Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

DIGITALISASI PADA PESAWAT SINAR-X

Di susun oleh : kelompok 10

Kelas / Semester : B

WIWIN WINARTI 16106


TITANIA AURILLY 16101
VIRDAYANTI BURHAN 16102
VIVI AUDILLAH 16103
WAHYU FERNANDA NTOBUO 16104
WAHYUNI MULTAZAM 16105

AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


ATRO MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum, wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Yang maha pengasih lagi
maha penyayang Yang telah melimpahkan nikmat kesehatan dan kesempatan
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah susun dengan semaksimal mungkin, memanfaatkan


berbagai media untuk mendapatkan materi yan terkait dengan judul. Terlepas dari
semua itu kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
maka dari itu, kami dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca
untuk perbaikan selanjutnya.

Akhir kata, semoga makalah ini kurang lebihnya dapat bermanfaat,


memberikan tambahan pengetahuan tentang digitalisasi pada pesawat sinar-x.

Wassalamualaikum, wr.wb.

Makassar, Maret 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

A. LATAR BELAKANG ................................................................................... 4

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................... 4

C. TUJUAN PENULISAN................................................................................. 4

D. MANFAAT PENULISAN ............................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6

A. DEFINISI DIGITAL RADIOGRAFI .......................................................... 6

B. KOMPONEN-KOMPONEN DIGITAL RADIOGRAFI ............................ 9

C. PRINSIP KERJA DIGITAL RADIOGRAFI .............................................. 14

A. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DIGITAL RADIOGRAFI ........... 15

B. DEFINISI COMPUTER RADIOGRAFI................................................... 16

C. KOMPONEN-KOMPONEN COMPUTER RADIOLOGI ....................... 16

G.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN COMPUTER RADIOGRAFI ......... 23

H. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA DR DENGAN CR ........ 25

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 29

A. KESIMPULAN ........................................................................................... 29

B. SARAN ........................................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 30

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Radiografi ialah penggunaan sinar pengionan (sinar X, sinar gamma)
untuk membentuk bayangan benda yang dikaji pada film. Radiografi umumnya
digunakan untuk melihat benda tak tembus pandang, misalnya bagian dalam
tubuh manusia. Gambaran benda yang diambil dengan radiografi
disebut Radiograf. Radiografi lazim digunakan pada berbagai bidang,
terutama pengobatan dan industri.
Sinar X yang dihasilkan untuk mendapatkan radiograf terbentuk didalam
pesawat sinar X oleh penemuan Wilhelm Cundrad Rooentgen pada tanggal 8
november 1895. Adapun pesawat yang sering digunakan yaitu pesawat
konventional (non charging), Pesawat sistem charger, dan sekarang karena
semakin canggihnya teknologi pesawat sinar X pun didigitalisasi yang dikenal
dengan sebutan DR (Digital Radiografi) dan CR (Computer Radiografi).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan Digital Radiografi dan Computer Radiografi?
2. Apa sajakah komponen-komponen Digital Radiografi dan Computer
Radiografi ?
3. Bagaimana prinsip kerja Digital Radiografi dan Computer Radiografi?
4. Apakah kelebihan dan keterbatasan Digital Radiografi dan Computer
Radiografi?
5. Apakah perbedaan antara Digital Radiografi dengan Computer Radiografi ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan defenisi Digital Radiografi dan Computer Radiografi.
2. Menyebutkan dan menjelaskan komponen-komponen Digital Radiografi dan
Computer Radiografi.
3. Menjelaskan prinsip kerja Digital Radiografi dan Computer Radiografi.

4
4. Menyebutkan kelebihan dan keterbatasan Digital Radiografi dan Computer
Radiografi .
5. Menjelaskan perbedaan antara Digital Radiografi dengan Computer
Radiografi.

D. MANFAAT PENULISAN
1. Mendapatkan informasi tentang Digital Radiografi dan Computer Radiografi.
2. Menambah Wawasan tentang Digital Radiografi dan Computer Radiografi.
3. Mengetahui komponen-komponen Digital Radiografi dan Computer
Radiografi.
4. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan Digital Radiografi
dan Computer Radiografi.
5. Mahasiswa dapat mengetahui Persamaan dan perbedaan antara Digital
Radiografi dengan Computer Radiografi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DIGITAL RADIOGRAFI

Digital / Radiografi (DR) adalah suatu bentuk sinar-x pencitraan, di mana


detektor panel datar digunakan sebagai pengganti film. Dengan sistem DR gambar
dapat dilihat di monitor segera setelah akuisisi, yang memakan waktu beberapa
detik dan dapat disimpan / diteruskan dimanapun mereka dibutuhkan. Seperti
gambar-gambar digital, beberapa salinan data gambar selalu identik.

Selain preview gambar segera dan ketersediaan keuntungan dari DR atas


film yang mencakup jangkauan dinamis yang lebih luas yang membuatnya lebih
pemaaf untuk eksposur atas dan bawah serta kemampuan untuk menerapkan
teknik pemrosesan citra khusus yang meningkatkan tampilan keseluruhan gambar.

6
Keuntungan lainnya termasuk efisiensi waktu melalui proses kimia
melewati dan pengurangan biaya terkait dengan proses, mengelola dan
menyimpan film. Radiasi juga kurang dapat digunakan untuk menghasilkan
gambar kontras mirip dengan radiografi konvensional. Akibatnya waktu paparan
yang dipersingkat dari menit ke detik belaka.

DirectRay, untuk produksi gambar radiografi yang akan ditampilkan


secara elektronik, ditransfer, dan disimpan.

Sistem Direct Radiography (DR) adalah system baru pada pesawat rontgen
digital yang berkembang saat ini dimana image atau gambar hasil expose dari
objek radiografi diubah kedalam format digital secara real time dengan
menggunakan sensor berupa flat panel atau Charge Coupled Devices (CCD), jadi
tak perlu menggunakan cassette reader untuk mendapatkan gambar secara digital.

Dalam digital subtraction angiography, pemeriksaan diawali dengan


membuat citra fluoroskopi digital pada daerah yang dimaksud, kemudian
disimpan dalam komputer. Kontras media kemudian disuntikkan, dan dibuat citra
kedua yang selanjutnya melalui program komputer disubstraksi dengan citra
pertama

Digital radiografi dilakukan oleh sistem yang terdiri dari komponen


fungsional berikut:

· Sebuah reseptor gambar digital


· Sebuah unit pengolahan gambar digital
· Sebuah sistem manajemen gambar
· Gambar dan data perangkat penyimpanan
· Interface untuk sistem informasi pasien
· Sebuah jaringan komunikasi
· Sebuah perangkat tampilan dengan kontrol penampil dioperasikan.
· Sebuah perangkat tampilan dengan kontrol penampil dioperasikan.

7
Reseptor digital adalah perangkat yang memotong sinar x-ray setelah itu
telah melewati tubuh pasien dan menghasilkan gambar dalam bentuk digital,
yaitu, matriks piksel, masing-masing dengan nilai numerik.

Ini menggantikan kaset yang berisi layar mengintensifkan dan film yang
digunakan dalam non-digital radiografi, film layar.

Seperti kita akan segera melihat, ada beberapa jenis reseptor radiografi
digital.

Manajemen gambar adalah fungsi yang dilakukan oleh sistem komputer


yang terkait dengan proses radiografi digital. Fungsi-fungsi ini terdiri dari
mengendalikan pergerakan gambar antara komponen-komponen lain dan
menghubungkan data lain dan informasi dengan gambar.

Beberapa fungsi mungkin dilakukan oleh komponen komputer dari


perangkat radiografi digital tertentu atau oleh Sistem Manajemen lebih luas
Digital Image (meredup) yang berfungsi dalam perangkat pencitraan banyak
fasilitas. Catatan: ini tidak jarang akan meredup akan disebut dengan nama yang
lebih tua, dan agak kurang tepat, PACS (Picture Archiving dan Sistem
Komunikasi). Sistem Informasi Pasien, mungkin dikenal sebagai Sistem Informasi
Radiologi (RIS), adalah tambahan untuk sistem radiografi digital dasar. Melalui
informasi, antarmuka seperti ID pasien, penjadwalan, prosedur yang sebenarnya
dilakukan, dll ditransfer.

Salah satu keuntungan utama dari radiografi digital adalah kemampuan


untuk memproses gambar setelah mereka direkam.Berbagai bentuk pengolahan
digital dapat digunakan untuk mengubah karakteristik dari gambar digital.Untuk
radiografi digital kemampuan untuk mengubah dan mengoptimalkan kontras
adalah nilai besar. Hal ini juga memungkinkan untuk menggunakan pengolah
digital untuk meningkatkan visibilitas detail dalam beberapa radiografi.Metode
pengolahan berbagai dieksplorasi secara rinci jauh lebih dalam modul
lain.Radiografi digital, dan lain gambar medis digital, disimpan sebagai data
digital.

8
Keuntungan (dibandingkan dengan gambar yang direkam pada film)
meliputi:

· Cepat penyimpanan dan pengambilan.


· Kurang fisik ruang penyimpanan yang dibutuhkan
· Kemampuan untuk menyalin dan menggandakan tanpa kehilangan kualitas
gambar
Keuntungan lain dari gambar digital adalah kemampuan untuk mentransfer
mereka dari satu lokasi ke lokasi lain sangat cepat.
Ini dapat berupa:

· Dalam fasilitas pencitraan untuk perangkat penyimpanan dan tampilan


· Untuk lokasi lain (Teleradiology)
· Di mana saja di dunia (melalui internet)
Dibandingkan dengan radiografi direkam dan ditampilkan dalam film,
yaitu "softcopy", ada keuntungan dari menampilkan "softcopy".Salah satu
keuntungan utama adalah kemampuan untuk menyesuaikan dan mengoptimalkan
karakteristik citra seperti kontras.Keuntungan lainnya termasuk kemampuan untuk
memperbesar, membandingkan beberapa gambar, dan melakukan berbagai fungsi
analitis saat melihat gambar.

B. KOMPONEN-KOMPONEN DIGITAL RADIOGRAFI


Zaman yang semakin berkembang, menuntut kita untuk bekerja cepat
dengan proses yang tepat. Era digital membawa perubahan dalam berbagai bidang
dan membantu kerja manusia. Jadi mengapa harus digital? Dunia kesehatan
terutama di bidang Radiologi di minta berkerja secara cepat dan efektif.
Penggunaan teknologi digital dalam bidang ini membantu kerja Radiografer
menjadi lebih baik. keuntungan lain dari teknologi ini adalah berkurangnya
Reject film, penyimpanan film lebih aman karna dalam bentuk data dan juga lebih
bersih. Sebuah sistem digital radiographi terdiri dari 4 komponen utama, yaitu X-
ray source, detektor, Analog-Digital Converter, Computer, dan Output Device.

9
1. X-ray Source

Sumber yang digunakan untuk menghasilkan X-ray pada DR sama dengan


sumber X-ray pada Coventional Radiography. Oleh karena itu, untuk merubah
radiografi konvensional menjadi DR tidak perlu mengganti pesawat X-ray.

1. Image Detektor

Detektor berfungsi sebagai Image Receptor yang menggantikan


keberadaan kaset dan film. Ada dua tipe alat penangkap gambar digital, yaitu Flat
Panel Detectors (FPDs) dan High Density Line Scan Solid State Detectors.

a. Flat Panel Detectors (FPDs)

10
FPDs adalah jenis detektor yang dirangkai menjadi sebuah panel tipis.
Berdasarkan bahannya, FPDs dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Amorphous Silicon

Amorphous Silicon (a-Si) tergolong teknologi penangkap gambar tidak


langsung karena sinar-X diubah menjadi cahaya. Dengan detektor-detektor a-Si,
sebuah sintilator pada lapisan terluar detektor (yang terbuat dari Cesium Iodida
atau Gadolinium Oksisulfat), mengubah sinar-X menjadi cahaya. Cahaya
kemudian diteruskan melalui lapisan photoiodida a-Si dimana cahaya tersebut
dikonversi menjadi sebuah sinyal keluaran digital. Sinyal digital kemudian dibaca
oleh film transistor tipis (TFT’s) atau oleh Charged Couple Device (CCD’s). Data
gambar dikirim ke dalam sebuah computer untuk ditampilkan. Detektor a-Si
adalah tipe FPD yang paling banyak dijual di industri digital imaging saat ini.

2) Amorphous Selenium (a-Se)

11
Amorphous Selenium (a-Se) dikenal sebagai detektor langsung karena
tidak ada konversi energi sinar-X menjadi cahaya. Lapisan terluar dari flat panel
adalah elektroda bias tegangan tinggi. Elektrode bias mempercepat energi yang
ditangkap dari penyinaran sinar X mealui lapisan selenium. Foton-foton sinar-X
mengalir melalui lapisan selenium menciptakan pasangan lubang electron.
Lubang-lubang elektron tersebut tersimpan dalam selenium berdasarkan pengisian
tegangan bias. Pola (lubang-lubang) yang terbentuk pada lapisan selenium dibaca
oleh rangakaian TFT atau Elektrometer Probes untuk diinterpretasikan menjadi
citra.

b. High Density Line Scan Solid State device


Tipe penangkapan gambar yang kedua pada DR adalah High Density Line
Scan Solid State device. Alat ini terdiri dari Photostimulable Barium Fluoro
Bromide yang dipadukan dengan Europium (BaFlBr:Eu) tatu Fosfor Cesium
Bromida (CsBr).
Detektor fosfor merekam energi sinar-X selama penyinaran dan dipindai
(scan) oleh sebuah dioda laser linear untuk mengeluarkan energi yang tersimpan
yang kemudian dibaca oleh sebuah penangkap gambar digital Charge Coupled
Devices (CCD’s). Image data kemudian ditransfer oleh Radiografer untuk
ditampilkan dan dikirim menuju work stasion milik radiolog.

12
3. Analog to Digital Converter

Komponen ini berfungsi untuk merubah data analog yang dikeluarkan


detektor menjadi data digital yang dapat diinterpretasikan oleh komputer.

4. Komputer

Komponen ini berfungsi untuk mengolah data, manipulasi image,


menyimpan data-data (image), dan menghubungkannya dengan output device atau
work station.

5. Output Device

Sebuah sistem digital radiografi memiliki monitor untuk menampilkan


gambar. Melaui monitor ini, radiografer dapat menentukan layak atau tidaknya
gambar untuk diteruskan kepada work station radiolog.

Selain monitor, output device dapat berupa laser printer apabila ingin
diperoleh data dalam bentuk fisik (radiograf). Media yang digunakan untuk
mencetak gambar berupa film khusus (dry view) yang tidak memerlukan proses
kimiawi untuk mengasilkan gambar.

13
Gambar yang dihasilkan dapat langsung dikirimkan dalam bentuk digital
kepada radiolog di ruang baca melaui jaringan work station. Dengan cara ini,
dimungkinkan pembacaan foto melaui teleradiology.

C. PRINSIP KERJA DIGITAL RADIOGRAFI

14
Prinsip kerja Digital Radiography (DR) atau (DX) pada intinya
menangkap sinar-X tanpa menggunakan film. Sebagai ganti film sinar X,
digunakan sebuah penangkap gambar digital untuk merekam gambar sinar X dan
mengubahnya menjadi file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak untuk
dibaca dan disimpan sebagai bagian rekammedispasien.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DIGITAL RADIOGRAFI


 Kelebihan yang dimiliki digital radiography antara lain:
a. Cepat dan efisien karena tidak membutuhkan kamar gelap untuk pencetakan
gambar.
b. Hasil lebih akurat.
c. Sistem sinar-X (pesawat) dapat tetap digunakan dengan dilakukan moifikasi.
d. Tidak membutuhkan ahli komputer karena perangkat lunak yang digunakan
untuk mengatur image mudah digunakan.
e. Angka penolakan film dapat ditekan.
f. Dapat digunakan untuk radiografi mobile X-Ray unit dengan detektor digital
(flat digital).
 Kekurangan digital radiografi antara lain :
a. Dibutuhkan dana yang besar untuk mengganti fasilitas radiografi
konvensional menjadi digital.
b. Kesalahan faktor eksposi yang terlalu parah tidak dapat diperbaiki.
c. Walaupun diklaim dapat mengurangi dosis yang diterima pasien, digital
radiografi justru lebih sering meningkatkan dosis pasien, karena
- Over eksposure tidak akan terdeteksi (dapat dikurangi dengan mudah dalam
proses komputer). Sehingga radiografer cenderung menambah faktor eksposi.
- Pengulangan pemeriksaan (sebelum dicetak) tidak akan menambah jumlah film
yang digunakan, sehingga menurunkan tingkat kehati-hatian radiografer.

15
E. DEFINISI COMPUTER RADIOGRAFI
 Computer Radiografi (CR) merupakan suatu sistem atau proses untuk
mengubah sistem analog pada konvensional radiografi menjadi digital
radiografi.
 Computed Radiography adalah proses digitalisasi gambar yang menggunakan
lembar atau photostimulable plate untuk akusisi data gambar (Ballinger,
1999).

F. KOMPONEN-KOMPONEN COMPUTER RADIOLOGI


1. Kaset ( Film / Screen ) Analog
Phospor screen (IS) pada kaset analog berfungsi mengubah sinar-x
menjadi sinar tampak (gadolinium oxysulfide atau lanthanum oxybromide). Kaset
CR hanya berisi plate yang dilapisi phospor / storage phospor screens (barium
fluorohalide), bentuknya seperti IS namun tanpa film sehingga dapat dipakai
berulang-ulang.

16
Cara Kerja Kaset CR :
1. Storage phospor screen di ekspose seperti biasa
2. Phospor menyerap radiasi pada derajat yang berbeda-beda tergantung pada area
anatomikalnya
3. Phospor di isi oleh radiasi, besarnya isian tersebut tergantung kepada besarnya
energi sinar-x yang diserap
4. Isian ini bertahan dalam materi phospor sampai dihapus.

Jenis-jenis kaset CR :
a). Kaset general purpose
1) Terdiri dari jenis rigid screen dan flexible screen
2) Dipakai untuk radiografi konvensional
3) Memori terpakai 9 - 15 mb / image
4) Terutama untuk aplikasi chest pada mcu masal, rata" foto thorax berkapasitas
10 mb / image
5) Rigid screen = tidak terjadi kontak mekanikal phospor, berusia pakai lebih
lama dibanding dengan fleksibel screen, yang di transport oleh roller
6) Memakai single atau double phospor layer
7) Resolusi sekitar 70 - 115 micron
8) Ukuran nya bervariasi : 15 x 30 cm , 18 x 24 cm, 24 x 30 cm, 35 x 35 cm, dan
35 x 43 cm

17
b). Kaset Panjang (Long Length / Full Spine)
1) dipakai untuk radiografi pada tulang panjang, dan tulang belakang
2) pada kasus chiropractic untuk melihat tulang, study scoliosis, dan koreksi
operasi
3) ukuran yang biasa dipakai 35 x 84 cm (portable), 43 x 129 cm atau
sambungan dari 4 kaset berukruan 35 x 43 cm (wallfixed)
4) memerlukan software khusus untuk menyatukan gambar

c). Kaset ber-resolusi tinggi (HR/EHR)


1) bisa dipakai untuk mammografi yang memerlukan ketelitian tinggi
2) resolusi 43,5 - 5 mikron meter
3) Ukuran : 18 x 24 cm dan 24 x 30 cm
4) Kapasitas memori mencapai 30 MB / Image, sehingga waktu scanning lebih
lama dari general purpose

18
2. Scanner - Scanning
adalah alat untuk membaca informasi sinar-x yang diterima oleh kaset CR
/ PSP secara analog dan merubah informasi tersebut menjadi data digital,
sementara scanning merupakan proses nya, dan scanner adalah alatnya atau bisa
juga disebut Digitizer.
Cara kerja scanner :
a. kaset yang akan dibaca di tandai dengan barcode terlebih dahulu agar sesuai
dengan pasien dan pemeriksaan
b. didalamnya terdapat reaktor laset (optical), dengan bantuan sinar laser untuk
merangsang aktifasi phospor (stimulate) dan detektor (PMT) untuk menangkap
emisi phospor sebagai informasi yang akan dioleh menjadi data
c. data tersebut diolah dan divisualisasikan dalam format digital
d. setelah selesai proses scan, informasi yang ada pada plate kemudian dihapus
dengan memaparkan sinar intensitas tinggi supaya plate bisa dipergunakan
kembali.
e. seluruh sistem itu digerakkan secara motorik / mekanik

Scanning dilakukan selama 20 ms per garis, sinyal yang diterma PMT masih
berwujud analog lalu didigitalisasi oleh digitizer.

19
Scanner
3. Consol
Konsol pada CR adalah perangkat keras dan lunak sperti halnya perangkat
komputer di rumah atau yang biasa kita sebut sebagai Personal Computer (PC)
yang terdiri dari :
a. Monitor
b. CPU
c. Cassette ID Scanner - barcode reader
d. DICOM store / server
Pada perangkat lunaknya memiliki bermacam pilihan sesuai dengan
kebutuhan CR seperti mammografi , longlength image, Enchancement, dsb.
semakin lengkap fitur yang dimiliki CR, semakin mahal juga harga dari CR
tersebut. sedangkan DICOM (Digital Imaging and Communication on Medicine)
adalah sistem penyimpanan image dalam kapasitas medis yang memerlukan
ketelitian sehingga kapasitasnya besar (MB/image).

Fungsi Konsol :
a. Memasukan data pasien
b. menentukan alur kerja radiologi
c. mengolah data dan image pasien sesuai dengan jenis pemeriksaannya

20
d. melakukan quality control image sebelum didistribusikan
e. melakukan pendistribusian image untuk mencetak image pada printer,
kepentingan backup menggunakan CD/DVD, untuk share menggunakan jaringan
RIS/HIS.

Computer Radiografi (CR) mempunyai perlengkapan operasional yang


terdiri dari :
a). Imaging Plate
Imaging plate merupakan media pencatat sinar-X pada Computer
Radiografi yang terbuat dari bahan photostimulable phosphor tinggi. Dengan
menggunakan Imaging plate memungkinkan processor gambar untuk
memodifikasi kontras.
Imaging plate berada dalam kaset Imaging. Fungsi dari Imaging plate adalah
sebagai penangkap gambar dari objek yang sudah di sinar (ekspose). Prosesnya
adalah pada saat terjadinya penyinaran, Imaging plate akan menangkap energi dan
disimpan oleh bahan phosphor yang akan dirubah menjadi Electronic Signal
dengan laser scenner dalam image reader.
(Sumber : Merril’s Tenth edition, Chapter 34, Computed Radiography : 358)

Struktur dari imaging plate adalah :


1) Protective layer : berukuran tipis & transparent berfungsi untuk melindungi
IP.
2) Phosphor layer : mengandung barium fluorohalide dalam bahan pengikatnya.
3) Reflective layer : terdiri dari partikel yang dapat memantulkan cahaya.
4) Conductive layer : terdiri dari Kristal konduktif. Yang berfungsi untuk
mengurangi masalah yang disebabkan oleh electrostatic. Selain itu ia juga
mempunyai kemampuan untuk menyerap cahaya dan dengan demikian hal
tersebut dapat meningkatkan ketajaman gambaran.
5) Support layer : mempunyai stuktur dan fungsi yang sama seperti yang ada
pada intensifying screen.

21
6) Backing layer : lapisan soft polimer untuk melindungi imaging plate selama
proses pembacaan di dalam image reader.
7) Bar code label : digunakan untuk memberikan nomor seri dan untuk
mengidentifikasi imaging plate tertentu yang kemudian dapat dihubungkan
dengan data pasien.

b). Image Reader


Image reader berfungsi sebagai pembaca dan mengolah gambar yang
diperoleh dari Image plate. Semakin besar kapasitas memorinya maka semakin
cepat waktu yang diperlukan untuk proses pembacaan Image plate, dan
mempunyai daya simpan yang besar. Waktu tercepat yang diperlukan untuk
membaca imaging plate pada image reader yaitu selama 64 detik.
Selain tempat dalam proses pembacaan, Image reader mempunyai peranan
yang sangat penting juga dalam proses pengolahan gambar, sistem transportasi
Image plate serta penghapusan data yang ada di Image plate. Image reader sudah
dilengkapi dengan monitor yang berfungsi untuk menampilkan gambar yang
sudah di baca oleh Image reader disebut dengan image console.
Image console berfungsi sebagai media pengolahan data, berupa computer
khusus untuk medical imaging dengan touch screen monitor. Image console
dilengkapi oleh bebagai macam menu yang menunjang dalam proses editing dan
pengolahan gambar sesuai dengan anatomi tubuh, seperti kondisi hasil gambaran
organ tubuh, kondisi tulang dan kondisi soft tissue.
Terdapat menu yang sangat diperlukan dalam teknik radiofotografi yaitu
kita bisa mempertinggi atau mengurangi densitas, ketajaman, kontras dan detail
dari suatu gambaran radiografi yang diperoleh.
c). Image Recorder
Image recorder mempunyai fungsi sebagai proses akhir dari suatu
pemeriksaan yaitu media pencetakan hasil gambaran yang sudah diproses dari
awal penangkapan sinar-X oleh image plate kemudian di baca oleh image reader
dan diolah oleh image console terus dikirim ke image recorder untuk dilakukan

22
proses output dapat berupa media compact disc sebagai media penyimpanan.atau
dengan printer laser yang berupa laser imaging film.

G. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN COMPUTER RADIOGRAFI


Computed Radiography mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan
radiografi konvensial, antara lain :
1) Angka pengulangan yang lebih rendah karena kesalahan-kesalahan faktor
teknis.
2) Resolusi kontras yang lebih tinggi dan latitude eksposi yang lebih luas
dibandingkan emulsi film radiografi.
3) Tidak memerlukan kamar gelap atau biaya untuk film ( jika gambar tidak
ditampilkan dalam hard copy).
4) Kualitas gambar dapat ditingkatkan.
5) Penyimpanan gambar lebih mudah baik dengan hard copy maupun
penyimpanan elektronik. ( Papp, 2006).

Kekurangan Computed Radiography, antara lain :


1) Biaya yang cukup tinggi untuk IP, unit CR reader, hardware dan software
untuk workstation.
2) Resolusi spatial rendah.
3) Pasien potensial untuk menerima radiasi yang overexposed. Computed
Radiography (CR) dapat mengkompensasi overeksposure, sehingga
radiografer terkadang member eksposi yang berlebih pada pasien.
4) Adanya artefak pada gambar akibat proses penghapusan IP yang kurang baik.
( Papp, 2006).

Persamaan Radiografi Konvensional dan Computed Radiography


1) Menggunakan x-ray dalam pencitraan gambar
2) Masih memilih Kvp dan mAs yang standar

23
3) Menggunakan kaset atau gambar reseptor
4) Terdapat bayangan laten yang dapat diolah menjadi bayangan nyata
5) Perbedaan Radiografi Konvensional dan Computed Radiography

Perbedaan Radiografi Konvensional dan Computed Radiography


1) Pengumpulan gambar
Pada radiografi konvensional pengumpulan gambar dengan menangkap sinar
radiasi yang telah melewati pasien dengan menggunakan film ( blue atau green
sensitive ).
Computed radiography menggunakan imaging plate (IP) terbuat dari
phosphor sebagai media pengumpul gambar pengganti x-ray film, diletakan
dalam imaging plate cassette ( IP cassette ).
2) Pengolahan gambar
Film x-ray dalam sistem konvensional selanjutnya diproses dengan
menggunakan developer dan fixer ( proses manual atau otomatis ) sehingga
menghasilkan gambar
Pada computed radiography, image plate yang telah dieksposi selanjutnya
dimasukan dalam reader unit, dengan laser scanner hasil eksposi pada image plate
dibaca dan diubah menjadi signal digital yang selanjutnya ditampilkan pada
monitor komputer.

3) Penampilan gambar
Konvensional radiografi gambar dihasilkan oleh x-ray film yang telah
melalui beberapa proses yang berkesinambungan, sehingga apabila tejadi
kesalahan pada salah satu atau beberapa bagian dari proses tersebut maka akan
berpengaruh langsung dengan tampilan gambar. Untuk memperbaikinya proses
harus diulang secara keseluruhan dari awal.
Sedangkan pada computed radiography gambar ditampilkan dengan monitor
komputer yang didukung oleh software khusus untuk medical imaging sehingga
gambar bisa diperbaiki pada tampilannya yang bertujuan untuk memudahkan
menegakkan diagnosa suatu penyakit.

24
4) Penyimpanan gambar
Berbeda dengan konvensional radiografi yang menyimpan gambar hanya
dalam bentuk x-ray film, computed radiography gambar dapat disimpan dalam
bentuk hasil cetak seperti halnya x-ray film, juga memungkinkan untuk disimpan
dalam hard disk, compact disk, floppy disk atau media penyimpanan digital
lainnya.

H. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA DR DENGAN CR


CR dan DR memiliki banyak kesamaan. Kedua CR dan DR menggunakan
media untuk menangkap energi x-ray dan keduanya menghasilkan gambar digital
yang dapat ditingkatkan untuk diagnosis soft copy atau review lebih lanjut. Kedua
CR dan DR juga dapat menyajikan sebuah gambar dalam hitungan detik paparan.
CR umumnya melibatkan penggunaan kaset yang rumah pelat pencitraan, mirip
dengan tradisional film layar sistem, untuk merekam gambar sedangkan DR
biasanya menangkap gambar langsung ke detektor panel datar tanpa
menggunakan kaset. Pengolahan gambar atau perangkat tambahan dapat
diterapkan pada gambar DR serta gambar CR karena format digital masing-
masing. Ada berbagai jenis detektor DR digunakan dalam bidang kedokteran dan
industri. Setiap jenis memiliki kemampuannya sendiri dan perbedaan dan dapat
diterapkan dengan kebutuhan pencitraan tertentu berdasarkan atribut tersebut.CR
dan DR tidak harus bingung dengan fluoroskopi, di mana ada sinar radiasi terus
menerus, dan gambar muncul di layar seperti di TV. Ini adalah sistem banyak
orang kenal, di mana gambar dari artikel yang diperiksa dengan sinar-x dilihat
secara real time di monitor atau layar. Banyak orang berpikir bandara
menggunakan fluoroscopes untuk pemeriksaan bagasi, padahal LDAs fakta
(Array Linear Diode) secara universal digunakan untuk menghasilkan gambar
statis konten bagasi. LDAs juga digunakan dalam berbagai skrining lain dan
aplikasi imaging, dan juga disajikan dalam format digital. Fluorosopes modern
menggunakan perangkat yang disebut intensifier gambar untuk meningkatkan
output analog dari gambar x-ray real time, di mana ia dijemput oleh salah satu

25
video atau kamera digital CCD dan ditingkatkan untuk mengurangi kebisingan
yang melekat dalam sistem.
Pencitraan piring Pelat CR imaging (IP) mengandung fosfor penyimpanan
photostimulable, yang menyimpan tingkat radiasi yang diterima pada setiap titik
dalam energi elektron lokal. Ketika piring diletakkan melalui scanner, sinar laser
scanning menyebabkan elektron untuk bersantai ke tingkat energi yang lebih
rendah (pendaran photostimulated), memancarkan cahaya yang dideteksi oleh
tabung foto-pengganda, yang kemudian diubah ke sinyal elektronik. Sinyal
elektronik kemudian diubah menjadi diskrit (digital) nilai-nilai dan ditempatkan
ke dalam peta prosesor gambar pixel. Pelat pencitraan secara teoritis dapat
digunakan kembali ribuan kali jika mereka ditangani hati-hati. Penanganan IP
dalam kondisi industri, bagaimanapun, dapat mengakibatkan kerusakan setelah
seratus menggunakan beberapa. Gambar bisa dihapus hanya dengan mengekspos
piring untuk lampu ruangan tingkat neon. Scanner laser paling otomatis
menghapus pelat foto setelah laser scanning selesai. Pelat pencitraan kemudian
dapat digunakan kembali. Reusable fosfor piring aman lingkungan tetapi perlu
dibuang sesuai dengan peraturan lokal.

Aplikasi industri Computed radiografi (CR) sering dibedakan dari


Radiografi Langsung (DR). CR dan DR memiliki banyak kesamaan. Kedua CR
dan DR menggunakan media untuk menangkap energi x-ray dan keduanya
menghasilkan gambar digital yang dapat ditingkatkan untuk diagnosis soft copy
atau review lebih lanjut. Kedua CR dan DR juga dapat menyajikan sebuah gambar
dalam hitungan detik paparan. CR umumnya melibatkan penggunaan kaset yang
rumah pelat pencitraan, mirip dengan tradisional film layar sistem, untuk
merekam gambar sedangkan DR biasanya menangkap gambar langsung ke
detektor panel datar tanpa menggunakan kaset. Pengolahan gambar atau perangkat
tambahan dapat diterapkan pada gambar DR serta gambar CR karena format
digital masing-masing. Ada berbagai jenis detektor DR digunakan dalam bidang
kedokteran dan industri. Setiap jenis memiliki kemampuannya sendiri dan

26
perbedaan dan dapat diterapkan dengan kebutuhan pencitraan tertentu berdasarkan
atribut tersebut.

CR dan DR tidak harus bingung dengan fluoroskopi, di mana ada sinar


radiasi terus menerus, dan gambar muncul di layar seperti di TV. Ini adalah sistem
banyak orang kenal, di mana gambar dari artikel yang diperiksa dengan sinar-x
dilihat secara real time di monitor atau layar. Banyak orang berpikir bandara
menggunakan fluoroscopes untuk pemeriksaan bagasi, padahal LDAs fakta
(Array Linear Diode) secara universal digunakan untuk menghasilkan gambar
statis konten bagasi. LDAs juga digunakan dalam berbagai skrining lain dan
aplikasi imaging, dan juga disajikan dalam format digital. Fluorosopes modern
menggunakan perangkat yang disebut intensifier gambar untuk meningkatkan
output analog dari gambar x-ray real time, di mana ia dijemput oleh salah satu
video atau kamera digital CCD dan ditingkatkan untuk mengurangi kebisingan
yang melekat dalam sistem.

Pelat CR imaging (IP) mengandung fosfor penyimpanan photostimulable,


yang menyimpan tingkat radiasi yang diterima pada setiap titik dalam energi
elektron lokal. Ketika piring diletakkan melalui scanner, sinar laser scanning
menyebabkan elektron untuk bersantai ke tingkat energi yang lebih rendah
(pendaran photostimulated), memancarkan cahaya yang dideteksi oleh tabung
foto-pengganda, yang kemudian diubah ke sinyal elektronik. Sinyal elektronik
kemudian diubah menjadi diskrit (digital) nilai-nilai dan ditempatkan ke dalam
peta prosesor gambar pixel.

Pelat pencitraan secara teoritis dapat digunakan kembali ribuan kali jika
mereka ditangani hati-hati. Penanganan IP dalam kondisi industri, bagaimanapun,
dapat mengakibatkan kerusakan setelah seratus menggunakan beberapa. Gambar
bisa dihapus hanya dengan mengekspos piring untuk lampu ruangan tingkat neon.
Scanner laser paling otomatis menghapus pelat foto setelah laser scanning selesai.
Pelat pencitraan kemudian dapat digunakan kembali. Reusable fosfor piring aman
lingkungan tetapi perlu dibuang sesuai dengan peraturan lokal.

27
• Digital radiography pada dasarnya adalah pengambilan gambar sinar-x tanpa
film.
• Sebagai pengganti film digunakan perangkat detektor yang berfungsi untuk
merekam gambar selanjutnya disajikan sebagai sebuah data digital untuk
interpretasi dokter atau diolah terlebih dahulu oleh radiografer dan disimpan
sebagai catatan medis pasien.
• Jika pada CR (Computed Radiography) menggunakkan PSP (Photo
Stimulated Radiography) sebagai penangkap bayangan laten.
• Pada DR (Digital Radiography) menggunakkan Flat Panel Detector (FPD)
sebagai penangkap gambar dan sensor sinar x-ray digital.

28
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Digital / Radiografi (DR) adalah suatu bentuk sinar-x pencitraan, di mana
detektor panel datar digunakan sebagai pengganti film. Dengan sistem DR gambar
dapat dilihat di monitor segera setelah akuisisi, yang memakan waktu beberapa
detik dan dapat disimpan / diteruskan dimanapun mereka dibutuhkan. Seperti
gambar-gambar digital, beberapa salinan data gambar selalu identik.

Salah satu keuntungan utama dari radiografi digital adalah kemampuan


untuk memproses gambar setelah mereka direkam.Berbagai bentuk pengolahan
digital dapat digunakan untuk mengubah karakteristik dari gambar digital.Untuk
radiografi digital kemampuan untuk mengubah dan mengoptimalkan kontras
adalah nilai besar. Hal ini juga memungkinkan untuk menggunakan pengolah
digital untuk meningkatkan visibilitas detail dalam beberapa radiografi.Metode
pengolahan berbagai dieksplorasi secara rinci jauh lebih dalam modul
lain.Radiografi digital, dan lain gambar medis digital, disimpan sebagai data
digital.

B. SARAN
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kekurangan, untuk itu kami
sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah
ini menjadi lebih baik dan bisa bermanfaat bagi kita semua. Harapan kami, setelah
teman-teman membaca makalah ini ada kemauan untuk terus mendalami ilmu
seperti makalah yang telah kami susun ini. Dan setidaknya teman-teman tidak
mengabaikan dengan pelajaran tentang Digital Radiografi, sebab tidak kala
pentingnya dengan pelajaran yang lainnya. Sekian dari kami, terima kasih banyak
dan atas perhatiannya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Merril’s Tenth edition, Chapter 34, Computed Radiography : 358


Lisda Nur Indra.2013.”Computer Radiography”.
Bushong, Steward C. 2001. Radiologic Science for Technologists, Physics, Biology
and Protection. Saint Louis: Mosby.orurldefaultvmlo_281.html

Icky.2011.”computer
Radiography”.http://ilmuradiologi.blogspot.com/2011/04/computer-
radiografi.html.
Kristina Naralyawan. 2013.”Perbandingan CR dengan Radiologi
Konvensional”. http://kristinanaralyawan.blogspot.com/2013/10/perbandingan-
konvensional-cr-computer.html.

30

Anda mungkin juga menyukai