KELOMPOK
1. Alika Medina
2. Dhika Rizky Anggraini
3. Muhammad Syahri Ramadhan
4. Neneng Sartika
2016
SENYAWA NON PROTEIN NITROGEN (NPN)
Non Protein Nitrogen (NPN) adalah senyawa senyawa nitrogen bukan protein
yang berasal dari katabolisme protein dan asam nukleat.
Dalam plasma terdapat lebih dari 15 macam zat NPN, antara lain :
A. Ureum
Ureum merupakan end product yang paling bebas dari protein dan asam amino.
Proses katabolisme protein ini berlangsung didalam hati/hepar. Urea yang terbentuk
dibuang lewat ginjal, keringat dan feses (Ureum mengalami degradasi oleh kerja
bakteri usus).
Pembuangan lewat urin 80% - 90% dari total Nitrogen dalam urin, setelah
mengalami filtrasi, reabsorbsi dan sekresi oleh glomerulus dan tubulus ginjal. Dengan
demikian dapat dinilai fungsi ginjal. Untuk ini perlu diperhatikan :
1. Kenaikan konsentrasi urea dan kreatinin dalam darah berarti fungsi ginjal
sudah secara jelas terbatas.
2. Karena daerah nilai normal agak luas, maka pemeriksaan urea untuk diagnosa
pembatasan fungsi ginjal kurang berarti dibanding dengan kreatinin.
3. Konsentrasi urea dalam serum tergantung dari beberapa faktor ekstra renalis.
Metode pemeriksaan kadar ureum dapat dilakukan dengan cara langsung ( reaksi
warna ), secara tidak langsung dengan mengukur aktifitas enzim urease yang
mengurai ureum menjadi ion-ion NH4+.
= BUN x 60 : 28
Arti klinis :
Kelainan kadar ureum dalam darah disebut uremia. Uremia biasa terjadi pada
pasien gagal ginjal berat. Merupakan sindrom klinis yang ditandai dengan azotemia
berat, acidosis, gangguan keseimbangan air dan elektrolit, mual, muntah, perubahan
neuropsyckiatri.
Kenaikan kadar NPN, terutama ureum dan kreatinin disebut azotemia, azotemia
digolongkan menjadi :
- Azotemia pre-renal
- Azotemia renal
- Azotemia post-renal
Azotemia :
Konsentrasi plasma urea yang sangat tinggi serta dengan kerusakan ginjal disebut
uremia, atau sindrom uremik
- Prarenal
- Renal
- Postrenal
Azotemia Prarenal
1. Deplesi volume cairan ekstrasel (ECF) absolut
a. Perdarahan: operasi besar (penyebab tersering); trauma; pasca partum
b. Diuresis berlebihan
c. Kehilangan cairan dari gastrointestinal yang berat: muntah, diare
d. Kehilangan cairan dari ruang ketiga: luka bakar (penyebab tersering); peritonitis;
pankreatitis
- Syok
- Pendarahan
- Dehidrasi
Pola makan tinggi protein atau katabolisme meningkat (demam, penyakit mayor,
stres)
Azotemia renal
Menurunkan fungsi renal karena meningkatnya urea darah yang disebabkan ekskresi
yang kurang baik
- Nefritis glomerulus
- Nekrosis tubular
Renal calculi
Kreatinin adalah hasil akhir dari metabolisme keratin. Penyakit yang ditimbulkan
akibat kelebihan kadar kreatinin yaitu gagal ginjal, penyakit ini dapat dibantu diagnosis
dengan melihat hasil tes laboratorium disamping pemeriksaan penunjang lainnya, anamnesis
dan pemeriksaan fisik. Fungsi utama ginjal adalah membersihkan darah dari sisa-sisa hasil
Metabolisme tubuh yang berada di dalam darah dengan cara menyaringnya. Jika
kedua ginjal gagal menjalankan fungsinya (tahap akhir penyakit ginjal), sisa-sisa hasil
metabolisme yang diproduksi oleh sel normal akan kembali masuk ke dalam darah (uremia).
Gagal ginjal bisa terjadi jika terdapat gangguan pada pembuluh darah vena atau sistem
penyaringannya. Namun, bisa juga berasal dari masalah-masalah kesehatan yang lain, seperti
tekanan darah tinggi dan diabetes atau adanya masalah dengan sistem penyaringan pada ginjal
(seperti pada keadaanglomerulonefritis atau penyakit ginjal polikistik). Pada kasus lainnya
juga ditemukan adanya masalah pada saluran kemih.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar fungsi ginjal tidak bertambah parah,
yakni:
Kreatin disintesa dari asam-asam amino, diproduksi terutama di hati dan ginjal.
98% dari total kreatin tubuh terdapat didalam otot.
Kreatinin dibentuk dari hasil dehidrasi non enzimatik kreatinin otot, terbentuk
secara spontan dan sifatnya irreversible. Produksi kreatinin setiap hari stabil 2% dari
kreatin dalam 24 jam.
Perubahan kadar serum kreatinin, berbeda dengan urea yaitu tidak dipengaruhi
oleh kadar protein dalam makanan. Dengan demikian kreatinin merefleksikan
beratnya kegagalan ginjal meskipun selama suatu diet protein yang rendah dan ketat.
Mempunyai arti klinis yaitu kadar kreatinin meninggi pada penurunan fungsi
ginjal, bila masa otot berkurang maka fungsi ginjal menurun. Pada uremia :
Normal : BUN meninggi, kreatinin normal
renal : BUN meninggi lebih cepat dari kreatinin.
Kreatin urea dulu merupakan pengukuran yang berguna pada pasien, sekarang
pemeriksaan kreatin kinase plasma merupakan cara yang lebih sensitif untuk
mendeteksi dan mengukur kerusakan otot akuta.
Kreatin disintesis di hati dari arginin, glisin, dan methionin. Dikonversi menjadi
kreatin fosfat (sumber energi tinggi untuk jaringan otot). Kreatinin dihasilkan sebagai produk
sampah dari kreatin dan kreatin fosfat.
Metabolisme kreatinin :
Kreatinin dilepas ke dalam aliran dalam porsi proporsional sesuai massa otot
Disaring oleh glomerulus
Diekskresi di urin
Konsentrasi Plasma kreatinin memiliki fungsi:
- Massa otot relatif
- Perubahan angka kreatin
- Fungsi ginjal
Ekskresi kreatinin harian biasanya cukup stabil
Menjadi bahan pemeriksaan yang baik dalam mengevaluasi fungsi ginjal
Kadar kreatinin meningkat pada penderita fungsi ginjal abnormal (misal GFR)
pengukuran konsentrasi kreatinin berguna dalam menentukan:
- Kecukupan fungsi ginjal
- Tingkat kerusakan ginjal
KREATININ KLEARENS
Pengukuran kadar kreatinin yang dibersihkan dari darah oleh ginjal per satuan waktu
Konsentrasi kreatinin dalam plasma berbanding terbalik dengan klearens
Meningkatnya kadar kreatinin pada plasma = GFR turun
Dibawa dalam plasma dan urin dalam distrofi otot, hipertiroidisme, trauma
Kadar kreatinin dalam plasma biasanya normal, namun meningkat dalam urin
Diperiksa dalam keadaan tertentu saja
C. Asama urat
Asam urat merupakan produk akhir utama dari metabolisme asam nukleat dan
purin pada manusia melalui jalur umum akhir untuk konversi xantin, dengan
menggunakan xantin oksidase, menjadi asam urat. Sintesa asam urat terjadi dihati.
Sumber purin ( asam amino ) : daging dan organ organ tubuh, kacang
kacangan dan ragi.
Kadar urat plasma sedikit dipengaruhi oleh varian kandungan purin diet dan
menggambarkan keadaan stabil antara produksi endogen dan sekresi tubulus ke
urin, karena normalnya urat yang difiltrasi hampir seluruhnya direbsorbsi.
Metode yang sering digunakan adalah :
1. Test warna enzimatik, metode uricase PAP.
2. Metode Henry et al ( Dasarnya juga metode uricase ).
3. Metode Uricase / Katalase / Aldehyde dehydrogenase.
Kadar asam urat dalam plasma : laki laki : 4,0 8,5 mg/dl
: wanita : 2,7 7,3 mg/dl
Asam Urat merupakan sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan protein
atau dari peguraian senyawa purin (sel tubuh yang rusak), yang seharusnya
dibuang melaluiginjal, feses atau keringat. Penyakit yang timbulkan asam urat.
Biasanya 25 persen orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Itu
disebut awal stadium, asimtomatik, tanpa gejala. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada
yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul
gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.
Artristis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-
ulang. Gejala khas dari serangan artritis gout adalah pembengkakan, kemerahan, nyeri
hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut)
yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam.
Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai tiga tahapan. Tahap pertama
disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis
yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5-7 hari.
Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau
kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan
pemeriksaan lanjutan.
Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga penderita terserang
penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini singkat waktunya dan sembuh sendiri,
sering penderita berobat ke tukang urut dan waktu sembuh menyangka hal itu disebabkan
hasil urutan/pijatan. Padahal, tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan
hilang sendiri.
Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada
keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu
antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang
sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1-2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini
menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout akut atau
menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.
Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intemiten. Setelah melewati
masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki
tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering
mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan
berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta
jumlah sendi yang terserang makin banyak.
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini
terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan
terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus.
Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit
dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan
tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan
mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi
Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah,
tanpa kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya
akan tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal,
atau akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal.
Korelasi penyakit :
1. Encok
Sakit dan inflamasi pada sendi karena penumpukan Na urat pada jaringan
2. Katabolisme meningkat
- Hipourikemia
4. Sindrom Fanconi
5. Amonia
Amonia bebas bersifat racun, namun tetap ada dalam darah pada kadar rendah
Paling umum disebabkan oleh kadar amonia yang abnormal -> tidak dikeluarkan dari
sirkulasi dan tidak dipecah menjadi urea
7. Sindrom Reye
- Amonia digunakan untuk diagnosis defisiensi enzim siklus urea yang diwarisi