Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK RADIOGRAFI I Hari Tgl/Bln/Thn Jam

 15.00
Rabu 13/09/2017
-18.00

Petunjuk Kerja: WI-TRDI-00 …. Nomor Revisi 0 1 2 3 4 5

Pokok bahasan: General Skull

Nama Anggota Kelompok:

1. Saras Mukti S. 6 Reyhan Annafis

2. Wahyu Herna K. 7 Dea Rizky Yana KELAS 1D


3. Hapsari Kusuma D. 8 Yosia Pratama Sari D IV TEKNIK RADIOLOGI
4. Meidianto W. 9 Nurul Latifatil H

5. Septiana Cut Dian

A. TUJUAN
Untuk mengetahui struktur general skull secara radiologi menggunakan proyeksi tertentu dengan
baik dan benar melalui simulasi, roleplay dan realplay

B. ALAT DAN BAHAN


 Alat
a) Pesawat sinar- x siap pakai
b) Kaset radiografi dan film ukuran 24 x 30 cm
c) Hanger ukuran 24x30 cm
d) Marker,gunting,meteran
e) Lembar Pb
f) Sand bag dan soft bag
g) Mesin Pengering
 Bahan :
a) Cairan developer
b) Air mengalir

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
c) Cairan fixer
d) Phantom cranium

C. PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Pra Pemeriksaan
a) Melakukan administrasi pemeriksaan radiografi
 Pasien membawa lembar pemeriksaan radiografi yang berisi identitas pasien, permintaan
foto dan riwayat penyakit.
 Pendataan pasien pada buku registrasi dan kelengkapannya.
b) Pemanggilan pasien
Memanggil pasien sesuai dengan nama, umur, alamat, kemudian mencocokkan identitas
pasien. Apabila benar, pasien dipersilahkan masuk ke dalam ruang pemeriksaan.
c) Petugas memperkenalkan diri kepada pasien dengan memberi salam, menyebutkan nama
dan unit tugasnya kepada pasien.
d) Petugas melakukan anamnese singkat (keluhan pasien dan keadaan umum pasien).
e) Petugas memberi penjelasan singkat mengenai apa yang akan dilakukan selama pemeriksaan
dan meminta pasien untuk melepas aksesoris seperti benda logam dan benda lainnya.
f) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan:
1. Pesawat sinar-x siap pakai
2. Kaset dan film ukuran 24x30 cm
3. Hanget ukuran 24x30 cm
4. Marker
5. Phantom Cranium
6. Lembar Pb (timbal)
7. Softbag dan sandbag
8. Larutan developer
9. Larutan fixer
10. Air yang mengalir

2. Pelaksanaan Pemeriksaan
 Proyeksi Anterior Posterior (AP)

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
a. Posisi pasien (PP)
Pasien supine diatas meja pemeriksaan. MSP tepat pada pertengahan meja.
Lengan berada disamping tubuh.
b. Posisi objek (PO)
1) Kepala ditundukkan sehingga OML tegak lurus terhadap kaset.
2) Tidak adanya rotasi kepala
c. Pengaturan sinar dan eksposisi:
1. Arah sinar/central ray (CR) : vertikal tegak lurus terhadap kaset
2. Titik bidik/central point (CP) : tepat pada glabella.
3. Focus film distance (FFD) : 100 cm
4. Faktor ekposi : 65-70 kV, 20-25 mAs menggunakan grid.
 Proyeksi AP Axial (Towne’s Method)
a) Posisi pasien (PP)
1) Pasien Supine di atas meja pemeriksaan. MSP tubuh diletakkan pada pertengahan
grid, mengekstensikan kepala sehingga vertex menyentuh meja pemeriksaan Pasien
supine diatas meja pemeriksaan
2) Kedua tangan diletakkan disisi tubuh pasien
3) MSP tubuh diatur tepat dipertengahan meja pemeriksaan
 Posisi objek (PO)
1) Dagu ditundukkan sehingga OML tegak lurus kaset
2) Kepala diatur supaya tidak terjadi rotasi
 Pengaturan sinar dan eksposisi:
1) Arah sinar/central ray (CR) : menyudut 30 ̊ caudad terhadap OML atau 37 ̊ caudad
terhadap IOML
2) Titik bidik/central point (CP) : 6 cm superior glabella
3) focus film distance (FFD) : 100 cm
4) Faktor eksposi : 65-70 kVp, 35-40 mAs,bucky table
 Proyeksi Lateral
a) Posisi pasien ( PP )
Pasien recumbent atau posisi semi prone di atas meja pemeriksaan .Kepala diposisikan
true lateral dengan sisi yang sakit dekat dengan kaset. Tangan yang dekat dengan meja
pemeriksaan diletakkan di belakang tubuh untuk fiksasi.
b) Posisi objek ( PO )
1) Kepala dirotasikan sehingga MSP kepala paralel dengan meja pemeriksaan.
2) Sella tursica diatur dipertengahan kaset
3) Kepala ditundukan agar gambaran os occipitalis tidak terpotong.
c) Pengaturan sinar :

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
1.) Arah sinar/central ray : vertical tegak lurus terhadap kaset
2.) Titik bidik/central point ( CP ) : ± 5 cm superior MAE
3.) Focus film distance ( FFD ) : 100 cm
4.) Faktor eksposi : 60-65 kVp, 25 mAs, grid, film speed 400
 Proyeksi Posterior Anterior (PA)
 Posisi pasien (PP)
- Pasien diatur dalam posisi prone
- Kedua tangan difleksikan disamping bahu
- MSP tubuh diatur tepat dipertengahan meja pemeriksaan
 Posisi objek (PO)
- Kepala difleksikan supaya OML tegak lurus kaset
- Kepala diatur tepat dipertengahan meja pemeriksaan
 Pengaturan sinar dan eksposisi:
1) Arah sinar/central ray (CR) : vertikal tegak lurus terhadap kaset
2) Titik bidik/central point (CP) : dari parietal menuju glabela
3) Focus film distance (FFD) : 100 cm
4) Faktor ekposi : 60-65 kVp, 25 mAs, pakai grid, film speed 400
 Proyeksi Cadwell
 Posisi pasien (PP)
- Pasien diatur dalam posisi prone
- Atur MSP pada pertengahan meja pemeriksaan
- Fleksikan kedua lengan disamping bahu
 Posisi objek (PO)
- Mid Sagital Plane Kepala tegak lurus dengan bidang film
- Kepala diatur agar tidak rotasi
 Pengaturan sinar dan eksposisi:
1) Arah sinar/central ray (CR) : 15 derjat ke caudad
2) Titik bidik/central point (CP) : parietal menuju ke nasion
3) Focus film distance (FFD) : 100 cm
4) Faktor ekposi : 60 – 65 kV dan 20 – 25 mAs menggunakan grid.
3. Pasca Pemeriksaan
1) Pemrosesan film
a) Dilakukan di kamar gelap, lampu general dimatikan.
b) Buka kaset dan pasang film pada hanger.
c) Masukkan film ke dalam cairan developer hingga muncul gambaran laten (4 menit)
dengan cara menginspeksi film menggunakan cahaya safety light (jangan sering

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
dilakukan).
d) Bila bayangan laten muncul, film di rinshing pada tangki rinshing kemudian masukkan
film pada cairan fixer agar gambaran menjadi gambaran tetap.
e) Kemudian film di washing dan dikeringkan pada mesin pengering.
2) Penanganan pasien setelah pemeriksaan
a) Mahasiswa membantu pasien turun dari meja pemeriksaan.
b) Memberi arahan untuk menunggu hasil pemrosesan film, apabila hasil sudah baik maka
pasien diberi kartu ambil foto.
c) Dan mempersilahkan pasien untuk kembali ke asal rujukan.

D. HASIL DAN DISKUSI


D1. Hasil (Pre-Proses-Pasca) untuk Role Play dan Real Play
 Role Play
Pra Pemeriksaan
A. Administrasi Pemeriksaan Radiografi
1) Lembar permintaan pemeriksaan radiografi
a) Pasien datang dengan lempar pemeriksaan radiografi
b) Form berisi tentang :
- Identitas pasien :
- Permintaan foto General Skull
- Riwayat Penyakit :
2) Pendataan pasien pada buku registrasi dan kelegkapannya
a) Pencatatan identitas pasien pada buku registrasi dan pemberian nomor foto pasien
yang ditulis juga pada lembar permintaan pasien.
b) Membuat kartu ambil foto
B. Pemeriksaan
1) Pemanggilan pasien
a) Memanggil pasien sesuai dengan nama yang ada pada lembar permintaan foto
b) Mencocokkan identitas pasien, kemudian mempersilahkan mask kedalam ruang
pemeriksaan.
2) Perkenalan diri
Mahasiswa memperkenalkan diri dengan member salam, menyebutkan nama dan
tugasnya kepada pasien.

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
“Selamat siang Bu, perkenalkan nama saya Saras, saya mahasiswa radiologi yang akan
melakukan pemeriksaan radiologi kepada Ibu.
3) Anamnase singkat yaitu keadaan umum pasien dan menanyakan perihal keluhan yang
dirasakan oleh pasien dan bagian atau daerah yang sakit tanpa menyebutkan apa yang
tertulis pada lembar permintaan foto.
4) Memastikan pada lengan pasien tdak ada benda logam (gelang, cincin) atau benda lain
yang mengganggu proses pemeriksaan
5) Mempersiapkan alat :
- Pesawat sinar-x siap pakai
- Kaset dan film ukuran 24 x 30 cm
- Marker, Meteran
- Lembar Pb
- Softbag & Sandbag
- Hanger ukuran 24 x 30 cm
- Cairan Developer
- Cairan Fixer
- Phantom Cranium
Pelaksanaan Pemeriksaan
 Proyeksi Anterior Posterior (AP)
 Posisi pasien (PP)
Pasien supine diatas meja pemeriksaan. MSP tepat pada pertengahan meja.
Lengan berada disamping tubuh.
 Posisi objek (PO)
1) Kepala ditundukkan sehingga OML tegak lurus terhadap kaset.
2) Tidak adanya rotasi kepala
 Pengaturan sinar dan eksposisi:
1) Arah sinar/central ray (CR) : vertikal tegak lurus terhadap kaset
2) Titik bidik/central point (CP) : tepat pada glabella.
3) Focus film distance (FFD) : 100 cm
4) Faktor ekposi : 73 kV dan 23,5 mAs, menggunakan grid.
 Proyeksi AP Axial
o Posisi Pasien (PP)
- Sudah sesuai dengan prosedur pemeriksaan
o Posisi Objek (PO)
- Sudah sesuai dengan prosedur pemeriksaan

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
o Pengaturan sinar dan ekposisi:
1. Arah sinar/central ray (CR) : menyudut 30 ̊ caudad terhadap OML
atau 37 ̊ caudad terhadap IOML
2. Titik bidik/central point (CP) : 6 cm superior glabella
3. Focus film distance (FFD) : 100 cm
4. Faktor ekposi : 70 kVp, 20 mAs,bucky table
 Proyeksi lateral
a) Posisi pasien (PP)
- Sudah sesuai dengan dengan teori yang dipaparkan pada prosedur pemeriksaan
b) Posisi objek (PO)
- Sudah sesuai dengan teori yang dipaparkan pada prosedur pemeriksaan.
c) Pengaturan sinar dan eksposisi :
1) Arah sinar/central ray (CR) : vertical tegak lurus terhadap kaset
2) Titik bidik central point (CP) : ± 5 cm superior MAE
3) Focus fil distance (FFD) : 100 cm
4) Faktor eksposisi : 60-65 Kvp ; 25 mAs, grid, film speed 400
 Proyeksi Posterior Anterior (PA)
 Posisi pasien (PP)
- Sudah sesuai dengan prosesur pemeriksaan
 Posisi objek (PO)
- Sudah sesuai dengan prosedur pemeriksaan
 Pengaturan sinar dan eksposisi:
- Arah sinar/central ray (CR) : vertikal tegak lurus terhadap kaset
- Titik bidik/central point (CP) : dari parietal menuju glabela
- Focus film distance (FFD) : 100 cm
- Faktor ekposi : 60-65 kVp, 25 mAs, pakai grid, film speed 400

 Proyeksi Cadwell
a. Posisi Pasien (PP)
- Sudah sesuai dengan prosedur pemeriksaan
b. Posisi Objek (PO)
- Sudah sesuai dengan prosedur pemeriksaan
c. Pengaturan sinar dan ekposisi:
1) Arah sinar/central ray (CR) : 15 derjat ke caudad
2) Titik bidik/central point (CP) : tepat dari parietal menuju ke nasion
3) Focus film distance (FFD) : 100 cm

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
4) Faktor ekposi : 60-65 kVp, 25 mAs, grid, film speed 400
Pasca Pemeriksaan
Sudah sesuai dengan teori yang dipaparkan diprosedur pemeriksaan
D2. Diskusi (dari hasil pre-proses-pasca) untuk role play dan real play
Pre dan proses sudah sesuai dengan roleplay.
 Real Play
 Proyeksi AP
Evaluasi
Assessment of Radiograph / Evaluasi Radiograf
(PIMA-CIDS)

Projection is that requested REMARK Clarify reasons for negative or


Proyeksi yang di minta : Evaluasi positve answer
incisivus 2 rahang atas Klarifikasi alasan untuk
jawaban negatif dan positif
Projection : (PROYEKSI) ~ P
Is it the corrcet projection? Benar Salah Proyeksi yang dibuat telah benar
Apakah proyeksi yang dibuat itu yaitu general skull proyeksi AP
benar?
Assess projection for : Benar Salah General skull AP
Evaluasi proyeksi untuk :

Patient position Benar Salah Pasien supine diatas meja


Apakah posisi pasien benar atau pemeriksaan. MSP tepat pada
salah? pertengahan meja. Lengan berada
disamping tubuh. Dan itu belum
benar karena posisi pasien sedikit
rotasi.

Identification (identifikasi) ~ i
Correct name, see request card Benar Salah ID tidak tercetak didalam
Apakah nama pasien telah sama? radiograf
(lihat lembar permintaan foto)
Correct dept ID (Hospital Benar Salah
information & patient Number)
Apakah pendataan Identitas
Departemen? (informasi RS &
no. Pasien, no CM, no foto)
Date/ Hari, Tanggal, Tahun

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
Is it legible? Benar Salah Tidak, karena pada radiograf ID
Apakah sudah yakin dengan tidak terlihat
keseluruhan informasi ID?
Does it obscure any detail on the Benar Salah ID tidak tercetak pada radiograf
radiograph?
Apakah ID yang dicetak di film
menghalangi objek radiograf?
Markers ~ M
Has the correct marker been Benar Salah Marker sudah masuk dalam
applied and at the time of penyinaran
exposure?
Apakah marker telah dipasang
dan masuk dalam penyinaran?
It is in the correct postitions? Benar Salah Penempatan marker sudah tepat
Apakah posisi marker telah dan tidak menghalangi organ
benar? yang diperlukan.

Is it away from area of Benar Salah Posisi marker pada film tidak
examinination? pada area pemeriksaan atau tidak
Apakah marker tidak pada area menghalangi objek
pemeriksaan / organ yang
diperiksa?
It is legible? Benar Salah Sudah yakin, karena posisi
Apakah sudah yakin dengan marker pada film sudah benar
keseluruhan penempatan marker? yaitu pada samping kanan film
radiograf,dan dapat terbaca
Area Under Examination / area
organ yang diperiksa ~ A
Limit of the examination Benar Salah Batas-batas pemeriksaan belum
Batas-batas pemeriksaan telah benar karena belum dapat
benar memperlihatkan keseluruhan
cranium,ada yang sedikit
terpotong
Has all relevant anatomy been Benar Salah Semua anatomi objek yang
included? dibutuhkan sudah masuk dalam
Apakah semua anatomi objek radiograf, tetapi mandibular
telah masuk dalam radiograf? sedikit terpotong.
Collimator (lapangan

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
penyinaran) ~ C
Does it include all the relevant Benar Salah Luas lapangan kolimasi sudah
information? diatur sesuai dengan ukuran,
Apakah pengaturan luas sehingga luas lapangan kolimasi
lapangan kolimasi mencangkup sudah sesuai dan dapat mencakup
semua informasi yang semua informasi yang dibutuhkan
dibutuhkan?
Is the field too large / too small? Benar Salah Luas lapangan kolimasi sudah
Apakah luas lapangan kolimasi diatur sesuai dengan ukuran,
terlalu besar atau kecil? sehingga luas lapangan kolimasi
sudah sesuai
What corrections should be made Benar Salah Saat menempatkan posisi pasien
if necessary? seharusnya lebih diperhatikan,
Koreksi apa yang perlu dilakukan terjadi rotasi apa tidak
bila diperlukan?
Image Quality ~ I
Isthere sufficient density and Benar Salah Menurut kami Densitas yang
penetrations to visualize the dihasilkan belum bagus , terllu
required bon y and / or soft tissue lucent, jadi batas tegas tidak
structures? begitu kelihatan.
Apakah densitas yang dihasilkan
sudah dapat menampakkan
struktur tulang maupun soft
tissue?
Isthere sufficient radiographic Benar Salah Kontras yang dihasilkan kurang
contrast to visualize the required baik karena pengaturan faktor
bony and / or soft tissue eksposi masih belum
structures of interest? benar,sehingga sudah dapat
Apakah kontras yang dihasilkan membedakan antara tulang
sudah dapat membedakan dengan soft tissue, tetapi
struktur tulang maupun soft kontrasnya rendah,kurang terlihat
tissue?

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
Could the image quality be Benar Salah Menurut kami kualitas gambar
improved? yang dihasilkan masih rendah
How? ,karena belum memenuhi
Dapatkah kualitas gambar beberapa aspek pada sebuah
ditingkatkan? radiograf yaitu
Bagaimana caranya? densitas,kontras,ketajaman,detail
yang rendah.sehingga kualitas
gambar perlu ditingkatkan.

Are there any avoidable artifacts? Benar Salah Didalam radiograf tidak terdapat
Apakah tampak artefak pada artefak
radiograf yang tidak
terhindarkan?
If YES, describe Benar Salah
Jika ya, tolong jelaskan!
Diagnostic Acceptability ~ D
Tingkat penerimaan gambar
secara diagnostic
Does this radiograph require a Benar Salah Radiograf perlu diulang,jika pada
repeat? If YES. Why? pemeriksaan meminta mandibular
Apakah radiograf yang Saudara yang terlihat, tapi jika
buat perlu diulang? Jika ya, pemeriksaan tidak meminta yang
mengapa? lebih spesifik itu
mandibular,maka tidak perlu
diulang. Dan densitas dan kualitas
radiograf terlalu lucent, sehingga
batas tegasnya tidak begitu
terlihat.
If NO would you discribe the Benar Salah
radiograph as a ‘gols standard’
for this examination?
Jika “tidak” tolong jelaskan
bahwa radiograf yang dihasilkan
telah sesuai dengan standar baku
dari pemeriksaan ini?
State any improvements that
could be made, if it is not at
gold standard. ~ S
Format Laporan Praktekum TR - 302
Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
E. KESIMPULAN
- Pada proyeksi AP Radiograf yang dihasilkan tidak bagus dan perlu diulang lagi,karena
mandibulanya terpotong, supaya lebih bagus lagi. Pada saat pemeriksaan harus lebih teliti dan
hati-hati saat memposisikan posisi objek harus pas pada pertengahan kaset, agar terjadi rotasi.
Dan saat memberikan faktor eksposi harus lebih tepat lagi.
- Berdasarkan tujuan dari praktikum cranial base yaitu mengetahui struktur tulang-tulang general
skull secara radiologi, juga dapat mengetahui dan memahami bagaimana teknik pemeriksaan
dengan baik dan benar melalui role play dan real play. Hasil pemotretan yang kami lakukan
objek cranial base pada proyeksi Cranium AP Axial kurang memuaskan, karena informasi yang
dibutuhkan tidak sepenuhnya tercakup dan kualitas radiografi sudah cukup baik, namun masih
terjadi rotasi pada posisi objek. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi dan perbaikan-perbaikan
di pembelajaran berikutnya.
- Pada proyeksi lateral Dari evaluasi yang telah dilaksanakan , radiograf tersebut layak digunakan
sebagai pedoman untuk diagnosis suatu patologi pada kepala,namun pada radiograf ini terdapat
arefak sehingga membuat kualitas radiograf menjadi buruk. Hal ini terjadi karena proses dalam
developer yang kurang lama.
- Hasil pemotretan yang kami lakukan menggunakan proyeksi PA cukup memuaskan karena sudah
mencakup informasi yang dibutuhkan, hasil radiograf hampir mendekati true PA hanya terjadi
sedikit rotasi, densitas dan detail yang dihasilkan baik.
- Berdasarkan tujuan dari praktikum cranial base yaitu mengetahui struktur tulang-tulang cranial
secara radiologi, juga dapat mengetahui dan memahami bagaimana teknik pemeriksaan dengan
baik dan benar melalui role play dan real play. Hasil pemotretan yang kami lakukan objek
cranial base pada proyeksi PA Axial (Cadwell) cukup memuaskan, karena mencakup informasi
yang dibutuhkan dan kualitas radiografi sudah cukup baik, tidak terjadi rotasi pada posisi objek.
Namun masih perlu adanya evaluasi dan perbaikan-perbaikan di pembelajaran berikutnya.

F. REFERENSI

- Modul
- Text Book Volume one Merril’s Atlas of Radiographic Position Radiologic procedure

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
Lampiran pendukung (fotografi aktivitas praktikum):

 Proyeksi AP

 Proyeksi AP Axial

 Proyeksi Lateral

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
 Proyeksi PA

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang
 Proyeksi Cadwell

Format Laporan Praktekum TR - 302


Labatorium Teknik Radiografi JTRR Poltekes Kemenkes Semarang

Anda mungkin juga menyukai