodi dalam plasma dapat bereaksi dengan
sel-sel penerima. Bila ditemukan koagulopati, dan belum terdapat pemeriksaan
laboratorium, plasma segar yang dibekukan harus dipakai secara empiris.
Kriopresipitat, suatu sumber faktor-faktor pembekuan VIII, XII dan fibrinogen,
dipakai dalam penanganan hemofilia A, hipofibrinogenemia dan penyakit von
Willebrand. Kuantitas faktor-faktor ini tidak dapat diprediksi untuk terjadinya
suatu pembekuan, serta bervariasi menurut keadaan klinis.
DIC:
•Uterotonika dosis adekuat
•Tambahan fibrinogen langsung
•Analisa factor bekuan darah

Anda mungkin juga menyukai