3. Apa yang di dapatkan dari anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien CKD?
Jawaban:
Berdasarkan Anamnesa:
- Mual dan Muntah.
- Sesak nafas.
- Udem.
- Sakit kepala.
- Anaroksia dan atau berat badan berkurang.
- Pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.
- Cegukan.
- Batuk bisa dengan produksi sputum atau tidak.
- Kejang.
- Perubahan tingkat kesadaran.
- Nyeri dada.
- Anxietas.
- Lemas.
Berdasarkan Pemeriksaan fisik:
Tanda - Tanda vital : Tekanan darah biasanya mengalami peningkatan, Nadi melemah dan cepat,
Suhu dapat terjadi hipertermi karena infeksi, RR mengalami peningkatan.
1. Pernapasan
Takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi / kedalaman (pernapasan kusmaul), batuk produktif dengan
sputum merah muda encer (edema paru).
2. Cardiovaskuler
Edema jaringan umum dan pitting pada kaki, telapak,tangan, disritmia jantung.
Nadi lemah halus,hipotensi ortostatik menunjukan hipovolemia, pucat, kecenderungan perdarahan.
3. Persyarafan
Penglihatan kabur, kram otot/kejang, sindrom kaki gelisah, Gangguan status mental, contoh
penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkosentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan
tingkat kesadaran, stupor, koma, rambut tipis, kuku rapuh dan tipis.
4. Eliminasi Urin
Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria, perubahan warna urin
5. Eliminasi Alvi (B5: Bowel)
abdomen kembung, diare, atau konstipasi. penurunan berat badan (malnutrisi), anoreksia, nyeri ulu hati,
mual/muntah, rasa metalik tak sedap di mulut (pernapasan amonia).
6. Otot- Tulang Integumen (B6: Bone)
Kulit gatal, ada/ berulangnya infeksi, Pruritus, demam,(sepsis, dehidrasi), normotermia dapat secara
actual terjadi peningkatan pada pasien yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal., petechie,
2. Urinalisa
- urine rutin
- urin khusus : benda keton, analisa kristal batu
3. pemeriksaan kardiovaskuler
- ECG
4. Radiodiagnostik
- USG Ginjal dan kandung kemih.
2. - CT scan abdominal
- BNO.
3. - Renogram .
- RPG ( retio pielografi ) atas indikasi tertentu.
5. Kelainan laboratorium apa saja yang didapatkan pada CKD?
Jawaban :
-Penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum
-Penurunan LFG yang dihitung menggunakan rumus kockcroft-gault.
-Kelainan biokomiawi darah meliputi kadar hemoglobin, peningkatan kadar asam urat hiper atau
hipokalameia, hiponatreumia, hiper atau hipokloremia, hiperfastemia, hipokalsemia, asidosis
metabolic.
-Kelainan urinalisis meliputi proteinuria, hematuria, leukosuria, cast.
Hipertensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat perikarditis, effusi perikardiac dan gagal jantung
akibat penimbunan cairan, gangguan irama jantung dan edema.
2. Gannguan Pulmoner
Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak, suara krekels.
3. Gangguan gastrointestinal
Anoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan metabolisme protein dalam usus,
perdarahan pada saluran gastrointestinal, ulserasi dan perdarahan mulut, nafas bau ammonia.
4. Gangguan muskuloskeletal
Resiles leg sindrom ( pegal pada kakinya sehingga selalu digerakan ), burning feet syndrom ( rasa
kesemutan dan terbakar, terutama ditelapak kaki ), tremor, miopati ( kelemahan dan hipertropi
otot otot ekstremitas.
5. Gangguan Integumen
kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning kuningan akibat penimbunan urokrom, gatal
gatal akibat toksik, kuku tipis dan rapuh.
6. Gangguan endokrin.
Gangguan seksual : libido fertilitas dan ereksi menurun, gangguan menstruasi dan aminore.
Gangguan metabolic glukosa, gangguan metabolic lemak dan vitamin D.
biasanya retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi kehilangan natrium dan dehidrasi, asidosis,
hiperkalemia, hipomagnesemia, hipokalsemia.
8. System hematologi
anemia yang disebabkan karena berkurangnya produksi eritopoetin, sehingga rangsangan eritopoesis
pada sum sum tulang berkurang, hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana
uremia toksik, dapat juga terjadi gangguan fungsi trombosis dan trombositopeni.
7. Bagaimana mekanisme terjadinya asidosis metabolik dan gangguan kalium pada CKD?
Jawaban:
Penurunan GFR sampai dibawah 50% nilai normal akan disertai penurunan rearbsorbsi
bikarbonat yang menyebabkan asidosis sistemik, akibat nya terjadi degradasi protein dan efluks
kalsium dari tulang. Terapi ditujukan untuk mempertahankan konsentrasi bikarbonat serum
sebesar 20 sampai 22 mEq/L dengan cara pemberian suplemen sodium bikarbonat atau pengikat
fosfat. Hiperkalemia dapat terjadi karena ketika penyakit ginjal memburuk tubulus distal yang
tersisa terus menerus mensekresikan kalium. Peningkatan aldosteron juga mendorong sekresi
kalium dengan menstimulasi pertukaran natrium kalium di ginjal dan colon.
8. Apa yang dimaksud dengan input dan output dan balance cairan (-)(+) dan 0 (nol)
serta insensible water lose ?
Pada CKD, balance cairan yang bagaimana sebaiknya Dan bagaimana gangguan
pengaturan air pada penderita CKD?
Input cairan yaitu jumlah cairan yang masuk dalam waktu 24 jam.termasuk
diantaranya :
1. Cairan infuse
2. Oral : Obat dan jumlah Makanan yang masuk
3. Cairan yang diminum dan obat injeksi
Output cairan yaitu jumlah atau volume cairan yang dikeluarkan oleh tubuh
melalui empat rute : 1. Urine
1. Iwl (insensible water loss)
2. Keringat
3. Feses
Balance cairan adalah : suatu keadaan yang menggambarkan keseimbangan
input dan output cairan terutama untuk pasien yang memerlukan
pengawasan terhadap kelebihan atau kekurangan cairan.
Balance cairan (+) yaitu : menunjukan hasil pengukuran dari input dan
output dimana input lebih besar dari pada ouput.
Balance cairan (-) yaitu : menunjukan hasil pengukuran dari input dan output
dimana input lebih kecil dari pada ouput.
Balance cairan (0) yaitu: menunjukan hasil pengukuran dari input dan output
dimana input sama dengan ouput.
Elektif
1. LFG <15 ml/mnit
2. Secara ideal semua pasien dengan LFG < 15 ml/mnit dapat menjalani dialysis. Namun
dalm pelaksanaan klinis pedoman Yng dapat dipakai sebagai berikut :
- LFG <10nml/menit dengan gejala uremia/ malnutrisi
- LFG <5 ml/mnt walaupun tanpa gejala
- Indikasi khusus :
Terdapat komplikasi akut (edema paru, hiperkalemia, asidosis metabolic berulang )
Pada pasien nefropati diabetic dapat dilakukan lebih awal.
14. Terangkan obat saja yang bersifat nefrotoksik dan bagaimana pengaturan obat pada
CKD?
Jawaban: obat-obat yang bersifat nefrotoksik:Aminoglikosida, NSAID, dan zat zat kontras .
Obat obat lain diberikan sesuai dosis, biasanya diberikan dari dosis normal.
a. Batu ginjal Salah satu penyebab mengendapnya batu adalah terlalu pekatnya kadar garam dalam air
seni, pengaruh faktor bawaan tubuh dimana air seninya lebih mudah mengendapkan batu karena didalam
air seninya mengandung zat kapur lebih banyak dari orang normal, keadaan ini disebut hiperkalsiuria.
Faktor lain yang juga berpengaruh adalah makanan.
Zat kimia ataupun obat-obatan yang masuk kedalam tubuh dalam jumlah yang abnormal dapat
mengganggu fungsi ginjal kita. Zat racun atau toksin perusak ginjal dapat masuk kedalam darah lewat
makanan, udara pernafasan, suntikan , ataupun diserap lewat kulit.
Infeksi ginjal tidak dapat dilepaskan dari infeksi saluran kemih. Umumnya saluran yang menyerang
ginjal berasal dari luar tubuh, masuk lewat saluran kencing bawah (uretra), merambat lewat dinding
kandung kemih, lalu ke ureter dan ke ginjal. Yang membuat kuman lebih muda h menyerang yaitu jika
terdapat sumbatan atau hambatan pada aliran air seni pada saluran kemih. 85% infeksi saluran kemih
disebabkan oleh kuman tinja bernama Escherichia coli.
Radang ginjal ( glomerulonefritis ) Pada penyakit glomerulonefritis tertentu, kaitannya erat sekali
dengan infeksi kuman dibagian tubuh lain.sebagai contoh, ada kuman penyakit Streptococcus beta
hemolitikus grup A bersarang di tenggorokan atau di luka kulit,tubuh kemudian bereaksi memproduksi
zat anti terhadap kuman itu. Reaksi tubuh terhadap kuman ternyata dapat menimbulkan peradangan dan
merusak ginjal yang disebut glomerulonefritis setelah Streptococcus. Peradangan ginjal dapat juga terjadi
setelah seseorang terkena infeksi hepatitis virus, pneumonia, campak, cacar air, sipilis, malaria, tipoid dan
berbagai infeksi lain.
Diabetes mellitus Kadar gula darah yang tidak terkontrol dalam jangka waktu yang panjang akan
mengakibatkan penebalan pembuluh darah ginjal sehingga protein bocor kedalam air kemih dan darah
tidak disaring secara normal di dalam ginjal
Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi dan tidak terkontrol dalam jangka waktu yang panjang akan mengakibatkan
penebalan pembuluh darah ginjal sehingga fungsi ginjal terganggu.
Jenis tumor atau kanker sangat bervariasi, namun yang sering ditemukan adalah tumor Grawitz (disebut
juga nefrokarsinoma, hipernefroma, adenikarsinoma ginjal) dan tumor Wilm (nefroblastoma). Tumor
Grawitz merupakan tumor ganas (kanker) ginjal yang kebanyakan menyerang pria (2-3 kali lebih sering
ditemukan pada pria dibanding wanita). Semua umur dapat diserangnya, termasuk bayi dan anak-anak.
Tumor Grawitz mudah menyebar antara lain ke paru-paru, hati dan tulang. Tumor Wilm merupakan
merupakan tumor ganas (kanker) yang paling sering menyerang anak kecil (usia 2-4 tahun). Pada
umumnya gejala dan tanda yang sering dirasakan penderita antara lain, kencing berdarah, sakit perut,
berat badan menurun, mual, muntah dan diraba ada benjolan (massa) dalam perutnya. Tumor ginjal
mugkin berasal dari tumor ganas organ lain, terutama kanker paru sering beranak ke ginjal. (Willie
Japaries, 1992) 2
17. Jelaskan tata cara yang praktis tentang penanganan/pengobatan pada kasus CKD?
1. Mengatur elektrolit dan balance cairan
2. Berikan loop diuretic (furosemide 40-160mg/hari), tidak perlu diberikan diuretic hemat
kalium (spironolakton)karena pada pasien CKD terjadi hiperkalemia, jadi cukup dengan
furosemide
3. Jika hiponatremia : restriksi cairan
4. Jika hipernatremia : diet rendah garam
5. Mengatur keseimbangan asam basa untuk mengatasi asidosis metabolic dengan diberikan
obat meylon(sodium bicarbonate)
6. Berikan vit D (calcitriol 0,25 ug/hari)
7. Hindari pemberian magnesium (antasyda)karena pada pasien CKD magnesiumnya tinggi,
jika diberikan akan mengalami mual dan muntah.
8. Diet rendah protein
9. Control hipertensi dgn pemberian obat ACEI
10. Control DM dengan pemberian insuli dan Glurenorm. Obat DM lain tidak diberikan
karena akan bersifat toksik
Asupan lemak : 30-40 %dari kalori total dan mengandung jumlah yang sama antara
asam lemak bebas jenuh dan tidak jenuh
Jawaban : untuk menurunkan penumpukan nitrogen karena hasil dari metabolism protein
adalah ammonia dan semua hasil akhir dari metabolism protein akan mempercepat
progresifitas dari CKD. Dengan penurunan metabolism protein diharapkan progresivitas dari
CKD dapat diperlambat.