Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR PENYAKIT

1 DefenisiHepatitis merupakan infeksi pada hati, baik disebabkan oleh virus atau tidak. Hepatitis
yangdisebabkan oleh virus ada tiga tipe, yaitu tipe A, tipe B, dan tipe C. Hepatitis yang tidak
disebabkanoleh virus biasanya disebabkan oleh adanya zat-zat kimia atau obat, seperti karbon
tetraklorida, jamurracun, dan vinyl klorida (Asep suryana abdurahmat, 2010: 153).Hepatitis adalah
suatu peradangan pada hati yang terjadi karena toksin seperti; kimia atau obat atauagen penyakit
infeksi (Asuhan keperawatan pada anak, 2002; 131)Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus
pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksivirus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan
serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).2 EtiologiMenurut Price dan Wilson (2005: 485)
Secaraumum hepatitis disebabkan oleh virus.Beberapa virus yang telah ditemukan
sebagaipenyebabnya, berikut ini.a. Virus hepatitis A (HAV)b. Virus hepatitis B (HBV)c. Virus
hepatitis C (HCV)d. Virus hepatitis D (HDV)e. Virus hepatitis E (HEV)f. Hepatitis F (HFV)g. Hepatitis
G (HGV)1 / 11

Namun dari beberapa virus penyebab hepatitis, penyebab yang paling dikenal adalah
HAV(hepatitis A) dan HBV (hepatitis B). Kedua istilah tersebut lebih disukai daripada istilah lama
yaituhepatitis “infeksiosa” dan hepatitis “serum”, sebab kedua penyakit ini dapat ditularkan secara
parentaldan nonparental (Price dan Wilson, 2005: 243). Hepatitis pula dapat disebabkan oleh racun,
yaitusuatu keadaan sebagai bentuk respons terhadap reaksi obat, infeksi stafilokokus, penyakit
sistematikdan juga bersifat idiopatik (Sue hincliff, 2000: 205).3 Manifestasi KlinisTerdapat tiga
stadium :a. Stadium pre ikterikBerlangsung selama 4 – 7 hari, pasien mengeluh sakit kepala, lemah,
anoreksia, mual, muntah,demam, nyeri otot, dan nyeri perut kanan atas, urine lebih coklat.b.
Stadium ikterik, yang berlangsung selama 3 – 6 minggu. Ikterus mula-mula terlihat pada
sclera,kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan berkurang tetapi pasien masih lemah, anoreksia
danmuntah, tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda, hati membesar dan nyeri tekan.c.
Stadium pasca ikterik (rekonvalensensi)Ikterus mereda, warna urine dan tinja menjadi normal lagi.
Penyembuhan pada anak-anak lebih cepatdaripada orang dewasa, yaitu pada akhir bulan kedua.
Karena penyebab yang biasa berbeda4 Anatomi Fisiologi. Hati terletak di bawah diafragma kanan,
dilindungi bagian bawah tulang iga kanan. Hati normalkenyal dengan permukaannya yang licin
(Chandrasoma, 2006). Hati merupakan kelenjar tubuh yangpaling besar dengan berat 1000-1500
gram. Hati terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri. Lobuskanan dibagi menjadi segmen anterior
dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi segmen medial danlateral oleh ligamentum Falsiformis
(Noer, 2002).Setiap lobus dibagi menjadi lobuli. Setiap lobulus merupakan badan heksagonal yang
terdiri ataslempeng-lempeng sel hati berbentuk kubus mengelilingi vena sentralis. Diantara
lempengan terdapatkapiler yang disebut sinusoid yang dibatasi sel kupffer. Sel kupffer berfungsi
sebagai pertahanan hati(Price, 2006). Sistem biliaris dimulai dari kanalikulus biliaris, yang merupakan
saluran kecil dilapisi olehmikrovili kompleks di sekililing sel hati. Kanalikulus biliaris membentuk
duktus biliaris intralobular, yangmengalirkan empedu ke duktus biliaris di dalam traktus porta
(Chandrasoma, 2006)Fungsi dasar hati dibagi menjadi :1. Fungsi pembentukan dan ekskresi
empedu.2. Fungsi metabolic3. Fungsi pertahanan tubuh4. Fungsi vaskular hati2 / 11
a. Fungsi Pembentukan dan Ekskresi EmpeduHal ini merupakan fungsi utama hati. Saluran
empedu mengalirkan, kandungan empedu menyimpandan mengeluarkan ke dalam usus
halus sesuai yang dibutuhkan. Hati mengekskresikan sekitar 1 literempedu tiap hari. Unsur
utama empedu adalah air (97%), elektrolit, garam empedu fosfolipid,kolesterol dan pigmen
empedu (terutama bilirubin terkonjugasi). Garam empedu penting untukpencernaan dan
absorbsi lemak dalam usus halus. Oleh bakteri usus halus sebagian besar garamempedu
direabsorbsi dalam ileum, mengalami sirkulasi ke hati, kemudian mengalami rekonjugasi
danresekresi. Walaupun bilirubin (pigmen empedu) merupakan hasil akhir metabolisme dan
secarafisiologis tidak mempunyai peran aktif, ia penting sebagai indikator penyakit hati dan
saluran empedu,karena bilirubin cenderung mewarnai jaringan dan cairan yang
berhubungan dengannya.b. Fungsi MetabolikHati memegang peranan penting pada
metabolisme karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan jugamemproduksi energi dan tenaga.
Zat tersebut di atas dikirim melalui vena porta setelah diabsorbsi olehusus. Monosaksarida
dari usus halus diubah menjadi glikogen dan di simpan dalam hati(glikogenesis). Dari depot
glikogen ini mensuplai glukosa secara konstan ke darah (glikogenesis)untuk memenuhi
kebutuhan tubuh. Sebagian glukosa dimetabolisme dalam jaringan unukmenghasilkan panas
atau tenaga (energi) dan sisanya diubah menjadi glikogen, disimpan dalam ototatau menjadi
lemak yang disimpan dalam jaringan subcutan. Hati juga mampu menyintetis glukosadari
protein dan lemak (glukoneogenesis).Peran hati pada metabolisme protein penting untuk
hidup. Protein plasma, kecuali globulin gamma,disintetis oleh hati. Protein ini adalah
albumin yang diperlukan untuk mempertahankan tekananosmotik koloid, fibrinogen dan
faktor-faktor pembekuan yang lain.c. Fungsi Pertahanan TubuhTerdiri dari fungsi
detoksifikasi dan fungsi perlindungan, dimana fungsi detoksifikasi oleh enzim-enzimhati yang
melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisis atau konjugasi zat yang
memungkinkanmembahayakan dan mengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis tidak
aktif. Fungsi perlindungandimana yang berperanan penting adalah sel kuffer yang berfungsi
sebagai sistem endoteal yangberkemampuan memfagositosis dan juga menghasilkan
immunolobulin.d. Fungsi Vaskuler HatiSetiap menit mengalir 1200 cc darah portal ke
dalam hati melalui sinusoid hati, seterusnya darahmengalir ke vena sentralis dan menuju ke
vena hepatika untuk selanjutnya masuk ke dalam vena kavainferior. Selain itu dari arteria
hepatika mengalir masuk kira-kira 350 cc darah. Darah arterial ini akanmasuk dan bercampur
dengan darah portal. Pada orang dewasa jumlah aliran darah ke hatidiperkirakan mencapai
1500 cc tiap menit.5 PatofisiologiInflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksitoksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan
kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobuldan unit ini unik karena memiliki suplai
darah sendiri. Sering dengan berkembangnya inflamasi pada3 / 11

Hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel
heparini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar
yangmenjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar
baruyang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan
fungsihepar normal.Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu
badan danperegangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut
kuadran kananatas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu
hati.Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin yang
belummengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel
hati danduktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut
didalam hati.Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna
dikeluarkanmelalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan
regurgitasi padaduktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin
yang sudahmengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan
karenakesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin.Tinja mengandung sedikit
sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat (abolis). Karena bilirubinkonjugasi larut dalam air,
maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkanbilirubin urine dan kemih
berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertaipeningkatan garam-garam
empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus6 Pemeriksaan penunjang1.
Laboratoriuma. Pemeriksaan pigmen1) Urobilirubin direk2) bilirubun serum total3) bilirubin
urine4) urobilinogen urine5) urobilinogen fesesb. Pemeriksaan protein1) protein totel
serum2) albumin serum3) globulin serum4) HbsAGc. Waktu protombin4 / 11

1) Respon waktu protombin terhadap vitamin K2) Pemeriksaan serum transferase


dan transaminase3) AST atau SGOT4) ALT atau SGPT5) LDH6) Amonia
serumd. Radiologi1) foto rontgen abdomen2) pemindahan hati denagn
preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif3)
kolestogram dan kalangiogram4) arteriografi pembuluh darah
seliakae. .Pemeriksaan tambahan1) Laparoskopi2) biopsi hati7
PenatalaksanaanIstirahat baring pada masa masih banyak keluhan, mobilisasi
berangsur dimulai jika keluhan ataugejala berkurang, bilirubin dan transaminase
serum menurun. Aktifitas normal sehari-hari dimulaisetelah keluhan hilang dan data
laboratorium normal.Diet khusus tidak ada, yang penting adalah jumlah kalori dan
protein adekuat, disesuaikan denganslera penderita, terkadang pemasukan nutrisi
dan cairan kurang akibat mual dan muntah, sehinggaperlu ditunjang oleh nutrisi
parenteral : infuse Dekstrose 10-20 %, 1500 kalori/hari.Hingga sekarang belum ada
pengobatan spesifik bagi hepatitis virus akut. Tidak ada indikasi terapikortikosteroid
untuk hepatitis virus akut, penambahan vitamin dengan makanan tinggi kalori
proteindiberikan pada penderita yang mengalami penurunan berat badan atau
malnutrisi. (PDT Ilmu PenyakitDalam divisi Gasteroenterologi-Hepatologi)B.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS CA PARU1. PengkajianBiodataa) Identitas
klien meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, tanggal masuk
rumahsakit, tanggal pengkajian, No register, dan dignosa medis.5 / 11

Baca lebih lanjut (6 Halaman)

Unduh sekarang (11 Halaman)

Teks penuh

(1)
Laporan Pendahuluan dan Askep Hepatitis Aplikasi

Nanda Nic Noc

Septiawanputratanjung.blogspot.co.id /2015/10/laporan-pendahuluan-dan-askep-hepatitis_41.html

A. KONSEP DASAR PENYAKIT

1 Defenisi

Hepatitis merupakan infeksi pada hati, baik disebabkan oleh virus atau tidak. Hepatitis yang
disebabkan oleh virus ada tiga tipe, yaitu tipe A, tipe B, dan tipe C. Hepatitis yang tidak disebabkan
oleh virus biasanya disebabkan oleh adanya zat-zat kimia atau obat, seperti karbon tetraklorida,
jamur racun, dan vinyl klorida (Asep suryana abdurahmat, 2010: 153).

Hepatitis adalah suatu peradangan pada hati yang terjadi karena toksin seperti; kimia atau obat atau
agen penyakit infeksi (Asuhan keperawatan pada anak, 2002; 131)

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi
virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).

2 Etiologi

Menurut Price dan Wilson (2005: 485) Secara umum hepatitis disebabkan oleh virus.

Beberapa virus yang telah ditemukan sebagai penyebabnya, berikut ini.

a. Virus hepatitis A (HAV)

b. Virus hepatitis B (HBV)

c. Virus hepatitis C (HCV)


d. Virus hepatitis D (HDV)

e. Virus hepatitis E (HEV)

f. Hepatitis F (HFV)

(2)

Namun dari beberapa virus penyebab hepatitis, penyebab yang paling dikenal adalah HAV (hepatitis
A) dan HBV (hepatitis B). Kedua istilah tersebut lebih disukai daripada istilah lama yaitu hepatitis
“infeksiosa” dan hepatitis “serum”, sebab kedua penyakit ini dapat ditularkan secara parental dan
nonparental (Price dan Wilson, 2005: 243). Hepatitis pula dapat disebabkan oleh racun, yaitu suatu
keadaan sebagai bentuk respons terhadap reaksi obat, infeksi stafilokokus, penyakit sistematik dan
juga bersifat idiopatik (Sue hincliff, 2000: 205).

3 Manifestasi Klinis

Terdapat tiga stadium :

a. Stadium pre ikterik

Berlangsung selama 4 – 7 hari, pasien mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia, mual, muntah,

Demam, nyeri otot, dan nyeri perut kanan atas, urine lebih coklat.

b. Stadium ikterik, yang berlangsung selama 3 – 6 minggu. Ikterus mula-mula terlihat pada
sclera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan berkurang tetapi pasien masih lemah,
anoreksia dan muntah, tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda, hati membesar
dan nyeri tekan.
c. Stadium pasca ikterik (rekonvalensensi)

Ikterus mereda, warna urine dan tinja menjadi normal lagi. Penyembuhan pada anak-anak lebih
cepat daripada orang dewasa, yaitu pada akhir bulan kedua. Karena penyebab yang biasa berbeda

4 Anatomi Fisiologi

. Hati terletak di bawah diafragma kanan, dilindungi bagian bawah tulang iga kanan. Hati normal
kenyal dengan permukaannya yang licin (Chandrasoma, 2006). Hati merupakan kelenjar tubuh yang
paling besar dengan berat 1000-1500 gram. Hati terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri. Lobus
kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan
lateral oleh ligamentum Falsiformis (Noer, 2002).

Setiap lobus dibagi menjadi lobuli. Setiap lobulus merupakan badan heksagonal yang terdiri atas
lempeng-lempeng sel hati berbentuk kubus mengelilingi vena sentralis. Diantara lempengan
terdapat kapiler yang disebut sinusoid yang dibatasi sel kupffer. Sel kupffer berfungsi sebagai
pertahanan hati (Price, 2006). Sistem biliaris dimulai dari kanalikulus biliaris, yang merupakan
saluran kecil dilapisi oleh mikrovili kompleks di sekililing sel hati. Kanalikulus biliaris membentuk
duktus biliaris intralobular, yang mengalirkan empedu ke duktus biliaris di dalam traktus porta
(Chandrasoma, 2006)

Fungsi dasar hati dibagi menjadi :

1. Fungsi pembentukan dan ekskresi empedu.

2. Fungsi metabolic

3. Fungsi pertahanan tubuh

(3)

a. Fungsi Pembentukan dan Ekskresi Empedu


Hal ini merupakan fungsi utama hati. Saluran empedu mengalirkan, kandungan empedu menyimpan
dan mengeluarkan ke dalam usus halus sesuai yang dibutuhkan. Hati mengekskresikan sekitar 1 liter
empedu tiap hari. Unsur utama empedu adalah air (97%), elektrolit, garam empedu fosfolipid,

Kolesterol dan pigmen empedu (terutama bilirubin terkonjugasi). Garam empedu penting untuk
pencernaan dan absorbsi lemak dalam usus halus. Oleh bakteri usus halus sebagian besar garam
empedu direabsorbsi dalam ileum, mengalami sirkulasi ke hati, kemudian mengalami rekonjugasi
dan resekresi. Walaupun bilirubin (pigmen empedu) merupakan hasil akhir metabolisme dan secara
fisiologis tidak mempunyai peran aktif, ia penting sebagai indikator penyakit hati dan saluran
empedu, karena bilirubin cenderung mewarnai jaringan dan cairan yang berhubungan dengannya.

b. Fungsi Metabolik

Hati memegang peranan penting pada metabolisme karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan juga
memproduksi energi dan tenaga. Zat tersebut di atas dikirim melalui vena porta setelah diabsorbsi
oleh usus. Monosaksarida dari usus halus diubah menjadi glikogen dan di simpan dalam hati

(glikogenesis). Dari depot glikogen ini mensuplai glukosa secara konstan ke darah (glikogenesis)
untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sebagian glukosa dimetabolisme dalam jaringan unuk

Menghasilkan panas atau tenaga (energi) dan sisanya diubah menjadi glikogen, disimpan dalam otot
atau menjadi lemak yang disimpan dalam jaringan subcutan. Hati juga mampu menyintetis glukosa
dari protein dan lemak (glukoneogenesis).

Peran hati pada metabolisme protein penting untuk hidup. Protein plasma, kecuali globulin gamma,
disintetis oleh hati. Protein ini adalah albumin yang diperlukan untuk mempertahankan tekanan
osmotik koloid, fibrinogen dan faktor-faktor pembekuan yang lain.

c. Fungsi Pertahanan Tubuh

Terdiri dari fungsi detoksifikasi dan fungsi perlindungan, dimana fungsi detoksifikasi oleh enzim-
enzim hati yang melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisis atau konjugasi zat yang memungkinkan

Membahayakan dan mengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif. Fungsi perlindungan
dimana yang berperanan penting adalah sel kuffer yang berfungsi sebagai sistem endoteal yang
berkemampuan memfagositosis dan juga menghasilkan immunolobulin.
d. Fungsi Vaskuler Hati

Setiap menit mengalir 1200 cc darah portal ke dalam hati melalui sinusoid hati, seterusnya darah
mengalir ke vena sentralis dan menuju ke vena hepatika untuk selanjutnya masuk ke dalam vena
kava inferior. Selain itu dari arteria hepatika mengalir masuk kira-kira 350 cc darah. Darah arterial ini
akan masuk dan bercampur dengan darah portal. Pada orang dewasa jumlah aliran darah ke hati

Diperkirakan mencapai 1500 cc tiap menit.

5 Patofisiologi

(4)

Hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel
hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar
yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar
baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan
fungsi hepar normal.

Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan

Peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan
atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.

Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin yang belum

Mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati
dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam
hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna
dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan
regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin
yang sudah

Mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena
kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin.
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat (abolis). Karena bilirubin
konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan
bilirubin urine dan kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai
peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus

6 Pemeriksaan penunjang

1. Laboratorium

a. Pemeriksaan pigmen

1) Urobilirubin direk

2) Bilirubun serum total

3) Bilirubin urine

4) Urobilinogen urine

5) Urobilinogen feses

b. Pemeriksaan protein

1) Protein totel serum

2) Albumin serum

3) Globulin serum

4) HbsAG
(5)

1) Respon waktu protombin terhadap vitamin K

2) Pemeriksaan serum transferase dan transaminase

3) AST atau SGOT

5) ALT atau SGPT

6) LDH

7) Amonia serum

c. Radiologi

1) Foto rontgen abdomen

2) Pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal


yang berlabel radioaktif

3) Kolestogram dan kalangiogram

4) Arteriografi pembuluh darah seliaka

d. .Pemeriksaan tambahan

1) Laparoskopi
2) Biopsi hati

7 Penatalaksanaan

Istirahat baring pada masa masih banyak keluhan, mobilisasi berangsur dimulai jika keluhan atau
gejala berkurang, bilirubin dan transaminase serum menurun. Aktifitas normal sehari-hari dimulai
setelah keluhan hilang dan data laboratorium normal.

Diet khusus tidak ada, yang penting adalah jumlah kalori dan protein adekuat, disesuaikan dengan
slera penderita, terkadang pemasukan nutrisi dan cairan kurang akibat mual dan muntah, sehingga
perlu ditunjang oleh nutrisi parenteral : infuse Dekstrose 10-20 %, 1500 kalori/hari.

Hingga sekarang belum ada pengobatan spesifik bagi hepatitis virus akut. Tidak ada indikasi terapi
kortikosteroid untuk hepatitis virus akut, penambahan vitamin dengan makanan tinggi kalori protein
diberikan pada penderita yang mengalami penurunan berat badan atau malnutrisi. (PDT Ilmu
Penyakit Dalam divisi Gasteroenterologi-Hepatologi)

Anda mungkin juga menyukai