Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MATA KULIAH “Fisika Radiasi”

MATERI Kualitas dan Kuantitas Sinar X

Dosen Pengajar :
Guntur Winanrno S.Si, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 4

Nama-Nama Anggota :

1. Misbahuddin Labib Al-Ghifari (32191009)


2. Muhammad Rifqi Alif Fadjri (32191010)
3. Novita Rosyani (32191011)

PROGRAM STUDI D3 Teknik Radiografi


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari
begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga
merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun
islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini yang merupakan tugas mata kuliah fisika dasar. Penulis sampaikan terimakasih
sebesar-besarnya kepada Guntur Winanrno S.Si, M.Si. selaku dosen mata kuliah fisika
dasar dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan
dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para
pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.

Tangerang Selatan, 20 Maret 2020


DAFTAR ISI
BAB I

“ Pendahuluan “

A. Latar Belakang

Sinar X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis


dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar UV, tetapi mempunyai panjang
gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus benda-benda.
Dalam pembentukannya, sinar x mengalami proses pembentukan yang terjad di
tabung pesawat sinar x yang beruhubungan dengan anoda dan katoda pada
tabung tersebut.

Hal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas sinar x baik itu yang
keluar dari tabung sinar x maupun yang sampai ke film disebut dengan factor
eksposi. Factor eksposi terdiri atas beda potensial, kuat arus tabung, waktu dan
jarak pemotretan. Selain factor eksposi ada juga factor lain yang berpengaruh
terhadap sinar x yaitu filtrasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kualitas sinar x ?
2. Apa yang dimaksud kuantitas sinar x ?
3. Apa saja factor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas sinar x ?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian kualitas sinar x.
2. Dapat mengetahui pengertian kuantitas sinar x.
3. Dapat mengetahui factor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas sinar x.
BAB II

“ Pembahasan “

A. Kualitas Sinar X

Kualitas sinar-X adalah pengukuran kemampuan berkas sinar-X untuk


menembus obyek. Daya tembus digambarkan sebagai jarak berkas sinar-X melewati
obyek atau materi. Faktor yang berpengaruh adalah kVp dan filter. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas sinar juga akan mempengaruhi kontras radiografi. atau
objek terutama terhadap objek yang tebal. Semakin tebal suatu objek maka semakin
tinggi pula kVp yang kita atur dalam melakukan eksposi. Hal tersebut
mempengaruhi intensitas sinar-X yang keluar dari tabung sinar-X.

B. Kuantitas Sinar X

Kuantitas sinar-X adalah pengukuran jumlah photon sinar-X dalam berkas


utama. Disebut juga output sinar-X, intensitas atau exposure. Satuan dari kuantitas
sinar-X adalah Roentgen (R). Faktor yang berpengaruh secara langsung adalah mAs,
kV, jarak dan filtrasi. (Nova Rahman, 2009)

C. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas Sinar X


 Kualitas Sinar X
1. Beda Potensial Tabung

Tegangan tabung adalah memindahkan satu satuan muatan. Menarik


elektron dari filamen ke permukaan target yang tertanam di anoda. Beda
potensial akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas sinar-x karena
perubahannya mempengaruhi panjang gelombang yang dihasilkan. Semakin
tinggi nilai kVp semakin pendek panjang gelombang, semakin baik kualitas
sinar-x. Beda potensial tabung sinar-X (kVp) dapat berpengaruh pada
intensitas sinar-X yang dihasilkan dimana akan berpengaruh pula terhadap
citra radiograf yang dihasilkan pada suatu objek. Selain itu, kVp juga
berperan penting dalam kemampuan daya tembusnya dalam menembus suatu
bahan atau objek terutama terhadap objek yang tebal. Semakin tebal suatu
objek maka semakin tinggi pula kVp yang kita atur dalam melakukan
eksposi. Hal tersebut mempengaruhi intensitas sinar-X yang keluar dari
tabung sinar-X.
2. Filtrasi
Filter adalah suatu bahan yg dapat meningkatkan kehomogenitasan
energi radiasi yg dipancarkan oleh anoda tabung tanpa absorpsi. Menentukan
kualitas berkas dan intensitas Bahan filter yg digunakan berfungsi utk
mengurangi dosis radiasi yg diterima pasien dan meningkatkan kualitas
radiasi. Berikut adalah jenis – jenis filter :
a. Inherent Filter
Inherent filter adalah material yang terletak di jalan foton sinar-x dari
focal spot (target) untuk membentuk pancaran yang dikeluarkan dari
tabung. Inherent filter terdiri dari glass tabung yg membungkus anoda
dan katoda, oli pada sistem pendingin tabung dan window pada tabung
Setara antara 0,5 – 1 mm Al. Filter ini sudah ada dalam tabung sinar x
atau bawaan dari pabrik.
b. Additional Filter
Additional filter adalah peletakan cakram aluminium di tempat jalannya
sinar-x antara collimator dan tubehead seal. Cakram ini mempunyai
ketebalan 0,5 mm dan berfungsi menghalangi lewatnya foton sinar-x
berenergi rendah, panjang gelombang lebih panjang, dan tidak berguna
dalam proses diagnosis serta berbahaya bagi pasien. Hasilnya adalah
pancaran foton dengan panjang gelombang lebih rendah, berenergi
tinggi, dan mempunyai tingkat penetrasi lebih tinggi pula untuk proses
diagnosis.
3. HVL ( Half Value Layer )
HVL adalah nilai ketebalan suatu bahan yg dapat menyerap 50 %
intensitas berkas sinar-X yang mengenainya. Tiap – tiap jenis bahan
memiliki HVL masing-masing. Dalam radiografi, kualitas x-ray diukur dgn
HVL. HVL adalah ketebalan bahan penyerap untuk mengurangi intensitas x-
ray menjadi setengah dari nilai intensitas semula. Disamping itu, istilah lain
yang dikenal dari HVL yaitu QVL (Quarter Value Layer) dimana merupakan
ketebalan bahan (Al) yang mengakibatkan pengurangan intensitas menjadi ¼
Io.
 Kuantitas Sinar X
1. Kuat Arus

Kuat arus yang diberikan pada tabung sinar-X ini harus dikombinasikan
dengan waktu eksposi yang dinyatakan dalam second (s). Kombinasi antara
kuat arus dengan waktu yang diberikan ke tabung sinar-X yang kemudian
disebut dengan mAs. Dalam radiografi, pembentukan gambar dihasilkan dari
nilai mAs. Maka dalam radiografi sebaiknya digunakan kombinasi mA dan s
dengan nilai mA yang tinggi dan nilai s yang rendah atau dengan kata lain
digunakan waktu eksposi yang singkat. Perhatikan tabel berikut :

Tabel 1. Contoh kombinasi nilai mA dan s untuk mAs yang sama


Nilai mAs mA (mili Ampere) s (second)
20 400 0,05
20 200 0,01
20 100 0,2

Penggunaan waktu eksposi yang singkat akan memberikan keuntungan


sebagai berikut :
a. Mengurangi kekaburan gambar akibat pergerakan pasien.
b. Mengurangi dosis radiasi yang diterima pasien berdasarkan prinsip
proteksi radiasi yang menganjurkan menggunakan waktu eksposi yang
sesingkat mungkin.
2. Beda Potensial
Beda potensial mempengari kuantitas sinar-X (intensitas sinar-X) yang
dikeluarkan tabung, berpengaruh pula pada ketebalan objek yang dilaluinya,
peristiwa anode heel effect serta pada gambaran yang dihasilkan. (Nova
Rahman, 2009).
Pengaruh Kv pada sinar X adalah Semakin tinggi kV yang diberikan
diantara katoda dan anoda, maka Elektron akan bergerak semakin cepat.
Semakin cepat Elektron menumbuk anoda pada target, maka akan semakin
cepat sinar-X terbentuk dan semakin kuat daya tembus dari sinar-X yang
dihasilkan tersebut.
Pengaruh Kv pada ketebalan objek adalah Meningkatnya intensitas sinar-
X akan meningkatkan pula daya tembus sinar-X terhadap objek yang
dieksposi. Jadi pada objek yang lebih tebal harus digunakan kV yang lebih
tinggi supaya sinar-X dapat menembus objek dan cukup untuk membentuk
gambaran pada film.
Anode heel effect adalah Sebagaimana diketahui bahwa kenaikan kV
akan mempengaruhi kenaikan intensitas sinar-x. Ternyata kemampuan sinar-
x yang dikeluarkan oleh anoda kekuatannya berbeda-beda. Perubahan
intenstas ini selain karena perubahan kV, juga diakibatkan oleh sudut sinar-x
yang dibentuk anoda. Perbedaan sinar-x akibat perbedaan sudut pada anoda
disebut dengan Anoda Heel Effect yang dimanfaatkan untuk pemeriksaan
pada objek yang panjang tetapi memiliki ketebalan yang tidak sama,
sementara harus menghasilkan densitas yang sama. Biasanya anode heel
effect ini dimanfaatkan untuk pemeriksaan femur.
3. Jarak
Pengaruh jarak terhadap penyinaran pada image reseptor adalah
berbanding terbalik dengan kuadratnya. FFD turut berperan terhadap
intensitas yang diteruskan sampai dengan ke image reseptor tetapi tidak
berpengaruh terhadap kualitas radiasi sinar-X yang dipancarkan. (Bushong,
2013)
Jarak pemotretan yang ada pada radiografi terbagi menjadi tiga
macamyaitu (Nova Rahman, 2009) :
1) FFD (Focus Film Distance) atau SID (Source Image Distance)
Istilah ini diberikan untuk jarak dari focus yang berada pada window
di tube sampai ke film dimana bayangan atau image tersebut dicatat.
2) FOD (Focus Objek Distance) atau SOD (Source Object Distance)
Istilah ini diberikan untuk jarak dari focus yang berada pada window
di tube sampai ke objek yang diinginkan.
3) OFD (Object Film Distance)
Istilah ini diberikan untuk jarak dari objek yang diinginkan sampai ke
permukaan film.
4. Filtrasi
Pada umumnya tabung pesawat sinar-X diagnostik menggunakan filter
inherent dan biasanya di tambah dengan filter tambahan berupa aluminium
yang kalau di disatukan setara dengan 2 mm Al. Filter ini berfungsi
menyaring radiasi yang lemah. Sedangkan pada pemotretan yang
menggunakan tegangan yang rendah seperti pada teknik pemotretan
mammografi, filter tambahan tidak diperlukan akan tetapi pada pemotretan
tegangan tinggi. Filter tambahan perlu diperhitungkan.
BAB III
“ Penutup “

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai

berikut.

1. Kualitas sinar-X merupakan pengukuran kemampuan berkas sinar-X untuk

menembus obyek. Daya tembus digambarkan sebagai jarak berkas sinar-X

melewati obyek atau materi. Faktor yang mempengaruhinya antara lain kV

(beda potensial tabung) dan filtrasi.

2. Kuantitas sinar-X merupakan pengukuran jumlah photon sinar-X dalam

berkas utama. Kadang disebut juga output sinar-X, intensitas atau exposure.

Satuan dari kuantitas sinar-X adalah Roentgen (R). Faktor yang berpengaruh

secara langsung adalah mAs, kV, jarak dan filtrasi.

B. KRITIK DAN SARAN

Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka

dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan

selanjutnya.
Daftar Pustaka

 Ball, J and Price, T. 1990. Chesney’s Radiographic Imaging. Blackwell

Scientific Publication : Oxford London.

 Rahman, Nova. 2009. Radiofotografi. Padang : Universitas Baiturrahmah.

 Bushong, Steward C. 1988. Radologic Science for Technologists. United

State of America : CV. Mosby Company.

 http://roes-rusmanto.blogspot.com/2012/07/penentuan-kualitas-berkas-

radiasi.html

Anda mungkin juga menyukai