Anda di halaman 1dari 6

POSITRON Vol. 8, No. 2 (2018), Hal.

25-30

DOI: 10.26418/positron.v8i2.24752

Studi Quality Control (QC) Pesawat Fluoroscopy (Angiografi) di PT.


Siloam Internasional Hospital Makassar menggunakan Multimeter
RaySafe (X2) dan Black Piranha RTI
Aswadab*, Bualkar Abdullaha, Dahlang Tahira
aJurusan Fisika, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245 Indonesia
bBalai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar, Makassar 90245 Indonesia
*Email : aswadbpfkm@gmail.com
(Diterima 2 April 2018; Disetujui 19 November 2018; Dipublikasikan 30 November 2018)

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan uji quality control (QC) pada pesawat fluoroscopy (angiografi)
di PT. Siloam Internasional Hospital Makassar, pengukuran didasarkan pada protokol QC yang
dikembangkan oleh Radiological Council Western Australia. Pengukuran yang dilakukan meliputi akurasi
tegangan tabung (kVp), waktu fluoroskopik maksimum, dan uji kualitas berkas/half value layer (HVL),
linearitas keluaran (mGy/mAs), laju dosis permukaan II, dan kualitas citra. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengujian generator dan tabung pesawat sinar-x masih dalam batas toleransi yaitu 1,4 %. Nilai
maksimum laju dosis pasien tipikal 14,3 mGy/min , dan laju dosis serap reseptor citra sebesar
67,8 mGy/min untuk pengukuran menggunakan 20 cm phantom polymethyl methacrylate (PMMA) yang
dioperasikan pada mode dosis normal dan dosis tinggi.
Kata kunci: quality control, fluoroscopy, angiografi
1. Latar Belakang injeksi bahan kontras diperlukan untuk
Fluoroscopy adalah teknik yang menggunakan menghasilkan gambar pembuluh darah di tubuh.
sinar-x untuk menghasilkan gambar diam atau Dalam kateter angiografi dimasukkan ke arteri
video dari tubuh pasien secara real-time. Ini adalah melalui sayatan kecil di kulit. Setelah kateter
teknik medis yang umum digunakan untuk dipandu ke daerah yang diperiksa, bahan kontras
membantu dokter dengan berbagai prosedur disuntikkan melalui tabung dan gambar diambil
diagnostik dan intervensional. Sinar-x melewati menggunakan dosis kecil radiasi pengion (sinar-x).
tubuh pasien dan membuat gambar pada detektor, Fluoroscopy (angiografi) melibatkan
yang kemudian diteruskan ke monitor untuk dilihat penggunaan sinar-x, yang merupakan bentuk
oleh dokter. Dengan demikian, bagian dari tubuh radiasi pengion. Meskipun dosis rendah digunakan,
yang radio-opak atau dibuat dengan menggunakan dalam prosedur yang lama, paparan kumulatif
pewarna atau agen kontras dapat divisualisasikan. dapat menghasilkan dosis yang diserap relatif
Demikian pula, instrumen atau perangkat atau tinggi kepada pasien. Oleh karena itu, semua
pergerakan bagian tubuh internal dapat tindakan pencegahan yang diperlukan harus
ditampilkan. Fluoroscopy terutama diperlukan digunakan, dan manfaatnya harus lebih besar
untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan suatu daripada risiko potensial dalam situasi klinis
organ atau sistem tubuh manusia. Fluoroscopy tertentu.
dapat memberikan diagnosa aktif selama jalannya Kebijakan jaminan mutu pelayanan kesehatan
pemeriksaan, pemeriksaan fluoroscopy juga akan menjadi pedoman bagi semua pihak dalam
umumnya digunakan untuk mengevaluasi dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
mengobservasi fungsi fisiologis tubuh yang bermutu. Pelayanan kesehatan yang dimaksudkan
bergerak, seperti proses menelan, jalannya barium adalah pelayanan kesehatan pada umumnya dan
didalam traktus digestivus, penyuntikan zat pelayanan penunjang kesehatan khususnya
kontras pada sistem biliari, dan lain-lain. terutama pelayanan radiologi di ruang Cathlab
Angiografi adalah tes medis minimal invasif pada peralatan fluoroscopy (angiografi). Kualitas
yang membantu dokter mendiagnosis dan dan keselamatan pelayanan radiodiagnostik
mengobati kondisi medis. Angiografi menggunakan konvensional dan intervensional merupakan faktor
teknologi pencitraan dan dalam kebanyakan kasus terpenting karena dapat menimbulkan bahaya
terhadap petugas, pasien dan lingkungan

25
POSITRON Vol. 8, No. 2 (2018), Hal. 25-30

sekitarnya apabila tidak dikelola dengan benar. Pengujian generator tabung dan Laju dosis
Salah satu komponen kegiatan untuk menjamin pesawat fluoroscopy (angiografi) dilakukan dengan
kualitas pelayanan radiodiagnostik adalah dengan menggunakan dua jenis multimeter dengan
menyelenggarakan kendali mutu (quality control) kombinasi sebagai berikut, (1) RaySafe dengan
peralatan radiodiagnostik konvensional dan detektor 110cc ionisasi chamber Type (X2 R/F), (2)
intervensional. Black Piranha RTI dengan dose-probe solid state
Berdasarkan uraian diatas, dirasa penting Type 657
untuk melakukan penelitian penentuan kendali Pengujian laju dosis terdiri dari dua jenis
mutu (quality control) pesawat sinar-x fluoroscopy pengukuran yaitu laju dosis pasien tipikal dan laju
(angiografi) pada ruang Cathlab di PT. Siloam dosis serap pada image intensifier (II).
Internasional Hospital Makassar. Pada pengujian laju dosis pasien tipikal,
Prosedur kendali mutu (quality control) detektor diletakkan diatas 20 cm phantom
dimulai dengan pengujian terhadap tabung polymethyl methacrylate (PMMA) sebagai
kolimasi, lalu pengujian terhadap generator dan pengganti jaringan tubuh manusia. Sedangkan,
tabung pesawat sinar-x, selanjutnya pengujian pada pengujian laju dosis serap pada Image
terhadap laju dosis dan image quality (IQ). Intensifier, detektor diletakkan tepat diatas image
intensifier dan pada tabung kolimator ditempelkan
2. Material dan Metode
lempeng tembaga (2 mmCu).
Pesawat fluoroscopy yang digunakan adalah Pada pengujian image quality (IQ) digunakan
pesawat fluoroscopy (angiografi) model/type tiga jenis phantom uji yaitu phantom fluoro 4, SFS
tabung D-063S. Hasil analisis kolimasi berkas sinar- Set TO. 20, dan SFS Set TO. N3. Phantom image
x pada pesawat fluoroscopy (angiografi) terdiri dari quality diletakkan pada permukaan image
dua pengujian yaitu pengukuran kesesuaian titik intensifier dan pada tabung kolimator ditempelkan
pusat image intensifier (II) dengan monitor dan lempeng aluminium (25 mmAl).
kesesuaian area monitor dengan area berkas sinar-
x pada Tabel 1 dan 2.

Gambar 3. Multimeter sinar-x merek RaySave tipe


(X2 R/F) [6]

Gambar 1. Pesawat sinar-x fluoroscopy angiografi


pada ruang Cathlab.

Gambar 4. Phantom perspex PMMA [6]

Gambar 2. Proses pengujian pesawat sinar-x Gambar 5. Phantom fluoro 4 [7]


fluoroscopy angiografi.

26
POSITRON Vol. 8, No. 2 (2018), Hal. 25-30

Diameter II area berkas sinar-x


Diameter
(cm)
II (cm)
Min Max Mean Median
20 20,5 20,9 20,7 20,7
30 30,2 30,5 30,4 30,4
40 40,5 40,7 40,7 40,7
Tabel 3. Hasil evaluasi pengujian tabung kolimasi.
Parameter Hasil Toleransi Kesesuaian
Uji
Titik pusat
0,7 %
II dengan ≤ 1% SID Sesuai
Gambar 6. CR-DDR Set dengan phantom TO.20 SID
monitor
didalamnya [7]
Diameter II
monitor
0,2 %
dengan ≤ 1% SID Sesuai
SID
berkas
sinar-x
Berdasarkan hasil evaluasi pada Tabel 3,
terlihat bahwa nilai koreksi yang dihasilkan antara
titik pusat image intensifier dengan monitor
sebesar 0,7% SID atau 7 mm. Catatan, SID = Source
to image distance/jarak dari sumber sinar-x ke
image, nilainya 1 m/1000 mm. Sementara, untuk
Gambar 7. SFS Set dengan phantom TO.N3 nilai koreksi yang dihasilkan antara diameter
didalamnya [7]
reseptor citra monitor dengan diameter berkas
3. Hasil dan Pembahasan sinar-x sebesar 0,2% SID.
Pengujian tabung kolimasi fluoroscopy Dari kedua hasil evaluasi diatas dapat
(angiografi) diawali dengan pengukuran memberikan jaminan bahwa sistem pencitraan
kesesuaian titik pusat image intensifier (II) dengan kolimasi pada pesawat fluoroscopy angiografi
monitor ditampilkan pada Tabel 1. tersebut dapat menampilkan seluruh area kolimasi
secara utuh tanpa kehilangan sedikit bagian pun,
Tabel 1. Hasil pengujian kesesuaian titik pusat
tujuannya adalah untuk mencegah eksposi
image intensifier (II) dengan monitor.
berlebihan terhadap pasien karena daerah yang
Diameter Titik pusat II (cm)
II (cm) Min Max Mean Median terkena radiasi lebih besar daripada reseptor citra.
20 10 10 10 10 Hasil pengujian generator dan tabung pesawat
30 15 15 15 15 fluoroscopy (angiografi) ditampilkan pada Tabel 4.
40 20 20 20 20 Tabel 4. Hasil pengujian generator dan tabung
pesawat fluoroscopy (angiografi).
Diameter Titik pusat monitor (cm)
Parameter Hasil Toleransi Kesesuaian
II (cm) Min Max Mean Median
Uji
20 10 10 10 10
Akurasi
30 15 15 15 15
tegangan 1,4 % ≤ 10% Sesuai
40 20 20 20 20
(kV maks)
Tabel 2. Hasil pengujian kesesuaian area monitor Waktu
dengan area berkas sinar-x. fluoroskopik 5,5 Tidak
≤ 5menit
Diameter Diameter II area monitor (cm) maksimum menit sesuai
II (cm) Min Max Mean Median (menit)
20 21,5 21,6 21,6 21,6 Linearitas
30 31,0 31,2 31,0 31,0 keluaran Tidak
0,13 ≤ 0,10
radiasi sesuai
40 41,0 41,5 41,3 41,3
(mGy/mAs)
Kualitas ≥ 2,3
berkas 2,7 (pada 80 Sesuai
kV)

27
POSITRON Vol. 8, No. 2 (2018), Hal. 25-30

radiasi |𝐗 𝟏 − 𝐗 𝟐 |
𝐤𝐨𝐞𝐟𝐢𝐬𝐢𝐞𝐧 𝐥𝐢𝐧𝐞𝐚𝐫𝐢𝐭𝐚𝐬 = (2)
(HVL) |𝐗 𝟏 + 𝐗 𝟐 |
Kebocoran yang nilainya harus kurang atau sama dengan 0.1
wadah ≤1 Pada parameter kualitas berkas radiasi / half
0,07 sesuai
tabung mGy/h value layer (HVL) dapat ditentukan dengan
(mGy/h)
menempatkan ketebalan dari filter tambahan
Berdasarkan hasil evaluasi pada Tabel 4, pada terhadap besarnya nilai dosis di udara
parameter akurasi tegangan terlihat bahwa hasil uji (% transmisi) atau pengukuran dengan
sebesar 1,4%. Akurasi tegangan tabung yang menggunakan alat multimeter sinar-x. Lapisan nilai
diperoleh adalah nilai rerata dari tegangan puncak paruh (HVL) adalah nilai ketebalan bahan yang
disepanjang angka sampel dan nilai yang diperoleh diperlukan untuk mengurangi keluaran berkas
harus dibawah 10% dari nilai setting. sinar-x menjadi setengahnya dari nilai awal tanpa
Pada parameter waktu fluoroskopik atenuasi. Walaupun HVL dapat diukur pada
maksimum, faktor eksposi pesawat yang digunakan berbagai nilai kVp, tetapi yang disarankan adalah
adalah faktor eksposi terendah. Kemudian, 80 kVp hal ini berguna untuk konsistensi pengujian.
dilakukan penyinaran dengan akumulasi waktu 5 Yang terakhir adalah parameter kebocoran
menit sebagai alat ukur digunakan stopwatch. Pada wadah tabung yang bertujuan untuk menentukan
Tabel 4 diperoleh hasil uji 5,5 menit dan dinyatakan area kebocoran yang terjadi pada wadah tabung
tidak sesuai karena toleransi yang diperkenankan dan untuk mengetahui nilai kebocoran yang terjadi.
adalah kurang dari 5 menit. Uji ini juga perlu dilaksanakan jika telah melakukan
Pada parameter linearitas keluaran radiasi, perawatan atau perbaikan wadah tabung sinar-x.
keluaran radiasi harus linier dengan mA pada Nilai maksimum yang diperkenankan terjadinya
rentang arus tabung yang tersedia. Terdapat dua kebocoran radiasi adalah 1 mGy/h pada jarak 1
hasil pengukuran keluaran radiasi (mGy/mAs) meter ketika tabung sinar-x beroperasi pada
yaitu 𝑋1 dan 𝑋2 untuk kelayakan dengan hubungan tegangan maksimum rata-rata dan arus tabung
|𝐗 𝟏 − 𝐗 𝟐 | ≤ 𝟎, 𝟏(𝐗 𝟏 + 𝐗 𝟐 ) (1) kontinu maksimum. Hasil pengujian laju dosis
Dengan koefisien linearitas didefinisikan sebagai
ditampilkan pada tabel 5 dan tabel 6.
Tabel 5. Hasil pengujian laju dosis pasien tipikal
Multimeter RaySafe X2
Diameter Laju Dosis
kV ukur Toleransi Kesesuaian
II (cm) mGy/s mGy/min
20 73,5 96,3 12,2 Sesuai
30 73,3 90,5 11,5 ≤ 15 mGy/min Sesuai
40 73,2 86,6 10,8 Sesuai
Multimeter Black Piranha
Diameter Laju Dosis
kV ukur Toleransi Kesesuaian
II (cm) mGy/s mGy/min
20 73,7 107,5 14,3 Sesuai
30 73,2 104,4 13,3 ≤ 15 mGy/min Sesuai
40 73,1 90,2 10,9 Sesuai
Tabel 6. Hasil pengujian laju dosis serap pada Image Intensifier
Multimeter RaySafe
Diameter Laju Dosis
kV ukur Toleransi Kesesuaian
II (cm) mGy/s mGy/min
20 102,4 488,3 65,1 ≤ 80 mGy/min Sesuai
30 102,2 344,5 47,2 Sesuai
≤ 60 mGy/min
40 102,1 266,3 35,5 Sesuai
Multimeter Black Piranha
Diameter Laju Dosis
kV ukur Toleransi Kesesuaian
II (cm) mGy/s mGy/min
20 103.8 539,2 67,8 ≤ 80 mGy/min Sesuai
30 103.4 426,7 49,9 Sesuai
≤ 60 mGy/min
40 103.3 339,0 35,7 Sesuai

28
POSITRON Vol. 8, No. 2 (2018), Hal. 25-30

Pada tabel 5 disajikan hasi uji laju dosis pasien Resolusi


tipikal memberikan hasil uji yang sesuai dengan kontras 3,8% ≤ 5% Sesuai
batas toleransi yaitu kurang dari atau sama dengan rendah
15 mGy/menit pada tiap-tiap diameter image Hasil pengujian image quality dalam Tabel 7
intensifier yang berbeda. Pada pengukuran laju menunjukkan bahwa semua resolusi spasial dan
dosis pasien tipikal menggunakan multimeter Black resolusi kontras rendah berada dalam batas
Piranha selalu memberikan hasil yang lebih besar toleransi yang direkomendasikan. Hasil penelitian
dibandingkan penggunaan multimeter RaySafe X2. menunjukkan penggunaan ketiga jenis phantom,
Selanjutnya untuk penggunaan diameter image yaitu, phantom fluoro 4, phantom DDR Set TO. 20,
intensifier dari 20 cm hingga 40 cm terlihat laju dan phantom SFS Set TO. N3 memberikan hasil
dosis pasien tipikal yang semakin kecil. yang sama bagusnya.
Pada tabel 6 ditampilkan hasi uji laju dosis
serap pada image intensifier, sesuai dengan standar
dari Radiological Council Western Australia yang
merekomendasikan nilai laju dosis serap pada
diameter image intensifier 20 cm ≤ 80 mGy/min,
dan nilai laju dosis serap pada diameter image
intensifier diatas 23 cm adalah ≤ 60 mGy/min.
Selanjutnya pada hasil uji ini pula terlihat bahwa
laju dosis serap pada image intensifier yang
semakin kecil seiring pertambahan diameter image
intensifier.
Gambar 8. Image quality pada phantom fluoro 4
Tabel 7. Hasil pengujian image quality (IQ) dengan
tiga jenis phantom.
Dengan Phantom Fluoro 4
Hasil
Parameter Toleransi Kesesuaian
Uji
Resolusi spasial (lp/mm):
II = 20 cm 2,2 ≥ 1,6 Sesuai
II = 30 cm 2,0 ≥ 1,2 Sesuai
II = 40 cm 1,4 ≥ 0,9 Sesuai
Res kontras rendah :
Resolusi
kontras 4% ≤ 5% Sesuai
rendah Gambar 9. Image quality pada phantom DDR Set
Dengan Phantom DDR Set TO. 20 TO. 20
Hasil
Parameter Toleransi Kesesuaian 4. Kesimpulan
Uji
Resolusi spasial (lp/mm): Uji quality control (QC) pada pesawat
II = 20 cm 2,0 ≥ 1,6 Sesuai fluoroscopy (angiografi) di PT. Siloam Internasional
II = 30 cm 1,8 ≥ 1,2 Sesuai Hospital Makassar didasarkan pada protokol QC
II = 40 cm 1,0 ≥ 0,9 Sesuai yang dikembangkan oleh Radiological Council
Res kontras rendah : Western Australia. Pengukuran yang dilakukan
Resolusi meliputi akurasi tegangan tabung (kVp), waktu
kontras 3,8% ≤ 5% Sesuai fluoroskopik maksimum, uji kualitas berkas (HVL),
rendah
linearitas keluaran (mGy/mAs), laju dosis
Dengan Phantom SFS Set TO. N3
Hasil permukaan II, dan kualitas citra.
Parameter Toleransi Kesesuaian Pada pengujian terhadap tabung kolimasi
Uji
Resolusi spasial (lp/mm): diperoleh hasil yang sesuai, sementara untuk
II = 20 cm 2,2 ≥ 1,6 Sesuai pengujian generator dan tabung pesawat sinar-x
II = 30 cm 1,8 ≥ 1,2 Sesuai pada umumnya memberikan performa yang baik
II = 40 cm 1,2 ≥ 0,9 Sesuai juga kecuali untuk dua parameter yaitu waktu
Res kontras rendah :

29
POSITRON Vol. 8, No. 2 (2018), Hal. 25-30

fluoroskopik maksimum dan linearitas keluaran Daftar Pustaka


radiasi. [1] Marshall, N.W., Lecomber, A.R., Kotre, C.J., and
Pada pengujian laju dosis dan kualitas citra, Faulkner K., Fluoroscopy quality assurance
diperoleh hasil yang sesuai dengan rekomendasi measurements : automatic exposure rate
standar yang digunakan, namun untuk penggunaan control and image quality, Radiat. Prot. Dosim.,
alat uji multimeter sinar-x Black Piranha tipe 657 80(1-3), pp 69-72, 1998.
diperoleh hasil pengukuran laju dosis yang relatif [2] Suliman, I.I., van Soldt, R.T., and Zoetelief, J.,
Digital fluoroscopy quality control
lebih tinggi pada tiap jenis diameter reseptor citra
measurement, In World Congress on Medical
dibandingkan multimeter sinar-x RaySafe X2. Physics and Biomedical Engineering 2006, pp
Sesuai dengan panduan protokol QC yang 1470-1474, 2007.
dikembangkan oleh Radiological Council Western [3] Glaiberman, C., How to create a quality
Australia, dua parameter yang memberikan hasil assurance program for radiation safety in
tidak sesuai termasuk dalam parameter minor interventional radiology, Tech. Vasc. Interv.
yaitu waktu fluoroskopik maksimum dan linearitas Radiol., 3(3), pp 194-199, 2010.
keluaran radiasi, sehingga dapat disimpulkan QC [4] Walsh, C., Dowling, A., Meade, A., and Malone,
pada pesawat fluoroscopy (angiografi) masih J., Subjective and objective measure of image
quality in digital fluoroscopy, Radiat. Prot.
dalam batas toleransi.
Dosimetry, 117(1-3), pp 35-37, 2012.
Pelaksanaan kendali mutu atau quality control
[5] Dimov, A. and Vassileva, J., Quality conrol of
(QC) pada pesawat fluoroscopy (angiografi)
the x-ray fluoroscopy equipment in the period
sebaiknya dilakukan minimal sekali dalam setahun of their clinical use - methods and first results,
atau ketika alat mengalami perbaikan dan 9 National Conference on Biomedical Physics
pemindahan lokasi unit. and Engineering, 2004.
[6] Radiation Safety ACT, Diagnostic x-ray
5. Ucapan Terima Kasih equipment compliance testing, 1975.
Penulis berterima kasih kepada Kepala Kantor [7] Leeds Test Objects, Fluoro 4 user manual,
BPFK Makassar yang telah memberikan fasilitas pp 3 - 6, 2011.
alat uji dalam melakukan penelitian ini.

30

Anda mungkin juga menyukai