Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
A. Definisi MVT
Manual Visceral Technique adalah bentuk soft tissue manipulation yang dilakukan
secara lembut, membantu organ interna ke arah fungsi yang lebih baik, rileksasi tonus,
memperbaiki dan meningkatkan gerak organ interna serta jaringan ikat (otot, membrane,
fascia dan osseus) disekitarnya yang secara fisiologis terganggu.
Visceral Manipulation diterapkan setelah menilai gerak mobilitas dan gerak
motilitas organ interna di deteksi terganggu dan kaitannya dengan tanda-tanda dan gejala
dengan metode khusus nan lembut (Barral, 2004).
B. Anatomi dan Fisiologi Organ Lever
1. Anatomi
Hepar atau hati adalah organ terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga
abdomen kuadran kanan atas menyatu dengan saluran bilier dan kandung empedu.
Pada kondisi hidup hati berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Hati
memiliki berat antara 1,2 - 1,8 kg dan terbagi dalam dua belahan utama, lobus kanan
dan lobus kiri. Hati mempunyai fungsi yang sangat beraneka ragam. Sirkulasi vena
porta yang menyuplai 75% dari suplai asinus memegang peranan penting dalam
fisiologi hati, terutama dalam hal metabolisme karbohidrat, protein dan asam lemak.
Hati terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah
diafragma. Hati secara luas dilindungi beberapa costa. Batas atas hati berada sejajar
dengan ruangan interkostal V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari Costa
IX dextra ke Costa VIII sinistra. Hati terbagi dalam dua belahan utama, lobus kanan
dan lobus kiri. Permukaan atas berbentuk cembung dan terletak di bawah diafragma.
Permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan, yang bernama fisura
tranversus. Permukaannya dilintasi oleh berbagai pembuluh darah yang masuk-keluar
hati. Selanjutnya hati dibagi menjadi empat belahan (kanan, kiri, kaudata dan
kuadrata). Setiap belahan atau lobus terdiri atas lobulus.
Hati mempunyai dua jenis persediaan, yaitu yang datang melalui arteri hepatica
dan yang melalui vena porta. Arteri hepatica, yang keluar dari aorta dan memberikan
80% darahnya kepada hati. Sedangkan Vena porta yang terbentuk dari vena lienalis
dan vena mesenterika superior, mengantarkan 20% darahnya ke hati. Di dalam hati,
vena porta membawa darah yang kaya dengan bahan makanan dari saluran cerna, dan
arteri hepatica membawa darah yang kaya oksigen dari sistem arteri.
Untuk persyarafan, Hepar diurus oleh sistem simpatis dan parasimpatis.
Saraf-saraf itu mencapai hepar melalui flexus hepaticus, sebagian besar melalui
flexus coeliaci, yang juga menerima cabang-cabang dari nervus vagus kanan dan kiri
serta dari nervus phrenicus kanan.
2. Fisiologi
Lever atau yang biasa disebut hepar melakukan fungsi-fungsi spesifik berikut:
a) Tempat pembentukan cairan empedu
Setiap hari, hati menghasilkan cairan empedu. Empedu memiliki peran yang
vital dalam mengabsorpsi lemak di usus halus. Setelah digunakan untuk
membantu penyerapan lemak, empedu akan diserap kembali di bagian ileum dan
kemudian kembali ke hati. Empedu dapat dipulihkan setelah mengalami
penggabungan kimia dan sebagian kecil dari cairan empedu tersebut akan
berubah menjadi zat yang bernama bilirubin.
b) Pusat metabolisme nutrisi seperti protein, lemak, dan karbohidrat.
Proses penguraian lemak yang terjadi di dalam hati adalah proses yang terjadi
dalam tubuh yang melibatkan penguraian dan pengubahan kolesterol, trigliserida,
dan fosfolipid. Lipoprotein diubah menjadi gliserol dan asam lemak. Salah satu
komponen dari sistem penyusun protein di dalam hepar adalah metabolisme
protein. Albumin dan faktor pembekuan terdiri dari beberapa faktor yaitu faktor I,
faktor II, faktor V, faktor VII, faktor VIII, faktor IX, dan faktor X. Selain
melakukan metabolisme protein yang telah disebutkan sebelumnya, tubuh juga
melaksanakan degradasi asam amino dengan cara deaminasi atau penghilangan
gugus NH2.
c) Menyimpan vitamin, zat besi, dan glikogen
Fungsi hepar yang lain adalah sebagai tempat penyimpanan vitamin A, D, E, K,
dan vitamin B12. Sedangkan mineral yang disimpan di hepar antara lain tembaga
dan besi.
d) Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh
Hepar juga berperan dalam detoksifikasi racun dan obat-obatan yang masuk ke
dalam tubuh, serta memetabolisme karbohidrat dan protein juga menonaktifkan
hormon aldosteron, glukokortikoid, dan estrogen hormon testosteron dan hormon
progesterone. Bila terdapat zat toksik, maka akan terjadi trasnformasi zat-zat
berbahaya dan akhirnya akan diekskresi lewat ginjal. Proses yang dialami adalah
proses oksidasi, reduksi, hidrolisis dan konjugasi. Pertama adalah jalur oksidasi
yang memerlukan enzim sitokrom P-450. Selanjutnya akan mengalami proses
konjugasi glukoronide, sulfat ataupun glutation yang semuanya merupakan zat
yang hidrofilik.
e) Mempertahankan Glukosa dalam Kondisi Normal
Hepar memiliki fungsi untuk mempertahankan kadar glukosa darah selalu dalam
kondisi normal. Hepar juga menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen.
b) Sirosis Liver
c) Kolestasis
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan produksi dan/atau
pengeluaran empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat menyebabkan
gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, K oleh usus, juga adanya
penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati. Adanya kelebihan
bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada kulit,
membran mukosa dan bola mata (pada lapisan sklera) disebut jaundice. Pada
keadaan ini kulit penderita terlihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap,
sedangkan feses lebih terang. Biasanya gejala tersebut timbul bila kadar
bilirubin total dalam darah melebihi 3 mg/dl. Pemeriksaan yang dilakukan
untuk kolestasis dan jaundice yaitu terhadap Alkali Fosfatase, Gamma GT,
Bilirubin Total dan Bilirubin Direk
d) Abses Lever
Abses lever dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau amuba. Kondisi ini
disebabkan karena bakteri berkembang biak dengan cepat, menimbulkan
gejala demam dan menggigil. Abses yang diakibatkan karena amubiasis
prosesnya 12 berkembang lebih lambat. Abses lever, khususnya yang
disebabkan karena bakteri, sering kali berakibat fatal.
Pemeriksaan fungsi hati diindikasikan untuk penapisan atau deteksi adanya kelainan
atau penyakit hati, membantu menegakkan diagnosis, memperkirakan beratnya
penyakit, membantu mencari etiologi suatu penyakit, menilai hasil pengobatan,
membantu mengarahkan upaya diagnostik selanjutnya serta menilai prognosis
penyakit dan disfungsi hati. Jenis uji fungsi hati dapat dibagi menjadi 3 besar yaitu
penilaian fungsi hati, mengukur aktivitas enzim, dan mencari etiologi penyakit.Pada
penilaian fungsi hati diperiksa fungsi sintesis hati, ekskresi, dan detoksifikasi. Contoh
pemeriksaan lab untuk uji fungsi hati antara lain;
a. BILIRUBIN
Normal = 7 - 55 U/L
c. ALBUMIN
Normal = 8 - 48 U/L
e. GAMMA-GLUTAMYL TRANSFERASE
Normal = 0 – 30 U/L
f. ALKALI FOSFATASE
❖ Indikasi
➢ PENURUNAN AKTIVITAS METABOLIK
➢ BILIARY STATIS
Efek Merugikan Inflamasi akut pada jaringan yang terbatas dan tidak
dapat meluas, menghasilkan peningkatan tekanan jeringan yang dapat
merusak fungsi secara langsung atau dapat mempengaruhi peredaran
daraah dan menyebabkan cedera iskemik.
➢ HEPATITIS
6. Palpasi
- Prosedur Pemeriksaan:
1. Letakkan tangan kanan anda pada perut sisi kanan lateral otot rektus dengan ujung
jari tangan tepat di bawah daerah pekak hati .
2. Arah jari bisa ke arah kranial. M
3. Minta penderita menarik nafas dalam. Raba tepi hepar yang menyentuh jari anda.
7. Perkusi
- Prosedur Pemeriksaan:
1. Perkusi ringan dinding dada di linea medioklavikularis kanan dari cranial ke
caudal (mulai dari daerah sonor ke daerah redup).
2. Beri tanda batas peralihan ke redup
3. Perkusi ringan perut di linea medioklavikularis kanan di bawah level umbilikus ke
arah cranial.
4. Beri tanda yang merupakan batas bawah hati.
5. Ukur panjang antara 2 tanda tersebut yang merupakan ”liver spans” (lebar hati).
Hall, J. E. (2010). Guyton and hall textbook of medical physiology E-book. Elsevier Health
Sciences.
Hebgen, E. U. (2011). Visceral manipulation in osteopathy. Thieme.
Kandung, Suryani, I., Sari, L.D., Peni, Sutomo, Palpasi, & Pearce. (nd).
Pemeriksaan Fisik Perut Dan Kandung Kemih . SlidePlayer
Azmi, F. (2022). ANATOMI DAN HISTOLOGI HEPAR.