Anda di halaman 1dari 41

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM PERKEMIHAN

dr. Tio Aditya Djohar


 Korteks,terletak pada
bagian paling luar

 Medula, sebelah dalam


korteks → sum-sum
ginjal

 Pelvis, ruang ginjal


sebelah dalam medula
→ ruang kosong
berhubungan langsung
dengan ureter

 Nefron,terdiri dari
badan malfigi dan
pembuluh ginjal →
terjadi penyaringan dan
penyerapan
GINJAL :
ALAT EKSKRESI MANUSIA
1. Vena Renalis
2. Arteri Renalis
3. Ureter
4. Pelvis Renalis
Fungsi utama ginjal :
 Mengeluarkan sisa nitrogen, toksin, ion dan
obat-obatan.
 Mengatur jumlah zat-zat kimia dalam tubuh
 Mempertahankan keseimbangan antara air dan
garam-garam serta asam dan basa.
 Menghasilkan renin, enzim untuk membantu
pengaturan tekanan darah.
 Menghasilkan hormon eritripoitin yg
menstimulasi pembentukan sel-sel darah merah
di sumsum tulang.
 Membantu dalam pembentukan vit.D
STRUKTUR GINJAL DENGAN BAGIAN-BAGIANNYA
Nefron
Nefron dan fungsinya
Nefron
 Unit structural dan fungsional penyusun
ginjal
 Ginjal Manusia disusun oleh 1 juta nefron
 Tempat terjadinya pembentukan urin
 Terdiri dari 2 komponen utama :
- Glomerulus
 -Tubulus Ginjal
PROSES PEMBENTUKAN URINE DI GINJAL
NO PROSES TERJADI DI HASIL KOMPOSISI

1. FILTRASI GLOMERULUS URINE PRIMER = darah tanpa


(PENYARINGAN) (UP) /FILTRAT protein, kaya zat
GLOMERULUS berguna
(FG)

2. REABSORPSI TUBULUS URINE Tidak sama UP,


(PENYERAPAN KONTORTUS SEKUNDER (US) / tanpa zat
KEMBALI) PROKSIMAL FILTRAT berguna, ureum
<== (TKP) TUBULUS (FT) +

3. AUGMENTASI TUBULUS URINE Ada Ion H,


(PENYARINGAN) KONTORTUS ion K,
DISTALIS (TKD) ureum ++, ada
keratin
Filtrasi
 Proses penyaringan darah yang kurang selektif.
 Air, ion dan zat makanan serta zat terlarut
dikeluarkan dari darah ke tubulus proksimal.
 Sel darah dan beberapa protein tetap berada di
dalam darah.
 Terbentuk Filtrat Primer di tubulus proksimal.
Reabsorpsi
 Urin primer yang terbentuk ditubulus proksimal terdiri dari :
- sebagian besar air
- glukosa dan asam amino
- Ion
Kemudian zat tersebut diserap oleh kapiler peritubular secara
aktif an pasif

Penyerapan terjadi sepanjang tubulus proksimal, lengkung


henle, dan tubulus distal
 Sedangkan zat lainnya, yaitu sampah
nitrogen berupa :
– Urea
– Asam Uric
– Kreatinin
– Beberapa Air
 Akhirnya terbentuklah urin sekunder.
Sekresi-Augmentasi
- Terjadi ditubulus distal
-Beberapa zat keluar dari kapiler peritubular ke tubulus
ginjal.
- H+, Ka+ dan ion potassium
- creatinine
- racun dan obat obatan
- Akhirnya urin sekunder dan senyawa diatas begabun
membentuk urin lalu bergerak menuju tubulus pengumpul
untuk dikeluarkan.
Ureter
 Terdiri dari 2 saluran pipa dari ginjal ke
vesika urinaria.
 Panjangnya ± 25-30 cm, dengan
penampang 0,5 cm.
 Ureter sebagian terletak pada rongga
abdomen dan sebagian lagi terletak pada
rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari:

 Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)


 Lapisan tengah lapisan otot polos
 Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan


gerakan-gerakan peristaltic yang
mendorong urine masuk ke dalam
kandung kemih.
Vesika Urinaria
 Merupakan tempat penampungan urine
 Terletak di dasar panggul pada daerah
retroperitoneal dan terdiri atas otot-otot yg
dapat mengecil.
 Bagian fundus atau body yg merupakan
otot lingkar, tersusun dari otot detrusor.
 Bagian leher yg berhubungan langsung dgn
uretra, terdapat spinter interna yg dikontrol
oleh sistem saraf otonom.
 Dapat menampung 3000-4000 ml urine
Uretra
 Merupakan saluran pembuangan urine yg
langsung keluar dari tubuh.
 Panjang uretra wanita 3,7 cm dan pria 20
cm.
 Kontrol pengeluaran urine terjadi karena
adanya sfingter kedua yaitu sfingter
eksterna yg dapat dikontrol oleh kesadaran
kita.
Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih
setelah terisi dengan urin.
Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:

1.Kandung kemih terisi secara progresif


hingga tegangan pada dindingnyameningkat
melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila
telah tertimbun 120-230 ml urin), keadaan ini akan
mencetuskan tahap ke 2
2. Adanya refleks saraf(disebut reflex mikturisi)
yang akan mengosongkan kandung kemih
 Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal
cord (tulang belakang) Sebagian besar
pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan
dapat di pelajari “latih”.
 Sistem saraf simpatis : impuls menghambat
Vesika Urinaria dan gerak spinchter interna,
sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna
konstriksi.
 Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan
otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter
relaksasi terjadi MIKTURISI
Sifat Fisis Urine
 Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc
tergantung intake cairan dan faktor lainnya.
 Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan
akan menjadi keruh.
 Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet
obat-obatan dan sebagainya.
 Bau khas urine bila dibiarkan lama akan berbau
amoniak.
 Berat jenis 1,015-1,020
 Reaksi asam, lama-lama menjadi alkalis,
tergantung dari diet (sayur menyebabkan reaksi
alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Komposisi Urine
 Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air
 Zat-zat sisa nitrogen dari hasil
metabolisme protein, asam urea, amoniak
dan kreatinin.
 Elektrolit : Natrium, Kalsium, NH3,
Bikarbonat, Fospat dan Sulfat.
 Pigmen (bilirubin dan urobilin)
 Toksin
 Hormon
Sistem Autoregulasi Ginjal
 Regulasi aliran darah ginjal penting untuk
mempertahankan laju filtrasi glomerulus yang stabil
(GFR) meskipun terjadi perubahan tekanan darah
sistemik (dalam kisaran 80-180 mmHg)

 Ginjal mengubah aliran darahnya sendiri sebagai


respons terhadap perubahan konsentrasi natrium
Aldosterone
 Fungsi mengatur volume dan komposisi
cairan tubuh
 Sekresi diatur oleh :
 Sistem Renin angiotensin
 Konsntrasi ion K ekstrasel
 Konsentrasi ion Na ekstrasel
 ACTH
ADH
 Anti diuretic hormone termasuk jenis
protein atau peptide
 Fungsi untuk mengatur kecepatan
ekskresi air dalam urin
 ADH dihasilkan oleh hipofisis posterior
Fungsi ADH
 Untuk mempertahankan tekanan darah
supaya distribusi nutrisi, oksigen dapat
beredar keseluruh tubuh
KELAINAN PADA SISTEM
URINARIA
1. Batu Ginjal :
adanya batu
dari endapan
kalsium dan
garam pada
pelvis ginjal.
Penyebab : sering
menahan urin
dan kurang
minum
2. Diabetes Mellitus : Pada urinnya
mengandung glukosa. Hal ini karena
adanya kadar gula di dalam darah yang
tinggi.
3. Diabetes Insipidus : Sering buang air kecil
yang hebat (sampai 20-30 kali). Terjadi
karena kekurangan hormon ADH.
4. Glomerulonefritis
peradangan pada ginjal yang dimulai dari glomerulus, ditandai dengan
proteinuria dan hematuria. Dapat berkembang jd Gagal ginjal.
Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis pada
ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu.Yang sering terjadi ialah
akibat infeksi kuman streptococcus , ditandai dengan timbulnya
hematuria, edema, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal
Pengobatan : istirahat, diet, pembatasan cairan dan garam, antibiotik,
anti hipertensi, antidiuretik bila perlu
Glomerulonefritis kronis adl kerusakan ginjal yang terjadi selama 3
bulan atau lebih, berdasarkan kelainan patologik atau petanda
kerusakan ginjal seperti kelainan pada urinalisis, dengan penurunan
laju filtrasi glomerulus ataupun tidak. Ditandai dengan penurunan
semua faal ginjal secara bertahap, diikuti penimbunan sisa
metabolisme protein dan gangguan keseimbangan cairan dan
elrektrolit.
Daerah yg terkena Penyakit yang timbul

Pembuluh darah Vaskulitis

Glomeruli Sindroma Nefritik Akut, Sindroma Nefritik Progresif,


Sindroma Nefrotik, Sindroma Nefritik Kronis

Jaringan Tubointerstitial Nefritis Tubulointerstisialis Akut , Nefritis


Tubulointerstisialis Kronis
7. Gagal Ginjal (Renal Failure)
suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga
akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan
pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat
kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi
urine.
Penyebab : Hipertensi, Diabetes, Sumbatan saluran kencing (batu, tumor),
Kanker, Kista, Glomerulonefritis, dll
Akut : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit,
demam, kencing sedikit, kencing merah/darah, sering kencing.
Kelainan Urin: Protein, Darah/Eritrosit, Sel Darah Putih/Lekosit, Bakteri.
Kronik: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan kurang, mual, muntah,
bengkak,
kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi.
8. Pyelonefritis
infeksi bakteri pada salah satu atau kedua ginjal.Disebabkan oleh
Escherichia coli (paling sering).
Gejala biasanya timbul secara tiba-tiba berupa demam, menggigil, nyeri di
punggung bagian bawah, mual dan muntah,bisa terjadi pembesaran
salah satu atau kedua ginjal
9. Hidronefrosis
penggembungan ginjal akibat tekanan balik terhadap ginjal karena
aliran air kemih tersumbat (batu, tumor, arteri atau vena yang
letknya abnormal)
10.Batu Ginjal dan Ureter
massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih
dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran
kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu
ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih).
Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis,
nefrolitiasis).
11.Vesikoureteral Refluks
aliran balik urin dari Kandung kemih ke ureter, karena kelemahan
sambungan vesikoureteral, dapat menyebabkan pembesaran ureter
dan ginjal.
12.Cystitis
radang kandung kemih. Sebagian besar peradangan disebabkan oleh
infeksi bakteri, selain itu penggunaan alat semprot pembersih
genital wanita atau penggunaan kateter dalam jangka waktu lama.
Cystitis dapat juga terjadi sebagai komplikasi penyakit lain.
13. Urethritis
peradanganpada urethra (Spesifik dan Nonspesifik)
14. Striktur Urethra
penyempitan lumen uretra karena fibrosis (terbentuk
jaringan ikat)pada dindingnya. Penyebab: kelainan
bawaan, operasi, trauma, infeksi
DISORDERS (KELAINAN)
acidosis Excessive acidity of body fluids
bacteriuria Presence of bacteria in the urine
cast A solid mold of a renal tubule found in the urine
cystitis Inflammation of the urinary bladder, usually as a
result of infection
dysuria Painful or difficult urination
glomerulonephritis Inflammation of the kidney primarily involving the
glomeruli. The acute
form usually occurs after an infection elsewhere in
the
body; the chronic
form varies in cause and usually leads to renal
failure.
hematuria Presence of blood in the urine
hydronephrosis Collection of urine in the renal pelvis caused by
obstruction; causes distention
and atrophy of renal tissue. Also called
nephrohydrosis or nephrydrosis
hyperkalemia Excess amount of potassium in the blood
oliguria Elimination of small amounts of urine
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai