2 ANATOMI DAN FISIOLOGIHati adalah organ yang terletak di bagian kanan atas perut.
Hati, saluran empedu dan pankreas ; ketiganya terkait erat dengan fisiologi
pencernaanFungsi hati ;Fungsi pembentukan dan Eksresi empedu. Ini mrp fungsi utama
hati.Fungsi metabolik yi metabolisme lipid, KH dan protein, penimbunan vitamin dan mineral,
konjugasi dan eksresi steroidFungsi pertahanan tubuh : detoksifikasi sejumlah zat endogen
dan eksogen serta perlindungan terhadap mikroorganisme (terbentuknya imunoglobulin)
5 Selain lipid, hati juga berperan penting dalam metab KH, dan protein
Pada metab KH, monosakarida dari usus halus dirubah menjadi glikogen dan disimpan dlm
hati (glikogenesis), kmdn glukosa dilepaskan ke dalam darah (glikogenolisis) untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Glukosa di metab untuk menghasilkan panas dan energi. Hati
juga mampu mensintesa glukosa dari protein dan lemak.Pada metab protein, dimana hati
mensintesis semua protein plasma (kecuali gamma globulin), diantaranya albumin,
protrombin, fibrinogen, dan faktor-faktor pembekuan darah yg lain.
8 UJI DIAGNOSA Albumin adalah protein yang dibuat khusus oleh hati.
Kadar Albumin mengalami penurunan : pada penyakit hati kronis, seperti sirosis, sindrom
nefrotik, Gizi buruk atau katabolisme protein berlebihan juga dapat menyebabkan
hypoalbuminaemia. Waktu paruh albumin sekitar 20 hari. Albumin tidak dianggap sebagai
penanda utama kelainan fungsi hati karena kurang sensitive. Nilai normal : 3,9-5,0 g / dL
9 2. Alanine transaminase (ALT) disebut Serum glutamat piruvat transaminase (SGPT) atau
Alanin aminotransferase (ALAT) adalah enzim dalam hepatosit (sel hati). Enzim ini
mengkatalis reaksi glutamat + piruvat ⇌ α-ketoglutarate + alanin. Ketika sel hati rusak, maka
enzim ini ke masuk ke dalam darah. ALT meningkat secara dramatis dalam kerusakan hati
akut, seperti hepatitis atau overdosis parasetamol (asetaminofen). Nilai normal : 9-60 IU/L
17 4. Penurunan eksresi bilirubin terkonjugasi dlm empedu akibat faktor intrahepatik
(mengenai sel hati) dan ekstrahepatik (mengenai saluran empedu di luar hati) atau obstruksi
mekanisMenyebabkan terjadinya hiperbilirubin terkonjugasi yg larut dalam air sehingga
dapat dieksresikan dalam urin dan menimbulkan bilirubinemia serta urin bewarna
gelapUrobilinogen feses dan urobilinogen urin akan rendah sehingga feses menjadi
pucatIkhterus akibat hiperbilirubinemia terkonjugasi biasanya lebih kuning dibandingkan
akibat hiperbilirubinemia tak terkonjugasiObstruksi total aliran empedu ; kolestatik
19 Patologi ; perubahan morfologi yg terjadi mirip untuk berbagai virus yg berlainan. Hati
tampak berukuran dan berwarna normal, tp kadang2 agak edema, membesar dan teraba
nyeri ditepian. Secara histologi terjadi cedera dan nekrosis dan peradangan. Pada bbrp
kasus dapat mengakibatkan gagal hati fulminan dan kematianGambaran klinis ; gejala
prodromal, (1-2 minggu pertama) ; rasa malas, malaise, anoreksia, sakit kepala, demam
ringan. Fase prodromal diikuti Fase ikhterik terjadi selama 4-6 minggu. Bbrp sblm ikhterus,
penderita merasa lbh sehat, nafsu makan meningkat, demam mereda disertai urin menjadi
gelap dan feses memucat.Pada pemeriksaan ; hati membesar, terasa nyeri, limfa terasa
membesar, peningkatan SGOT dan SGPT
20 Pengobatan ;Tidak ada yg spesifik, harus dilakukan tirah baring, diet rendah lemak, dan
tinggi KH, pemberian makanan secara iv bila pasien selalu muntah,Pengobatan dgn
interferon-αPencegahanPenyediaan makanan dan minuman yg bersih dan amanPemakaian
kateter, jarum suntik, spuit sekali pakaiImunisasi sebelum dan setelah pajanan
virusPemberian vaksinasi dan imunoglobulin
23 Gambaran klinis ;Sirosis bersifat laten selama bertahun tahun, dan perubahan patologis
yg terjadi berkembang lambat hingga akhirnya gejala yg timbul menyadarkan akan adanya
kondisi ini. Selama masa laten yg panjang, terjadi kemunduran fungsi hati secara
bertahapGejala dini tidak spesifik ; kelelahan, anoreksia, dispepsia, flatulen, perubahan
kebiasaan defekasi (konstipasi atau diare), BB sedikit berkurang, mual muntah umumnya
pada pagi hari, hati mengerasManifestasi gagal hepatoselular ; ikterus, edema perifer,
eritema palmaris (telapak tangan merah). Manifestasi pada hipertensi portal splenomegali,
varises esofagus dan lambung, asites (bisa jg pada kegagalan hepatoselular)
24 Hipertensi portal ; peningkatan tekanan vena porta akibat peningkatan resistensi thd
aliran darah mll hati, sehingga menurunnya aliran keluar mll vena hepatika dan
meningkatnya aliran masuk yg menghasilkan beban berlebihan pada sistem
portalKomplikasi ; perdarahan pada saluran cerna yaitu perdarahan dari varises esofagus yg
disebabkan oleh tukak lambung dan duodenum, pasien datang dgn melena atau
hematemesis melenaPendarahan diatasi dgn alat triple lumen dan minnesota , serta
pemberian vasopresin, pemasangan NG tube untuk mengetahui asal pendarahan
26 Gambaran klinis: kadang-kadang batu dapat menembus ddg kandung empedu dan
menyebabkan peradangan hebat , menyebabkan terjadinya peritonitis atau menyebabkan
ruptur ddg kandung empeduPengobatan ; menghindari makanan yg mgdg lemak tinggi,
istirahat, pemberian cairan iv, analgetik dan antibiotik. Asam empedu oral dapat diberikan
untuk melarutkan kolesterol pada batu empedu.Batu empedu dapat dipecah dengan
gelombang syok ekstrakorporeal, mll metode yg disebut LITOTRIPSIPengobatan lain adalh
dgn pembedahan.