Anda di halaman 1dari 18

FUNGSI HATI

HATI
Organ hati mempunyai fungsi terbanyak, Fungsinya dapat
dilihat sebagai organ keeluruhan maupun sebagai sel hati

Fungsi sebagai organ :


 Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit

 Mengatur volume darah dan menyimpan metabolik


darah
 Alat saringan
FUNGSI SEBAGAI SEL HATI
 Pusat metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan
empedu
 Alat penyimpanan vitamin dan makanan hasil
metabolisme
 Alat eksresi yang dibutuhkan tubuh dalam mengeluarkan
glukosa, protein, faktor koagulasi, enzim, dan empedu
 Proses detoksifikasi dengan cara konjugasi, oksidasi,
reduksi, dan hidrolisis.
Sel kupfer sebagai sel endotel mempunyai fungsi sebagai
sistem retikuloendotel untuk :
1. Menguraikan hemoglobin (Hb) menjadi bilirubin

2. Membentuk gama globulin dan immune bodies

3. Sebagai alat fagositosis terhadap elemen korpuskuler


dan makromolekuler
EVALUASI FUNGSI HATI
Evaluasi laboratorium meliputi beberapa pemeriksaan
fungsi hati. Pemeriksaan biokimia meliputi enzim serum,
produk ekskretori, dan produk sintetik.

Enzim
Enzim yang berhubungan dengan faal hati :
1. Enzim alkali fosfatase

Enzim obstruktif pada saluran empedu adalah enzim


alkali fosfatase (ALP). Enzim ini terdapat pada saluran
empedu, epitel hati, ginjal, plasenta dan kelenjar
payudara
Pada pembentukan tulang, enzim ini meningkat. Enzim
ini mengeluarkan gugus fosfat dari protein dan molekul
lain.

2. Enzim Asam fosfatase


a. Terdapat pada kelenjar prostat

b. Nilai normal

Dewasa 150-170 IU/l


Anak-anak 100-300 IU/L
ENZIM PADA HATI
1. Enzim aspartat aminotransferase (ASAT) atau glutamat
oksalo-asetat transferase (SGOT). Reaksi antara asam
aspartat dsn asam alfa ketoglutamat membentuk ASAT.
Enzim ini lebih banyak di jantung daripada di hati, juga
otot rangka, ginjal, dan otak.
2. Alanin aminotransferase (ALAT) atau glutamat pirufat
transferase (SGPT). Reaksi antara alanin dan asam
alfa-ketoglutamat akan membentuk ALAT.
Produk ekskretori hati

Bilirubin merupakan hasil degradasi heme. Sekitar 85 %


bilirubin dibentuk dari pemecahan sel darah tua. Masa
hidup rata-rata eritrosit adalah 120 hari. Dalam sehari
sekitar 50 ml darah menghasilkan 200-250 mg bilirubin.
Sebanyak 15% berasal dari destruksi sel eritrosit matang
dan dari hemoprotein, terutama dari hati.
Metabolisme Bilirubin
Urobilin dikeluarkan melalui urin, sedangkan yang
dikeluarkan bersama feses adalah bentuk sterkobilin.
Sebagai urobilinogen berdifusi kembali ke hati (siklus
enterohepatik). Gangguan metabolisme bilirubin
mencakup empat mekanisme umum terjadinya
bilirubinemia, yaitu
1. Pembentukan bilirubin berlebih
2. Gangguan pengambilan bilirubin tak terkonjugasi oleh
hati
3. Gangguan konjugasi bilirubin
4. Penurunan eksresi bilirubin terkonjugasi (karena
penyumbatan pada empedu)
IKTERUS PRA-HEPATIK
Terjadi karena produksi bilirubin tinggi, dalam keadaan
normal produksi bilirubin 300g/hari. Penyebab ikterus
ini adalah hemolisis (ikterus hemolitik).
Keadaan hemolisa Hb yang dibebaskan dari eritrosit
bertambah banyak jumlah bilirubin yang dibebaskan
↑ terjadi ↑ kadar bilirubin tak terkonjugasi → terjadi
↑ urobilin dalam urin dan sterkobilin dalam feces. Dapat
pula dijumpai tanda anemia sehingga kulit tampak
kuning muda
PENYEBAB IKTERUS PRA-HEPATIK
 Anemia hemolitik
 Penyakit infeksi (malaria, tipus)
 Toksin eksogen (obat-obatan, bahan kimia)
 Toksin endogen (reaksi transfusi)
 Gejala penyakit (talasemia)
IKTERUS HEPATOSELULER
Disebabkan karena adanya keruskan parenkim hati
akiatnya terjadi gangguan pengankutan bilirubin
sehingga menghambat proses konjugasi bilirubin di hati.
Hal ini dapat menyebabkan ↑ bilirubin tak terkonjugasi ,
feces mengandung sedikit sterkobilin sehingga feces
tampak pucat. Urin menganung bilirubin dan sedikit
urobilin. Warna kulit dan mukosa tampak kuning orange
PENYEBAB IKTERUS HEPATOSELULER
 Hepatitis (virus, bakteri, parasit)
 Sirosis hepatik

 Tumor (karsinoma, sarkoma)

 Bahan kimia(fosfor,arsen)

 Penyakit lain (hiperparatiroid)


IKTERUS POST-HEPATIK
Disebabkan oleh adanya bendungan/obstrukti saluran
empedu sehingga bilirubin yang telah terkonjugasi tidak
dapat dialirkan ke usus halus. Akibatnya
 Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi

 Peningkatan kadar bilirubn dalam urin

 Kulit berwarna kuning tua/kuning kehijauan

 Feces tampak pucat seperti dempul karena tidak


mengandung sterkobilin.

Penyebab ikterus post hepatik : batu duktus koledokus,


tumor,proses inflamasi
PERBEDAAN IKTERUS PRA-HEPATIK,
HEPATIK DAN POST-HEPATIK
PRODUK SINTETIK HATI
Albumin disintesis oleh hati dan merupakan protein serum
yang jumlahnya paling besar dalam darah. Penurunan
kadar albumin tidak khusus dijumpai pada penyakit hati,
kondisi ini juga dapat dijumpai pada malnutrisi dan
penyakit ginjal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Bilirubin total
 Bilirubin direct

 SGOT/ASAT

 SGPT/ALAT

 Protein total

 Albumin

Anda mungkin juga menyukai