Anda di halaman 1dari 32

FUNGSI HATI DAN ANALISIS

BILIRUBIN

by.Yayuk K
HEPAR
Hepar adalah organ parenkim
terbesar, dan mempunyai fungsi
terbanyak/komplek.
Beratnya rata-rata 1500 gram atau
2,5 % dari berat badan orang
dewasa normal, menempati hampir
seluruh bagian atas kanan rongga
abdomen.
LIVER ANATOMI
Normal Liver
ANATOMI LIVER
HEPAR
Fungsi Hepar :

1. Pembentukan dan ekskresi empedu, metabolisme


garam dan metabolisme pigmen empedu. Garam
empedu penting untuk pencernaan dan absorbsi
lemak dan vitamin (yang larut dalam lemak diusus).
2. Metabolisme karbohidrat , pada proses glikogenesis,
glikogenolisis dan glukoneogenesis. Hati memegang
peranan penting dalam mempertahankan kadar
glukosa darah normal dan menyediakan energi untuk
tubuh.
3. Metabolisme protein
Protein serum yang disintesis hati adalah albumin dan α β
globulin.
Asam amino dideaminasi, residu nitrogen (amonia dari usus)
dikonversi menjadi urea.
Amonia dibentuk dari deaminasi asam amino dan bakteri usus.
Deaminasi : asam amino dihidrolisis menjadi asam keto &
NH4+ menjadi urea dan diekskresikan dalam bentuk urin.

4.Metabolisme lemak, sintesis kolesterol dan penyimpanan


lemak.

5. Mendetoksikasi produk metabolik serta obat dan toksin. Disini


hepar sebagai biotransformasi zat berbahaya, menjadi zat
yang tidak berbahaya , diekskresi oleh ginjal.
• Ekskresi: bilirubin,obat dan toksin
• Sekresi: Empedu, asam empedu (hati
memproduksi dan mengekskresikan empedu
ke duodenum (untuk emulsi lemak)
• Sintesis: albumin, faktor koagulasi (fibrinogen,
prothrombin, V, VII, IX, X, XI, hormonal)
• Penyimpanan: vitamin, kaarbohidrat, mineral
(besi, copper)
contoh: sering transfusi → hemokromatosis
BILIRUBIN
• Bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal
dari perobakan heme dari hemoglobin dalam
proses pemecahan eritrosit oleh sel
retikuloendotel.
• Sel retikuloendotel membentuk bilirubin yang
tdk larut dalam air, bilirubin yg disekresikan
dlm darah harus diikatkan dengan albumin
untuk diangkut dalam plasma menuju hati.
• Bilirubin terkonjugasi (bilirubin
glukoronida/hepatobilirubin) masuk ke
saluran empedu dan diekskresikan ke usus.
Kmdn flora usus akan mengubahnya menjadi
urobilinogen dan dibuang melalui feses serta
cebagian kecil melalui urin.
• Bilirubin terkonjugasi cepat bereaksi dengan
asam sulfanilat yang terdiazotasi membentuk
azobilirubin (reaksi Van Den Bergh)
Metabolisme dan Ekskresi
• Bila eritrosit melebihi masa hidupnya (120 hari) akan mudah pecah
didalam sistem sirkulasi.
Hb globin

hem

transferin

biliverdin

bilirubin

terkonjugasi Bili diglukoronat/CB

sterkobilin (faeses) urobilinogen urobilin(urine)


( di kolon)
Proses dari blilirubin
Erytrosit ±120 hari  dihancurkan di hati, dan bilirubin merupakan
produk akhir dari destruksi hemoglobin dari cicin porphyrin.
4 globin chains
Hb. Dalam RBC
4 heme groups  porphyrin rings
Fe2+

globulin chains  amino acid RES,


Spleen
RBC Fe iron stored  sintesa Hb. Lypha, liver
Destroyed porphyrin rings

Bilirubin
Cicin porphyrin dibuka  biliverdin reduksi
bilirubin
Bilirubin
Metabolism

Blood
Conjugated & Conjugated

Urine – Urobilinogen

Stool – Stercobilin
Indirek /unconjugated Direk/ conjugated
• Larut dalam air
• Larut dlm alkohol • Tdk terikat oleh protein
• Terikat oleh albumin • Warnai jaringan
• Tdk warnai jaringan • Terdapat dalam urine
• Tdk tdpt dlm urine • Bilirubin yg terkonjugasi
• Bilirubin blm dikonjugasi • Dapat difiltrasi glomerulus
• Tdk di filtrasi
IKTERUS/JAUNDICE
Adalah perubahan warna kulit, sklera mata atau
jaringan lainnya (membran mukosa) yg menjadi
kuning karena pewarnaan oleh bilirubin yg meningkat
kadarnya (≥40 µmol/L atau 3 mg/dL atau ada yang
menyatakan apabila kadar bilirubin serum 2-3 mg/dL.
Penyebab ikterus :
 Peningkatan destruksi sel darah merah, dgn
pelepasan bilirubin yang cepat.
 Obstruksi sel empedu/kerusakan sel2 hepar shg
bilirubin dlm jumlah biasapun tdk dpt diekskresikan
ke dlm sal. pencernaan.
 Gejala utama obstruksi empedu adalah rasa gatal krn
tertimbunnya bilirubin conjugated.
HIPERBILIRUBINEMIA.
• Adalah adanya peningkatan bilirubin didalam plasma.

Sebab-sebab hiperbilirubinemia
a.Produksi bilirubin unconjugated yang berlebihan karena
haemoglobin.
b.Gangguan up-take bilirubin unconjugated oleh sel hati yang
tidak sempurna.
c.Konjugasi dari bilirubin unconjugated yang tidak sempurna
oleh sel hati.
d.Eksresi bilirubin conjugated oleh sel hati yang tidak
sempurna
• E. Obstruksi aliran empedu dalam hati sering
karena peradangan yang menyebabkan
pembengkakan sel.
F. Obstruksi aliran empedu diluar hati karena
adanya sumbatan atau tekanan pada duktus
empedu
• Peningkatan bilirubin tak terkonjugasi/indirek sering
dikaitkan dengan peningkatan destruksi eritrosit
(hemolisis), seperti pd penyakit hemolitik oleh
autoimun, transfusi atau eritroblastosis fatalis.
• Apabila konjugasi dan ekskresi normal, peningkatan
bilirubin disebabkan oleh fraksi tak terkonjugasi karena
hati mampu mengekskresikan sejumlah besar bilirubin
terkonjugasi, tetapi mengalami kesulitan untuk
melakukan konjugasi bilirubin dalam jumlah yang lebih
besar dari normal. Fenomena ini disebut ikterus
prahepatik. Terjadi peningkatan pembentukan
urobilinogen.
• Apabila hati mengalami kesulitan menyerap
bilirubin dari sirkulasi/dalam
mengkonjugasikan, maka fraksi indirek
meningkat dan jumlah bilirubin yang masuk ke
usus berkurang. Feses mungkin berwarna
pucat dan urobilinogen dalam urin relatif
menghilang.
• Apabila konjugasi berlangsung normal, tetapi
ekskresi empedu terhambat, bilirubin
terkonjugasi mengalir balik ke dalam sirkulasi,
bilirubin dan urobilinogen usus jg berkurang.
• Karena larut air, bilirubin terkonjugasi mudah
masuk ke dalam urin dan menimbulkan warna
kuning terang.
• Jadi....peningkatan bilirubin indirek dalam
sirkulasi menunjukkan pemecahan
hemoglobin yang berlebihan atau gangguan
fungsi hepatosit., sedangkan peningkatan
bilirubin direk mengisyaratkan penyumbatan
ekskresi (ikterus obstruktif).
• Peningkatan kadar bilirubin direk
menunjukkan adanya gangguan hati
(kerusakan sel hati) atau saluran empedu
(batu/tumor) bilirubin terkonjugasi tidak
dapat keluar dari empedu menuju usus
sehingga akan masuk kembali dan terabsorbsi
ke dalam darah.
• Kadar bilirubin normal orang dewasa adalah 0,3-1,0
mg/dL.
• Pada sebagian neonatus/bayi, ikterus akan ditemukan
dalam minggu pertama kelahiran. Kejadian ikterus
tdpt pd bayi cukup bulan 60% dan 80 % pd bayi kurang
bulan.
• Hati bayi yang baru lahir belum berkembang
sempurna shngga jika kadar bilirubin yang ditemukan
sangat tinggi, bayi akan mengalami kerusakan
neurologis permanen yang disebut kenikterus
(bilirubin yang berlebih ini larut dalam lipid ganglia
basalis).Kadar bilirubin totalnya bisa mencapai12
mg/dL, kadar lebih dari 15 mg/dL harus waspada.
• Bayi dengan ikterus harus mendapat perhatian
terutama apabila ikterus ditemukan dalam 24
jam pertama kehidupan bayi atau kadar
bilirubin meningkat lebih dari 5 mg/dL dalam
24 jam.
Jaundice
Ascitesin Cirrhosis
Metode
Metode Pemeriksaan
Pemeriksaan Bilirubin
Bilirubin

1. Evelyn Malloy
Prinsip : Bilirubin bereaksi dengan diazotasi asam
sulfanilat membentuk senyawa komplek
azobilirubin yang berwarna ungu.
2. Jendrassik Grof
Prinsip : Bilirubin bereaksi dgn diazotasi asam
sulfanilat membentuk senyawa komplek
azobilirubin yang berwarna merah dlm suasana
netral dan biru dlm suasana alkalis.
3. Bilirubinometer
4.Pemeriksaan indeks ikterus
5.HPLC (High Performance Liquid Chromatography)

Faktor yang mempengaruhi Px. Bilirubin :


 Sinar matahari langsung

Bilirubin biliverdin kdr bilirubin

turun 20 %
PEMERIKSAAN FUNGSI HATI/LIVER
Tujuan : untuk mengetahui ada tidaknya kerusakan liver

• Pengukuran bilirubin total, kadar bilirubin direk & indirek


pada peny. Hati meningkat
• Pengukuran enzim-enzim hati:
-Transaminase (jantung n hepar) :Glutamat Oksaloasetat
Transaminase serum (SGOT) , SGPT,
Gamma GT , Fosfatase Alkali (sutul n hati) . Enzim
meningkat,pada penyakit hati.
• Pengukuran kadar protein plasma. Menurun pada
penyakit hati.
• Pengukuran kadar protein plasma (albumin,
total protein) menurun pada penyakit liver
berat. Fungsi albumin untuk mempertahankan
tekanan osmotik darah. Normal untuk total
protein : 6,6-8,7 g/dL, albumin : 3,8-5,1 g/dL,
globulin 1,5-3 g/dL.
• Pmeriksaan albumin(untuk fungsi liver)
• SGOT(AST)/SGPT (ALT)merupakan indikator
awal kerusakan liver.
• Alkali phospatase (ALP) sel lapisan
dalam saluran empedu & pada tulang.
Jadi…..apabila
Hasil abnormal→kelainan liver→membantu
diagnosis→perlu pemeriksaan lain untuk
konfirmasi diagnosis.
Pemeriksaan lab lain:
-Gamma glutamiltransferase (GGT) meningkat
apabila terjadi pembengkakan saluran
empedu.
-Tes hemostasis (APTT, fibrinogen)
-Immunology(Seromarker viral hepatitis, tumor
marker)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai