Anda di halaman 1dari 5

FLUROSKOPI

1. Definisi
Fluoroscopy adalah teknik yang menggunakan sinar-x untuk menghasilkan
gambar diam atau video dari tubuh pasien secara real-time. Ini adalah teknik medis
yang umum digunakan untuk membantu dokter dengan berbagai prosedur diagnostik
dan intervensional. Sinar-x melewati tubuh pasien dan membuat gambar pada
detektor, yang kemudian diteruskan ke monitor untuk dilihat oleh dokter. Dengan
demikian, bagian dari tubuh yang radio-opak atau dibuat dengan menggunakan
pewarna atau agen kontras dapat divisualisasikan (Susila dkk, 2010)
Pesawat sinar-x fluoroscopy merupakan sebuah pesawat pembangkit sinar-x
yang dapat digunakan sebagai diagnose medis. Sinar-x yang dipancarkan hasil dari
pencitraan akan ditangkap oleh layar pendar (Fluoroscent screen). Untuk pesawat
sinar-x fluoroscopy yang masih konvensional hasil gambar dari layar pendar akan
langsung diamati oleh dokter di tempat pencitraan, sehingga dokter atau petugas
beresiko terkena pancaran radiasi sinarx. Untuk mengurangi resiko papa ran radiasi
tersebut, perlu dilakukan upaya perekayasaan pesawat sinar-x fluoroscopy
konvensional (Aswad dkk, 2018).

(a) (b)
Pesawat fluoroskopi mobile c-arm(a) dan pesawat fluoroskopi dual fungsi(b)

Pesawat fluoroskopi mobile c-arm adalah pesawat sinar-X yang berfungsi


untuk pemeriksaan fluoroskopi dimana pesawat ini digunakan untuk melihat organ-
organ dalam tubuh setelah dilakukan operasi sedangkan pesawat fluoroskopi dual
fungsi sesuai namanya memiliki dua fungsi dimana pesawat ini bisa melakukan
pemeriksaan fluoroskopi dan pemeriksaan biasa (Aswad dkk, 2018).

2. Fungsi
Perekayasaan pesawat sinar-x fluoroscopy dilakukan selain untuk mengurangi
resiko paparan radiasi terhadap dokter atau petugas, juga bertujuan untuk
memperdalam pengetahuan mengenai proses kerja pesawat sinar-x fluoroscopy dan
untuk membuat modul penangkap citra sinar-x berbasis layar pendar menggunakan
komponen-komponen yang bisa didapatkan dipasaran lokal. Modul penangkap citra
ini diharapkan dapat digunakan untuk menggantikan film yang banyak digunakan
pada pesawat sinar-x konvensional (Susila dkk, 2010).
Fluoroscopy terutama diperlukan untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan
suatu organ atau sistem tubuh manusia. Fluoroscopy dapat memberikan diagnosa aktif
selama jalannya pemeriksaan, pemeriksaan fluoroscopy juga umumnya digunakan
untuk mengevaluasi dan mengobservasi fungsi fisiologis tubuh yang bergerak, seperti
proses menelan, jalannya barium didalam traktus digestivus, penyuntikan zat kontras
pada sistem biliari, dan lain-lain (Aswad dkk, 2018).

3. Prinsip Kerja
Adapun prinsip pembentukan citra pada pesawat sinar-x fluroscopy yang
direkayasa adalah sebagai berikut
a. Sebagian energi paparan radiasi sinar-x diserap oleh obyek radiografi dan
sebagian sisa energinya akan terus menjalar sesuai dengan lintasan berkas sinar-x.
b. Berkas sinar-x yang menjalar tersebut akan terdistribusi sesuai dengan
karakteristik distribusi massa penyerap. Berkas energi ini dapat divisualisasikan
dengan layar pendar.
c. Selanjutnya setelah dirubah menjadi citra optik pada layar pendar, berkas akan
ditangkap oleh kamera. Oleh kamera berkas akan dikonversikan dari singnal optik
menjadi signal analog, kemudian dari signal analog menjadi signal digital.
d. Signal digital akan ditransfer ke komputer lalu diolah menggunakan perangkat
lunak pengolah citra, sehingga akan diperoleh informasi kondisi obyek yang
dicitrakan.
(Suyatno dkk, 2011)
Gambar 1 menunjukkan jalannya berkas sinar-x menuju ke layar pendar yang
terbuat dari phosphor.

4. Anatomi Mesin
a. Fluoroskopi mobile c-arm
Fluoroskopi mobile c-arm adalah pesawat sinar-X yang berfungsi untuk
pemeriksaan fluoroskopi dimana pesawat ini digunakan untuk melihat organ-
organ dalam tubuh setelah dilakukan operasi secara langsung (Suciningsari,
2017). Adapun komponen pesawat fluoroskopi sebagai berikut :

(Suciningsari, 2017).
b. Pesawat fluoroskopidual fungsi
Pesawat fluoroskopi dual fungsi adalah pesawat fluoroskopi dual fungsi sesuai
namanya memiliki dua fungsi dimana pesawat ini bisa melakukan pemeriksaan
fluoroskopi dan pemeriksaan biasa (Suciningsari, 2017). Adapun komponen
pesawat fluoroskopi sebagai berikut:
(Suciningsari, 2017).
Ada tiga komponen utama yang merupakan bagian dari unit fluoroskopi
yakni, X-ray tube beserta generator, Image Intisifier, dan sistem monitoring video
(Suciningsari, 2017). Bagian utama unit fluoroskopi adalah :
- Image Intisifier.
Semua sistem fluoroskopi menggunakan Image Intisifier yang menghasilkan
gambar selama fluoroskopi dengan mengkonversi low intensity full size image
ke high-intensity minified image. Image Intisifier adalah alat yang berupa
detektor dan PMT (di dalamnya terdapat photocatoda, focusing electroda,
dinode, dan output phospor) (Suciningsari, 2017).

- X-ray tube dan generator


Tube sinar-X fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tube sinar-X
diagnostik konvesional kecuali bahwa tube sinar-X fluoroskopi dirancang
untuk dapat mengeluarkan sinar-X lebih lama dari pada tube diagnostik
konvensional dengan mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tube diagnostik
konvensional memiliki range mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA
pada tube sinar-X fluoroskopi antara 0,5-5,0 mA. Sebuah Intensification Tube
(talang penguat) dirancang untuk menambah kecerahan gambar secara
elektronik Pencerah gambar modern sekarang ini mampu mencerahkan
gambar hingga 500-8000 kali lipat. Generator X-ray pada fluoroskopi unit
menggunakan tiga phase atau high frequency units, untuk efisiensi maksimum
fluoroskopi unit dilengkapi dengan cine fluorography yang memiliki waktu
eksposi yang sangat cepat, berkisar antara 5/6 ms untuk pengambilan gambar
sebanyak 48 gambar/detik. Maka dari itu generator X-ray tube biasanya
merupakan tabung berkapasitas tinggi (paling tidak 500.000 heat unit)
dibandingkan dengan tabung X-ray radiografi biasa (300.000 heat units)
(Suciningsari, 2017).

Daftar Pustaka

Aswad, dkk. 2018. Studi Quality Control (QC) Pesawat Fluoroscopy (Angiografi) di PT.
Siloam Internasional Hospital Makassar menggunakan Multimeter RaySafe (X2) dan
Black Piranha RTI. Makassar. POSITRON Vol. 8, No. 2 (2018), Hal. 25-30

Suciningsari, Sri. 2017. Skripsi : Identifikasi Laju Dosis Tipical Dan Maksimum Di Udara
Pada Pesawat Sinar-X Fluoroskopi Dual Fungsi Dan Mobile C-Arm Di Rumah Sakit
Pendidikan Universitas Hasanuddin. Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin.

Susila dkk, 2010. Perekayasaan Pesawat Sinar-X Fluoroscopy: Rancangan. Tangerang :


PRPN – SATAN

Suyatno dkk, 2011. Perekayasaan Pesawat Sinar-X Fluoroscopy Berbasis Layar Pendar.
Jurnal PRIMA Volume 8, Nomor 1, Juni 2011

Anda mungkin juga menyukai