Anda di halaman 1dari 8

Perbedaan Imunisasi dan Vaksin

• Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan


seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga
bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak
terjadi penyakit.
• Vaksin adalah suatu zat yang merupakan merupakan suatu
bentuk produk biologi yang diketahui berasal dari virus,
bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang
dilemahkan. Vaksin diberikan kepada individu yang sehat
guna merangsang munculnya antibody atau kekebalan
tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu. Yang
perlu digarisbawahi, imunisasi memberikan perlindungan
kekebalan terhadap penyakit secara spesifik tergantung
jenis vaksin yang diberikan.
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2016)
Macam Macam Imunisasi
1. Imunisai aktif
Merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang telah dilemahakan (vaksin) agar
nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu ingatan
terhadap antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat mengenali dan
meresponnya.
Contoh imunisasi aktif adalah imunisasi polio dan campak. Dalam imunisasi aktif,
terdapat beberapa unsur-unsur vaksin, yaitu:
1. Vaksin dapat berupa organisme yang secara keseluruhan dimatikan, eksotoksin
yang didetoksifikasi saja, atau endotoksin yang terikat pada protein pembawa
seperti polisakarida, dan vaksin dapat juga berasal dari ekstrak komponen-
komponen organisme dari suatu antigen. Dasarnya adalah antigen harus
merupakan bagian dari organisme yang dijadikan vaksin.
2. Pengawet, stabilisator atau antibiotik. Merupakan zat yang digunakan agar vaksin
tetap dalam keadaan lemah atau menstabilkan antigen dan mencegah
tumbuhnya mikroba. Bahanbahan yang digunakan seperti air raksa dan antibiotik
yang biasa digunakan.
3. Cairan pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan
yang digunakan sebagai media tumbuh antigen, misalnya antigen telur, protein
serum, dan bahan kultur sel.
4. Adjuvan, terdiri dari garam alumunium yang berfungsi meningkatkan sistem
imun dari antigen. Ketika antigen terpapar dengan antibodi tubuh, antigen dapat
melakukan perlawanan juga, dalam hal ini semakin tinggi perlawanan maka
semakin tinggi peningkatan antibodi tubuh.
• Imunisasi pasif
Merupakan suatu proses meningkatkan kekebalan tubuh
dengan cara pemberian zat imunoglobulin, yaitu zat yang
dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal
dari plasma manusia (kekebalan yang didapat bayi dari
ibu melalui plasenta) atau binatang (bisa ular) yang
digunakan untuk mengatasi mikroba yang sudah masuk
dalam tubuh yang terinfeksi. Contoh imunisasi pasif
adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang
yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang
terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut
menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui
darah plasenta selama masa kandungan, misalnya
antibodi terhadap campak.
Imunisasi = vaksinasi?
• Vaksinasi pada tenaga Kesehatan
• tenaga kesehatan memiliki potensi yang tinggi terpajan oleh pasien ataupun
material
• infeksius,peralatan medis yang terkontminasi, lingkungan dan udara yang
• terkontaminasi. Penyakit akibat kerja pada tenaga kesehatan dapat dicegah
dengan
• pemberian vaksinasi. Imunisasi pada kelompok ini berupa: vaksinasi hepatitis
B,
• Influenza, MMR, varicella, Difteri, pertusis, tetanus dan menigokokal.
• d. Vaksinasi untuk Traveller ( Imunisasi Perjalanan, termasuk untuk Jemaah Haji
dan
• Umroh)
• Vaksin yang diberikan berupa: Vaksin Meningokok dan Vaksin Influenza, Yellow
• Fever, Antraks.

(Saragih, Restuti & Siregar, Julahir. (2016). IMUNISASI PADA ORANG DEWASA. USU
Repository)
Tujuan dan Manfaat Imunisasi
• Secara umun tujuan imunisasi antara lain: (Atikah, 2010, p5) 1.
Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit menular
2. Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular 3. Imunisasi
menurunkan angka mordibitas (angka kesakitan) dan mortalitas
(angka kematian) pada balita 3. Manfaat imunisasi a. Untuk anak:
mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian. b. Untuk keluarga:
menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak
sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin
bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman. 11
c. Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan
negara.
• Jurnal kesehatan ilmiah publikasi Universitas Muhamadiyah
Surakarta
Manajemen Stress
• manajemen stres merujuk pada identifikasi dan analisis terhadap permasalahan
yang terkait dengan stres dan aplikasi berbagai alat teraupetik untuk mengubah
sumber stres atau pengalaman stres (Cotton dalam Intan 2012)
1. Kerekayasaan Organisasi (Melalui analisis kerja dan kerekayasaan metode dapat
dirancang pola pekerjaan baru bagi pekerjaan yang dirasakan memiliki beban
berlebihan)
2. Kerekayasaan Kepribadian (strategi yang digunakan dalam kerekayasaan
kepribadian ialah upaya untuk menimbulkan perubahan-perubahan dalam
kepribadian individu agar dapat dicegah timbulnya stres dan agar ambang stres
dapat ditingkatkan. )
3. Teknik Penenangan pikiran (Tujuan teknik-teknik penenangan pikiran ialah untuk
mengurangi kegiatan pikiran,yaitu proses berpikir dalam bentuk merencana,
meningat, berkhayal, menalar yang secara bersinambung kita lakukan dalam
keadaan bangun, dalam keadaan sadar.)
• Meditasi
• Pelatihan Relaksasi Autogenik
• Pelatihan Relaksasi Neuromuscular

(Al Rasyid, HA. 2014. Managemen Stress)


• Pencegahan Kecelakaan Kerja
• Pencegahan kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor peralatan dan lingkungan kerja dapat
dilakukan dengan membuat prosedur kerja standar K3 dan prosedur kerja standar teknis.
Pencegahan terhadap kecelakaan kerja pada uraian di atas, dapat dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut (Dinas PU, 2007) :
• a. Pencegahan Kecelakaan karena alat pengangkutan dan lalu lintas
1) Alat harus dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan.
2) Data dan informasi alat harus lengkap
3) Perlengkapan tambahan harus ada dan berfungsi dengan baik.
4) Prosedur dan cara penggunaan alat harus benar.
5) Penempatan alat dan material harus baik dan teratur.
6) Disiplin dan keahlian pekerja harus tinggi.
7) Pengamanan dalam pengangkutan dan lalulintas harus baik.
8) Cara pengangkutan material/barang harus benar.
9) Beban/muatan tidak melebihi kapasitas alat pengangkutan
10) Tanda lalu lintas dan pengaman lainnya harus lengkap.

b. Pencegahan Kecelakaan karena kejatuhan benda


Perlu dipasang jaring atau jala pengaman di area bawah.
c. Kecelakaan karena tergelincir, terpukul, terkena benda tajam/ keras
Jangan menggunakan alat kerja sembarangan dan bukan semestinya.
d. Kecelakaan karena aliran listrik, kebakaran dan ledakan
Pemeliharaan dan perbaikan kabel dan panel harus dilakukan secara kontinyu
e. Pencegahan kecelakaan karena jatuh dari ketinggian
Pekerja harus menggunakan semua alat pengaman dan penyelamatan antara lain safety
belt, safety rope and safety helmet.

(Yunita A. Messah, dkk. 2015. SOLUSI PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DALAM PELAKSANAAN
KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA KUPANG)

Anda mungkin juga menyukai