Kecemasan By Suharno, S.Kep., Ners.,M.Kes., Kecemasan
Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman dan
kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (DepKes RI, 1999) Rentang Respon
Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Faktor Predisposisi Teori Psikoanalitik Freud memandang bahwa kecemasan timbul scr otomatis apabila kita menerima stimulus berlebihan yg melampaui kemampuan u/ menanganinya Stimulus dpt berasal dari luar maupun dalam diri Teori Kecemasan Teori Interpersonal Sullivan : kecemasan timbul akibat ketakutan akan ketidakmampuan u/ b’hub scr interpersonal serta akibat penolakan Teori Kecemasan Teori Perilaku Kecemasan tersebut merupakan hasil frustasi, sehingga akan mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang di inginkan Teori belajar : individu mengalami ketakutan pd kehidupan waktu kecil akan mengalami kecemasan pd kehidupan mendatang Teori Kecemasan Teori Keluarga Menjelaskan bahwa kecemasan dapat terjadi dan timbul secara nyata akibat adanya konflik dalam keluarga Kecemasan selalu ada pada tiap2 keluarga & merupakan hal yg umum serta sifatnya heterogen Teori Kecemasan Teori Biologik Kecemasan ini dapat disebabkan o/ penyakit fisik or keabnormalan, tidak oleh konflik emosional. Kecemasan ini termasuk kecemasan sekunder (Rockwell cit stuart & sundeens, 1998) Faktor Presipitasi Dapat disebabkan o/ sumber internal & sumber eksternal Sumber eksternal : infeksi virus/bakteri, polusi lingkungan, ancaman keselamatan, injury. Sumber internal : kegagalan mekanisme fisik ssorg spt jantung, sistem imun, perubahan biologis spt kehamilan, aging. Ancaman adanya sstu yg tjd yg merusak identitas, harapan & integritas fungsi sosial Gejala Kecemasan Fase 1 Rasa tegang di otot & kelelahan, terutama di otot-otot dada, leher dan punggung, otot akan menjadi lebih kaku, nyeri, spasme di otot dada, leher dan punggung Tremor & gemetar yg dgn mudah dapat dilihat pada jari- jari tangan Gejala Kecemasan Fase 2 Fase 1 + gelisah, ketegangan otot, ggn tidur & keluhan perut, tidak bisa mengontrol emosinya & tidak ada motivasi diri Mudah menangis Gejala Kecemasan Fase 3 Fase 1 + Fase 2 tak teratasi, sdgkan stressor ttp berlanjut Perubahan dalam tingkah laku dan umumnya tidak mudah terlihat kaitannya dengan stress Dapat terlihat gejala seperti : kehilangan kemampuan toleransi terhadap sesuatu yang sebelumnya telah mampu ia tolerir Tingkat Kecemasan Kecemasan Ringan (Mild Anxiety) B’hub dgn ketegangan dlm kehidupan sehari2 & menyebabkan ssorg mjd waspada & m↑ lahan persepsinya Memotivasi belajar M’hasilkan pertumbuhan & kreatifitas Manifestasi : kelelahan, kesadaran tinggi, mampu untuk belajar, motivasi meningkat dan tingkah laku sesuai situasi Tingkat Kecemasan Kecemasan Sedang (Moderate Anxiety) Penerimaan rangsang dari luar m↓ & individu sgt m’p’hatikan hal yg mjd pusat perhatiannya Lapangan persepsi menyempit Belajar dgn pengarahan orla Manifestasi : kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernapasan meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit, mampu untuk belajar namun tidak optimal, kemampuan konsentrasi menurun, perhatian selektif dan terfokus pada rangsangan yang tidak menambah ansietas, mudah tersinggung, tidak sabar,mudah lupa, marah dan menangis Tingkat Kecemasan Kecemasan Berat Lapangan persepsi sudah menyempit Pusat perhatian pd detail yg kecil (spesifik) & tdk dpt b’pikir ttg hal yg lain Semua perilaku b’tujuan u/ meminta pertolongan & memerlukan pengarahan yg lebih byk Manifestasi : mengeluh pusing, sakit kepala, tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, lahan persepsi menyempit, tidak mau belajar secara efektif, berfokus pada dirinya sendiri dan keinginan untuk menghilangkan kecemasan tinggi, perasaan tidak berdaya, bingung, disorientasi. Tingkat Kecemasan Panik B’hub dgn terperangah, ketakutan dan teror karena mengalami kehilangan kendali Tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan Manifestasi : susah bernapas, palpitasi, pucat, pembicaraan inkoheren, tidak dapat berespon terhadap perintah yang sederhana, berteriak, menjerit, mengalami halusinasi dan delusi Keadaan ini mengancam kehidupan & jika berlangsung terus akan berakhir dgn kematian Perilaku Respon Fisiologis Cardiovaskuler : TD ↑, jantung berdebar, pingsan GI : nafsu makan b’<, tak nyaman pd perut, diare RR : pernafasan cepat, dangkal, terengah2 Neuromuskuler : reaksi terkejut, insomnia, tremor, gugup, kelemahan umum Bladder : sering kencing Kulit : muka merah, keringat banyak, muka merah Perilaku Respon Perilaku Gelisah Ketergantungan fisik Tremor Bicara cepat Kurangnya koordinasi Menarik diri dari lingkungan interpersonal Menghindari Perilaku Respon Kognitif Perhatian terganggu Tak mampu konsentrasi Lalai Tak mampu mengambil keputusan M↓ kreatifitas Bingung Takut kehilangan kontrol Mekanisme Koping Perilaku Menyerang (Attack Behaviour) konstruktif : menyelesaikan masalah scr asertif destruktif : agresif & b’musuhan Perilaku Menarik Diri (Withdrawl Behaviour) fisik : melarikan/menarik diri dari sumber stress psikologis : apatis, mengisolasi diri Kompromi (Compromize) pendekatan & penyelesaian masalah dgn negosiasi & musyawarah