Anda di halaman 1dari 15

Halaman Judul

MAKALAH Teknik CT-Scan Dasar


“CT-Scan Generasi 3,4 dan EBCT”
Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Teknik CT-Scan Dasar
Dosen Pengampu :

Disusun oleh :
KELAS 2D
KELOMPOK 2
1. Hendhi Prasetyo (P1337430217001)
2. Saras Mukti Shoumi (P1337430217002)
3. Evi Rama Dheni (P1337430217008)
4. Wahyu Herna Kurniawati (P1337430217011)
5. Andini Kartika Chandra (P1337430217026)
6. Pramuwardani Nur Amanah (P1337430217029)
7. Adil Fathun Saifudin (P1337430217036)
8. Nurul Latifatil Hidayati (P1337430217072)
9. Veny Kartika Zahro (P1337430217074)
10. Naufalino Mirza Mulya (P1337430217081)

PROGRAM STUDI DIV TEKNIK RADIOLOGI


JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2019

Page | i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah yang berjudul “CT-Scan Generasi 3,4 dan EBCT”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Teknik CT-Scan Dasar. Dalam
penyusunan Makalah ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu selaku dosen mata kuliah Teknik CT-Scan Dasar
2. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang
3. Semua pihak yang mendukung dalam penyelesaian tugas makalah ini yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penyusunan Makalah masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata semoga Makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan pada
mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Semarang.

Semarang, 04 Februari 2019

Penulis

Page | ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ iv

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

A. Pengertian ....................................................................................................................... 2

B. Manfaat CT-Scanner ....................................................................................................... 3

C. Perkembangan CT-Scan.................................................................................................. 3

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 9

A. Simpulan ......................................................................................................................... 9

B. Saran ............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

Page | iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. CT scan tampak depan ............................................................................................. 2


Gambar 2. Generasi III CT-Scan ............................................................................................... 4
Gambar 3. Generasi IV CT-Scan ............................................................................................... 4
Gambar 4. EBCT ....................................................................................................................... 7

Page | iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi dibidang kedokteran Teknologi Informasi di bidang kesehatan atau
kedokteran komputer juga telah memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk
menolong jiwa manusia, dan riset di bidang kedokteran.
Komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat,
serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat. Teknologi
informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk
menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak
bergerak dengan menggunakan sinar-X.
Perkembangan teknologi computer (informasi) yang begitu pesat telah merambah
ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis)
merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi
komputer relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik
sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah
sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari CT-Scan?
2. Apa manfaat CT-Scan?
3. Bagaimana perkembangan CT-Scan generasi 3, 4 & EBCT?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari CT-Scan
2. Untuk mengetahui manfaat CT-Scan?
3. Untuk mengetahui perkembangan dari CT-Scan generasi 3, 4 & EBCT

Page | 1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian
Computer Tomography (CT) Scanner merupakan alat diagnostik dengan teknik
radiografi yang menghasilkan gambar potongan tubuh secara melintang berdasarkan
penyerapan sinar-x pada irisan tubuh yang ditampilkan pada layar monitor TV hitam
putih. Computer Tomography (CT) biasa juga disebut Computed axial tomography
(CAT), computer-assisted tomography, atau (body section roentgenography) yang
merupakan suatu proses yang menggunakan digital processing untuk menghasilkan suatu
gambaran internal tiga dimensi suatu obyek dari satu rangkaian sinar x yang
menghasilkan gambar dua dimensi. Kata " tomography" diperoleh dari Yunani tomos
( irisan) dan graphia ( gambarkan).

Gambar 1. CT scan tampak depan


Alat ini pada umumnya digunakan dalam dunia kedokteran sebagai alat
diagnostik dan sebagai pemandu untuk interventional prosedur. Kadang-Kadang material
seperti barium atau intravenous iodinated contrast dimasukkan ke tubuh pasien yang
berguna dalam mempermudah proses scanning seperti untuk melihat isi perut atau bagian
tubuh yang sukar untuk digambarkan dengan cara scanning. Penggunaan contrast
material dapat juga membantu khususnya guna memperoleh informasi fungsional tentang
jaringan/tisue pada tubuh pasien.
Computed tomography (CT) atau tomografi komputer adalah metode diagnostik
yang menggunakan sinar X khusus untuk menghasilkan gambar-gambar penampang

Page | 2
tubuh. Pemindaian dengan CT (CT scan) seperti mengiris-iris bagian tubuh dalam
beberapa milimeter tebalnya dan memetakannya dengan bantuan komputer untuk
dievaluasi sesuai kebutuhan.
CT scanner pertama dikembangkan pada tahun 1960 oleh G.Hounsfield dan A.
Cormack, yang mengantarkan mereka pada hadiah Nobel di bidang kedokteran pada
tahun 1979. Sejak saat itu, teknologinya terus ditingkatkan. Pada tahun 1998, teknik
multi-detektor yang memungkinkan gambar penampang tiga dimensi mulai dikenalkan.
CT scanner generasi terbaru dapat mengambil gambar secara cepat dengan hasil sangat
rinci.

B. Manfaat CT-Scanner
CT Scanner memiliki kemampuan yang unik untuk memperhatikan suatu
kombinasi dari jaringan, pembuluh darah dan tulang secara bersamaan. CT Scanner dapat
digunakan untuk mendiagnose permasalahan berbeda seperti :
1. Adanya gumpalan darah di dalam paru-paru (pulmonary emboli)
2. Pendarahan di dalam otak ( cerebral vascular accident)
3. Batu ginjal
4. Inflamed appendix
5. Kanker otak, hati, pankreas, tulang, dll.
6. Tulang yang retak

C. Perkembangan CT-Scan
Proses pengumpulan data intensitas radiasi terusan pada bidang irisan obyek
untuk berbagai sudut dinamakan scanning atau pemayaran. Terdapat berbagai macam
cara pemayaran, bergantung pada "generasi" CT scan yang digunakan. Istilah "generasi"
menggambarkan tipe komersial yang tersedia yang mengacu pada perbedaan geometris
gerak pemayaran, waktu pemayaran, bentuk berkas radiasi perunut, dan sistem detektor
yang berbeda-beda antara satu generasi dan generasi lain. Berdasarkan perkembangan
Teknologi, CT Scanner mengalami beberapa perkembangan sesuai kemajuan teknologi.
1. Generasi 3
Pada generasi ketiga pergerakan tabung dan detektornya menggunakan
prinsip rotation.

Page | 3
Ciri CT Scan generasi ketiga :
 Pergerakan Rotation
 Wide fan beam
 Multiple detectors
 Pulse X ray

Gambar 2. Generasi III CT-Scan


2. Ring Detektor
Pada generasi ke empat detektor tidak bergerak karena dipasang mengelilingi
gantry, sehingga hanya tabungnya saja yang berputar 3600.
Ciri CT scan generasi keempat :
 Pergerakan stationary-rotation
 Multi detectors berbentuk lingkaran
 Wide fan beam

Gambar 3. Generasi IV CT-Scan


3. EBCT
a. Alasan Munculnya ECBT
Terjadinya artefak atau bluring akibat terjadinya pergerakan pada suatu
pemeriksaan seperti saat bernafas, pada anak, organ yang senantiasa bergerak
(jantung). Karena itu diperlukan suatu CT yang memerlukan waktu pemeriksaan
dibawah waktu 0,1 detik, agar efek pergerakan secara optimal bisa dicegah. Hal
ini terutama untuk membuat scanning dengan model helical.
b. Evolusi EBCT
Pertama kali dikemukaan oleh Douglas Boyd dan koleganya (1979),
sebagai suatu penelitian di era 70an di Universitas of California, San Fransisco.
Pada tahun 1983 Imatron mengembangkan Boyd’s high speed CT scanner untuk

Page | 4
penggambaran jantung dan saluran darahnya, pada saat itu dinamakan
Cardiovaskuler computed tomography (CVCT) scanner dan cine CT scanner
dan sekarang disebut dengan EBCT.
c. Prinsip & Instrumentasi
1) EBCT didasarkan pada teknologi berkas elektron dan tidak menggunakan
tabung sinar-x
2) Tidak ada pergerakan mekanikal pada komponen yang ada
3) Akuisisis data EBCT scanner berbeda jika dibandingkan dengan sistem
konvensional

Salah satu ciri dari pesawat ini adalah menggunakan tegangan tabung
berkas elektron sebesar 130 kV. Berkas ini dipercepat, difokuskan dan
dibelokkan menentukan sudut menggunakan elektromagnetik coils untuk
menembus satu dari empat target ring tungsten yang saling berdekatan. Ring ini
bersifat permanen dengan radius 90 cm dari 210 derajat.
Berkas elektron ini akan diarahkan menuju ke ring, yang dapat
digunakan secara individual atau dengan berbagai tingkatan. Bentuk berkas
sinar X berupa kipas yang menembus pasien, yang mana posisi kolimator pada
47 cm menembus berupa kurva, susunan posisi detektor yang berlawanan
dengan ring target, dengan jumlah detektor 432 (Mc.Collough, 1995). Susunan
ini menghasilkan data akuisisi salah satu dari dua gambar per slice ketika satu
target ring digunakan atau delapan gambar per slice ketika semua empat target
ring tersebut digunakan.
Salah satu komponen yang digunakan pada pesawat ini adalah adalah
photodioda (yang mana berfungsi merubah cahaya menjadi sinyal listrik)
dihubungkan pada preamplifier. Output dari detektor dikirimkan pada sistem
data akuisisi (DAS).
DAS meliputi analog – digital – conveter atau alat digitalisasi,
merupakan sampel dan digitalisasi sinyal output dari detektor. Disamping itu,
digitalisasi data disimpan pada tempat yang berkapasitas besar dengan memori
akses yang acak. Komputer atau monitor untuk EBCT scanner mampu
menghasilkan kecepatan scan 4 detik untuk ukuran pixel 256x256 pada model
multislice dan 10 – 12 detik untuk ukuran pixel 512x512 pada model single slice.
Diameter gambar yang dihasilkan berukuran bermacam-macam dari 9 sampai

Page | 5
47,5 cm untuk setiap model slice. Rekonstruksi gambar menggunakan metode
algorithma back- projection pada sistem CT scan konvensional.
Memori komputer dapat menyimpan data pada magnetic tape atau pada
optical disk. Magnetical tape dapat menyimpan data 250 2562, 125 3602 atau 63
5122 gambar, tetapi dengan optical disk menyimpan 15,000 2562, 7500 3602
atau 3750 5122 gambar. Komputer juga dapat memberikan tiga gambar ukuran
matriks yaitu 2562, 3602 dan 5122, dengan ukuran pixel yang sangat kecil untuk
kedua model slice baik single dan multiple slice.
Setelah gambaran telah terbentuk, gambar dapat ditampilkan pada layar
monitor untuk dilihat oleh radiografer dan radiolog. Windoing dapat
ditampilkan pada gambar. Dimana nilai CT number yang dihasilkan antara
range – 1000 sampai + 3000 Hounsfield Unit (HU), window level (WL) dan
window width (WW) berkisar antara – 1000 sampai + 3000 HU dan 1 sampai
4000 HU. Gambaran lain yang ditampilkan dan program analisa gambar
termasuk pada movie mode, time density dan film screen. Gambaran juga dapat
dicatat pada fil menggunakan kamera laser. Pencatatan gambar dapat dilakukan
oleh radiolog atau radiografer dengan menggunakan keyboard dan trackball,
yang merupakan komponen penting dalam meja konsul.
d. Posisi Pasien
Tempat posisi pasien untuk pemeriksaan menggunakan EBCT
disediakan dengan meja pemeriksaan dan lubang besar sebagai gantry. Dengan
diameter gantry 78 cm, kedalaman tunel 45 cm. meja pasien dapat digerakan
pad berbagai cara untuk pemeriksaan yang sulit dilakukan seperti posisi
posterior dan anterior dinding jantung dan katup jantung. Selanjutnya gerakan
yang biasanya terjadi yaitu naik, turun, masuk dan keluar pada lubang gantry,
meja pemeriksaan dapat disudutkan dari 00 sampai 250.
e. Proses Pengoperasian Pesawat
EBCT scanner dapat dioperasikan pada single slice (SS) mode dan
multislice (MS) mode (McCollough, 1999). Kedua model ini dapat mempelajari
fungsi, sistem dan struktur anatomi suatu organ. Dasar dari model single slice
adalah scanning salah satu dai empat ring target tungsten menggunakan
kolimator, yang mana akan menghasilkan gambaran dengan WW 1,5 – 10 mm.
Dengan menggunakan multislice menscanning semua empat ring target

Page | 6
tungsten menggunakan dua detektor yang disusun 2,4,6 atau 8 scan dengan
pergerakan pasien (McCollough, 1999).
Disamping itu, EBCT scanner dapat diopersikan menggunakan empat
cara akuisisi yaitu : movie mode, flow mode, step-volume scanning (SVS) mode
dan countinous volume scanning (CVS) mode.
SVS mode sama dengan karekteristik “step-and-shoot mode” pada CT
scan konvensional. Setelah satu slice tergambar menggunakan kolimator width
1,5,3 atau 6 mm, pasien diposisikan untuk slice selanjutnya dengan perlemahan
waktu (time decay) sekitar 1 detik. Pada CVS mode, pasien ditanslasikan pada
lubang gantry secara kontinu, teknik tersebut hampir mirip dengan teknik
spiral/helical CT tetapi terdapat perbedaan kecil. Sebagai contoh, untuk
menghilangkan artefak dari pergerakan pasien diperlukan waktu yang sangat
cepat sekitar 0,1 detik, kemudian dihubungkan dengan perpindahan meja yang
lebih pendek dari scan width (McCollough, 1999).
Meskipun, jika jarak pergerakan meja 0,1 detik sama dengan scan
width, interpolasi algorithma harus digunakan untuk mengurangi artefak dari
pergerakan meja (McCollough, 1999).

Gambar 4. EBCT
Walaupun terdapat perbedaan antara berbagai "generasi", secara umum CT scan
terdiri atas empat bagian pokok, yaitu sumber radiasi, sistem deteksi, manipulator
mekanis, dan komputer beserta penampil. Fungsi sumber radiasi adalah menghasilkan
radiasi, sumber ini dapat berupa generator sinar X atau radioisotop yang menghasilkan
radiasi X. Sistem deteksi ditentukan berdasarkan jenis radiasi yang digunakan, salah satu
contoh detektor yang biasa digunakan dalam CT scan salah adalah kristal natrium iodida
yang "dikotori" dengan talium (kristal NaI(Tl). Manipulator mekanis yang digunakan
berfungsi menentukan geometris gerak pemayaran yang bergantung pada "generasi" CT

Page | 7
scan. Komputer berfungsi mengolah dan mengumpulkan data yang kemudian
ditayangkan pada penampil sehingga diperoleh gambar irisan tampang lintang dua
dimensi atau peta distribusi internal tiga dimensi obyek yang di-scan.

Page | 8
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Definisi Computed Tomography Scan (CT-Scan) adalah pencitraan diagnostik yang
menggunakan kombinasi sinar-x dan teknologi komputer dalam mengolah,
menganalisa, dan merekonstruksi data menjadi gambaran irisan transversal tubuh
(cross sectional) yang diperiksa.
2. Manfaat CT-Scan:

a. Adanya gumpalan darah di dalam paru-paru (pulmonary emboli)


b. Pendarahan di dalam otak ( cerebral vascular accident)
c. Batu ginjal
d. Inflamed appendix
e. Kanker otak, hati, pankreas, tulang, dll.
f. Tulang yang retak

3. Walaupun terdapat perbedaan antara berbagai "generasi", secara umum CT scan


terdiri atas empat bagian pokok, yaitu sumber radiasi, sistem deteksi, manipulator
mekanis, dan komputer beserta penampil.
4. Dengan terus dikembangkannya modalitas CT Scan yang ditunjang oleh teknologi-
teknologi yang terbarukan akan memberikan banyak manfaat pada bidang kesehatan.
Sehingga saat ini pemeriksaan dengan modalitas CT Scan dapat dilakukan dengan
cara yang mudah, waktu yang singkat dan kualitas citra yang sangat baik
menampilkan diagnosa. Karena saat ini pada modalitas CT Scan dapat menampilkan
beberapa mode yang berbeda yang dibutuhkan untuk menilai suatu kelainan atau
penyakit. Contohnya tampilan 3D, pembuluh darah dll. Sehingga diagnosa dokter
menjadi lebih akurat.
5. Selain itu dengan dikembangkannya modalitas CT Scan banyak terdapat aplikasi-
aplikasi yang mengurangi resiko dan dampak negatif dari pemeriksaan pada
modalitas ini. Contohnya seperti dosis radiasi yang diterima pasien akan berkurang
dengan adanya fitur Care Dose pada aplikasi CT Scan. Sehingga pasien akan lebih
aman ketika dilakukan scaning.

Page | 9
B. Saran
Dengan adanya makalah ini mahasiswa diharapkan lebih mengerti mengenai
perkembangan CT-Scan. Dimana dengan adanya perkembangan-perkembangan yang
ada pada CT-Scan maka dosis radiasi yang diterima pasien akan berkurang. Sehingga
pasien akan lebih aman ketika dilakukan scaning. Serta lebih akurat.

Page | 10
DAFTAR PUSTAKA

Ballinger, Philip W dan Frank, Eugene D. 2003. Merrills’s Atlas of Radiographic Positions &
Radiologic Procedures, Third Volume. USA: Mosby.
Takahashi, S. 1983. Illustrated Computer Tomography. New York.
Singh, Harjit dan Neutze, Janet A. 2012. Radiology Fundamentals: Introduction to Imaging &
Technology, Fourth Edition. New York: Spring Science+Business Media.

Page | 11

Anda mungkin juga menyukai