Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK CT-SCAN

KELOMPOK 6 A
ANGGOTA:

1. Muhammad Risky Febrian (203210019)


2. Nadia Febbi Indrawati (203210020)
3. Nur Chasanah Febby Ani (203210022)

DOSEN PENGAMPU :

Anita Rahmawati M.kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA


JOMBANG
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala
limpahan Rahmat kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
”PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK CT SCAN ” Dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Dasar Keperawatn 2. Kami menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua
pihak, maka penulisan makalah ini tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
izinkanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Direktur STIKES “ ICME ‘ Jombang Drs.M,Zainul.Arifin,M.Kes
2. Dosen pembimbing akademik STIKES ICME JOMBANG
3. Anita Rahmawati M.kep Selaku Dosen ilmu dasar keperawatan 2
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu kami
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang
akan datang. Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan bagi
para pembaca yang berminat pada umumnya.

Jombang, 7 Juni 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................................i
Daftar isi…................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang .........................................................................................................1
2.1 Rumusan
Masalah.....................................................................................................1
3.1 Tujuan ......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi CT-Scan .....................................................................................................3
2.2 Tujuan CT-
Scan .......................................................................................................4
2.3 Persiapan dan Prosedur CT-
Scan .............................................................................4
2.4 Bagian Tubuh yang dipindai CT-
Scan .....................................................................6
2.5 Keunggulan dan Resiko Pemeriksaan CT-
Scan .......................................................6
2.6 Perbedaan Pemeriksaan CT-Scan dan
MRI .............................................................7

BAB III PENUTUP


Kesimpulan.......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


CT ditemukan secara independen oleh seorang insinyur Inggris bernama Sir Godfrey
Hounsfield danDr Alan Cormack. Hal ini segera menjadi andalan untuk mendiagnosis
penyakit medis. Untuk pekerjaanbesar ini mereka ini, Hounsfield dan Cormack bersama-
sama dianugerahi Hadiah Nobel pada tahun1979. CT scanner pertama mulai diinstal dan
dioperasikan secara luas pada tahun 1974. Penggunaanzat-zat radioaktif merupakan bagian
dari teknologi nuklir yang relatif cepat dirasakan manfaatnya olehmasyarakat. Hal ini
disebabkan zat-zat radioaktif mempunyai sifat-sifat yang spesifik, yang tidak dimilikioleh
unusr-unusr lain. Dengan memanfaatkan sifat-sifat radioaktif tersebut, maka banyak
persoalan yangrumit yang dapat disederhanakan sehingga penyelesaiannya menjadi lebih
mudah.Salah satu sifat dari radiasi nuklir yaitu mampu untuk menembus benda padat.

Sifat inibanyakdigunakan dalam teknik radiografi yaitu pemotretan bagian dalam suatu
benda dengan menggunakanradiasi nuklir seperti sinar-x, sinar gamma dan neutron. Hasil
pemotretan tersebut direkam dalam filmsinar-x. Zat radioaktif banyak digunakan dalam
bidang ndustry dan kedokteran. Dalam bidangkedokteran, radiografi digunakan untuk
mengetahui bagian dalam dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam
radiografi dengan menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati seringtertutup oleh
jaringan struktur lainnya, sehingga didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi
olehstruktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan para dokter untuk
mendiagnosaorgan tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan teknologi
yang lebih canggih yaituCT-Scanner (Computed Tomography Scanner ) dengan
menggunakan radiasi nuklir seperti neutron, sinargamma dan sinar-x.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi CT-Scan ?
2. Apa tujuan dari CT-Scan ?
3. Apa saja persiapan dan prosedur CT-Scan ?
4. Apa saja bagian tubuh yang dipindai CT-Scan ?
5. Apa keunggulan dan resiko pemeriksaan CT-Scan ?
6. Apa perbedaan pemeriksaan CT-Scan dan MRI ?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi CT-Scan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari CT-Scan.
3. Untuk mengetahui apa saja persiapan dan prosedur CT-Scan.
4. Untuk mengetahui apa saja bagian tubuh yang dipindai CT-Scan.
5. Untuk mengetahui keunggulan dan resiko pemeriksaan CT-Scan.
6. Untuk mengetahui perbedaan pemeriksaan CT-Scan dan MRI.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi CT-Scan

Pemeriksaan CT scan adalah memanfaatkan kecanggihan komputer dan menggunakan


mesin sinar-X yang berputar untuk menghasilkan gambar penampang tubuh yang bisa di
rekonstruksi guna keperluan diagnosa maupun tindakan medis yang akan dilakukan. (dr.
Michael Andreanus Sundah, SpRad., 2019)

Computerized tomography scan (CT scan) adalah prosedur yang menggunakan kombinasi


teknologi foto Rontgen atau sinar-X dan sistem komputer khusus untuk melihat kondisi
dalam tubuh dari berbagai sudut, baik untuk keperluan diagnosis, tindakan medis, atau
evaluasi pengobatan.(Alo dokter, 2010)

CT-Scan (Computer Tomography Scanning) merupakan suatu alat penunjang diagnosis


yang mempunyai aplikasi yang universal untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh. Pada CT-
Scan tersebut memiliki prosedur pencitraan diagnostik yang menggunakan kombinasi dari
sinar-x dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar penampang (yang sering disebut
iris), baik horisontal maupun vertikal dari tubuh. Generasi terbaru dari CT-Scan yaitu MSCT-
Scan 64 slice (Multi Slice Computed Tomography Scanning 64 slice) yang mampu
menghasilkan gambar secara detail dari bagian tubuh manusia seperti kepala, pembuluh
darah, jantung, otak ,perut, usus besar dan sebagainya. Multi Slice CT-Scan dengan
kecepatan 64 slice merupakan generasi CT-Scan paling canggih dengan peningkatan
kecepatan yang sangat signifikan dari generasi terdahulu, sehingga penegakan diagnosa dapat
lebih akurat. Selain itu MSCT Scan 64 slice dapat menunjukkan lokasi tumor dengan akurat.
Hal ini sangat membantu dalam evaluasi pasien yang menjalani terapi operasi.

Personil yang melakukan CT scan disebut radiografer atau teknolog radiologi. Pemindai
CT menggunakan tabung sinar-x yang berputar dan deretan detektor yang ditempatkan di
gantry untuk mengukur redaman sinar-X oleh berbagai jaringan di dalam tubuh. Beberapa
pengukuran sinar-X yang diambil dari sudut yang berbeda kemudian diproses di komputer
menggunakan algoritma rekonstruksi untuk menghasilkan gambar tomografi (penampang
melintang) ("irisan") tubuh. Penggunaan radiasi pengion terkadang membatasi
penggunaannya karena efek sampingnya. Namun, CT dapat digunakan pada pasien dengan
implan logam atau alat pacu jantung di mana MRI merupakan kontraindikasi.

3
2.2 Tujuan CT-Scan
CT scan memiliki banyak kegunaan. Kendati demikian, prosedur ini paling cocok
digunakan untuk memeriksa secara cepat untuk orang-orang yang dicurigai mengalami luka
dalam akibat kecelakaan mobil atau jenis trauma lainnya. CT scan bisa digunakan untuk
memvisualisasikan hampir semua bagian tubuh dan untuk mendiagnosis penyakit atau
cedera. Dengan begitu, dokter dapat merencanakan perawatan medis yang bisa dilakukan,
seperti bedah atau radiasi.

Dokter mungkin akan merekomendasikan untuk melakukan CT scan untuk tujuan berikut:

1. Mendiagnosis gangguan tulang, seperti tumor tulang dan fraktur.


2. Menentukan lokasi tumor, infeksi, atau gumpalan darah.
3. Sebagai bagian dari prosedur, seperti operasi, biopsi, dan terapi radiasi.
4. Mendeteksi dan memantau kondisi penyakit seperti kanker, penyakit jantung, nodul
paru dan massa hati.
5. Memantau efektivitas perawatan tertentu, seperti pengobatan kanker.
6. Mendeteksi cedera internal atau pendarahan internal.

2.3 Persiapan dan Prosedur CT-Scan


A. Persiapan CT-Scan
Sebelum menjalani prosedur CT scan, anda akan diminta untuk berpuasa (tidak
makan maupun minum) selama beberapa jam sebelum melakukan prosedur.Untuk
penderita claustrophobia atau fobia terhadap ruangan tertutup, dokter mungkin akan
memberikan obat penenang sebelum pasien menjalani CT scan.Pada beberapa kasus,
cairan pewarna khusus bernama cairan kontras bisa digunakan. Cairan ini berfungsi
memblokir sinar X agar pembuluh darah, usus, dan struktur lainnya terlihat berwarna
putih pada hasil pemindaian sehingga dapat diamati dengan lebih jelas.Cairan kontras
dapat diberikan pada pasien melalui tiga cara yang meliputi:
1. Lewat mulut
Apabila bagian tubuh yang akan diperiksa adalah lambung atau kerongkongan,
cairan kontras akan diminum oleh pasien.
2. Lewat suntikan
Cairan kontras juga dapat dimasukkan dengan cara disuntik ke dalam pembuluh
darah vena di tangan. Cairan ini akan membantu dokter untuk melihat kantung
empedu, saluran kemih, hati, atau pembuluh darah dengan lebih jelas.

4
3. Lewat dubur (enema)
Untuk memeriksa bagian usus, dokter akan memasukkan cairan kontras ke dalam
dubur (rektum) pasien. Pasien yang memiliki alergi terhadap cairan kontras perlu
memberi tahu dokter sebelum pemeriksaan. Selain itu, riwayat penggunaan obat-
obatan juga perlu diinformasikan pada dokter karena beberapa jenis obat dapat
memicu reaksi alergi terhadap cairan ini.Bagi pasien anak-anak, dokter akan
merekomendasikan obat bius untuk menjaga anak tetap diam dan tidak bergerak
selama pemeriksaan. Pasalnya gerakan dapat mengganggu proses pemindaian
sehingga hasilnya kurang akurat.

B. Prosedur CT-Scan
CT scan dapat dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain yang
menyediakannya. Prosedur ini tidak menyakitkan dan tidak butuh waktu
lama.Umumnya, keseluruhan proses CT scan memakan waktu sekitar 30 menit
dengan prosedur sebagai berikut:

1. Pasien diminta melepas pakaian dan menggantinya dengan gaun khusus dari
rumah sakit.
2. Pasien diminta melepas barang-barang yang terbuat dari logam, seperti ikat
pinggang, perhiasan, gigi palsu, dan kacamata. Benda-benda ini dapat
memengaruhi hasil pemeriksaan.
3. Pasien berbaring di atas meja pemeriksaan yang akan bergerak masuk ke dalam
mesin CT scan yang berbentuk seperti terowongan atau donat.
4. Bantal dan tali pengikat dapat digunakan untuk memastikan pasien berbaring pada
posisi yang tepat. Bagi pasien yang melakukan prosedur CT scan kepala, meja
akan dipasangi cekungan khusus yang dapat menahan kepala agar posisinya pas.
5. Ketika meja bergerak masuk ke dalam mesin CT scan, detektor dan tabung X-ray
akan bergerak memutari tubuh pasien. Tiap rotasi ini akan menghasilkan beberapa
gambar irisan tipis dari tubuh. Pasien juga mungkin akan mendengar suara
berdengung dari mesin.

Teknisi medis (radiolog) dapat melihat dan memantau pasien dari ruang terpisah.
Pasien bisa berkomunikasi dengan radiolog melalui interkom.Radiolog akan meminta
pasien untuk menahan napas pada saat-saat tertentu guna menghindari buramnya
gambar hasil pemeriksaan.Pada pasien anak, orangtua bisa diizinkan untuk berdiri
atau duduk di dekat anak dengan mengenakan baju pelindung khusus guna
menghindari paparan radiasi.

5
2.4 Bagian Tubuh yang dipindai CT-Scan

Berikut adalah beberapa bagian tubuh yang sering diperiksa menggunakan CT scan:
1. Kepala
untuk mendeteksi jaringan yang mati akibat stroke, tumor, pengerasan jaringan,
pendarahan, dan trauma kepala
2. Paru-paru
Untuk mendeteksi adanya luka, peradangan, infeksi, atau bahkan kanker pada paru.
3. Jantung
Untuk menghasilkan gambar pembuluh darah arteri koroner
4. Rongga perut dan panggul
Untuk mendiagnosis penyakit pada organ-organ di rongga perut dan panggul, seperti
limpa, hati, pankreas, dan saluran empedu
5. Tulang
Untuk memindai kondisi patah tulang dan mengukur kepadatan mineral tulang guna
mendeteksi osteoporosis

2.5 Keunggulan dan Resiko Pemeriksaan CT-Scan


A. Ada sejumlah keunggulan CT scan, terutama dibanding MRI dan pemindaian sinar-X.
Di antaranya:
1. Bisa mendapatkan gambar dengan cepat
2. Informasi yang dihasilkan jelas dan spesifik
3. Bisa menghasilkan gambar sebagian kecil atau seluruh tubuh dalam satu
pemeriksaan
4. Relatif lebih murah dari pemeriksaan MRI
5. Bisa digunakan untuk menentukan kapan operasi dibutuhkan
6. Membantu menegakkan diagnosis

B. Risiko CT-Scan
Secara umum, CT scan merupakan prosedur yang relatif aman dan jarang
menimbulkan risiko. Namun sederet risiko dan efek samping di bawah ini mungkin
saja terjadi:

6
1. Paparan Radiasi
Selama prosedur CT scan dilakukan, pasien akan terpapar radiasi dalam waktu
singkat. Kadar radiasi pada pemindaian ini lebih besar dibandingkan prosedur
rontgen karena gambar yang dihasilkan juga lebih detail.Akan tetapi, kadar radiasi
pada CT scan cenderung rendah dan tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan
pasien. 
2. Gangguan pada bayi dalam kandungan
Bagi pasien wanita yang sedang hamil, sebaiknya informasikan kehamilan
Anda pada dokter menjalani CT scan. Meski radiasinya tidak berbahaya bagi
janin, dokter bisa menganjurkan jenis pemeriksaan lain. Misalnya, USG atau MRI
guna meminimalisir paparan radiasi pada calon bayi.
3. Reaksi terhadap cairan kontras
Meski sangat jarang, cairan kontras yang dimasukkan ke dalam tubuh sebelum
prosedur CT scan dapat menimbulkan masalah medis atau reaksi alergi.Sebagian
besar keluhannya meliputi ruam dan rasa gatal pada kulit. Sementara cairan
kontras yang mengalami kebocoran di bawah kulit akan menyebabkan rasa nyeri,
bengkak, dan merah pada kulit. Pada kondisi yang lebih jarang, alergi serius dan
mengancam nyawa (anafilaksis) juga dapat terjadi. Pasien dengan anafilaksis akan
mengalami kesulitan bernapas, gatal-gatal, ruam kulit, serta pembengkakan pada
tubuh.Gejala alergi terhadap cairan kontras biasanya terjadi sesaat setelah
prosedur dilakukan. Sedangkan keluhan alergi yang terjadi setelah pasien pulang
dari rumah sakit sangatlah jarang.

2.6 Perbedaan Pemeriksaan CT-Scan dan MRI


CT (computerized tomography) scan adalah prosedur pemeriksaan medis yang
menggunakan kombinasi teknologi rontgen atau sinar X dan sistem komputer khusus.
Tujuannya untuk melihat kondisi dalam tubuh dari berbagai sudut dan potongan. Sedangkan,
MRI (magnetic resonance imaging) scan adalah pemeriksaan medis yang menggunakan
medan magnet dan energi gelombang radio. Tujuannya untuk menampilkan gambar struktur
dan organ dalam tubuh. 

Perbedaan yang mendasar adalah, MRI scan bisa memberikan gambaran struktur tubuh
yang tidak bisa didapatkan pada tes lain, seperti rontgen, USG, bahkan CT scan. Berikut ini
perbedaan CT scan dan MRI scan lain yang perlu diketahui:

7
1. Lingkup pemeriksaan
Pada CT scan, pemeriksaan dilakukan pada area dada, perut, saluran kemih, panggul,
tungkai, kepala, dan tulang belakang. Pada MRI scan, pemeriksaan dilakukan pada otak,
saraf tulang belakang, jantung, pembuluh darah, payudara, tulang dan sendi, serta organ
internal lain.

2. Biaya
Pemindaian dengan MRI scan lebih mahal ketimbang dengan CT scan
.
3. Alat yang digunakan

CT scan memanfaatkan sinar X untuk menciptakan gambar dalam tubuh. Sementara MRI
scan menggunakan medan magnet dan gelombang radio yang kuat untuk menciptakan
gambar organ dan struktur internal tubuh secara rinci.

4. Risiko bahaya
CT scan cenderung lebih berbahaya, setidaknya berisiko menimbulkan efek samping,
dibanding MRI scan. Alasannya karena MRI scan tidak menggunakan radiasi sinar-X
dalam prosesnya. Artinya, orang yang rentan terhadap risiko radiasi (seperti ibu hamil)
bisa menjalani MRI. 

5. Proses pemeriksaan
Pemindaian dengan CT scan dan MRI scan sama-sama tidak menimbulkan rasa sakit
dan non-invasif. Pada MRI scan, prosesnya cenderung bising, membutuhkan waktu lebih
lama, dan berpotensi menyebabkan klaustrofobia (cemas karena berada di ruang mesin
tertutup).

8
BAB III
KESIMPULAN

CT Scan (Computed Tomography Scanner) adalah suatu prosedur yang Digunakan


untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Tujuan utama penggunaan CT Scan adalah untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti
susunan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut. Tidak ada kontraindikasi
medis terhadap pelaksanaan CT Scan pada klien. Namun sebagai radioaktif terlebih lagi
adanya penggunaan zat kontras maka perawat harus memperhatikan beberapa hal. Risiko
pemeriksaan CT Scan terdiri atas risiko terhadap paparan radiasi sinar X dan risiko reaksi
alergi terhadap pemakaian kontras. CT Scan memeberikan paparan sinar X lebih besar
daripada foto rontgen biasa. Penggunaan sinar X dan CT scan secara berkali-kali dapat
meningkatkan risiko terkena kanker.

9
DAFTAR PUSTAKA

Files.wordpress.com/2018/04/persiapan-pasien-dengan-ct-scan-otak mri.pdf [Accessed 24


Agustus 2018].

Irawandi, D., 2018. Persiapan Pasien dengan CT Scan Otak, MRI, Angiografi Serebral,
Lumbal Punctie. [Online] Available at: https://dediirawandi.

Sunardi, 2008. Computed Tomography Scan (CT Scan) dan Magnetic Resonance Imaging
(MRI) pada Sistem Neurologis. [Online] Available at:
https://nardinurses.files.wordpress.com/2008/01/konsep-ct-scan-mri.pdf [Accessed 24
Agustus 2018].

Yueniwati, Y., 2014. Prosedur Pemeriksaan Radiologi Untuk Mendeteksi Kelainan dan
Cedera Tulang Belakang. Malang: UB Press.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai