Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ MANAJEMEN PENYIMPANAN FILM “

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Radiografi Lanjutan

Dosen pengampu : Guntur Winarno, S.Si, M.Si

Oleh :

1. Sal Sabila (P21130219053)

2. Sekar Anggun Pangestu (P21130219057)

3. Tiara Salsabila Trilza Putri (P21130219066)

4. Zahra Khalidia Humaira (P21130219070)

KELAS D4 1B

JURUSAN TEKNIK RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN TERAPAN

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami selaku penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Radiofotografi
Lanjutan dengan judul “Reject Analysis Film”.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Guntur Winarno, S.Si, M.Si pada bidang studi Radiofotografi Lanjutan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang "Reject Analysis Film"
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guntur Winarno, S.Si, M.Si, selaku
dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami selaku penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Jakarta, 18 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................4
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1. SYARAT TEKNIK PENYIMPANAN FILM........................................................5
2.2. AKIBAT JIKA TEKNIK PENYIMPANAN SALAH...........................................6
2.3. KAMAR GELAP...................................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................9
3.2 SARAN...................................................................................................................9
3.3 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Film merupakan media perekaman utama yang digunakan dalam radiologi. Film
biasanya terkena langsung dari sinar-X, tapi lebih umumnya energi sinar-X diubah
menjadi cahaya oleh intensifying screen dan cahaya ini digunakan untuk
menghitamkan film karena film sangat sensitif terhadap cahaya (Rasad, 2005)

Film radiografi harus selalu ditangani dengan hati-hati. Selain harus dihindarkan
dari cahaya dan paparan radiasi,film radiografi juga harus di jaga untuk menghindari
kerusakan fisik, seperti: tekanan, kusut, tekuk, gesekan, dll. Setiap kali memuat film
harus dilakukan pengecekan untuk memastikan tekanan sama. Tindakan pencegahan
ini sangat penting ketika menggunakan kotak kemasan film.

Kamar gelap merupakan tempat untuk melindungi film dari cahaya tampak dan
radiasi pengion saat penanganan dan pemrosesan. Bila sebuah film telah terkena
radiasi pengion maupun cahaya tampak, maka film tersebut akan lebih sensitif
tergantung pada jenis emulsinya yang sering disebut sebagai latensifikasi.
Kecelakaan eksposi dari sumber yang tidak diinginkan seperti kebocoran cahaya
dari kamar gelap dapat merusak gambaran diagnostik.

Penerangan dalam kamar gelap pada umumnya juga sangat diperlukan untuk
pembersihan, pemeliharaan dan kemungkinan keadaan darurat dalam kamar gelap.
Tetapi lampu yang dipakai harus jauh dengan kotak film sehingga jika kotak
terbuka, cahaya tidak bisa sampai di film karena jika kotak film terbuka, maka film
akan terpapar cahaya (Papp Jaffrey, 2006). Maka dari itu disini kita akan membahas
apa saja yang harus kita lakukan agar film radiografi selalu dalam kualitas baik dan
dapat kita gunakan dalam kualitas yang optimal sehingga tidak mempengaruhi hasil
citra radiografinya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Apa saja syarat yang ditentukan pada teknik penyimpanan film yang baik
dan benar ?
 Apa yang terjadi jika syarat teknik penyimpanan film tidak benar ?
 Bagaimana posisi kamar gelap yang baik dan benar ?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


 Untuk mengetahui teknik penyimpanan film yang baik dan benar

4
 Untuk mengetahui kemungkinan yang terjadi jika film tidak disimpan
dengan baik dan benar
 Untuk mengetahui posisi kamar gelap yang baik dan benar.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SYARAT TEKNIK PENYIMPANAN FILM


A. Syarat-syarat Penyimpanan Film Secara Umum :
 Suhu ruangan kurang lebih 13 derajat celcius
 Kelembaban maksimum 50% dalam keadaan dingin
 Terlindung dari radiasi pengion
 Jauh dari bahan kimia
 Tidak terjadi tekanan mekanik diantara kotak-kotak film sendiri

B. Teknik Penyimpanan Film Digudang :


 Udara dingin dan kering.
 Sirkulasi atau vertilasi udara cukup.
 Film harus di simpan dalam kondisi berdiri untuk mencegah terjadinya
“presure marka” agar tidak terjadi tekanan mengakibatkan film akan terdapat
goresan ataupun tanda yang merusak film.
 Harus disusun menurut “expire date”
 Temperatur 20 derajat celcius
 Hindari dari bahan radioaktif.

C. Teknik Penyimpanan Film  Dikamar Gelap :


 Disimpan diatas meja yang kering dibuka pada keadaan gelap
 disimpan dalam keadaan tegak
 Dibuka dan ditutup dalam keadaan gelap
 Box film harus selalu dipastikan tertutup. gunanya untuk menjaga agar film
terhindar dari radiasi sinar-x.

D. Penyimpanan di kamar pemeriksaan :


 Di dalam kaset
 Jauh dari sumber radiasi baik itu radiasi primer ataupun radiasi sekunder.
 Dipisahkan antara film yang sudah di ekspose dengan yang belum di
ekspose.

5
2.2. AKIBAT JIKA TEKNIK PENYIMPANAN SALAH
Semua emulsi film lama-kelamaan akan rusak dari sejak di buat pabrik,cepat tidaknya
rusak tergantung pada kondisi penyimpanannya, tingkat kerusakannya tidak begitu
berarti sampai batas waktu “expire date” atau kadaluwarsa yang tercantum pada kotak
pembungkus film. Bila kondisi penyimpanannya kurang baik maka akan lebih cepat
rusak.

Kondisi penyimpanan yang baik adalah :

1. Suhu kira-kira 13 .


2. Kelembaman udara maksimum 50 % yaitu dalam keadaan dingin atau kering.
Kerusakan emulsi film tersebut berupa semakin besarnya fog level dan
berkurangnya speed dan kontras.
3. Terlindung dari radiasi pengion (sinar-X) dab sinar gamma.
4. Jauh dari bahan kimia seperti developer dan fixer.
5. Tidak terjadi tekanan mekanik baik antara kotak-kotak film sendiri atau benda-
benda lain.                                            

Bila syarat-syarat penyimpanan tidak di penuhi akan menimbulkan:

1. Fog level meninggi


2. Sensifitas film menurun
3. Kontras film menurun

2.3. KAMAR GELAP

Lokasi kamar gelap yang baik dan sesuai standar seharusnya tidak terlalu jauh dari
kamar pemeriksaan. Jika lokasi kamar gelap jauh dari kamar pemeriksaan, maka akan
membutuhkan waktu lama hanya untuk mencuci atau melakukan processing film saja.
Maka dari itu untuk menghemat dan mempersingkat waktu agar pasien yang datang
tidak terlalu lama menunggu, lokasi kamar gelap harus dekat dengan kamar
pemeriksaan. Selain dari lokasi nya yang harus dekat dengan kamar pemeriksaan, kamar
gelap juga harus terlindungi dari paparan radiasi.

Mengapa di kamar gelap harus memiliki proteksi radiasi? Karena yang bekerja dan
mencuci film di dalam kamar gelap adalah manusia. Lalu, karena lokasi kamar gelap
berdekatan dengan kamar pemeriksaan dimana disana adalah sumber radiasi berada.
Alasan lainnya adalah karena di dalam kamar gelap, kita sedang mencuci film yang
bahannya sangat sensitif atau peka terhadap cahaya tampak dan radiasi.

6
Sistem bentuk pada kamar gelap juga harus diatur. Berikut keuntungan dan kerugian
sistem bentuk pada kamar gelap yaitu ada :

A. Sistem Satu Pintu ( Single Door System )


Keuntungan :
 Lebih murah
 Hemat ruangan
 Pengunci otomatis

Kerugian :

 Tidak memiliki cassete hatch


 Petugas yang lain tidak bisa masuk ke kamar gelap

B. Sistem Dua Pintu

Keuntungan :
 Menghemat tempat
 Mengunci otomatis
 Petugas bisa keluar masuk dikamar gelap tanpa mengganggu proses
proccesing

Kerugian :

 Lebih mahal

C. Sistem Penyekat ( laby ruth ) atau Zig-zag

Keuntungan :

 Petugas bebas keluar bagus keluar masuk tanpa mengganggu proses


proccesing

Kerugian :

 Banyak makan tempat

7
D. Sistem Pintu Berputar

Kekurangan :

 Lebih mahal.

Selain sistem pada kamar gelap yang harus diterapkan, Fasilitas Kamar Gelap yang
harus dilengkapi adalah :

1. Penerangan
 Penerangan umum
 Penerangan khusus

Tujuan : Agar bisa melihat kaset itu masih bagus atau tidak,kamar gelap juga perlu di
bersihkan jadi harus terang .

2. Meja Kerja
 Meja basah
 Meja kering
3. Label Printer
 Di pinggir kaset untuk identitas pasien
4. Casette Hatch
 Disimpan di dinding Kamar gelap
5. Tempat Film ( film hopper)
6. Hanger
7. Pengering

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

3.3 DAFTAR PUSTAKA

http://sitaalfitra.blogspot.com/2013/06/manajemen-penyimpanan-film-radiografi.html?
m=1

http://aredaysty.blogspot.com/2012/07/ta.html?m=1

http://radiologibankx-ray.blogspot.com/2012/05/teknik-penyimpanan-film.html?m=1

https://www.scribd.com/doc/296906885/306-Penyimpanan-Film-Rontgen

http://ayu-puspita-dewi.blogspot.com/2012/04/radiofoto-teknik-penyimpanan-film.html

Anda mungkin juga menyukai