Anda di halaman 1dari 19

“GRID”

OLEH : KELOMPOK 5
 SANTRIWATI ABD RACHMAN 16096
 SOFI RESTI AMALIA 16097
 SUKMAWATI 16098
 SYUJA VASSRAL 16099
 SYUKRIA AZIZATUN AZHIMAH 16100
 TITANIA AURILLY 16101
 VIRDAYANTI BURHAN 16102
 VIVI AUDILLAH 16103
 WAHYU FERNANDA NTUBUO 16104
 WAHYUNI MULTAZAM 16105
 WIWIN WINARTI 16106

KELAS B

AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


ATRO MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum, wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang Yang telah melimpahkan nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah tentang “GRID” ini.
Makalah ini telah susun dengan semaksimal mungkin, memanfaatkan berbagai media
untuk mendapatkan materi yan terkait dengan judul. Terlepas dari semua itu kami menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu, kami dengan senang
hati menerima saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan selanjutnya.

Akhir kata, semoga makalah ini kurang lebihnya dapat bermanfaat, memberikan
tambahan pengetahuan tentang Radiofotografi khususnya Grid.

Wassalamualaikum, wr.wb.

Makassar, Desember 2016

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
1.2 Ruang Lingkup.............................................................................................................................. 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 7
2.1 Sejarah perkembangan grid........................................................................................................... 7
2.2 Kegunaan dari grid ........................................................................................................................ 8
2.3 Bahan penyusun Grid .................................................................................................................... 8
2.4 Grid Ratio...................................................................................................................................... 9
2.5 Grid effisienci ............................................................................................................................. 10
2.6 Grid loss ...................................................................................................................................... 10
2.7 Grid frekuensi ............................................................................................................................. 10
2.8 Kinerja Grid ................................................................................................................................ 11
2.9 Faktor Grid .................................................................................................................................. 11
2.10 Jenis grid ................................................................................................................................... 11
2.11 Kesalahan Penggunaan Grid ..................................................................................................... 14
2.12 PEMILIHAN GRID .................................................................................................................. 16
BAB III ................................................................................................................................................. 18
PENUTUP ............................................................................................................................................ 18
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 18
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radiofotografi merupakan bagian dari ilmu radiografi, dimana radiofotografi lebih


membahas pada proses bagaimana menghasilkan sebuah foto rontgen dengan kualitas yang
baik sehingga foto rontgen yang dihasilkan tadi mampu menunjukkan diagnosa yang akurat.
Untuk menghasilkan sebuah foto rontgen yang berkualitas diperlukan banyak hal mulai dari
mengenal konsep radiografi itu sendiri hingga menilai kualitas gambaran dari foto yang
dihasilkan. (1)

Sebagai calon Radiografer sebaiknya mengetahui dasar-dasar Radiografi itu sendiri.


Seperti bagaimana sinar-x itu bisa dihasilkan dan bagaimana sinar-x bisa menembus objek.
Kemudian alat-alat apa saja yang diperlukan dalam pembuatan suatu pencitraan dan cara
penggunaannya seperti film radiografi, kaset radiografi, intensifying screen, dsb. Memahami
apa saja yang termasuk dalam faktor eksposi dan bagaimana pengaruhnya terhadap
gambaran yang dihasilkan. (1)

Kemudian setelah melakukan eksposi, masih ada tahap-tahap yang harus dilakukan untuk
membangkitkan dan menetapkan bayangan laten hasil eksposi menjadi suatu pencitraan yang
baik. Adapun proses pengolahannya yaitu secara manual dan secara otomatis. Proses
pengolahan film secara manual terdiri dari 5 tahap yaitu : Developing, rinsing, Fixing,
Washing, dan Drying. (1)

4
1.2 Ruang Lingkup

Semakin maju teknologi yang ada memudahkan manusia untuk bekerja secara
maksimal dan cepat. Study pada era modern ini telah menemukan berbagai alat
penunjang dalam upaya meningkatkan kualitas radiograf. Salah satunya adalah
penemuan grid yang digunakan dalam pembuatan radiograf. Orang yang pertama kali
yang mendemonstrasikan pemakaian grid adalah Gustave Bucky. Dengan pemakaian
grid diharapkan hamburan dari sinar-x yang diterima oleh film dapat berkurang.
Seiring waktu berjalan, perkembangan grid semakin kompleks, mulai dari pemilihan
bahan yang tepat, konstruksi yang dapat meneruskan sinar-x dan bukan
menghalanginya, ratio dalam grid yang semakin rapat, hingga berbagai jenis grid. (2)
Berbagai macam tipe grid yang telah dikembangkan sejatinya bertujuan untuk
memaksimalkan hasil radiograf yang dibuat. Pengembangan grid menciptakan
berbagai macam grid yang terdiri dari ;
1. Grid linier
2. Focused grid
3. Pseudo focused grid
4. Crosed grid. (2)

Jika dikelompokkan menurut kerjanya, dapat dibagi menjadi stasionery grid


dan moving grid. Kedua type grid ini memiliki fungsi yang sama namun dengan cara
kerja yang berbeda. Meskipun kedua jenis grid ini memiliki fungsi yang sama, namun
pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jika dilihat dari kenamaan
kedua type grid tersebut dapat diartikan bahwa moving grid adalah grid yang bergerak
dan stasionery grid adalah yang tetap. (3)

Secara keseluruhan grid sangat diperlukan dalam berbagai pemeriksaan


radiograf baik dengan objek pemeriksaan yang tebal dan kurang rapat maupun objek
pemeriksaan yang kecil tetapi memiliki kerapatan yang tinggi. Macam grid yang
berbeda akan menghasilkan pencitraan yang berbeda pula dalam radiograf, baik
dalam densitas, kontras, maupun detail yang dibuat pasti ada perbedaan antara
moving grid dan stationery grid. (3)

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah ;


a. Tujuan umum ;
 Untuk memenuhi tugas tengah semester Radiofotografi
 Untuk membahas tentang ‘grid’

5
b. Tujuan khusus ;
 Mengetahui sejarah perkembangan grid
 Mengetahui type-type grid
 Mengetahui macam-macam grid
 Mengetahui perbandingan grid ratio
 Mengetahui faktor-faktor grid
 Kesalahan-kesalahan penggunaan grid
 Pemilihan grid, dan sebagainya.

6
BAB II

PEMBAHASAN

Bila sinar-x menabrak suatu objek maka sejumlah sorotan dihamburkan sehingga
mengurangi kualitas gambar sinar-x. Untuk mengatasi masalah ini, digunakan grid, yang
terdiri dari sejumlah besar lempengan timah hitam tipis sejajar yang dipertahankan terpisah
oleh materi yang memungkinkan sorotan primer radiasi lewat tanpa dirintangi., tetapi radiasi
yang terhambur miring akan diserap oleh lempengan timah hitam dalam grid. (4)

2.1 Sejarah perkembangan grid


Grid dikenai x-ray yang mencapai reseptor gambar adalah bagian dari proses
pembentuk gambar. x-ray yang dipancarkan mempengaruhi gambar. Perangkat ini sangat
efektif untuk mengurangi tingkat radiasi hambur yang mencapai reseptor gambar grid,
serangkaian dibuat dari bagian bahan radiopak (grid strip) bergantian dengan bahan radio
lusent (bahan sela). Grid diposisikan antara pasien dan reseptor gambar. (2)

Teknik ini untuk mengurangi jumlah radiasi hambur yang mencapai reseptor gambar
pertama kali ditunjukkan pada tahun 1913 oleh Gustave Bucky. Selama bertahun-tahun,
jaringan Bucky telah diperbaiki oleh manufaktur cise sebelumnya, tetapi prinsip dasar tidak
berubah. (2)

Grid dirancang untuk mengirimkan hanya x-ray yang arahnya pada garis lurus dari
sumber ke reseptor gambar. radiasi pencar diserap dalam bahan jaringan. Gambar 14-18
adalah representasi skema bagaimana grid “menyerap” radiasi hambur. (2)

Sinar-X yang keluar pasien dan menyerang jaringan radiopak strip diserap dan tidak
mencapai reseptor ima. Misalnya, kotak khas mungkin memiliki jaringan str lebar 50 pm
yang dipisahkan oleh bahan parak 350 pm lebar. Akibatnya, hingga 12,5% dari semua x-ray
mogok yang grid berinteraksi dengan strip jaringan radiopak dan diserap. (2)

Sudut dari x- ray yang tersebar cukup


besar untuk menyebabkan berpotongan grid jalur memimpin, itu akan diserap. Jika sudut

7
adalah sedikit, tersebar x-ray yang akan dikirim sama dengan pengukuran Laboratorium X-
ray primer menunjukkan bahwa grid kualitas tinggi dapat menipiskan 80% sampai 90% dari
pencaran yang radiasi. jaringan tersebut dikatakan menunjukkan baik "pembersihan." (2)

IR digunakan pada sistem radiografi digital yang sensitif terhadap pancaran radiasi.
Beberapa proyeksi memerlukan sebuah grid apabila kVp diatas standar tertentu. Suatu
pemeriksaan memerlukan sebuah grid yang digunakan untuk eksposi yang lebih besar dari
90 kVp. Pertimbangan ini sangat penting dalam radiografi mobile, yang mana banyak
proyeksi yang dilakukan tanpa menggunakan grid. Dengan sistem digital, pemeriksaan rutin
mungkin diperlukan penilaian ulang untuk memastikan keperluan sebuah grid. (5)

2.2 Kegunaan dari grid


 Untuk mengurangi radiasi hambur dari objek yang difoto RO” supaya tidak sampai ke
film, dan sinar primernya sampai ke film.
 Radiasi hambur dari objek yang difoto akan diserap oleh lead strip dari grid,
sedangkan radiasi primer lewat melalui interspace material, ada juga yang ditahan
oleh lempengan Pb yang tadi. (3)

2.3 Bahan penyusun Grid


Scatter grid atau paling lazim disebut grid terdiri dari ;

a. Lead strip (timbal) dan menyerap radiasi hamburan.


b. Transparan interspase material (bahan yang bisa di tembus sinar-x) biasanya
aluminium atau plastik.
Dalam jumlah yang banyak biasanya paralel yang satu sama lain. (3)

Aluminium memiliki nomor atom yang lebih tinggi dari plastik dan karena itu dapat
memberikan beberapa penyaringan selektif x-ray yang tersebar tidak diserap di strip jaringan.
Aluminium juga memiliki keuntungan dari memproduksi garis grid kurang terlihat pada
radiograpi tersebut. (2)

Di sisi lain, penggunaan aluminium sebagai bahan sela meningkatkan penyerapan


sinar-x utama di sela tersebut, terutama pada kVp rendah. Hasilnya adalah mAs lebih tinggi
dan dosis pasien yang lebih tinggi. Di atas 100 kVp. Properti ini tidak penting, tetapi pada
kVp rendah, dosis pasien dapat meningkat sekitar 20%. Untuk alasan ini, grid serat sela
biasanya lebih disukai untuk grid sela aluminium. (2)

Namun, aluminium memiliki dua tambahan keuntungan lebih serat. hal ini
nonhygroscopic, yaitu, tidak menyerap kelembaban sebagai plastik serat tidak. serat sela grid
dapat menjadi Warped jika mereka menyerap kelembaban. juga, alumi bil sela grid
berkualitas tinggi lebih mudah untuk manu- facture karena aluminium lebih mudah untuk
membentuk dan roll ke lembar tepat ketebalan. (2)

secara teoritis, grid strip harus jauh lebih tipis dan harus memiliki tinggi penyerapan
Prop. erties. ini strip mungkin terbentuk dari beberapa pos- jawab bahan. memimpin paling
banyak digunakan karena hal ini mudah untuk bentuk dan relatif murah. tinggi nomor Atom
dan massa yang tinggi kepadatan membuat memimpin bahan pilihan dalam pembuatan grid.
8
Tung Sten, Platinum, emas, dan uranium semua telah Trie tetapi tidak memiliki keseluruhan
diinginkan characteristid timbal. (2)

Bahan Interspace

Tujuan dari bahan ini adalah untuk mempertahankan pemisahan yang tepat antara
strip halus grid. Bahan sela sebagian grid terdiri dari aluminium atau serat plastik; (2)

Grid terbuat dari kombinasi bahan yang dapat menyerap radiasi hambur dan juga dari
bahan yang mampu meneruskan sinar primer. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
grid yakni;
- Central harus tepat di tengah grid
- Bilamana ada tanda garis di tengah grid dengan ini harus tepat menghadap ke tube
- Tidak boleh off centre
- Bila menyudutkan sinar, letak grid harus disesuaikan
- Tidak boleh terbalik (untuk focused grid)
- Grid yang rusak lempengan Pb nya tidak efektif. (3)

2.4 Grid Ratio


Sebuah grid terdiri dari tiga dimensi-penting : ketebalan strip grid (h), lebar bahan
parak (D), dan tinggi grid (h). Rasio grid ketinggian grid dibagi dengan lebar sela. (2)
Grid ratio ialah ratio antara tinggi dan lead strip dengan tebal interspace material
(Aluminium). (3)


r=𝑑 Contoh konstruksi grid

ket. r = ratio grid


h= tinggi dari lead strip
d= garis/tebal interspace material

Grid ratio pada umumnya berkisar antara 4:1 s/d 16/1 lebih tinggi grid ratio dari
sebuah grid penyerapan sinar hambur akan lebih efisien. (3)

Secara umum, rasio jaringan berkisar dari 16:1; grid rasio yang lebih tinggi-yang
paling sering digunakan dalam high-kvp radiografi 8:1 sampai 10:1 grid sering digunakan
dengan tujuan umum sistem x-ray pencitraan. Ratio grid 5:1 membersihkan sekitar 85% dari
radiasi scatter, sedangkan 16:1 dapat membersihkan sebanyak 97%. (2)

grid-rasio tinggi lebih efektif dalam membersihkan radiasi scatter daripada-rasio


rendah grid. Hal ini karena sudut pencar diizinkan oleh-rasio tinggi grid kurang dari itu

9
diizinkan oleh grid-rasio rendah. (2)

Perbandingan Low ratio dan High ratio


2.5 Grid effisienci
Ialah keefektifan dari sebuah grid yang mampu menyerap radiasi hambur dari seluruh
jumlah radiasi hambur. (3)

2.6 Grid loss


Ialah presentase sinar yang diserap oleh grid. (3)

 Makin banyak garis-garis Pb makin banyak pula radiasi yang diserap.


 Arah sinar harus sejajar dengan letak grid (tidak boleh berlawanan).
 Makin tinggi grid ratio makin rendah radiasi hambur yang sampai ke film. (3)

Contoh :

kV GRID RATIO GRID EFISIENSI GRID LOSS


70 5:1 86% 23%
70 7:1 88% 27,5%
70 10:1 92% 36%
150 6:1 78% 23%
150 15:1 90% 23%
150 16:1 92% 38%

2.7 Grid frekuensi


Jumlah strip grid per sentimeter disebut frekuensi grid. Grid dengan frekuensi tinggi
menunjukkan garis grid kurang jelas pada radiografi dibandingkan dengan grid dengan
frekuensi rendah. (2)

Jaringan jalur lebar tetap konstan, semakin tinggi frekuensi grid, yang lebih tipis sela
yang harus dan semakin tinggi rasio jaringan. (2)

Penggunaan grid frekuensi tinggi memerlukan teknik radiografi yang tinggi dan hasil
dalam dosis radiasi pasien lebih tinggi. (2)

Jika frekuensi grid meningkat, relatif lebih banyak jalur tersedia untuk menyerap
sinar-x; Oleh karena itu, dosis pasien tinggi karena teknik radiografi yang lebih tinggi
diperlukan. Kerugiannya dari dosis pasien yang meningkat terkait dengan grid frekuensi
tinggi bisa diatasi dengan mengurangi lebar strip grid, tapi ini efektif mengurangi rasio grid
dan penyerapan. (2)

Kebanyakan grid memiliki frekuensi di kisaran 25 sampai 45 baris per sentimeter.


frekuensi grid dapat dihitung jika lebar grid strip dan dari sela dikenal. grid frekuensi

10
dihitung dengan membagi tebal Ness satu baris pasangan (T D), dinyatakan dalam PM,
menjadi 1 CM: (2)

grid dirancang khusus digunakan untuk mamografi. Biasanya, 4: 1 atau 5: 1 rasio grid
digunakan. Ini grid ratio yang rendah memiliki frekuensi grid sekitar 80 baris/cm.(2)

2.8 Kinerja Grid


Mungkin faktor tunggal terbesar yang bertanggung jawab untuk kualitas radiografi
miskin radiasi scatter. Dengan menghapus x-ray yang tersebar dari sinar sisa, grid radio grafis
menghilangkan sumber berkurang kontras. Fungsi utama kontras Grid adalah untuk
meningkatkan Kontras gambar.(2)

2.9 Faktor Grid


adalah angka yang menunjukkan berapa kali faktor ekspos ditambah atau dikurangi
sehingga menghasilkan kehitaman atau densitas yang sama. (2)

Faktor perbaikan kontras

Karakteristik konstruksi grid telah dijelaskan, terutama rasio grid, biasanya ketika grid
diidentifikasi. Rasio grid, bagaimana pernah, mengungkapkan kemampuan grid untuk
memperbaiki citra. Properti ini grid yang ditentukan oleh faktor peningkatan (k). Peningkatan
kontras 1 menunjukkan tidak ada perbaikan. (2)
Kebanyakan grid memiliki contras peningkatan antara 1,5 dan 2,5. Dan kata-kata lain
yang contras adalah sekitar dua kali lipat ketika grid matematis, peningkatan kontras cepat
dinyatakan sebagai berikut:
𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑖𝑑
𝑘=
𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑔𝑟𝑖𝑑

Faktor peningkatan kontras biasanya diukur pada vp, tetapi harus disadari bahwa k
adalah kompleks 100 fungsi spektrum emisi sinar-X, pasien tebal-ness, dan jaringan yang
disinari. (2)

Faktor yang mempengaruhi presentase kehitaman pada pemotretan dengan grid ;

 Jenis grid itu sendiri


 Kv yang tinggi
 Penggunaannya tidak boleh terbalik
 Sentrasi di pertengahan garis grid
 Kondisi (mAs) dinaikkan
 Kalau pemotretan disudutkan dan menggunakan grid arah sinar searah dengan garis
grid. Kalau salah posisi bukan hanya radiasi hambur yang diserap tetapi radiasi primer
pun akan ikut terserap sehingga pada gambar yang dihasilkan menjadi kabur. (3)

2.10 Jenis grid


Jenis grid ditinjau dari pergerakannya;

1. Stasionery grid

11
Ialah grid yang diam, dikenal juga dengan nama LYSHOLM, yang mana pada
penggunaannya tetap diam pada waktu diadakan eksposi.
Keuntungan dari jenis ini ;
 Bisa digunakan dimana-mana

Kekurangan/kerugian ;

 Grid line (garis-garis grid) kelihatan. (3)

2. Moving grid
Dikenal juga dengan nama BUCKY, diambil dari nama Potter Bucky, yaitu
grid yang bergerak sewaktu diadakan eksposi. Biasanya sudah terpasang pada bucky
table.
Keuntungan ;
 Grid line (garis-garis grid) tidak kelihatan.

Kekurangan/kerugian ;

 Kurang praktis (tidak bisa dibawa kemana-mana). (3)

Meskipun penggunaan grid meningkatkan kontras,sebanding dalam bentuk dosis


pasien. Kuantitas x-ray gambar melalui grid jauh lebih rendah dari insiden sinar-x
membentuk gambar di grid. Oleh karena itu, ketika grid digunakan, teknik radiografi harus
ditingkatkan untuk menghasilkan beberapa OD Jumlah peningkatan ini diberikan oleh faktor
Bucky (B), sering disebut faktor grid. (2)

Faktor Bucky adalah nama untuk Gustave Bucky, penemu grid. Ini merupakan upaya
untuk mengukur penetrasi radiasi primer dan menyebarkan melalui grid. (2)

Jenis pergerakan dari moving grid

1. Single Stroke
Yang mana pergerakan dari grid hanya satu arah, biasanya grid ini mempunyai lead
strip yang agak tebal, tetapi tiap cm-nya jumlahnya sedikit bila dibandingkan dengan
moving grid.
Keuntungan ;
- Lebih murah
- Simple dan mudah penggunaannya
- Waktunya bisa diatur

Kekurangan/kerugian ;

- Kecepatan pergerakan bisa terpengaruh oleh alat mekanis


- Grid mesti reset setiap habis eksposi
- Kecepatannya terlalu lambat untuk waktu eksposi yang pendek
- Sebelum cocking handle ditarik sehingga spring (per) akan tegang.

12
- Sebelum eksposi alat pel-strip ditarik sehingga spring kembali pelan-pelan begitu juga
Bucky bergerak pelan-pelan.
- Pingston ikut bergerak dan minyak pun mengalirc(3)

2. OSCILLTIN (Bergoyang seperti getaran)


Pergerakannya simple dan bergerak sampai dengan 1 menit, grid ini menggunakan
spring dan aliran listrik. Grid jenis ini bisa dipakai pada screening asmonblies
pergerakannya dua jurusan. (3)

3. RECI PROCATING
Berjalan maju mundur. Grid ini elektromagnetically dalam satu jurusan seperti dalam
gambar. (3)

Stationery grid dan moving grid mempunyai fungsi yang sama, dan hasilnya bergantung
dari kualitas faktor yang digunakan. Stationery grid telah mengalami perkembangan
termutakhir dengan fine-line dari tipe ini tidak berhubungan dengan Orbix dan
Pendodiagnost. (6)

Jenis grid ditinjau dari susunan materalnya :

1. Linear grid ( grid yang pemakaiannya bisa bolak-balik)


Ialah jenis grid yang mana susunan lead stripe dengan Al paralel satu sama
lain. Bila menggunakan grid jenis ini kemungkinan sebagian sinar oblique akan
diserap oleh lead strip sehingga gambaran yang dihasilkan diujung tersebut seperti
under eksposi (vignette effect).
Radiasi primer kemungkinan banyak diserap oleh lead strip bila ;
a. Letak grid tidak menempel betul pada film.
Misal : tidak sejajar. Bila grid ratio rendah maka sinar hambur tinggi.
b. Bila off center.
c. Bila X-ray disudutkan kearah lead strip (tidak searah dengan panjang lead strip).(3)

2. Focused Grid (5)


Ialah jenis grid yang mana dari letak lead strip dari tengah seolah-olah menuju
ke satu titik atau fokus, sehingga sinar oblique masih bisa menerobos grid melalui
lempengan Al. Grid ini di desain untuk FFD tertentu, bilamana lebih besar atau lebih
kecil, kemungkinan densitas foto ke arah pinggir makin berkurang.

Jadi grid jenis ini :

a.) Jarak FFD tertentu.


b.) Penggunaan tidak boleh dibalik.
c.) Tidak boleh off center. (3)

13
Focused Grid dirancang untuk meminimalkan cut off. Lead stripe dari garis radial
dari lingkaran berpusat di titik fokus, sehingga mereka bertepatan dengan perbedaan
dari sinar x-ray Target tabung x-ray harus ditempatkan di pusat lingkaran ini imajiner
ketika focused grid digunakan. (2)

Fokus grid lebih sulit dari paralel grid. mereka ditandai dengan semua sifat-sifat
paralel grid, kecuali bahwa ketika benar diposisikan, mereka menunjukkan tidak ada
grid cutoff. yang radiologis technologist harus berhati-hati ketika posisi terfokus grid
karena geometris keterbatasan. (2)

Setiap focused grid ditandai dengan jarak fokus yang dimaksudkan dan sisi grid
yang harus menghadapi tabung x-ray. Jika radiografi yang diambil pada jarak selain
yang dimaksudkan, grid cutoff terjadi. (2)

3. Pseudo focused grid


Jenisnya seperti linear grid tetapi tinggi lead strip nya dari ujung ke tengah
makin panjang, memungkinkan sinar oblique masih bisa lewat sampai ke film.
Pemakaian jarang. (3)

2.11 Kesalahan Penggunaan Grid


1. Off-Level Grid

Grid difungsikan harus berbaring dalam pesawat perpendicular ke ray l dari sinar x-ray
Sinar x-ray sentral adalah x-ray yang bergerak di sepanjang pusat yang berguna sinar x-
ray. (2)

Meskipun namanya, grid off-level sebenarnya biasanya roduced dengan tabung x-ray
tidak benar diposisikan dan tidak grid tidak benar diposisikan. Namun, ini bisa terjadi
ketika grid miring selama horisontal balok ography radikal atau selama radiografi mobile
saat gambar Ell reseptor tenggelam ke tempat tidur pasien. (2)

Sinar sentral insiden di grid pada sudut, maka x-ray insiden akan miring dan jaringan
cutoff akan terjadi di seluruh radiografi, mengakibatkan OD rendah. (2)

2. Off-Center Grid

Sebuah grid dapat tegak lurus dengan sinar


sentral dari sinar RRay dan masih
menghasilkan jaringan cutoff jika digeser menyamping. Ini adalah masalah dengan grid

14
terfokus, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14-28, di mana grid off-center
ditunjukkan dengan grid posisi benar. (2)

Pusat grid terfokus harus diposisikan langsung di bawah target tabung x-ray, sehingga
sinar sentral dari sinar x-ray melewati sela centermost grid. Apa saja hasil lateral yang
pergeseran dalam grid cutoff di seluruh radiografi, memproduksi CD yang lebih rendah.
kesalahan dalam posisi ini disebut decentering lateral. (2)

Seperti grid off-level, grid off-center lebih merupakan akibat dari posisi tabung x-ray
dari grid. Dalam prakteknya, itu berarti bahwa radiologis teknolog harus hati-hati berbaris
pusat bidang cahaya-lokal dengan pusat kaset. (2)

3. Off Focus Grid

Masalah utama dengan menggunakan grid terfokus muncul ketika radiografi yang
diambil di SLDs tidak ditentukan untuk grid itu. mengilustrasikan apa yang terjadi ketika
grid terfokus tidak digunakan pada jarak fokus yang tepat. Semakin jauh grid adalah dari
jarak fokus yang ditentukan, yang lebih parah akan menjadi cutoff jaringan. Grid cutoff
tidak seragam di reseptor gambar tapi malah lebih parah di tepi. (2)

Kondisi ini biasanya tidak masalah jika semua radiografi dada yang diambil di SID
cm 180 dan semua radiografi meja di 100 cm SID. Posisi grid di jarak fokus yang tepat
adalah lebih penting dengan grid-rasio tinggi; besar posisi lintang mungkin dengan grid
rasio rendah. (2)

4. Upside- Down

15
Grid Penjelasan untuk grid terbalik jelas. Ini perlu terjadi hanya sekali, dan itu akan
melihat langsung. gambar radiografi diambil dengan grid terbalik berfokus menunjukkan
cutoff kotak parah di kedua sisi sinar utama. (2)

Setiap focused grid memiliki label yang jelas di satu sisi dan kadang-kadang pada
kedua. Ini juga memiliki garis mengalir di tengah kotak pada sisi tabung di arah yang
sama dengan strip jaringan. Label menunjukkan sisi tabung atau sisi reseptor gambar,
atau keduanya, dan jarak fokus yang ditentukan. Bahkan dengan perhatian yang moderat,
grid terbalik tidak akan terjadi. (2)

Gabungan Off-Center, Off Fokus Grid. Mungkin yang paling umum grid posisi yang
tidak tepat terjadi jika grid adalah baik off pusat dan off fokus. Tanpa perhatian yang
tepat, ini dapat terjadi dengan mudah selama ography radi mobile. Ini adalah mudah
dikenali grid-positioning artefak karena hasilnya adalah paparan merata. Radiografi
dihasilkan tampak gelap di satu sisi dan cahaya di sisi lain. (2)

2.12 PEMILIHAN GRID


Grid modern cukup baik
diproduksi bahwa banyak ahli radiologi
tidak menemukan garis grid grid stasioner pantas, terutama untuk radiografi mobile
dan pandangan horizontal pasien tegak. (2)

mekanisme jaringan bergerak, namun, jarang gagal, dan degradasi citra jarang
terjadi. Oleh karena itu, di sebagian besar situasi, adalah tepat untuk merancang
prosedur radiografi sekitar grid bergerak. Ketika grid bergerak yang digunakan, grid
paralel dapat digunakan, tetapi fokus grid yang lebih umum. (2)

focussed grid pada umumnya jauh lebih unggul paralel grid, tetapi
penggunaannya membutuhkan perawatan dan perhatian. Ketika grid terfokus
digunakan, indikator pada aparat x-ray harus dalam penyesuaian diri yang baik dan
dikalibrasi dengan benar. Indikator SID, indikator sumber-ke-meja jarak (STD), dan
lampu-lokalisasi colli mator semua harus disesuaikan dengan benar. (2)

Pemilihan grid dengan rasio yang tepat tergantung pada pemahaman tentang
tiga faktor yang saling terkait: derajat kV dari pembersihan, dan dosis pasien. Ketika
kVp tinggi digunakan, grid-rasio tinggi harus digunakan juga. Tentu saja 0f, pilihan
grid juga dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk anatomi yang sedang diradiografi. (2)

16
Jika rasio jaringan meningkat, jumlah pembersihan juga meningkat. Gambar
14-31 menunjukkan persentase perkiraan radiasi tersebar dan radiasi primer
ditransmisikan sebagai fungsi dari rasio jaringan. Perhatikan bahwa perbedaan antara
rasio grid 12: 1 dan 16: 1 kecil. Perbedaan dosis pasien adalah besar, namun oleh
karena itu, 16: 1 grid tidak sering digunakan. (2)

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Cara menanggulangi radiasi hambur supaya tidak sampai ke film adalah
dengan menggunakan grid.
 Grid adalah suatu alat yang berfungsi menaikkan kontrast radiografi dengan
cara menyerap radiasi hambur dan meneruskan radiasi primer.
 Grid pertama kali ditemukan oleh oleh dr.Gustav Bucky (1913) kemudian
disempurnakan lagi oleh Radiologist Chicago bernama dr.Hocless Potter
(1920) dengan cara mengatur jarak Al dan Pb menjadi lebih rapat dan lebih
kecil.
 Tipe-tipe grid berdasarkan pergerakannya dibagi menjadi ;
- Stationery grid/Lysholm/grid diam yaitu grid yang diam saat eksposi.
- Moving grid yaitu grid yang bergerak saat eksposi(3)
 Macam-macam grid berdasarkan konstruksinya terdiri atas ;
- Grid linier
- Focused grid
- Pseudo focused grid
- Crosed grid (2)

3.2 Saran
Radiografer sebagai seorang mitra kerja seorang radiologist harus dapat
memberikan hasil kerja yang maksimal kepada mitranya tersebut. Untuk menjaga
kualitas kerja, radiografer sebagai mitra kerja seorang radiologist harus dapat
memberikan gambar radiografi (foto rontgen) yang berkualitas, baik detail maupun
karakteristik gambar radiografi (meliputi detail daripada citra radiografi tersebut).

18
DAFTAR PUSTAKA

1. NovaRahman. 2009. Radiofotografi. Padang: Universitas Baiturrahmah


2. Stewart Carly Bushong. 1975. Radiologic Science for technologist. Canada:
Jeanne wilke
3. Angkatan V. 1998. Radiofotografi. Makassar: Atro Muhammadiyah Makassar
4. Peter Amstrong. 1983. Pembuatan gambar diagnostik. Jakarta : Penerbit buku
kedokteran EGC
5. Eugene D.frank,dkk.1949. Merril’s Atlas of radiographic positioning &
procedures,edition 12. Amerika :Elsevier Molby
6. Pamela M. Kimber.1983. Radiography of the Head. Amerika : Longman grup
Limited

19

Anda mungkin juga menyukai