Anda di halaman 1dari 15

Gangguan Pembekuan Darah Pada

Kehamilan
DISUSUN OLEH :
1.AYU DIAN LESTARI (20220303130)
2.NUR HIKMAH HASANAH (20220303137)
3.FANI HANIFAH (20220303138)
4.IKHSAN HADITOMO (20220303141)
A. M engenal Gangguan Pembekuan D arah Pada Kehamilan
✘ Gangguan pada faktor pembekuan darah adalah kelainan pada
proses pembentukan darah berubah dari cairan menjadi padat
hasil dari efek thrombosis efek koagulasi, efek platelet, atau
peningkatan aktivitas fibrinolitik.
B.Terjadinya pembekuan darah pada ibu hamil
1. Selama Trimester Pertama
Tidak dapat dipungkiri bahwa perdarahan atau bercak coklat
muda di trimester pertama bisa berarti keguguran tetapi bisa dari
iritasi ringan pada leher rahim setelah hubungan seksual atau dari
pemeriksaan medis masalah lain
Selama Trimester Kedua D an Ketiga
D alam beberapa kasus, perdarahan vagina pada trimester kedua
atau ketiga jika terjadi perdarahan berat dan merah atau disertai
dengan gejala lain (seperti sakit perut atau kontraksi)
Perdarahan tersebut bisa menunjukkan kondisi serius, seperti
solusio plasenta atau plasenta previa
C.Klasifikasi
D eep Vein Trombosis (D VT) R enal Vein Trombosis (R VT)
Penggumpalan darah terbentuk Hal ini terjadi terutama pada pasien
dari jaringan dalam vena dengan sindrom nefritik
mempengaruhi ekstermitas bawah Pembentukan bekuan dalam jenis ini
merupakan trombosis di vena y ang
Penggumpalan terjadi dalam
mengalirkan darah di ginjal
pembuluh darah
3. Cerebral Venous Sinus Trombosis (CVST). 4. Jugular Vein Trombosis (JVT).
Bentuk thrombosis yang parah ini paling sering Suatu bentuk trombosis di jugularis internal
terjadi pada perempuan. Penyebabnya sulit atau eksternal. Thrombosis ini jarang terjadi
ditentukan dan trombosis ini diyakini menjadi dan sebagian besar disebabkan intervensi
penyebab umum dari stroke. intravena, infeksi dan keganasan.
D.Penyebab
✘ 1 . Stasis, diakibatkan oleh imobilitas, operasi lama, obesitas,
gagal jantung dan trauma.
✘ 2 . J ejas endotel (cedera pada dinding pembuluh darah) bisa
diakibatkan olehtrauma, kanul intralumen, inflamasi, dan
infeksi .
✘ 3 . Perubahan koagulasi darah (hiperkoagulasi) bisa
diakibatkan oleh polisitemia, trombositemia, leukemia, sepsis,
trauma may or, diabetes mellitus, kehamilan/pil kontrasepsi
oral kombinasi, merokok dan keganasan.
E.Tanda dan gejala Pembekuan Darah Kehamilan

1. M uncul juga pendarahan spontan dari gusi atau hidung pada ibu
hamil
2. Petekle muncul di sekeliling manset pengukur tekanan darah pada
lenganny a
3. Pendarahan berlebihan dapat terjadi dari tempat trauma (mis ,
tempat insersi, tempat injeksi, torehan akibat pencukuran daerah
perineum atau abdomen, cedera akibat insersi kateter urin)
4. Gejala lainny a meliputi takikardi dan diaforesis pada ibu hamil
5. Pada pemeriksaan laboratorium menunjukan penurunan
trombosit, fibrinogen, dan prototrombin
F.Faktor – Faktor Pembekuan Darah (Koagulasi) (Kemenkes, 2018)
Faktor koagulasi atau faktor pembekuan darah adalah protein y ang terdapat dalam darah (plasma) y ang
berfungsi dalam proses koagulasi. Terdapat tiga belas faktor pembekuan di dalam tubuh manusia
diantarany a, y aitu:
Faktor 1 (Fibrinogen) Faktor VII (Prokonvertin, factor stabil, prokonvertin,
otoprotrombinll)
Faktor II (prothrombin)
Faktor VIII (Faktor Antihemophilia, Anti Hemophilic Globulin/
Faktor III (Thromboplastin) AHG)
Faktor IV (lon Calcium) Faktor IX (Komponen Tromboplastik Plasma Antecedant/ PTA,
Faktor V (Proakselerin, factor labil, ac-globulin) faktor antihemofilia B, Factor Chirismas)
Faktor X (faktor stuart-prower)
Faktor VI (unknown/tidak diketahui)
Faktor XI (Plasma Thromboplastin Antecedant (PTA), faktor
antihemofilia C)
Faktor XII (Faktor Hageman)
Faktor XIII (Faktor Stabilisasi Fibrin, Fibrinase)
Mekanisme Pembekuan Darah
Komplikasi
 Pembekuan darah di Plasenta tumbuh di rahim dan memasok bayi dengan makanan dan oksigen melalui
tali pusat. Bekuan darah di plasenta dapat menghentikan aliran darah pada bayi.
 Serangan jantung. Ini biasanya terjadi ketika gumpalan darah menghalangi aliran darah dan oksigen ke
jantung. Tanpa darah dan oksigen, jantung tidak bisa memompa darah dengan baik dapat menyebabkan
kerusakan jantung..

 Pembatasan pertumbuhan intauterine (juga disebut IUGR). Ini adalah ketika bayi Anda tumbuh buruk
di dalam rahim.

 Keguguran adalah ketika bayi meninggal di dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu.

 Insufisiensi plasenta. Ini adalah ketika plasenta tidak bekerja sebaik seharusnya sehingga bayi Anda
mendapat lebih sedikit makanan dan oksigen.

 Preeklampsia . Preeklampsia adalah kondisi yang dapat terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan memiliki
tekanan darah tinggi.

 Kelahiran premature adalah saat bayi Anda lahir sebelum 37 minggu kehamilan.
Dampak
Resiko gangguan pembekuan darah dapat meningkat oleh faktor-faktor berikut:
 Obesitas – Hingga saat ini, ahli kesehatan masih tidak mengetahui bagaimana obesitas
meningkatkan resiko pembekuan darah. Tetapi mereka yakin bahwa gaya hidup yang banyak
duduk, kurang bergerak, perubahan pada kimia darah, dan sebagainya, membentuk suatu
hubungan yang menyebabkan pembekuan darah.
 Pil Keluarga Berencana (KB) –Pil KB meningkatkan kadar estrogen pada tubuh. Tetapi, pil
KB juga meningkatkan produksi faktor koagulasi yang menyebabkan peningkatan resiko
pembekuan darah.
 Aterosklerosis –Kondisi di mana arteri mengeras karena timbunan plak. Timbunan plak
(kolesterol) memiliki tutup yang pada akhirnya akan pecah
Pemeriksaan Penunjang
 Ultrasound untuk memeriksa pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dengan
menggunakan jenis ultrasound khusus yang disebut Doppler untuk memeriksa aliran
darah bayi Anda di arteri umbilical, pembuluh darah di tali pusat. Tali pusat
menghubungkan bayi Anda ke plasenta. Ia membawa makanan dan oksigen dari
plasenta ke bayi.
 Pemantauan detak jantung janin (juga disebut tes nonstress atau NST). Tes ini
memeriksa detak jantung bayi di dalam rahim dan melihat bagaimana detak jantung
berubah ketika bayi bergerak. Tes ini untuk memastikan bayi mendapatkan cukup
oksigen.
Pencegahan

 Bergerak (Darah bisa menumpuk di kaki saat Anda duduk dalam waktu lama. Bila pekerjaan Anda menuntut untuk duduk
dalam waktu lama, sebaiknya luangkan waktu berjalan-jalan setiap 1 atau 2 jam)

 Hidup sehat (Segera ubah kebiasaan buruk seperti merokok atau makan berlebih agar berat badan tetap normal. Selain itu,
minumlah banyak air untuk mengurangi risiko penggumpalan darah). Hati-hati dengan obat-obatan tertentu (Risiko DVT
juga dapat meningkat saat mengonsumsi pil kontrasepsi. DVT juga bisa diturunkan dari keluarga yang telah mengalami
penyakit ini)

 Mengetahui tanda dan gejala (DVT terkadang sulit diidentifikasi karena gejala yang ditunjukkan hampir sama dengan
gangguan lain. Perhatikan bila kaki menunjukkan gejala seperti membengkak, sakit, kemerahan, mengalami perubahan
warna, dan kulit terasa hangat saat dipegang. Bila gumpalan darah sudah menjalar ke paru-paru biasanya dapat
menimbulkan sesak napas secara tiba-tiba)

 Lebih proaktif (Bila tubuh menunjukan gejala pembekuan darah, cedera, atau akan melakukan operasi, maka segeralah
berkonsultasi ke dokter. Informasikan kepada ahli meida bila sedang mengonsumsi pil kontrasepsi, pernah menjalani operasi,
melakukan perjalanan panjang, atau cedera dalam 8 minggu sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai