Anda di halaman 1dari 4

PATOFISIOLOGI HATI, KANTUNG EMPEDU, DAN PANKREAS

2  ANATOMI DAN FISIOLOGIHati adalah organ yang terletak di bagian kanan atas perut.
Hati, saluran empedu dan pankreas ; ketiganya terkait erat dengan fisiologi
pencernaanFungsi hati ;Fungsi pembentukan dan Eksresi empedu. Ini mrp fungsi utama
hati.Fungsi metabolik yi metabolisme lipid, KH dan protein, penimbunan vitamin dan mineral,
konjugasi dan eksresi steroidFungsi pertahanan tubuh : detoksifikasi sejumlah zat endogen
dan eksogen serta perlindungan terhadap mikroorganisme (terbentuknya imunoglobulin)

4  Hati mengeksresikan sekitar 1 L empedu tiap hari


Unsur utama empedu adlh air (96%), garam empedu, elektrolit, fosfolipid, kolesterol, garam
anorganik, dan pigmen empedu (bilirubin terkonjugasi).Garam empedu penting untuk
pencernaan dan absorpsi lipid dlm usus halus.Bilirubin adlh hasil akhir metabolisme dan
secara fisiologis tdk penting, namun merupakan petunjuk adanya penyakit pada organ hati
karena bilirubin cenderung mewarnai jaringan dan cairan yg kontak dengannya.

5  Selain lipid, hati juga berperan penting dalam metab KH, dan protein
Pada metab KH, monosakarida dari usus halus dirubah menjadi glikogen dan disimpan dlm
hati (glikogenesis), kmdn glukosa dilepaskan ke dalam darah (glikogenolisis) untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Glukosa di metab untuk menghasilkan panas dan energi. Hati
juga mampu mensintesa glukosa dari protein dan lemak.Pada metab protein, dimana hati
mensintesis semua protein plasma (kecuali gamma globulin), diantaranya albumin,
protrombin, fibrinogen, dan faktor-faktor pembekuan darah yg lain.

6  Kandung empedu ; berfungsi menyimpan dan memekatkan empedu.


Dalam kandung empedu, pembuluh limfe dan pembuluh darah, mengabsorbsi air dan
garam2 anorganik, sehingga empedu dlm kandung empedu kira-kira 5xlebih pekat
dibandingkan empedu hati.Secara berkala kandung empedu akan mengosongkan isinya ke
duodenum mll kontraksi lapisan ototnya dan relaksasi sfingter Oddi. Hormon kolesistokinin
dilepaskan dari sel duodenal akibat hasil pencernaan dari protein dan lipid yg merangsang
terjadinya kontraksi kandung empedu

7  Pankreas ; dibentuk dari 2 sel yg mempunyai fungsi yg berbeda.


Sel-sel eksokrin (asini)menghasilkan getah pankreas.Sel-sel endokrin, yaitu insulin dan
glukagon untuk metabolisme KHPerubahan patologi pada hati, kandung empedu dan
pankreas adalah ;peradangan, (hepatitis, kolesistitis, misal pada batu empedu dan
pankreatitis)Fibrosis (sirosis hati dan peradangan kronis)Neoplasma ; jarang
ditemukanIkhterus ; jaringan tubuh berwarna kuning) merupakan gejala yang sering
ditemukan dan timbul akibat gangguan eksresi bilirubin

8  UJI DIAGNOSA Albumin adalah protein yang dibuat khusus oleh hati.
Kadar Albumin mengalami penurunan : pada penyakit hati kronis, seperti sirosis, sindrom
nefrotik, Gizi buruk atau katabolisme protein berlebihan juga dapat menyebabkan
hypoalbuminaemia. Waktu paruh albumin sekitar 20 hari. Albumin tidak dianggap sebagai
penanda utama kelainan fungsi hati karena kurang sensitive. Nilai normal : 3,9-5,0 g / dL

9  2. Alanine transaminase (ALT) disebut Serum glutamat piruvat transaminase (SGPT) atau
Alanin aminotransferase (ALAT) adalah enzim dalam hepatosit (sel hati). Enzim ini
mengkatalis reaksi glutamat + piruvat ⇌ α-ketoglutarate + alanin. Ketika sel hati rusak, maka
enzim ini ke masuk ke dalam darah. ALT meningkat secara dramatis dalam kerusakan hati
akut, seperti hepatitis atau overdosis parasetamol (asetaminofen). Nilai normal : 9-60 IU/L

10  SGOT. Aspartate transaminase (AST) juga disebut Serum glutamat oksaloasetat


transaminase (SGOT) atau aspartate aminotransferase (ASAT) mirip dengan ALT,
merupakan enzim yang diproduksi oleh sel-sel parenkim hati. Peran enzim ini dibutuhkan
dalam reaksi aspartate + alpha-ketoglutarate <-> oxaloacetate dan glutamat. Kadar enzim ini
meningkat pada kerusakan hati akut. Juga ditemukan dalam sel darah merah, otot jantung
dan tulang sehingga bukan menjadi petanda khusus pada hati saja. Rasio AST - ALT
kadang-kadang digunakan untuk membedakan antara penyebab kerusakan hati dengan
kelainan lainnya. Nilai normal nya : IU /LAlkaline phosphatase (ALP) adalah enzim hidrolase
yang bertanggung jawab untuk menghilangkan gugus fosfat dari berbagai jenis molekul,
termasuk nukleotida , protein , dan alkaloid. Nilai normalnya : IU /L

11  5. Bilirubin total. Nilai normalnya : 0,1-1,2 mg / dL


Bilirubin merupakan produk pemecahan heme (bagian dari hemoglobin dalam sel darah
merah). Hati bertanggung jawab untuk membersihkan bilirubin dalam darah. Hal ini
dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut: bilirubin diserap oleh hepatosit/ sel hati ,
dikonjugasi dengan gula (diubah agar larut dalam air), dan disekresi ke dalam empedu yang
dikeluarkan ke dalam usus. Peningkatan bilirubin total menyebabkan penyakit kuning.

12  Peningkatan bilirubin total menyebabkan penyakit kuning , yang merupakan petanda


sejumlah masalah berikut: Prehepatik, produksi bilirubin meningkat. Hal ini dapat terjadi
karena beberapa penyebab, termasuk anemi hemolitik dan pendarahan internal. Hepatika,
masalah dengan hati, yang tercermin sebagai kekurangan metabolisme bilirubin (misalnya
serapan oleh hepatosit berkurang, gangguan konjugasi bilirubin, dan reduksi sekresi bilirubin
oleh hepatosit). Dalam beberapa keadaan akan berkembang menjadi sirosis dan hepatitis.
Posthepatika, obstruksi saluran empedu, ditandai dengan gangguan ekskresi bilirubin.
Obstruksi dapat ditemukan baik dalam hati atau di saluran empedu.

13  KELAINAN FUNGSI HATI 1. Ikhterus


Ikhterus ; penimbunan pigmen empedu dlm tubuh menyebabkan perubahan warna jaringan
menjadi kuningJaringan yg mudah terkena pertama kali ; jar permukaan yg kaya elastin
seperti sklera dan permukaan bawah lidahBilirubin terbentuk dari pemecahan eritrosit tua
atau akibat destruksi eritrosit.Mekanisme patofisiologi ikterik ;Pembentukan bilirubin yg
berlebihanGangguan pengambilan bilirubin tak terkonjugasi oleh sel hatiGangguan konjugasi
bilirubinPenurunan eksresi bilirubin terkonjugasi dlm empedu akibat faktor intrahepatik dan
ekstrahepatik atau obstruksi mekanis

14  1. Pembentukan bilirubin yg berlebihan ;


Penyakit hemolitik atau peningkatan laju destruksi eritrosit mrp kan penyebab tersering
pembentukan bilirubin yg berlebihan dimana suplai bilirubin tak terkonjugasi melebihi
kemampuan hatiAkibat peningkatan beban bilirubin thd hati terjadi peningkatan
pembentukan urobilinogen shg peningkatan eksresi dalam feses dan urin. Feses dan urin
berwarna lebih gelapPada orang dewasa, pembentukan bilirubin yang berlangsung kronis
dapat menyebabkan terbentuknya batu empeduPengobatan ; memperbaiki penyakit
hemolitik

15  2. Gangguan pengambilan bilirubin tak terkonjugasi oleh sel hati


Yaitu akibat gangguan ambilan bilirubin tak terkonjugasi terikat-albumin oleh sel hati yang
memisahkan dan mengikat bilirubin terhadap protein penerima.Penyebab ; defisiensi protein
penerima
16  3. Gangguan konjugasi bilirubin ;
Yi akibat gangguan enzim glukoronil transferase dalam mengkatalisis terjadinya bilirubin
konjugasiMisalnya ikhterus neonatal ; hiperbilirubinemia tak terkonjugasi yg timbul pada hari
kedua dan kelima setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh imaturasi enzim glukoronil
transferaseApabila kadar bilirubin melampaui 20mg/dl, menyebabkan kernikterus (timbul
akibat penimbunan bilirubin tak terkonjugasi pada daerah ganglia basalis yg banyak
mengandung lemakPengobatan ; fototerapi (pemajanan sinar biru pada kulit bayi)

17  4. Penurunan eksresi bilirubin terkonjugasi dlm empedu akibat faktor intrahepatik
(mengenai sel hati) dan ekstrahepatik (mengenai saluran empedu di luar hati) atau obstruksi
mekanisMenyebabkan terjadinya hiperbilirubin terkonjugasi yg larut dalam air sehingga
dapat dieksresikan dalam urin dan menimbulkan bilirubinemia serta urin bewarna
gelapUrobilinogen feses dan urobilinogen urin akan rendah sehingga feses menjadi
pucatIkhterus akibat hiperbilirubinemia terkonjugasi biasanya lebih kuning dibandingkan
akibat hiperbilirubinemia tak terkonjugasiObstruksi total aliran empedu ; kolestatik

18  KELAINAN FUNGSI HATI 2. Hepatitis virus


Penyebab ; virus hepatitis A, B, C, D, E, F dan G ; yang dapat dibedakan berdasarkan
penandaan serologi (Ag dan Ab)Penularan ;Hep A (HAV), mrp viru RNA, dideteksi dlm feses
pada akhir masa inkubasi dan praikhterik, ditularkan peroral dgn menelan makanan yg
sudah terkontaminasi fesesHep B, mrp virus DNA, penyebab utama hepatitis akut, kronis,
sirosis, dan ca hati. Penularannya mll parenteral dan menembus membran mukosa,
terutama mll hubungan seksualHep C, mrp virus RNA, ditularkan mll parenteral, dan
transfusi darahHep D, virus RNA, penularan terutama mll serumHep E, virus RNA, ditularkan
secara enterik mll jalur fekal-oralHep F dan G. HFV masih diperdebatkan, HGV mrp flavivirus
RNA ditularkan terutama mll air.

19  Patologi ; perubahan morfologi yg terjadi mirip untuk berbagai virus yg berlainan. Hati
tampak berukuran dan berwarna normal, tp kadang2 agak edema, membesar dan teraba
nyeri ditepian. Secara histologi terjadi cedera dan nekrosis dan peradangan. Pada bbrp
kasus dapat mengakibatkan gagal hati fulminan dan kematianGambaran klinis ; gejala
prodromal, (1-2 minggu pertama) ; rasa malas, malaise, anoreksia, sakit kepala, demam
ringan. Fase prodromal diikuti Fase ikhterik terjadi selama 4-6 minggu. Bbrp sblm ikhterus,
penderita merasa lbh sehat, nafsu makan meningkat, demam mereda disertai urin menjadi
gelap dan feses memucat.Pada pemeriksaan ; hati membesar, terasa nyeri, limfa terasa
membesar, peningkatan SGOT dan SGPT

20  Pengobatan ;Tidak ada yg spesifik, harus dilakukan tirah baring, diet rendah lemak, dan
tinggi KH, pemberian makanan secara iv bila pasien selalu muntah,Pengobatan dgn
interferon-αPencegahanPenyediaan makanan dan minuman yg bersih dan amanPemakaian
kateter, jarum suntik, spuit sekali pakaiImunisasi sebelum dan setelah pajanan
virusPemberian vaksinasi dan imunoglobulin

21  KELAINAN FUNGSI HATI 3. SIROSIS HATI


Sirosis adlh peny hati kronis yg ditandai dgn distorsi arsitekstur hati normal (fibrosis dan
nodul sel hati menggantikan parenkim normal) dan hilangnya fungsi.Istilah sirosis sinonim
dgn penyakit atau kegagalan hati stadium akhir; penyakit ini bersifat irreversible dan tidak
dapat disembuhkan kecuali dgn transplantasi hatiPenyebab sirosis yg terpenting adalh
alkoholisme kronis (sirosis laennec), hepatitis virus (sirosis postnekrotik terutama infeksi
HCV dan HBV), dan penyakit biliar (sirosis biliar)
22  Alkohol menimbulkan efek toksik lgsg terhadap hati yg meningkat pada saat malnutrisi.
Ditandai dgn pembentukan jar parut dan secara histologi tjd nekrosis hepatoseluler dan
infiltrasi PMN dihati.Pada nekrosis pasca nekrotik terjadi stlh nekrosis berbecak pada jar
hati. Selain inf virus jg bisa akibat intoksikasi oleh bahan kimia industri, racun ataupun obat-
obatan seperti CCl4, metil dopa, dllSirosis biliaris dimana sirosis dimulai disekitar duktus
biliaris dimana statis empedu menyebabkan penumpukan empedu di dlm massa hati dan
kerusakan sel-sel hati. Secara histologi hati membesar, keras, bergranula halus, dan
berwarna kehijauan

23  Gambaran klinis ;Sirosis bersifat laten selama bertahun tahun, dan perubahan patologis
yg terjadi berkembang lambat hingga akhirnya gejala yg timbul menyadarkan akan adanya
kondisi ini. Selama masa laten yg panjang, terjadi kemunduran fungsi hati secara
bertahapGejala dini tidak spesifik ; kelelahan, anoreksia, dispepsia, flatulen, perubahan
kebiasaan defekasi (konstipasi atau diare), BB sedikit berkurang, mual muntah umumnya
pada pagi hari, hati mengerasManifestasi gagal hepatoselular ; ikterus, edema perifer,
eritema palmaris (telapak tangan merah). Manifestasi pada hipertensi portal splenomegali,
varises esofagus dan lambung, asites (bisa jg pada kegagalan hepatoselular)

24  Hipertensi portal ; peningkatan tekanan vena porta akibat peningkatan resistensi thd
aliran darah mll hati, sehingga menurunnya aliran keluar mll vena hepatika dan
meningkatnya aliran masuk yg menghasilkan beban berlebihan pada sistem
portalKomplikasi ; perdarahan pada saluran cerna yaitu perdarahan dari varises esofagus yg
disebabkan oleh tukak lambung dan duodenum, pasien datang dgn melena atau
hematemesis melenaPendarahan diatasi dgn alat triple lumen dan minnesota , serta
pemberian vasopresin, pemasangan NG tube untuk mengetahui asal pendarahan

25  KELAINAN FUNGSI HATI 4. Kolelitiasis dan kolesistitis


Kolelitiasis / batu empedu; endapan satu atau lebih komponen empeduKomposisi utamanya
adlh pigmen, kolesterol. Batu pigmen tdd garam kalsium, karbonat, fosfat dan as lemak
rantai panjang.Kolesistitis ; peradangan kronis pada empeduPenyebab batu empedu ; faktor
predisposisi yg terpenting adlh gangguan metab yg menyebabkan terjadinya perubahan
komposisi empedu, stasis empedu, dan infeksi kandung empedu.Gambaran klinis ; gejala
timbul bila batu menyumbat aliran empedu. Dimana terdapat nyeri hebat mendadak pada
epigastrum, atau abdomen kuadran atas kanan, nyeri berlangsung lama, nyeri menyebar ke
punggung dan bahu kanan, berkeringat banyak, nausea dan muntah,

26  Gambaran klinis: kadang-kadang batu dapat menembus ddg kandung empedu dan
menyebabkan peradangan hebat , menyebabkan terjadinya peritonitis atau menyebabkan
ruptur ddg kandung empeduPengobatan ; menghindari makanan yg mgdg lemak tinggi,
istirahat, pemberian cairan iv, analgetik dan antibiotik. Asam empedu oral dapat diberikan
untuk melarutkan kolesterol pada batu empedu.Batu empedu dapat dipecah dengan
gelombang syok ekstrakorporeal, mll metode yg disebut LITOTRIPSIPengobatan lain adalh
dgn pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai