Disusun oleh :
2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah yang telah memberikan kami nikmat sehat
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Fisika Radiodiagnostik dengan judul “Sistem pengolahan citra radiografi”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Guntur Winarno, S.Si, M.Si pada bidang studi Fisika Radiodiagnostik. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang "Sistem pengolahan citra
radiografi" bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guntur Winarno, S.Si, M.Si, selaku
dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami selaku penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
Prinsip kerja Digital Radiography (DR) pada intinya menangkap sinar-X tanpa
menggunakan film. Sebagai ganti film sinar-X, digunakan sebuah penangkap gambar
digital untuk merekam gambar sinar-X dan mengubahnya menjadi file digital yang
dapat ditampilkan atau dicetak untuk dibaca dan disimpan sebagai bagian rekam medis
pasien.
Digital Radiography (DR) pada reka medis dilakukan dengan jangka waktu yang
telah ditentukan karena menjaga radiasi yang terjadi agar tidak merusak syaraf yang
sedang dalam proses identifikasi. Proses identifikasi itu sendiri meliputi bagian-bagian
tubuh manusia untuk mendapatkan hasil photo sensor sinar-X yang dipindai pada suatu
hasil photo.
Bertujuan untuk proses penelitian dan menyimpulan reka medis agar indikasi
penyakit yang diderita dapat diketahui dengan seksama berdasakan data photo yang
telah diterima. Biasanya penelitian dan penyimpulan indikasi penyakit dilakukan oleh
dokter-dokter pada rumah sakit besar atau dokter spesialis (specialist). Proses reka
medis ini tidak dapat sering dilakukan karena pihak medis memiliki prosedur
penggunaan radiografi.
* Kekurangan
a. Membutuhkan energi listrik yang banyak.
b. Sumber Daya Manusia yang masih kurang berkompeten dalam menangani
computed radiography.
c. Biaya yang cukup tinggi untuk IP, unit CR reader, hardware dan software untuk
workstation. d. Resolusi spatial rendah.
d. Pasien potensial untuk menerima radiasi yang overexposed. Computed
Radiography (CR) dapat mengkompensasi overeksposure, sehingga radiografer
terkadang member eksposi yang berlebih pada pasien.
e. Adanya artefak pada gambar akibat proses penghapusan IP yang kurang baik.
( Papp, 2006).
a. Cepat dan efisien karena tidak membutuhkan kamar gelap untuk pencetakan gambar.
d. Tidak membutuhkan ahli komputer karena perangkat lunak yang digunakan untuk
mengatur image mudah digunakan.
f. Dapat digunakan untuk radiography mobile Xray unit dengan detektor digital (flat
digital).
c. Walaupun diklaim dapat mengurangi dosis yang diterima pasien, digital radiography
justru lebih sering meningkatkan dosis pasien, karena:
- Over eksposure tidak akan terdeteksi (dapat dikurangi dengan mudah dalam proses
komputer). Sehingga radiographer cenderung menambah faktor eksposi.
- Pengulangan pemeriksaan (sebelum dicetak) tidak akan menambah jumlah film yang
digunakan, sehingga menurunkan tingkat kehati-hatian radiographer.
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Computed Radiography adalah proses merubah sistem analog pada konvensional
radiografi menjadi digital radiografi ( Bambang Supriyono 2003:1). Pada sistem
Computed Radiography data analog dikonversi ke dalam data digital pada saat tahap
pembangkitan energi yang terperangkap di dalam Imaging Plate dengan menggunaklan
laser, selanjutnya data digital berupa sinyal-sinyal ditangkap oleh Photo Multiplier Tube
(PMT ) kemudian cahaya tersebut digandakan dan diperkuat intensitasnya setelah itu di
ubah menjadi sinyal elektrik yang akan dikonversi kedalam data digital oleh Analog
Digital Converter (ADC). Komponen-komponen CR terdiri dari kaset, image plate,
image reader, image console, dan image recorder.
Radiograf digital, termasuk CR dan DR, telah mengubah wajah bidang pencitraan
medis dan terus berkembang karena pengolahan gambar baru dan teknik manipulasi
penggambaran digital hingga saat ini. Digital / Radiografi Langsung (DR) adalah suatu
bentuk sinar-x pencitraan, di mana detektor panel datar digunakan sebagai pengganti
film. Dengan sistem DR gambar dapat dilihat di monitor segera setelah akuisisi, yang
memakan waktu beberapa detik dan dapat disimpan / diteruskan dimanapun mereka
dibutuhkan. Seperti gambar-gambar digital, beberapa salinan data gambar selalu identik.
Salah satu keuntungan utama dari radiografi digital adalah kemampuan untuk
memproses gambar setelah mereka direkam, dan kemampuan untuk mentransfer gambar
tersebut dari satu lokasi ke lokasi lain sangat cepat. Keuntungan lainnya termasuk
efisiensi waktu melalui proses kimia dan pengurangan biaya terkait dengan proses,
mengelola dan menyimpan film.
3.2 Saran
Menurut kelompok kami penggunaan radiografi dengan sistem komputer ini akan lebih
efisien untuk digunakan dibandingkan dengan penggunaan radiografi dengan sistem
pesawat konvensional. Sebab, walaupun harga peralatannya mahal tetapi sebanding
dengan pengefisienan waktu dalam pengoperasiannya. Serta meniadakan limbah kimia
cairan developer dan fixer yang biasanya digunakan pada pesawat konvensional. Pada
hasil radiograf Computed Radiography (CR) dan Digital Radiography (DR) ini pun
dapat disesuaikan ditingkatkan, angka pengulangan akan lebih rendah akibat kesalahan
tekhnis, dan juga menghemat tempat karena tidak memerlukan kamar gelap lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Radiografi
http://intanmedika.com/kim/x-ray-drdigital-radiologi/
https://www.xrayindonesia.com/article/detail/23/prinsip-kerja-radiography