1. Sklera icterus :
- Sklera atau selaput keras atau selaput putih (berasal dari bahasa Yunani skleros artinya
keras) adalah lapisan luar mata yang berwarna putih, berserat, tidak tembus cahaya, elastis
dan mengandung kolagen
-Ikterus adalah perubahan warna dari sklera, membran mukosa dan kulit menjadi kuning
diakibatkan akumulasi bilirubin di dalam jaringan atau cairan interstitial
2.Pekak Sisi :
- pasien disuruh menghadap ke salah satu sisi kemudian kita perkusi untuk mendengarkan
adanya asites atau tidak
- pekak sisi, salah satu pemeriksaan batas hepar dan adanya asites atau tidak
STEP 2
1. Mengapa perut terasa sesak semakin membesar disertai mual ?
Jawaban:
Hepatomegali: karna ada infeksi hepatitis b/ atau konsumsi alkohol--> peradangan sel hati
--> nekrosis hati --> pemb. Jaringan parut --> atrofi hari --> sirkulasi darah berkurang -->
gangguan aliran darah porta --> tekanan balik pada sistem porta --> kadar protein plasma
menurun --> garam dan air tertahan di ginjal --> peningkatan sintesis dan aliran limfa hati
--> hepatomegali
Mual: adanya kerusakan hati mengakibatkan metabolisme di hati terganggu --> secara
tidak langsung merangsang ctz ke pusat muntah --> mengkoordinasi pernafasan salivasj
dan pusat vasomotor, memicu otot2 perut --> memicu proses muntah
2. Mengapa didapatkan sklera ikterik dan konjungtiva pucat pada pasien?
Jawaban:
Sklera ikterik : kerusakan di hepar —> pembengkakan hepatosit—>gangguan penyaluran
bilirubin ke canaliculi biliaris—> peningkatan bilirubin di sirkulasi —> hiperbilirubinemia—>
sklera mata —> ikterik
Konjungtiva pucat : kalau sel sel hepar rusak—> sistem sistem di dalam nya juga ikut
terganggu—>salah satunya fungsi vaskularisasi terganggu—> jadi darah yang seharusnya
masuk ke vci->jantung-> seluruh tubuh dapat terganggu. Peredaran darah sistemik tidak
dapat mengalir sepert normalnya—> konjungtiva tampak pucat
3. Mengapa 3 hari yang lalu pasien pernah BAB Hitam?
Jawaban :
di sebabkan karena adanya perdarahan di organ bagian dalamnya, biasa terjadi karena
komplikasi dari sirosis hepatis, yang awalnya karena ada pembentukan jaringan parut pada
hepar,akhirnya darah vena yang harusnya mengalir dari organ organ seperti
esofagus,gaster,dllnya terhalang atau jadi lambat prosesnya,akhirnya terjadi hipertensi
esofagus karna darahnya ngga bisa ngalir dan tekanannya meningkat (>12mg), hipertensi
esofagus kalau lama kelamaan bisa nyebabin pecahnya pembuluh darah yang akhirnya
nanti darahnya itu akan ke lambung dan di cerna,akhirnya menjadi hematemesis/melena
atau bab berwarna hitam.
Tekanan portal yang normal adalah antara 5-10 mmHg. Pada hipertensi portal terjadi
kenaikan tekanan dalam sistem portal yang lebih dari 15 mmHg dan bersifat menetap.
4. Mengapa pasien mudah marah, bicara ngelantur dan sulit tidur?
Jawaban:
Ensepalopati hepatikum : terganggunya fungsi susunan saraf pusat, hilangnya fungsi otak
ketika hati yg rusak tdk mengeluarkan racun dari darah.
Ensefalopati hepatikum bisa dipicu beberapa hal berikut :
1. Hiperamonia (Meningkatnya amonia)
Amonia : hasil metabolisme hati yg seharusnya diubah hati mjdi urea yg kemudian dibuang
lewat ginjal.
Hiperamonia menyebabjan racun bagi sel saraf/neurotoksin yg mencetuskan
neuroinflamasi dan mengganggu fungsi sel saraf yg akan memper parah encepalopati
2. Meningkatnya aktivitaa GABA
Sirosis akan meningkatkan aktifitas neurotransmitter GABA (jenis neurotransmiter inhibitor
yg ajan mengurangi susuan saraf pusat) shg memperparah encepalopati
3.keracunan mangan (Mn)
Sirosis-> Mn tidak di metabolisme di hati -> sistem sirkulasi darah sistemik->terakumulasi di
ganglia basal otak-> fungsi saraf pusat terganggu
- Bisa terjadi ensefalopati hepatik adalah sindrom yang diamati pada pasien dengan sirosis.
Ensefalopati hepatik didefinisikan sebagai spektrum kelainan neuropsikiatri pada pasien
dengan disfungsi hati, setelah pengecualian penyakit otak. Ensefalopati hepar ditandai oleh
perubahan kepribadian, gangguan intelektual, dan tingkat kesadaran yang tertekan.
Prasyarat penting untuk sindrom ini adalah pengalihan darah portal ke dalam sirkulasi
sistemik melalui pembuluh kolateral portosystemic.
5. Apa alasan dokter mencurigai pasien mengidap penyakit hati kronik?
Jawaban:
- karena, dari pemeriksaan di dapatkan tanda tanda mengarah ke gagal hepar kronis.
kematian sel dalam hepar mengakibatkan peningkatan vena porta (tanda seperti pucat
pada konjungtiva dapat jadi salah satunya)
-dokter mencurigai mengidap penyakit hati kronis dikarenakan muncul beberapa
manifestasi klinis seperti : konjugtiva pucat, sclera ikterik, pembesaran payudara /
ginekomastia, pekak alih dan sisi positif, riwayat bab hitam.
6. Mengapa terjadi pembesaran payudara?
Jawaban:
Estrogen – diikat protein plasma – albumin (dihasilkan oleh hepar) – rusak –
hipolbuminemia- estrogen tidak ada yang diikat- bebas sehingga kadar meningkat yang
akan menyebabkan payudara membesar
7. Test penunjang apa yang dilakukan seorang dokter untuk menentukan dx?
Jawaban:
Pemeriksaan lab (uji fungsi hati)
SGOT / AST / Aspartat aminotransaminase : biasanya meningkat
SGPT / ALT / Alanin aminotransaminase : meningkat tapi tidak setinggi AST
Alkali fosfatase : meningkat <2-3x batas normal atas
GGT : tinggi pada alkoholik kronik alcohol menginduksi GGT microsomal hepatic &
menyebabkan kebocoran GGT dari hepatosit
Bilirubin : normal (kompensata), tinggi (dekompensata)
Albumin : menurun karena sintesisnya di jaringan hati
Globulin : meningkat karena adanya antigen menginduksi produksi immunoglobulin
Natrium serum : menurun krn ketidakmampuan ekskresi air bebas
- Px radiologis : barium meal (untuk liat varises yg menandakan hipertensi porta), USG, MRI
8. Apa saja komplikasi dan prognosis dari penyakit sesuai dengan scenario?
Jawaban:
a. Asites atau edema
sirosis hati menjadi parah yang gejala dari komplikasi penyakit ini ke organ ginjal
menahan air dan garam dalam tubuh. Awalnya kelebihan garam dan air diakumulasi
dalam jaringan di bawah kulit (karena efek gaya berat ketika berdiri atau duduk.
b. Ketika sirosis memburuk keadaan akibat akumulasi cairan dan garam akan membuat
rongga perut antara dinding dan organ dalam terisi cairan.
c. Peritonitis bacterial spontan
Infeksi cairan asites oleh satu jenis bakteri tanpa ada bukti infeksi sekunder
intra abdominal. Biasanya pasien ini tanpa gejala, namun dapat timbul demam dan
nyeri abdomen.
d. Sindrom hepatorenal
Gangguan fungsi ginjal akut berupa oliguria,peningkatan ureum, kreatinin, tanpa
adanya kelainan organik ginjal. Kerusakan hati lanjut menyebabkan penurunan perfusi
ginjal yang berakibat pada penurunan filtrasi glomerulus.
e. Ensefalopati hepatik
Kelainan neuropsikiatrik akibat disfungsi hati. Mula-mula ada gangguan tidur
(insomnia, dan hypersomnia), selanjutnya dapat timbul gangguan kesadaran yang berlanjut
sampai koma.
f. Jaringan parut pada sirosis hati akan menghalangi jalannya darah yang akan kembali
ke jantung dari usus dan meningkatkan tekanan vena porta (hipertensi porta). Akibat peni
ngkatan aliran darah dan tekanannya mengakibatkan vena kerongkongan lebih bawah dan
lambung bagian atas mengembang. Semakin tinggi tekanan maka pasien dapat mengalami
pendarahan dari varices kerongkongan. Beberapa gejalanya:hematemesis, melena
8. Apa saja komplikasi dan prognosis dari penyakir sesuai scenario ?
9. Mengapa ditemukan pekak alih dan pekak sisi pada pemeriksaan fisik abdomen?
Jawaban:
Pekak alih positif berarti terdapat asites. Dilakukan dengan cara perkusi :
-Mulai daerah mid-abdomen ke arah lateral, tentukan batas bunyi timpani dan redup.
-Minta pasien berbaring pada posisi lateral.
-Ascites (+) bila terjadi perubahan bunyi dari timpani ke redup pada lokasi yang sama
Pekak sisi positif menandakan suara perkusi jaringan yang padat seperti pada perkusi
hepar.
10. Bagaimana fisiologi dari hati normal?
Jawaban:
a. Metabolisme karbohidrat:
Fungsi hati dalam metabolisme karbohidrat adalah menyimpan glikogen
dalam jumlah besar, mengkonversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa,
glukoneogenesis, dan membentuk banyak senyawa kimia yang penting dari
hasil perantara metabolisme karbohidrat.
b. Metabolisme lemak:
Fungsi hati yang berkaitan dengan metabolisme lemak, antara lain:
mengoksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang
lain, membentuk sebagian besar kolesterol, fosfolipid dan lipoprotein,
membentuk lemak dari protein dan karbohidrat.
c. Metabolisme protein:
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah deaminasi asam amino,
pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh,
pembentukan protein plasma, dan interkonversi beragam asam amino dan
membentuk senyawa lain dari asam amino.
Namun munculnya tanda dan gejala ini tetap perlu berbagai pemeriksaan penunjang untuk
membedakan secara pasti apakah penyakit hepar tersebut sudah kronik atau m asih akut
STEP 4 (MINDMAP)
SIROSIS HEPATIS
GANGGUAN
METABOLISME GANGGUAN METABOLISME
KARBOHIODRAT LEMAK GANGGUAN
METABOLISME
PROTEIN SINTESA ALBUMIN ↓
PERUBAHAN KESEIMBANGAN DESIMINASI
HORMON ASAM
HIPOALBUMINEMIA
ESTROGEN ↑ KEGAGALAN
PEMBENTUKAN UREA
ENDOGEN ↓
TEKANAN OSMOTIK
KOLOID TURUN
NH3 PLASMA NAIK
GINEKOMASTIA
ENSEFALOPATI
HEPATIS
HEMATEMESIS, P NAIK DI
MELENA ESOFAGUS
Step 5 belajar mandiri
Step 6 :
1. Mengapa perut terasa sesak semakin membesar disertai mual ?
Jawaban:
Hepatomegali
infeksi hepatitis b/ atau konsumsi alcohol peradangan sel hati nekrosis hati pemb.
Jaringan parut atrofi hari sirkulasi darah berkurang gangguan aliran darah porta
tekanan balik pada sistem porta kadar protein plasma menurun garam dan air
tertahan di ginjal peningkatan sintesis dan aliran limfa hati hepatomegali
Mual: adanya kerusakan hati mengakibatkan metabolisme di hati terganggu --> secara
tidak langsung merangsang ctz ke pusat muntah --> mengkoordinasi pernafasan salivasj
dan pusat vasomotor, memicu otot2 perut --> memicu proses muntah
Prognosis :
Prognosis sirosis sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, diantaranya
- Etiologi
- beratnya kerusakan hati
- komplikasi
- penyakit yang menyertai.
Metode prognostik yang paling umum dipakai pada pasien dengan sirosis adalah sistem
klasifikasi Child-Turcotte-Pugh cara memprediksi angka kematian selama operasi
portocaval shunt revisi (+) albumin sebagai pengganti variabel lain yang kurang spesifik
dalam menilai status nutrisi. Dimana angka kelangsungan hidup selama setahun untuk
pasien dengan kriteria Child-Pugh A adalah 100%, Child-Pugh B adalah 80%, dan Child-Pugh
C adalah 45%.
9. Mengapa ditemukan pekak alih dan pekak sisi pada pemeriksaan fisik abdomen?
Jawaban: (Barbara Bates. Buku saku Pemeriksaan Fisik dan Kesehatan. Ed 7)
(Buku ajar Ilmu penyakit Dalam Jilid II halaman 1987)
Perkusi adanya pergeseran bunyi pekak. Petakan area timpani dan tumpul dengan posisi
pasien terlentang dan miring. (BATES edisi 7)
9. Mengapa ditemukan pekak alih dan pekak sisi pada pemeriksaan fisik abdomen?
Jawaban:
Ada teori hipotesis yang menjelaskan tentang akumulasi cairan:
Vasodilatasi arteri perifer yang menyatakan bahwa hipertensi portal menyebabkan
vasodilatasi dan penurunan volume darah arteri aktif.
Adanya gangguan aliran darah porta-> tekanan balik pada sistem porta hipertensi porta
gangguan sekresi ADH Na dan air tertahan kelebihan volume cairan asites
Bisa juga karena hipo Albuminemia tek. Osmotik koloid turun eksudat cairan asites
Pekak alih positif berarti terdapat asites.
b. Metabolisme lemak:
Fungsi hati yang berkaitan dengan metabolisme lemak, antara lain:
mengoksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang
lain, membentuk sebagian besar kolesterol, fosfolipid dan lipoprotein,
membentuk lemak dari protein dan karbohidrat.
c. Metabolisme protein:
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah deaminasi asam amino,
pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh,
pembentukan protein plasma, dan interkonversi beragam asam amino dan
membentuk senyawa lain dari asam amino.
Hepar adalah organ yang sangat penting untuk mengatur metabolisme tubuh. Fungsi hepar
bagi sistem pencernaan di antaranya adalah sekresi garam empedu yang membantu
mencerna dan mendigesti lemak.
-Fungsi lain hepar yaitu, memetabolisme nutrisi setelah diabsorbsi oleh traktus digestivus;
detoksifikasi tubuh; mensintesis plasma protein; menyimpan glikogen, lipid, besi, dan
vitamin; mengaktivasi vitamin D; mengeleminasi bakteri dan mendegradasi eritrosit tua;
mensekresi hormon trombopoietin, hepsidin, dan insulin-like growth factor memproduksi
protein inflamasi fase akut; dan mengekskresi kolesterol serta bilirubin
(Sherwood, 2012)
-Hepar berfungsi sebagai organ penyimpanan vitamin, dengan kuantitas terbanyak adalah
vitamin A, D, dan B12. Selain itu, hepar juga menyimpan besi dalam bentuk feritin dan
mensintesis substansi-substansi yang diperlukan dalam proses pembekuan darah. Hepar
memiliki kemampuan detoksifikasi obat dan hormon, termasuk sulfonamid, penisilin,
ampisilin, eritromisin, tiroksin, dan hormon steroid
(Guyton dan Hall)