OLEH : WASIJATI
PENGERTIAN
Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang
ditandai dengan adanya pembentukan jaringan
ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan
adanya proses peradangan, nekrosis sel hati yang
luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha
regenerasi nodul. Perubahan sirkulasi mikro dan
makro menjadi tidak teratur akibat penambahan
jaringan ikat dan nodul tersebut
KLASIFIKASI
SECARA KLINIS
Darah
Biasanya dijumpai anemia normositik normokromik ringan,
yang disebabkan kekurangan asam folik dan vitamin B12 atau
karena splenomegali. Bila penderita pernah mengalami
perdarahan gastrointestinal maka akan terjadi anemi
hipokromik. Dijumpai juga leukopeni bersamaan dengan
adanya trombositopeni. Terdapat kenaikan kadar enzim
transaminase – SGOT, SGPT akibat kebocoran dari sel yang
rusak. Globulin akan meningkat, sedangkan albumin menurun.
Sering dijumpai defisiensi vitamin (terutama vitamin A, C,
dan K), karena pembentukan, penggunaan dan penyimpanan
yang tidak memadai.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lanjutan
Pemeriksaan CHE (kolinesterase), kadar CHE turun
menunjukkan bahwa kemampuan sel hati juga turun.
Pemanjangan masa protrombin merupakan petunjuk
adanya penurunan fungsi hati. Peningggian kadar
gula darah menunjukkan hati tidak mampu
membentuk glikogen. Pemeriksaan marker serologi
seperti virus, HbsAg/HbsAb, HbcAg/ HbcAb, HBV
DNA, HCV RNA., untuk menentukan etiologi
sirosis hati dan pemeriksaan AFP (alfa feto protein)
untuk menentukan apakah telah terjadi transpormasi
kearah keganasan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lanjutan
Pencitraan – Pemeriksaan ini menggunakan alat, diantaranya
adalah : USG, CT (computerized tomography), MRI (magnetic
resonance imaging) dan transien elastography (FibroScan).
Pada pemeriksaan ini dapat diketahui adanya hepatomegali,
nodul dalam hati, splenomegali, dan cairan dalam abdomen.
Biopsi – yaitu pengambilan sampel kecil dari sel hati. Biopsi
dapat memastikan adanya sirosis juga dapat mengungkapkan
penyebabnya.
Endoskopi (gastroscopy) – yaitu dengan memasukkan kamera
video ke tubuh pasien melalui kerongkongan untuk melihat
adanya pembesaran pembuluh darah (varises) di kerongkongan,
lambung dan usus halus.
KOMPLIKASI
Perdarahan
Penyebab perdarahan saluran cerna yang paling sering dan
berbahaya pada sirosis hati adalah perdarahan akibat pecahnya
varises esofagus. Sifat perdarahan yang ditimbulkan ialah
muntah darah atau hematemesis. Penyebab lain adalah tukak
lambung dan tukak duodeni.
Koma hepatikum
Terjadi akibat dari penurunan fungsi hati (fungsi sebagai pusat
detoksikasi), sehingga proses detoksifikasi terganggu. Pada
keadaan normal, amoniak akan diserap ke dalam sirkulasi
portal masuk ke dalam hati, kemudian oleh sel hati diubah
menjadi urea. Akibat kerusakan sel hati banyak amoniak
beredar dalam darah, akhirnya amoniak menuju ke otak dan
bersifat toksik/iritatif pada otak.
KOMPLIKASI
Lanjutan