Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Instrumentasi Medik

Computer Tomography (CT) Scan

KELOMPOK 1
Desy Natalia (H21114012)
Kiki Rezkiyah Amaliah (H21115010)
Yuni Faradillah (H21115015)
Febriani Datte’ Taruk Lobo’ (H21115509)
Muzul Muttihad (H21116001)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah untuk mata kuliah Instrumentai Medik tentang “Computer Tomography
(CT) Scan” ini.

Berdasarkan tujuan pembuatan makalah ini, disamping sebagai pelengkap


dari tugas yang diberikan oleh dosen pengajar di dalam kegiatan perkuliahan,
juga dapat dijadikan bahan kajian bagi siapa saja yang ingin memperluas
wawasan mengenai seluk beluk “Computer Tomography (CT) Scan.”

Meskipun makalah ini merupakan hasil dari telaah dan diskusi dari kami,
tetapi kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai kelompok serta dosen
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, jika ada kekurangan
mohon dimaklumi. Sekian dan terimakasih.

Makassar, 29 April 2018

Penyusun

Kelompok 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
...........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
Bab I Pendahuluan ....................................................................................................
I.1 Latar Belakang............................................................................................
I.2 Tujuan .........................................................................................................
Bab II Pembahasan ....................................................................................................
II.1 Pengertian dari CT-
SCAN..........................................................................
II.2 Bagian-bagian komponen dari CT
SCAN..................................................
II.3 Sistem dasar dari CT-SCAN......................................................................
II.4 Prinsip dasar dari CT-
SCAN.......................................................................
II.5 Prinsip kerja dari CT-
SCAN.......................................................................
II.6 Manfaat CT-
SCAN.....................................................................................
II. 7 Kelebihan dan kekurangan CT-
SCAN.......................................................
Bab III Penutup
III.1 Kesimpulan
...............................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


CT scan adalah test diagnostik yang memiliki informasi yang sangat tinggi.
Tujuan utama penggunaan ct scan adalah mendeteksi perdarahan intra cranial, lesi
yang memenuhi rongga otak (space occupying lesions/ SOL), edema serebral dan
adanya perubahan struktur otak. Selain itu Ct scan juga dapat digunakan dalam
mengidentikasi infark , hidrosefalus dan atrofi otak. Bagian basilar dan posterior
tidak begitu baik diperlihatkan oleh Ct Scan.
CT Scan mulai dipergunakan sejak tahun 1970 dalam alat bantu dalam
proses diagnosa dan pengobatan pada pasien neurologis. Gambaran Ct Scan
adalah hasil rekonstruksi komputer terhadap gambar X-Ray. Gambaran dari
berbagai lapisan secara multiple dilakukan dengan cara mengukur densitas dari
substansi yang dilalui oleh sinar X.
Pemeriksaan Computed Tomography (CT scan) merupakan salah salah satu
modalitas pemeriksaan di bidang radiologi. Pemeriksaan CT scan meskipun hanya
menyumbang sekitar 6% dari seluruh modalitas pemeriksaan radiologi, namun
memberikan sekitar 41% dari seluruh dosis radiasi yang diterima oleh total
populasi. Pemeriksaan CT scan mempunyai aplikasi yang universal untuk
pemeriksaan seluruh organ tubuh dan memiliki prosedur pencitraan diagnostik
yang menggunakan kombinasi dari sinar-x dan teknologi komputer untuk
menghasilkan gambar irisan baik horisontal maupun vertikal dari tubuh.
Generasi terbaru dari CT scan yaitu MSCT scan 64 slice (Multi Slice
Computed Tomography Scanning 64 slice) yang mampu menghasilkan gambar
secara rinci dari bagian tubuh manusia seperti kepala, dada, perut, pembuluh
darah dan sebagainya. MSCT 64 slice merupakan generasi CT scan lebih canggih
dengan peningkatan kecepatan yang sangat signifikan dari generasi terdahulu,
sehingga penegakan diagnosis dapat lebih akurat. Dosis efektif yang dihasilkan
pada pemeriksaan CT scan kepala sekitar 2 mSv, CT scan thorax sekitar 8 mSv,
dan CT scan abdomen sekitar 10-20 mSv.
B. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari CT-SCAN.
2. Untuk mengetahui bagian-bagian komponen dari CT Scan
3. Untuk mengetaui sistem dasar dari CT-SCAN.
4. Untuk mengetahui prinsip dasar dari CT-SCAN.
5. Untuk mengetahu prinsip kerja dari CT-SCAN.
6. Untuk mengetahui manfaat CT-SCAN.
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan CT-SCAN.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian CT-SCAN


Computer Tomography (CT) Scanner merupakan alat diagnostik dengan
teknik radiografi yang menghasilkan gambar potongan tubuh secara melintang
berdasarkan penyerapan sinar-x pada irisan tubuh yang ditampilkan pada layar
monitor tv hitam putih. Ct Scan mulai dipergunakan sejak tahun 1970 dalam alat
bantu dalam proses diagnosa dan pengobatan pada pasien neurologis. Gambaran
Ct Scan adalah hasil rekonstruksi komputer terhadap gambar X-Ray. Computer
Tomography (CT) biasa juga disebut Computed axial tomography (CAT),
computer-assisted omography, atau (body section roentgenography) yang
merupakan suatu proses yang menggunakan digital processing untuk
menghasilkan suatu gambaran internal tiga dimensi suatu obyek dari satu
rangkaian sinar x yang menghasilkan gambar dua dimensi. Kata " tomography"
diperoleh dari Yunani tomos ( irisan) dan graphia ( gambarkan).

Gambar II.1 CT-SCAN tampak dari depan.


Alat ini pada umumnya digunakan dalam dunia kedokteran sebagai alat
diagnostik dan sebagai pemandu untuk interventional prosedur. Kadang-Kadang
material seperti barium atau intravenous iodinated contrast dimasukkan ke tubuh
pasien yang berguna dalam mempermudah proses scanning seperti untuk melihat
isi perut atau bagian tubuh yang sukar untuk digambarkan dengan cara scanning.
Penggunaan contrast material dapat juga membantu khususnya guna memperoleh
informasi fungsional tentang jaringan/tisue pada tubuh pasien.
Transmisi sinar-X dilakukan ketika tabung sinar-X memutari dan menyinari
obyek yang selanjutnya detektor yang berhadapan dengan tabung sinar-X
menangkap sinar-X yang telah menembus obyek tersebut. Pada saat yang
bersamaan detektor referensi menangkap sinar-X yang langsung dari sumber.
Berkas sinar-X tersebut diubah oleh detektor menjadi sinyal listrik dan sinyal
listrik ini kembali diubah oleh ADC (Analog to Digital Converter ) menjadi data
digital dan selanjutnya dikirim ke komputer untuk diolah dan direkontruksi
dengan penerapan prinsip matematika atau yang lebih dikenal dengan rekontruksi
algorithma. Setelah proses selesai maka data yang telah diperoleh berupa data
digital diubah kembali menjadi data analog dan ditampilkan di monitor berupa
gambar anatomis irisan obyek.(2) Berikut basic skema pencitraan CT Scan:

Gambar II. 2 Skema pencitraan CT Scan.


II.2 Bagian-bagian komponen dari CT-SCAN
1. Meja Pemeriksaan
Meja pemeriksaan merupakan tempat pasien diposisikan untuk
dilakukannya pemeriksaan CT-Scan. Bentuknya kurva dan terbuat dari Carbon
Graphite Fiber. Setiap scanning satu slice selesai, maka meja pemeriksaan akan
bergeser sesuai ketebalan potongan irian (slice thickness). Meja pemeriksaan
terletak di pertengahan gantry dengan posisi horizontal dan dapat digerakkan ke
beberapa arah yaitu maju, mundur, naik dan turun dengan cara menekan tombol
yang bertanda yang terdapat pada gantry.
2. Gantry
Gantry merupakan komponen pesawat CT-Scan yang di dalamnya terdapat
tabung sinar-X, filter, detektor, DAS ( Data Acquisition System ). Serta lampu
indikator untuk sentrasi. Pada gantry ini juga dilengkapi dengan indikator data
digital yang memberi informasi tentang ketinggian meja pemeriksaan, posisi
obyek dan kemiringan gantry. Pada pertengahan gantry diletakkan pasien. Tabung
sinar-x dan detektor yang letaknya selalu berhadapan dalam gantry akan berputar
mengelilingi objek yang akan dilakukan scanning. Di dalam gantry terdapat :
a. Tabung sinar-x, berfungsi sebagai pembangkit sinar-X yang bekerja
dengan pada tegangan tinggi diatas 100 kV, ukuran focal spot kecil 1-10
mm, tahan terhadap goncangan.
b. Kolimator pada pesawat CT-Scan, umumnya terdapat dua buah kolimator,
yaitu:
 Kolimator pada tabung sinar-X
Pada tabung sinar-x fungsinya untuk mengurangi dosis radiasi, sebagai
pembatas luas lapangan penyinaran dan mengurangi bayangan
penumbra dengan adanya focal spot kecil.
 Kolimator pada detektor
Fungsinya untuk pengarah radiasi menuju ke detektor, pengontrol
radiasi hambur dan menentukan ketebalan lapisan ( slice thickness).
3. Detektor dan DAS ( Data Acqusition system )
Setelah sinar-x menembus objek, maka akan diterima oleh detector yang
selanjutnya akan dilakukan proses pengolahan data oleh DAS. Adapun fungsi
detector dan DAS secara garis besar adalah: untuk menangkap sinar-x yang telah
menembus obyek, mengubah sinar-x dalam bentuk cahaya tampak, kemudian
mengubah cahaya tampak tersebut menjadi sinyal-sinyal electron, lalu kemudian
menguatkan sinyal-sinyal electron tersebut dan mengubah sinyal electron tersebut
kedalam bentuk data digital.

II.3 Sistem CT Scan


Peralatan CT Scan terdiri atas tiga bagian yaitu sistem pemroses citra,
sistem komputer dan sistem kontrol. Sistem pemroses citra merupakan bagian
yang secara langsung berhadapan dengan obyek yang diamati (pasien). Bagian ini
terdiri atas sumber sinar-x, sistem kontrol, detektor dan akusisi data. Sinar-x
merupakan radiasi yang merambat lurus, tidak dipengaruhi oleh medan listrik dan
medan magnet dan dapat mengakibatkan zat fosforesensi dapat berpendar. Sinar-x
dapat menembus zat padat dengan daya tembus yang tinggi. Untuk mengetahui
seberapa banyak sinar-x dipancarkan ke tubuh pasien, maka dalam peralatan ini
juga dilengkapi sistem kontrol yang mendapat input dari komputer.
Bagian keluaran dari sistem pemroses citra, adalah sekumpulan detektor
yang dilengkapi sistem akusisi data. Detektor adalah alat untuk mengubah besaran
fisik dalam hal ini radiasi-menjadi besaran listrik. Detektor radiasi yang sering
digunakan adalah detektor ionisasi gas. Jika tabung pada detektor ini ditembus
oleh radiasi maka akan terjadi ionisasi. Hal ini akan menimbulkan arus listrik.
Semakin besar interaksi radiasi, maka arus listrik yang timbul juga semakn besar.
Detektor lain yang sering digunakan adalah detektor kristal zat padat.
Susunan detektor yang dipasang tergantung pada tipe generasi CT Scanner. Tetapi
dalam hal fungsi semua detektor adalah sama yaitu mengindentifikasi intensitas
sina-x seletalah melewati obyek. Dengan membandingkan intensitas pada
sumbernya, maka atenuasi yang diakibatkan oleh propagasi pada obyek dapat
ditentukan. Dengan menggunakan sistem akusisi data maka datadata dari detektor
dapat dimasukkan dalam komputer. Sistem akusisi data terdiri atas sistem
pengkondisi sinyal dan interfacae (antarmuka) analog ke komputer.

II.4 Prinsip dasar CT-SCAN


Prinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah lebih
umum dikenal. Kedua perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas radiasi
terusan setelah melewati suatu obyek untuk membentuk citra/gambar. Perbedaan
antara keduanya adalah pada teknik yang digunakan untuk memperoleh citra dan
pada citra yang dihasilkan. Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik
radiografi, informasi citra yang ditampilkan oleh CT scan tidak tumpang tindih
(overlap) sehingga dapat memperoleh citra yang dapat diamati tidak hanya pada
bidang tegak lurus berkas sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan dapat
menampilkan informasi tampang lintang obyek yang diinspeksi.
Oleh karena itu, citra ini dapat memberikan sebaran kerapatan struktur
internal obyek sehingga citra yang dihasilkan oleh CT scan lebih mudah dianalisis
daripada citra yang dihasilkan oleh teknik radiografi konvensional. CT Scanner
menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan dengan komputer berdaya
tinggi yang berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh gambaran
panampang-lintang dari badan. Pasien dibaringkan diatas suatu meja khusus yang
secara perlahan – lahan dipindahkan ke dalam cincin CT Scan. Scanner berputar
mengelilingi pasien pada saat pengambilan sinar rontgen. Waktu yang digunakan
sampai seluruh proses scanning ini selesai berkisar dari 45 menit sampai 1 jam,
tergantung pada jenis CT scan yang digunakan( waktu ini termasuk waktu check-
in nya).
Proses scanning ini tidak menimbulkan rasa sakit. Sebelum dilakukan
scanning pada pasien, pasien disarankan tidak makan atau meminum cairan
tertentu selama 4 jam sebelum proses scanning. Bagaimanapun, tergantung pada
jenis prosedur, adapula prosedur scanning yang mengharuskan pasien untuk
meminum suatu material cairan kontras yang mana digunakan untuk melakukan
proses scanning khususnya untuk daerah perut.
II.5 Prinsip Kerja CT-SCAN

Gambar II.3 Bagan Prinsip Kerja CT Scanner


Dengan menggunakan tabung sinar-x sebagai sumber radiasi yang berkas
sinarnya dibatasi oleh kollimator, sinar x tersebut menembus tubuh dan diarahkan
ke detektor. Intensitas sinar-x yang diterima oleh detektor akan berubah sesuai
dengan kepadatan tubuh sebagai objek, dan detektor akan merubah berkas sinar-x
yang diterima menjadi arus listrik, dan kemudian diubah oleh integrator menjadi
tegangan listrik analog. Tabung sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di
proyeksikan dalam berbagai posisi, besar tegangan listrik yang diterima diubah
menjadi besaran digital oleh analog to digital Converter (A/D C) yang kemudian
dicatat oleh komputer. Selanjutnya diolah dengan menggunakan Image Processor
dan akhirnya dibentuk gambar yang ditampilkan ke layar monitor TV. Gambar
yang dihasilkan dapat dibuat ke dalam film dengan Multi Imager atau Laser
Imager.
Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan
intensitas secara eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya. Pengurangan
intensitas yang terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam
bentuk hamburan dan serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis
bahan dan energi radiasi yang dipancarkan. Dalam CT scan, untuk menghasilkan
citra obyek, berkas radiasi yang dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu
bidang obyek
dari berbagai sudut. Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian
dicatat dan dikumpulkan sebagai data masukan yang kemudian diolah
menggunakan komputer untuk menghasilkan citra dengan suatu metode yang
disebut sebagai rekonstruksi.

II.6 Manfaat penggunaan CT scan dalam pemeriksaan medis.


1. Menentukan Keputusan Dokter untuk Operasi
CT scan sering digunakan oleh dokter untuk menentukan kondisi pasien
yang mengalami trauma seperti kecelakaan atau jenis penyakit tertentu,. Dokter
bisa menentukan kapan harus melakukan operasi untuk menyembuhkan atau
mengembalikan kondisi trauma, misalnya manfaat CT scan kepala jika terjadi
benturan.Bahkan dokter juga membutuhkan rekaman dari hasil pemeriksaan CT
scan untuk menentukan tingkat penyakit yang diderita oleh pasien.
2. Mengurangi Tindakan Operasi
Dalam beberapa kasus tindakan operasi memang bisa dilakukan atau tidak
dan sesuai dengan kondisi yang terjadi. Dengan pemeriksaan CT scan maka
dokter bisa mendapatkan hasil yang lebih akurat. Dengan cara ini maka dokter
bisa menentukan apakah pasien memang benar-benar membutuhkan operasi atau
tindakan yang berbeda. Jadi keputusan ini juga akan menguntungkan untuk
pasien.
3. Menentukan Perawatan untuk Pasien Kanker
Bagi penderita kanker pemeriksaan ct scan kadang sangat dianjurkan oleh
dokter. Hal ini disebabkan karena pemeriksaan CT scan bisa mengetahui tahap
perkembangan dan penyebaran sel kanker dalam tubuh. Pemeriksaan ini biasanya
sangat diperlukan untuk pasien yang akan menjalani prosedur radioterapi. CT
scan bisa menentukan dosis penyinaran dan obat yang perlu diberikan selama
perawatan. Selain itu, CT scan juga bisa membantu dokter dalam menentukan
penegakan diagnosis kanker.
4. Menentukan Perawatan untuk Kecelakaan dan Serangan Jantung
Dokter juga membutuhkan pemeriksaan yang sangat tepat dan akurat untuk
mengatasi kasus kecelakaan dan serangan jantung. Manfaat CT scan jantung ini
maka, dokter juga bisa memutuskan tindakan yang paling tepat dan membantu
mengatasi rasa sakit pada pasien.
5. Merujuk dan Menentukan Diagnosa Pasien
Dokter melakukan pemerikasaan CT scan untuk mengatasi masalah pasien
dan menentukan perawatan yang paling tepat untuk pasien. Dengan cara ini maka
pasien bisa mendapatkan perawatan yang paling tepat dan menghindari masalah
kesalahan perawatan.
6. Mendukung Penanganan Lebih Cepat
Pada beberapa kasus penyakit atau kecelakaan tertentu maka pasien
membutuhkan tindakan operasi darurat. Langkah ini sering dilakukan untuk
mengatasi pendarahan. Manfaat pemeriksaan CT scan membantu dokter dalam
menentukan tindakan yang paling tepat.

II.7 Kelebihan dan kekurangan dari CT-SCAN


a. Kelebihan CT scan
 Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.
 Tidak invasive (tindakan non-bedah).
 Dapat digunakan pada pasien dengan implant metal
 Lebih sedikit menghasilkan klaustrofobia.
 Waktu yang dibutuhkan lebih sedikit sehingga tepat untuk pasien
emergensi.
 Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer
sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
 CT-Scan tidak menimbulkan rasa sakit.
 Pemeriksaan CT-Scan cepat dan sederhana dalam kasus-kasus darurat
dapat menunjukkan luka atau peredaran dengan cukup cepat untuk
membantu menyelamatkan nyawa.
b. Kekurangan CT scan
 Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari
radiasi sinar X saat melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib
memberitahu kondisi kehamilannya sebelum pemeriksaan dilakukan.
 Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam).
Hal ini biasanya timbul karena pasien bergerak selama perekaman, pasien
menggunakan tambalan gigi amalgam atau sendi palsu dari logam, atau
kondisi jaringan tubuh tertentu.
 Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan
gambar.
BAB III
PENUTUP
1. Computer Tomography (CT) Scanner merupakan alat diagnostik dengan
teknik radiografi yang menghasilkan gambar potongan tubuh secara
melintang berdasarkan penyerapan sinar-x pada irisan tubuh yang
ditampilkan pada layar monitor tv hitam putih.
2. Bagian-bagian komponen dari CT-SCAN yaitu meja pemeriksa, Gantri dan
Detektor dan DAS ( Data Acqusition system ).
3. Peralatan CT Scan terdiri atas tiga bagian yaitu sistem pemroses citra, sistem
komputer dan sistem kontrol.
4. Prinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah lebih
umum dikenal. Kedua perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas
radiasi terusan setelah melewati suatu obyek untuk membentuk citra/gambar.
Perbedaan antara keduanya adalah pada teknik yang digunakan untuk
memperoleh citra dan pada citra yang dihasilkan.
5. Manfaat penggunaan CT scan dalam pemeriksaan medis yaitu menentukan
keputusan dokter untuk operasi,mengurangi tindakan operasi, menentukan
perawatan untuk pasien kanker, menentukan, merawatan untuk kecelakaan
dan serangan jantung, merujuk dan menentukan diagnosa pasien, mendukung
penanganan lebih cepat.
6. Kelebihan CT scan yaitu gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik
dan akurat,t idak invasive (tindakan non-bedah), dapat digunakan pada pasien
dengan implant metal dan lebih sedikit menghasilkan klaustrofobia.
7. Kekurangan CT scan yaitu paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan
yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X saat melakukan foto rontgen. Jadi ibu
hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya sebelum pemeriksaan
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

https://mediskus.com/ct-scan
http://fajrucmedicine.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-dan-fungsi-ct-scan.html
https://www.slideshare.net/RetnoDyah/ct-scan-70162329
http://operator-it.blogspot.co.id/2016/10/prinsip-kerja-computed-tomography.html
NN, Alat Radiologi IV. Akademi Teknik Elektromedik
Hasan, Ir. Fakultas Teknik Universitas Pakuan, Bogor
Nugroho, Bintoro Siswo. Inspeksi Pemalsuan Produk dengan Teropong
Otak. http:\\ www.fisik@net.htm. 2006x
http:\\ www.MedistraHospital.htm. Helical CT Scan. 2004
http://swissradiology.com

Anda mungkin juga menyukai