Anda di halaman 1dari 19

JAMINAN DAN

KENDALI
MUTU
RADIOLOGI

QUALITY CONTROL TEST


UJI KEKONTAKAN SCREEN
Kelompok 3 :
EKA NOVIANTI (P1337430217006)
HAYDA ZUHRO MAHDIYANA (P1337430217022)
GHAZIYAH AL WAFA NURUL (P1337430217024)
HAPSARI KUSUMA DIYANY (P1337430217033)
REYHAN ANNAFIS (P1337430217052)
DWIKKI RAHARDIAN Y (P1337430217059)
AFLAKHUZ ZAMANI (P1337430217062)
YUSRIYA AMALIA KUSUMA D (P1337430217068)
AGTAFIA CITRA PRADINI (P1337430217076)
FRANSISCA DHEA SHEILA M (P1337430217080)
TUJUAN
Untuk meyakinkan bahwa jika terdapat
daerah yang terjadi pengaburan pada
radiograf, maka harus dicurigai adanya
ketidakkontakan film-screens.
ALAT DAN BAHAN
Pesawat
sinar-x

Alat Uji
Satu dos paper clip.
Lempeng logam berlubang.
Fine wire mesh (jaring kawat) yang dapat
menutupi kaset ukuran 35 x 43cm.
Selembar tissue.

Kaset yang akan diuji


Ukuran 18x24 cm (A)
Ukuran 24x30 cm (F)
Ukuran 30x40 cm (B)
METODE/PROSEDUR
• Isi kaset yang akan diuji dengan film sesuai dengan ukurannya.
• Tempatkan diatas meja pemeriksaan.
• Tutup seluruh permukaan kaset dengan alat uji (jika
menggunakan paper clip harus didistribusikan merata).
• Atur FFD 150 cm (FFD yang tinggi mengurangi ketidaktajaman
geometri).
• Buka kolimator seluas kaset.
• Jika diperlukan tempatkan Pb pada pojok kaset.
• Lakukan eksposi menggunakan 50 kV dan 6 mAs (densitas film
1 – 2).
• Proses film.
METODE/PROSEDUR
1. Isi kaset yang akan diuji dengan film sesuai dengan
ukurannya.
2. Tempatkan diatas meja pemeriksaan.
3. Tutup seluruh permukaan kaset dengan alat uji (jika
menggunakan paper clip harus didistribusikan
merata).
4. Atur FFD 150 cm (FFD yang tinggi mengurangi
ketidaktajaman geometri).
5. Buka kolimator seluas kaset.
6. Jika diperlukan tempatkan Pb pada pojok kaset.
7. Lakukan eksposi menggunakan 50 kV dan 6 mAs
(densitas film 1 – 2).
8. Proses film.
1. Isi kaset 18x24 cm dengan film ukuran 18x24 cm.
Hasil 2. Menempatkan diatas lantai agar FFD bisa 150 cm.
3. Menutup seluruh permukaan kaset dengan paper clip.
dan 4. FFD 150 cm (FFD yang tinggi mengurangi ketidak tajama
n geometri).
Diskusi 5. Buka kolimator seluas kaset.
6. Lakukan eksposi menggunakan 50 kV dan 6 mAs (densita
Kaset ukuran 18x24 cm dengan s film 1 – 2).
menggunakan paper clip. 7. Prosesing film.
a) Dilakukan di kamar gelap, lampu general dimatikan.
b) Buka kaset dan pasang film pada hanger.
c) Masukkan film ke dalam cairan developer hingga muncul
gambaran latendengan cara menginspeksi film mengguna
kan cahaya safety light.
d) Bila bayangan laten muncul, film di rinshing pada tangki ri
nshing kemudian masukkan film pada cairan fixer agar ga
mbaran menjadi gambaran tetap.
e) Kemudian film di washing dan dikeringkan pada mesin pe
ngering.
HASIL DAN • Isi kaset ukuran 24x30 cm yang akan diuji dengan film
ukuran 24x30 cm.

DISKUSI • Menempatkan kaset didepanstandbucky.


• Seluruh permukaan kaset ditutup dengan wiremesh.
• FFD 150 cm (FFD yang tinggi mengurangi ketidak tajaman
Kaset ukuran 24x30 cm geometri).
dengan menggunakan
wiremesh. • Buka kolimator seluas kaset.
• Lakukan eksposi menggunakan 50 kV dan 6 mAs (densitas
film 1 – 2).
• Prosesing film.
• Dilakukan di kamar gelap, lampu general dimatikan.
• Buka kaset dan pasang film pada hanger.
• Masukkan film ke dalam cairan developer hingga
muncul gambaran latendengan cara menginspeksi film
menggunakan cahaya safety light.
• Bila bayangan laten muncul, film di rinshing pada
tangki rinshing kemudian masukkan film pada cairan
fixer agar gambaran menjadi gambaran tetap.
• Kemudian film di washing dan dikeringkan pada mesin
pengering.
• Isi kaset ukuran 30x40 cm yang akan diuji dengan film
HASIL DAN DISKUSI ukuran 30x40 cm dan selembar tisu dilipat kemudian
diletakkan dikuadran 4.
• Di tempatkan diatas lantai agar FFD bisa menjadi 150 cm.
• Seluruh permukaan kaset ditutup dengan wiremesh.
Kaset ukuran 30x40 cm dengan menggunakan • Atur FFD 150 cm
wiremesh dan selembar tissue pada kuadran 4.
• Buka kolimator seluas kaset.
• Melakukan eksposi menggunakan faktor eksposi sebesar
50 kV dan 6 mAs (densitas film 1 – 2).
• Prosesing film.
• Dilakukan di kamar gelap, lampu general dimatikan.
• Buka kaset dan pasang film pada hanger.
• Masukkan film ke dalam cairan developer hingga
muncul gambaran latendengan cara menginspeksi film
menggunakan cahaya safety light.
• Bila bayangan laten muncul, film di rinshing pada
tangki rinshing kemudian masukkan film pada cairan
fixer agar gambaran menjadi gambaran tetap.
• Kemudian film di washing dan dikeringkan pada mesin
pengering.
Hasil pemeriksaan pada film ukuran 18x24
cm

Kuadran 2 :
Kuadran 1 :
02 = 0,91 . 0,82 . 0,77
01 = 0,98 . 0,78 . 0,80
= 0,85 (hasil rata-rata dari
= 0,83 (hasil rata-rata dari
ketiga titik)
ketiga titik)

Kuadran 3 :

03 = 0,76 . 0,72 . 0,73


= 0,73 (hasil rata-rata dari ketiga
titik)
Kuadran 4:
04 = 0,65 . 0,63 . 0,60
= 0,62 (hasil rata-rata dari ketiga
titik)
Hasil pemeriksaan pada film ukuran 24x30 cm

Kuadran 2:
Kuadran 1: = 1,40 . 1,34 . 1,36
= 1,22 . 1,10 . 1,19 = 1,36 (hasil rata-
= 1,17 (hasil rata-rata rata dari ketiga
dari ketiga titik) titik)

Kuadran 3:
Kuadran 4:
= 1,02 . 1,15 . 1,00
= 1,16 . 1,15 . 1,13
= 1,06 (hasil rata-
= 1,14 (hasil rata-rata
rata dari ketiga
dari ketiga titik)
titik)
Hasil pemeriksaan pada film ukuran 30x40 cm

Kuadran 1 : Kuadran 2 :
= 1,55 . 1,57 . 1,67 = 1,89 . 1,74 . 1,45
= 1,59 (hasil rata-rata dari = 1,65 (hasil rata-rata dari
ketiga titik) ketiga titik)
01 02

03 04
Kuadran 3 : Kuadran 4:
= 1,64 . 1,62 . 1,63 = 1,68 . 1,60 . 1,47
= 1,63 (hasil rata-rata dari =1,58 (hasil rata-rata dari
ketiga titik) ketiga titik)
EVALUASI
1. Menggunakan densitometer untuk
mengukur densitas film pada lubang-
lubang yang terbentuk.
2. Memeriksa gambar, mencari daerah
yang terjadi pengaburan.
3. Daerah pengaburan juga disebabkan
oleh :
 Kaset yang cidera
 Pemasangan screen
 Kantong udara
D
D 4. Pada gambar radiograf terlihat 3 bagian yaitu daerah
D
non kontak film, kontak film dan daerah pengaburan.

a) Daerah non kontak film


Daerah yang memiliki densitas 0,62 yaitu pada film ukuran 18 x 24 pada kuadran IV yang
mungkin disebabkan oleh pemasangan screen yang kurang tepat dengan warna film
lebih terang dibandingan kuadran film lainnya dan juga ini dipengaruhi pada saat
prosesing film di kamar gelap, waktu yang digunakan pada saat prosesing lebih singkat
dibandingkan dengan film yang berukuran 30x40 cm.

18x24 cm 30x40 cm 24x30 cm


b) Daerah kontak film
Pada film ukuran 30x40 cm di kuadran III memiliki densitas 1,63 dengan warna lebih gelap di
bandingan dengan kuadran pada film lainnya. Karena terjadi kekontakan antara screen dan film
secara tepat dan juga pada saat prosesing waktunya lebih lama dibandingkan dengan film 18x24
cm dan 24x30 cm.

c) Daerah Pengaburan
Terjadi pengaburan pada kuadran IV di film ukuran 24x30 dengan densitas 1,14 yang memiliki
warna ke abu-abuan dan adanya ketidaktajaman dikarenakan pada saat prosesing film di kamar
gelap, waktunya lebih singkat dibandingkan dengan yang film 30x40 cm.

18x24 cm 30x40 cm 24x30 cm


KESIMPULAN
Dengan adanya jarak film dengan screen akan menimbulkan
pengaburan objek yang mengakibatkan densitas dan
ketajaman berkurang. Pada pengujian yang dilakukan, pada
kaset ukuran 18x24 cm terjadi ketidakkontakkan film terhadap
screen karena memiliki densitas yang rendah yaitu 0,62
dibandingan dengan film di kaset yang lain. Hal lain yang
menyebabkan kurangnya ketajaman pada film ukuran 18x24
dan 24x30 cm adalah karena kurangnya waktu pada saat
prosesing film di kamar gelap.
Bisa disimpulkan bahwa lamanya waktu pada saat prosesing
film juga sangat mempengaruhi berhasil atau tidaknya dalam
uji kekontakan film-screen agar tidak terjadi kesalahpahaman
antara kekontakan film-screen atau yang lainnya. Sehingga
perlu dilakukan kesamaan waktu dalam prosesing film pada
semua film dan pengujian atau pengecekan screen secara
berkala juga tetap harus dilakukan agar kaset tetap dapat
menegakkan diagnosa dengan baik dan benar.
REFERENSI

Bushong, S.C. 2006. Radiologic Science for


Technologist Physic, Biology Protection Seventh
Edition. Mosby Inc : USA

Penjelasan dari dosen


LAMPIRAN
Thank You

Anda mungkin juga menyukai