Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK RADIOGRAFI II A

ZYGOMATIC ARCH

DISUSUN OLEH:
- CLARISA JOFANDA (32191006)
- I MADE BUDHI BISMA P (32191007)
- NOVITA ROSYANI (32191011)
ZYGOMATIC ARCH
Zygomatic arch atau tulang lengkung pipi adalah salah satu tulang
pembentuk wajah yang terletak di bagian cranium dan termasuk tulang
pembentuk wajah.
Pada tulang pipi, ada bagian yang disebut dengan tulang lengkung pipi yang
memiliki nama latin Os. arcus zygomaticus. Tulang lengkung pipi berlokasi
tepatnya berada di daerah depan pipi. Secara sederhana, tulang lengkung pipi
dapat diketahui yakni sebagai tulang yang berlokasi didekat dan berada tepat
diatas tulang pipi.
Ciri-ciri utama dari tulang lengkung pipi berada didepan pipi dan berbentuk
melengkung yang berisi daging serta membentuk pipi seseorang. Jumlah dari
tulang lengkung pipi adalah 2 buah dan terletak dari depan pipi seseorang
yang dari bagian tersebut membentuk garis wajah sebagai ciri khas dari
zygomatic arch.

A. ANATOMI FISIOLOGI
Pada Os. archus zygomatic terdapat 2 buah processus yang membentuk
zygomatic arch, yaitu processus zygomatic Os. Zygomaticum dan
processus zygomatic Os. temporale.

E: Processus Temporal Os. Zygomaticum


F: Processus Zygomatic Os. Temporal

2
1. Procesuss Temporal Os. Zygomaticum

Tulang zygomatic memiliki empat bagian, yaitu processus frontalis


feodal, processus orbital, processus maxillaris dan processus temporalis.
Processus  frontalis feodal merupakan pelat kuat yang menonjol ke atas,
medialward dan mundur dari rahang atas serta membentuk bagian dari
batas lateral hidung. Processus orbital ditempatkan pada tingkat yang
lebih tinggi daripada sphenoid dan diarahkan ke atas dan ke samping dari
depan bagian vertikal yang dihubungkan leher. Ini menyajikan lima
permukaan, yang membungkus sel udara. Dari permukaan ini, tiga adalah
artikular dan dua non-artikular. Processus maxillary bersambungan
dengan rahang atas dan membentuk dinding medial sinus maxillary.
Processus temporalis merupakan tulang yang memanjang dari tulang
temporalis ke tepi bawah telinga.

2. Processus zygomatic Os. Temporal

Procesuss zygomaticum Os. temporal adalah procesuss berbentuk


panjang dan melengkung yang diproyeksikan dari bagian bawah
pada skuamosa tulang temporal dan bersambungan dengan tulang
zygomatic. 
Memiliki ciri sebagai berikut:
 Perbatasan pada superior panjang, tipis, dan tajam yang berfungsi
untuktempat melekatnya fasia temporal .
 Perbatasan pada inferior, pendek, tebal, dan melengkung, yang telah
melekat pada procesuss dengan beberapa serat masseter .
 Permukaan lateralnya cembung dan subkutan. 
 Permukaan medialnya cekung dan memberikan perlekatan pada
masseter.
 Ujung anterior sangat bergerigi dan berartikulasi dengan tulang
zygomatik.
 Ujung posterior terhubung ke skuama oleh dua akar, yaitu akar
anterior dan posterior.

3
B. INDIKASI PEMERIKSAAN

1. Fraktur Maksilofasial
Fraktur Maksilo fasial adalah fraktur yang terjadi pada tulang-
tulang wajah yaitu tulang nasoorbittoethmoid, temporal,
zygomatikomaksila, nasal, maksila dan juga mandibula. Fraktur ini
biasanya terjadi akibat kecelakaan lalu-lintas, penganiayaan atau
berkelahi, olahraga dan terjatuh.

2. Fraktur Zygoma
Fraktur arkus zigomatikus dapat terjadi karena kecelakaan lalu-
lintas. Kecelakaan kerja, kecelakaan akibat olah raga, kecelakaan
akibat perkelahian dan juga akibat tindakan kekerasan, tetapi
paling banyak adalah akibat kecelakaan lalu-lintas.

4
3. Neoplasma / Tumor
Tumor adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi padat yang
terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang tidak semestinya.
Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan
disekitarnyayang menciptakan metastasis. Berikut adalah penyebab
dari tumor:
o Faktor keturunan dan kelainan genetik
o Konsumsi minuman keras yang berlebihan
o Kelainan pada sistem kekebalan tubuh
o Kelebihan berat badan atau obesitas
o Paparan polusi udara
o Paparan sinar matahari yang berlebihan
o Paparan radiasi

C. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

1. Pesawat rontgent

2. Kaset dan film ukuran 24 × 30

5
3. Marker

4. Lysolm / Grid

5. Gonald shield (alat proteksi diri)

6. Alatfiksasi (sandbag, spoon, dsb)

6
D. TEKNIK PEMERIKSAAN

1. Submentovertical Projection

a. Posisi Pasien : Supine atau Erect


 Supine, Apa bila tidak mungkin dilakukan, maka ganjal tubuh
pasien dengan menggunakan bantal pasir sehinga pasien dapat
mengekstensikan leher dan vertex menyentuh permukaan
meja.
 Erect, Apabila pasien tidak dapat mengekstensikan leher
secara maksimal, maka atur kepala agar IOML tegak lurus
terhadap IR. Atur kemiringan IR sesuai dengan kemampuan
ekstensi leher pasien.

b. Posisi obyek :
 Hyperekstensikan leher hingga IOML tegak lurus dengan
permukaan bucky
 Posisikan kepala agar midsagittal plane tegak lurus terhadap IR
 Atur MSP tegak lurus meja/permukaan bucky, pastikan tidak ada
rotasi.

c. CR : Tegak lurus IOML (infraorbitomeatal line)

d. CP : Pertengahan kedua angulus mandibula

e. Kriteria:
 Lengkungan Zygomatic terbebas dari struktur atasnya
 Lengkungan Zygomatic simetris dan tanpa foreshortening
(gambaran objek terlihat lebih pendek karna penempatan film
tidak tepat)

7
 Tidak ada rotasi
 Soft tissue terlihat detail

Temporal process fracture


of zygoma

Zygomatic
ardh

2. Tangential Projection

8
15 top of CR head tilt
CR

15

a. Posisi pasien :
 Erect atau supine (Erect mungkin akan membuat pasien merasa
lebih nyaman.)
 Pemeriksaan dilakukan dengan sinar horizontal dan
menggunakan bucky stand.
 Apabila pasien tidak dapat untuk mengekstensikan leher,
sudutkan CR tegak lurus terhadap IOML. Apabila
memungkinkan IR disudutkan sehingga tegak lurus terhadap CR.

b. Posisi obyek :
 Hiperekstensikan leher pasien.
 IOML sejajar dengan IR
 Putar bidang midsagittal sekitar 15 derajat ke arah sisi yang akan
diperiksa
 Sesuaikan leher sehingga IOML agar sedekat mungkin dengan
IR
 Putar bidang midsagittal sekitar 15 derajat ke arah sisi yang akan
diperiksa

c. CR : Tegak lurus IOML (infraorbitomeatal line)

d. CP : Zygomatic arch yang diperiksa

e. Kriteria:
 Lengkungan Zygomatic terbebas dari struktur atasnya
 Soft tissue terlihat detail

9
Temporal process of
zygomatic bone

Zygomatic arch

Temporal bone

3. AP Axial (Modified Towne Method)

30

30°

a. Posisi Pasien : Erect atau supine


 Midsagittal plane tegak lurus dengan IR

b. Posisi Obyek :
 Atur bagian posterior skull agar menempel permukaan
meja/bucky
 Fleksikan leher, sehingga OML tegak lurus terhadap IR
 Atur MSP (Medial Sagittal Plane) tegak lurus pertengahan grid
atau permukaan meja/bucky untuk menghindari adanya rotasi.

c. CR : 30 derajat caudaly atau 37 derajat terhadap IOML (tergantung


kondisi pasien yang memungkinkan)

d. CP : Glabella / 2,5 cm diatas nasion

10
e. Kriteria:
 Tidak ada tumpang tindih lengkung zygomatic dengan
mandibula
 Lengkungan simetris
 Lengkungan zygomatic lateral ke mandibula
 Soft tissue terlihat detail

Zygomatic
arch

Mandibular
ramus

11
DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Zygomatic_process
https://www.slideshare.net/yheenie/trauma-maksilofasial
https://www.academia.edu/30391077/Fraktur_Tulang_Wajah
Merrill's Atlas of Radiographic Vol 2

12

Anda mungkin juga menyukai