g. Penatalaksanaan Preeklamsia
Menurut Adriani & Wirjatmadi (2016), Penatalaksanaan
Preeklamsia memiliki beberapa prinsip dan beberapa
penatalaksanaan sesuai dengan tingkat klasifikasinya, yaitu :
Prinsip penatalaksanaan Preeklamsia
1) Melindungi klien dari penyebab tekanan darah meningkat
2) Mencegah progresovitas penyakit menjadi eklampsia
3) Menurunkan atau mengatasi risiko janin (pertumbuhan janin yang
terlambat, solusio plasenta, hipoksia sampai terjadi kematian pada
janin)
4) Melahirkan dengan cara yang aman dan cepat sesegera mungkin
setelah matur, atau imatur jika diketahui adanya resiko pada janin
danklien juga lebih berat jika persalinan ditunda lebih lama.
Penatalaksanaan preeklamsia ringan:
h. Pencegahan Preeklamsia
Klien yang sudah memiliki Pengalaman ibu pribadi
sebelumnya sudah mendapatkan informasi bagaimana cara
melakukan pencegahan preeklamsia/eklamsia sehingga saat ini
sudah bisa melakukan pencegahan lebih awal kebudayaan akan
memberikan pengalaman pada seorang untuk berhati-hati dalam
melakukan suatu tindakan. Tindakan pencegahan yang biasa
didapatkan dalam kelas klien yang telah memberikan materi dalam
melakukan pencegahan preeklamsia/eklamsia, materi yang sering
didapatkan merupakan pendidikan sebagai suatu sistem yang
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap yang nantinya akan
berdampak pada perilaku klien.
Timbulnya preeklamsia tidak bisa dicegah sepenuhnya, tetapi
bisa diberikan pengetahuan dan pengawasan yang baik untuk ibu
yang sedang hamil, diantaranya :
1) Pemeriksaan Kehamilan
Kunjungan kehamilan / ANC (Antenatal Care) merupakan
salah satu upaya yang dapat dilakukan sebagai pencegahan awal
dari preeklamsia (Nur & Arifuddin, 2017). Rajinlah
memeriksakan kehamilan di Pelayanan Kesehatan, Jika timbul
perubahan perasaan ibu dan gerak janin dalam Rahim.
Pemeriksaan kehamilan yang bermutu dan teratur serta teliti dapat
menemukan tanda-tanda dini terjadinya preeklamsia, agar
penyakit tidak menjadi lebih berat maka diberikan pengobatan
yang cukup dan pemberian terapi yang tepat untuk ibu dan
janinnya harus dilakukan dalam waktu penanganan semestinya.
Tujuan utama dari penanganan ini adalah mencegah terjadinya
preeklamsia berat, yang akan mengarah pada eklampsia maupun
komplikasi (Anasitu, 2015).
2) Diet Makan
Makanlah makanan yang memiliki protein tinggi,
karbohidrat tinggi, vitamin cukup, lemak rendah, rendah garam
dan yang lebih penting yaitu dianjurkan untuk hindari
penambahan berat badan (Marmi, 2011).
3) Istirahat yang cukup
Dalam bertambahnya usia istirahat yang cukup disesuaikan
kemampuan dan kebutuhan, dianjurkan agar klien lebih sering duduk
atau baring mengarah belakang janin agar aliran darah menuju ke
plasenta tidak terganggu (Marmi, 2011).Strategi ini biasanya melibatkan
manipulasi diet dan upaya farmakologis untuk mengubah mekanisme
patofisiologi yang diduga berperan dalam perkembangan preeklamsia.
Terapi farmakologis mencakup penggunaan antioksidan.
i. Komplikasi Preeklamsia
KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan (Purba,
data demografi, dilanjutkan dengan pengkajian data stimuli umum, lalu pengkajian
tahap pertama atau First Level Assesmentyang meliputi fisiologi, konsep diri, fungsi
kedua atau SecondLevel Assesment yang meliputi stimulus fokal, kontekstual dan
residual. Pengkajian stimulus menitiberatkan pada faktor penyebab dan faktor
1) Data Demografi
Mengkaji identitas klien dan pasangan klien yang meliputi : Nama, Umur,
2) Stimuli Umum
Pada tahap ini selain Alasan masuk rumah sakit, Riwayat penyakit ibu
sekarang dan Riwayat penyakit yang lalu perlu dikaji, apakah ibu ada menderita
penyakit akut dan kronis. Pada riwayat penyakit keluarga hal yang perlu dikaji
adalah jenis penyakit keturunan serta penyakit penyakit menular lainnya yang
pernah diderita keluarga. Selanjutnya Riwayat Obsterti dan Gynecologi ibu yang
perlu dikaji adalah segala hal yang berhubungan dengan riwayat menstruasi ibu
Status obstetric ibu, Riwayat persalinan yang lalu, Riwayat perkawinan serta
Eliminasi, Aktifitas dan istirahat, Keamanan, Sensori, Cairan dan elektrolit, Fungsi
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi konsep diri pasien adalah dampak
penyakit, perubahan akan memberi dampak pada gambaran diri, ideal diri, moral,
etik dan spiritual pasien. Pengkajian difokuskan pada bagaiman penerimaan pasien
terhadap penyakit, terapi yang dijalani, harapan pasien dan penatalaksanaan
selanjutnya serta nilai yang diyakini terkait dengan penyakit dan terapinya.
hubungannya dengan orang lain, bagaimana peran klien dalam keluarga, adakah
energy dan waktu pasien melakukan aktifitas dirumah, apakah pasien mempunyai
pekerjaan tetap, bagaimanan dampak penyakit saat ini terhadap peran klien,
d. Pengkajian interdependensi
dengan orang terdekat, siapakah orang yang paling bermakna dalam kehidupannya,
Kepuasan dan kasih sayang untuk mencapai integritas suatu hubungan serta
2. Diagnosa Keperawatan
penilaian klinis mengenai respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses
yang ditegakkan menurut teori adaptasi Roy diperoleh dari hasil pengkajian yang
sudah dilakukan mengikuti 4 mode adaptasi yaitu fisiologi, konsep diri, fungsi
sebagai berikut:
kebutuhan bayi
3. Intervensi Keperawatan
tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan
merupakan langkah awal dalam menentukan apa yang dilakukan untuk membentu
klien dalam memenuhi serta mengatasi masalah keperawatan yang telah ditentukan.
koping klien pada tatanan yang adaptif sehingga kemampuan adaptasi meningkat,
dilakukan ;
a) Observasi
b) Terapeutik
c) Edukasi
b. Kriteria hasil(NOC) :
a) Observasi
b) Terapeutik
c) Edukasi
a) Observasi
b) Terapeutik
c) Edukasi
a) Observasi
b) Terapeutik
(1) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasiendan lingkungan pasien.
a) Observasi
(1) Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama prosesmenyusui.
b) Terapeutik
c) Edukasi
meningkat.
a) Observasi
b) Terapeutik
c) Edukasi
melakukan kontak mata dengan bayi, berbicara dengan bayi, kepada bayi serta
a) Observasi
b) Terapeutik
c) Edukasi
(2) Anjurkan ibu melepas pakaian bagian atas agar bayi dapat menyentuh payudara
ibu.
(3) Ajarkan ibu agar bayi yang mendekati kearah payudara ibu dari bagian bawah.
(4) Anjurkan ibu untuk memegang payudara menggunakan jarinya sepertu huruf
“ C”.
(5) Anjurkan ibu untuk menyusui pada saat mulut bayi terbuka lebar sehingga
4. Implementasi
status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
mengobservasi respon klien selama dan sesudah pelaksaan tindakan, serta menilai
5. Evaluasi
seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian
proses menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari
Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah membandingkan tingkah laku
klien sebelum dan sesudah implementasi. Hal ini terkait kemampuan klien dengan
adaptasi ini meliputi seluruh aspek baik psiko maupun social (Hidayati, 2014).