Anda di halaman 1dari 14

SHOCK HEMORAGIK

Kelompok 3
Ai Sri Mulyati
Yuliawati
Pengertian
Shock atau syok (rejatan) adalah kolaps akibat
kegagalan sirkualisi perifer yang akut dan biasanya
terjadi akibat trauma atau perdarahan hebat.
Penyebab utama syok adalah hemoragia antepartum
dan postpartum.
Patofisiologi sindrom shock
Semua macam syok, apa pun sebabnya, bersumber
pada berkurangnya perfusi jaringan dengan darah
sebagai akibat gangguan sirkulasi mikro. Suatu kesatuan
sirkulasi mikro terdiri dari arteriol, metarteriol, kapilar
dan venula. Darah dari arteriol memasuki metarteriol,
dari metarteriol darah memasuki kapilar. Metarteriol
mempunyai struktur antara arteriol dan kapilar.
Pada ujung kapilar di metarteriol didapat otot polos
yang melingkari kapilar (precapillary sphincter). Darah
dari kapilar kemudian memasuki venula.
Definisi shock hemoragik
Hemoragi adalah pengaliran darah keluar dari
pembuluh darah yang bisa mengalir keluar tubuh
(perdarahan eksternal) atau ke dalam tubuh
(perdarahan internal). Syok hemoragik adalah syok
yang terjadi akibat perdarahan dalam jumlah yang
besar (500 ml).
Sirkulasi shock hemoragik
Susunan saraf simpatik mendapat rangsangan dari pusat-
pusat vasomotor dalam medulla yang lebih dahulu
dirangsang oleh reseptor-reseptor regang (stretch
receptors) yang berada dalam sinus karotikus dan arkus
aorta.
Dengan terjadinya vasokonstriksi arteriola-arteriola dan
venula-venula karena rangsangan simpatik, pembuluh-
pembuluh tersebut seolah-olah terperas, terjadilah suatu
sympathetic squeezing.
Pembuluh-pembuluh darah dalam alat-alat vital tidak
turut serta dalam sympathetic squeezing karena aliran
darah didalamnya hampir sepenuhnya diatur oleh
unsur-unsur lokal.
Shock hemoragik
Syok hemoragi reversibel dibagi dalam 2 stadium :
a. Syok reversibel dini (early reversible shock) ,yang
dapat dikompensasikan.
Dalam tingkat ini kadar katekolamin meningkat
ditandai dengan vasokonstriksi pembuluh darah
perifer. Tekanan darah masih normal atau mulai
turun. Penanganan segera dapat mengatasi syok
dengan mudah.       
b. Syok reversibel lanjut (late reversible shock), yang
dalam keadaan dekompensasi.
Vasokonstriksi terus-menerus, bagian perifer
tubuh dingin, tekanan darah turun, nadi cepat, dan
terjadi penumpukan darah dalm vena-vena didaerah
tertentu. Jumlah darah yang mengalir dalam
peredaran darah umum dan yang ke jaringan
berkurang. Untuk penanganan diperlukan upaya dan
jumlah cairan (atau darah) yang lebih banyak.
PENANGANAN SHOCK HEMORAGIC

Pada syok hemoragi tindakan esensial adalah


menghentikan perdarahan dan menganti kehilangan
darah. Setelah diketahui adanya syok hemoragi,
penderita dibaringkan dalam posisi Trendelenburg,
yaitu dalam poisi terlentang biasa dengan kaki sedikit
tinggi (30˚). Dijaga jangan sampai penderita
kedinginan badannya.
Diagnosa Keperawatan
 Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan asupan makanan tidak adekuat, mual muntah.
 Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya
eksudat dialveoli akibat edema paru.
 Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
kongesti sistemik, kerusakan teranspor oksigen, hipervolemis,
hipoventilasi, gangguan aliran alteri, gangguan aliran vena.
Intervensi Keperawatan
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan asupan makanan tidak adekuat,
mual muntah.
Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan
dengan adanya eksudat dialveoli akibat edema paru.
Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan kongesti sistemik, kerusakan transfor oksigen,
hipervolemia, hivopentilasi, gangguan aliran alteri,
gangguan aliran vena.
5. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
penurunan kekuatan atau tahanan.
Kesimpulan
Shock hemoragic adalah syok yang terjadi akibat perdarahan dalam
jumlah yang besar (500 ml). disebabkan oleh perdarahan postpartum,
perdarahan karena abortus, kehamilan ektopik terganggu, plasenta
previa, solusio plasenta, rupture uteri dan perlukaan jalan lahir. Syok
hemoragi reversibel dibagi dalam 2 stadium :
Syok reversibel dini (early reversible shock), yang dapat
dikompensasikan
Syok reversibel lanjut (late reversible shock), yang dalam keadaan
dekompensasi.
Postpartum : perdarahan postpartum, luka-luka jalan lahir.
Penanganannya adalah dengan menghilangkan penyebab dan
mengganti segera darah yang hilang.
Kesimpulan jurnal
Syok hipovolemik kebanyakan akibat dari
kehilangan darah akut sekitar 20% dari volume total.
Tanpa darah yang cukup atau penggantian cairan, syok
hipovolemik dapat menyebabkan kerusakan
irreversible pada organ dan system. Kebanyakan
trauma berbahaya ketika terjadinya perang sekitar
tahun 1900an telah memberi kesan yang sangat
signifikan pada perkembangan prinsip penanganan
resusitasi syok hemoragik.
Syok hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah
dimana terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang
berakhir pada kegagalan beberapa organ, disebabkan oleh
volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada
perfusi yang tidak adekuat. Paling sering, syok hipovolemik
merupakan akibat kehilangan darah yang cepat (syok
hemoragik). Syok hipovolemik dapat disebabkan oleh
kehilangan volume massive yang disebabkan oleh:
perdarahan gastro intestinal, internal dan eksternal
hemoragi, atau kondisi yang menurunkan volume sirkulasi
intravascular atau cairan tubuh lain, intestinal obstruction,
peritonitis, acute pancreatitis, ascites, dehidrasi dari
excessive perspiration, diare berat atau muntah, diabetes
insipidus, diuresis, atau intake cairan yang tidak adekuat.

Anda mungkin juga menyukai