1. Anatomi
Dari gambar 1.1 di atas dapat dilihat anatomi ginjal tampak dari
Dari gambar 1.1 dan gambar 1.2 di atas dapat dijelaskan bentuk
Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu tempat sruktur-struktur pembuluh
darah, sistem limfatik, sistem syaraf dan ureter menuju dan meninggalkan
ginjal.
kanan kolumna vertebralis yang dikelilingi oleh lemak dan jaringan ikat di
belakang peritoneum. Batas atas ginjal kiri setinggi iga ke- 11 dan ginjal
kanan setingi iga ke- 12 dan batas bawah ginjal kiri setinggi vertebr
lumbalis ke-3. Setiap ginjal memiliki panjang 11- 25cm, lebar 5-7 cm, dan
tebal 2,5 cm. Ginjal kiri lebih panjang dari ginjal kanan. Berat ginjal pada
pria dewasa 150-170 gram dan pada wanita dewasa 115-155 gram dengan
(Setiadi, 2007).
halus. Didalamnya terdapat struktur ginjal, warnanya ungu tua dan terdiri
atas bagian korteks di sebelah luar dan bagian medulla di sebelah dalam.
Bagian medulla ini tersusun atas lima belas sampai enam belas massa
(badan malphigi atau glumelurus) yang serta tertanam dalam ujung atas
yang lebar pada urineferus atau nefron. Dari sisni tubulus berjalan
piramidis.
2. Fisiologi
tubuh
merah.
hormon prostaglandin.
ginjal.
luar.
B. Etiologi
C. Patofisiologi
klirens kreatinin akan menurun dan kadar kreatinin serum akan meningkat
selain itu, kadar nitrogen urea darah (BUN) biasanya meningkat. Kreatinin
substansi ini diproduksi secara konstan oleh tubuh. BUN tidak hanya
dipengarui oleh penyakit renal tetapi juga oleh masukan protein dalam
diet, katabolisme (jaringan dan luka RBC) dan medikasi seperti steroid.
ginjal tahap akhir, respon ginjal yang sesuai terhadap perubahan masukan
cairan dan elektrolit sehari- hari, tidak terjadi pasien sering menahan
kongesti, dan hipertensi. Hipertensi juga dapat terjadi akibat aktivasi aksis
bikarbonat (NaCO3). Penurunan sekresi fosfat dan asam organik lain juga
terjadi.
menurun dan anemia berat terjadi, disertai keletihan, agina dan nafas
sesak.
yang lain pada gagal ginjal kronis adalah gangguan metabolisme kalsium
dan fosfat tubuh memiliki hubungan saling timbal balik, jika salah satunya
paratoid. Namun demikian pada gagal ginjal, tubuh tidak memiliki respon
mendasari, ekresi protein dan urin, dan adanya hipertensi. Pasien yang
D. Manifestasi Klinis
1. Kardiovaskuler
2. Hermatologi
3. Gastrointestinal
E. Komplikasi
rennin-angiostensin-aldosteron.
F. Penatalaksanaan
4. Kontrol hipertensi
300 mg) pada setiap makan. Namun hati – hati pada toksititas obat
atas indikasi.
dialisis biasanya adalah gagal ginjal dengan gejala klinis yang jelas
Mansjoer,1999).
G. Pengkajian Fokus
gerak.
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
perubahan kepribadian.
4. Eliminasi
6. Neurosensori
kaki gelisah rasa terbakar pada telapak kaki, kebas kasemutan dan
frekuensi/kedalaman(pernafasan kussmaul).
9. Keamanan
10. Seksualitas
a. Urine
ada (anuria).
mereabsopsi natrium.
ada.
b. Darah :
pada azotemia.
Kalsium : Menurun.
dengan urine.
H. Diagnosa Keperawatan
meningkat.
jaringan menurun.
Source : http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-hudiyantog-5460-2-babii.pdf :
LI 2 : ANATOMI DAN FISIOLOGI PARU
dkk., 2006). Pertukaran gas ini sangat penting. Seluruh sel tubuh
membawa oksigen dari respirasi sel untuk memproduksi ATP atau energi
manusia dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu sistem respirasi atas dan
atas.
Gambar 2.1 Sistem Respirasi Manusia: (A) Tampak Anterior dari sistem
respirasi atas dan bawah; (B) Tampak mikroskopik dari alveoli dan
kapiler pulmonaris (Scanlon, 2007)
Paru-paru terletak pada rongga dada dekat dengan letak organ jantung dan
dilindungi oleh tulang rusuk. Pada rongga dada inilah tepatnya di bagian kanan
dan kiri, paru-paru manusia terletak dengan diselimuti oleh selaput ganda pleura
(Saladin, 2003). Paru-paru terdiri dari beberapa bagian, antara lain trakea, bronkus
primer, bronkiolus, dan alveoli yang merupakan unit fungsional dari paru-paru
yang berfungsi sebagai tempat pertukaran udara yaitu oksigen dan karbondioksida
(alveoli), yang terdiri atas sel-sel epitel dan endotel (Wasripin, 2007). Paru-paru
...
pada bagian kiri memiliki dua buah lobus, sedangkan di bagian kanan memiliki
aktivitasnya. Kemampuan otonom yang dimiliki paru adalah sekitar 14-16 kali
pernapasan per menit. Satu kali pernapasan sama dengan satu kali inspirasi dan
saat proses inspirasi (ketika udara masuk ke paru-paru), otot antar tulang rusuk
...
sedangkan tekanan rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara luar.
Sedangkan pada saat proses ekspirasi (ketika udara keluar dari paru-paru),
otot antar tulang rusuk akan kembali ke posisi semula (relaksasi), sehingga
luar (Pramitra, 2006). Aksi dari otot respirasi ditunjukkan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Aksi dari otot respirasi: (A) Inhalasi: diafragma berkontraksi, otot
interkostal eksternal menarik tulang rusuk ke atas, paru-paru
mengembang; (B) Ekshalasi: diafragma relaksasi, tulang rusuk
turun ke bawah dan otot interkostal eksternal relaksasi, paru-paru
menyusut (Ganong, 2005)
Suara paru-paru terjadi karena adanya aliran vertikal dan turbulensi udara
disebabkan karena adanya udara mengalir dari saluran udara yang lebih lebar ke
...
saluran udara yang lebih sempit atau sebaliknya. Pada saat inspirasi, udara
mengalir dari saluran udara yang lebih luas ke saluran udara yang lebih sempit
sehingga turbulensi yang terjadi lebih kuat, sedangkan pada saat ekspirasi terjadi
sebaliknya. Ini menyebabkan pada saat inspirasi suara terdengar lebih keras
dan abnormal (adventif). Secara umum, suara paru-paru terjadi pada frekuensi
bawah 500 Hz, sedangkan suara paru adventif adalah terdengar di atas 500 Hz.
Ada jeda singkat antara ekspirasi dan inspirasi, dimana ekspirasi lebih
...
paru perifer (Potter dkk, 2005). Gambar 2.4.(a) dan (b) menunjukkan
(a) (b)
Gambar 2.4 (a) Sinyal Suara Paru Bronchial; (b) Spektrum frekuensi
sinyal suara paru bronchial (MedEdu, 2014)
tulang dada, dan pada area utama bronkus serta area paru bagian
selama kurang lebih durasi yang sama dan tidak ada jeda atau
(a) (b)
Gambar 2.5 (a) Sinyal Suara Paru Bronchovesicular; (b) Spektrum
frekuensi sinyal suara paru bronchovesicular (MedEdu, 2014)
...
(c) Vesicular, dapat terdengar pada sebagian besar area paru, suara
(a) (b)
Gambar 2.6 (a) Sinyal Suara Paru Vesicular; (b) Spektrum frekuensi
sinyal suara paru vesicular (MedEdu, 2014)
Amplitudo suara paru-paru berbeda pada setiap orang dan tergantung pada
lokasi auskultasi. Lokasi paru-paru normal berada pada beberapa lokasi di dada
dan terbatas pada suara di bawah 500 Hz dan frekuensi di atas 1 kHz tidak terlihat
(Pasterkamp, 2006).
dapat terdistorsi oleh suara jantung yang berdetak. Rentang frekuensi suara
suara paru-paru (Kubangun, 2012). Sinyal suara paru-paru yang terdistorsi suara
...
jantung beserta spektrum frekuensinya pada posisi pengukuran anterior sebelah
(a)
(a)
Gambar 2.7 Hasil pengukuran sinyal pada anterior sebelah kiri: (a) Sinyal suara
paru-paru terdistorsi suara jantung; (b) Spektrum frekuensi sinyal
paru-paru terdistorsi suara jantung (Sapuan, 2012)
Source :
http://repository.unair.ac.id/30078/3/3.%20BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
LI 3 : Anatomi dan Fisiologi Gastrointestinal
Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan
(faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
lidah. Pengecapan sederhana terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
2. Tenggorokan ( Faring)
lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian superior
yaitu bagian yang sama tinggi dengan hidung, bagian media yaitu
bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior yaitu
3. Kerongkongan (Esofagus)
otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari
otot halus).
4. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar, yang terdiri dari tiga
a) Lendir
tukak lambung.
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus)
otot melingkar, lapisan otot memanjang dan lapisan serosa. Usus halus
terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus
derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara
makanan.
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di
2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.
garam empedu.
Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus
besar terdiri dari kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolon
seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
Usus buntu atau sekum adalah suatu kantung yang terhubung pada
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.
Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing.
rongga abdomen).
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada
dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang
lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi. Orang dewasa dan
anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak
anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari
usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses
dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar) yang
perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk
inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
11. Hati
glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Zat-zat gizi dari
dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada
akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi
ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran
( Syarifuddin, 1999 )
B. Etiologi
1. Faktor Infeksi
merupakan
berikut :
1) Infeksi Virus
a) Retovirus
b) Enterovirus
c) Adenovirus
saluran pencernaan/pernafasan.
2) Bakteri
a) Sigella
Terdapat sel polos dalam feses dan sel batang dalam darah.
b) Salmonella
selama berbulan-bulan.
c) Escherichia coli
d) Campylobacter
e) Yersinia Enterecolitica
apendicitis.
3) Infeksi Parasit
b. Infeksi Parenteral
Ialah infeksi diluar alat pencernaan seperti otitis media akut (OMA),
a. Malabsorbsi
2) Malabsorbsi lemak
b. Faktor makanan
c. Faktor Psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang
besar)
d. Faktor Imun
C. Patofisiologi
Proses terjadinya diare dilihat dari beberapa faktor penyebab antara lain :
Kelainan pada lambung, usus halus dan usus besar yang disebabkan
makanan lebih cepat masuk kedalam lumen usus dan kolon, kolon
dibagi atas :
a) Faktor penyakit
mengakibatkan diare.
3. Faktor Infeksi
Parasit, bakteri, virus dan jamur yang masuk ke dalam lambung akan
mati atau tetap hidup, jika masih hidup mikroorganisme tersebut akan
masuk ke dalam usus halus dan berkembang biak. Didalam usus halus
4. Faktor Makanan