a. Faal eksresi : sisa metabolik (urea, kreatinin) zat asing (obat – obatan),
toksin, dll.
b. Menahan zat –zat tertentu yang penting untuk fungsi tubuh : glukosa, protein,
Faal ini dikerjakan oleh bagian – bagian/ unit – unit kecil yang disebut
NEPHRON. Jadi Nephron adalah KIDNEY UNIT, terkecil yang terdiri dari :
glomerulus , kapsul bowman, tubulus contortus proksimal, ansa henle, tubulus contortus
1.Filtrasi di glomerulus
Pada orang dewasa normal kedua ginjal dilalui oleh darah 1200 Ml/Menit (Renal
Blood Flow). Berarti renal plasma flow = 600 Ml /menit. Dari sini didapatkan filtrat
glomeruli sebesar 10 Ml /menit ( GFR). Jadi fraksi filtrasi ( GFR/RPF ) = 1/5. Hampir
seluruh cairan (lebih kurang 119 ml) direabsorpsi bersama bahan – bahan yang larut.
Reabsorpsi terutama (85 0/0) terjadi ditubulus concortus proksimal secara pasip
berikut :
Hasil akhir dari metabolisme tubuh adalah (H+) yang diterima oleh sistim buffer
Kadar H.HCO3 diatur dengan pengeluaran CO2 oleh paru-paru, sedang B.HCO3
diatur oleh ginjal dengan reabsorpsi Na+ dan pengeluaran urin lebih asam/basah. Sekresi H+
dan reabsorpsi HCO3-, terjadi ditubulus baik proksimal maupun distal yang besarnya
tergantung kepada pembentukan ion hidrogen dalam sel tubuli, yang dipengaruhi oleh:
Nilai – nilai dinamik : Klirens, (NPN) non protein nitrogen, ekresi, reabsorpsi.
1.Klirens:
a. Inulin
b. Kreatinin
c. Urea
d. Radio aktif
Klirens..jumlah plasma (volume plasma) yang dapat dibersihkan seluruhnya oleh ginjal dari
PRINSIP TEST
* PENGENCERAN
Apabila diberi air yang berlebihan maka akan terjadi pengenceran darah, akibatnya
produksi ADH akan berkurang sehingga reabsorpsi air berkurang akibatnya volume
*PEMEKATAN
Membatasi jumlah air yang masuk ketubuh. Apabila cairan dikurangi akibatnya
posterior yang menghasilkan ADH, sehingga kadar ADH tinggi yang mengakibatkan
3. Diodrast.
Merupakan suatu kelainan diginjal yang disebabkan oleh reaksi imunologik yang
KLINIS :
* Hematuria
Hasil pem.laboratorium
URINE:
* Volume normal/turun..Oliguri
* BJ ormal/naik
* Warna merah-kecoklatan
* Proteinuria ringan
HEMATOLOGIK :
* Leukositosis ringan
* Eosinofilia ringan
* LED meningkat
FAAL GINJAL
Biasanya normal (50%), sisanya GFR turun, clearens turun, ureum, kreatinin naik.
B. Hasil pem.laboratorium
A. Pem.urin
* Proteinuria
- Intermittent hematuria
B. Faal ginjal : Terganggu terutama filtrasi (GFR) makin lama makin berat, jika semua faal
ginjal terganggu...Isostenuria.
3. SINDROMA NEFROTIK
Hiperkholesterolemia
renal, dll.
4. Imunologis : SLE.
C. Oval fat bodies (epitel yg mengalami degenerasi lemak) Butir2 lemak bebas
Kristal cholesterol.
kreatinin bervariasi/meningkat.
3. PYELONEFRITIS
Merupakan inflamasi pada pyelum ginjal karena bakteri (yang sering coliform,
PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
A. Pemeriksaan Urin
Protein : +/+++
Selinder Leukosit
Bj Urin : Meningkat.
B. Pemeriksaan Darah
C. Bakteriologi
NPN merupakan hasil sampingan metabolisme protein yang tidak dapat diendapkan
protein biasanya trichlor acetat atau asam tungstat. Kebanyakan nitrogen plasma/serum
terdapat dalam protein dengan satuan gr/dl, sedangkan untuk protein plasma satuannya
mg/dl.
3. Kreatinin 1 – 2 mg/dl
AZOTEMIA, tapi pemeriksaannya sukar dan tidak teliti serta sebagian besar merupakan
1. KREATININ
2. UREUM
UREUM
Penyakit – penyakit sebelum ginjal/diluar ginjal dan penyakit ginjal itu sendiri.
Ureum biasanya menurun pada gangguan hati Yang Berat Dan Lama. Ureum Yang
Berasal Dari Hasil Akhir Metabolisme Protein Yang Menghasilkan Amonia (NH3), Amonia
Dihati Didalam Hati Dirobah Menjadi Ureum Melalui Siklus Ornithine. Urea Normal
ASAM URAT
Asam Urat Merupakan Hasil Akhir Metabolisme PURIN. PURIN Berguna Untuk
Membentuk Asam Nukleat (RNA & DNA). Kalau Asam Nukleat Menumpuk Didalam Darah
Sintesa Yang Banyak/Intake Yang Sangat Berlebihan Atau Kerusakan Sel – Sel Pada
KREATININ
Merupakan Hasil Akhir Dari Metabolisme Kreatinin. Kreatinin Suatu Zat Yang
Terdapat Dalam Otot Sebagai Fosfokreatinin Yang Menghasilkan Energi Waktu Konsraksi
Otot. Dan Kadarnya Dalam Darah Tidak Dipengaruhi Oleh Makanan. Kreatinin Darah
AMONIA
Kadar Dalam Darah Sangat Sedikit Sekali, Oleh Karena Dihati Akan Dirubah Jadi
Ureum Kemudian Dikeluarkan. Pada Kerusakan Hati Yang Berat Maka Kadar Amonia Akan
Sangat Tinggi.
PANKREAS
Bagian Endokrin:
Sel Alfa....Glukagon
Bagian Eksokrin:
Elektrolit Bicarbonat.
Air Disekresikan.
Pemeriksaan Laboratorium Terhadap Pankreas :
Kimiawi)
AMILASE
Fungsinya Mengubah Amilum.. Dekstrim, Maltosa dan Zat – Zat Yang Dapat
Mereduksi. Enzim Ini Juga Ditemukan Dalam Parotis, Hati, Dan Organ –Organ Lain ada
P3.Meningkatnya Aktifitas Ezim Amilase Ini Pada Serum Disebabkan Oleh Kerusakan Sel-
Sel Dan Oleh Abssorpsi Enzim Ekstrasel Dari Lumen Usus Dan Cairan Acites Melalui
Saluran Limfe Peritonial Yang Melebar dan Permeabel. Amilase Darah Akan Difiltrasi
- Parotitis Epidemika
- Kolesistitis
- Obstruksi Penyaluran Getah Pankreas Misalnya Pada Pemakaian Morfin, Kodein, Tiazida,
- Ca Caput Pankreas
- Obstruksi Usus
- Gagal Ginjal.
- Fibrosis Pankreas
LIPASE
Faalnya... Mengubah Lemak Menjadi Asam Lemak + Gliserol. Aktifas Dalam Darah
Normal=0-190 U/L. Aktifitas Lipase Serum Meningkat Pada Umumnya Sejalan Dengan
Peningkatan Amilase, Tetapi Lipase Tidak Terdapat Dalam Kelenjer Liur dan Tidak
Biasanya Tidak Diperiksa Dalam Darah dan Urin, Tetapi Dalam Tinja, Namun Arti
Test Ini Terutama Menguji Faal Endokrin. Selain Amilase Dan Absorpsi Usus (JiKa
Oral GTT). Jika Glukosa Diberikan Secara Parenteral Ini Hanya Menguji Insulin dan Faal
Hati Saja. Pada Kelainan Intestinal GTT Akan Menghasilkan Kurva Datar.
Merupakan Suatu Pentosa Yang Dalam Keadaan Normal Diabsorpsi Diusus Halus
Lalu Diekresikan Dalam Urin. Gunanya Diperiksa Adalah Untuk Menilai Kemampuan Usus
Untuk Mengabsorpsi Monosakarida, Yaitu Dengan Mengukur Ekresinya Dalam Urin. Pada
Gangguan Absorpsi Usus Yang Disebabkan Oleh Adanya Bakteri Dalam Usus Halus
Hasilnya Akan Rendah. Sebab Bakteri Mungkin Memetabolismekan Xylose, Dan Pada
Gangguan Enzim (Fibrolisis Pankreas). Ekresi Xylose Dalam Urin Normal Hal Ini Sangat
Peradangan Pankreas Akut Berupa Edema Pankreas, dan yang lebih berat
Yaitu Bentuk Hemorragik Yang Disertai Nekrosis Jaringan Yang Lebih Berat.
- Leukositosis
- Hemokonsentrasi