Kelas / Semester : B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Yang maha pengasih lagi
maha penyayang Yang telah melimpahkan nikmat kesehatan dan kesempatan
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Wassalamualaikum, wr.wb.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................... 4
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................. 4
A. KESIMPULAN ........................................................................................... 29
B. SARAN ........................................................................................................ 29
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Radiografi ialah penggunaan sinar pengionan (sinar X, sinar gamma)
untuk membentuk bayangan benda yang dikaji pada film. Radiografi umumnya
digunakan untuk melihat benda tak tembus pandang, misalnya bagian dalam
tubuh manusia. Gambaran benda yang diambil dengan radiografi
disebut Radiograf. Radiografi lazim digunakan pada berbagai bidang,
terutama pengobatan dan industri.
Sinar X yang dihasilkan untuk mendapatkan radiograf terbentuk didalam
pesawat sinar X oleh penemuan Wilhelm Cundrad Rooentgen pada tanggal 8
november 1895. Adapun pesawat yang sering digunakan yaitu pesawat
konventional (non charging), Pesawat sistem charger, dan sekarang karena
semakin canggihnya teknologi pesawat sinar X pun didigitalisasi yang dikenal
dengan sebutan DR (Digital Radiografi) dan CR (Computer Radiografi).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan Digital Radiografi dan Computer Radiografi?
2. Apa sajakah komponen-komponen Digital Radiografi dan Computer
Radiografi ?
3. Bagaimana prinsip kerja Digital Radiografi dan Computer Radiografi?
4. Apakah kelebihan dan keterbatasan Digital Radiografi dan Computer
Radiografi?
5. Apakah perbedaan antara Digital Radiografi dengan Computer Radiografi ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan defenisi Digital Radiografi dan Computer Radiografi.
2. Menyebutkan dan menjelaskan komponen-komponen Digital Radiografi dan
Computer Radiografi.
3. Menjelaskan prinsip kerja Digital Radiografi dan Computer Radiografi.
4
4. Menyebutkan kelebihan dan keterbatasan Digital Radiografi dan Computer
Radiografi .
5. Menjelaskan perbedaan antara Digital Radiografi dengan Computer
Radiografi.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Mendapatkan informasi tentang Digital Radiografi dan Computer Radiografi.
2. Menambah Wawasan tentang Digital Radiografi dan Computer Radiografi.
3. Mengetahui komponen-komponen Digital Radiografi dan Computer
Radiografi.
4. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan Digital Radiografi
dan Computer Radiografi.
5. Mahasiswa dapat mengetahui Persamaan dan perbedaan antara Digital
Radiografi dengan Computer Radiografi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Keuntungan lainnya termasuk efisiensi waktu melalui proses kimia
melewati dan pengurangan biaya terkait dengan proses, mengelola dan
menyimpan film. Radiasi juga kurang dapat digunakan untuk menghasilkan
gambar kontras mirip dengan radiografi konvensional. Akibatnya waktu paparan
yang dipersingkat dari menit ke detik belaka.
Sistem Direct Radiography (DR) adalah system baru pada pesawat rontgen
digital yang berkembang saat ini dimana image atau gambar hasil expose dari
objek radiografi diubah kedalam format digital secara real time dengan
menggunakan sensor berupa flat panel atau Charge Coupled Devices (CCD), jadi
tak perlu menggunakan cassette reader untuk mendapatkan gambar secara digital.
7
Reseptor digital adalah perangkat yang memotong sinar x-ray setelah itu
telah melewati tubuh pasien dan menghasilkan gambar dalam bentuk digital,
yaitu, matriks piksel, masing-masing dengan nilai numerik.
Ini menggantikan kaset yang berisi layar mengintensifkan dan film yang
digunakan dalam non-digital radiografi, film layar.
Seperti kita akan segera melihat, ada beberapa jenis reseptor radiografi
digital.
8
Keuntungan (dibandingkan dengan gambar yang direkam pada film)
meliputi:
9
1. X-ray Source
1. Image Detektor
10
FPDs adalah jenis detektor yang dirangkai menjadi sebuah panel tipis.
Berdasarkan bahannya, FPDs dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Amorphous Silicon
11
Amorphous Selenium (a-Se) dikenal sebagai detektor langsung karena
tidak ada konversi energi sinar-X menjadi cahaya. Lapisan terluar dari flat panel
adalah elektroda bias tegangan tinggi. Elektrode bias mempercepat energi yang
ditangkap dari penyinaran sinar X mealui lapisan selenium. Foton-foton sinar-X
mengalir melalui lapisan selenium menciptakan pasangan lubang electron.
Lubang-lubang elektron tersebut tersimpan dalam selenium berdasarkan pengisian
tegangan bias. Pola (lubang-lubang) yang terbentuk pada lapisan selenium dibaca
oleh rangakaian TFT atau Elektrometer Probes untuk diinterpretasikan menjadi
citra.
12
3. Analog to Digital Converter
4. Komputer
5. Output Device
Selain monitor, output device dapat berupa laser printer apabila ingin
diperoleh data dalam bentuk fisik (radiograf). Media yang digunakan untuk
mencetak gambar berupa film khusus (dry view) yang tidak memerlukan proses
kimiawi untuk mengasilkan gambar.
13
Gambar yang dihasilkan dapat langsung dikirimkan dalam bentuk digital
kepada radiolog di ruang baca melaui jaringan work station. Dengan cara ini,
dimungkinkan pembacaan foto melaui teleradiology.
14
Prinsip kerja Digital Radiography (DR) atau (DX) pada intinya
menangkap sinar-X tanpa menggunakan film. Sebagai ganti film sinar X,
digunakan sebuah penangkap gambar digital untuk merekam gambar sinar X dan
mengubahnya menjadi file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak untuk
dibaca dan disimpan sebagai bagian rekammedispasien.
15
E. DEFINISI COMPUTER RADIOGRAFI
Computer Radiografi (CR) merupakan suatu sistem atau proses untuk
mengubah sistem analog pada konvensional radiografi menjadi digital
radiografi.
Computed Radiography adalah proses digitalisasi gambar yang menggunakan
lembar atau photostimulable plate untuk akusisi data gambar (Ballinger,
1999).
16
Cara Kerja Kaset CR :
1. Storage phospor screen di ekspose seperti biasa
2. Phospor menyerap radiasi pada derajat yang berbeda-beda tergantung pada area
anatomikalnya
3. Phospor di isi oleh radiasi, besarnya isian tersebut tergantung kepada besarnya
energi sinar-x yang diserap
4. Isian ini bertahan dalam materi phospor sampai dihapus.
Jenis-jenis kaset CR :
a). Kaset general purpose
1) Terdiri dari jenis rigid screen dan flexible screen
2) Dipakai untuk radiografi konvensional
3) Memori terpakai 9 - 15 mb / image
4) Terutama untuk aplikasi chest pada mcu masal, rata" foto thorax berkapasitas
10 mb / image
5) Rigid screen = tidak terjadi kontak mekanikal phospor, berusia pakai lebih
lama dibanding dengan fleksibel screen, yang di transport oleh roller
6) Memakai single atau double phospor layer
7) Resolusi sekitar 70 - 115 micron
8) Ukuran nya bervariasi : 15 x 30 cm , 18 x 24 cm, 24 x 30 cm, 35 x 35 cm, dan
35 x 43 cm
17
b). Kaset Panjang (Long Length / Full Spine)
1) dipakai untuk radiografi pada tulang panjang, dan tulang belakang
2) pada kasus chiropractic untuk melihat tulang, study scoliosis, dan koreksi
operasi
3) ukuran yang biasa dipakai 35 x 84 cm (portable), 43 x 129 cm atau
sambungan dari 4 kaset berukruan 35 x 43 cm (wallfixed)
4) memerlukan software khusus untuk menyatukan gambar
18
2. Scanner - Scanning
adalah alat untuk membaca informasi sinar-x yang diterima oleh kaset CR
/ PSP secara analog dan merubah informasi tersebut menjadi data digital,
sementara scanning merupakan proses nya, dan scanner adalah alatnya atau bisa
juga disebut Digitizer.
Cara kerja scanner :
a. kaset yang akan dibaca di tandai dengan barcode terlebih dahulu agar sesuai
dengan pasien dan pemeriksaan
b. didalamnya terdapat reaktor laset (optical), dengan bantuan sinar laser untuk
merangsang aktifasi phospor (stimulate) dan detektor (PMT) untuk menangkap
emisi phospor sebagai informasi yang akan dioleh menjadi data
c. data tersebut diolah dan divisualisasikan dalam format digital
d. setelah selesai proses scan, informasi yang ada pada plate kemudian dihapus
dengan memaparkan sinar intensitas tinggi supaya plate bisa dipergunakan
kembali.
e. seluruh sistem itu digerakkan secara motorik / mekanik
Scanning dilakukan selama 20 ms per garis, sinyal yang diterma PMT masih
berwujud analog lalu didigitalisasi oleh digitizer.
19
Scanner
3. Consol
Konsol pada CR adalah perangkat keras dan lunak sperti halnya perangkat
komputer di rumah atau yang biasa kita sebut sebagai Personal Computer (PC)
yang terdiri dari :
a. Monitor
b. CPU
c. Cassette ID Scanner - barcode reader
d. DICOM store / server
Pada perangkat lunaknya memiliki bermacam pilihan sesuai dengan
kebutuhan CR seperti mammografi , longlength image, Enchancement, dsb.
semakin lengkap fitur yang dimiliki CR, semakin mahal juga harga dari CR
tersebut. sedangkan DICOM (Digital Imaging and Communication on Medicine)
adalah sistem penyimpanan image dalam kapasitas medis yang memerlukan
ketelitian sehingga kapasitasnya besar (MB/image).
Fungsi Konsol :
a. Memasukan data pasien
b. menentukan alur kerja radiologi
c. mengolah data dan image pasien sesuai dengan jenis pemeriksaannya
20
d. melakukan quality control image sebelum didistribusikan
e. melakukan pendistribusian image untuk mencetak image pada printer,
kepentingan backup menggunakan CD/DVD, untuk share menggunakan jaringan
RIS/HIS.
21
6) Backing layer : lapisan soft polimer untuk melindungi imaging plate selama
proses pembacaan di dalam image reader.
7) Bar code label : digunakan untuk memberikan nomor seri dan untuk
mengidentifikasi imaging plate tertentu yang kemudian dapat dihubungkan
dengan data pasien.
22
proses output dapat berupa media compact disc sebagai media penyimpanan.atau
dengan printer laser yang berupa laser imaging film.
23
3) Menggunakan kaset atau gambar reseptor
4) Terdapat bayangan laten yang dapat diolah menjadi bayangan nyata
5) Perbedaan Radiografi Konvensional dan Computed Radiography
3) Penampilan gambar
Konvensional radiografi gambar dihasilkan oleh x-ray film yang telah
melalui beberapa proses yang berkesinambungan, sehingga apabila tejadi
kesalahan pada salah satu atau beberapa bagian dari proses tersebut maka akan
berpengaruh langsung dengan tampilan gambar. Untuk memperbaikinya proses
harus diulang secara keseluruhan dari awal.
Sedangkan pada computed radiography gambar ditampilkan dengan monitor
komputer yang didukung oleh software khusus untuk medical imaging sehingga
gambar bisa diperbaiki pada tampilannya yang bertujuan untuk memudahkan
menegakkan diagnosa suatu penyakit.
24
4) Penyimpanan gambar
Berbeda dengan konvensional radiografi yang menyimpan gambar hanya
dalam bentuk x-ray film, computed radiography gambar dapat disimpan dalam
bentuk hasil cetak seperti halnya x-ray film, juga memungkinkan untuk disimpan
dalam hard disk, compact disk, floppy disk atau media penyimpanan digital
lainnya.
25
video atau kamera digital CCD dan ditingkatkan untuk mengurangi kebisingan
yang melekat dalam sistem.
Pencitraan piring Pelat CR imaging (IP) mengandung fosfor penyimpanan
photostimulable, yang menyimpan tingkat radiasi yang diterima pada setiap titik
dalam energi elektron lokal. Ketika piring diletakkan melalui scanner, sinar laser
scanning menyebabkan elektron untuk bersantai ke tingkat energi yang lebih
rendah (pendaran photostimulated), memancarkan cahaya yang dideteksi oleh
tabung foto-pengganda, yang kemudian diubah ke sinyal elektronik. Sinyal
elektronik kemudian diubah menjadi diskrit (digital) nilai-nilai dan ditempatkan
ke dalam peta prosesor gambar pixel. Pelat pencitraan secara teoritis dapat
digunakan kembali ribuan kali jika mereka ditangani hati-hati. Penanganan IP
dalam kondisi industri, bagaimanapun, dapat mengakibatkan kerusakan setelah
seratus menggunakan beberapa. Gambar bisa dihapus hanya dengan mengekspos
piring untuk lampu ruangan tingkat neon. Scanner laser paling otomatis
menghapus pelat foto setelah laser scanning selesai. Pelat pencitraan kemudian
dapat digunakan kembali. Reusable fosfor piring aman lingkungan tetapi perlu
dibuang sesuai dengan peraturan lokal.
26
perbedaan dan dapat diterapkan dengan kebutuhan pencitraan tertentu berdasarkan
atribut tersebut.
Pelat pencitraan secara teoritis dapat digunakan kembali ribuan kali jika
mereka ditangani hati-hati. Penanganan IP dalam kondisi industri, bagaimanapun,
dapat mengakibatkan kerusakan setelah seratus menggunakan beberapa. Gambar
bisa dihapus hanya dengan mengekspos piring untuk lampu ruangan tingkat neon.
Scanner laser paling otomatis menghapus pelat foto setelah laser scanning selesai.
Pelat pencitraan kemudian dapat digunakan kembali. Reusable fosfor piring aman
lingkungan tetapi perlu dibuang sesuai dengan peraturan lokal.
27
• Digital radiography pada dasarnya adalah pengambilan gambar sinar-x tanpa
film.
• Sebagai pengganti film digunakan perangkat detektor yang berfungsi untuk
merekam gambar selanjutnya disajikan sebagai sebuah data digital untuk
interpretasi dokter atau diolah terlebih dahulu oleh radiografer dan disimpan
sebagai catatan medis pasien.
• Jika pada CR (Computed Radiography) menggunakkan PSP (Photo
Stimulated Radiography) sebagai penangkap bayangan laten.
• Pada DR (Digital Radiography) menggunakkan Flat Panel Detector (FPD)
sebagai penangkap gambar dan sensor sinar x-ray digital.
28
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Digital / Radiografi (DR) adalah suatu bentuk sinar-x pencitraan, di mana
detektor panel datar digunakan sebagai pengganti film. Dengan sistem DR gambar
dapat dilihat di monitor segera setelah akuisisi, yang memakan waktu beberapa
detik dan dapat disimpan / diteruskan dimanapun mereka dibutuhkan. Seperti
gambar-gambar digital, beberapa salinan data gambar selalu identik.
B. SARAN
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kekurangan, untuk itu kami
sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah
ini menjadi lebih baik dan bisa bermanfaat bagi kita semua. Harapan kami, setelah
teman-teman membaca makalah ini ada kemauan untuk terus mendalami ilmu
seperti makalah yang telah kami susun ini. Dan setidaknya teman-teman tidak
mengabaikan dengan pelajaran tentang Digital Radiografi, sebab tidak kala
pentingnya dengan pelajaran yang lainnya. Sekian dari kami, terima kasih banyak
dan atas perhatiannya.
29
DAFTAR PUSTAKA
Icky.2011.”computer
Radiography”.http://ilmuradiologi.blogspot.com/2011/04/computer-
radiografi.html.
Kristina Naralyawan. 2013.”Perbandingan CR dengan Radiologi
Konvensional”. http://kristinanaralyawan.blogspot.com/2013/10/perbandingan-
konvensional-cr-computer.html.
30