Anda di halaman 1dari 2

NAMA : PUTU EVA LESTARIANI

NIM : P07134221069

KELAS : 3B STR TLM

Dibuat dalam memenuhi tugas Kimia Klinik

Metabolisme Bilirubin Pada Manusia

Bilirubin adalah produk utama dari penguraian sel darah merah yang tua.
Bilirubin disaring dari darah oleh hati dan dikeluarkan pada cairan empedu.
Sebagaimana hati semakin rusak, bilirubin total akan meningkat. Sebagian dari
bilirubin total termetabolisme dan bagian ini disebut sebagai bilirubin langsung.
Meningkatnya dibagian ini, penyebab biasanya di luar hati. Bilirubin langsung
didapatkan hasil rendah sementara bilirubin total tinggi, hal ini menunjukkan
kerusakan pada hati atau pada saluran cairan empedu dalam hati.

Bilirubin terbagi menjadi dua jenis di dalam tubuh yaitu bilirubin


terkonjugasi atau yang dapat larut, dan bilirubin tidak terkonjugasi atau memiliki
ikatan protein. Bilirubin total yang berada dalam kisaran normal tidak perlu
dianalisis bilirubin terkonjugasi dan tidak terkonjugasi. Salah satu nilai bilirubin
yang dilaporkan mewakili nilai bilirubin total (Kee, 2007). Bilirubin terikat menjadi
asam glukuronat pada retikulum endoplasmik melalui reaksi yang dikatalisis oleh
uridin difosfoglukuronil transferase (UDPGT). Konjugasi bilirubin mengubah
molekul bilirubin yang tidak larut air menjadi molekul yang larut air. Bilirubin
diekskresikan ke dalam empedu dan masuk ke dalam usus, bilirubin direduksi dan
menjadi tetrapirol yang tidak berwarna oleh mikroba di usus besar. Sebagian
dekonjugasi terjadi di dalam usus kecil proksimal melalui kerja β-glucuronidase.
Bilirubin tidak terkonjugasi ini dapat diabsorbsi kembali dan masuk ke dalam
sirkulasi sehingga meningkatkan bilirubin plasma total. Siklus absorbsi, konjugasi,
ekskresi, dekonjugasi, dan reabsorbsi ini disebut sirkulasi enterohepatik. Proses ini
berlangsung sangat panjang pada neonatus, karena asupan gizi yang terbatas pada
hari - hari pertama kehidupan.
Metabolisme bilirubin dimulai oleh penghancuran eritrosit setelah usia 120
hari oleh sistem retikuloendotel menjadi heme dan globin. Globin akan mengalami
degradasi menjadi asam amino dan digunakan sebagai pembentukan protein lain.
Heme akan mengalami oksidasi dengan melepaskan karbonmonoksida dan besi
menjadi biliverdin. Biliverdin reduktase akan mereduksi biliverdin menjadi
bilirubin tidak terkonjugasi (bilirubin indirek). Bilirubin tidak terkonjugasi yang
dilepaskan ke dalam plasma berikatan dengan albumin, kemudian berdifusi ke
dalam sel hati. Bilirubin tidak terkonjugasi dalam sel hati akan dikonjugasi oleh
asam glukuromat membentuk bilirubin terkonjugasi (bilirubin direk), kemudian
dilepaskan ke saluran empedu dan saluran cerna. Bilirubin terkonjugasi di dalam
saluran cerna dihidrolisis oleh bakteri usus β- glucuronidase, sebagian menjadi
urobilinogen yang keluar dalam tinja (sterkobilin) atau diserap kembali oleh darah
kemudian dibawa ke dalam hati (siklus enterohepatik). Urobilinogen dapat larut
dalam air, sehingga sebagian dikeluarkan melalui ginjal.

Peningkatan kadar bilirubin total menunjukan adanya gangguan pada hati


atau saluran empedu, ikterik, hepatitis, penyakit wilson, dan juga karena pengaruh
obat. Penurunan kadar bilirubin total dapat terjadi karena pengaruh obat barbiturate,
salisilat, penisilin, kafein dalam dosis tinggi atau faktor lain yang dapat berpengaruh
terhadap hasil bilirubin.

Anda mungkin juga menyukai