Anda di halaman 1dari 27

Pembentukan urin

Dr. Denni Hermartin


Komposisi urin
 Volume urin normal 600-2500 ml/24 jam, bervariasi
 Volume urin 24 jam dipengaruhi oleh: asupan cairan,
suhu lingkungan, kelembaban, diet, mental, berat
badan, penyakit-penyakit
 Berat jenis urin 1,003-1,030 dapat diukur dengan
urinometer
 Total solid (bahan-bahan terlarut) 3-30 g/L (kira-kira
50 g/hari).
 pH urin 4,7-8 (rata-rata 6)
Sifat fisik urin normal

 Warna, kejernihan (transparency), bau (odour), pH


(asam- alkali), dan berat jenis (density)
 Warna: kuning muda bervariasi tergantung diet
terakhir dan kekentalan urin
 Minum lebih banyak air akan mengurangi kekentalan
urin sehingga warna menjadi lebih jernih
 Hormon anti diuretik mengontrol konsentrasi
urin
 Urin encer  berkurangnya ADH dan
berkurangnya reabsorbsi air.
 Ginjal menghemat air dengan
mengekskresikan urin pekat
Kebutuhan air
 Dewasa untuk kesehatan minum 2000 ml air

 Masukan
sebagai cairan 900 ml
dalam makanan 800 ml
Hasil oksidasi makanan 300 ml

Kehilangan
urin 1050 ml
tinja 100 ml
kulit/paru 850 ml
Refleks miksturisi
 Berkemih adalah proses ketika kandung kemih
mengosongkan isinya
 2 tahap:
1. Kandung kemih terisi secara progresif sampai
tegangan di dindingnya meningkat melebihi suatu
ambang sehingga memicu langkah kedua yaitu ;
2. Suatu refleks saraf, disebut refleks miksi, teraktifkan
dan mengosongkan kandung kemih / keinginan
berkemih
Refleks miksturisi...
Vesika urianaria terisi urine,Tekanan me
-sinyal sensorik dari reseptor vu dihantarkan
ke segmen sakral MS (melalui nervus
pelvikus) kemudian secara refleks kembali lagi
kekandung kemih (melalui nervus parasimpatis).
Ketika kandung kemih terisi sebagian, kontraksi
berkemih secara spontan berelaksasi dan setelah
beberapa detik otot detrusor berhenti berkontraksi
dan tekanan turun kembali ke garis basal.
Refleks miksturisi...
 VU terus terisirefleks berkemih bertambah
seringkontraksi detrusor menjadi lebih kuat.
 Reflek mikturisi semakin kuat akan muncul reflek
lain yang berjalan melalui n.pudendus ke sfingkter
uretra eksterna untuk menghambatnya.
 Jika inhibisi ini lebih kuat di otak dibanding sinyal
konstriktor volunter sfingkter uretra terjadi
pengeluaran urin,
 Sebaliknya  jika miksi tidak terjadi, kandung kemih
akan terus terisi refleks mikturisi menjadi lebih kuat
Pembentukan urin
 Ginjal membuang produk limbah metabolisme
tubuh
 Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
 Mengatur keseimbangan asam dan basa
 Mengendalikan tingkat konsentrasi berbagai
konstituen padat dalam cairan tubuh
13
a.     Proses filtrasi
 filtrasi plasma pada glomerulus,
 Glumerulus bersifat impermiabel terhadap protein plasma yang besar
dan cukup permeabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti
elektrolit, asam amino, glukosa, dan sisa nitrogen.
 Aliran darah ginjal (RBF = Renal Blood Flow) adalah sekitar 22% -
25% dari curah jantung atau sekitar 1.200 ml/menit.
 Sekitar 1/5 dari plasma atau sekitar 125 ml/menit dialirkan melalui
glomerulus ke kapsula Bowman. Ini dikenal dengan laju filtrasi
glomerulus (GFR = Glomerular Filtration Rate).
 Tekanan filtrasi berasal dari perbedaan tekanan yang terdapat antara
kapiler glomerulus dan kapsula Bowman
 Filtrasi glomerulus juga dipengaruhi oleh permeabilitas dinding
kapiler.
  filtrat glomerulus disebut juga urin primer yang komposisinya serupa
dengan darah tetapi tidak mengandung protein 
b.     Proses reabsorbsi
 Penyerapan kembali sebagian besar glukosa,
natrium, klorida, fosfat, dan ion bikarbonat.
 Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan
obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas.
 Bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam
tubulus bagian bawah. Penyerapannya terjadi
secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif
dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
 Tubullus proksimal memiliki kapasitas reabsorbsi
yang besar, 65% air, Na+, Cl-,K+ direabsorbsi
disini
 Bagian tipis asendens lengkung henle sangat
permeabel terhadap air (sehinggga hiperoosmotik).
Sedangkan disegmen tebal asenden permeabilitas air
hampir nol, tetapi terjadi penyerapan sejumlah besar
Na+,Cl-,K+( sehingga cairan menjadi hipotonik)
 Segmen tebal asendden tempat kerja obat loop
diuretik
 Tubulus distal disebut juga segmen pengencer

 Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi


disebut urine sekunder atau filtrate tubulus
C. Sekresi/augmentasi
  adalah proses penambahan zat sisa dan urea
yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.
  Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter
adalah 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa
substansi lain, misalnya pigmen empedu yang
berfungsi memberi warm dan bau pada urin.
 Zat sisa metabolisme antara lain, CO2, H20,
NHS, zat warna empedu, dan asam urat
 Duktus pengumpul di medula merupakan
tempat akhir pemprosesan urin. Karakteristik
segmen ini antara lain :
 Permeabilitas terhadap air diatur oleh ADH (ADH
, air cepat direabsoorbsiurin
 Permeabel terhadap urea

 Mensekresi ion hidrogen sehingga berperan dalam


keseimbangan asam basa
Laju filtrasi,reabsorbsi dan
ekresi berbagai zat
bahan Jumlah yang Jumlah yang Jumlah yang % bahan
di fitrasi direabsorbsi diekskresi filtrasi yang
direabsorbsi
Glukosa 180 180 0 100
(mg/hari)
Bikarbonat 4320 4318 2 > 99,9
(mmol/hari)
Natrium 25,560 25,410 150 99,4
(mmol/hari)
Klorida 19,440 19,260 180 99,146,8
(mmol/hari)
Urea (mg/hari) 46,8 23,4 23,4 50

Kreatinin 1,8 0 1,8 0


(mg/hari)
pH urin
 Alkali:
1. urin sesudah makan

2. Makanan sayur dan buah (vegetarian)

3. Muntah berat,

4. Hiperventilasi

5. Infeksi saluran kencing (ureum menjadi HCO3 - dan


amonia)
6. Asidosis oleh tubulus ginjal (gangguan proses
pengasaman ditubulus ginjal)
pH URIN
 Asam:
1. Ketosis (ketosidosis diabetes disebabkan
peningkatan benda keton karena oksidasi asam
lemak)
2. Asidosis sistemik, respiratorik atau metabolik
menyebabkan urin asam dan peningkatan
eksresi NH4+
Glukosa dalam urin
 Kemampuan tubuli menyerap glukosa 350
mg/menit, disebut nilai ambang ginjal terhadap
glukosa (tubular maximal capacity of glukcose).
Setara kadar glukosa darah 170 mg% .
 Kadar glukosa darah > 170 mg% akan
menyebabkan glukosa masuk ke urin disebut
glukosuria
Ureum dalam urin

 Urea hasil akhir metabolisme protein,


 Eksresi urea 24 jam adalah 25-50g

 Uremia: Ureum yang tinggi dalam darah akan


meracuni sel otak sehingga gejala kesadaran
menurun, mual, muntah, anoreksia. Nafas bau
urin karena urea yang keluar bersama udara
pernafasan
Asam urat dalam urin
 Asam urat hasil akhir katabolisme purin berasal dari
nukleoprotein makanan (eksogen) dan penghancuran
sel (internal)
 Makanan yang banyak mengandung inti sel akan
meningkatkan asam urat dalam urin
 Asam urat sukar larut dalam keadaan asam, mudah
larut dalam keadaan basa
Kreatinin urin
 Kreatinin hasil pemecahan kreatin fosfat otot ketika
kontraksi
 Jumlah kreatinin yang dihasilkan dan dieksresikan
tetap sama berbanding sejajar dengan massa otot

Anda mungkin juga menyukai