Anda di halaman 1dari 31

Reabsorpsi dan eksresi

cairan, elektrolit dan non-


elektrolit (Biokimia)
Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK
Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas
Fungsi homeostatik ginjal

Proses penyaringan (filtrasi)


Penyerapan kembali (reabsorpsi)
Sekresi dan pengasaman (asidifikasi)
Pembentukan urin
Ginjal membuang produk limbah
metabolisme tubuh
Mengatur keseimbangan cairan dan
elektrolit
Mengatur keseimbangan asam dan
basa
Mengendalikan tingkat konsentrasi
berbagai konstituen padat dalam
cairan tubuh
Senyawa dalam urin
normal
End-product metabolisme
nitrogen: urea, asam urat dan
kreatinin

Komponen lain : natrium chloride


(NaCl), dan lebih 100 senyawa lain
dalam jumlah yang sangat sedikit
NEFRON
Satu ginjal 1-1,5 jutan nefron
Nefron terdiri dari:
1. bundelan kapiler Glomerulus, kapsul Bowman
2. tubulus convolotus proksimal
3. simpai Henle (lengkung Henle)
4. tubulus convolotus distal
5. ductus colligens
6
Glomerulus
Urin merupakan hasil filtrasi darah oleh glomerulus,
kecepatan filtrasi ditentukan oleh derasnya aliran darah
arteri, tekanan darah sistemik dan dalam ginjal.
Air bersama zat terlarut glukosa, ureum, natrium,
klorida, bikarbonat, ratusan enzim dan hormon kadar
sama dalam plasma dan filtrat.
Tiap menit dihasilkan 100 ml filtrat
Protein dan sel darah tidak dapat melewati membran
kapiler glomerulus
Glomerulonefritis, peradangan , permeabilitas membran
meningkat , urin mengandung protein (proteinuria) dan
sel darah (hematuria), daya ginjal meloloskan ureum
berkurang
Glomerular Filtration Rate (GFR)

Kapsul Bowman: bagian nefron melingkupi


glomerulus
Mengumpulkan filtrat oleh tekanan hidrostatik
melewati pembuluh kapiler
Laju penyaringan glomerulus (GFR) berhubungan
dengan jumlah filtrat yang terbentuk 120ml/menit
(seperlima volume plasma sampai di glomerulus)
Filtrat menyerupai plasma dan rendah protein (30
gram protein)
Protein diserap kembali di tubulus kontortus
proksimal
Sekresi dan absorpsi
Fungsi utama tubulus proksimal adalah
reabsorpsi, yang dikembalikan kealiran darah
bersama air adalah: glukosa, asam amino, asam
urat, elektrolit: natrium, klorida, bikarbonat.

Ansa Henle: reabsorpsi air dan natrium


Tubulus distal: mengatur kadar ion-ion
Natrium,Kalium, bikarbonat, fosfat, dan hidrogen
Duktus coligens: eksresi air
Kortek ginjal berisi: glomerulus, tubulus
convolotus proksimal dan distal.
Medulla ginjal terdiri dari: ductus colligens dan
sebagian besar ansa Henle
Cairan dalam medula ginjal: hipertonik, elektrolit
lebih tinggi dari plasma
Tubulus kontortus proksimal

Protein diserap kembali secara endositosis


diuraikan menjadi asam amino
Bahan-bahan diserap kembali secara aktif:
asam amino
glukosa
natrium (Na)
kalium (K), ion aseto asetat, vitamin, air.
Tidak diserap kembali: kreatinin
Lengkung Henle

Filtrat berubah menjadi hipotonik


Tonisitas filtrat tergantung:

1. Transport aktif ion Na dan Cl ke bagian


descenden ansa Henle menjaga netralitas
2. Bagian ascenden tidak permeabel
terhadap air
3. Bagian descenden ansa Henle
memudahkan difusi bebas berbagai
bahan
Tubulus kontortus distal

Filtrat hipotonik (100 mOsmol/l) mengalir dari bagian asenden


ansa Henle kedalam tubulus distal, volume di tubulus distal
seperdelapan volume semula
Proses dalam tubulus distal : penyerapan, sekresi, pengasaman
Hormon aldosteron mengendalikan penyerapan Na dalam tubuli
distal, sekresi K atau hidrogen untuk setiap Na yang terserap.
Sekresi ion hidrogen bersama dengan pelepasan amonia
merupakan proses pengasaman urin.
ADH (Anti Diuretik Hormon): menggalakkan penyerapan air dalam
tubulus distal, peningkatan permeabilitas collecting duct sehingga
air akan mengalir secara osmotis kedalam jaringan interstitial..
ADH dilepas dari kelenjar hipofise posterior sebagai reaksi
osmoreseptor dalam hipotalamus.
Rangsangan pelepasan ADH : dehidrasi, nyeri, penurunan curah
jantung, merokok
Tubuli
Glukosa
Fungsi tubuli: reabsorpsi glukosa dan hasil filtrasi glomerulus
Kemampuan tubuli menyerap glukosa 350 mg/menit, disebut
nilai
ambang ginjal terhadap glukosa (tubular maximal capacity of
glucose).
Setara kadar glukosa darah 170 mg% (nilai ambang ginjal)
terhadap
glukosa.
Kadar glukosa darah > 170 mg% akan menyebabkan glukosa
masuk ke urin disebut glukosuria
Tubular maximal of glucose < 350 mg/menit disebut renal
glukosuria
Fungsi homeostatik
ginjal
Pada proses produksi urin pada nefron:
Filtrasi (penyaringan) plasma

Reabsorpsi: asam amino, glukosa,

natrium, kalium, bikarbonat, vitamin, air


Sekresi bahan berbahaya: kreatinin,

asam dan basa kuat, kalium berlebihan


Asidifikasi (pengasaman) urin
Tubuli ginjal regulasi air
tubuh
Obligatory water reabsorption: penyerapan air
pada tubuli mengikuti bahan-bahan yang
diserap yang mempunyai tekanan osmotik besar
seperti NaCl, glukosa
Pada diabetes glukosa kurang dapat diserap,
air keluar dengan glukosa ke urin sehingga
poliuria dan rasa haus (polidipsia).

Facultative water reabsorption, penyerapan air


regulasi sentral melalui hormon anti diuretik
(ADH)
Klirens (Clearance)
Fungsi sekresi tubuli mempertahankan
kadar bahan tertentu dalam darah
dengan mengeksresikan bahan
berlebih melalui tubuli
Renal clearance: kemampuan ginjal
membersihkan sejumlah volume darah
dari suatu bahan tertentu yang
dikeluarkan melalui urin dalam waktu
1 menit
Respon terhadap gangguan
asam-basa

Mekanisme pertahanan ginjal


Sekresi H+

Reabsorpsi HCO3-

Produksi dan eksresi NH4+


pH urin
Alkali:
1. urin sesudah makan

2. Makanan sayur dan buah (vegetarian)

3. Muntah berat,

4. Hiperventilasi

5. Infeksi saluran kencing (ureum menjadi


HCO3- dan amonia)
6. Asidosis oleh tubulus ginjal (gangguan
proses pengasaman ditubulus ginjal)
pH URIN
Asam:
1. Ketosis (ketosidosis diabetes
disebabkan peningkatan benda
keton karena oksidasi asam lemak)
2. Asidosis sistemik, respiratorik atau
metabolik menyebabkan urin asam
dan peningkatan eksresi NH4+
Ureum dalam urin

Urea hasil akhir metabolisme protein,


Eksresi urea 24 jam adalah 25-50g

Uremia: Ureum yang tinggi dalam darah


akan meracuni sel otak sehingga gejala
kesadaran menurun, mual, muntah,
anoreksia. Nafas bau urin karena urea
yang keluar bersama udara pernafasan
Asam urat dalam urin
Asam urat hasil akhir katabolisme purin
berasal dari nukleoprotein makanan
(eksogen) dan penghancuran sel (internal)
Makanan yang banyak mengandung inti
sel akan meningkatkan asam urat dalam
urin
Asam urat sukar larut dalam keadaan
asam, mudah larut dalam keadaan basa
Kreatinin urin
Kreatinin hasil pemecahan kreatin fosfat
otot ketika kontraksi
Jumlah kreatinin yang dihasilkan dari
kreatin dan deksresikan tetap sama
berbanding sejajar dengan massa otot

Kreatinin koefisien: jumlah kreatinin yang


dieksresikan selama 24 jam dibagi dengan
berat badan (BB).
Fungsi hormonal ginjal
Pengubahan prohormon menjadi metabolit
aktif (vitamin D3 menjadi 1,25-
dehidroksikolekalsiferol)
Sintesis enzim menghasilkan senyawa
mirip hormon (renin, bradikinin,
prostaglandin, enzim memecah
eritropoetin)
Degradasi hormon yang berlebih (insulin,
paratiroid, glukagon, hormon
pertumbuhan, prolaktin, gastrin)
Fungsi metabolik ginjal
Produksi amonia: deaminasi asam amino menghasilkan
amonia dan karbon
Glutaminase ginjal memecah glutamin menjadi glutamat
dan amonia. Glutamat mengalami deaminasi dengan
dehidrogenase terbentuk amonia. Asam amino: asam
glutamat, alanin dan glisin, mengalami deaminasi
oksidatif menghasilakn amonia dan asam alfa-keto.
Asam alfa keto dipakai sebagai sumber energi atau
dapat diubah menjadi glukos
Glukoneogenesis: Memberikan karbon pada sintesis
glukosa
Kondensasi senyawa racun menjadi kurang toksik dan
dapat dieksresi
Organic constituents
Inorganic constituents

Anda mungkin juga menyukai